PENDEKATAN DAN
METODOLOGI
1.1 PEMAHAMAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA
Berikut ini pemahaman terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan
Pengelolaan Aset Irigasi :
INPUT KEGIATAN
Tahun pengadaan
v. Lahan
Jenis
Luas (Ha)
Dokumen Bermasalah
Nama perkumpulan
petani pemakai air
Tingkatan
Status
Jumlah anggota
Nama organisasi
perusahaan
Jenis penggunaan
OUTPUT KEGIATAN
a. Detail aset Daerah Irigasi (DI) Meliputi : Nama Daerah Irigasi, Luas Areal,
Panjang Saluran, Jenis dan Jumlah Bangunan Irigasi
d. Laporan Prioritas
b. Office Administrator
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Akhir
Semua produk dari pekerjaan ini disimpan dalam bentuk soff copy data
pada 1 buah Flashdisk dan diserahkan pada akhir pekerjaan, yang berisi:
Data hasil pekerjaan PAI yang berhasil di-running dan Semua bentuk
laporan yang disebutkan di atas (Setiap Jenis Laporan dalam bentuk file
asli dan buku PDF).
1.2 URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN
PROGRAM KERJA
1.2.1 LOKASI KEGIATAN KABUPATEN GRESIK
1. Kondisi Geografi
Lokasi Kabupaten Gresik terletak di sebelah barat laut Kota
Surabaya yang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Timur dengan
luas wilayah 1.191,25 km2 yang terbagi dalam 18 Kecamatan dan
terdiri dari 330 Desa dan 26 Kelurahan.Secara geografis wilayah
Kabupaten Gresik terletak antara 112° sampai 113° Bujur
Timur dan 7° sampai 8° Lintang Selatan dan merupakan
dataran rendah dengan ketinggian 2 sampai 12 meter diatas
permukaan air laut kecuali Kecamatan Panceng yang mempunyai
ketinggian 25 meter diatas permukaan air laut.Sebagian wilayah
Kabupaten Gresik merupakan daerah pesisir pantai, yaitu
memanjang mulai dari Kecamatan Kebomas, Gresik, Manyar,
Bungah, Sidayu, Ujungpangkah dan Panceng serta Kecamatan
Sangkapura dan Tambak yang lokasinya berada di Pulau Bawean.
Wilayah Kabupaten Gresik sebelah utara berbatasan dengan Laut
Jawa, Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Madura dan Kota
Surabaya, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo,
Kabupaten Mojokerto, dan sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Lamongan.
2. Demografi
Berdasarkan data Dinas Kependudukan, Catatan Sipil, dan Sosial
Kabupaten Gresik jumlah penduduk Kabupaten Gresik pada akhir
tahun 2012 sebesar 1.307.995 jiwa yang terdiri dari 658.786 laki-
laki dan 649.209 perempuan, Jika dibandingkan dengan jumlah
penduduk tahun 2011 sebesar 1.270.351 jiwa, maka terjadi
kenaikan jumlah penduduk sebesar 37.644 jiwa atau 2,9%.
Dengan luas wilayah Kabupaten Gresik sebesar 1.191,25/km²
maka tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Gresik adalah
1.098 jiwa/km².
3. Ekonomi
Kabupaten Gresik dikenal sebagai salah satu
kawasan industri utama di Jawa Timur. Beberapa industri di
Kabupaten Gresik antara lain Semen Gresik, Petrokimia
Gresik, Nippon Paint, BHS-Tex, Industri perkayuan/
Plywood dan Maspion. Kabupaten Gresik juga merupakan
penghasil perikanan yang cukup signifikan, baik perikanan laut,
tambak, maupun perikanan darat. Kabupaten Gresik juga
terdapat sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap
berkapasitas 2.200 MW. Antara Gresik dan Surabaya
dihubungkan oleh sebuah Jalan Tol Surabaya-Manyar, yang
terhubung dengan Jalan Tol Surabaya-Gempol. Selain itu
perekonomian masyarakat Kabupaten Gresik banyak ditopang dari
sektor wiraswasta. Salah satunya yaitu Industri Songkok,
Pengrajin Tas, Pengrajin Perhiasan Emas & Perak, Industri
Garment (konveksi). Di utara kota Gresik juga tepatnya di kota
Sedayu merupakan penghasil sarang burung walet terbesar di
Indonesia.
Kondisi perekonomian Kabupaten Gresik pada tahun 2012 dilihat
dari Jumlah Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan sebesar Rp19.409.867.960.000,- sedangkan Jumlah
Produk Domestik Regional Bruto Atas Harga Berlaku sebesar
Rp50.976.371.490 ribu rupiah.
Adapun Struktur Ekonomi Kabupaten Gresik tahun 2012
berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto atas Harga Konstan
tahun 2000 didominasi oleh Sektor Industri Pengolahan dengan
kontribusi sebesar 49,52%, Sektor Perdagangan, Hotel dan
Restoran sebesar 22,82%, dan Sektor Pertanian sebesar 7,83%.
Demikian pula berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto atas
Harga Berlaku juga didominasi oleh Sektor Industri Pengolahan
dengan kontribusi sebesar 49,31%, Sektor Perdagangan, Hotel dan
Restoran sebesar 24,44%, dan Sektor Pertanian sebesar 8,61%.
Dengan demikian gambaran ekonomi Kabupaten Gresik adalah
Daerah Industri dan Perdagangan dengan didukung Pertanian
yang mantap.
Tahun 2012 ditargetkan pendapatan daerah sebesar
Rp1.556.273.473.722,33 dan terealisasi sebesar
Rp1.650.603.336.995,55 atau 106,06 %. Pencapaian pendapatan
daerah tersebut telah melebihi proyeksi pendapatan daerah dalam
RPJMD 2011-2015 pada tahun 2012 yaitu sebesar
Rp1.331.991.080.000,- bahkan telah melampaui proyeksi
pendapatan daerah dalam RPJMD 2011-2015 pada tahun 2014
yaitu sebesar Rp1.574.186.023.000,-
TUJUAN PEKERJAAN :
Tujuan inventarisasi aset irigasi adalah :
LINGKUP PEKERJAAN :
Data dinamis :
Luas fungsional ;
Luas terbangun jaringan utama ;
Luas terbangun jaringan tersier ;
Luas tanam padi pada musim tanam 1 (MT 1),
musim tanam 2 (MT 2) dan musim tanam 3
(MT 3) pada 1 tahun yang lalu ;
Luas tanam padi pada MT1. MT2 dan MT3
yang diharapkan setelah selesai dilaksanakan
Rencana Pengelolaan Aset Irigasi (RPAI) yaitu
rencana 5 tahun yang meliputi perbaikan dan
penggantian aset irigasi, serta peningkatan
aset pendukungnya.
Catatan yang oleh pengelola DI dirasa perlu
selain hal-hal tersebut diatas.
c. Daftar Foto
Daftar foto ini merupakan catatan foto-foto yang
telah diambil untuk memudahkan pencarian
kembali pada saat pemasukan ke komputer.
Kode Kabupaten
Kode Wilayah Sungai
Kode Daerah Irigasi
Kode Aset Irigasi
Kode yang pada saat ini telah resmi adalah Kode
Kabupaten/Kota yang dikeluarkan oleh BPS. Oleh
karena itu sebelum kode-kode lain diterbitkan secara
resmi, maka secara internal dibuat kode-kode yang
lainnya yang diperlukan untuk kepentingan
pengolahan data.
1.2.1.3 PENDEKATAN-PENDEKATAN TEKNIS
Pendekatan teknis ini dimaksudkan untuk :
Mengenali butir-butir arahan kebijakan Pemerintah
Daerah yang terkait dengan kegiatan Pengelolaan Aset
Irigasi
Mengenal lebih mendalam wilayah studi
Mengetahui hasil arahan dan rekomendasi dari kajian
yang sejenis.
dukungan finansial
1.2.3 METODOLOGI
Dalam pelaksanaanya, kegiatan Pengelolaan Aset Irigasi
(PAI) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Gresik, sesuai dengan Ruang Lingkup
Pekerjaanya membutuhkan beberapa orang Tenaga Ahli
yang terorganisir di bawah pimpinan seorang Team Leader.
Berikut metodologi pekerjaan ini yaitu :
Inventarisasi Aset Irigasi
i. Persiapan
v. Validasi Data
STRUKTUR ORGANISASI
Office Administrator
Putri Widia Mardi
Surveyor
Office Administrator
Dhatu Dhuhur PT. Bhakti Lokal Surveyor Surveyor Melakukan kegiatan survey 2
Pratangga Persada lapangan pada setiap daerah
Andhika Wahyu irigasi
Prasetyo
Putri Widia Mardi PT. Bhakti Lokal Office Office Melakukan kegiatan administrasi 1,5
Persada Administrato Administrat maupun keuangan dalam
r or pekerjaan ini
1.5 JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI
No Nama Tenaga Ahli Posisi Bulan 1 Bulan 2
. 1 2 3 4 1 2
1 Brilian Team Leader
2 Dhatu Dhuhur Surveyor
Priangga
3 Andhika Wahyu Surveyor
Prasetyo
4 Putri Widia Mardi Office Administrator