TUGAS AKHIR
IMAM USTADI
1821132011
TUGAS AKHIR
IMAM USTADI
1821132011
Allah SWT, atas segala limpahan rahmat serta hidayah-Nya sehingga tugas akhir
ini dapat terselesaikan dengan baik. Penyusunan tugas akhir ini dimaksudkan untuk
memenuhi persyaratan akademik guna mencapai gelar Ahli Madya Program Studi
Diploma Tiga Teknik Sipil Bangunan Gedung Fakultas Teknik Universitas Negeri
Makassar.
Oleh Karena itu penulis ini menyampaikan ucapkan terima kasih sebanyak-
banyaknya kepada kedua orang tua, ayahanda tercinta Suardi dan ibunda tercinta
Rahmaniar beserta saudara/i saya Rahayu Utami S.T dan Muhammad Rafli S. dan
keluarga besarku atas didikan, bantuan, dukungan dan doa selama ini dan terima
kasih kepada Rezki Hijrayanti Haris, Ari Mahaputra, Muhammad Nur Ichsan,
Muhammad Junaedy S., Ahmad Fauzi Zen, dan Haidir Caesar Almalik atas segala
Penyelesaian tugas akhir ini tidak akan berjalan tanpa ada keterlibatan berbagai
pihak yang dengan tulus dan ikhlas memberikan bantuannya. Untuk itu, dengan
segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada Bapak Dr. Anas Arfandi, M.Pd. dan Bapak Andi Yusdi
Dwiasta R, ST.,M.T selaku pembimbing yang luar biasa dan baik hati, Bapak Dr.
Ir. Mohammad Junaedy R, ST., MT. dan Ibu Armiwaty, ST., M.Si selaku
penanggap.
i
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada
Bapak Rektor Universitas Negeri Makassar Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP.,
IPU, ASEAN Eng , Bapak Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar
Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Yahya, M.Kes., M.Eng., IPU, ASEAN Eng , Bapak
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil & Perencanaan Drs. Taufik Natsir, M.Pd.
Bapak Sekretaris Jurusan Dr. Ir. Ayuddin, S.T., M.T., IPU., ASEAN Eng., ACPE
. Bapak Kepala Program Studi D3 Teknik Sipil Bangunan Gedung Andi Yusdi
Dwiasta R, S.T., M.T. Bapak Kepala Lab. Pendidikan Teknik Sipil & Perencanaan
Dr. Ir. Mohammad Junaedy R, S.T.,M.T. Seluruh dosen dan staf administrasi
dalam lingkup Fakultas Teknik pada umumnya dan jurusan Pendidikan Teknik
Sipil & Perencanaan pada khususnya yang telah mendidik penulis selama dalam
perkuliahan.
Ucapkan terima kasih pula kepada Koordinator Lab. Ilmu Ukur Tanah Bapak
Guspiadi A.md., S.T., M.T. Bapak Ir. M. Reza Hasrul S.T., M.T. serta teman
satu angkatan 2018 FT UNM, yang senantiasa memberikan motivasi, arahan dan
dukungannya dan semua pihak yang telah membantu yang tidak sempat di tuliskan
Semoga Allah SWT memberikan imbalan yang berlipat ganda atas bantuan kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna di
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
ii
kritikan yang membangun dari berbagai pihak. Semoga tugas akhir ini bermanfaat
bagi para pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang konstruksi.
Penulis
(Imam Ustadi)
ABSTRAK
Imam Ustadi, 2022. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
pada Proyek Pembangunan Bendungan Pamukkulu Kabupaten Takalar. Tugas
Akhir. Program Studi Teknik Sipil Bangunan Gedung, Jurusan Pendidikan Teknik
Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik. Universitas Negeri Makassar (Dibimbing
oleh Anas Arfandi dan Andi Yusdi Dwiasta R)
Kata Kunci : Sistem Manajemen, APD, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
iv
DAFTAR ISI
v
BAB IV .............................................................................................................................. 22
A. Hasil ........................................................................................................................... 24
B. Pembahasan................................................................................................................ 32
BAB V PENUTUP............................................................................................................. 52
A KESIMPULAN .......................................................................................................... 52
B SARAN ...................................................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 53
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………….54
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
GAMBAR 4. 25 HELM PEKERJA BESI ............................................................................. 37
viii
DAFTAR TABEL
ix
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
beresiko yang sangat tinggi. Tingkat kecelakaan berkorelasi erat dengan tingkat
kegiatan dalam pekerjaan konstruksi, yang menunjukkan bahwa ketika beban kerja
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) para buruh atau tenaga kerja selama
terjadinya kecelakaan kerja yang serius maupun yang tidak serius dan kematian
terjadi dalam proses konstruksi dapat menghambat proses konstruksi itu sendiri
sehingga tujuan dari Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada
Kab. Takalar jumlah kasus kecelakaan kerja yang masih fluktuatif. Pada tahun 2019
terjadi kecelakaan kerja sebanyak 11 kasus yang termasuk P3K ( terjatuh, terjepit,
tergores, kulit melepuh ) pada tahun 2020 sejumlah 13 Kasus yang termasuk P3K
masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka
1
2
Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang
kerja guna terciptanya tempat kerja yang selamat, aman, efisien dan produktif.
2012 tentang Penerapan SMK3, Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2018 tentang
2000 Pasal 30 ayat (1), demikian juga dengan Pedoman Teknis K3 Konstruksi
Bangunan dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 1 Tahun 1980 dan Pedoman
3
banyak tenaga kerja. Dalam upaya untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja
program Keselamatan dan Kesehatan kerja. Oleh karena itu, pengamat tertarik
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka masalah utama dalam
Takalar?”
C. Tujuan Pengamatan
pamukkulu Takalar”.
4
D. Manfaat Pengamatan
Manfaat dalam pengamatan ini adalah manfaat yang diperoleh dari Sistem
1. Bagi Penulis
Manfaat dari penyusunan tugas akhir ini yaitu dapat diperoleh wawasan dan
(K3).
2. Bagi Dosen
Hasil Penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan dalam kegiatan pembelajaran.
suatu proyek.
Makassar. Di samping itu, hasil penelitian ini dapat dijadikan literature maupun
proyek.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
a. Definisi
Para ahli memberikan arti yang berbeda-beda mengenai definisi K3, pertama
maupun rohani manusia, serta hasil kerja dan budaya tertuju pada kesejahteraan
kerja adalah “suatu usaha dan upaya untuk menciptakan dan keamanan dari resiko
keselamatan dan kesehatan kerja dapat didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang
bertujuan:
6
kondisi dan faktor kerja yang berbahaya terhadap keselamatan dan kesehatan
dalam bekerja.
(2) Peningkatan fisik, mental dan kesejahteraan pekerja serta dukungan terhadap
(3) Pengembangan dan peningkatan lingkungan kerja dan organisasi kerja yang
berkelanjutan.
keselamatan dan kesehatan kerja adalah ilmu yang berkaitan dengan menjaga
pekerjaan. Kesehatan berkaitan dengan kondisi fisik baik pikiran maupun badan,
dari semua orang di tempat kerja meliputi pekerja, kontraktor dan pengunjung serta
berlaku pada keadaan dimana resiko bahaya dan kecelakaan telah dihilangkan atau
terdiri dari 2 jenis. Pertama adalah lingkungan internal di tempat kerja dan hal itu
berkaitan dengan kondisi secara keseluruhan di tempat kerja. Kedua adalah kondisi
berbahaya yang hadir dalam lingkungan eksternal di luar tempat kerja. Beberapa
pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja
adalah suatu tindakan untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko
7
kecelakaan dan penyakit baik fisik, mental maupun sosial akibat kerja serta untuk
Kondisi yang aman dan sehat dalam bekerja memerlukan adanya unsur-unsur
4) Adanya pembagian tugas dan tanggung jawab serta wewenang yang jelas
Lingkungan Kerja) antara lain tempat kerja steril dari debu, kotoran, asap
rokok, uap gas, radiasi, getaran mesin dan peralatan, kebisingan, tempat kerja
aman dari sengatan arus listrik, lampu penerangan cukup memadai, ventilasi
dan sirkulasi udara cukup seimbang, adanya aturan kerja atau aturan
berperilaku.
meliputi tiga aspek, yaitu aspek hygiene, aspek sanitasi, aspek lingkungan kerja.
minnuman serta pakaian. Aspek sanitasi meliputi pengadaan air bersih, pengadaan
baik dari kondisi fisik, kondisi kimia, kondisi fisiologi maupun kondisi psikologi.
lingkungan dan perilaku kerja yang menunjang keselamatan dan keamanan itu
sendiri, membangun dan mempertahankan lingkungan kerja yang aman, yang dapat
Menurut Rudi Suardi (2005: 3) tujuan keselamatan dan kesehatan kerja yaitu
pekerjaan
tujuan K3 yaitu upaya untuk melindungi dan menjamin keselamatan dan kesehatan
setiap pekerja dari potensi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
dapat menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
keselamatan dan kesehatan kerja. Prosedur kerja yang lengkap dan benar dapat
efisiensi dalam suatu pekerjaan. Prosedur bekerja dengan aman dan tertib yang
berlaku disetiap dunia usaha atau dunia industri biasanya telah dibuat dalam bentuk
tata tertib dan aturan keprilakuan (Sutrisno dan Kusmawan Ruswandi, 2007: 11).
Oleh karena itu para pekerja dimanapun dan jenis pekerjaan apapun wajib
mentaati prosedur kerja yang ditetapkan. Resiko kerja akan ada disetiap pekerjaan,
hanya saja besar kecilnya resiko dibedakan oleh jenis pekerjaan, besar pekerjaan,
pekerja yang terlibat, fasilitas alat pelindung diri (APD) dan kompetensi pekerja.
Alat pelindung diri (APD) merupakan suatu alat yang dipakai tenaga kerja
dengan maksud untuk menekan atau mengurangi resiko akan terjadinya kecelakaan
kerja yang dapat menimbulkan kerugian bahkan korban jiwa atau cidera. Alat
pelindung diri (APD) telah diatur dalam peraturan Menteri Tenaga kerja dan
9. Pelampung
Kesehatan dan keselamatan penting adanya, oleh sebab itu banyak upaya
pencegahan yang dilakukan untuk melindungi hak pekerja akibat kecelakaan kerja.
Salah satunya adalah upaya pemerintah dalam melindungi dan menjaga manusia
Menurut Martina dan Yusuf (2005) berikut ini adalah dasar hukum K3 yang
berlaku di Indonesia :
ini berisi tentang keselamatan kerja yang dimuat pada pasal 86 yang
11
Faktor dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam lingkungan kerja aman dan
sehat adalah :
Kebisingan dan getaran yang diterima oleh tenaga kerja dibawah nilai ambang
batas
Suhu sesuai
2. Budaya K3
keselamatan dan kesehatan kerja itu sendiri. Budaya k merupakan sikap dalam
kerja. Oleh karena itu, budaya k3 mempersyaratkan agar semua kewajiban yang
12
berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja harus dilaksanakan secara benar,
Budaya K3 yang sekarang popular di dunia industry salah satunya yaitu 5S.
5S adalah prinsip penataan dan pemeliharaan dalam budaya K3 yang berasal dari
1) Ringkas
Ringkas adalah Suatu kegiatan menyusun atau memilah semua peralatan dan
bahan yang ada di tempat kerja dengan baik dan menyimpan benda yang
frekuensi pemakaian benda tersebut, hal ini mengefektifkan kinerja saat proses
berlangsung.
2) Rapi
Rapi adalah Suatu kegiatan merapikan ataupun menata alat, bahan dan ruang
kerja sehingga para pekerja dapat dengan mudah mengambil alat maupun
barang yang akan digunakan sehingga tidak memakan waktu untuk mencari
barang yag akan digunakan serta dapat pula untuk mengecek kondisi serta
3) Resik
ketika proses berjalan tidak terkendala, dengan kondisi bengkel yang bersih
tersandung, dll.
4) Rawat
Rawat adalah Kegiatan atan dimana pekerja merawat berbagai macam yang
digunakan dari bahaya kerja, serta untuk memperpanjang usia alat dan mesin
5) Rajin
Rajin adalah Suatu tindakan dimana pekerja atau siswa dilatih untuk bekerja
dengan semangat serta dengan cara yang benar serta dibiasakan untuk disiplin
Organization (WTO) yang akan berlaku tahun 2020 mendatang, keselamatan dan
kesehatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan
ekonomi antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk
Indonesia.
14
kerja. Apabila saat ini industri pengekspor telah dituntut untuk menerapkan
tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 5/MEN/1996 (Cecep Dani
Permenaker RI No. 5/ MEN/ 1996 pasal 1, adalah bagian dari sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan
dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif.
Tahun 2012 pasal 1, menjelaskan bahwa sistem manajemen K3 adalah bagian dari
resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang
15
aman, efisien, dan produktif. Karena sistem manajemen K3 bukan hanya tanggung
tanggung jawab perusahaan untuk menyediakan tempat kerja yang aman bagi
100 orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh
sistem manajemen K3
manajemen K3
dan sasaran K3
Menurut martina dan yusuf (2005) dasar hukum tentang K3 yang ada di
Indonesia. Akan tetapi yang menjadi dasar hukum yang lain yaitu:
Labour Inspection in Industry and Commerce (yang mana disahkan 19 Juli 1947)
Manajemen K3.
BAB III
METODE PENGAMATAN
1. Tempat Pengamatan
2. Waktu Pengamatan
Pengamatan ini dilaksanakan pada pekerjaan Pengelak Inlet pada Maret 2022
Teknik pengumpulan data merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan
pengumpulan data yang digunakan dalam pengamatan ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan
partisipatif pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung sedangkan
dalam observasi nonpartisipatif pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, pengamat
dapat dilakukan beberapa kali sampai dirasa data yang didapat memenuhi sistem
2. Kuesioner/Angket
istirahat. Penggunaan kuesioner ditujukan kepada Staff Qhse, Subcon, dan Owner
3. Dokumentasi
Pengamatan ini menggunakan dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data
memperoleh hasil analisis data yang akurat. Analisis data tersebut dijelaskan
sebagai berikut:
model analisis interaktif yang memiliki tiga komponen yaitu: pengumpulan data,
sebagai berikut:
20
a. Pengumpulan Data
dilakukan selama data yang diperoleh belum memenuhi untuk melakukan proses
b. Penyajian Data
lapangan,
c. Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan pengumpulan data, reduksi data dan penyajian data, peneliti dapat
sementara tersebut dapat dirubah sesuai dengan hasil analisis yang baru
21
pembangunan bendungan
pamukkulu Takalar
SistemBarang
Persediaan Manajemen K3
Dagang.
Analisis Data:
Analisis Deskriptif Kualitatif
BAB IV
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan
Konsultan Supervisi : PT. Indra Karya - PT. Virama Karya - PT. Bina Karya
Waktu Pelaksanaan : 1495 hari kalender (17 Nov 2017 s/d 20 Des 2021)
DIADENDUM
STRUKTUR ORGANISASI
Project Manager
BIM Administrasi
ERP Inspector
Logistik Staff
Umum Surveyor
Drafter
A. Hasil
Kab. Takalar.
Kesehatan Kerja
Diri) pada pekerja ini dilakukan secara langsung di lokasi, lalu mulai
kab. Takalar
satuan kerja di lokasi pengamatan, adapun data dan daftar pertanyaan dapat
keselamatan kerja
keselamatan kerja
Gambar 9. Pedoman K3
B. Pembahasan
Dari hasil data observasi dan wawancara langsung yang diperoleh di lapangan
Pelindung mata
1) Kacamata kerja
dan melindungi mata dari debu atau partikel yang masuk ke mata.
Sepatu safety
a. Sepatu boot dengan steel toe dan kekuatan benturan hingga 200 joule
Sarung tangan
pekerjaan tersebut.
Helm pelindung
bahaya yang mengakibatkan cedera kepala atau benturan. Tipe dan kelas
2. Staff
3. HSE Officer
5. Mandor
8. Pekerja Kayu
9. Operator
Masker safety
untuk pekerjaan yang beresiko terdapat gas dan debu yang masuk ke
pernafasan.
Rompi
antara pekerja proyek dengan orang diluar area proyek, serta untuk
maupun mutunya.
Alat pelindung diri (APD), alat ini dapat berbentuk pakaian, helm
mencapai standar mutu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta aspek
manajemen K3.
penerapan K3.
c) Penerapan syarat-syarat K3
pekerja
42
Pemeriksaan safety
e) Metode Penerapan K3
Hazard Identification
perusahaan.
Determining Control
Sangat rendah,
Sangat Kecil 1 Tidak mempengaruhi Kinerja dan Sasaran, Tidak
berpengaruh terhadap keuangan organisasi
Kecil
Kecil 2 Kinerja cukup,
Tidak terlalu mempengaruhi sasaran perusahaan, Hampir
Tidak berpengaruh terhadap keuangan organisasi
Sedang
Penyimpangan kecil terhadap sasaran yang dapat
Sedang 3
diabaikan (mudah diperbaiki kembali)
, Mempengaruhi beberapa sasaran,
berpengaruh terhadap keuangan organisasi namun tidak
signifikan
Besar
Kinerja buruk,
Besar 4
Sasaran-sasaran penting perusahaan tidak tercapai,
berpengaruh terhadap keuangan organisasi, kenaikan < 0,5%
dan berpengaruh terhadap cashflow
Sangat Besar
Kinerja sangat buruk,
Sangat Besar 5
Semua sasaran perusahaan tidak dapat tercapai,
berpengaruh terhadap keuangan organisasi, kenaikan > 0,5%,
menggangu cashflow dan dapat menghentikan operasional
organisasi
46
Jarang terjadi
Rendah B
(pernah terjadi 1x kejadian dalam 1 tahun)
Kadang-kadang terjadi
Sedang C
(1x dalam 3 bulan)
Sering terjadi
Tinggi D
(pernah terjadi 1x kejadian dalam 1 bulan)
Sangat 81%-100%
Tinggi E
Tinggi 61%-80%
D
Sedang 41%-60%
Rendah 21%-40%
B
Sangat 0%-20%
Rendah A
48
Risiko Extreme
EXTREME Sangat mendesak, perlu penanganan segera dari
kepala Departemen/General Manager
Risiko High
Dalam Unit Kerja / Bisnis, penanganan masalah
HIGH dilakukan oleh Manager terkait
Dalam Proyek, penanganan masalah dilakukan oleh
Project Manager
Risiko Sedang
MEDIUM Perlu dilakukan Monitoring
Perbaikan dapat dilakukan jika tersedia Sumber
Daya sesuai kebutuhan
Risiko Rendah
Perlu diatur rutinitasnya menggunakan prosedur
LOW yang ada
Dilakukan perhatian dan monitor oleh Pemilik
Proses
49
LEVEL
PENYEBAB DAMPAK PENGENDALIAN YANG RESIKO
ADA SAAT
INI
Melakukan ceklist/pemeriksaan
pada skafolding, melakukan
tagging pada skafolding,
Kelalaian Tertimpa benda landasan harus di beri jackbase,
pekerja, tidak yang terjatuh, terdapat tangga naik,
menggunakan keruntuhan pemasangan tag line, High
APD scaffolding, penggunaan APD ( helm ,
terjatuh sepatu , rompi , masker , earplug
dan bodyharness),
lebih dari 2 segmen menambah
perkuatan dengan bracing,
pemasangan rambu-rambu
keselamatan
52
Kesehatan Kerja pada PT. KA Properti Area Tanjung Karang sudah cukup
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
walaupun hanya kecelakaan ringan maka hal tersebut akan berakibat fatal
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
56
Lampiran 2 SK Pembimbing
58