Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA

PRAKTIK KERJA BATU BETON SISWA KELAS XII

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMKS

LATANRO ENREKANG

DISUSUN OLEH :

IRMA ARIYANTI
1721041028

WAHYU ASHARI
1721041006

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami

panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan penelitian dari mata

kuliah penelitian pendidikan yang berjudul “Analisis Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan

Kerja (K3) Pada Praktik Kerja Batu Beton Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik

Konstruksi Batu Dan Beton Smks Latanro Enrekang”

Proposal penelitian ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal penelitian ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam

pembuatan proposal penelitian ini.

   

  Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik

dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami

menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki kedepannya.

   

  Makassar, 15 Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG............................................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................5

C. TUJUAN PENELITIAN.........................................................................................................5

D. MANFAAT PENELITIAN.....................................................................................................6

BAB II KAJIAN PUSTAKA...........................................................................................................7

A. TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................7

B. KAJIAN YANG RELEVAN..................................................................................................7

C. KERANGKA BERFIKIR.......................................................................................................8

D. HIPOTESIS PENELITIAN....................................................................................................9

BAB III METODE PENELITIAN................................................................................................10

A. JENIS PENELITIAN............................................................................................................10

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN.............................................................................10

C. SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN.................................................................................10

D. TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA...................................................10

E. TEKNIK ANALISIS DATA.................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga pendidikan yang

menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) agar memiliki keterampilan yang sesuai

dengan bidang keahlian tertentu. Jenjang pendidikan SMK memiliki tujuan untuk

mengembangkan keterampilan siswa menjadi lulusan yang siap kerja (Purwanto ;

Sukardi, 2015)

Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) merupakan hal yang harus diperhatikan

ketika berada di laboratorium maupun di lapangan. Keselamatan kerja di laboratorium

maupun di lapangan merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan agar

selamat sampai tujuan (Fuadah, 2019)

Pada pendidikan kejuruan seperti di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan

Balai Latihan Kerja, di dalamnya terdapat pendidikan praktik yang diberikan

pengetahuan Keselamatan danKesehatan Kerja kepada peserta diklat dengan tujuan untuk

memenuhi kompetensi sesuai pada saat pembelajaran teori, namun banyak siswa yang

tidak selalu menerapkan teori keselamatan dan kesehatan kerja pada saat praktik di

lapangan maupun di laboratorium (Tirta, 2011)

Jenis bahaya yang terdapat di bengkel atau laboratorium SMK meliputi sembilan

kelompok pekerjaan, yaitu yang berkaitan dengan penanganan bahan, penggunaan alat-

alat tangan, perlindungan mesin, desain tempat kerja, pencahayaan, cuaca kerja,
pengendalian bahaya bising, getaran dan listrik, fasilitas pekerja, dan organisasi kerja, (2)

Rerata tingkat resiko bahaya yang terdapat di bengkel atau laboratorium SMK meliputi:

tidak berbahaya (68 kasus atau 54%), perlu tindakan penanganan (43 kasus atau 34%),

dan perlu prioritas tindakan penanganan (10 kasus atau 8%), sedangkan lainnya sebesar

4% atau 6 kasus tidak ada datanya, (3) Pengendalian bahaya dengan urgensi tinggi pada

kondisi beresiko untuk dilakukan prioritas tindakan perbaikan pada kasus yang perlu

tindakan perbaikan, sedangkan yang terakhir adalah mempertahankan dan memperbaiki

kondisi pada kasus yang tidak perlu tindakan perbaikan, (4) Rekomendasi untuk

perbaikan kondisi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: menetapkan 4 sasaran,

memilih pendekatan, menetapkan prosedur serta melakukan evaluasi terus menerus

terhadap kondisi K3 di bengkel atau laboratorium. (Hargiyanto, 2011)

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengetahuan siswa kelas XII program keahlian Teknik Konstruksi Batu dan

beton di SMKS Latanro Enrekang tentang pendidikan K3?

2. Bagaimana sikap siswa kelas XII program keahlian Teknik Konstruksi Batu dan beton di

SMKS Latanro Enrekang dalam melaksanakan K3 saat praktik kerja batu beton?

3. Bagaimana penerapan K3 siswa kelas XII program keahlian Konstruksi Batu dan beton

di SMKS Latanro Enrekang saat praktik kerja batu beton?

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu:


1. Untuk mengetahui pengetahuan siswa kelas XII program keahlian Teknik Konstruksi

Batu dan beton di SMKS Latanro Enrekang tentang pendidikan K3.

2. Untuk mengetahui sikap siswa kelas XII program keahlian Teknik Konstruksi Batu dan

beton di SMKS Latanro Enrekang dalam melaksanakan K3 saat praktik kerja batu beton.

3. Untuk mengetahui penerapan K3 siswa kelas XII pada program keahlian Teknik

Konstruksi Batu dan beton di SMKS Latanro Enrekang saat praktik kerja batu beton

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi sekolah

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi sekolah

maupun guru untuk merumuskan kebijakan dalam hal K3.

b) Hasil penelitian ini dapat menjadi sarana pengembangan ilmu pengetahuan melalui

teori dan juga dapat memberikan masukan bagi setiap siswa SMKS Latanro Enrekang

Program Keahlian Teknik konstruksi Batu dan beton tentang penerapan K3.

2. Bagi Peneliti

a) Penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu wahana dalam penerapan teoriteori yang

diperoleh selama menjalani studi di Univeritas Negeri Makassar.

b) Penelitian ini bermanfaat untuk memperluas pengetahuan dan wawasan tentang K3.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Keselamatan dan Kesehatan kerja

Menurut Fathul (2008), keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata safety

dan biasanya selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa

celaka (accident) atau nyaris celaka. Jadi pada hakekatnya keselamatan sebagai suatu

pendekatan keilmuan dan praktis yang mempelajari tentang faktor-faktor penyebab

terjadinya kecelakaan.(SYAAF, 2008)

Menurut (Sulistyowati, 2013), keselamatan kerja dapat diartikan sebagai suatu

upaya agar pekerja selamat di tempat kerjanya sehingga terhindar dari kecelakaan

termasuk juga untuk menyelamatkan peralatan serta hasil produksinya. Keselamatan

kerja menjadi aspek yang penting, mengingat resiko bahaya dalam penerapan teknologi

sangat tinggi. Keselamatan kerja merupakan tugas semua orang yang bekerja, setiap

tenaga kerja dan juga masyarakat pada umumnya.

2. Prinsip keselamatan dan kesehatan kerja

Melakukan pekerjaan di bengkel maupun laboratorium diperlukan pengetahuan

K3 untuk menciptakan kondisi yang aman dan sehat selama bekerja. Indrayani & Ika

(2014) menjelaskan fungsi-fungsi dari K3, antara lain adalah: (1) Identifikasi dan

melakukan penilaian serta evaluasi terhadap resiko dari bahaya praktik dan kesehatan di

tempat kerja, (2) Memberikan saran terhadap perencanaan praktik kerja dan
pengorganisasian praktik kerja termasuk desain tempat kerja, (3) Memberikan informasi,

metode kerja, prosedur kerja, program kerja, dan desain pengendalian bahaya, (4)

Memberikan saran, informasi, pelatihan, dan edukasi tentang K3 serta Alat Pelindung

Diri (APD), (5) 18 Memberikan informasi pengolahan P3K (Pertolongan Pertama Pada

Kecelakaan) dan tindakan darurat. (Indrayani & Sulianti, 2014)

Sederhananya, metode yang paling sering diterapkan untuk mengelola

keselamatan kerja adalah dengan melakukan pendekatan berorientasi kontrol terhadap

manusia itu sendiri (Zacharatos, Barling, & Iverson, 2014). Selain itu, penting untuk

mengetahui tuntutan pekerjaan mana yang paling berkontribusi terhadap kelelahan, dan

keselamatan kerja. Ada banyak tuntutan pekerjaan dan sumber daya hadir dilingkungan

kerja, dan penting untuk memahami yang manapekerjaan menuntut paling banyak

menghabiskan sumber daya mental dan fisik yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja

(Nahrgang, Morgeson, & Hofmann, 2010)

B. KAJIAN YANG RELEVAN

1. Penelitian yang dilakukan oleh (Ramadan, 2014) yang berjudul Pengaruh Pengetahuan

K3 dan Sikap Terhadap Kesadaran Berperilaku K3 Di Lab. CNC Dan PLC SMK Negeri

3 Yogyakarta dengan hasil 1) pengetahuan K3 dapat mempengaruhi kesadaran

berperilaku K3 karena siswa mengetahui resiko apa yang akan didapat apabila tidak

memperhatikan K3; 2) sikap dapat mempengaruhi kesadaran K3 karena siswa yang

memiliki sikap positif cenderung sepenuhnya menerima aturan-aturan yang harus

dipenuhi agar tercipta keselamatan; 3) besarnya pengaruh pengetahuan K3 dan sikap

secara bersama-sama terhadap kesadaran berperilaku K3 sebesar 0,352 (35,2%), dan

sisanya yaitu 64,8% dipengaruhi faktor lain


2. Penelitian yang dilakukan oleh (Tirta, 2011) yang berjudul Hubungan Pengetahuan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Prestasi Praktik Peserta Diklat Otomotif

BLKPP Yogyakarta. Kesimpulannya terdapat hubungan positif antara pengetahuan K3

dengan prestasi praktik peserta diklat otomotif BLKPP Yogyakarta.

3. Penelitian yang dilakukan oleh (Triatmidi, 2010) dengan judul Kontribusi Pemahaman

dan Sikap Guru Tentang K3 Terhadap Pelaksanaan K3 Dalam Pembelajaran Praktik Di

Bengkel Mekanik Otomotif Se-kota Malang. Hasil analisis dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa pemahaman dan sikap guru secara bersama memberi kontribusi

sebesar 77% terhadap perubahan pelaksanaan K3.

C. KERANGKA BERFIKIR

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) siswa kelas XII program

keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMKS Latanro Enrekang dapat dilihat dari

pengetahuan, perilaku K3 yang ditunjukkan siswa selama praktik, dan ketepatan dalam

menggunakan peralatan pada saat mata pelajaran praktik. Sikap siswa mengenai K3 yang

terwujud dalam tindakan yang berulang-ulang, diharapkan dapat meminimalkan

terjadinya kecelakaan kerja.

Dari pengamatan di SMKS Latanro Enrekang khususnya program keahlian

Teknik Konstruksi Batu dan Beton kelas XII pada saat menjalani praktikum Ukur Tanah

dan Konstruksi Bangunan, pelaksanaan K3 dalam praktik tersebut belum sepenuhnya

sesuai dengan standar K3 yang ada di Indonesia. Kepedulian siswa untuk menjaga alat,

kesehatan lingkungan, dan pribadi sangat diutamakan. Dalam hal keselamatan kerja para

siswa biasanya mengabaikan alat-alat pelindung yang menjadi syarat keselamatan.


Penerapan K3 dalam suatu praktik dapat diartikan sebagai kondisi kerja yang

aman dan sehat, terhindar dari bahaya, penyakit akibat kerja, serta dapat mencapai

produktivitas kerja yang optimal. Penerapan dalam penelitian ini adalah sikap dan

pengetahuan siswa dalam melaksanakan K3 selama menjalankan praktik sebagai

perwujudan pelaksanaan K3. Kerangka pikir dalam penelitian ini jika divisualisasikan

dalam bentuk skema atau model sederhana, adalah seperti pada Gambar 1 berikut:

Pengetahuan

Penerapan

Sikap

Gambar 1. Skema Kerangka Pikir

Penelitian penerapan ini bisa menjadi tolak ukur bagi guru maupun sekolah agar

lebih memperhatikan tingkah laku siswa yang dapat mencerminkan K3.

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

Ho = Pada praktik kerja batu beton penerapan K3 telah diterapkan dengan baik dan benar

Hi = Pada praktik kerja batu beton penerapan K3 telah belum diterapkan dengan baik dan

benar
BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara rinci mengenai perilaku

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) siswa yang ditinjau dari pengetahuan, sikap, dan

penerapan pada saat praktik kerja batu beton yang dilakukan oleh siswa sebagai

perwujudan siswa dalam melaksanakan K3 di SMKS Latanro Enrekang. Maka dari itu

jenis penelitian ini adalah deskriptif. Dimana dalam bukunya Sugiyono (2013)

menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang bersifat menggambarkan

suatu fenomena, peristiwa, gejala, baik menggunakan data kuantitatif maupun kualitatif.

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

1. Tempat

Penelitian ini dilakukan di SMKS Latanro Enrekang, Jl Gunung Latimojong

No.19, Galonta kec. Enrekang, Kab. Enrekang, Sulawesi Selatan. Penulis meneliti tempat

ini karena dianggap tepat untuk menjadi sasaran penelitian, dan menjadi bahan evaluasi

bagi sekolah maupun guru untuk merumuskan kebijakan mengenai keselamatan dan

kesehatan kerja (K3)

2. Waktu

Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih selama 40 hari dimulai sejak peneliti

telah melaksanakan seminar proposal skripsi (Maret-April 2021)


C. SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMKS Latanro Enrekang.

Sedangkan objek penelitian terhadap subjek yang diangkat adalah penerapan K3 pada

praktik kerja batu beton

D. TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Teknik atau metode pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan

untuk mengumpulkan data penelitian. Pengumpulan data adalah kegiatan yang sangat

penting dalam sebuah penelitian. (Sodik, 2017). Cara pengumpulan data yaitu:

1) Pengumpulan data melalui kuisioner atau angket dan sebagian besar penelitian

umumnya menggunakan kuisioner sebagai metode untuk pengumpulan data

2) Pengumpulan data melalui interviu, pada pengumpulan data dengan cara ini

memerlukan waktu yang cukup lama

3) Pengumpulan data melalui observasi, adalah salah satu cara pengumpulan data

yang efektif karena dilengkapi dengan format pengamatan sebagai instrument

4) Pengumpulan data menggunakan dokumen,

Pada penelitian ini juga digunakan metode tes, angket dan observasi. Menurut

Suharsimi (2013) didalam bukunya menjelaskan bahwa, tes merupakan serentetan

pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang

keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok. Pada penelitian ini metode tes digunakan untuk mengetahui

bagaimana pengetahuan siswa mengenai K3. Metode angket yang digunakan untuk
mengetahui bagaimana sikap siswa dalam melaksanakan K3 pada praktik kerja batu

beton.. Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data penerapan K3 siswa saat

menjalankan praktik

Dalam penelitian ini menggunakan tiga instrumen yang terdiri dari tes untuk

pengetahuan, angket untuk sikap, dan observasi untuk penerapan.

E. TEKNIK ANALISIS DATA


Data yang didapat dari penelitian dikumpulkan, dikelompokan, diinterpretasikan

untuk kemudian disimpulkan.

1. Data Pengetahuan

Tes pengetahuan yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan adalah tes

pilihan ganda (multiple choice) sebanyak 23 butir pertanyaan, apabila siswa kelas XII

program keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton menjawab dengan benar diberi

nilai 1 dan apabila menjawab salah diberi nilai 0. Sehingga skor maksimal data

pengetahuan adalah 23 dan skor minimum data pengetahuan adalah 0.

2. Data Sikap Data

Sikap dalam penelitian ini dilakukan dengan angket tertutup dalam bentuk

kuesioner check list sebanyak 20 pernyataan yang terdiri dari pernyataan positif sebanyak

18 butir dan pernyataan negatif sebanyak 2 butir. Kriteria nilai untuk pernyataan positif

jika siswa merespon “Sangat Setuju (SS)” = 5, “Setuju (S)” = 4, “Netral (N)” = 3, “Tidak

Setuju (TS)” = 2, “Sangat Tidak Setuju (STS)” = 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif

penilaiannya apabila “Sangat Setuju 56 (SS)” = 1, “Setuju (S)” = 2, “Netral (N)” = 3,

“Tidak Setuju (TS)” = 4, “Sangat Tidak Setuju (STS)” = 5. Sehingga skor maksimal data

sikap adalah 100 dan skor minimum adalah 20.


Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut:

Kategori Baik : (Mean + 1 SD) sampai dengan (Mean + 3 SD)

Kategori Cukup Baik : (Mean – 1 SD) sampai dengan (Mean + 1 SD)

Kategori Kurang Baik : (Mean – 3 SD) sampai dengan (Mean – 1 SD)

Dimana harga M dan SD tersebut diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Mean : ½ (Maksimum ideal + Minimum ideal) SD : 1/6 (Maksimum ideal - Minimum

ideal)

3. Data Penerapan

Data penerapan dalam penelitian ini dilakukan dengan pengamatan atau observasi

secara langsung terhadap penerapan K3 setiap responden selama menjalani praktik kerja

batu beton menggunakan check list yang berupa pernyataan mengenai penerapan K3

sebanyak 19 butir pernyataan. Dengan hasil pengamatan terhadap penerapan K3 yaitu

“Selalu Melakukan (SM)”, “Kadang Melakukan (KM)” dan “Tidak Melakukan (TM)”.

Data observasi penerapan tersebut kemudian dianalisis dengan tabulasi, dihitung

frekuensinya lalu dibuat persentase berdasarkan frekuensi yang muncul, dibagi jumlah

siswa keseluruhan dikali 100%.


DAFTAR PUSTAKA

Fuadah, D. Z. (2019). Vol. 3 No. 1, Januari -Juni 2019 19, 3(1), 19–25.

Hargiyanto, P. (2011). Analisis kondisi dan pengendalian bahaya di bengkel/ laboratorium

sekolah menengah kejuruan, 20 NOMOR 2, 203–210.

Indrayani, & Sulianti, I. (2014). KAJIAN PENERAPAN KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA (K3) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI

BENGKEL DAN LABORATORIUM POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Indrayani 1) ,

Ika Sulianti 2), 10(1), 27–36.

Nahrgang, J. D., Morgeson, F. P., & Hofmann, D. A. (2010). Safety at Work : A Meta-Analytic

Investigation of the Link Between Job Demands , Job Resources , Burnout , Engagement ,

and Safety Outcomes. https://doi.org/10.1037/a0021484

Purwanto ; Sukardi, T. (2015). PENGELOLAAN BENGKEL PRAKTIK SMK TEKNIK, 2,

291–306.

Ramadan, P. R. (2014). PENGARUH PENGETAHUAN K3 DAN SIKAP TERHADAP

KESADARAN BERPERILAKU K3 DI LAB. CNC DAN PLC SMK NEGERI 3

YOGYAKARTA.

Sodik, M. A. (2017). Dasar Metodologi Penelitian.

Suharsimi Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sulistyowati, D. A. (2013). No TitlePENTINGNYA PELAKSANAAN KEAMANAN, KESEHATAN


DAN KESELAMATAN KERJA DI PERKANTORAN. yogyakarta.

SYAAF, F. M. (2008). UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PERILAKU BERISIKO

( AT-RISK BEHAVIOR ) PADA PEKERJA UNIT USAHA LAS SEKTOR INFORMAL

UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PERILAKU BERISIKO ( AT-RISK

BEHAVIOR ) PADA PEKERJA UNIT USAHA LAS SEKTOR INFORMAL.

Tirta, A. (2011). HUBUNGAN PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA DENGAN PRESTASI PRAKTIK DIKLAT OTOMOTIF BLKPP.

Triatmidi, B. (2010). Kontribusi pemahaman dan sikap guru tentang k3 terhadap pelaksanaan k3

dalam pembelajaran praktik di bengkel mekanik otomotif se-kota malang, 33(1), 43–54.

Zacharatos, A., Barling, J., & Iverson, R. D. (2014). High-Performance Work Systems and

Occupational Safety High-Performance Work Systems and Occupational Safety, (February

2005). https://doi.org/10.1037/0021-9010.90.1.77

Anda mungkin juga menyukai