Masukan : Jumla Dana senilai Rp. 89.000.000,- (Delapan Puluh Sembilan Juta Rupiah)
Jumlah SDM : 4 orang
Keluaran : Tersedianya Peta Irigasi di Tiap Desa
Tersedianya Data Panjang Irigasi Tersier Tiap Desa
Tersedianya Luas Areal Sawah yang teraliri Irigasi
Hasil : Diperolehnya Acuan Dalam Penyusunan Perencanaan dan
Pendataan Jaringan Irigasi
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
2. Gambaran Umum
Jaringan irigasi tersier adalah jaringan saluran yang melayani areal di dalam
petak tersier. Jaringan tersier terdiri dari : (1) Saluran dan bangunan tersier (2)
Saluran dan bangunan kuarter (3) Saluran Pembuang. Adapun peningkatan jaringan
irigasi merupakan kegiatan meningkatkan fungsi dan kondisi jaringan irigasi yang
sudah ada atau kegiatan menambah luas areal pelayanan pada jaringan irigasi yang
sudah ada dengan mempertimbangkan perubahan kondisi lingkungan daerah irigasi.
B. PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Belanja Pegawai
- Ahli Pertanian
- Ahli Hidrologi
- Ahli Pemetaan ( Sistem Informasi Geografis) , Kartografi dan Geografi
- Ahli Statistik Pengolahan database dalam bentuk Tabulasi
Tenaga ahli tersebut mampu memberikan rekomendasi terbaik dalam
pengolahan database irigasi secara menyeluruh. Baik dari segi
Aspek Pertanian yaitu Dampak yang akan dirasakan dari pengelolaan
pengairan guna peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan
(produk pertanian),
Aspek Hidrologi yaitu mengetahui potensi hidrologi yang didistribusikan pada
lahan sawah dengan memperhatikan outlet dari sebuah Sungai anak sungai
sampai dengan saluran primer dan sekunder yang kewenangannya oleh
instansi PU bidang Pengembangan Sumberdaya Air (PSDA) termasuk
kewenangan Pusat dan Provinsi. Kewenangan kabupaten yaitu Saluran Tersier
berupa saluran dan bangunan yang membawa dan membagi air dari
bangunan sadap tersier ke petak-petak kuarter, sedangkan Saluran Kuarter
merupakan saluran dan bangunan yang membawa air dari jaringan bagi ke
petak-petak sawah.
Aspek Pemetaan (System Informasi Geografi) menuangkan informasi jaringan
irigasi dalam peta (maping) yang didalamnya terdiri dari informasi jaringan
sungai, jaringan jalan, administrasi batas desa, dan penggunaan lahan bila
perlu adanya pengukuran panjang tersier menggunakan ground check (GPS)
yang di overlay pada peta administrasi tematik potensi jaringa irigasi.
Pemetaan Jaringan Irigasi di tiap Desa secara subtansi memberikan informasi
visuasliasi dua dimensi yang tertuangdalam sebuah peta.
Aspek Statistik, menuangkan data berupa tabulasi saluran tersier : Nama
Saluran, Nama pengelola (Kelompok Tani, Perkeumpulan Petani Pemakai Air),
Panjang Irigasi (meter) , Jumlah luasan Sawah yang teraliri.
Belanja Jasa Konsultasi yang akan dikerjasamakan dengan pihak Konsultan dengan
nilai jasa Konsultasi, senilai Rp. 43.918.000,00 ( empat puluh tiga juta Sembilan ratus
delapan belas ribu rupiah) dengan metode pekerjaan Penunjukan Langsung Jasa
Konsultasi).
Jasa Konsultasi yang dikerjakan oleh Tim Konsultan memberikan gambaran detail
mengenai Data Irigasi yang telah ada dan Potensi Pembangunan Irigasi yang belum
terbangun di setiap desa antar kecamatan sehingga potensi produk unggulan
kedepannya dapat terbangun secara terintegrasi dengan sarana pendukung
bangunan irigasi pengairan.
Dukungan jasa konsultasi tersebut di atas, di tunjang pula oleh komponen biaya
perjalanan dinas yang bersifat teknis dengan fokus ke tiap desa yaitu 93 desa , 10
kecamatan yaitu Survei ke tiap lokasi potensi unggulan dengan alokasi senilai Rp.
5.625.000, 00 .
Hasil survey lokasi ke tiap desa diharapkan memberikan gambaran data irigasi yang
di tuangkan dalam Peta jaringan irigasi, Tabulasi saluran beserta panjang
irigasi tersier, Simpulan dan Rekomendasi Perencanaan Pembangunan
Sektor Pertanian yang didukung Oleh Sarana Pengairan yang akan
dikembangkan guna perencanaan pembangunan pertanian sektor tanaman pangan
& hortikultura.
Rumusan Hasil dari keluaran tersebut dilakukan dengan adanya pertemuan dengan
pihak stakeholder dengan item pertemuan sebagai berikut :
Simpulan dari Penyusunan Database Irigasi dituangakn dalam Belanja Cetak dan
Penggandaan dokumen dengan alokasi dana senilai Rp. 2.150.000,00. Juga didukung
dengan belanja modal berupa Printer dan scanner denga dana senilai Rp.
3.824.000,00
Penilaian kinerja yaitu pelaksanaan kegiatan penyusunan database irigasi dapat diukur
dengan menggunakan indikator dan cara penilaian menggunakan input yang paling
ekonomis untuk mencapai output/keluaran yaitu :
Output tersebut dengan tahapan evaluasi akan dibandingkan dengan input yang
telah dikeluarkan yaitu dengan tersedianya dana dan sumberdaya manusia,
sehingga memberikan efisiensi (daya guna) dan efektivitas (hasil guna) dengan
cara sejauhmana outcome telah dicapai.
Adapun pelaporan yaitu hasil kegiatan program dan anggaran kinerja penyusunan
database irigasi, merupakan suatu bentuk penyampaian informasi serangkaian kegiatan
yang dilakukan sejak dari persiapan sampai pada akhir pelaksanaan yang disusun dalam
bentuk laporan akhir.