Anda di halaman 1dari 11

TUGAS DRAINASE DAN SANITASI

SISTEM DRAINASE DAN SANITASI LINGKUNGAN


DI PERUMAHAN D’ANUGRAH IV, PEKANBARU

Dosen Pengampu:

Bambang Sudjatmoko, S.T., M.T


NIP: 19680413 199803 1 002

Disusun Oleh:

Muhammad Haekal
NIM: 1907113169

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S1


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2022
i
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Teknik Drainase dan Sanitasi Lingkungan
ini tepat pada waktunya.

Maksud dan tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk melengkapi apa yang telah
penulis lakukan dalam pengukuran lapangan Teknik Drainase dan Sanitasi Lingkungan di Jalan
Air Dingin, Perumahan D’Anugrah IV, Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya,
Pekanbaru, Riau, Indonesia serta untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Drainase dan
SanitasiLingkungan.

Selama penyusunan tugas ini, penulis menemui beberapa hambatan, seperti pencarian
data tentang bahan referensi yang sesuai dengan materi perkuliahan ini, teknik penulisan yang
sempurna, serta banyaknya hal-hal yang harus direvisi.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing,
Bapak Bambang Sudjatmoko, S.T., M.T.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan
dalam penulisan laporan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Pekanbaru, 28 Agustus 2022

Penulis………….

ii
BAB I
LATAR BELAKANG

Pembangunan suatu infrastruktur pada suatu daerah sebaiknya perlu memperhatikan


infrastruktur pendukung seperti saluran sanitasi dan drainase agar tidak mengganggu aktivitas
dan kenyamanan pengguna dan menyebabkan kerusakan pada infrastruktur itu sendiri.
Sanitasi merupakan salah satu komponen dari kesehatan lingkungan, yaitu perilaku
yang disengaja untuk membudayakan hidup bersih untuk mencegah manusia bersentuh
langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya, dengan harapan dapat
menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
Sedangkan, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi
untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga
lahan dapat berfungsi secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol
kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas, di mana drainase merupakan suatu cara
pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara cara
penanggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut
Kelebihan air hujan pada suatu daerah atau kawasan dapat menimbulkan suatu masalah
yaitu banjir atau genangan air, sehingga diperlukan adanya saluran drainase yang berfungsi
menampung air hujan dan kemudian mengalirkannya ke kolam penampungan atau ke sungai.
Guna mengantisipasi terjadinya genangan atau banjir nantinya, maka perlu dilakukan suatu
perencanaan pembuatan saluran drainase yaitu dengan menghitung kapasitas saluran sesuai
dengan debit rencana sehingga dapat ditentukan dimensi saluran rencana.
Kondisi drainase yang ada di Jl. Air Dingin, Perumahan D’Anugrah IV, Kelurahan Air
Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, Riau saat ini masih kurang baik secara
keseluruhan. Ini terbukti dengan masih banyak sampah organik dan nonorganik yang dibuang
ke saluran drainase yang menyebabkan aliran air menuju outlet menjadi terhambat dan
tersumbat. Manajemen limbah yang kurang baik ini menyebabkan percepatan pendangkalan
saluran drainase. Kapasitas saluran drainase menjadi berkurang, sehingga tidak mampu
menampung debit yang terjadi, air meluap dan terjadi genangan atau banjir
Oleh karena itu, perencanaan sistem drainase di Perumahan D'Anugrah IV perlu
mendapat perhatian yang penting guna terhindar dari bencana banjir atau genangan air hujan,
serta mendukung kehidupan manusia yang hidup bermukim di perumahan tersebut.

1
BAB II
PENGAMATAN

2.1 Lokasi Pengamatan


Pengamatan dilakukan di sekitar Jl. Air Dingin, Perumahan D’Anugrah IV,
Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru, Riau. Survei dilakukan
pada bulan Agustus 2022.

Gambar 2.1 Lokasi Pengamatan


Sumber: Google Maps

Gambar 2.2 Sketsa Titik Pengamatan


Sumber: Google Maps

2.2 Pengertian Sanitasi


Pengertian Sanitasi adalah lingkungan cara menyehatkan lingkungan hidup
manusia terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air, dan udara. Sanitasi adalah sebuah
perilaku yang disengaja untuk membudayakan hidup dengan bersih dan bermaksud

2
untuk mencegah manusia bersentuhan secara langsung dengan bahanbahan kotor dan
berbahaya yang mana perilaku ini menjadi usaha yang diharapkan bisa menjaga serta
meningkatkan kesehatan manusia. Jadi, dengan kata lain pengertian dari sanitasi ini
merupakan upaya yang dilakukan demi menjamin dan mewujudkan kondisi yang sudah
memenuhi syarat kesehatan

2.3 Ruang Lingkup Sanitasi


Ruang lingkup sanitasi meliputi beberapa hal diantaranya:
1. Menjamin lingkungan serta tempat kerja yang bersih dan baik.
2. Melindungi setiap orang dari faktor-faktor lingkungan yang dapat menimbulkan
gangguan terhadap kesehatan fisik maupun mental.
3. Mencegah timbulnya berbagai macam penyakit menular.
4. Mencegah terjadinya kecelakaan dan menjamin keselamatan kerja.

2.4 Sistem Sanitasi


Contoh sistem sanitasi yang digunakan adalah Water Closet (WC) yang
berfungsi untuk buang air kecil dan besar. WC yang digunakan adalah wc duduk yang
terbuat dari keramik dan dilengkapi dengan bidet serta flush. Kotoran atau cairan yang
akan dibuang ditampung terlebih dahulu di septic tank yang ditimbun di halaman depan
rumah. Juga terdapat saluran pembuangan yang langsung dialirkan ke parit.
Sumber air bersih diperoleh dari air sumur bor yang dibantu dengan sistem
pompa. Permasalahan terdapat pada kondisi air yang terkadang mengandung minyak
dan berbau tidak sedap. Hal ini dapat menimbulkan penyakit dan rasa tidak nyaman bagi
pengguna air tersebut.

Gambar 2.3 Sistem Sanitasi Rumah


Sumber: Dokumentasi Penulis
2.5 Sistem Drainase
3
Drainase merupakan saluran yang digunakan untuk menyalurkan massa air
berlebih dari sebuah kawasan seperti perumahan, perkotaan, dan jalan. Sistem saluran ini
memiliki peran penting untuk menghindari terjadinya genangan air di permukaan. Oleh
karena itu, apabila ditinjau secara fungsional jangka panjang, drainase mampu
meminimalkan terjadinya banjir.

2.5.1 Bentuk Drainase


Drainase yang digunakan umumnya berbentuk persegi dan terbuat dari beton.
Drainase seperti ini umum digunakan untuk mengalirkan air di perumahan dengan debit
sedang.

Gambar 2.4 Pengukuran dimensi drainase


Sumber: Dokumentasi Penulis

= 60 cm

= 40 cm

Gambar 2.5 Bentuk Drainase


Sumber: Google

4
2.5.2 Jenis Drainase
Umumnya jenis drainase yang digunakan di Perumahan D’Anugrah IV adalah
jenis saluran tertutup. Sedangkan, di daerah sekitar perumahan menggunakan saluran
tertutup. Drainase yang dibuat merupakan multi-purpose drainage, yaitu digunakan untuk
mengalirkan limbah rumah tangga dan air hujan.

Gambar 2.5 Saluran Tertutup


Sumber: Dokumentasi Penulis

Gambar 2.6 Saluran Terbuka


Sumber: Dokumentasi Penulis

2.5.3 Kondisi Drainase


Daerah Riau yang pada umumnya jarang terjadi banjir dan memiliki suhu yang
tinggi membuat drainase setempat hanya tergenang air yang dalam ketika musim
penghujan tiba. Selain pada musim penghujan, saluran drainase biasanya hanya berisi
sedikit genangan air.
Kondisi beberapa saluran drainase yang tidak terawat dalam kondisi yang buruk.
Sebagian ditumbuhi rerumputan, sebagian lagi dipenuhi sampah. Terdapat pula saluran

5
yang sudah amblas dikarenakan kurangnya perawatan.

Gambar 2.7 Saluran yang dipenuhi sampah organik dan nonorganic


Sumber: Dokumentasi Penulis

Gambar 2.8 Saluran dengan gorong-gorong yang tersumbat dan pendangkalan


saluran akibat penumpukan sampah
Sumber: Dokumentasi Penulis

Gambar 2.9 Saluran dengan dinding yang amblas


Sumber: Dokumentasi Penulis
6
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Penyebab Fungsi Drainase Tidak Maksimal

Perancangan pembangunan suatu drainase tidak mungkin tanpa perencanaan yang


matang. Berbagai indikator dan spek yang sudah ditetapkan menjadi acuan dalam
pembangunan drainase. Seperti curah hujan, debit rencana, dan lainnya. Dengan kata lain
sangat kecil kemungkinan drainase tidak berfungsi secara maksimal disebabkan oleh
perencanaan yang buruk. Memang benar proses konstruksi tidak sepenuhnya dapat
dikontrol, tapi efeknya minim.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, secara umum kerusakan dan gangguan
saluran drainase yang terjadi disebabkan kurangnya perhatian warga sekitar dalam merawat
saluran drainase. Terdapat banyak tumpukan sampah dedaunan dan sampah rumah tangga
berserakan di sepanjang saluran drainase. Tumpukan sampah ini yang kemudian membuat
drainase tidak berfungsi sebagaimana seharusnya.

3.2 Dampak Drainase yang Tidak Berfungsi Maksimal


Dampak yang ditimbulkan dari uraian di atas adalah berkurangnya kapasitas
drainase yang ditandai dengan pendangkalan saluran drainase. Pada musim penghujan,
tidak jarang saluran meluap dan mengeluarkan kotoran beserta sampah-sampah yang telah
lama tertimbun hingga ke badan jalan. Aroma tidak sedap juga menjadi efek samping tidak
berfungsinya saluran drainase.
Akibat dari rusaknya sistem drainase ini dapat menyebabkan kerusakan pada
struktur drainase itu sendiri. Sudah banyak dinding saluran drainase yang terbuat dari
beton amblas dan retak. Lebih jauh lagi hal ini dapat menimbulkan kerusakan pada
lingkungan seperti rusaknya tanah dan air tanah. Reaksi kimia yang terjadi akibat
pertemuan air dan semen sangat merusak lingnkungan. Ekosistem di sekitar lokasi
drainase pun ikut terganggu.
Di sekitar lokasi pengamatan jarang terjadi banjir. Lama kelamaan mungkin saja
banjir dapat terjadi akibat drainase yang rusak tersebut dibiarkan saja berlarut-larut.
Contohnya di area perkotaan Kota Pekanbaru kini mulai mengalami banjiir. Hal ini
disebabkan oleh sampah yang menumpuk dan kapasitas drainase yang terus berkurang.

7
3.3 Solusi yang Dapat Dilakukan
Menurut penulis, hal yang utama dilakukan adalah meningkatkan kesadaran
terhadap lingkungan sekitar. Jika masyarakat sudah sadar akan pentingnya kebersihan
lingkungannya, maka sampah tidak akan lagi berserakan di saluran drainase. Lebih lanjut
lagi masyarakat yang sudah peduli dengan lingkungannya akan turut serta merawat dan
menjaga saluran drainasenya agar berfungsi secara maksimal.
Solusi jangka pendek yang dapat dilakukan adalah normalisasi saluran drainase
dimulai dari lingkungan perkarangan rumah masing-masing warga. Jika setiap rumah
melakukan hal ini maka lama kelamaan saluran drainase akan bersih dari sampah.
Solusi jangka panjang yang dapat dilakukan adalah dengan membuat penutup agar
sampah tidak mudah masuk ke saluran drainase. Setiap rumah juga dapat memasang
grease trap untuk meminimalisir penyumbatan pada saluran drainase. Karena jika
dibandingkan dari pengamatan di lokasi, saluran tertutup lebih terjaga dan lebih maksimal
fungsinya ketimbang saluran terbuka.

8
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan dan Saran


Saluran sanitasi dan drainase berperan penting dalam kenidupan manusia. Keduanya
berfungsi untuk menyokong kehidupan manusia agar lebih baik lagi. Sudah seharusnya
kita memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan bagi kehidupan kita dan anak
cucu kita di masa depan. Peran pemerintah dan masyarakat juga harus berkesinambungan
agar visi dan misi yang dicita-citakan dapat terwujud. Oleh karena itu, marilah kita mulai
menjaga lingkungan dimulai dari diri kita masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai