1. LATAR BELAKANG
Pengembangan Jaringan Irigasi tidak lepas dari pengelolaan aset irigasi, dimana
Pengelolaan aset irigasi adalah proses manajemen yang terstruktur untuk
perencanaan pemeliharaan dan pendanaan sistem irigasi guna mencapai tingkat
pelayanan yang ditetapkan dan berkelanjutan bagi pemakai air irigasi dan pengguna
jaringan irigasi dengan pembiayaan Pengelolaan Aset Irigasi seefisien mungkin
(permen PUPR no23/2015 Pasal 1), Sehingga didapatkan perencanaan yang matang
Sesuai Permen PUPRno 14 tahun 2015 tentang Kriteria dan penetapan Status
Daerah Irigasi Kabupaten tanah bumbu memiliki 66 DI/DR ang terdiri dari 38 DI dan
28 DIR dengan total 21.838 Ha, namun hal tersebut sudah tidak sesuai dengan
keadaan dilapangan karena terkait perubahan tataguna lahan , berdasarkan hasil
inventarisasi dan koordinasi dengan dinas terkait saat ini hanya terdapat 32 DI dan
23 DR dan 18 DIT dengan luas 25.118 Ha untuk DI dan DIR dan 2725 Ha untuk
tambak. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan pengolahan aset lebih lanjut
guna menndapatkan data yang lebih akurat
Tahap awal pelaksanaan melakukan Inventarisasi jaringan irigasi merupakan
bagian dari pengelolaan aset irigasi yang dilakukan dalam bentuk pemutakhiran data
jaringan irigasi. Hasil pendataan tersebut merupakan bahan evaluasi tahunan atas
pelaksanaan pengembangan dan pengelolaan irigasi dan data hasil inventarisasi
lengkap tersebut dijadikan sebagai bahan dalam penyusunan atau evaluasi rencana
jangka menengah dan jangka panjang pengelolaan aset irigasi yang menjadi
kewenangan kabupaten.
Setelah dilaksanakan pengelolaan aset maka dilakukan pengembangan jaringan
irigasi di beberapa DI /DIR yang memiliki potensi untuk dikembangkan
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang kabupaten Tanah Bumbu tahun anggaran 2018 mengalokasikan
dana untuk kegiatan DED PENGEMBANGAN JARINGAN IRIGASI Kab. Tanah Bumbu.
3. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah Pengelolaan Aset Irigasi (PAI) yaitu tersedianya data
base bagi pengelola aset irigasi maupun pihak terkait lainnya yang dapat digunakan
sebagi pedoman dalam melaksanakan pengelolaan aset irigasi. Serta kelembagaannya
(PESTK) dan AKNOP guna perhitungan pemeliharaan serta operasional daerah irigasi
dan memberikan rekomendasi tentang desain yang akan digunakan dengan
memperhatikan effisiensi baik biaya maupun waktu.
4. LOKASI KEGIATAN
Daerah irigasi yang dikembangkan yaitu DI pakatellu, DI saring Sei Bubu, DIR
Sarigadung, DIR Sukamaju, DI Karang Mulya, DI kersik Putih, DI Tegal Sari, DI
Girimulya dan 15 DIT Kab.Tanah BUmbu . Daerah irigasi yang dilakukan pengelolaan
aset sebanyak 32 DI, 23 DIR dan 15 DIT.
5. SUMBER PENDANAAN
Sumber dana akan dibebankan pada APBD Kabupaten Tahun Anggaran 2018.
7. DATA DASAR
8. STANDAR TEKNIS
A. Kriteria Perencanaan
1. KP-01 Kriteria Perencanaan-Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi
2. KP-02 Kriteria Perencanaan- Bagian Bangunan Utama
3. KP-03 Kriteria Perencanaan- Bagian Saluran
4. KP-04 Kriteria Perencanaan- Bagian Bangunan
5. KP-06 Kriteria Perencanaan- Bagian Parameter Bangunan
6. KP-07 Kriteria Perencanaan- Bagian Standar Penggambaran
B. Bangunan Irigasi
1. BI-01 Tipe Bangunan Irigasi
2. BI-02 Standar Bangunan Irigasi
C. Persyaratan Teknis
1. PT-01 Persyaratan Teknis- Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi
2. PT-02 Persyaratan Teknis- Bagian Pengukuran
3. PT-04 Persyaratan Teknis- Bagian Penyelidikan Model Hidrolis
9. STUDI-STUDI TERDAHULU
Meliputi data desain, data pelaksanaan, studi terdahulu dan data sekunder lainnya
yang diperlukan untuk kegiatan ini
10. REFERENSI HUKUM
Undang-undang No. 11 Tahun 1974 tentang Pengairan
11 Permen PUPR 14 Tahun 2015_Kriteria dan penetapan Status Daerah Irigasi
Permen PUPR 23 Tahun 2015_ Pengelolaan Aset Irigasi
(PAI),
Permen PUPR 08 Tahun 2015_Penetapan Garis Sempadan Jaringan Irigasi
Kriteria Perencanaan Irigasi.
11. LINGKUP KEGIATAN
Secara garis besar Kegiatan Pengelolaan Aset irigasi yang harus dilaksanakan oleh
penyedia jasa adalah :
1. Inventarisasi Aset Irigasi
2. Rencana Pengelolaan Aset Irigasi.
3. Memperbaharui Peta Iktisar dan Skema DI, DIT, DIR
4. Penyusunan DED
5. Penyusunan Laporan PSETK, AKNOP dan LP2B
6. Pembuatan aplikasi berbasis GIS dan web
11.1. Inventarisasi Aset Irigasi
B. Metodologi
Inventarisasi aset irigasi dilaksanakan dengan dukungan perangkat komputer.
Kegiatan inventarisasi aset irigasi dalam rangka PAI mencakup kegiatan:
a. persiapan kegiatan inventarisasi aset irigasi;
b. pengumpulan data sekunder;
c. penelusuran jaringan dan luas area yang dilayani untuk mendapatkan data
GPS dan pengisian formulir untuk data yang harus dilihat di lapangan;
d. validasi data;
e. pemasukan data ke komputer;dan
f. penyusunan laporan inventarisasi.
C. URAIAN OBJEK
1. Bangunan Utama
Bendungan/Embung
Bendung
Intake
Tanggul banjir
Kantong Lumpur
Pintu – pintu air
Trasrack
Dan bangunan lain sebagainya yang merupakan satu kesatuan
dengan bangunan utama
2. Jaringan Pembawa
2.1. Saluran
2.2. Bangunan
3. Jaringan Pembuang
3.1. Saluran
3.2. Bangunan
2. Detail Desain
Setelah lay out ditetapkan, konsultan dapat melanjutkan kegiatan
dengan perencanaan yang lebih detail, kemudian dikonsultasikan
dengan Direksi dan dilanjutkan sosialisasi lapangan dengan
masyarakat setempat, dilengkapi dengan pengukuran Stake Out.
a. Dimensi Jaringan Irigasi
Berdasarkan lay out yang ada konsultan dapat melanjutkan
dengan perhitungan dimensi jaringan irigasi dengan
memperhatikan ada / tidaknya pengaruh pasang surut, modulus
drainase, keseimbangan galian dan timbunan serta metode
pelaksanaannya. Jaringan yang perlu dihitung dimensinya terdiri
dari saluran primer, sekunder dan tersier. Selain itu perlu
dipertimbangkan fungsi masing-masing saluran tersebut.
Perhitungan dimensi saluran jaringan Irigasi dilakukan sebagai
berikut :
- Melakukan asumsi-asumsi teknis sehingga dapat menggunakan
rumus-rumus untuk perhitungan aliran dengan kondisi
Unsteady Flow dan Steady Flow dan
- Pengecekan dengan model matematis terhadap dimensi-dimensi
diatas dengan menggunakan model-model matematis yang ada.
Pengecekan ini dapat mengoptimalkan penampang desain awal
dengan syarat-syarat teknis yang ada.
b. Perencanaan Bangunan Air
Bangunan air direncanakan sesuai dengan fungsi yang diinginkan
antara lain :
- Sebagai bangunan penahan air banjir atau air asin dari luar
sistem
- Untuk menjaga agar tinggi muka air didalam sistem sesuai
dengan yang direncanakan.
Perhitungan Bangunan Air ini meliputi :
- Ukuran bangunan yang diperlukan
- Pemilihan bahan yang dipakai
- Kekuatan
- Stabilitas
Konsultan secara lengkap perlu membuat :
- Gambar detail bangunan atau kalau jumlahnya banyak
- Membuat typical bangunan disertai dengan tabel dimensinya
- Peta lokasi/posisi bangunan-bangunan yang direncanakan
c. Perencanaan Tanggul
Perencanaan tanggul pada prinsipnya adalah penentuan elevasi
dan stabilitas tanggul itu sendiri.
Stabilitas Tanggul
Kekuatan tanggul mencakup :
- Ukuran tanggul
- Bahan tanggul
Ukuran minimum tanggul harus memenuhi kriteria stabilitas
(faktor keamanan 3) sesuai dengan data tanah yang ada.
Bahan tanggul sedapat mungkin menggunakan tanah yang ada
ditempat, hal ini menimbang terbatasnya ketersediaan tanah
dengan kualitas baik disekitar lokasi. Dalam hal dipakai tanah
setempat konsultan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Penurunan muka tanggul yang akan terjadi
2) Metoda pelaksanaan konstruksi pemadatan, tahapan
pelaksanaan, dsb.
d.Perencanaan Bangunan Pelengkap lainnya :
- Dermaga
- Jembatan
- Gorong-gorong
- Jaringan transportasi (jalan inspeksi, jalan poros desa, jalan
usaha tani)
- Typical rumah petugas OP
Semua bangunan diatas dihitung memenuhi kriteria :
- Ukuran yang diperlukan
- Pemilihan Bahan
- Stabilitas
- Kekuatan
Dalam melakukan perhitungan-perhitungan tersebut konsultan
harus mengikuti standar-standar dan peraturan yang ada (KPI dan
SNI)
e. Penyiapan Dokumen Lain-lain
- Spesifikasi teknis
Bangunan-bangunan yang sudah didesain (saluran, bangunan air
dan bangunan pelengkap lainnya) harus dilengkapi dengan
spesifikasi teknis untuk dipakai sebagai pedoman pelaksanaan
konstruksi di lapangan.
- Gambar-gambar
Gambar-gambar desain berikut peta dasar yang dipakai dalam
perencanaan harus dibuat dengan jelas dan rinci sesuai dengan
tingkat ketelitian yang diperlukan untuk pelaksanaan
- Perkiraan Volume dan Estimasi Biaya
Konsultan harus menghitung perkiraan volume dari pekerjaan
secara keseluruhan, berikut perhitungan unit price tiap-tiap
komponen dan menyusun Engineering Cost Estimate keseluruhan
komponen.
- Saran Operasi dan Pemeliharaan
Konsultan diwajibkan untuk membuat buku yang memuat saran O
& P Jaringan Irigasi mencakup perencanaan kebutuhan organisasi /
personil, peralatan, perlengkapan dan fasilitas O & P serta rencana
pembiayaannya : Kegiatan O&P Jaringan Irigasi mencakup petunjuk
pelaksanaan petugas lapangan.
3. Analisa Rencana
Setelah semua komponen diketahui biayanya dan dari analisa
pertanian juga diketahui kenaikan produksi pertanian.
4. Digitasi
Peta Ikhtisar, Situasi, Lay Out, Peta Pelaksanaan, Skema Jaringan,
Skema Bangunan.
- PetaTataguna Lahan
- Peta Kesesuaian Lahan
dibuat dalam Model Geografical Information System (GIS)
11.5. Penyusunan Laporan PSETK, AKNOP dan LP2B
SURVEY HIDROLOGI
Pekerjaan ini dimaksudkan guna memperoleh data lapangan (primer dan
sekunder dari kondisi hidrologi daerah survey melalui kegiatan-kegiatan :
- Pengumpulan data curah hujan yang up to date (terbaru) minimum selama
10 tahun pengamatan dari stasiun hujan terdekat yang memadai.
- Pengumpulan data klimatologi bulanan yang up to date (terbaru) minimum
5 tahun pengamatan dari stasiun meteoroligy terdekat yang memadai.
- Pengumpulan data elevasi muka air surut sungai yang panjang disekeliling
rencana proyek. Pengumpulan relevan data dari studi terdahulu dan survey
aliran sungai, kualitas air, daerah tangkapan mhujan dari sungai dan anak-
anak sungai. Bila survey hidrometri dilakukan dimusim kemarau, data
tambahan dimusim hujan harus dikumpulkan dari sumber lain yang dapat
dipercaya (vice versa). Data ini dapat diperoleh dari instansi lain atau dari
Puslitbang Pengairan di Bandung.
- Pengamatan air pasang surut setiap jam minimum selama 2 bulan
- Pengambilan contoh air untuk dianalisa di laboratorium.
Konsultan harus menjelaskan didalam Usulan Teknis dan pada lokasi apa
dan selama periode apa pengukuran-pengukuran diatas akan dilakukan.
Pemilihan harus mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan.
SURVEY HIDROMETRI
Survey hidrometri dilakukan untuk keperluan simulasi model matematik
hidrolika sungai yang terkait, yang terdiri dari kegiatan :
- Pengamatan elevasi muka air selama 3 hari kala terang tanah (pukul 07-
16, setiap jam), pada hari ke-1, ke-4, dan ke-7. Pengamatan levasi muka
air dilakukan dengan melakukan pemasangan peil yang posisi-elevasinya
diikat pada sistem koodinat lokasi, pengamatan dilakukan dilokasi :
a) 1,5 km dihulu lokasi yang bermasalah.
b) 100 m dihilir pertemuan dengan (salah satu) anak sungai dalam
rentang 1,5 km kearah hulu lokasi yang bermasalah.
c) Di lokasi yang mengalami masalah
d) 1,5 km dihilir lokasi bermasalah
e) 100 m dihilir pertemuan dengan (salah satu) anak sungai dalam
rentang 1,5 km kearah hilir lokasi yang bermasalah.
(diambil dari data-data sebelumnya)
- Pengukuran arus di lokasi pengamatan elevasi muka air, bersamaan
dengan pengamatan elevasi muka air. Pengukuran debit (pengamatan
elevasi muka air dan pengukuran arus) disebar dalam rentang waktu
yang cukup panjang (3 hari dalam kurun waktu 7 hari, dengan interval
2 hari) dimaksud untuk mendapatkan rentang waktu yang lebih
panjang dibandingkan dengan pengukuran dalam hari yang berturut-
turut dengan harapan diperoleh variasi debit sungai yang lebih banyak
(rating curve bisa dibuat dengan data yang lebih bervariasi)
Pengukuran mekanika tanah (sondir, test penetrasi dan vane test) akan
ditempatkan khusus dilapangan dimana pekerjaan konstruksi utama
diperkirakan jembatan dan bangunan hidrolika). Jumlah sementara lokasi ini
didalam perencanaan adalah satu per ha luas kotor.
SURVEY SOSIO-AGRO-EKONOMI
- Pengumpulan data demografi serta organisasi-organisasi atau perkumpulan-
perkumpulan masyarakat petani yang ada
- Inventarisasi kepemilikan dan status tanah
- Inventarisasi keadaan agronomis seperti jenis tanaman, produksi, pola
tanam, hama dan penyakit lain-lain.
- Penelitian tentang keadaan ekonomi masyarakat seperti luas dan pola usaha
tani, lapangan pekerjaan, pengeluaran dan pendapatan petani, transportasi
dan pemasaran hasil dan lain-lain.
- Penggambaran tata guna tanah sekarang dan tata guna tanah usulan skala 1
: 20.000
Untuk survey tata guna tanah yang ada dibuat klasifikasi sbb:
1. Sawah 5. Lahan pekarangan
2. Kebun kelapa 6. Semak/Rumput tinggi (tinggi 2 m)
3. Sawah/kelapa (campur)7. Belukar (tinggi 2 m)
4. Tanaman keras lain 8. Lain-lain dan keterangan
Untuk peta tata guna tanah, data yang dibutuhkan umumnya dikumpulkan
oleh tim survey tanah. Untuk peta ini areal-areal yang tak dikembangkan / tak
ditanami didalam daerah yang tidak dihuni merupakan sesuatu yang penting
karena hal ini akan menunjukan potensi pengembangan dari daerah yang
direncanakan.
Maksud dari kegiatan ini adalah Pengolahan Data dan Pembuatan Software
Aplikasi Pengolahan Data berbasis web khusus ruang lingkup pemerintah
kabupaten tanah bumbu yang mengacu pada standar aplikasi Sistem Informasi
Sumber Daya Air (SISDA) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air, dimana semua data tersebut dapat saling terintegrasi.
Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan Pengolahan Data dan Pembuatan
Software Aplikasi Pengolahan Data adalah sebagai berikut:
1. Memungkinkan penyampaian informasi dengan baik, cepat dan terarah
2. Kemudahan dalam penyediaan dan pengelolaan data
3. Kemudahan dalam mengkonsolidasikan data
4. Kemudahan dalam pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan data
Hasil akhir yang diharapkan dari kegiatan Pengolahan Data dan Pembuatan
Software Aplikasi Pengolahan adalah sebagai berikut.
1. Tersedianya aplikasi pengolah data yang dapat digunakan untuk mengolah
hasil pendataan menjadi informasi yang dibutuhkan;
2. Pengayaan kemampuan proses pengolahan data-data yang digunakan untuk
menyimpan, mengelola dan mengolah hasil pendataan tersebut.
Adapun persyaratan minimal dari aplikasi yang dibuat tersebut mencakup dan
memperhatikan :
Security / Keamanan
Dynamic / Dinamis
Structured / Terstruktur
Simple / Sederhana
Interest / Menarik
Mudah dioperasikan, Mudah diperbaiki, Mudah untuk perawatan,
Mudah untuk pembaruan
Connectivity / Konektifitas
Bahasa program yang dipakai minimal :
Berbasis PHP
HTML
JAVASCRIPT
Database menggunakan MySql
Pada penyusunan dan pengolahan program sistem informasi database ini melalui
pembuatan aplikasi database berbasis web tersebut harus mencakup seluruh
ruang lingkup pemerintah kabupaten tanah bumbu dimana isian dari database
yang diperlukan selalu mengacu pada standar aplikasi Sistem Informasi Sumber
Daya Air (SISDA) yang telah dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya
Air pada aplikasinya yaitu PSDAV6.0, sehingga semua data tersebut dapat saling
terintegrasi melalui fasilitas export dan import dari aplikasi.
Adapun pengelompokan data untuk keperluan input database dari aplikasi yang
dibuat minimal mencakup sebagai berikut :
1. SUMBER DAYA AIR,
2. INFRASTRUKTUR,
3. IRIGASI,
4. HIDROLOGI,
5. BENCANA,
15. KELUARAN
Keluaran (output) yang diperoleh adalah berupa sebagai berikut :
1. Laporan Inventarisasi Aset Irigasi
2. Laporan Rencana Pengelolaan Aset Irigasi.
3. Laporan Peta Iktisar dan Skema DI, DIT, DIR
4. Laporan DED termasuk rab, spesifikasi teknis dan dokumen pelengkap
5. Laporan PSETK, AKNOP dan LP2B
6. Aplikasi sistem informasi database sumber daya air (SISDA) khusus wilayah
kabupaten tanah bumbu yang sudah berbasis web dan sudah terinstal pada
hardware.
Jumlah
No Posisi Kualifikasi Orang
Bulan
Tenaga Ahli
Tenaga
Pendukung
20. L A P O R A N
Laporan yang dibuat dan diserahkan oleh penyedia jasa kepada Direksi pekerjaan
adalah sebagai berikut:
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisi gambaran umum lokasi pekerjaan, hasil
pengumpulan data, temuan-temuan awal & permasalahan yang ada dilapangan,
rencana kerja penyedia jasa, mobilisasi tenaga ahli dan pendukung, jadual kegiatan
& metodologi yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
4. Laporan antara
5. Draft Laporan:
Laporan Pendahuluan
Konsultan menyiapkan laporan pendahuluan yang berisikan rencana kerja
(time schedule yang telah disetujui oleh direksi), metode kerja, penggunaan
peralatan, jumlah personil dan data-data yang akan diperoleh.
Laporan antara
Laporan ini berisikan tentang data-data yang telah diperoleh, hasil inventarisasi
lapangan dengan berbagai permasalahannya, analisis dan elaborasi data-data,
metodologi pendekatan pemecahan masalah dengan berbagai metode, rencana
kerja berikutnya dan kerangka Laporan RPAI serta analisa data lapangan,
kriteria perencanaan teknis, pra rencana teknis irigasi
Laporan Sistim Informasi Pengelolaan Aset Irigasi (SIPAI)
Berisi form-form isian hasi inventarisasi, antara lain: Identitas Daerah Irigasi,
data ketersediaan air,daftar foto, daftar aset seluruh bangunan dan saluran
Laporan Rencana Pengelolaan Aset Irigasi (RPAI)
- Kinerja aset jaringan dan tingkat pelayanan irigasi
- Karakteristik aset jaringan irigasi yang meliputi : kondisi dan fungsi, areal
layanan, nilai aset baru
- Area terpengaruh kerusakan
- Urgensi upaya penanganan
- Tujuan dari upaya penanganan
- Pokok – pokok isi PAI
6. Laporan Final
Merupakan perbaikan dan penyempurnaan laporan – laporan di atas dari hasil
diskusi dan masukan.
Laporan Pendahuluan
Laporan Antara
Laporan Sistim Informasi Pengelolaan Aset Irigasi (SIPAI)
Laporan Rencana Pengelolaan Aset Irigasi (RPAI)
Kegiatan pengolahan dan analisa data
Kajian pemilihan sumber air baku
Perencanaan prasarana pengambilan air baku
Gambar desain
7. Laporan Penunjang
Laporan kriteria dan metode desain
Laporan metode pelaksanaan konstruksi
Laporan spesifikasi teknis
Laporan topografi
Laporan geoteknik
Laporan RAB
Laporan rencana pedoman OP
Laporan PKM
Buku Ukur
Buku perhitungan volume
Buku petunjuk pennggunaan aplikasi
8. Dokumen Hasil Desain enginering desain (DED)
9. Dokumen/Album gambar
10. Soft copy dalam hard drive 500GB
11. Buku petunjuk Penggunaan aplikasi
12. Buku AKNOP
13. Buku PESTK di 55 DI/DIR dan 15 DIT
14. Draf perda LP2B
15. Buku updating data Base
Dalam pekerjaan ini digunaka SBU RE 103, Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan
Teknik Sipil Air
Semua kegiatan jasa Konsultasi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK) dengan pertimbangan keterbatasan kompetemsi dalam negeri.
22.3 Persyaratan Kerjasama
Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi.
1) Bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh sub penyedia harus diatur dalam
kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh PA.
2) Penyedia tetap bertanggungjawab atas bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh
sub penyedia jasa.
3) Ketentuan-ketentuan dalam kerjasama dengan sub penyedia harus mengacu
kepada harga yang tercantum dalam kontrak serta menganut prinsip
kesetaraan.