Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan AKNPI D.I. Semoyo, Kuton, Dadapan dan Sidoraharjo | 1
irigasi dilakukan Pemerintah, pemerintah provinsi, atau
pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya
bersama dengan perkumpulan petani pemakai air
berdasarkan penelusuran jaringan dengan memperhatikan
kontribusi perkumpulan petani pemakai air.
Angka kebutuhan nyata ini adalah besaran biaya yang
dihitung berdasarkan kebutuhan aktual pembiayaan operasi,
pemeliharaan, dan rehabilitasi tiap bangunan dan tiap ruas
saluran untuk mempertahankan kondisi dan fungsi jaringan
irigasi agar berfungsi secara optimal.
Kebutuhan pengelolaan irigasi diestimasi melalui suatu
prosedur penyusunan anggaran AKNPI yang merupakan
besarnya kebutuhan biaya untuk menunjang kegiatan
pengelolaan irigasi di lapangan. Prosedur penyusunan
kebutuhan anggaran pengelolaan irigasi di lapangan dimulai
dari bawah dan disesuaikan dengan aturan-aturan mengenai
keuangan negara.
Kegiatan pokok dalam pengelolaan irigasi adalah meliputi
kegiatan operasi dan pemeliharaan (O&P), serta rehabilitasi
jaringan irigasi. Operasi jaringan sebagai upaya pengaturan
air irigasi dan pembuangannya termasuk kegiatan membuka-
menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana tata
tanam, menyusun rencana pembagian air, mengumpulkan
data, serta memantau dan evaluasi. Pemeliharaan adalah
upaya untuk menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar
selalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar
pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya.
Sedangkan rehabilitasi adalah kegiatan perbaikan jaringan
irigasi guna mengembalikan fungsi dan pelayanan irigasi
seperti semula yang direncanakan. Untuk mewujudkan
terselenggaranya kegiatan O&P, dan rehabilitasi yang efektif
dan efisien maka diperlukan prosedur O&P yang transparan
dan terakuntabilitas. Salah satu alat yang dapat dipakai
untuk mendukung kegiatan O&P dan rehabilitasi jaringan
irigasi yang transparan dan terakuntabilitas adalah melalui
Pengelolaan Aset Irigasi (PAI).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
23/PRT/M/2015 Tentang Pengelolaan Aset Irigasi, Pasal 1
butir 9 : Pengelolaan Aset Irigasi adalah proses manajemen
yang terstruktur untuk perencanaan pemeliharaan dan
pendanaan sistem irigasi guna mencapai tingkat pelayanan
yang ditetapkan dan berkelanjutan bagi pemakai air irigasi
dan pengguna jaringan irigasi dengan pembiayaan
Pengelolaan Aset Irigasi seefisien mungkin. Serta dalam Pasal
4, Pengelolaan Aset Irigasi dilaksanakan melalui kegiatan: a.
inventarisasi aset irigasi; b. perencanaan pengelolaan aset
irigasi; c. pelaksanaan pengelolaan aset irigasi; d. evaluasi
pelaksanaan pengelolaan aset irigasi; dan e. pemutakhiran
hasil inventarisasi aset irigasi. Dan dalam Pasal 18 ayat (1)
Sistem informasi pengelolaan aset irigasi dikembangkan
dengan tujuan untuk mendukung pelaksanaan pengelolaan
aset irigasi.
Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan AKNPI D.I. Semoyo, Kuton, Dadapan dan Sidoraharjo | 2
Salah satu sistem informasi yang dikembangkan oleh
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
adalah Pengolah Data Sumber Daya Air - Pengelolaan Aset
Irigasi (PDSDA-PAI), PDSDA-PAI ditujukan untuk melakukan
pengelolaan aset irigasi terutama dalam hal pemeliharaan
yang pada saat ini masih belum didasarkan atas suatu sistem
yang transparan dalam memberikan alasan-alasan yang kuat,
akuntabel (dapat dipertanggung jawabkan), dan partisipatif.
Untuk itu melalui APBD DIY tahun anggaran 2018
Pemerintah Daerah DIY secara bertahap merealisasikan
kebijakan tersebut pada seluruh daerah irigasi kewenangan
Pemerintah Daerah DIY yang didahului dengan melaksanakan
kegiatan Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan AKNPI D.I.
Semoyo (30,00 Ha)D.I Kuton (113,16 Ha), D.I. Dadapan
(38,3400 Ha) dan D.I. Sidoraharjo (97,50 Ha).
2. Tujuan dan Tujuan dari pekerjaan Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi
Maksud dan AKNPI D.I. Semoyo (30,00 Ha)D.I Kuton (113,16 Ha), D.I.
Dadapan (38,3400 Ha) dan D.I. Sidoraharjo (97,50 Ha). ini
adalah :
1) untuk menyusun program dan data base pengelolaan
aset irigasi pada Daerah Irigasi Tersebut diatas sebagai
dasar penentuan kebijakan Pemerintah Daerah DIY
dalam upaya pengelolaan daerah irigasi sesuai kondisi
riil / eksisting dan prioritas penanganan
2) untuk menghitung angka kebutuhan nyata
pengelolaan irigasi serta menyusun menyusun model
aplikasi perhitungan pada D.I. Semoyo (30,00 Ha)D.I
Kuton (113,16 Ha), D.I. Dadapan (38,3400 Ha) dan D.I.
Sidoraharjo (97,50 Ha).
Sedangkan maksud dari pekerjaan ini adalah :
1) Melaksanakan inventarisasi serta menyusun data base
aset irigasi ke dalam program pengelolaan aset irigasi
yang diterbitkan oleh WRDC (water resources data
center) Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
2) Menyusun kajian sosial ekonomi kelembagaan
pertanian, serta perkiraan biaya rehabilitasi jaringan
irigasi berdasarkan penilaian kerusakan kondisi dan
fungsi jaringan.
3) Melaksanakan transfer of knowledge kepada
stakeholder regulator dan fasilitator pengelola daerah
irigasi, melalui penyusunan manual operasi program
pengelolaan aset irigasi dan workshop.
4) Melakukan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan
kegiatan operasi dan pemeliharaan serta rehabilitasi
jaringan irigasi.
5) Melakukan identifikasi kebutuhan prasarana
pendukung pengelolaan irigasi, antara lain :
kelembagaan pengelola jaringan irigasi dari petani
(IP3A/GP3A/P3A) sampai instansi pemerintah daerah
Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan AKNPI D.I. Semoyo, Kuton, Dadapan dan Sidoraharjo | 3
(juru, pengamat, satuan tugas O&P, penjaga bendung,
Dinas SDA Kab/Kota, Balai PSDA, dan Bidang SDA
Dinas PU, P & ESDM DIY).
6) Menyusun kajian pengambilan kebijakan pengelolaan
irigasi di tingkat kelembagaan pengelola irigasi
IP3A/GP3A/P3A dan instansi pemerintah
7) Menghitung Angka Kebutuhan Nyata Pengelolaan
Irigasi sehingga dapat digunakan untuk melakukan
perencanaan penganggaran biaya pengelolaan irigasi
tahun berikutnya.
8) Menyusun metode dan model aplikasi perhitungan
angka kebutuhan nyata pengelolaan irigasi yang
berkelanjutan dan dapat diperbaharui sesuai dengan
kondisi, fungsi jaringan irigasi dan prasarana
pendukungnya pada tahun bersangkutan.
Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan AKNPI D.I. Semoyo, Kuton, Dadapan dan Sidoraharjo | 4
Ruang Lingkup
Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan AKNPI D.I. Semoyo, Kuton, Dadapan dan Sidoraharjo | 5
12. Melaksanakan workshop Pengelolaan Aset Irigasi dan Angka
Kebutuhan Nyata Pengelolaan Irigasi kepada stakeholder
regulator dan fasilitator pengelola irigasi, sekurang-
kurangnya dilaksanakan di hotel dengan mengundang 40 (
empat puluh) orang.
13. Penyusunan dokumen pelaporan.
Sebelum seluruh laporan diserahkan terlebih dahulu harus
didiskusikan secara internal dengan Tim Supervisi
Perencanaan, dan khusus untuk kegiatan tersebut di
bawah ini harus didiskusikan secara eksternal :
a) Sosialisasi/Konsultasi Publik mengundang 50 (lima
puluh) orang stakeholder terkait, dilengkapi dengan
konsumsi, uang transport, materi pembahasan.
b) Focus Group Discussion tingkat Pengelola
P3A/GP3A/IP3A mengundang 50 (lima puluh) orang
stakeholder terkait, dilengkapi dengan konsumsi, uang
transport, materi pembahasan.
c) Focus Group Discussion tingkat Instansi Pengelola
Jaringan Irigasi mengundang 40 (empat puluh)orang
stakeholder terkait, dilengkapi dengan konsumsi, uang
transport, materi pembahasan.
d) Pembahasan Laporan Pendahuluan, Antara dan
Laporan Utama mengundang 30 (tiga puluh) orang
stakeholder terkait, dilengkapi dengan konsumsi, uang
transport, materi pembahasan.
7. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini
adalah Dokumen Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan
AKNPI D.I. Semoyo (30,00 Ha)D.I Kuton (113,16 Ha), D.I.
Dadapan (38,3400 Ha) dan D.I. Sidoraharjo (97,50 Ha) Yang
meliputi Laporan Pekerjaan, Laporan Pendukung Data Base,
Laporan Kajian sosial ekonomi kelembagaan pertanian, Laporan
Perkiraan Anggaran Biaya (Enginering Estimate Cost), Laporan
Pendukung Hasil FGD Penjaringan Aspirasi, Laporan Penunjang
Metode Model Aplikasi Perhitungan AKNPI.
8. Peralatan dan Data dan fasilitas yang disediakan sendiri oleh Penyedia Jasa dan
Material dari harus dipelihara dalam rangka untuk mendukung kelancaran
Penyedia Jasa pelaksanaan kegiatan konsultansi, antara lain :
Konsultansi
a). Kantor beserta fasilitasnya untuk kegiatan lapangan dan
atau operasional personil tenaga ahli dan tenaga
pendukung untuk mendukung kelancaran kegiatan jasa
konsultansi.
b). Peralatan komputer, printer, alat tulis kantor, dan lain-
lain untuk mendukung kelancaran kegiatan jasa
konsultansi.
c). Kendaraan Operasional yang diperuntukkan bagi personil
tenaga ahli dan pendukung serta TSP bila diperlukan
untuk mendukung kelancaran kegiatan jasa konsultansi.
d). Peralatan survey seperti Camera Digital setara Canon tele
dan inventarisasi dan lain-lain yang diperlukan untuk
mendukung kelancaran kegiatan jasa konsultansi.
Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan AKNPI D.I. Semoyo, Kuton, Dadapan dan Sidoraharjo | 6
9. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini dialokasikan 5 (lima)
Penyelesaian bulan .
Kegiatan
10. Personil Jumlah
Posisi Kualifikasi Orang
Bulan
Ketua Tim Mempunyai sertifikat keahlian 1 Orang
(Team (SKA) Ahli Madya Sumber 5 Bulan
Leader)
Daya Air yang masih berlaku.
Ketua Tim disyaratkan seorang :
Ahli Madya
Sumber 1. Sarjana Teknik
Sipil/Pengairan Strata-2 (S2)
Daya Air
Jurusan sipil / pengairan
lulusan universitas /
perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang
telah diakreditasi atau yang
telah lulus ujian negara atau
perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi dan
berpengalaman dalam
manajerial dan pekerjaan
Perencanaan bidang Sumber
Daya Air, minimal 5 (lima)
tahun; atau
Tenaga Ahli:
Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan AKNPI D.I. Semoyo, Kuton, Dadapan dan Sidoraharjo | 7
disyaratkan adalah minimal
Sarjana Teknik Informatik
Strata-1 (S1) lulusan universitas
/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus
ujian negara atau perguruan tinggi
luar negeri yang telah diakreditasi
yang berpengalaman dalam
pekerjaan penyusunan aplikasi
komputer dan data base,
minimal 5 (lima) tahun.
Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan AKNPI D.I. Semoyo, Kuton, Dadapan dan Sidoraharjo | 8
Laporan
Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan AKNPI D.I. Semoyo, Kuton, Dadapan dan Sidoraharjo | 9
Laporan Antara (Interim Report) dan laporan bulanan.
Laporan dibuat dalam format kuarto dengan kertas HVS 80
Gram sebanyak 5 (lima) buku (1 asli + 4 copy) dan dijilid Lux
(Hard Cover). Laporan harus diserahkan selambat-Iambatnya
1 (satu) bulan sejak SPMK.
Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan AKNPI D.I. Semoyo, Kuton, Dadapan dan Sidoraharjo | 10
15. Konsep Konsep Laporan Utama minimal memuat rangkuman hasil
Laporan pekerjaan secara keseluruhan, kesimpulan sementara hasil
Utama pekerjaan dan rekomendasi.
Laporan Utama minimal memuat :
1) Deskripsi Wilayah Kegiatan memuat elaborasi lebih lanjut
dari laporan antara terkait kondisi fisik geografi ekonomi,
sosial budaya, dan fakta lainnya
2) Analisis kondisi fisik geografis memuat kesesuaian
penggunaan lahan serta pengembangan pemanfaatan area
Daerah Irigasi.
3) Analisis hidrologi dan hidrolika meliputi analisis
ketersediaan air, kebutuhan air dan neraca air, serta hasil
analisis kapasitas bangunan utama beserta jaringannya.
4) Analisis Perencanaan Sistem (system planning) minimal
memuat perencanaan sistem secara keseluruhan yang
terdiri dari penyediaan air, pengaturan air (meliputi
pembagian, pemberian, dan penggunaan air), dan
pembuangan air. Dilengkapi juga dengan tabel
ketersediaan air, kebutuhan air dan diagram pola tanam.
5) Analisis sosial dan kelayakan ekonomi minimal memuat
kondisi sosial masyarakat wilayah pekerjaan, analisis
Benefit Cost Ratio (BCR) dan Economic Internal Rate of
Return (EIRR)
6) Kesimpulan dan rekomendasi minimal memuat
kesimpulan akhir dari hasil analisa dan rekomendasi
terhadap kesimpulan yang ada.
Tanggapan, masukan dan perbaikan-perbaikan dari hasil
pembahasan dimasukkan dalam Laporan Utama dan laporan
bulanan.
Dibuat dalam format kuarto dengan kertas HVS 80 Gram
sebanyak 5 (lima) buku (1 asli + 4 copy) dan dijilid Lux (Hard
Cover). Konsep Laporan Utama harus diserahkan selambat-
lambatnya 2 (dua) minggu sebelum periode kontrak
berakhir.
Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan AKNPI D.I. Semoyo, Kuton, Dadapan dan Sidoraharjo | 11
analisis kapasitas bangunan utama beserta jaringannya.
4) Analisis Perencanaan Sistem (system planning) minimal
memuat perencanaan sistem secara keseluruhan yang
terdiri dari penyediaan air, pengaturan air (meliputi
pembagian, pemberian, dan penggunaan air), dan
pembuangan air. Dilengkapi juga dengan tabel
ketersediaan air, kebutuhan air dan diagram pola tanam.
5) Analisis sosial dan kelayakan ekonomi minimal memuat
kondisi sosial masyarakat wilayah pekerjaan, analisis
Benefit Cost Ratio (BCR) dan Economic Internal Rate of
Return (EIRR)
6) Kesimpulan dan rekomendasi minimal memuat
kesimpulan akhir dari hasil analisa dan rekomendasi
terhadap kesimpulan yang ada.
Tanggapan, masukan dan perbaikan-perbaikan dari hasil
pembahasan dimasukkan dalam Laporan Utama dan laporan
bulanan.
Dibuat dalam format kuarto dengan kertas HVS 80 Gram
sebanyak 7 (tujuh) buku (1 asli + 6 copy) dan dijilid Lux
(Hard Cover).
Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan AKNPI D.I. Semoyo, Kuton, Dadapan dan Sidoraharjo | 12
20. Laporan Laporan Penunjang Manual Operasi Program Pengelolaan
Penunjang Aset Irigasi meliputi meliputi deskripsi mengenai filosofi
Manual maksud dan tujuan program, cara instalasi, inputting dan
Operasi
running program, cara pengambilan data lapangan yang
Program
Pengelolaan diperlukan, cara updating data, dan cara penyajian data
Aset Irigasi dalam hard copy atau soft copy.
Laporan Penunjang Manual Operasi Program Pengelolaan
Aset Irigasi harus diserahkan selambat-lambatnya pada
akhir periode kontrak. Jumlah laporan yang diserahkan
sebanyak 5 (lima) buku (1 asli + 4 copy).
21. Laporan Laporan Penunjang Perkiraan Anggaran Biaya (Engineering
Penunjang Estimate Cost) meliputi analisa biaya, analisa teknis alat,
Perkiraan bahan, dan tenaga, perhitungan volume (bill of quantity)
Anggaran
pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan irigasi serta biaya
Biaya
(Engineering operasi jaringan irigasi.
Estimate Laporan Penunjang Perkiraan Anggaran Biaya (Engineering
Cost) Estimate Cost) harus diserahkan selambat-lambatnya pada
akhir periode kontrak. Jumlah laporan yang diserahkan
sebanyak 5 (lima) buku (1 asli + 4 copy).
22. Laporan Laporan Penunjang Kajian Pengambilan Kebijakan
Penunjang Pengelolaan Irigasi di Tingkat Kelembagaan Pengelola Irigasi
Kajian (IP3A/GP3A/P3A dan instansi pemerintah), minimal memuat
Pengambilan
meliputi (i) deskripsi kelembagaan, kegiatan dan pembiayaan
Kebijakan
Pengelolaan pengelolaan irigasi meliputi operasi, pemeliharaan dan
Irigasi di rehabilitasi jaringan irigasi, (ii) tata cara penjaringan aspirasi
Tingkat melalui Focus Group Discussion, dan (iii) hasil FGD serta data
Kelembagaan pendukung lainnya.
Pengelola
Irigasi Laporan Penunjang Kajian Pengambilan Kebijakan
Pengelolaan Irigasi di Tingkat Kelembagaan Pengelola Irigasi
harus diserahkan selambat-lambatnya pada akhir periode
kontrak. Jumlah laporan yang diserahkan sebanyak 5 (lima)
buku laporan (1 asli + 4 copy).
Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan AKNPI D.I. Semoyo, Kuton, Dadapan dan Sidoraharjo | 13
23. Laporan Laporan Penunjang Kajian Metode dan Model Aplikasi
Penunjang Perhitungan Angka Kebutuhan Nyata Pengelolaan Irigasi,
Metode dan meliputi : (i) kajian metode perhitungan AKNPI, (ii) model
Model
aplikasi perhitungan AKNPI yang bersifat berkelanjutan dan
Aplikasi
Perhitungan dapat diperbaharui sesuai dengan kondisi, fungsi jaringan
AKNPI irigasi dan prasarana pendukungnya pada tahun
bersangkutan, (iii) hasil perhitungan AKNPI sehingga dapat
digunakan untuk melakukan perencanaan penganggaran
biaya pengelolaan irigasi tahun berikutnya.
Penyusunan Pengelolaan Aset Irigasi dan AKNPI D.I. Semoyo, Kuton, Dadapan dan Sidoraharjo | 14