Anda di halaman 1dari 19

PENELITIAN PENDIDIKAN

17B11C601

PENGEMBALIAN FUNGSI SISTEM DRAINASE DI


KAWASAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR

SRI DEWI ANGRAENI SYAM


1721041016
YUSDA YANTI ANDI
1721041018

PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2020
ABSTRAK

Sri Dewi Angraeni Syam dan Yusda Yanti Andi, 2020. Pengembalian Fungsi
Sistem Drainase Di Kawasan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.
Penelitian Pendidikan. Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan,
Fakultas Teknik. Universitas Negeri Makassar
Drainase atau pengatusan adalah pembuangan massa air secara alami atau buatan
dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat. Pembuangan ini dapat
dilakukan dengan mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Dari
hasil pengamatan di lapangan ketika hujan tiba sering terjadi genangan air
dibeberapa lokasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar yang disebabkan
karena tidak berfungsinya saluran drainase dengan baik. Penelitian ini bertujuan
untuk menjelaskan dan menganalisis mengenai pengelolaan infrasruktur drainase di
Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar yang menimbulkan masalah banjir
dan genangan air. Sehingga penelitian ini tergolong pada tipe penelitian deskriptif
dan historis dengan pendekatan kualitatif, jenis penelitian ini berupaya
menggambarkan kejadian atau fenomena sesuai dengan apa yang terjadi di
lapangan, dimana data hasil berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku. Data yang dikumpulkan tersebut berupa kata-kata, gambar, dan bukan
angka-angka.
Kata kunci : drainase, kampus, genangan air.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT tuhan yang maha esa, yang
selalu memberikan kesehatan dan kesempatan untuk kita terus berusaha dan
berkarya, dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik merupakan salah satu
anugrah-Nya .

Tak lupa pula ucapan terima kasih kepada, dosen mata kuliah sehingga
tugas ini dapat terselesaikan dengan baik. Sebagai penyusun kami juga menyadari
bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, tetapi pada dasarnya kami selalu
berusaha untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada pada tugas ini hingga
mendekati kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi
kemajuan kita bersama

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.

Makassar, 30 April 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
ABSTRAK ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 3
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 3
D. METODE PENELITIAN 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
A. KAJIAN TEORI 5
1. Pengertian Drainase 5
2. Analisa Hidrologi 5
3. Data Curah Hujan 6
B. KAJIAN PENELITIAN YANG RELEVAN 6
C. KERANGKA PIKIR 8
D. HIPOTESIS PENELITIAN 9
BAB III METODE PENELITIAN 10
A. JENIS PENELITIAN 10
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN 10
1. Tempat Penelitian 10
2. Waktu Penelitian 11
C. SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN 11
1. Subjek Penelitian 11
2. Objek Penelitian 12
D. TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA 12
1. Study Literatur 12
2. Survey Lapangan 12
3. Pengumpulan Data Primer 12
E. TEKNIK ANALISIS DATA 13
1. Reduksi Data (Reduction Data) 13
2. Penyajian Data (Data Display) 13
3. Penarikan Kesimpulan (Concluting Drawing) 14
DAFTAR PUSTAKA 15

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Drainase yang berasal dari Bahasa Inggris drainage mempunyai arti

mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Drainase dapat juga

diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah. Jadi, drainase

menyangkut tidak hanya air permukaan tapi juga air tanah. (Denik S. Krisnayanti,

2017)

Drainase atau pengatusan adalah pembuangan massa air secara alami atau

buatan dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat. Pembuangan ini

dapat dilakukan dengan mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air.

Irigasi dan drainase merupakan bagian penting dalam penataan sistem penyediaan

air di bidang pertanian maupun tata ruang. (Wikipedia, 2019)

Dalam lingkup rekayasa sipil, drainase dibatasi sebagai serangkaian

bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air

dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal

sesuai dengan kepentingan. Dalam tata ruang, drainase berperan penting untuk

mengatur pasokan air demi pencegahan banjir. Drainase juga bagian dari usaha

untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan manajemen sampah

yang tidak bagus dapat menyebabkan tersumbatnya sistem drainase, yang bisa

menyebabkan meluapnya air akibat berkurangnya debit air yang dapat ditampung

dan disalurkan oleh drainase. (Wikipedia, 2019)

1
2

Drainase merupakan salah satu tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan

air, baik yang berasal dari air hujan, rembesan, maupun kelebihan air irigasi pada

suatu lahan/kawasan sehingga lahan/kawasan tersebut dapat berfungsi secara

optimal. Drainase termasuk dalam salah satu komponen penting infrastruktur

perkotaan yang menanggulangi masalah banjir dan genangan air. (Heri Giovan

Pania, 2013)

Pertukaran buangan antara aliran berbeda dapat dihitung secara tidak

langsung, dengan membatasi drainase ketika pipa mencapai kapasitas penuh dan

dengan mengatur luapan sehingga tekanan pipa tidak terus menerus melebihi

permukaan tanah. . (Bazin, Nakagawa, Kawaike, Paquier, & Mignot, October 2014)

Universitas Negeri Makassar merupakan salah satu universitas besar dan

berkembang di kota Makassar, yang memiliki visi sebagai pusat pendidikan,

pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan, sains, teknologi dan seni

bewawasan kependidikan dan kewirausahaan. Hal ini diwujudkan dengan

penambahan beberapa program studi di beberapa fakultas dan mengadakan

pembangunan besar-besaran sarana dan prasarana penunjang perkuliahan.

(Makassar, 2017)

Dari hasil pengamatan di lapangan ketika hujan tiba sering terjadi genangan

air dibeberapa lokasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar yang

disebabkan karena tidak berfungsinya saluran drainase dengan baik. Genangan

yang terjadi di permukaan jalan dapat menyebabkan kerusakan konstruksi jalan dan

dapat mengganggu lalu lintas.


3

Dari permasalahan diatas, maka pertanyaan pokok yang diajukan dalam

penelitian kami ini adalah ”Bagaimana mengembalikan fungsi saluran drainase di

lingkungan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar”. Hal ini lah yang akan

menjadi fokus dalam penelitian ini, yaitu mengetahui kondisi saluran drainase di

lingkungan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar dan untuk

mengembalikan fungsi saluran drainase di lingkungan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Makassar.

B. RUMUSAN MASALAH

Merujuk pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, perumusan

masalah yang akan ditelaah lebih lanjut dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa penyebab terjadinya genangan air ?

2. Kenapa saluran drainase di Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar

tidak berfungsi dengan baik ?

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui penyebab terjadinya genangan air.

b. Untuk mengembalikan fungsi saluran drainase di Fakultas Teknik Universitas

Negeri Makassar.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengurangi genangan air di


4

sekitar Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.

D. METODE PENELITIAN

Pelaksanaan penelitian dimulai dengan survey terhadap keberadaan saluran

drainase di Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Langkah selanjutnya

adalah pengecekan kondisi lokasi penelitian dalam hal ini melihat masalah

(genangan/banjir) yang terjadi dilokasi penelitian, sehingga masalah genangan yang

ada diharapkan dapat diatasi.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

Kajian teori pada dasarnya membahas atau mendefinisikan mengenai setiap

variable yang penting dalam penelitian secara individual dan rinci berdasarkan

teori. Teori sangat penting agar penelitian mempunyai dasar dalam

menjelaskan variabel-variabel dalam penelitian.

1. Pengertian Drainase

Drainase berasal dari bahasa Inggris “drainage” yang mempunyai arti

mengalirkan, menguras, membuang atau mengalirkan air. Drainase juga dapat

diartikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi

dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan

dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk

mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas. (Suripin, 2004)

2. Analisa Hidrologi
Hidrologi adalah suatu ilmu yang mempelajari seluk beluk air, kejadian dan

distribusinya, sifat fisik dan sifat kimianya, serta tanggapannya terhadap perilaku

manusia. Dengan pengertian seperti itu berarti ilmu hidrologi mencakup hampir

semua masalah yang terkait dengan air, meskipun kemudian dalam

perkembangannya ilmu hidrologi lebih berorientasi pada suatu bidang tertentu

saja. (Chow, 1959)

5
6

3. Data Curah Hujan

Curah hujan adalah tinggi atau tebalnya hujan dalam jangka waktu tertentu

(lamanya pengamatan) yang dinyatakan dalam satuan mm. Data curah hujan yang

digunakan dalam analisis hidrologi untuk suatu perencanaan drainase perkotaan

minimal 10 tahun pengamatan yang diperoleh dari stasiun pencatat curah hujan

terdekat di lokasi perencanaan. Apabila data yang ada kurang dari 10 tahun,

diupayakan melengkapinya dengan data dari stasiun lainnya yang terdekat. (Heri

Giovan Pania, 2013)

Mengevaluasi dampak regional dari kemungkinan perubahan iklim terhadap

drainase perkotaan membutuhkan sebuah metodologi untuk memperkirakan

statistik curah hujan durasi ekstrim dan jangka pendek untuk periode waktu dan

wilayah geografis yang menarik. Untuk kondisi historis, efek perubahan iklim dapat

diselidiki dengan menganalisis tren dalam catatan historis jangka panjang curah

hujan. (P. Willems, 2012)

Pemantauan curah hujan perkotaan yang canggih didasarkan pada baik

(jaringan) alat pengukur hujan atau pada radar cuaca. Kedua jenis instrumen

memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. (K. Arnbjerg-Nielsen, 2013)

B. KAJIAN PENELITIAN YANG RELEVAN

1. (Heri Giovan Pania, 2013) melakukan penelitian dengan judul Perencanaan

Sistem Drainase Kawasan Kampus Universitas Sam Ratulangi. Penelitian ini

bertujuan untuk mengidentifikasi masalah drainase termasuk kondisi sistem

dan prasarana drainase, membuat perencanaan sistem drainase kawasan

kampus Universitas Sam Ratulangi dan menghitung dimensi saluran.


7

Perencanaan sistem jaringan drainase yang baru menunjukan bahwa

permasalahan yang terjadi karena adanya sedimentasi dan berkurangnya

kapasitas saluran akibat kondisi saluran drainase yang rusak. Perlu dilakukan

pemeliharaan saluran berupa normalisasi saluran, pemasangan kisi-kisi

penahan sampah, dan pembersihan saluran secara periodik.

2. (Jenal Jaelani, 2014) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Teknis

Sistem Drainase di Kawasan Kampus Universitas Islam “45” Bekasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber-sumber penyebab banjir

yang sering terjadi di Universitas Islam “45” Bekasi, mengevaluasi sistem

saluran drainase yang ada di Universitas Islam “45” Bekasi, mengetahui

jumlah pompa air yang dibutuhkan untuk mengalirkan air hujan dari kampus

ke sungai, dan mencari alternative / rekomendasi penanganan dan pencegahan

banjir di Universitas Islam “45” Bekasi yang sering terjadi banjir. Berdasarkan

hasil penelitian ada 4 (empat) solusi mengatasi banjir di UNISMA, yaitu

menambah pompa sesuai periode ulang, mengurug, membuat tanggul khusus,

dan membuat saluran baru.

3. (Bambang Sugiyarto, 2017) melakukan penelitian dengan judul Kajian

Jaringan Drainase Kampus UNNES Menuju Sistem Drainase Berwawasan

Lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui debit

limpasan air, kapasitas drainase eksisting dan kebutuhan sumur resapan

sebagai metode konservasi air di kawasan UNNES. Analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah curah hujan, curah hujan rata-rata

kawasan, pemilihan jenis distribusi hujan, perhitungan waktu konsenstrasi,


8

menentukan besarnya intensitas hujan pada kala ulang 2, 5, 10, 20 dan 50

tahunan, pembagian zona drainase, perhitungan Debit banjir, perhitungan

kapasitas saluran eksisting dan penghitungan kebutuhan sumur resapan.

Jumlah sumur resapan yang dibutuhkan sebanyak 1.388 buah dengan

kedalaman 3 meter dan diameter 80 cm.

C. KERANGKA PIKIR

Banjir di suatu daerah dapat disebabkan oleh dua hal yaitu aktifitas manusia

dan peristiwa alam. Banjir yang disebabkan oleh manusia yaitu kerapatan

penduduk, perubahan tata guna lahan, pembangunan permukiman, jaringan

drainase yang buruk dan kegiatan-kegiatan lain di dataran banjir. Adapun banjir

yang disebabkan oleh peristiwa alam yaitu intensitas hujan yang tinggi dan lama

curah hujan, kondisi tanah, topografi, pendangkalan alamiah dan penutupan lahan.

Dalam penelitian ini banjir merupakan gejala alam yang menimbulkan masalah

terhadap drainase yang menyebabkan terjadinya penambahan air yang berlebihan

dalam tampungan drainase sehingga menimbulkan kurang efesiensinya penggunaan

wadah drainase yang tidak mampu menahan jumlah air. Adapun kerangka pikir

penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:

SISTEM SALURAN

DRAINASE
GENANGAN AIR

Gambar 2.1
Skema Kerangka Pikir
9

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Dalam penelitian ini akan dibuktikan bahwa kondisi eksisting drainase yang

sudah tidak dapat menampung air limpasan sehingga terjadi genangan di kawasan

Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.


BAB III
METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis mengenai

pengelolaan infrasruktur drainase di Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar

yang menimbulkan masalah banjir dan genangan air. Sehingga penelitian ini

tergolong pada tipe penelitian deskriptif dan historis dengan pendekatan kualitatif,

jenis penelitian ini berupaya menggambarkan kejadian atau fenomena sesuai

dengan apa yang terjadi di lapangan, dimana data hasil berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku. Data yang dikumpulkan tersebut berupa

kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. (Iii, Tipe, & Penelitian, n.d.)

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif dengan

tipe deskriptif dan historis merupakan penelitian yang dilakukan untuk

mengungkapkan data-data yang telah dihimpun dari masa lampau atau masa

sekarang yang berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka yang didapat dari

fenomena dilapangan yang bersifat empiris untuk mengetahui relevansi antara

kejadian masa lampau dengan masa sekarang dengan menggunakan kata-kata

untuk menggambarkan dan menafsirkan hasil penelitian.

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar yang

terletak di jalan Daeng Tata Raya, Parang Tambung, Mannuruki, Kecamatan

10
11

Tamalate, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Gambar 3.1
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar

2. Waktu Penelitian

Penulisan tugas penelitian pendidikan dilakukan mulai dari tanggal 10 februari

sampai dengan 30 april 2020.

C. SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN

1. Subjek Penelitian

Yang dimaksud subjek penelitian, adalah orang, tempat, atau benda yang

diamati dalam penelitian. (Kamus Bahasa Indonesia, 1989: 862). Adapun subjek

dalam penelitian ini adalah drainase yang berada di Fakultas Teknik, Universitas

Negeri Makassar.
12

2. Objek Penelitian

Yang dimaksud objek penelitian, adalah hal yang menjadi sasaran penelitian

(Kamus Bahasa Indonersia; 1989: 622). Objek penelitian, adalah pokok persoalan

yang hendak diteliti untuk mendapatkan data secara lebih terarah. (Anto Dajan

1986: 21).

Adapun objek dalam penelitian ini adalah penyebab terjadinya genangan air di

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar dan penyebab saluran drainase di

Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar tidak berfungsi dengan baik.

D. TEKNIK DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

1. Study Literatur

Digunakan untuk mendapatkan kejelasan konsep dalam penelitian ini seperti,

dengan mendapatkan referensi dari buku – buku dan jurnal yang berisikan tentang

dasar – dasar teori yang dapat mendukung penelitian ini.

2. Survey Lapangan

Peninjauan langsung ke lapangan dengan tujuan mengetahui lokasi penelitian

yang meliputi antara lain :

a. Mengetahui denah lokasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.

b. Mengetahui lokasi genangan air pada Fakultas Teknik Universitas Negeri

Makassar.

c. Mengetahui keadaan fisik saluran drainase yang menjadi lokasi genangan.

3. Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data primer di peroleh langsung dilapangan yang meliputi antara

lain :
13

a. Mengetahui bentuk dan dimensi saluran drainase.

b. Mengetahui aliran saluran pada saluran drainase.

(Sinaga & Harahap, 2016)

E. TEKNIK ANALISIS DATA

Kegiatan berikutnya setelah terkumpulnya data adalah menganalisis data.

Menurut Bogdan dan Biklen adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang

dapat dikelola, menyimpulkannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa

yang penting dan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dalam penelitian

kualitatif, tahapan-tahapan analisis data meliputi antara lain:

1. Reduksi Data (Reduction Data)

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemisahan, perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan tertulis dilapangan. Data yang diperoleh di lokasi penelitian

kemudian dituangkan dalam uraian atau laporan yang lengkap dan terinci. Laporan

lapangan selanjutnya direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal pokok, difokuskan pada

hal-hal yang penting kemudian dicari tema atau polanya. Reduksi data berlangsung

secara terus menerus selama proses penelitian berlangsung. Laporan atau data

dilapangan dituangkan dalam uraian lengkap dan terperinci. Dalam reduksi data

peneliti dapat menyederhanakan data dalam bentuk ringkasan.

2. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian dilakukan untuk memudahkan bagi peneliti untuk melihat gambaran

secara keseluruhan atau bagian tertentu dari penelitian. Penyajian data dibatasi
14

sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam penelitian ini, penyajian

data diwujudkan dalam bentuk uraian, dan foto atau gambar sejenisnya. Akan

tetapi, paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian ini adalah

dengan teks naratif.

3. Penarikan Kesimpulan (Concluting Drawing)

Melakukan verifikasi secara terus menerus sepanjang proses penelitian

berlangsung, yaitu sejak awal memasuki lokasi penelitian dan selama proses

pengumpulan data. Peneliti berusaha untuk menganalisis dan mencari pola, tema,

hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya yang

dituangkan dalam kesimpulan yang tentatif. Akan tetapi dengan bertambahnya data

melalui proses verifikasi secara terus menerus, maka akan diperoleh kesimpulan

yang bersifat “grounded”, dengan kata lain setiap kesimpulan senantiasa terus

dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung. (Iii et al., n.d.)


DAFTAR PUSTAKA

Anto Dajan, 1986, Pengantar Metode Statistik, Penerbit LP3ES, Jakarta


Bambang Sugiyarto, S. S. (2017). Kajian Jaringan Drainase Kampus UNNES
Menuju Sistem Drainase Berwawasan Lingkungan. Teknik Sipil & Perencanaan
19(2) (2017) 136-142 , 136-142.
Bazin, P.-H., Nakagawa, H., Kawaike, K., Paquier, A., & Mignot, a. E. (October
2014). Modeling Flow Exchanges between a Street and an Underground Drainage
Pipe during Urban Floods. Journal of Hydraulic Engineering, 04014051-1.

Chow V. T, 1959. Open Channel Hydraulics, McGraw – Hill.


Denik S. Krisnayanti, E. H.-W. (2017). PERENCANAAN DRAINASE KOTA
SEBA. Teknik Sipil, Vol. VI, No. 1, April 2017 , 89-102.
Heri Giovan Pania, H. T. (2013). PERENCANAAN SISTEM DRAINASE
KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Sipil Statik Vol.1
No.3, Februari 2013 (164-170) , 164-170.
Iii, B. A. B., Tipe, A., & Penelitian, P. (n.d.). Moelong, Lexy J. 2005. Metode
Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. Hal 4, 36–48.
Jenal Jaelani, A. S. (2014). EVALUASI TEKNIS SISTEM DRAINASE DI
KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS. BENTANG Vol. 2 No. 1 Januari 2014 , 9-
23.
K. Arnbjerg-Nielsen, P. W. (2013). Impacts of climate change on rainfall extremes
and urban drainage systems: a review. Water Science & Technology, 18.

Kamus Bahasa Indonesia, Subyek penelitian,1989: 862.


Makassar, F. T. (2017, 10 18). Visi dan Misi. p. 1.
P. Willems, K. A.-N. (2012). CLIMATE CHANGE IMPACT ASSESSMENT ON
URBAN RAINFALL EXTREMES AND URBAN DRAINAGE: METHODS AND
SHORTCOMINGS. Elsevier, 2.

Sinaga, R. M., & Harahap, R. (2016). PADA JALAN PERJUANGAN MEDAN, 2,


41–49.
Suripin, 2004, Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan, Yogyakarta

Wikipedia. (2019, Oktober 7). Drainase. p.

15

Anda mungkin juga menyukai