Anda di halaman 1dari 14

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Laporan : LAPORAN HASIL PRAKTIKUM DRAINASE


2. Pelaksana Kegiatan :
a. Nama :
1) Habib Aji Sasmita
2) Insaniyah Madani
3) Levina Sekar Yasmin
4) M. Ichandra Gayu Alkahfi
5) Nachda Nur Mahdiyah
6) Nasrullah Khairil Ariansyah
b. Kelompok : 3
c. Kelas : 2MRK-7
d. Jurusan : TEKNIK SIPIL
e. Prodi : D-IV MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI
f. Institusi : POLITEKNIK NEGERI MALANG

Pembimbing, Pelaksana,

NIP :

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat
dan karunianya, kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan laporan yang
berjudul “Laporan Praktek Drainase” ini dengan lancar. Adapun tujuan dari
pembuatan laporan ini yakni untuk memenuhi kelengkapan kegiatan praktikum
drainase yang telah terlaksana.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam proses praktikum dan pengerjaan laporan ini, terutama pada :

1. selaku Instruktur yang telah memberikan materi, mendampingi, dan


membimbing kami selama praktikum
2. ,selaku pembimbing yang telah memberikan materi, mendampingi, dan
membimbing kami selama praktikum
3. Teman-teman kelas 2MRK-7 yang telah membantu dalam proses
praktikum dan pengerjaan laporan ini

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak


terdapat kekurangan dan kesalahan, karena sesungguhnya inilah keterbatasan ilmu
yang kami miliki. Maka dari itu saran dan kritik dari pembaca sangat kami harapkan
demi kelancaran dalam pembuatan laporan berikutnya dan juga untuk menambah
wawasan kami sebagai penulis. Semoga dengan selesainya laporan ini dapat
bermanfaat bagi kami selaku penulis dan juga bagi para pembaca pada umumnya.

Malang, 17 February 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .....................................Error! Bookmark not defined.


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 1
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Dasar Teori................................................................................................ 3
2.1.1 Pengertian Drainase ............................................................................. 3
2.1.2 Macam-macam Sistem Drainase ........................................................ 3
2.1.3 Bangunan Penunjang Dalam Pembuatan Sistem Drainase ............. 4
2.1.4 Fungsi Drainase .................................................................................... 4
2.1.5 Klasifikasi Sistem Pembuangan Air .................................................. 5
2.1.6 Pemasangan Papan Bowplank ............................................................ 5
2.1.7 Pekerjaan Penggalian Tanah ............................................................... 6
2.1.8 Pemasangan Buis Beton Setengah Lingkaran .................................. 6
2.1.9 Macam-macam Drainase ..................................................................... 6
2.1.10 Pengertian Plengsengan ....................................................................... 8
2.1.11 Fungsi Plengsengan .............................................................................. 8
2.1.12 Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pembangunan
Plengsengan ....................................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 100
3.1 Kesimpulan ............................................................................................100
3.2 Saran ......................................................................................................100
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 111
LAMPIRAN …………………………………………………………………….12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, sistem drainase
merupakan sarana yang sangat tepat untuk digunakan. Dalam
pelaksanaannya, sistem drainase harus dilakukan secara bersamaan dan
sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan suatu
bangunan itu sendiri. Perencanaan dan perancangan sistem drainase dimulai
dengan rencana konsep, rencana dasar, rancangan pendahuluan, dan
gambar-gambar pelaksanaan, dengan selalu memperhatikan koordinasi dan
keserasian dengan perencanaan dan perancangan element lainnya dalam
bangunan.
Pada dasarnya sistem drainase yang kita jumpai ada beberapa jenis,
diantaranya yaitu drainase pertanian yang biasa digunakan untuk
pengeringan lahan pertanian. Drainase jalan raya berfungsi untuk menjaga
kondisi jalan raya tidak tergenang air hujan sehingga merusak badan jalan
bahkan dengan genangan air ini akan merusak kontruksi jalan raya itu.
Drainase perkotaan berfungsi untuk mengeringkan areal perkotaan dari air
limbah rumah tangga dan air hujan yang merupakan preoritas utama dalam
memberikan pelayan kepada masyrakat kota. Drainase gedung yang
berfungsi untuk menjaga pengaliran air limbah gedung secara baik dan
memenuhi syarat kesehatan.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pekerjaan praktek drainase ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami fungsi dari dibuatnya
saluran drainase.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pembuatan saluran
drainase.
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pembuatan plengsengan.

1
4. Mahasiswa dapat mengetahui material untuk pembuatan saluran
drainase dan plengsengan.
5. Mahasiswa dapat memahami K3 yang diperlukan dalam pekerjaan
praktek drainase.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana fungsi dari dibuatnya saluran drainase?
2. Bagaimana cara pembuatan saluran drainase?
3. Bagaimana cara pembuatan plengsengan?
4. Apa saja material yang dibutuhkan untuk pembuatan saluran drainase
dan plengsengan?
5. Apa saja K3 yang diperlukan dalam pekerjaan praktek drainase?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dasar Teori

2.1.1 Pengertian Drainase


Drainase berasal dari kata drainage yang berarti mengeringkan.
Drainase memiliki arti yaitu prasarana yang berfungsi mengalirkan air
permukaan ke badan air atau ke bangunan resapan buatan. Sedangkan
system drainase adalah serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk
mengurangi atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan kebadan air
atau tempat peresapan buatan.
Drainase juga dapat diartikan sebagai usaha untuk mengontrol
kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas, dimana drainase
merupakan salah satu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan
pada suatu daerah, serta cara-cara penaggulangan akibat yang ditimbulkan
oleh kelebihan air tersebut. Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah
salah satu unsur dari perasana umum yang dibutuhkan masyarakat kota
dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih, dan
sehat.

2.1.2 Macam-macam Sistem Drainase


a. Sistem drainase berdasarkan letak :
 Drainase permukaan (surface drainage) adalah air lebih berada di
atas permukaan tanah dan pembuanganya melalui permukaan tanah.
 Drainase dalam (sub-surface drainage) adalah air lebih berada di
suatu kedalaman profil tanah dan proses pembuangan air berupa
sistem pengaliran di bawah permukaan.
b. Sistem drainase berdasarkan bentuk :
 Drainase terbuka adalah untuk air yang belum tercemar, kualitas air
tidak membahayakan pada daerah yang masih tersedia lahan seta.

3
 Drainase tertutup adalah untuk mengalirkan air yang sudah tercemar
maupun belum tercemar, dibangun untuk daerah kepadatan tinggi
dan lahan sempit.
c. Sistem drainase berdasarkan fungsi :
 Single purpose adalah drainase yang digunakan untuk mengalirkan
satu jenis air buangan saja.
 Multi purpose adalah drainase yang digunakan untuk beberapa jenis
air buangan baik secara bercampur maupun bergantian.

2.1.3 Bangunan Penunjang dalam Pembuatan Sistem Drainase


 Bangunan silang misal : gorong-gorong
 Banguan pemecah energi missal : bangunan terjun dan saluran
curam
 Bangunan pengaman erosi missal : ground sill
 Banguan inlet missal : grill samping
 Banguan outlet missal : kolam loncat air
 Banguan pintu air missal : pintu geser / pintu otomatis
 Bangunan rumah pompa
 Bangunan kolam tandul atau pengumpul
 Bangunan lobang control atau man hole
 Bangunan instalasi pengolah limbah
 Peralatan penunjang berupa AWLR, ORR, stasiun meteorology,
detectorkualitas air

2.1.4 Fungsi Drainase :


 Untuk mengurangi kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan,
sehigga lahan dapat difungsikan secara optimal.
 Sebagai pengendali air kepermukaan dengan tindakan untuk
memperbaiki daerah becek, genangan air/banjir.
 Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal.
 Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada.
 Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehinga tidak terjadi
bencana banjir.

4
2.1.5 Klasifikasi Sistem Pembuangan Air
Sistem pembuangan air umumnya dibagi dalam bebrapa klasifikasi
menurut jenisair buangan, cara membuang air, dan sifat-sifat lain dari lokasi
dimana saluran itu dipasang.
a. Klasifikasi menurut jenis air buangan :
 Sistem pembuangan air kotor
 Sistem pembuangan air bekas
 Sistem pembuangan air hujan
 Sistem pembuangan air khusus
 Sistem pembuangan air dapur
b. Klasifikasi menurut cara pembuangan air :
 Sistem pembuangan air campuran
 Sistem pembuangan terpisah
 Sistem pembuangan tak langsung
c. Klasifikasi menurut cara pengaliran :
 Sistem grafitasi
 Sistem bertekanan
d. Bak kontrol
Bak kontrol dipasang dimana pipa bawah tanah membelok tajam,
berubah diameternya, bercabang atau pada lokasi-lokasi yang mirip
penempatan lobang pembersih. Ukuran bak kontrol harus sesuai dengan
ukuran pipa dan cukup besar untuk memudahkan pembersihan. Pada
dasar bak kontrol untuk pembuangan air hujan dipasang tumpukan batu
koral setabal 15 cm atau lebih. Jarak antara bak kontrol sebaiknya tidak
lebih dari 120 kali diameter dalam pipanya. Di bawah ini diperlihatkan
contoh bak kontrol dengan pasangan batu bata.

2.1.6 Pemasangan Papan Duga/ Bowplank


Stake out merupakan papan duga (Bouwplank). Dingunakan untuk titik
pedoman yang menentukan letak pemasangan jalur pipa yang dilengkapi
dengan penentuan arah aliran air dan penentuan kemiringan pemasangan
pipa/roil. Sehingga dengan adanya papan duga ini menjadi tolak ukur semua

5
pekerjaan yang dilaksanakan. Papan duga dibuat dari papan, panjang
berkisar 130 cm dipaku pada dua batang patok kayu dolken ataupun balok
broti 5x7 cm dengan panjang patok 100 cm. Papan duga dipasang pada
daerah hulu saluran dan dihilirnya, dengan pajang saluran menurut gambar
kerja.

2.1.7 Pekerjaan Penggalian Tanah


Galian tanah merupakan pekerjaan selanjutnya setelah papan duga
(Bouwplank) dipasang. Galian tanah untuk saluran tersebut sesuai dengan
ukuran yang telah ditetapkan pada papan duga. Sifat tanah dan
karakteristiknya perku diketahui agar pada saat digali tidak terjadi longsoran
yang akan mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

2.1.8 Pemasangan Buis Beton Setengah Lingkaran


Buis beton setengah bulat merupakan jenis saluran yang sering
digunakan sebagai bahan dasar saluran terbuka. Ukuran ini bervariasi dari
ukuran 10 cm hingga berdiameter 50 cm, namun bila pipa beton mencapai
diameter 1 m bahkan lebih. Cara menyambung buis ini yaitu menggunakan
mortal/ adukan semen spesi dengan campuran 1: 5 (1 semen : 5 pasir) yang
kedapair dengan cara ditempelkan pada daerah sambungan buis benar-
benar sudah lurus serta rapi. Penyambungan juga bisa menggunakan bata
merah yang diletakkan di bawah sambungan buis beton kemudian untuk
mengisi area kosong dibawah buis beton digunakan pasir urug.
Penyambugan dilakukan bila posisi buis benar-benar sudah lurus
serta kemiringan yang benar. Letak mortal ditempatkan dibagian luar dari
buis atau dibagian bawah, selain sebagai penguat sambungan juga berfungsi
sebagai pondasi per letekan buis. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar
kerja pada jobsheet.

2.1.9 Macam-macam Drainase :


a. Menurut Sejarah Terbentuknya
 Drainase Alamiah (Natural Drainase)
Drainase yang terbentuk secara alami dan tidak terdapat bangunan-
bangunan penunjang seperti bangunan pelimpah, pasangan batu/

6
beton, gorong-gorong dan lain-lain. Saluran ini terbentuk oleh
gerusan air yang bergerak karena grafitasi yang lambat laun
membentuk jalan air yang permanen seperti sungai.
 Drainase Buatan (Arficial Drainage)
Drainase yang dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu sehingga
memerlukan bangunan-bangunan khusus seperti selokan pasangan
batu/ beton, gorong-gorong, pipa-pipa dan sebagainya.
b. Menurut Letak Bangunan
 Drainase Permukaan Tanah (Surface Drainage)
Saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah yang
berfungsi mengalirkan air limpasan permukaan. Analisa alirannya
merupakan analisa open chanel flow.
 Drainase Bawah Permukaan Tanah ( Subsurface Drainage )
Saluran drainase yang bertujuan mengalirkan air limpasan
permukaan melalui media di bawah permukaan tanah (pipa-pipa),
dikarenakan alasan-alasan tertentu. Alasan itu antara lain tuntutan
artistik, tuntutan fungsi permukaan tanah yang tidak membolehkan
adanya saluran di permukaan tanah seperti lapangan sepak bola,
lapangan terbang, taman dan lain-lain.
c. Menurut Fungsi
 Single Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan satu jenis
air buangan, misalnya air hujan saja atau jenis air buangan yang
lainnya seperti limbah domestik, air limbah industri dan lain-lain.
 Multi Purpose, yaitu saluran yang berfungsi mengalirkan beberapa
jenis air buangan baik secara bercampur maupun bergantian.
d. Menurut Konstruksi
 Saluran Terbuka, yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase air
hujan yang terletak di daerah yang mempunyai luasan yang cukup,
ataupun untuk drainase air non-hujan yang tidak membahayakan
kesehatan/ mengganggu lingkungan.

7
 Saluran Tertutup, yaitu saluran yang pada umumnya sering dipakai
untuk aliran kotor (air yang mengganggu kesehatan/lingkungan)
atau untuk saluran yang terletak di kota/permukiman.

gambar 1. Dranaise Buatan

2.1.10 Pengertian Plengsengan


Dinding penahan tanah (talud) adalah bangunan yang berguna untuk
memperbesar tingkat kestabilan tanah. Pada umumnya, dinding ini
dibangun di daerah-daerah yang kondisi tanahnya masih labil. Kebanyakan
dinding penahan tanah terbuat dari pasangan batu kali yang diperkuat
campuran semen, pasir, dan air. Selain itu, bahan baku untuk membuat
konstruksi ini juga bisa berasal dari mortar, beton, kayu, dan sebagainya.

2.1.11 Fungsi Plengsengan


Fungsi talud yang utama ialah untuk menahan tanah yang terletak di
belakangnya, melindungi kondisi tanah di depannya, dan mencegah
timbulnya bahaya longsor. Penyebabnya bisa bermacam-macam seperti
berat tanah, berat benda, dan berat air yang terlampau berlebih. Sedangkan
kegunaan talud secara khusus antara lain sebagai pelindung area tebing,
pemelihara sarana dan prasarana, serta pemanfaatan ruang dari suatu
pembangunan.

8
2.1.12 Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pembangunan Plengsengan
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam merencanakan dinding
panahan tanah diantaranya meliputi :
1) Pemanfaatan sumber daya yang tersedia semaksimal mungkin.
2) Konstruksi yang sederhana dan bisa dikerjakan dengan mudah.
3) Pemilihan lokasi yang tepat dan berdayaguna.
4) Ketinggian maksimal dinding penahan tanah yaitu 4 meter agar
efektif dan efisien.
5) Kedalaman maksimal dapat disesuaikan hingga mendapatkan
kestabilan konstruksi.
6) Ukuran bagian lain dari talud harus memenuhi persyaratan
teknis dan keamanan.
7) Dinding penahan tanah sebisa mungkin memiliki sifat kedap air.
8) Ukuran dan dimensi konstruksi wajib direncanakan dengan
matang.
9) Analisa kestabilan terhadap guling, geser, daya dukung tanah
dasar, dan patah tembok dari gaya yang diterima.
10) Tingkat kemiringan tembok penahan tanah minimal sebesar
50:1.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam kerja drainase sangat perlu kita perlukan ketilitian dimana saat
kita menetukan ukuran-ukuran yang harus kita patokan. Kerja drainase
merupakan salah satu sifat yang harus dilaksanakan di dalam tekhnik sipil
karena bila nanti kita membuat denah/ bangunan kita harus dapat pastikan
dimana posisi kedudukannya. Karena apabila kita tidak melakukannya dengan
baik maka akan berakibat yang fatal karena dalam pembuatan instalasi ini harus
benar dan tepat, supaya air yang kita ingin buang mengalir ketempat yang telah
kita tentukan terlebih dahulu.

3.2 Saran
Kami mengharapkan agar praktek yang kedepan akan lebih memadai
fasilitas pendukung dalam kerja drainase dan melengkapi peralatan terutama
pompa penguras.

10
DAFTAR PUSTAKA
http://architulistiwa.blogspot.co.id/2014/11/definisi-fungsi-dan-macam-macam-
drainase_27.html
http://arafuru.com/sipil/pengertian-dinding-talud-penahan-tanah.html

11

Anda mungkin juga menyukai