PENDAHULUAN Buatan. Salah satu Tapak danau ini berada pada lokasi kawasan Tanjung Bunga yaitu Danau Tanjung
Bunga, yang berada di Kecamatan Tamalate. Danau Tanjung Bunga Makassar merupakan salah satu
1.1 Latar Belakang kawasan tepian air yang belum termanfaatkan secara maksimal. Mengingat besarnya potensi dari
Kota sebagai konsentrasi berbagaai kegiatan manusia yang demikian berkembang sangat cepat kawasan tepian air tersebut, Sehingga dibutuhkan pengembangan dan pendekatan tapak danau buatan
dengan berbagai keterbatasan yang ada untuk mengembangan aktifitas tersebut. Didalam lingkungan yang dapat dimaksimalkan dengan berbagai potensi disekitar danau itu sendiri dengan tetap
perkotaan terdapat banyaknya elemen-elemen air yang mendukung untuk terciptanya suatu konsep mempertahankan ekosistem yang ada di sekitar danau.
wisata keairan.
Tapak yang didominasi oleh elemen-elemen air, mempunyai ciri dan karakteristik sendiri untuk
dilakukan sebuah perencanaan. Tapak Danau yang merupakan gabungan yang dapat disatukan antara 1.2 Rumusan Masalah
unsur Tapak dengan aspek fisik kewisataan yang mengacu pada wisat 1. Bagaimana Kondisi eksisting di Danau, Tanjung Bunga Makassar ?
a tepian air dan aspek fisik dari pemeliharaan unsur ekosistem yang ada pada tapak danau ini. 2. Masalah-masalah apa yang terlihat di danau Tanjung Bunga ?
Pengembangan kawasan tepian air (waterfront development) merupakan trend yang melanda kota- 3. Potensi apa yang dimiliki danau Tanjung Bunga sebagai daerah tepian air?
kota besar dunia sejak tahun 80-an, dan tampak masih akan digemari sampai dasawarsa mendatang. 4. Bagaimana perilaku dan aktifitas masyarakat di kawasan sekitar Danau Tanjung Bunga,
Jenis pengembangan ini dirintis sejak tahun 60-an oleh kota-kota pantai di Amerika yang Makassar ?
memanfaatkan lahan-lahan kosong bekas pelabuhan lama untuk dikembangkan menjadi kawasan 5. Bagaimana alternative konsep perencanaan tapak yang tepat untuk kawasan Danau Tanjung
bisnis, hiburan, serta permukiman. Sukses Amerika ini segera ditiru oleh kota-kotapelabuhan Eropa Bunga, Makassar ?
dan kemudian menyebar ke segala penjuru dunia.
Waterfront development sebagai "interface between land and water". Di sini kata "Interface" 1.3 Tujuan
mengandung pengertian adanya kegiatan aktif yang memanfaatkan pertemuan antara daratan dan 1. Mengetahui Kondisi eksisting di Danau, Tanjung Bunga Makassar
perairan. Adanya kegiatan inilah yang membedakannya dengan kawasan lain yang tidak dapat 2. Mengetahu Masalah-masalah di danau Tanjung Bunga
disebut sebagai waterfront development - meski memiliki unsur air - apabila unsur airnya dibiarkan 3. Mengetahui Potensi apa yang dimiliki danau Tanjung Bunga
pasif. Dengan demikian pengertian waterfront development dapat dirumuskan sebagai pengolahan 4. Mengetahui perilaku dan aktifitas masyarakat di kawasan sekitar Danau Tanjung Bunga,
kawasan tepian air yaitu kawasan pertemuan antara daratan dan perairan dengan memberikan muatan Makassar.
kegiatan aktif pada pertemuan tersebut. 5. Mengetahui alternative konsep perencanaan tapak yang tepat untuk kawasan Danau Tanjung
Bunga, Makassar
Perairan yang dimaksud bisa berupa unsur air alami (laut, sungai, kanal, danau) atau unsur air
buatan (kolam, danau buatan). Sedangkan muatan kegiatan bisa berupa aktivitas perairan seperti
berperahu (dayung atau layar) atau aktivitas pantai (pesisir, promenade, atau esplanade) yang
memanfaatkan pemandangan perairan. Pengertian waterfornt development telah demikian
berkembang, sehingga mencakup pengembangan kawasan yang sama sekali jauh dari sumber air
alami.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, permasalahan, tujuan dan sasaran, ruang
lingkup (materi dan wilayah) serta sistematika pembahasan.
BAB II TINJAUAN TEORI
Pada bab ini menguraikan tentang pengertian-pengertian dasar yang berhubungan dengan materi
kajian yang relevan.
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai gambaran umum kondisi danau tanjung bunga serta karakteristik fisik
bangunan dan kondisi sosial ekonomi masyarakatnya.
BAB IV ANALISIS & KONSEP PERENCANAAN
Berisi tentang hasil analisis dari kawasan danau tanjung bunga yang mengaitkan antara kondisi
eksisting dengan kondisi yang ideal, serta berisi mengenai alternatif / solusi dari permasalahan yang
terdapat pada kawasan danau tanjung bunga dengan meninjau beberapa studi banding dibeberapa tempat
BAB V PERENCANAAN KAWASAN
Bab ini berisi mengenai langkah yang ditempuh dalam merencanakan kawasan danau tanjung
bunga n sesuai dengan tujuan perencanaannya.
Makassar Danau Tanjung Bunga BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisa, kondisi sarana prasarana,
karakteristik sosial ekonomi penduduk, dan potensi-potensi yang ada di kawasan danau tanjung bunga,
sehingga permasalahan yang ada dapat teratasi dan dilakukan upaya-upaya perkembangannya.
TINJAUAN TEORI Pariwisata air adalah kegiatan bepergian dengan tujuan atau obyek pemandangan alam maupun
buatan berupa kawasan perairan. Pariwisata air merupakan kegiatan yang dilakukan diluar kegiatan
Peremajaan Kota
sehari-hari misalnya dengan menikmati pemandangan kawasan perairan.
Kawasan wisata merupakan kawasan yang didalamnya terdapat berbagai macam kegiatan wisata
dan didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah, Pariwisata air selalu dikaitkan dengan penggunaan fasilitas-fasilitas wisata yang tersedia yang
dan Pemerintah Daerah (UU No.10/2009 tentang Kepariwisataan). mendukung kegiatan wisata air.Pariwisata air dikaitkan dengan kegiatan bersenang-senang atau hiburan
Proses peremajaan kota diartikan sebagai proses pengembangan kembali bagian wilayah kota yang menikmati pemandangan atau melakukan kegiatan rekreasi wisata air.
telah terbangun untuk meningkatkan produktivitas serta kegunaan bagian wilayah kota tersebut. Sebagai
suatu fungsi peremajaan kota diartikan sebagai kegiatan untuk menguasai, menata dan merehabilitasi
atau membangun kembali suatu bagian wilayah kota yang telah rusak untuk dapat menampung kegiatan- Pengembangan Danau
kegiatan yang konsisten dengan rencana kota yang ada. Sebagai suatu program peremajaan kota dapat
Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Sungai Dan Danau, 23-24 Desember 2004
merupakan bgian dari suatu kegiatan pelaksanaan pembangunan kota yang terkoordinir dan terpadu.
Peremajaan kota (urban renewal) merupakan usaha yang dilakukan untuk mengatasi dan Danau adalah wadah air dan ekosistem yang terbentuk secara alamiah termasuk situ dan wadah
mengantisipasi semakin meluasnya dampak negatif pada perkembangan kota. Dalam hal ini peremajaan air sejenis dengan sebutan istilah lokal. (Bab I,Pasal 1, ayat 2)
kota dilakukan untuk mengatasi masalah kerusakan suatu kawasan/kota (urban blight), yaitu mencakup
Pendayagunaan sungai dan danau adalah upaya penatagunaan, penggunaan, pengembangan, dan
kerusakan dan kemunduran kualitas dari bangunan-bangunan kota dan lingkungannya, atau jika diukur
pengusahaan sungai dan danau secara optimal, agar berhasil guna dan berdaya guna. (Bab I,Pasal
menurut standar yang berlaku, kondisi bangunan dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat..
1, ayat 9)
Menurut Chapin (Chapin, 1965:311-312), kerusakan kawasan perkotaan terdiri atas dua macam,
yaitu : Pengembangan sungai dan danau adalah upaya peningkatan manfaat fungsi sungai dan danau
1. Kerusakan yang sederhana/ringan (“simple form of urban blight”), meliputi : kerusakan- dengan memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan. (Bab I,Pasal 1, ayat 15)
kerusakan struktural, tidak ada fasilitas sanitasi, pemeliharaan lingkungan yang elementer kurang,
Garis sempadan danau adalah garis maya batas luar perlindungan danau. (Bab I,Pasal 1, ayat 25)
penumpukan sampah, bau/bising, kekurangan fasilitas sosial, dan sebagainya.
2. Kerusakan kawasan kota yang kompleks/rumit (“complex form of urban blight”), meliputi : tata Garis sempadan danau ditetapkan sekurang kurangnya 500 (lima ratus) meter dari titik pasang
guna lahan yang campur aduk, pembagian dari blok-blok rumah dan jalan-jalan yang tidak tertinggi kearah darat dan berfungsi sebagai sabuk hijau. (Pasal 26 a)
praktis, kondisi yang tidak sehat, keadaan yang tidak aman serta membahayakan, dan sebagainya.
Pemanfaatan lahan di daerah manfaat sungai dapat untuk menyelenggarakan kegiatan bagi
masyarakat yang tidak menimbulkan dampak merugikan bagi kelestarian dan fungsi sungai.
Peremajaan kota dilakukan dengan pertimbangan beberapa faktor, diantaranya adalah faktor
Catatan: dapat digunakan untuk olah raga, rekreasi, parkir dll. (Pasal 27, ayat 1 f)
ekonomi dan faktor non-ekonomi. Faktor pertimbangan ekonomi, menurut Richardson (Dritasto, dkk.,
1998:69) ada dua hal yang mengakibatkan diperlukannya usaha peremajaan kota, yaitu : Garis sempadan danau ditetapkan sekurang kurangnya 50 (lima puluh) meter dari titik pasang
tertinggi kearah darat dan berfungsi sebagai sabuk hijau. (Pasal 26 a)
Pertama, keadaan buruk perumahan penduduk berpenghasilan rendah di pusat kota,
Kedua, adanya kebutuhan akan lokasi di pusat kota untuk kegiatan komersial maupun perumahan
penduduk berpenghasilan tinggi.
dari titikpasang tertinggi kearah darat, (pasal 10 a) Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk pada bekas kawah gunung berapi. Contoh yaitu : Danau
Batur di Bali.
Pemanfaatan lahan di daerah sempadan dilakukan oleh masyarakat untuk kegiatan-kegiatan
tertentu sebagal berikut:
RTH Sumber Air Baku/Mata Air
a. Untuk budidaya pertanian, dengan jenis tanaman yang diijinkan.
RTH sumber air meliputi sungai, danau/waduk, dan mata air. Untuk danau dan waduk, RTH terletak
b. Untuk kegiatan niaga, penggalian dan penimbunan.
pada garis sempadan yang ditetapkan sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) meter dari titik pasang
c. Untuk pemasangan papan reklame, papan penyuluhan dan peringatan, serta rambu-rarnbu
tertinggi ke arah darat. Untuk mata air, RTH terletak pada garis sempadan yang ditetapkan sekurang-
pekerjaan:
kurangnya 200 (dua ratus) meter di sekitar mata air.
d. Untuk pemasangan rentangan kabel listrik, kabel telepon,dan pipa air minum.
e. Untuk pemancangan tiang atau pondasi prasarana jalan / jembatan baik umum maupun kereta
api.
f. Untuk penyelenggaraan yang bersifat sosial dan masyarakat yang tidak menimbulkan dampak
merugikan bagi kelestarian dan keamanan fungsi serta fisik sungai.
g. Untuk pembangunan prasarana lalu lintas air dan bangunan pengambilan dan pembuangan
air. (pasal 11)
Arti danau adalah suatu cekungan pada permukaan bumi yang berisi air. Danau dapat memiliki
manfaat serta fungsi seperti untuk irigasi pengairan sawah, ternak serta kebun, sebagai objek pariwisata,
sebagai PLTA atau pembangkit listrik tenaga air, sebagai tempat usaha perikanan darat, sebagai sumber
penyediaan air bagi makhluk hidup sekitar dan juga sebagai pengendali banjir dan erosi.
4 Revitalisasi Bangunan dan Kawasan Pantai
Kriteria Vegetasi untuk RTH pada Sumber Air Baku/Mata Air 1) Peneduh
Kriteria pemilihan vegetasi untuk RTH ini adalah sebagai berikut:
a) ditempatkan pada jalur tanaman (minimal 1,5 m dari tepi median);
a) relatif tahan terhadap penggenangan air;
b) daya transpirasi rendah; b) percabangan 2 m di atas tanah;
c) memliki sistem perakaran yang kuat dan dalam, sehingga dapat menahan erosi dan meningkatkan
c) bentuk percabangan batang tidak merunduk;
infiltasi (resapan) air.
Vegetasi ideal yang ditanam pada RTH pengaman sumber air merupakan vegetasi yang tidak d) bermassa daun padat;
mengkonsumsi banyak air atau yang memiliki daya transpirasi yang rendah. Beberapa tanaman yang
e) berasal dari perbanyakan biji;
memiliki daya transpirasi yang rendah antara lain (Manan, 1976 dan Kurniawan, 1993): Cemara Laut
(Casuarina equisetifolia), Karet Munding (Ficus elastica), Manggis (Garcinia mangostana), Bungur f) ditanam secara berbaris;
(Lagerstroemia speciosa), Kelapa (Cocos nucifera), Damar (Agathis loranthifolia), Kiara Payung
g) tidak mudah tumbang.
(Filicium decipiens).
ruang milik jalan (rumija) sesuai dengan klas jalan. Untuk menentukan pemilihan jenis tanaman, perlu b) memiliki kegunaan untuk menyerap udara;
memperhatikan 2 (dua) hal, yaitu fungsi tanaman dan persyaratan penempatannya. Disarankan agar
dipilih jenis tanaman khas daerah setempat, yang disukai oleh burung-burung, serta tingkat c) jarak tanam rapat;
3) Peredam kebisingan
b) membentuk massa;
Taman pulau jalan adalah RTH yang terbentuk oleh geometris jalan seperti pada persimpangan tiga atau d) berbagai bentuk tajuk.
bundaran jalan. Sedangkan median berupa jalur pemisah yang membagi jalan menjadi dua lajur atau
lebih. Median atau pulau jalan dapat berupa taman atau non taman. Dalam pedoman ini dibahas pulau
jalan dan median yang berbentuk taman/RTH.
5) Pembatas pandang
PEMBAHASAN
Kecamatan Tamalate merupakan salah satu dari 14 kecamatan yang ada di Kota Makassar yang
terletak di pusat ibu kota Propinsi Sulawesi Selatan, dengan luas wilayah berdasarkan data dari Badan
Pusat Statistik Kota Makassar sebesar 20,21 Km2
Dilihat dari kondisi geografis, Kecamatan Tamalate pada umumnya memiliki ketinggian 500 m
dari permukaan laut (dpl). Secara administrasi kecamatan Tamalate memiliki batas-batas wilayah
sebagai berikut:
3.3 Kondisi Eksisting Jalan Metro Tanjung Bunga memiliki lebar 9m untuk 1 jalur.
Dengan bermaterialkan aspal dan berkondisi baik. Dan
a. Fungsi Kawasan
memiliki jalur pedestrian untuk pejalan kaki serta terdapat
Kawasan danau tanjung bungamerupakan kawasan yang difungsikan sebagai kawasan boulevard sebagai pembatas jalan.
olahraga dayung kota Makassar sebagai fungsi utama selain sebagai uang terbuka bagi
masyarakat. Jalan Danau Tanjung Bunga
Prasarana jalan di Danau Tanjunga berkondisi rusak namun
b. Kondisi Eksisting Fisik
sebagian jalan dari danau tanjung bunga ini dalam kondisi
Danau Tanjung Bunga sebagai danau buatan dengan lahan danau yang digunakan sebagai perbaikan. Material yang digunakan yaitu berupa aspal namun
area olahraga dayung, dapat dilihat pada peta landuse diatas tataguna lahan yang mendominasi karena adanya perbaikan jalan maka dari material aspal
merupakan landuse perumahan. Dimana terdapat perumahan elit tepat disebelah Selatan Danau diperbaiki menjadi material beton. Lebar jalan danau tanjung
Tanjung Bunga. Untuk lahan kosong, masih terdapat disekitar danau tanjung bunga. Masih bunga yaitu 6.4m.
banyaknya lahan yang belum terbangun. Namun, terdapat perdagangan disamping danau Tanjung
Bunga tersebut yang berupa pusat perbelanjaan yaitu Mall GTC. Jalan Danau Tanjung Bunga Selatan
Di sebelah selatan danau tanjung bunga terdapat jalan Danau
Tanjung Bunga Selatan yang dimana kondisi prasarana jalan ini
sangatlah rusak. Terdapat gengan air atau jalan yang becek jika
diguyur hujan. Lebar jalan Danau Tanjung Bunga Selatan yaitu
5.6m, dengan material berupa beton, serta sebagian adalah
tanah berbatu.
Rumah
Peta Permasalahan
membelakangi danau
9 Revitalisasi Bangunan dan Kawasan Pantai
Tabel Tabulasi Permasalahan Kawasan Danau Tanjung Bunga
Jalan Rusak
Jalan di sekitaran danau dalam kondisi rusak, baik itu pada Permasalahan
Ideal Solusi
bagian depan maupun belakang danau. Masalah Visual
Sampah
Penyediaan prasarana
Terdapat sampah yang berserakan di sekitar danau. Hal ini
persampahan yang
dapat mencemari tanah di sekitar danau yang juga dapat ikut
diletakkan pada lokasi-
mencemari air danau.
lokasi yang dianggap
strategis dan
Sampah ---
mengontrol jadwal
pembuangan sampah
dari TPS ke TPA agar
tidak terjadi
penumpukan sampah
10 Revitalisasi Bangunan dan Kawasan Pantai
BAB IV
Sistem sarana parkir yang berada di Jl. Danau Tanjung Bunga, tidak terlihat sarana yang
4.1 Analisis Kawasan jelas. Sehingga ketika masyarakat berkunjung di Danau ini, memanfaatkan bahu jalan yang cukp
4.1.1 Analisis Aksesibilitas Kawasan lebar sebagai tempat parkir.
Untuk aksesbilitas kawasan danau Tanjung Bunga dapat di capai melalui jalan darat. Dalam hal
ini, yaitu prasarana jalan yang berperan penting dalam memfasilitasi aksesbilitas menuju danau
Tanjung Bunga. Pencapaian untuk kawasan danau tanjung bunga yang berada di sepanjang Jln. Pada gambar disamping merupakan salah satu contoh parkir
Danau Tanjung Bunga, hanya dapat diakses melalui jalur darat yaitu: yang menjadi masalah dikawasan ini yang belum tertata
dengan baik.
Jl. Metro Tanjung Bunga – Jl. Danau Tanjung Bunga
Untuk aksesibilitas di daerah ini didukung oleh prasana yang baik, namun masih terdapat
Area ataupun lahan yang dijadikan tempat parkir dibeberapa titik antara lain :
beberapa jalan yang berlubang di beberapa titik.
Jl. Cendrawasih – Jl. Danau Tanjung Bunga Bahu jalan sepanjang Jl. Danau Tanjung Bunga
Untuk aksebilitas melalui daerah ini kurang baik karena jalan yang dilalui merupakan jalan Pinggiran danau
lingkungan dengan kondisi jalan yang kurang baik. Badan jalan sepanjang pedagang bunga, sebab bahu jalan yang ada telah dijadikan sebagai
area berjualan
Kondisi ini membuat kemacetan di sekitar jalan Danau Tanjung Bunga dan sangat bangunan pada kawasan ini mengikuti pola jalan. Hal ini menyalahi aturan yang mengharuskan seluruh
membahayakan para pengguna jalan. Adapun material jalan yang ada pada kawasan ini bangunan berorientasi ke air (waterfront).
beragam, mulai dari jalan beton di jalan Metro Tanjung Bunga, material aspal di jalan Danau
Tanjung Bunga, serta material tanah di jalan danau Tanjung Bunga Selatan.
Melihat potensi dan masalah yang terdapat dibeberapa titik tapak Danau, beberapa konsep
perencanaan yang di ajukan sebelum melakukan perencanaan antara lain :
Mengembangkan potensi danau dengan air tenang sebagai kawasan olahraga air dayung yang
menjadi pusat untuk skala kota makassar dan skala propinsi
Perbaikan dermaga dayung, sehingga dapat dijadikan landamark kawasan danau, sehingga danau
tanjung bunga memiliki ketertarikan tersendiri,
Peniadaan lokasi tambang pasir yang berada di tengah danau. Karena hal ini dapat memberikan
masalah baru, ketika penambangan diteruskan. Salah satunya masalahnya ialah kedalaman danau
buatan akan semakin dalam dan habibat sekitar danau akan terganggu.
Perbaikan Jl. Danau tanjung bunga (jalan yang berlubang), sedangkan Jl. Danau Tanjung bunga
selatan, hanya dapat diadakan perencanaan perbaikan material, sebab untuk lokasi danau tanjung
bunga selatan merupakan lokasi privat.
Pengadaan Jalur pedestrian way dan taman bunga hias di antara bahu jalan dan jalur pedestrian.
Penambahan pohon peneduh sepanjang pinggir danau dan sepanjang jalur pedestrian way.
Relokasi pedagang bunga pada titik tertentu dengan sarana penunjang yang lebih kompleks.
Pengadaan area publik space, sebagai lokasi penonton dan tempat masyarakat untuk dapat
menikmati kondisi Danau Tanjung bunga dengan kondisi yang asri dan teduh.
Ilustrasi Perencanaan
Eksisting Perencanaan
Ilustrasi Perencanaan
6.2 Saran
Saran yang diajukan oleh penulis:
a) Perbaikan infrastruktur yang ada dilingkungan tersebut terutama jalan agar mempermudah
aksesibiltas masuk dan keluar dari kawasan ini.
b) Penerapan secara tegas aturan mengenai bangunan yang harus berorientasi ke air.
c) Pemeliharaan kawasan dai pihak terkait yang selama ini tidak dilakukan sehingga kawasan ini
tidak terurus.