untuk
HALAMAN JUDUL 1
DAFTAR ISI 2
BAGIAN I
PENJELASAN TEKNIS MANUAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN
1.1 PENDAHLUAN 3
1.1. Latar Belakang 3
1
1.1. Maksud dan Tujuan 3
2
1.1. Sasaran 3
3
1.3 PENGERTIAN 4
BAGIAN II
PENJELASAN TEKNIS RENCANA PERSIAPAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN
(POP/PROM)
2.1 PENDAHULUAN 6
.
2.1. Latar Belakang 6
1
2.1. Maksud dan Tujuan 7
2
2.1. Dasar Hukum 7
3
2.1. Lingkup Kegiatan 7
4
Page 2
2.7 PEYEDIAAN KELENGKAPAN SARANA PENDUKUNG PENGELOLAAN IRIGASI 13
LAMPIRAN-LAMPIRAN 15
BAGIAN I
PENJELASAN TEKNIS MANUAL OPERASI dan PEMELIHARAAN
1.1 PENDAHULUAN
1.1.3 SASARAN :
Sasaran dari kegiatan adalah:
a. Tersusunnya pedoman penyusunan penelurusan jaringan, audit teknis sarana dan prasarana dan
AKNOP untuk jaringan irigasi (bangunan utama/bendung, saluran pembawa, saluran pembuang,
bangunan bagi, bangunan bagisadap, bangunan sadap, dan bangunan pelengkap).
Page 3
b. Tersusunnya sistem persawahan yang dilayani, meliputi luasan sawah/lahan pertanian, jenis
tanaman, pola tanam, produktivitas, jumlah air yang dibutuhkan dan metode penanaman.
c. Tersusunnya kondisi jaringan irigasi yang meliputi bangunan utama/bendung, saluran pembawa,
saluran pembuang, bangunan bagi, bangunan bagisadap, bangunan sadap, dan bangunan
pelengkap.
d. Tersusunnya parameter-parameter penelusuran, audit teknis dan AKNOP untuk jaringan irigasi.
e. Tersusunnya petunjuk teknis dalam rangka pemeliharaan dan operasi jaringan irigasi.
f. Tersusunnya database jaringan irigasi Daearah irigasi hasil Rehab.
1.3 PENGERTIAN
1. Air adalah semua air yang terdapat didalam dan atau berasal dari sumber sumber air, baik yang
terdapat diatas maupun dibawah permukaan tanah, tidak termasuk dalam pengertian ini air yang
terdapat di laut.
2. Audit teknis adalah kegiatan pengumpulan data yang dilaksanakan oleh tim POP untuk
memperoleh gambaran kesiapan OP Jaringan Irigasi
3. Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, di atas,
ataupun di bawah permukaan tanah.
4. Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang
pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi
pompa, dan irigasi tambak.
5. Sistem irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi,kelembagaan pengelolaan
irigasi, dan sumber daya manusia.
6. Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi.
7. Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu
kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan
pembuangan air irigasi.
8. Operasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya, termasuk
kegiatan membuka-menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun
sistem golongan, menyusun rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi pintu/bangunan,
mengumpulkan data, memantau dan mengevaluasi.
9. Pengaturan air irigasi adalah kegiatan yang meliputi pembagian, pemberian,dan penggunaan air
irigasi.
10. Penyediaan air irigasi adalah penentuan volume air per satuan waktu yang dialokasikan dari suatu
sumber air untuk suatu daerah irigasi yang didasarkan waktu, jumlah, dan mutu sesuai dengan
kebutuhan untuk menunjang pertanian dan keperluan lainnya.
11. Pembagian air irigasi adalah kegiatan membagi air di bangunan bagi dalam jaringan primer
dan/atau jaringan sekunder.
12. Pemberian air irigasi adalah kegiatan menyalurkan air dengan jumlah tertentu dari jaringan primer
atau jaringan sekunder ke petak tersier.
13. Penggunaan air irigasi adalah kegiatan memanfaatkan air dari petak tersier untuk mengairi lahan
Page 4
pertanian pada saat diperlukan.
14. Pembuangan air irigasi, selanjutnya disebut drainase, adalah pengaliran kelebihan air yang sudah
tidak dipergunakan lagi pada suatu daerah irigasi tertentu.
15. Pemeliharaan jaringan irigasi adalah upaya menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar
selalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan
mempertahankan kelestariannya.
16. Pengamanan jaringan irigasi adalah upaya menjaga kondisi dan fungsi jaringan irigasi serta
mencegah terjadinya hal-hal yang merugikan terhadap jaringan dan fasilitas jaringan, baik yang
diakibatkan oleh ulah manusia, hewan, maupun proses alami.
17. Provisional Hand Over (PHO) adalah proses serah terima pertama antara kontraktor pelaksana
dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) setelah masa pelaksanaan konstruksi selesai.
18. Final Hand Over (FHO) adalah proses serah terima akhir antara kontraktor pelaksana dan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) setelah masa pemeliharaan selesai.
19. Persiapan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang selanjutnya disebut persiapan OP,
adalah tindakan yang dilaksanakan menuju kesiapan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi
permukaan
20. Kesiapan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang selanjutnya disebut kesiapan OP,
adalah kondisi jaringan irigasi permukaan yang telah memenuhi aspek teknis, administrasi dan
kelembagaan untuk dilaksanakan OP
21. Rehabilitasi jaringan irigasi adalah kegiatan perbaikan jaringan irigasi guna mengembalikan fungsi
dan pelayanan irigasi seperti semula
22. Masyarakat petani adalah kelompok masyarakat yang bergerak dalam bidang pertanian, baik
yang telah tergabung dalam organisasi perkumpulan petani pemakai air maupun petani lainnya
yang belum tergabung dalam organisasi perkumpulan petani pemakai air.
23. Perkumpulan petani pemakai air yang selanjutnya disebut P3A adalah kelembagaan pengelolaan
irigasi yang menjadi wadah petani pemakai air dalam suatu daerah layanan/petak tersier atau
desa yang dibentuk secara demokratis oleh petani pemakai air termasuk lembaga lokal pengelola
irigasi.
24. Gabungan petani pemakai air yang selanjutnya disebut GP3A adalah kelembagaan sejumlah P3A
yang bersepakat bekerja sama memanfaatkan air irigasi dan jaringan irigasi pada daerah layanan
blok sekunder, gabungan beberapa blok sekunder, atau satu daerah irigasi.
25. Induk perkumpulan petani pemakai air yang selanjutnya disebut IP3A adalah kelembagaan
sejumlah GP3A yang bersepakat bekerja sama untuk memanfaatkan air irigasi dan jaringan irigasi
pada daerah layanan blok primer, gabungan beberapa blok primer, atau satu daerah irigasi.
26. Penanggung jawab kegiatan adalah Pemerintah Pusat, pemerintah daerah provinsi, pemerintah
daerah kabupaten/kota, badan usaha, badan sosial, kelompok masyarakat, atau perseorangan
yang melaksanakan pembangunan, peningkatan, operasi, pemeliharaan jaringan irigasi di suatu
wilayah tertentu.
27. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan
negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
28. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah
yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
29. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengelolaan
sumber daya air.
30. Gubernur adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah tingkat
provinsi.
31. Bupati/Walikota adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah
tingkat kabupaten/kota.
32. Dinas adalah instansi pemerintah daerah provinsi atau pemerintah daerah kabupaten/kota yang
membidangi irigasi.
Page 5
1.4 STANDAR TEKNIS
Pedoman O&P adalah untuk pemakaian sehari hari oleh Staf O&P yang akan membuat prosedur-
prosedur untuk O&P.
1). Prosedur Operasi meliputi :
(a). Prosedur rencana operasional jaringan irigasi dan kaitannya dengan pola tanam (luas,
jenis, intensitas tanam, kebutuhan air tanaman, ketersediaan debit andalan, dll)
(b). Rencana operasi selama musim hujan dan kemarau.
(c). Prosedur operasi bangunan dan pintu-pintu air.
(d). Prosedur operasi bangunan pengatur besar (operasi pintu, pengukur debit, dll).
2). Prosedur Pemeliharaan meliputi :
(a). Inspeksi pemeliharaan.
(b). Pemeliharaan rutin (uraian pekerjaan, penugasan, perencanaan dan pemeliharaan rutin,
dll).
(c). Pemeliharaan berkala (prosedur dan penugasan, rencana jangka panjang, pembuanagan
lumpur, perawatan periodik pintu dan bangunan ukur, dll).
(d). Prosedur perbaikan darurat.
(e). Sarana O&P yang diperlukan.
(f). Tindakan darurat (kriteria keadaan darurat banjir, pemberitahuan darurat dan penugasan
pegawai, sistem komunikasi, logistik, prosedur penutupan saluran, dll).
(g). Organisasi dan personalia (organisasi O&P, daftar personalia, batas wilayah, alokasi tugas,
jadwal inspeksi, dll).
(h). Catatan dan laporan (catatan yang harus ditata dan laporan yang harus disusun meliputi
O&P, formulir lainnya, alur data dan pengolahan data, dll).
(i). Panitia irigasi (struktur organisasi, kegiatan dan panitia irigasi).
(j). Perkumpulan Petani Pemakai Air / P3A (struktur organisasi, data yang harus disusun untuk
rapat, tugas-tugas yang berkaitan dengan p3A, pembagian tugas P3A, dll).
(k). Perhitungan biaya O&P berdasarkan kebutuhan nyata (NBB) dalam bentuk yang sudah
disetujui di tingkat Ranting Dinas ke bawah untuk semua keperluan termasuk pemeliharaan
rutin, peralatan dan fasilitas.
BAGIAN II.
PERSIAPAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN (POP/PROM)
2.I PENDAHULUAN
.
2.1.1 LATAR BELAKANG
:Operasi dan Pemeliharaan (O&P) jaringan irigasi merupakan salah satu kegiatan akhir dan kelanjutan dari
siklus/proses pembangunan, peningkatan dan atau rehabilitasi suatu jaringan irigasi yang dikenal dengan
singkatan SIDLACOM. Siklus SIDLACOM merupakan satu rangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
Page 6
satu dengan yang lainnya, karena setiap kegiatan yang mendahuluinya akan berpengaruh terhadap kegiatan-
kegiatan berikutnya. Meskipun O&P merupakan kegiatan akhir dalam siklus SIDLACOM namun tidak berarti
berhenti sampai disini, akan tetapi Lesson Learned kegiatan O&P ini akan menjadi masukan atau
pertimbangan dalam kegiatan perencanaan teknis Jaringan irigasi selanjutnya.
Namun demikian pengalaman menunjukan bahwa kegiatan dalam Siklus SIDLACOM tersebut, terkadang
fasilitas untuk mendukung kegiatan O&P belum terpenuhi sehingga O&P yang merupakan kegiatan
pemanfaatan menjadi tidak optimal dalam memberikan pelayanan terhadap pengaturan air irigasi kepada para
petani dan pemeliharaan jaringan irigasi menjadi berat, selain didalam kegiatan O&P itu sendiri terdapat
beberapa kendala.
Dalam upaya peningkatkan pelaksanaan O&P jaringan irigasi pasca peningkatan dan/atau rehabilitasi, perlu
kiranya mengetahui fungsi dan kondisi fasilitas pendukung O&P jaringan irigasi sehingga memenuhi syarat
dan ketentuan minimal sehingga dapat dilaksanakan O&P secara baik dan benar. Oleh karena itu sebelum
dilakukan O&P pada jaringan irigasi setelah pelaksanaan peningkatan dan/atau rehabilitasi perlu adanya ”fase
antara” yang berdasarkan Permen PU-PR No 30/PRT/M/2015 pasal 20 disebut ”Persiapan Operasi dan
Pemeliharaan (POP)” atau dikenal dengan Preparation Operation & Maintenance (PROM). Persiapan O&P
juga merupakan bentuk sinergi antara pihak yang membangun dengan pihak yang akan mengelola jaringan
irigasi tersebut.
b. Pekerjaan POP juga merupakan pelaksanaan setiap B/BWS sesuai dengan pasal 35 Permen PUPR
No. 20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
2.1.2 MAKSUD dan TUJUAN
Maksud dilaksanakannya kegiatan persiapan operasi dan pemeliharaan (POP) pasca peningkatan dan/atau
rehabilitasi jaringan irigasi adalah agar hasil-hasil kegiatan peningkatan dan/atau rehabilitasi jaringan irigasi
serta bangunan pelengkap pengelolaan irigasi dapat segera dimanfaatkan untuk melengkapi kegiatan Operasi
dan Pemeliharaan yang baik dan benar sesuai dengan pedoman O&P, agar dapat memberikan pelayanan
irigasi kepada masyarakat secara lebih baik.
Tujuan dilaksanakan kegiatan persiapan operasi dan pemeliharaan (POP) pasca peningkatan dan/atau
rehabilitasi jaringan irigasi adalah untuk melengkapi jaringan irigasi dan bangunan pelengkap pengelolaan
irigasi pasca peningkatan dan/atau rehabilitasi, baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Sesuai perencanaan
yang ada untuk mewujudkan daerah irigasi yang siap O&P.
2.1.3 DASAR HUKUM
a. Undang-Undang No. 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan;
b. Undang-Undang No.23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 Tentang Tata Pengaturan Air;
d. PP No 23 tahun 1982 Tentang Irigasi;
e. Permen PUPR No 12/PRT/M/2015 Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan.
f. Peraturan Menteri PUPR No 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum Dan Perumahan Rakyat
g. Permen PUPR No 30/PRT/M/2015 Tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi.
h. Permen PUPR No 20/PRT/M/2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
2.1.4 LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan Persiapan O&P (POP) adalah sebagai berikut :
A. Kegiatan Persiapan
1. Menyelenggarakan rapat koordinasi persiapan POP;
2. Penyusunan Tim Bersama POP;
3. Penyusunan rencana kerja POP;
a. Air
Page 7
1) Persiapan pelaksanaan uji pengaliran (tim POP)
2) Melaksanakan uji pengaliran (tim POP);
3) Pelatihan pengumpulan data hidrologi (petugas OP);
4) Pelatihan analisa data hidrologi (petugas OP);
5) Pelatihan perhitungan ketersediaan air (petugas OP);
b. Prasarana irigasi
1) Inventarisasi kesiapan bangunan utama, jaringan irigasi primer, sekunder, tersier,dan
fasilitas pendukung pengelolaan irigasi lainnya (tim POP);
2) Penelusuran jaringan irigasi;
3) Pelatihan Audit Teknis Jaringan Irigasi (petugas OP);
4) Melengkapi dan menyempurnakan prasarana irigasi & bangunan pelengkap pengelolaan
irigasi (PPK Irigasi);
c. Manajemen irigasi
1) Pemeriksaan kesesuaianpedoman OP (tim POP);
2) Penyesuaian pedoman OP
3) Pelatihan penyusunan rencana tanam (P3A/GP3A/IP3A);
4) Pelatihan perhitungan kebutuhan air (petugas OP);
5) Pelatihan perhitungan neraca air (petugas OP);
6) Musyawarah penyusunan neraca air (KOMIR);
7) Pelatihan penyusunan laporan kegiatan OP (petugas OP).
d. Kelembagaan
1) Inventarisasi kesiapan Kelembagaan Pengelolaan Irigasi (tim POP);
2) Pembentukan P3A/GP3A/IP3A, Komisi Irigasi dan Unit Pengelola OP (PPK Irigasi);
3) Pelatihan P3A/GP3A/IP3A, Komisi Irigasi dan Unit Pengelola OP (KPI);
4) Pemberdayaan KPI (KPI);
e. Sumber daya manusia
1) Inventarisasi kebutuhan dan ketersediaan petugas Unit Pengelola OP (tim POP);
2) Pengadaan petugas Unit Pengelola OP (PPK Irigasi);
3) Pelatihan petugas Unit Pengelola OP (tim POP);
4) Penugasanpetugas Unit Pengelola OP.
B. Evaluasi Kelengkapan Persiapan OP
C. Uji Pengaliran
D. Penyesuaian Manual OP
E. Pemberdayaan P3A dan Kelembagaan
F. Penyediaan Kelengkapan Sarana Pendukung Pengelolaan Irigasi
Page 8
1) Direktorat Irigasi dan Rawa;
2) Direktorat Bina O&P;
3) Bappeda Provinsi/ Kabupaten/Kota;
4) Dinas PU/SDA Provinsi/Kabupaten/Kota;
5) UPTD/Pengamat, Juru dan PPA;
6) P3A/GP3A/IP3A;
7) Konsultan Sepervisi; dan
8) Penyedia Jasa Konstruksi.
Tim Bersama POP ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Struktur Tim Bersama POP seperti ditunjukkan Gambar 2.1.
Page 9
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Tim Bersama POP
Page 10
irigasi sebagai berikut:
a. Bangunan Utama;
b. Saluran Pembawa;
c. Bangunan pada Saluran Pembawa;
d. Saluran Pembuang dan Bangunannya;
e. Jalan Masuk/Inspeksi;
Page 11
2) Penjelasan teknis;
3) Kesiapan lokasi;
4) Kesiapan bahan dan peralatan;
5) Strategi pelaksanaan; dan
6) Pembagian tugas.
Disamping data fisik juga diperlukan data non-fisik untuk menilai kinerja suatu daerah irigasi, yang biasanya
data tersebut tersebar di beberapa instansi terkait seperti Bappeda dan Dinas Pertanian. Data non-fisik
sebagian telah diinventarisasi pada waktu kegiatan persiapan, namun masih di perlukan konfirmasi atau
pembaharuan data serta tambahan data lainnya dari instansi terkait. Data terkait non-fisik yang dimaksud
antara lain :
1) Sarana penunjang;
2) Dokumentasi dasar;
3) Sistim Informasi PAI;
4) Organisasi personalia;
5) P3A/GP3A/IP3A; dan
6) Komisi irigasi.
2.3.3 Analisis Persiapan O&P
Berdasarkan data lapangan yang telah dikumpulkan dengan pengisian formulir/blangko baik data
fisik maupun non-fisik, selanjutnya dilakukan analisa data menggunakan peralatan komputer
(data entry). Dari hasil analisa data akan diketahui seberapa banyak prasarana jaringan irigasi dan
sarana pendukung pengelolaan irigasi yang masih perlu dibangun, ditingkatkan dan/atau
direhabilitasi
2.3.4 Evaluasi Persiapan O&P Pasca Peningkatan dan/atau Rehabilitasi
Berdasarkan hasil-hasil audit teknis dan kelembagaan POP selanjutnya disusun :
1. Prioritas kegiatan baik fisik maupun non-fisik, termasuk rencana anggaran biayanya (RAB). B/BWS terkait
akan melengkapi dan atau menyempurnakan prasarana jaringan irigasi dan sarana pendukung
pengelolaan irigasi yang diperlukan sesuai dengan prioritas kegiatan tersebut.
2. Rekomendasi Kelembagaan Pengelola Irigasi (KPI)
KPI yang meliputi (1) kelembagaan pengelola OP irigasi (UPTD/Pengamat dsb), (2) organisasi
P3A/GP3A/IP3A, dan (3) wadah koordinasi irigasi (Komir) perlu terus diupayakan penguatannya.
Kegiatan penguatan KPI masih sangat memerlukan fasilitasi dari B/BWS yang terkait.
2.4 PELAKSANAAN UJI PENGALIRAN
Page 12
2.4.1 PERSIAPAN LAPANGAN
Persiapan lapangan dimaksudkan untuk mengkoordinasikan semua hal dalam rangka persiapan
akhir pelaksanaan Uji Pengaliran. Koordinasi tersebut dipimpin oleh Ketua Tim Teknis untuk
memastikan kesiapan di lapangan, yang antar lain menyangkut :
1) Kesiapan Tim;
2) Penjelasan teknis;
3) Kesiapan lokasi;
4) Kesiapan peralatan;
5) Startegi pelaksanaan;
6) Pembagian tugas; dan
7) Sosialisasi kepada P3A/GP3A/IP3A.
2.4.2 Sosialisasi kepada P3A/GP3A/IP3A
:Penjelasan/sosialisasi kepada P3A/GP3A/IP3A terkait uji pengaliran sangat diperlukan agar
mereka dapat membantu atau berpartisipasi dengan ikut mengamati, memberikan informasi
koondisi dan fungsi jaringan irigasi terkait Uji Pengaliran sistem irigasi dan penyesuaian terhadap
Manual OP.
2.4.3 PELAKSANAAN UJI PENGALIRAN
Uji Pengaliran dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana fungsi hidrolis dan keandalan konstruksi dari suatu
jaringan irigasi setelah selesainya pelaksanaan kegiatan peningkatan dan/atau rehabilitasi jaringan irigasi.
Lokasi-lokasi pengamatan/pendataan fungsi hidrolis antara lain meliputi :
1) Bendung;
2) Saluran Primer dan Saluran Sekunder;
3) Bangunan Bagi, Bangunan Bagi Sadap dan Bangunan Sadap;
4) Bangunan Pelengkap dan saluran; serta
5) Bangunan di saluran pembuang.
Uji pengaliran secara garis besar meliputi antara lain kegiatan :
1) pengecekan debit;
2) Pengecekan muka air;
3) Pengecekan sedimen;
4) Pengecekan fungsi dan kondisi pintu-pintu air; serta
5) Pengamatan adanya rembesan, bocoran, longsoran, limpasan dsb.
Pengamatan Keandalan konstruksi dan pengisian blangko-blangko seperti keandalan konstruksi dilakukan
pada kondisi aliran minimum, aliran normal/aliran rencana dan aliran maksimum terhadap semua pekerjaaan
yg dilaksanakan, agar diketahui stabilitas, keamanan, serta keberfungsian jaringan irigasi tersebut.
Page 13
OP. Sasaran pemberdayaan P3A dan kelembagaan adalah P3A untuk jaringan tersier,GP3A untuk jaringan
sekunder, IP3A untuk jaringan primer dan komisi irigasi serta pelatihan petugas OP. Bentuk pemberdayaan
meliputi :
1. Sosialisasi
2. Pelatihan
3. Koordinasi
4. Simulasi
Jenis pelatihan meliputi :
1. Pelatihan penyusunan rencana tanam (P3A/GP3A/IP3A);
2. Pelatihan perhitungan kebutuhan air (petugas OP);
3. Pelatihan perhitungan neraca air (petugas OP);
4. Musyawarah penyusunan neraca air (KOMIR);
5. Pelatihan penyusunan laporan kegiatan OP (petugas OP).
6. Pelatihan P3A/GP3A/IP3A, Komisi Irigasi dan Unit Pengelola OP (KPI);
7. Pemberdayaan KPI (KPI);
8. Pengadaan petugas Unit Pengelola OP (PPK Irigasi);
9. Pelatihan petugas Unit Pengelola OP (tim POP);
10. Penugasan petugas Unit Pengelola OP.
11. Pelatihan lainnya sesuai dengan kebutuhan.
Page 14
5) Kantor, Perumahan dan Gudang meliputi:
a. Kantor Ranting;
b. Kantor Pengamat;
c. Rumah Pengamat/Ranting;
d. Rumah Mantri/Juru;
e. Gudang Ranting/Pengamat;
f. Saung meeting P3A, GP3A, IP3A (bila ada)
Untuk jumlah mengikuti Permen PUPR No.12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan
Page 15
Mulai
Direktorat Direktorat
Daerah Irigasi
Irigasi Pengelolaan
Studi
SID Rehabilitas iJI PSETK
FHO
Penyusunan Tim
Persiapan O&P
Melengkapi
Penelahaan
Prasarana JI &
Menyempurnakan
Prasarana JI & Uji Pengaliran
Menyesuaikan
Manual O&P
Serah Terima Pelaksanaan
O&P
Page 16
Pembagian Peran
I. PERSIAPAN
1 Rapat-Rapat Koordinasi X X X X X X
Inventarisasi kesiapan
bangunan utama, jaringan
4 irigasi primer, sekunder, tersier, X X X X
dan fasilitas pendukung
pengelolaan irigasi lainnya
Inventarisasi kesiapan
5 Kelembagaan Pengelolaan X X
Irigasi
Page 17
Pembagian Peran
Musyawarah penyusunan
8 X X X X X X X
neraca air
Sosialisasi kepada
1 P3A/GP3A/IP3A, KOMIR dan X
Unit Pengelola Hidrologi
Page 18
Pembagian Peran
Penelahaan rekomendasi
3 perbaikan prasarana jaringan X X X X X X
irigasi dan pendukung O&P
Penelahaan rekomendasi
5 penataan kelembagaan dan X X X X X X
SDM
Page 19
Pembagian Peran
Melengkapi dan
menyempurnakan prasarana
6 X
irigasi & bangunan pelengkap
pengelolaan irigasi
Sosialisasi kepada
1 X
P3A/GP3A/IP3A dan KOMIR
Menyempurnakan prasarana
5 Jaringan dan bangunan X
pelengkap pengelolaan irigasi
Page 20
Pembagian Peran
Pemeriksaan kesesuaian
1 X X X X
pedoman O&P
2 Penyesuaian pedoman OP X X X X
4 Finalisasi Manual O&P X X X X
PEMBENTUKAN DAN
V.
PELATIHAN KPI
Page 21
Pembagian Peran
Pelatihan perhitungan
3 X X
ketersediaan air
Pelatihan perhitungan
6 X X X X X
kebutuhan air
Pelatihan P3A/GP3A/IP3A,
9 Komisi Irigasi dan Unit X X X X
Pengelola OP
Pembentukan P3A/GP3A/IP3A,
10 Komisi Irigasi dan Unit X X X X X
Pengelola OP
Page 22
Pembagian Peran
2 Pemberdayaan KPI X X X X X X
PENYEDIAAN SARANA
VII. PENDUKUNG PENGELOLAAN
IRIGASI
Page 23
JADWAL KEGIATAN PERSIAPAN O&P
Page 24
Page 25
STRUKTUR ORGANISASI TIM BERSAMA POP
I. TIM PUSAT
1. TIM PENGARAH
a. Direktur Irigasi dan Rawa;
b. Direktur Bina OP;
2. TIM TEKNIS
a. Kasubdit Bimbingan Teknik (KETUA);
b. Kasubdit Pembinaan Pelaksanaan (SEKRETARIS);
c. Kasi Subdit Bimbingan Teknik (ANGGOTA);
d. Kasi Subdit Pembinaan Pelaksanaan (ANGGOTA);
e. Kasi OP Irigasi (ANGGOTA).
Page 26