Disusun oleh:
DOSEN:
Dr. Joni Aldilla Fajri, S.T., M.Eng
ASISTEN DOSEN:
Nelly Marlina, S.T., M.T.
YOGYAKARTA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Nama :
NIM :
Telah diperiksa dan disetujui sebagai persyaratan laporan untuk memenuhi tugas mata kuliah
PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
Yogyakarta, ………………………...
Nelly Marlina S.T., M.T. Dr. Joni Aldilla Fajri, S.T., M.Eng
2
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat
menyelesaikan Tugas Besar Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah di Bondowoso ini
dengan tepat waktu. Tidak lupa penulis haturkan kepada Nabi Muhammad saw yang telah
membawa kita dari alam yang gelap gulita menuju alam yang terang bederang.
Tugas Besar Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah di Kabupaten Bondowoso ini
diharapkan dapat memberi manfaat bagi perencana dan orang lain yang membacanya untuk
membantu dan memberikan pengetahuan mengenai Perencanaan Pengolahan Air limbah di
Kabupaten Bondowoso. Untuk itu saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan limpahan rahmat dan
karunia-Nya
2. Orang tua penulis yang selalu memberikan doa, motivasi, dan dukungan
3. Bapak Joni Aldilla Fajri selaku Dosen pengampu Mata Kuliah Perencanaan
Pengolahan Air Limbah yang telah memberikan materi dan bimbingannya
4. Ibu Nelly Marlina selaku asisten yang telah membimbing dan memberikan
masukan dalam pengerjaan tugas besar ini
5. Semua pihak dan teman-teman yang telah membantu menyelesaikan tugas
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah ini
Demikian yang dapat kami sampaikan kurang dan lebihnya kami mohon maaf
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
DAFTAR ISI
3
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
LEMBAR PENGESAHAN 2
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
DAFTAR TABEL 6
DAFTAR GAMBAR 7
BAB 1
PENDAHULUAN 8
1.1 Latar Belakang 8
1.2 Maksud dan Tujuan 8
1.3 Ruang Lingkup 9
BAB II
STUDI KELAYAKAN 11
2.1 Deskripsi Daerah Perencanaan 11
2.1.1 Batas Wilayah dan Administrasi 11
2.1.2 Kondisi Fisik dan Tata Ruang Wilayah 12
2.1.2.1. Kondisi Geografis 12
2.1.2.2 Topografi Dan Geomorfologi 13
2.1.2.3 Geologi dan Hidrologi 13
2.1.3. Proyeksi Penduduk 14
2.2 Evaluasi Wilayah Perencanaan 17
2.2.1 Kondisi eksisting wilayah perencanaan 17
2.2.2 Analisis Kondisi Sanitasi 17
2.2.3 Analisis tingkat kepadatan penduduk 18
2.3 Strategi Pentahapan Wilayah Pelayanan SPAL 18
2.3.1 Penetapan Zona Prioritas 18
2.3.2 Pembagian Zona Pengembangan 19
2.3.3 Penetapan Arah Pengembangan 20
BAB III
PERENCANAAN DEBIT & BEBAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH 21
3.1. Perencanaan Debit Air Limbah 21
3.1.1. Perhitungan Debit Rata-Rata 21
3.1.2. Perhitungan Debit Puncak 23
3.1.3. Perhitungan Debit Infiltrasi 23
3.1.4. Debit Maksimum Air Limbah 24
3.2. Pemilihan Opsi / Alternatif Teknologi 24
3.3. Efisiensi Removal dan Beban Pengolahan 28
3.3.1. Efisiensi Removal 28
3.3.2. Kualitas Effluen 30
4
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAB IV
KRITERIA DESAIN 32
4.1. Kriteria Desain Instalasi Pengolahan Air Limbah 32
4.2 Kriteria Air Limbah 33
4.3 Unit Pengolahan Air Limbah 33
4.3.1 Bar Screen 35
4.3.2 Aerated Grit Chamber 37
4.3.3 Clarifier 38
4.3.4 Sequencing Batch Reactor (SBR) 39
4.3.5 Ultraviolet (UV) 40
4.3.6 Pengolahan Lumpur 41
BAB V
PERENCANAAN BASIC DESIGN 43
5.1 Desain Teknologi Pengolahan Terpilih 43
5.1.1 Unit Pengolahan Awal 43
5.1.2 Unit Pengolahan Primer 51
5.1.3 Unit Pengolahan Sekunder 56
5
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DAFTAR TABEL
6
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
DAFTAR GAMBAR
7
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAB 1
PENDAHULUAN
Sanitasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai suatu usaha untuk
membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik di bidang kesehatan, terutama kesehatan
masyarakat. Secara praktis, istilah sanitasi dapat diartikan sebagai alat pengumpulan dan
pembuangan tinja serta air buangan masyarakat secara higienis sehingga tidak
membahayakan bagi kesehatan seseorang maupun masyarakat secara keseluruhan.
(Depledge, 1997). Secara garis besar, pengertian dasar penanganan sanitasi adalah air
buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic waste water) yaitu air limbah yang
berasal dari pemukiman penduduk. Limbah yang diolah dilakukan dengan sistem pengelolaan
Off Site yaitu pengolahan limbah rumah tangga yang dilakukan secara terpusat.
8
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
1. Menentukan unit proses IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang akan
digunakan.
2. Menghitung dimensi unit IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang akan
digunakan.
3. Merencanakan desain IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) di wilayah
perencanaan, yaitu Kabupaten Banyumas
4. Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam pelaksanaan pekerjaan
operasional dan pemeliharaan dari sistem yang direncanakan.
Ruang lingkup dari perencanaan instalasi pengolahan air limbah yaitu menjelaskan
tentang tahap-tahap di dalam merencanakan sebuah sistem yang nantinya akan dibangun di
Kabupaten Bondowoso meliputi :
1. Penentuan daerah pelayanan pada Kabupaten Bondowoso
2. Perhitungan Debit Air limbah
3. Perhitungan beban pengolahan dan kualitas effluent
a. Perhitungan Proyeksi Penduduk
b. Penentuan Sub Area Pelayanan
c. Perhitungan kapasitas aliran (Rumah tangga dan Non-Rumah tangga)
4. Kriteria Desain
a. Rencana Bangunan Pelengkap
5. Perencanaan IPAL
6. BOQ
9
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
7. RAB
8. Gambar Perencanaan
10
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAB II
STUDI KELAYAKAN
Kabupaten Bondowoso adalah sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur,
Indonesia. Ibu Kota Kabupaten Bondowoso adalah Kecamatan Bondowoso. Ibu kota
kabupaten berada di persimpangan jalur dari Kecamatan Besuki dan Kabupaten Situbondo
menuju Jember. Kabupaten Bondowoso merupakan satu-satunya kabupaten yang tidak
memiliki wilayah pesisir laut di wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur. Adapun potensi dari
Kabupaten Bondowoso antara lain pertanian, pertambangan, perindustrian, perdagangan, dan
pariwisata. Dikutip dari Kabupaten Bondowoso dalam Angka 2021, hasil survei penduduk
tahun 2020 penduduk Kabupaten Bondowoso berjumlah 776.151 jiwa dengan 382.226 jiwa
penduduk laki-laki dan 393.926 jiwa penduduk perempuan, dan kepadatan penduduk 498
jiwa/km2.
11
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
memiliki suhu udara yang berkisar antara 25°C - 28°C. Batas dari wilayah Kabupaten
Bondowoso adalah sebagai berikut:
• Sebelah Utara : Kabupaten Situbondo
• Sebelah Barat : Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Probolinggo
• Sebelah Selatan : Kabupaten Jember
• Sebelah Timur : Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Banyuwangi
12
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
13
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
serta pegunungan sebelah barat. Sumber air dari Sungai Sampean ditunjang dari sungai-
sungai kecil yang lain, sungai-sungai kecil tersebut bermuara di Sungai Sampean, oleh karena
itu debit Sungai Sampean juga tergantung dari sungai-sungai kecil tersebut. Sungai-sungai
kecil tersebut antara lain : Sungai Bluncong, Taal, Telogo, Gunung piring, Klampokan,
Pakisan dan lain-lain. Pada sungai-sungai kecil tersebut dibuat bendungan atau dam kecil
yang jumlahnya mencapai ± 48 buah.
Di samping sungai-sungai tersebut tata air/hidrologi di Kabupaten Bondowoso didukung juga
dengan adanya mata air yang berjumlah ± 126 buah. Saluran Dam Sampean Baru memanjang
dari Kecamatan Tapen sampai Kecamatan Cerme ± 23,197 Km. Di Kabupaten Bondowoso
juga terdapat sumber mata air mineral (air panas) sebanyak tiga buah yang terletak di
Kecamatan Sempol.
Menurut tinjauan geologis, stratigrafi wilayah Kabupaten Bondowoso disusun oleh
batuan endapan vulkanik hasil gunung api kwarter 21,6% dan hasil gunung api kwarter muda
62,8%, yang banyak mengandung leusit, tufa dan batupasir (5,6%), endapan alluvium 8,5%
dan fasies sedimen miosen 1,5% dengan komposisi ukuran dominan lempung, lanau, lanau
berpasir dan pasir halus (± 96,9%) dan ukuran pasir kasar, kerikil, kerakal dan bongkah
(±3,1%). Kabupaten Bondowoso merupakan rangkaian zona fisiografis gunung api kuarter
yang dikelompokkan dalam satu grup tersendiri sebagai Komplek Pegunungan Ringgit –
Buser (Van Bemmelen, 1949), dengan dominasi endapan hasil aktivitas gunung api kwarter
muda dan sedimentasi dataran intermountain (Recent Volcanic Formation).
14
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
a) Metode Aritmatik
1. Proyeksi
Menentukan proyeksi penduduk dengan menggunakan metode aritmatik, dengan
rumus:
Pn = Po+ Ka(Tn−¿)
Keterangan :
Tn = tahun ke-n
Contoh perhitungan:
Pn = Po+ Ka(Tn−¿)
2. Standar Deviasi
15
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Metode yang memperoleh standar deviasi terkecil adalah metode aritmatik sehingga
proyeksi penduduk 20 tahun mendatang pada perencanaan ini dihitung dengan metode
aritmatik. Berikut merupakan proyeksi jumlah penduduk menggunakan metode arit
16
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
17
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan Sensus Penduduk tahun 2020, laju
pertumbuhan penduduk Bondowoso mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 0,31
persen. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2021 penduduk laki-laki
terhadap penduduk perempuan sebesar 97,0 yang artinya diantara 100 perempuan terdapat 97
orang laki-laki. Kepadatan penduduk di Kabupaten Bondowoso tahun 2021 mencapai 499
jiwa/km2 . Kepadatan penduduk di 23 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan
penduduk tertinggi terletak di kecamatan Bondowoso dengan sebesar 3.317 jiwa/km2 dan
terendah di Kecamatan Ijen sebesar 58 jiwa/ Km2
1. Kecamatan Bondowoso
2. Kecamatan Pujer
3. Kecamatan Tamanan
4. Kecamatan Tenggarang
Berikut merupakan Peta Zona Prioritas Kabupaten Bondowoso
18
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
19
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
20
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAB III
PERENCANAAN DEBIT & BEBAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH
21
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
3.2 Tabel Limbah Non Domestik dan Debit Rata-rata Kabupaten Bondowoso
22
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
= 0,267 m3/det
3.1.2. Perhitungan Debit Puncak
Debit puncak harian ditentukan dengan mengalikan debit rata-rata harian dengan
faktor puncak. Ada beberapa metode perhitungan faktor puncak, yakni metode Ten-state
Standard, Harmon, Babbit, dan Federov. Untuk perencanaan ini dipilih metode Babbit.
Adapun persamaannya adalah sebagai berikut :
Q Puncak=Q rerata x Faktor Puncak , dengan
5
PF= , dimana
( P/1000) 0,2
PF = Faktor Puncak
P = Populasi (jiwa)
Contoh perhitungan :
Blok 1 (Bondowoso) :
5
PF = 0,2
( P/ 1000)
5
¿
(142798/1000)0,2
Pf = 0,131
Q puncak (qp) = 0,366 m3/det
3.1.3. Perhitungan Debit Infiltrasi
Debit infiltrasi merupakan aliran air yang berpotensi masuk dari celah pada
manhole/bak inspeksi. Perhitungan debit aliran permukaan yang masuk dalam jaringan
perpipaan dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan koefisien infiltrasi permukaan
(Cr). Nilai Cr di Indonesia berkisar antara 0,1 – 0,3. Dalam perencanaan ini digunakan Cr
sebesar 0,1 (10 %). Adapun persamaan yang digunakan yakni:
Q infiltrasi=Qr x Cr
di mana:
Cr = koefisien infiltrasi (0,1 – 0,3)
Qr = debit rata-rata (l/detik)
23
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Contoh Perhitungan :
Blok 1 (Bondowoso) :
Q infiltrasi = 10% x (Qd+Qd non)
= 10% x (0,203+0,041)
= 0,024 m3/s
3.1.4. Debit Maksimum Air Limbah
Debit puncak total diperoleh dengan menjumlahkan debit puncak air limbah dengan
debit infiltrasi.
Contoh perhitungan :
Blok 1 (Bondowoso)
Qp= qp + qi
Qp= 0,366 m3/detik + 0,024 m3/detik
Qp= 0,390 m3/detik
24
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Perencanaan Kota
Luas IPAL 3 5 3 3 15 9 9
Desain Kontruksi
Pentahapan 3 3 3 3 9 9 9
Pembangunan
Kebutuhan Peralatan 4 2 4 5 8 16 20
mekanik dan Elektrikal
Pembiayaan 0 0 0
Biaya Investasi 5 2 2 3 10 10 15
Biaya Operasi 5 3 2 4 15 10 20
Kemudahan Operasi 4 4 4 4 16 16 16
Kemudahan Perawatan 4 3 4 4 12 16 16
Kinerja
Sensitif terhadap 4 3 3 2 12 12 8
kualitas influen
Kepatuhan terhadap 5 5 3 1 25 15 5
baku mutu lingkungan
Lumpur yang 4 3 2 3 12 8 12
25
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
dihasilkan
Reliabilitas 3 5 3 2 15 9 6
26
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
27
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
28
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
29
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Setelah diketahui kualitas efluen hasil pengolahan IPAL yang harus dicapai dan kualitas
influen yang perlu diolah IPAL, dapat dihitung beban pengolahan removal yang harus
diproses.
30
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
31
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAB IV
KRITERIA DESAIN
32
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
dan sarana IPAL yang pada tugas besar ini ditunjukkan dengan perhitungan desain dan gambar teknik
dari unit IPAL yang didesain. Proses pemilihan sistem IPAL secara umum dapat dilihat sebagai
berikut.
1. Alternatif 1 SBR
33
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
34
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
35
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Tabel Kriteria Desain Screen dari Pembersihan Manual dan Pembersihan Mekanik
36
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
kecepatan selalu stabil sehingga bahan organik lainnya, selain pasir, dapat terendapkan, maka
perlu dilakukan hal sebagai berikut.
a. Grit chamber dibagi menjadi dua kompartemen atau lebih, untuk aliran
minimum bekerja hanya satu kompartemen dan maksimum bekerja keduanya,
b. Penampang melintang grit chamber tersebut dibuat mendekati bentuk parabola
untuk mengakomodasi setiap perubahan debit dengan kecepatan konstan,
c. Melengkapi grit chamber dengan pengatur aliran yang disebut control flume,
yang dipasang diujung aliran.
Tabel 4.2 Kriteria Desain Aerated Grit Chamber
Sumber : Kriteria Teknis Prasarana dan sarana Pengelolaan Air Limbah, PU, 2006
Berikut merupakan sketsa dari Grit Chamber
37
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
4.3.3 Clarifier
Clarifier adalah salah satu unit IPAL yang berfungsi sebagai unit sedimentasi zat
padat tersuspensi (suspended solid) sehingga padatan tersuspensi tidak terikut pada overflow.
Pengendalian konsentrasi / volume zat padat tersuspensi pada Clarifier sangat penting untuk
menjaga kualitas overflow Clarifier untuk proses lanjutan dalam pengolahan limbah cair.
Inkonsistensi dalam proses pengendalian sedimen lumpur yang terbentuk pada Clarifier
berpotensi menurunkan kualitas outlet limbah cair karena meningkatnya beberapa parameter
cemar yang lain sehingga proses pengolahan limbah cair (pengolahan secara biologi) akan
menjadi semakin berat. Ammonia, Nitrat dan Nitrit adalah beberapa bahan cemar yang dapat
mengindikasikan kualitas proses IPAL maupun perairan. Adapun kriteria desain dari clarifier
adalah sebagai berikut :
38
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
39
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Kriteria Desain Sequencing Batch Reactor (SBR) (Sumber : Buku B SPALDT, 2018)
No Parameter
7 Kecepatan aliran -
40
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
dengan memanfaatkan sinar ultraviolet buatan. Teknologi sinar ultraviolet buatan saat ini
telah cukup banyak berkembang untuk mengolah baik air limbah maupun air bersih/minum.
(Pedoman Perencanaan Teknik Terinci SPALDT Buku B, 2018)
41
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
42
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAB V
PERENCANAAN BASIC DESIGN
43
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Hasil Perhitungan :
Perhitungan Bar screen mengacu pada buku SPALDT B
Tahap A : Menghitung dimensi saringan
44
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
= 127 - 1 = 128
Ls = d/sin α
Ls = 1/sin 60o
Ls = 1,2 m
Maka :
45
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Wc’ = ½ x Wc
Wc’ = ½ x 1 = 0,5 m
Q
Vs’ =
(1/2 x Wc x L)
0,3805
Vs’ = = 0,124 m/s
(0,5 x 1,2 x 5,1)
46
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Hasil Perhitungan :
a. Volume
= Qp × td
= 0,72 m3 /detik × 300 detik = 216 m3
b. Luas
V sumur 216 m 3
= = =61,71 m2
h 3,5 m
c. Lebar (P = 2L)
A=PxL
A = 2L x L
A =2 L2
61,71 m3 = 2 L2
2
L = 61,71 / 2 = 30,89 m2; L = 5,56 m
d. Panjang sumur
47
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
P = 2L
P = 2 x 5,56
P = 11,12 m
e. Cek Volume
V=PxLxt
V = 11,12 x 5,56 x 3,5 = 218 m3 (memenuhi)
f. Cek waktu tinggal
Td = V/Q
Td = 218/0,72 = 302 s = 5 menit (memenuhi)
Berikut merupakan sketsa unit Bak pengumpul dan ekualisasi
3. Grit Chamber
Grit Chamber berfungsi untuk menyisihkan partikel grit seperti pasir, serpihan
halus kaca, kerikil kecil, lanau (silt), ampas kopi, dan material yang tak
membusuk dengan berat jenis lebih besar daripada berat jenis air. Jenis grit
chamber yang direncanakan yakni grit chamber aliran horizontal dengan
kontrol kecepatan berupa bak pengendap panjang dan sempit dengan kontrol
kecepatan yang baik. Grit chamber aliran horizontal didesain untuk mencapai
kecepatan pengaliran >> 0,3 m/det dan waktu yang cukup untuk
mengendapkan partikel grit di dasar saluran
48
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Data perencanaan :
Debit = 0,72 m3/s
Kecepatan = 0,5 m/s (tabel kriteria desain)
Waktu detensi = 90 detik
Rasio panjang : lebar = 4 : 1 (tabel kriteria desain)
Hasil Perhitungan :
Luas Permukaan = Debit / overflow rate
= 0,72 m3/s / 0.023 m3/m2.s = 31,3 m2
Luas Melintang = Debit / Kecepatan
= 0,72 m3/s / 0.4 m/s = 1,8 m2
Volume = Debit x waktu detensi
= 0,72 m3/s x 90 s = 64,8 m3
Tinggi muka air di bak pada saat maksimum (d) = V / A
= 64,8 / 31,3 = 2,1 m
Panjang dan lebar bak (4 : 1)
A=PxL
A = 4 L x L = 4 L^2
31,3 / 4 = L^2; L^2 = 7,825 m2 ; L = 2,8 m, P = 11,2 m
Cek Kriteria Desain :
V=PxLxT
V = 11,2 x 2,8 x 2,1 = 65,86 m3 (memenuhi)
Td = V / Qmaks
Td = 65,86 / 0,72 = 91,5 s = 1,5 menit (memenuhi)
49
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
OR = Q maks / A surface
OR = 0,72 / 31,3 = 0,023 (memenuhi)
Berikut merupakan sketsa unit grit chamber :
50
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
51
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
V
td=
Qr x 3600 s /h
1191,62
td= = 2,4 jam
0,138 x 3600 s /h
Waktu tinggal Debit Puncak =
V
td=
Qp x 3600 s /h
1191,62
td= = 0,9 jam
0,366 x 3600 s /h
2. Menghitung Box Effluent (kecepatan yang melewati box)
Qp
v=
A
0,366
v= = 0,366 m/s
1x 1
3. Menghitung Effluent Structure
Menghitung panjang weir
Beban weir = 200 m3/m.day
Perkiraan panjang weir (m) :
Qp x 86400
¿
beban weir
0,366 x 86400
¿ = 131,76 m
200
52
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
53
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
54
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
No Parameter
6 Rasio RAS NA
1. Konsentrasi BOD5
Penghitungan konsentrasi final BODe di dalam efluen dapat dihitung dengan tahapan
sebagai berikut:
55
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
di mana BODs merupakan asumsi konsentrasi BOD terlarut yang dapat diasumsikan.
Nilai ini merupakan konsentrasi BOD5 yang keluar dari unit lumpur aktif. BOD
efluen suspended solid dapat ditentukan dengan menggunakan pendekatan sebagai
berikut:
Xe = konsentrasi TSS pada efluen (mg/L), dari beban pengolahan diketahui nilai Xe
= 19 mg/L
S = 1,42 x f x G x Xe
S = 15,1008 mg/L
2. Efisiensi Pengolahan
μ = (So - S)/So
di mana:
So = konsentrasi BOD influen (mg/l), dari beban pengolahan untuk unit sekunder
diketahui nilai So = 127,4 mg/L
S = konsentrasi BOD efluen (mg/l) yang dihitung pada nomor 1.
μ = (So - S)/So
μ = (127,4 - 15,1)/127,4
μ = 88,15 %
3. Volume tangki
56
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
57