Anda di halaman 1dari 34

K E M E N T E R I A N    P E R H U B U N G A N

DIREKTORAT LALU LINTAS PERHUBUNGAN DARAT
JL. M E D A N   M E R D E K A   B A R A T   No. 8  J A K A R T A   P U S A T  1 0 1 1 0 

Bahan Paparan Draft Laporan Akhir

Tahun Anggaran 2018

1 PENDAHULUAN 

Landasan Hukum
Latar Belakang
 Maksud,Tujuan & Ruang Lingkup
 Lokasi Studi
 Diagram Metodologi Pelaksanaan Kegiatan
Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan, sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 61
Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Kenavigasian;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan, sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 20
Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Perlindungan Lingkungan Maritim;
7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Sungai dan
Danau, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 58 Tahun 2007
tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 73 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan
Angkutan Sungai dan Danau;
8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 52 Tahun 2012 tentang Alur-Pelayaran Sungai dan Danau;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan
Penetapan Wilayah Sungai;
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 86 Tahun
2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Perhubungan;
11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 112 Tahun 2017 tentang Pedoman dan Proses Perencanaan di
Lingkungan Kementrian Perhubungan;
12. Perda Provinsi Jambi Nomor 10 Tahun 2013 tentang RTRW Provinsi Jambi Tahun 2013-2033;
13. Perda Kabupaten Tanjung Jabung Barat Nomor 12 Tahun 2013 Tentang RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tahun 2013-2033; dan
14. Peraturan perundang-undangan lainnya yang mengatur ruang lingkup kegiatan ini.

Latar Belakang
Sungai, danau dan penyeberangan sebagai moda yang
latar belakang
tidak terpisahkan dari moda transportasi darat memerlukan

1 perhatian yang serius dari pemerintah dalam


pengelolaannya dan diharapkan potensi angkutan sungai,
dapat lebih dioptimalkan dibandingkan dengan kondisi
sekarang.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010


tentang Kenavigasian dan Peraturan Menteri Perhubungan

2 Nomor PM 52 Tahun 2012 tentang Alur-Pelayaran Sungai dan


Danau bahwa penyelenggaraan alur-pelayaran sungai dan
danau dilaksanakan oleh Pemerintah meliputi perencanaan,
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, dan
pengawasan.

Perlu melaksanakan kegiatan studi kebijakan Penetapan


Kelas dan Kebutuhan Fasilitas Alur-Pelayaran di DAS
Pengabuan Provinsi Jambi sehingga dengan adanya

3 kegiatan ini diharapkan konsep pembangunan dan


pengembangan transportasi sungai dan danau menjadi
lebih terarah yang pada akhirnya akan dapat mempercepat
laju pertumbuhan ekonomi maupun pemerataan
pembangunan.
Maksud,Tujuan & Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Pekerjaan
Maksud & Tujuan:
Maksud dan tujuan dilaksanakanya Persiapan dan Pengumpulan Data
Pekerjaan Penetapan Kelas dan
Kebutuhan Fasilitas Alur-Pelayaran di
DAS Pengabuan Provinsi Jambi
adalah untuk menyusun dokumen Kunjungan Lapangan
perencanaan yang mencakup
penetapan kelas alur pelayaran dan
fasilitas lalu lintas pelayaran di DAS Pengumpulan Data dan Diskusi
Pengabuan Provinsi Jambi. dengan Pemerintah Setempat pada
Kunjungan Lapangan

Sasaran: Survey, Pengukuran dan Dokumentasi


Lapangan
1. Inventarisasi dan identifikasi
kondisi fisik alur pelayaran serta
lalu lintas dan angkutan di DAS
Pengabuan; Penyusunan Peta Alur Pelayaran
Sungai dan Petunjuk Pelayaran Sungai
2. Inventarisasi data alur pelayaran
sungai di DAS Pengabuan;
3. Pembuatan Peta Alur Pelayaran Dokumen Penetapan Kelas dan
Sungai Kebutuhan Fasilitas Alur-Pelayaran

Lokasi Studi
• Lokasi studi berada di DAS
Pengabuan di Provinsi Jambi.
• DAS Pengabuan merupakan
bagian dari WS Pengabuan –
Lagan.
• Koridor sungai utama yaitu
Sungai Pengabuan.

Sungai Pengabuan
Diagram Alur Pelaksanaan Kegiatan

INCEPTION REPORT INTERIM REPORT DRAFT FINAL REPORT FINAL REPORT

Pendahuluan Peta Alur-Pelayaran Sungai &


Survei dan
dan Persiapan Profil Alur-Pelayaran Sungai Buku Petunjuk Pelayaran
Pengumpulan Data
Sungai

Inventarisasi Data Profil Alur-Pelayaran Sungai


Kajian Literatur, Teori-teori,  Survei inventarisasi dan identifikasi alur- Finalisasi Peta Alur-Pelayaran Sungai
Kebijakan dan undang-ungang pelayaran serta lalu lintas dan angkutan  Prakiraan wilayah alur-pelayaran
terkait serta riview studi terdahulu di sungai (sarana angkutan, produksi yang akan digunakan untuk kegiatan Peta alur-pelayaran sungai dibuat
dan operasional serta fasilitas alur). angkutan sungai; menggunakan software ArcGIS
 Survei data primer alur-pelayaran  Prakiraan kelas alur-pelayaran sungai; dengan format data geospasial
sungai: Lebar alur-pelayaran,  Prakiraan perekayasaan alur sungai Shapefile (".shp") dan dicetak dalam
Kedalaman alur, Tinggi ruang bebas, agar dapat digunakan untuk kertas ukuran A0 skala 1:100.000
Pasang surut. kepentingan lalu lintas pelayaran; sebanyak 1 (satu) lembar (tanpa
 Profil alur-pelayaran sungai.  Prakiraan fasilitas alur-pelayaran gambar potongan per STA) dan A3
sungai berupa rambu. Skala 1:5.000 (gambar potongan per
Pengumpulan data awal STA) dengan jarak antar STA adalah
1 (satu) mil laut.
Metode / Proses Pengumpulan Data Konsep Peta Alur-Pelayaran Sungai
- Kunjungan instansi terkait
- Wawancara Stakeholder Peta alur-pelayaran sungai yang
Finalisasi Buku Petunjuk Pelayaran
- Pengamatan dan observasi memuat Hambatan yang ada di alur-
Sungai
- Survei Armada pelayaran, kedalaman alur dan skala
- Pengukuran Batimetri, lebar alur, ruang tinggi air; Hambatan yang ada di alur-
Perumusan Metodologi Studi Buku petunjuk pelayaran di sungai
udara bebas, pemetaan dan kondisi pelayaran, kedalaman alur dan skala
dicetak dalam kertas ukuran A3 dan
sedimen dasar. tinggi air; Lokasi fasilitas alur-pelayaran.
keterangan harus dinyatakan
dengan kalimat, tanda, dan simbol
dengan jelas.
Konsep Buku Petunjuk Pelayaran Sungai
Keluaran
 Ketentuan berita kapal yang berlayar di
- Analisis pengembangan wilayah sungai alur-pelayaran sungai
Rencana kerja - Analisis karakteristik alur-pelayaran sungai  Keterangan yang berhubungan dengan
- Analisis karakteristik lalu lintas kapal sungai peta alur-pelayaran, cuaca, arus sungai,
variasi kedalaman air, isyarat-isyarat,
- Analisis Kebutuhan Fasilitas Alur Pelayaran
peringatan-peringatan, fasilitas alur-
pelayaran, serta alat komunikasi yang
digunakan;

Durasi: 1 (satu) Bulan Durasi: 3 (tiga) Bulan Durasi: 2 (dua) Bulan Durasi: 1 (satu) Bulan

2 GAMBARAN UMUM ALUR WILAYAH STUDI


 Provinsi Jambi
 Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Provinsi Jambi
Administratif
Provinsi Jambi adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Luas Area
pulau Sumatera. Ibukotanya adalah Kota Jambi. Secara geografis, No Kabupaten/Kota
(km2)
provinsi ini terletak antara 0° 45’ sampai 2° 45’ lintang selatan dan
1 Kerinci 3.355
anatara 101° 10’ sampai 104° 55’ bujur timur. Batas-batas Provinsi Jambi
2 Merangin 7.679
adalah:
 Sebelah utara : Provinsi Riau; 3 Sarolangun 6.184

 Sebelah timur : Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Bangka 4 Batang Hari 5.804
Belitung; 5 Muaro Jambi 5.326
 Sebelah selatan : Provinsi Sumatera Selatan; dan 6 Tanjab Timur 5.445
 Sebelah barat : Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Bengkulu. 7 Tanjab Barat 4.649
8 Tebo 6.461
9 Bungo 4.659
10 Kota Jambi 205,43
11 Sungai Penuh 391,50
Provinsi Jambi 50.160,05
Persentase Luas Wilayah di Provinsi Jambi
Luas Perairan 3.274,95
0,78
0,41

9,29 6,69

15,31
12,88

9,27 12,33

10,86
11,57
10,62

Kerinci Merangin Sarolangun Batang Hari


Muaro Jambi Tanjab Timur Tanjab Barat Tebo
Bungo Kota Jambi Sungai Penuh

Sumber:RTRW Provinsi Jambi, 2013-2033 Sumber: BPS Provinsi Jambi, 2016

Provinsi Jambi
Demografi
Jumlah Penduduk Provinsi Jambi  Tahun 2015

Luas Daerah Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk


No Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk di Provinsi 
(km2) (jiwa) (jiwa/km2)
1 Kerinci 3.355,27 234.882 70,00
Jambi Tahun 2015
700000
2 Merangin 7.679,00 366.315 47,70
3 Sarolangun 6.184,00 278.222 44,99
600000
4 Batang Hari 5.804,00 260.631 44,91
5 Muaro Jambi 5.326,00 399.157 74,94 500000
6 Tanjab Timur 5.445,00 213.670 39,24
400000
7 Tanjab Barat 4.649,85 310.914 66,87
8 Tebo 6.461,00 330.962 51,22
300000
9 Bungo 4.659,00 344.100 73,86
10 Kota Jambi 205,43 576.067 2.804,20 200000
11 Sungai Penuh 391,50 87.132 222,56
100000
Jumlah 2015 50.160,05 3.402.052 67,82
Jumlah 2014 50.160,05 3.344.421 66,67
0
Jumlah 2013 50.160,05 3.286.070 65,51
Jumlah 2012 50.160,05 3.227.096 64,65
Jumlah 2011 50.160,05 3.167.578 63,19

Jumlah Penduduk Provinsi Jambi tahun 2015 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi Jambi sebesar 3.402.052 jiwa. Trend penduduk selama tahun 2011 – 2015 cenderung
meningkat.
Sumber: BPS Provinsi Jambi, 2016
Provinsi Jambi
Perekonomian
PDRB Provinsi Jambi Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah) Tahun 2013‐2015
No Lapangan Usaha 2013 2014 2015
1 2 3 4 5
A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan      33.312.292      37.972.925      43.819.800
B Pertambangan dan Penggalian      34.000.224      35.442.650      29.476.852
C Industri Pengolahan      14.489.363      15.841.430      17.134.439
D Pengadaan Listrik dan Gas               53.260               63.370               76.147
Pengadaaan Air, Pengelolaan Sampah, 
E            184.011            201.641            223.233
Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi         8.818.724      10.280.741      11.168.211
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi 
G      12.046.460      14.167.092      17.249.970
Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan         3.787.176         4.269.563         4.979.744
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum         1.320.290         1.596.130         1.779.129
J Informasi dan Komunikasi         3.992.190         4.443.387         5.385.598
K Asuransi         1.939.325         2.100.437         2.418.257
L Real Estate         1.939.325         2.100.437         2.418.257
M,N Jasa Perusahaan         1.422.357         1.578.528         1.804.713
Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan 
O         4.520.002         6.018.912         7.563.198
Jaminan Sosial
P Jasa Pendidikan          4.427.523         4.522.682         5.111.004
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial         1.222.743         1.471.272         1.667.230
R,S,T,U Jasa Lainnya         1.184.444         1.295.927         1.483.650
Provinsi Jambi    129.976.040    144.807.643    155.110.348
Sumber: BPS Provinsi Jambi, 2016

Selama kurun waktu 2012‐2015 PDRB di Provinsi Jambi cenderung meningkat.


Sektor pertanian telah mampu menyumbang lebih dari 20 persen terhadap
perekonomian di Jambi dengan komoditas utama yaitu pulp, lada, karet, dan
kelapa, serta perikanan budidaya.

Provinsi Jambi
Jaringan Transportasi
Kondisi Jalan
Kabupaten Status 
No Rusak  Jumlah
/Kota Jalan Baik Sedang Rusak
Berat
Nasional  71.556 26.688 10.509 7.185 115.938
1 Kerinci
Provinsi  34.078 7.450 0.450 0.025 42.003
Nasional  136.147 12.367 1.985 1.601 152.100
2 Merangin
Provinsi  125.548 5.550 9.600 3.750 144.448
Nasional  123.864 4.187 0.949 0.000 129.000
3 Sarolangun
Provinsi  71.650 34.825 45.750 40.740 192.965
Nasional  120.030 24.121 2.069 0.000 146.220
4 Batang Hari Provinsi  16.676 44.470 60.175 54.043 175.364
Kabupaten  51.075 0 0 0 51.075
Nasional  126.679 6.060 2.492 0.000 135.231
5 Muaro Jambi
Provinsi  86.073 20.000 3.500 2.425 111.998
Nasional  48.664 19.128 12.193 1.915 81.900
6 Tanjab Timur
Provinsi  41.203 31.250 17.025 6.800 96.278
Nasional  100.390 49.070 17.215 21.715 188.390
7 Tanjab Barat
Provinsi  12.006 11.725 6.525 8.235 38.491
Nasional  71.675 10.792 8.007 35.786 126.260
8 Tebo
Provinsi  92.687 34.975 8.475 3.025 139.162
Nasional  110.629 9.510 2.185 0.095 122.419
9 Bungo
Provinsi  65.075 19.500 10.588 7.721 102.884
Nasional  46.301 7.017 0.536 0.483 54.337
10 Kota Jambi
Provinsi  41.396 2.458 0.050 0.050 43.954
Nasional  32.893 17.199 7.223 8.415 65.730
11 Sungai Penuh
Provinsi  3.545 0.500 0 0 4.045
Jumlah 2015 1,629.840 398.842 227.501 204.009 2,460.192

Sumber: BPS Provinsi Jambi, 2016

Di sektor jaringan transportasi, umumnya seluruh wilayah di Provinsi Jambi telah terjangkau jaringan jalan. Semua
ibukota kecamatan telah dapat dicapai dengan kendaraan roda empat, kecuali beberapa desa terpencil. Untuk
perhubungan laut dan udara, di Provinsi Jambi terdapat satu Pelabuhan Udara yaitu Sultan Thaha yang terletak 5 km
dari ibukota Provinsi dan empat buah pelabuhan laut yaitu Talang Duku, Kuala Tungkal, Muaro Sabak, dan Nipah Panjang
serta satu pelabuhan penyeberangan yaitu Pelabuhan Ro-Ro Kuala Tungkal.
Rencana Jaringan Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan di Provinsi Jambi

Rencana pengembangan sistem


transportasi sungai, danau dan
penyeberangan meliputi:
a. Pelabuhan Muara Tembesi di
Kabupaten Batang Hari;
b. Pelabuhan Muara Tebo di
Kabupaten Tebo;
c. Pelabuhan Muara Bungo di
Kabupaten Bungo;
d. Pelabuhan Pauh, Pelabuhan
Mandiangin dan Pelabuhan
Sarolangun di Kabupaten
Sarolangun;
e. Pelabuhan Nipah Panjang di
Kabupaten Tanjung Jabung
Timur; dan
f. Pelabuhan Tungkal Ulu di
Kabupaten Tanjung Jabung
Barat.

Untuk menunjang operasional pengembangan pelabuhan sebagaimana disebut di atas


dikembangkan al Alur transportasi angkutan sungai, danau dan penyeberangan sebagai
berikut:
1) Alur Sarolangun – Pauh – Mandiangin – Tembesi – Angso Duo – Nipah Panjang; dan
2) Alur Muara Bungo – Muara Tebo – Tembesi – Angso Duo – Nipah Panjang.
Sumber: RTRW Provinsi Jambi, 2013-2033

Rencana Pola Ruang Provinsi Jambi

Sumber: RTRW Provinsi Jambi, 2013-2033


Kawasan Strategis Provinsi Jambi

Kawasan Strategis Pantai Timur

Sumber: RTRW Provinsi Jambi, 2013-2033

Kabupaten Tanjung Jabung Barat


Administratif
Pembagian Wilayah Administrasi di 
Jabung Barat adalah salah satu Kabupaten yang terletak di Pantai Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Timur Provinsi Jambi, tepatnya antara 0°53’ – 01°41’ Lintang Selatan dan No Kecamatan Luas (Km2)
antara 103°23’ – 104°21’ Bujur Timur. Berdasarkan letak geografisnya 1 Tungkal Ulu 34.569
Kabupaten Tanjung Jabung Barat berbatasan dengan : 2 Merlung 31.165
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Riau 3 Batang Asam 104.237
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Batanghari 4 Tebing Tinggi 34.289

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Berhala dan Kabupaten 5 Renah Mendaluh 47.372
Tanjung Jabung Timur. 6 Muara Papalik 33.638
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Batanghari dan 7 Pengabuan 44.013
Kabupaten Tebo. 8 Senyerang 42.663
9 Tungkal Ilir 22.209
10 Bram Itam 31.266
11 Seberang Kota 24.307
12 Betara 57.021
13 Kuala Betara 30.767
Jumlah 537.516

Persentase Lus Wilayah
Tungkal Ulu
6% 6% Merlung
6%
11% Batang Asam
Tebing Tinggi
5% Renah Mendaluh
19% Muara Papalik
6%
Pengabuan
Senyerang
4%
Tungkal Ilir

8% 6% Bram Itam
Seberang Kota
8% 9% Betara
6%
Kuala Betara

Sumber: Tanjung Jabung Barat dalam Angka, 2017


Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Kependudukan

Pada tahun 2016 penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat


Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di 
berjumlah 316.811 jiwa dengan kepadatan 63 jiwa per km2.
Kabupaten Tanjung Jabung Barat, 2016
80.000 Kepadatan 
Penduduk 
Kecamatan Penduduk
70.000 Per Km2

60.000 Tungkal Ulu 13.272  38


Batang Asam, 29.539

Merlung 16.725  54
50.000

Pengabuan, 25.510

Tungkal Ilir, 72.173

Betara, 28.692
Senyerang, 23.509
Batang Asam 29.539  28
Renah Mendaluh, 14.241
JUMLAH

40.000

Kuala Betara, 13.995
Tebing Tinggi 43.353  126
Muara Papalik, 11.498

Bram Itam, 15.588
Tungkal Ulu, 13.272

Merlung, 16.725

Seberang Kota, 8.716
Renah Mendaluh 14.241  30
Tebing Tinggi, 43.353

30.000
Muara Papalik 11.498  34
20.000 Pengabuan 25.510  58
Senyerang 23.509 55
10.000
Tungkal Ilir 72.173  719
0 Bram Itam 15.588  50
PENDUDUK
Seberang Kota 8.716  72
Penduduk lebih terkonsentrasi pada Kecamatan Tungkal Ilir dengan Betara 28.692  50
jumlah penduduk 72.173 jiwa atau sekitar 22,73 % jumlah penduduk
Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kuala Betara 13.995  75
Sumber:
JumlahTanjung Jabung Barat dalam Angka, 2017
316.811  63

Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Potensi Wilayah Produktivitas


Tanaman Pangan

Tanaman Pangan
Sektor pertanian merupakan sektor ekonomi yang
sangat penting di Tanjung Jabung Barat. Pada
tahun 2016 luas panen padi sawah dan ladang
mencapai 25.603 ha dengan produktivitas sebesar
36,38 kw/ha dan produksi sebanyak 93,139 ton
GKG (Gabah Kering Giling)
Perikanan
Posisi Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang
berada di tepi laut sekaligus di sepanjang aliran
sungai menjadikan kegiatan perikanan layak
diperhitungkan untuk meningkatkan Produktivitas
perekonomian. Perikanan Laut

Perkebunan
Komoditi perkebunan yang terdapat di
Kabupaten Tanjung Jabung Barat yaitu kelapa
sawit, kelapa, kopi, pinang, karet dan coklat.

Kehutanan
Sebagian besar hutan di Tanjung Jabung Barat
merupakan hutan produksi.
Kawasan Hutan
Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Perekonomian
Pada tahun 2016, sektor yang memiliki peranan Perkembangan PDRB Tanjung Jabung Barat
paling besar dalam perekonomian Kabupaten
Tanjung Jabung Barat adalah Pertambangan dan Uraian 2014 2015 2016
Penggalian sebesar 33,03 persen. PDRB ADHK 
(2000=100)
Kategori urutan kedua yang memiliki peranan (Triliun Rp) 24,55 25,45 26,25
cukup besar dalam perekonomian kabupaten ini PDRB ADHB
adalah kategori Pertanian, Kehutanan, dan (Triliun Rp) 29,24 29,47 31,44
Perikanan dengan sumbangan terhadap Laju Pertumbuhan
Ekonomi
perekonomian daerah sebesar 27,72 persen. (persen) 6,41 3,64 3,14

Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Transportasi

• Sebanyak 47,15 persen dari total pan- Statistik Transportasi Tanjung Jabung Barat


jang jalan yang ada telah di aspal dan Uraian 2014 2015 2016
35,45 persen jalan berkerikil, sisanya 17,41 Panjang Jalan (km)
persen merupakan jalan tanah.
Jalan Aspal 860,35 860,35 860,35
• Pada sector transportasi perairan, dalam
dua tahun terakhir jumlah kapal Jalan Kerikil 630,64 646,84 646,84

penumpang yang datang dan Jalan Tanah 330,62 317,63 317,63

berangkat dari dermaga LLASDP Jalan Beton ** ** **

menurun masing-masing 2,54 persen dan Banyaknya Kendaraan Umum di Terminal (unit)
6,53 persen. Kedatangan 3.753 3.878 **
Keberangkatan 2.793 3.311 **

Lalu Lintas Melalui Dermaga LLASDP


Kapal Penumpang (Unit)
Datang 20.443 19.923 **
Berangkat 20.375 19.932 **
Kapal Barang (Ton)
Bongkar 2.831 3.016 **
Muat 3.971 4.535 **

Permukaan Jalan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (persen), 2016
Rencana Jaringan Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan di Tanjab Barat
Pengabuan sebagaimana dimaksud meliputi:
1. Pengabuan umum lalu lintas angkutan sungai, danau dan penyeberangan sungai Pengabuan;
2. Terminal Pasar Kuatik;
3. Terminal Tangga Raja Ulu; dan
4. Terminal Ampera.
Alur pelayaran meliputi:
1. Alur Sungai Pengabuan dengan jalur Kuala Tungkal – Parit Pudin - Teluk Nilau – Senyerang –
Sungai Kayu Aro – Teluk Ketapang - S. Rambai – Lumahan – Tebing Tinggi - Taman Raja dan
daerah sekitarnya.
2. Alur Sungai Betara dengan jalur Kuala Tungkal – Kuala Sei. Betara – Serdang Jaya Kecamatan
Betara; dan
3. Alur Lintas penyeberangan Dabo – Kuala Tungkal – Kampung Balak – Tanjung balai Karimun.

Perwujudan jaringan angkutan sungai, danau dan penyeberangan (ASDP) meliputi:


a. Pengembangan Pelabuhan, meliputi:
Pelabuhan penyeberangan Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Sungai
Pengabuan;
1. Terminal Pasar Kuatik;
2. Terminal Tangga Raja Ulu; dan
3. Terminal Ampera.
b. Pengembangan alur pelayaran sungai, meliputi:
1. alur Sungai Pengabuan dengan jalur Kuala Tungkal – Parit Pudin - Teluk Nilau – Senyerang
– Sungai Kayu Aro – Teluk Ketapang - S. Rambai – Lumahan – Tebing Tinggi - Taman Raja
dan daerah sekitarnya;
2. alur Sungai Betara dengan jalur Kuala Tungkal – Kuala Sei. Betara – Serdang Jaya
Kecamatan Betara; dan
3. alur Lintas penyeberangan Dabo – Kuala Tungkal – Kampung Balak – Tanjung balai
Karimun.
Sumber: RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat, 2013-2033

Rencana Pola Ruang Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Sumber: RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat, 2013-2033


Rencana Struktur Ruang Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Sumber: RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat, 2013-2033

Analisis Pengembangan Wilayah Terkait Pengembangan Sungai Pengabuan

No. Rencana Pengembangan Wilayah Kondisi Eksisting


1. Berdasarkan RTRW Provinsi Jambi Tahun 2013‐2033: 1. Saat ini sudah ada Pelabuhan Laut Kuala Tungkal;
1. Direncanakan pengembangan sistem transportasi sungai,  2. Saat ini sudah ada Pelabuhan Penyeberangan Kuala Tungkal dan
danau dan penyeberangan di Pelabuhan Tungkal Ulu di  beroperasi dengan lintas Dabo – Kuala Tungkal – Kampung Balak
Kabupaten Tanjung Jabung Barat; – Tanjuang Balai Karimun ‐ Batam.
2. Muara Sungai Pengabuan dan sepanjang pesisir pantai 3. Angkutan sungai antar kabupaten sudah dilayani di Dermaga
timur di Kabupaten Tanjung Jabung Barat direncanakan UPTD LLASDP;
sebagai Kawasan Strategis Pantai Timur; 4. Angkutan sungai dalam kabupaten sudah dilayani di Dermaga
2. Berdasarkan RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun Pasar Kuatik.
2013‐2033: 5. Dermaga sungai yang sudah beroperasi saat ini di Sungai 
1. Sungai Pengabuan secara umum diarahkan sebagai lalu Pengabuan yaitu Dermaga UPTD LLASDP, Dermaga Pasar Kuatik, 
lintas angkutan sungai, danau dan penyeberangan; Dermaga Tangga Raja Ulu dan Dermaga Ampera.
2. Alur pelayaran angkutan sungai di Sungai Pengabuan yaitu 6. Kegiatan angkutan sungai saat ini lebih untuk kegiatan angkutan
jalur Kuala Tungkal – Parit Pudin ‐ Teluk Nilau – Senyerang penumpang dan barang yang menyeberang sungai serta menuju
– Sungai Kayu Aro – Teluk Ketapang ‐ S. Rambai – Lumahan ke perkampungan‐perkambungan yang berada di pesisir Sungai 
– Tebing Tinggi ‐ Taman Raja dan daerah sekitarnya; Pengabuan;
3. Alur pelayaran angkutan penyeberangan di Sungai  7. Jaringan jalan arteri primer hampir sudah menjangkau seluruh
Pengabuan yaitu Lintas Penyeberangan Dabo – Kuala  kecamatan‐kecamatan yang berada di pesisir Sungai Pengabuan
Tungkal – Kampung Balak – Tanjuang Balai Karimun. namun akses ke dalam perkampungan‐perkampungan pesisir
4. Pengembangan jaringan angkutan sungai, danau dan masih belum terlayani dengan baik sehingga peran angkutan
penyeberangan di Terminal Pasar Kuatik, Terminal Tangga sungai masih dibutuhkan.
Raja Ulu dan Terminal Ampera; 8. Ditetapkannya Kec. Tungkal Ulu sebagai PKW mengakibatkan
5. Dalam rencana struktur ruang ditetapkan: pusat‐pusat aktivitas berada di kecamatan ini sehingga baik dari
a. Kec. Tungkal Ilir sebagai PKW; dermaga sungai, pelabuhan laut dan pelabuhan penyeberangan
b. Kec. Seberang Kota sebagai PPL; berada di kecamatan ini.
c. Kec. Pengabuan sebagai PPK; 9. Belum ada pengembangan Pelabuhan Tungkal Ulu;
d. Kec. Senyerang sebagai PPL;
e. Kec. Tebing Tinggi sebagai PKL;
f. Kec. Tungkal Ulu sebagai PPK;
g. Kec. Batang Asam sebagai PPK;
3 HASIL SURVEI DAN PENGUKURAN
DAS PENGABUAN
 Kondisi Umum DAS pengabuan
 Kondisi Teksnis Alur Sungai Tulang Bawang
 Tata Guna Lahan Wilayah Sungai Tulang Bawang
 Permasalahan Umum

Kondisi Umum DAS Pengabuan

No. Kecamatan Nama Sungai yang 


Melalui
1.  Batang Asam  Asam 
2.  Tungkal Ulu  Pengabuan, Luntuk, 
Langir, Asam, 
Dimensi Alur Rata‐Rata  Tantang, Pisapuan, 
No. Nama Sungai Dasal 
P (km) L (m) D (m) 3.  Tebing Tinggi  Pengabuan, Baung, 
Dasal Brasau 
1. Sei. Pengabuan 202 500 6 4.  Merlung  Pengabuan 
5.  Renah Mendaluh  Pengabuan 
2. Sei. Betara 65 40 4
6.  Muara Papalik  Pengabuan 
 Panjang Sungai Pengabuan mencapai 202 Km atau 109,1 mil laut dengan 7.  Pengabuan  Pengabuan, Baung, 
Senyerang 
luas DAS mencapai 3.938,35 Km 2.
8.  Senyerang  Pengabuan, 
 Sungai Pengabuan melintasi 9 Kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Lumahan, Senyerang 
Barat 9.  Tungkal Ilir  Pengabuan, Saren 
 Terjadi pendangkalan terutama di bagian muara Sungai Pengabuan 10.  Bram Itam  Pengabuan, Bram 
 Potensi sumber daya air di WS Pengabuan Lagan saat ini dimanfaatkan oleh Itam, Saren 
11.  Seberang Kota  Pengabuan, Timur 
masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, di antaranya sebagai
Raya, Raya 
sumber air baku domestik, irigasi, kehutanan, perkebunan, industri, 12.  Betara  Betara, Pematang 
pengembangan budi daya perikanan dan pertambangan. Buluh 
13.  Kuala Betara  Betara, Gebar 
Lokasi Survei dan Investigasi Sungai

KM 0

Lokasi Survei Batimetri:


• Survei dilakukan 18
Mei – 07 Juni 2018
• ± 167,76 Km
(panjang sungai
KM 167,76 total 202 Km)
• Jalur Cross diambil
50 m – 250 m

 Total Panjang Sungai Pengabuan yang disurvei adalah 167,76 Km dari total sepanjang 202 KM
dengan mempertimbangkan aspek aktivitas transportasi dan pelayaran di DAS Pengabuan.
 Lebar sungai paling besar terdapat di Muara yaitu 1.382,69 m, dan yang terendah terpadat di
hulu sungai yaitu 23,52 m
 Kedalaman rata-rata sungai adalah -7 m dengan kedalaman tertinggi -12 m dan terendah di
muara kuala tungkal yakni – 4 m
 Kecepatan arus rata-rata mencapai 0,05 m/s di hulu sedangkan di muara mencapai 0,080 m/s.

Aktivitas di Sungai Pengabuan

 Di daerah muara banyak


Titik‐Titik Permukiman di Sepanjang Sungai Pengabuan ditemukan kegiatan transportasi
sungai mulai dari kapal tradisional
(pongpong), kapal laut dan kapal
penyeberangan (Ro-ro).
 Di sepanjang Sungai Pengabuan
juga ditemukan berbagai
kegiatan oleh perusahaan swasta
(TUKS).
 Banyak keramba ikan dan jaring
ikan yang membentang hingga
alur pelayaran di Sungai
Pengabuan
 Transportasi sungai digunakan oleh
penduduk untuk membawa
barang-barang dagangan dan
berpindah tempat dari suatu
daratan ke daratan yang lain
(point to point).
Kondisi Prasarana di Alur Pelayaran
Dermaga
Ukuran Jenis
Nama Dermaga Tahun Pembuatan Sumber Dana Kondisi / Konstruksi
P (m) L (m) Luas (m2) Angkutan
Sungai Pengabuan
1. Dermaga UPTD LLASDP 25 5 125 2004 APBD Kurang Baik/ Kayu Barang & 
Penumpang
2.Dermaga Ampera 25 5 125 1996 APBD Kurang Baik/ Kayu Penumpang
3. Dermaga Tangga Raja Ulu 20 10 200 2006 APBD Baik / Permanen Barang & 
Penumpang
4.Dermaga Pasar Kuatik 15 5 75 1996 Perorangan Kurang Baik/ Kayu Penumpang

Sumber: UPTD LLASDP Tanjab Barat & Hasil Survey, 2018

Kondisi Prasarana di Alur Pelayaran


Halte

 Terdapat 13 halte sungai yang


dimanfaatkan sebagai prasarana
naik dan turun peumpang di
sepanjang Sungai Pengabuan.

No Nama Halte Kecamatan Kabupaten Bujur Lintang


1 Halte Sungai Desa Sungai Serindit Pangabuan Tanjung Jabung Barat 103° 15' 19,090" BT 0° 50' 50,850" LS
2 Halte Sungai Teluk Nilau Pangabuan Tanjung Jabung Barat 103° 12' 46,590" BT 0° 50' 44,410" LS
3 Dermaga Desa Senyerang Senyerang Tanjung Jabung Barat 103° 8' 58,130" BT 0° 49' 29,280" LS
4 Dermaga Desa Tj. Mawar Senyerang Tanjung Jabung Barat 103° 8' 12,610" BT 0° 47' 21,370" LS
5 Halte Bayangan Senyerang Tanjung Jabung Barat 103° 12' 34,570" BT 0° 50' 2,910" LS
6 Halte Pasar Senen Senyerang Tanjung Jabung Barat 103° 11' 8,240" BT 0° 48' 9,910" LS
7 Halte Bayangan Kayo Woro Senyerang Tanjung Jabung Barat 103° 8' 55,390" BT 0° 49' 27,290" LS
8 Halte Desa Parit Sembilan Senyerang Tanjung Jabung Barat 103° 6' 31,980" BT 0° 48' 5,350" LS
9 Halte Desa Parit Delapan Senyerang Tanjung Jabung Barat 103° 6' 23,960" BT 0° 48' 4,730" LS
10 Halte Sungai Desai Tik Ketapang Senyerang Tanjung Jabung Barat 103° 5' 52,930" BT 0° 48' 20,580" LS
11 Halte Sungai Desa Kempas Jaya Senyerang Tanjung Jabung Barat 103° 6' 23,830" BT 0° 48' 3,820" LS
12 Halte Sungai Desa Sungairambe Senyerang Tanjung Jabung Barat 103° 2' 12,830" BT 0° 50' 43,390" LS
13 Halte Sungai Desa Margo Rukun Senyerang Tanjung Jabung Barat 103° 2' 5,000" BT 0° 50' 52,000" LS
Karakteristik Sarana Angkutan Sungai

Jenis angkutan sungai yang umumnya digunakan di Sungai Pengabuan:


Jenis Dimensi Bahan  Mesin  Ukuran Jenis bahan  Kapasitas  Kecepatan rata‐ Draft 
No Sarana Angkutan  (panjang x  konstruksi (PK) (GT) bakar penumpang rata (km/jam)
Sungai lebar), m & barang
< 18 orang Kosong : 1,5 m Full : 
1 Kapal Pongpong 13 x 2 Kayu 5‐15 <8 Solar 7‐12
< 15 ton 2‐3 m
2 Tug boat 16 x 2,5 Kayu < 100 20‐50 Solar ‐ 30‐60 3 – 4m
Fibre glass,  Kosong: 60‐85 cm, 
3 Speed boat 5,5 x 1,75 < 200 1‐5 Bensin < 14 orang < 40
Plywood Full : 1‐ 1,3 m
4 Kapal Tongkang 20 x 8,8 Besi 48 37  Solar 15‐100 ton 20‐30 3‐4 m
350 pnp
2 x 285 
5 KMP Sembilang 45,4 x 12 Baja 560 Bensin 21 (kendaraan ‐ 2,14 m
HP
campuan)

Sumber: Hasil Survey, 2018

Pola Lalu Lintas Kapal Laut dan Roro


KAPASITAS PENUMPANG
NAMA KAPAL GT JASA ANGKUTAN KONTRUKSI TUJUAN TRAYEK
(orang)

1. MV. MARINA BATAM 2 65 120 PENUMPANG Fiber Glass


2. MV. MARINA BATAM LINE 156 300 PENUMPANG Fiber Glass Kuala Tungkal ‐ Ka. Enok ‐ Guntung ‐ Batam
3. MV. SRIKANDI ‐ 7 32 64 PENUMPANG Fiber Glass
4. MV. KURNIA II 22 76 PENUMPANG Fiber Glass Kuala Tungkal ‐ Ka. Enok ‐ Guntung ‐ Batam
5. MV. INDRA SARI 125 150 PENUMPANG / BARANG Kayu Kuala Tungkal ‐ Ka. Enok ‐ Guntung
KAPASITAS PENUMPANG KAPASITAS KENDARAAN
NAMA KAPAL GT KONTRUKSI TUJUAN TRAYEK
(orang) (UNIT)
1. KMP. SEMBILANG 560 350 21 BAJA Kuala Tungkal ‐ Dabo Singkep

Pola Lalulintas angkutan


laut dan penyeberangan
umumnya ke arah
Kepulauan Riau.

Sumber: Dinas Perhubungan Kab Tanjung Jabung Barat, 2018


Pola Lalu Lintas Kapal Speedboat (SB) dan Kapal Pongpong
Nama Kapal Daya Mesin (PK) GT Tujuan
Trayek Antar Kabupaten SB. HikmahSB. Kurnia 2 x 200 2 Pulau KijangSei. Guntung
Usaha Famili 2x 200 2 Kuala Enok
SB. Aisyah 200 2 Pangkal Duri
SB. Tari Express 200 2 Pangkal Duri
SB. Yusrifa 200 2 Sei. Guntung
SB. Sindo Express 200 2 Tembilahan
SB. Cahaya Bintan 200 2 Kampung Laut
SB. Karya Budi 200 2 Pangkal Duri
SB. Merri Herlina 200 2 Tembilahan
SB. Sindo Express 200 2 Tembilahan
SB. Fitra Ayu Ewako 200 2 Kuala Enok
SB. Payung 200 2 Tembilahan
SB. Zainal 200 2 Kuala Kerang
SB. Gatot 40 x 2 1 Sei. Ayam
SB. Idris 40 1 Kuala Kerang
SB. Ilyas 40 1 Pangkal Duri

Trayek Dalam Kabupaten No Jurusan Jarak (KM) Dermaga


1 Ka. Tungkal – Parit 20 Tkl. V 10  Pasar Kuatik
2 Ka. Tungkal – Parit Pudin 16  Pasar Kuatik
3 Ka. Tungkal – Parit Kahar 20  Pasar Kuatik
4 Ka. Tungkal – Parit Ijab 23  Pasar Kuatik
5 Ka. Tungkal – Sei. Serindit 25  Pasar Kuatik
6 Ka. Tungkal – Parit 12 Pudin 27  Pasar Kuatik
7 Ka. Tungkal – Teluk Nilau 30  Pasar Kuatik
8 Ka. Tungkal – Senyerang 44  Pasar Kuatik
9 Ka. Tungkal – Teluk Kempas 47  Pasar Kuatik
10 Ka. Tungkal – Ketapang 55  Pasar Kuatik
11 Ka. Tungkal – Sei. Rambai 69  Pasar Kuatik
12 Ka. Tungkal – Lumahan 74  Pasar Kuatik
13 Ka. Tungkal – Sei. Ayam 45  LLASDP
14 Ka. Tungkal – Pangkal Duri 51  LLASDP

Data Produksi Angkutan Sungai


Dermaga Pasar Kuatik Dermaga Tangga Raja Ulu
Tahun Penumpang Kendaraan Barang Penumpang Kendaraan Barang
Turun Naik Turun Naik B M Turun Naik Turun Naik B M
2012 100.415 56.044 9.326 9.355 9.131 8.440 2.663 2.533 5.729 5.833
2013 88.744 74.438 7.866 7.860 6.139 10.359 2.684 2.886 3.306 3.802
2014 86.357 76.241 7.553 7.295 5.943 9.729 2.321 2.643 3.421 3.925
2015 91.293 72.731 8.684 8.688 19.821 17.861 3.287 3.694 864 1.043
2016 75.141 64.578 8.017 8.030 9.043 8.357 2.175 2.147 3.079 4.914
2017 87.597 80.131 7.158 7.141 7.810 7.156 2.127 1.982 3.818 5.634
JUMLAH 529.547 424.163 48.604 48.369 0 0 57.887 61.902 15.257 15.885 20.217 25.151

Dermaga LLASDP Dermaga Ampera


Tahun Penumpang Kendaraan Barang Penumpang Kendaraan Barang
Turun Naik Turun Naik B M Turun Naik Turun Naik B M
2012 74.486 73.854 5.944 6.000 282 280 9.131 8.440 2.663 2.533 5.729 5.833
2013 66.474 60.773 5.171 5.175 304 306 6.139 10.359 2.684 2.886 3.306 3.802
2014 68.493 69.725 5.341 5.244 296 274 5.943 9.729 2.321 2.643 3.421 3.925
2015 63.753 58.409 4.917 4.986 244 251 19.821 17.861 3.287 3.694 864 1.043
2016 62.764 56.305 5.845 5.844 311 308 9.043 8.357 2.175 2.147 3.079 4.914
2017 65.381 55.739 6.113 6.124 412 411 7.810 7.156 2.127 1.982 3.818 5.634
JUMLAH 401.351 374.805 33.331 33.373 1.849 1.830 57.887 61.902 15.257 15.885 20.217 25.151

Sumber: Dinas Perhubungan Kab Tanjung Jabung Barat, 2018


Hambatan/Rintangan Alur Pelayaran

No Bangunan dan Obstacle Koordinat Lokasi


X Y Desa Kecamatan Kabupaten
1 Keramba Ikan dan Jaring 0° 47' 23.3445" S 103° 29' 41.2689" T kuala tungkal Pangabuan Tanjung Jabung Barat
2 Keramba Ikan dan Jaring 0° 47' 5.6461" S 103° 30' 19.1503" T kuala tungkal Pangabuan Tanjung Jabung Barat
3 Keramba Ikan dan Jaring 0° 46' 53.9174" S 103° 31' 29.5681"  kuala tungkal Pangabuan Tanjung Jabung Barat
4 Keramba Ikan dan Jaring 0° 46' 27.0900" S 103° 33' 8.0668" T kuala tungkal Pangabuan Tanjung Jabung Barat
5 Keramba Ikan dan Jaring 0° 47' 31.1545" S 103° 32' 30.5571"  kuala tungkal Pangabuan Tanjung Jabung Barat
6 Keramba Ikan dan Jaring 0° 45' 41.5520" S 103° 32' 10.8645" T kuala tungkal Pangabuan Tanjung Jabung Barat
7 Keramba Ikan dan Jaring 0° 49' 52.5531" S 103° 23' 49.6702"T kuala tungkal Pangabuan Tanjung Jabung Barat
8 Keramba Ikan dan Jaring 0° 49' 45.3580" S 103° 23' 49.7701" T kuala tungkal Pangabuan Tanjung Jabung Barat
9 Keramba Ikan dan Jaring 0° 46' 53.9174" S 103° 31' 29.5681"T kuala tungkal Pangabuan Tanjung Jabung Barat
Sumber: Hasil Survey, 2018

Sebaran TUKS di Sungai Pengabuan

Sumber: Hasil Survey, 2018


PT. WKS (Pulp) PT. Pertama Energy

Terdapat 10 TUKS di
Sepanjang Sungai
Pengabuan baik yang masih
aktif maupun yang tidak
aktif lagi.

103° 4'8.27"T, 0°59'52.53"S 103° 02'54"T, 01°04'43"S


Rambu-Rambu Sungai di Sungai Pengabuan
No. Nama Sungai Jenis Rambu Jumlah
1. Sungai Pengabuan Rambu Perintah 13
Rambu Petunjuk 67
Rambu Peringatan 5
Rambu Larangan 6

 Terdapat 91 buah rambu yang sudah terpasang di sepanjang Sungai Pengabuan.


 Terdapat beberapa rambu yang telah mengalami kerusakan

Survei Kondisi Lingkungan


No Kegiatan Dampak & Alternatif Penanganannya
1 Permukiman Dampak:

Kegiatan permukiman di tepian sungai akan membuka areal hutan di sana. Hal ini akan
mengurangi kawasan hutan. Dampak dari kegiatan permukiman adalah sungai menjadi kotor
akibat pola penanganan sampah/limbah rumah tangga yang seringkali langsung masuk ke
sungai. Dampak berikutnya adalah potensi sedimentasi pada sekitar permukiman akibat
keberadaan rumah yang memasuki bantaran sungai.
2 Perindustrian Dampak:

Keberadaan industri di sekitar sungai memberikan potensi dampak lingkungan buangan limbah
sisa produksi. Meskipun penanganan limbah dilakukan secara internal di kawasan industri, potensi
dampak masih tetap ada terutama dampak pencemaran air ke Sungai Pengabuan.
3 Perikanan Dampak:

Kegiatan perikanan yang dijumpai di alur Sungai Pengabuan adalah perikanan menggunakan
jaring dan keramba. Kegiatan ini pada dasarnya memberikan dampak positif berupa peningkatan
perekonomian masyarakat. Namun demikian, keberadaan jaring dan keramba ikan di alur Sungai
Pengabuan menimbulkan dampak negatif berupa berkurangnya ruang untuk lalu-lintas kapal
sungai. Kapal-kapal yang paling banyak terpengaruh adalah kapal sungai kecil yang memang
beroperasi di pinggir sungai dengan draft kapal yang dangkal.

1 2 3

Sumber: Hasil Survey, 2018


4 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
 Batimetri
 Pasang Surut
 Arus
 Angin
 Sedimentasi

Pengolahan Survei Batimetri

STA – 000

STA – 091

LEBAR  KEDALAMAN TINGGI RUANG BEBAS 1. Lebar sungai paling besar terdapat di STA


NO NAMA SUNGAI KODE STA
(M) (M) (M) 000 (Muara Kuala Tungkal) yaitu 1.382,694
7,1 m terhadap muka air  m;
1 Pengabuan STA 000‐091 220,53 7,83 terendah, 5 m terhadap muka 2. Lebar sungai paling rendah terpadat di STA
air tertinggi (STA‐090+1300) 089 yaitu 23,524 m;
2 Bagian Muara STA 000‐010 824,249 5 3. Kedalaman paling besar terdapat di STA 031
yaitu 12m;
3 Bagian Tengah STA 011‐060 192,733 9,68
4. Kedalaman paling rendah terdapat di STA
4 Bagian Hilir STA 061‐091 51,145 5,83 000 yaitu 4 m.
Data Angin

Data Angin (2004 – 2017)

Berdasarkan windrose tersebut terlihat angin rata-rata dominan


berhembus ke arah Tenggara khususnya pada bulan Mei s/d
Oktober.
Pembangkitan Gelombang (Fetch)

Lokasi kawasan pembangkitan gelombang (Fetch) lokasi Muara Sungai Pangabuan

Fetch adalah daerah pembentukan gelombang yang diasumsikan memiliki 
kecepatan dan arah angin yang relatif konstan. 

Pemodelan Tinggi Gelombang

Refraksi/Difraksi Arah Timur Laut Refraksi/Difraksi Arah Timur

Peramalan gelombang berdasarkan data angin


sebagai pembangkit utama gelombang dan daerah
pembentukan gelombang (Fetch). Data angin yang
digunakan adalah data angin BMKG Jambi dari
tahun 2008 sampai dengan 2017.

Tinggi gelombang di perairan laut dalam Muara


Sungai Pangabuan, dominan dari arah Tenggara
11.21%, dengan potensi tinggi gelombang dari
arah Tenggara maksimum > 1.5 meter dengan
prosentase 0.05%.

Refraksi/Difraksi Arah Tenggara
Pasang Surut (Titik Pelabuhan Kuala Tungkal)
Grafik Hasil Pengamatan Pasang Surut

Kompomen Amplitudo Beda Fase


M
2 6,8 309,2
S2 3 134,9
N2 1,8 91,1
K2 0,8 2,1
K1 6,5 162,9
O1 4,4 322,1
P1 2,1 162,9
M
4 0,3 200,2
MS4 0,2 103,9
S0 23,0 0

Hasil penentuan tipe pasang surut untuk lokasi studi


berdasarkan bilangan Formzall (F) adalah sebesar 1,112
sehingga dapat disimpulkan bahwa pada lokasi studi
memiliki karakteristik pasang surut campuran condong ke
harian ganda (mixed semidiurnal).

Elevasi Muka Air Muara Kuala Tungkal (Terhadap LLWL)

Hingest Water Spring (HWS) 4,470 m


Mean High Water Spring (MHWS) 4,070 m
Mean High Water Level (MHWL) 3,120 m
Mean Sea Level (MSL)  2,300 m
Mean Low Water Level (MLWL) 1,460 m
Mean Low Water Spring (MLWS) 0,570 m
Lowest Water Spring (LWS)  ‐0,180 m

Pemodelan Arus
kondisi pasang 

Hasil pemodelan arus


menunjukkan kecepatan arus
di Muara Sungai Pangabuan
adalah 0,022 – 0.033
meter/detik.

kondisi surut
Kualitas Air
Hilir Tengah

Hulu

kondisi sample air pada Sungai Pengabuan memiliki kondisi TSS yang cukup tinggi
sehingga pada lokasi tersebut dalam hal ini wilayah sekitar Pelabuhan Kuala Tungkal
sering terjadi sedimentasi yang mengakibatkan pendangkalan terutama pada
kolam dan lokasi sandar kapal di depan Pelabuhan Kuala Tungkal.

Sedimentasi
Sifat Fisika Tanah
Berat Jenis Partikel Porositas Total
No Kode Sampel
(gr/cm3) (%)
1 STA 1 (Hulu) 2,59 30,95
2 STA 2 (Tengah) 2,51 96,82
3 STA 3 (Hilir) 2,57 92,85

Pengujian Tanah
Parameter Analisis
Tekstur
No Kode Sampel
%
Sand Slit Clay
1 STA 1 (Hilir) 68 19 12
2 STA 2 (Tengah) 3 61 36
3 STA 3 (Hulu) 7 55 38

Hasil uji laboratorium terhadap sedimentasi di DAS Pengabuan menunjukkan bahwa


distribusi partikel yang terdapat di wilayah studi meliputi sand (pasir), slit (debu) dan
clay (tanah liat), dengan dominasi partikel Sand di bagian hilir dan clay pada
bagian tengah dan hulu.
Pemodelan Sedimentasi

Hasil pemodelan Sedimen menunjukkan ketebalan sedimen di Muara Sungai


Pangabuan adalah 0,02 meter/tahun.

Analisis Debit Banjir

Data Curah Hujan Bulanan PCH Tungkal Ilir (mm)


Perhitungan debit dilakukan dengan
mengkalkulasikan luas penampang dengan
kecepatan aliran pada beberapa titik
pengamatan.

Debit Sintetik Harian DAS Pengabuan

Data Curah Hujan Bulanan PCH Rantau Badak (mm)

Perhitungan Debit pada Beberapa Titik Sungai Pengabuan


No. Titik Slope Luas Penampang Keliling Jari‐jari  Kecepatan (V)  Debit (Q) 
(A) (m2) Basah (P) (m) Hidraulik (R)  (m/s) (m3/s)
(m)
1. Tungkal Ilir 0,000003 6.401,52 1.002,87 6,383 0,00068 4,35
2. Senyerang 0,000030 1.558,13 253,51 6,146 0,00630 9,81
3. Rantau Badak 0,000213 214,06 55,24 3,875 0,01779 3,81
4. Merlung 0,000318 96,80 32,85 2,946 0,01534 1,48
Ruang Bebas di Bawah Bangunan yang Melintas di Atas Sungai
Terdapat 1 (satu) buah bangunan melintas sungai yang membatasi ruang bebas
sungai yaitu jembatan di Tungkal Ulu yang berada di.wilayah hulu Sungai
Pengabuan.
STA – 090+1300

5 PENENTUAN KELAS ALUR PELAYARAN


 Kelas Alur Pelayaran
 Perumusan Peta Alur-Pelayaran Sungai

Alur-pelayaran kelas I; Penentuan Kedalaman Alur


Persyaratan teknis alur-pelayaran kelas I adalah:
 memiliki kedalaman sungai dan danau lebih
dari 10 (sepuluh) meter;
 memiliki lebar alur lebih dari 250 (dua ratus lima
puluh) meter;
 memiliki ruang bebas di bawah bangunan
yang melintas di atas sungai lebih dari 15 (lima
belas) meter.
Alur-pelayaran kelas II;
 memiliki kedalaman sungai dan danau
H = draft kapal + clearance
antara 5 (lima) sampai dengan 10 (sepuluh) Muka Air Terendah

meter;
 memiliki lebar alur antara 100 (seratus) sampai
dengan 250 (dua ratus lima puluh) meter; dan
 memiliki ruang bebas dibawah bangunan
yang melintas diatas sungai antara 10
Lebar Alur Untuk Satu Kapal
(sepuluh) meter sampai dengan 15 (lima
belas) meter.
Alur-pelayaran kelas III 1,5 B 1,8 B 1,5 B
 memiliki kedalaman sungai dan danau lebih B
kecil dari 5 (lima) meter;
 memiliki lebar alur lebih kecil dari 100 (seratus)
Kapal
meter; dan
 memiliki ruang bebas dibawah bangunan
yang melintas lebih kecil dari 10 (sepuluh)
meter.
Peraturan Menteri No. PM 52 Tahun 2012 Tentang
Alur-Pelayaran Sungai Dan Danau Lebar = 1,5B + 1,8B 

Segmentasi Kelas Alur Pelayaran

No Uraian Kelas I Kelas II Kelas III


1 Kedalaman Sungai / Danau > 10 meter 5 ≤ d ≤  10 meter < 5 meter
2 Lebar Alur Sungai / Danau > 250 meter 100 ≤ b ≤  250 meter < 100 meter
3 Tinggi Ruang bebas di bawah bangunan > 15 meter 10 ≤ h ≤  15 meter < 10 meter
Sumber : PM Perhubungan No. 52 Tahun 2012 Tentang Alur-Pelayaran Sungai dan Danau

Kelas Alur Panjang 


Panjang (mil laut) Persentase (%)
Pelayaran (KM)
Kelas I 0 0 0
Kelas II 20,372 11 12%
Kelas III 148,16 80 88%
Sumber : Hasil Analisis, 2018
KEBUTUHAN FASILITAS ALUR PELAYARAN

Jenis Rambu Jumlah Terpasang Kebutuhan Tambahan Jumlah Total


Rambu Petunjuk 67 158 225
Rambu Perintah 13 33 46
Rambu Peringatan 5 1 6
Rambu Larangan 6 0 6
Sumber : Hasil Analisis, 2018

Penambahan rekomendasi rambu sungai dengan pertimbangan:

1. Rambu-rambu yang sudah rusak (hilang, miring atau patah);

2. Tikungan-tikungan yang cenderung tajam;

3. Penunjuk arah alur pelayaran yang masih belum menjangkau hingga ke arah hulu; dan

4. Beberapa lokasi halte/pemberhentian di pusat permukiman yang belum memiliki rambu-rambu.

Kelas Alur Pelayaran Berdasarkan Teknis


RUANG BEBAS DI BAWAH BANG UNAN Y ANG MELINTAS DI KELAS ALUR-
KO O RDINAT LEBAR BERDAS AR KEDALAMAN (M) WILAY AH ADMINIS TRAS I
ATAS S UNG AI P ELAY ARAN
KEDALAMAN
NO NAMA S UNG AI KO DE S TA BERDAS ARK
(Me te r)
AN DATA
TEKNIS
LINTANG BUJUR
< 5 Me te r 5 - 10 Me te r > 10 Me te r TO TAL (Me te r) KETING G IAN (Me te r) JENIS BANG UNAN DES A/ KELURAHAN KECAMATAN KO TA/ KABUP ATEN
(U/ S ) (T)

1 Pangabuan STA‐000 0° 47' 39.2905"  103° 29' 36.6537"  4 1382,69 ‐ ‐ 1382,694 TUNGKAL I TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3


2 Pangabuan STA‐001 0° 48' 0.5240"  103° 28' 40.6599"  5 1113,61 ‐ - 1113,613 MUARA SEBERANG SEBERANGKOTA TANJUNGJABUNG BARAT 3
3 Pangabuan STA‐002 0° 48' 25.9008"  103° 27' 46.4016"  5 872,399 ‐ - 872,399 KUALA BARU SEBERANGKOTA TANJUNGJABUNG BARAT 3
4 Pangabuan STA‐003 0° 48' 55.6945"  103° 26' 54.5249"  5 825,394 ‐ - 825,394 KUALA BARU SEBERANGKOTA TANJUNGJABUNG BARAT 3
5 Pangabuan STA‐004 0° 49' 26.1033"  103° 26' 3.0237"  5 725,284 ‐ - 725,284 SUNGAI NIBUNG TUNGKAL ILIR TANJUNGJABUNG BARAT 3
6 Pangabuan STA‐005 0° 49' 40.7552"  103° 25' 5.3350"  5 728,681 ‐ - 728,681 PEMBENGIS BRAMITAM TANJUNGJABUNG BARAT 3
7 Pangabuan STA‐006 0° 49' 43.8488"  103° 24' 5.6971"  5 890,239 ‐ - 890,239 PANTAI GADING BRAMITAM TANJUNGJABUNG BARAT 3
8 Pangabuan STA‐007 0° 49' 36.6649"  103° 23' 6.2902"  4 810,945 ‐ - 810,945 MEKAR ALAM SEBERANGKOTA TANJUNGJABUNG BARAT 3
9 Pangabuan STA‐008 0° 49' 35.0753"  103° 22' 6.5805"  5 665,378 ‐ - 665,378 TUNGKAL V SEBERANGKOTA TANJUNGJABUNG BARAT 3
10 Pangabuan STA‐009 0° 49' 48.0368"  103° 21' 8.4436"  5 553,102 ‐ - 553,102 TANJUNG SENJULANG BRAMITAM TANJUNGJABUNG BARAT 3
11 Pangabuan STA‐010 0° 50' 9.3233"  103° 20' 12.7156"  7 385,574 113,441 - 499,015 MEKAR TANJUNG BRAMITAM TANJUNGJABUNG BARAT 3
12 Pangabuan STA‐011 0° 49' 39.6551"  103° 19' 23.0446"  8 365,053 78,343 - 443,396 HARAPAN JAYA SEBERANGKOTA TANJUNGJABUNG BARAT 3
13 Pangabuan STA‐012 0° 48' 55.9452"  103° 18' 42.0988"  8 294,55 145,834 - 440,384 HARAPAN JAYA SEBERANGKOTA TANJUNGJABUNG BARAT 3
14 Pangabuan STA‐013 0° 48' 52.2583"  103° 17' 55.2045"  10 270,96 93,264 - 364,224 PARIT PUDIN PENGABUAN TANJUNGJABUNG BARAT 3
15 Pangabuan STA‐014 0° 49' 46.8422"  103° 17' 30.0177"  9 381,544 38,798 - 420,342 SUNGAI RAYA PENGABUAN TANJUNGJABUNG BARAT 3
16 Pangabuan STA‐015 0° 50' 25.1856"  103° 16' 45.7270"  9 273,283 82,341 - 355,624 KARYA MAJU PENGABUAN TANJUNGJABUNG BARAT 3
17 Pangabuan STA‐016 0° 50' 46.9954"  103° 15' 49.9688"  10 188,407 131,543 - 319,95 SUNGAI BAUNG PENGABUAN TANJUNGJABUNG BARAT 3
18 Pangabuan STA‐017 0° 51' 0.9965"  103° 14' 52.2087"  10 288,706 22,407 - 311,113 SUAK SAMIN PENGABUAN TANJUNGJABUNG BARAT 3
19 Pangabuan STA‐018 0° 51' 4.5385"  103° 13' 52.4875"  10 145,838 136,35 - 282,188 TELUK NILAU PENGABUAN TANJUNGJABUNG BARAT 3
20 Pangabuan STA‐019 0° 50' 49.1134"  103° 12' 56.6339"  10 125,752 148,129 - 273,881 SUNGAI PAMPANG PENGABUAN TANJUNGJABUNG BARAT 2
21 Pangabuan STA‐020 0° 49' 57.5657"  103° 12' 27.1716"  10 133,319 122,747 ‐ 256,066 PARIT BILAL PENGABUAN TANJUNGJABUNG BARAT 3
22 Pangabuan STA‐021 0° 49' 53.8252"  103° 11' 33.1346"  10 131,079 158,482 ‐ 289,561 PASAR SENIN PENGABUAN TANJUNGJABUNG BARAT 2
23 Pangabuan STA‐022 0° 49' 23.2358"  103° 11' 1.1354"  10 87,235 134,573 ‐ 221,808 SUNGAI LANDAK SENYERANG TANJUNGJABUNG BARAT 2
24 Pangabuan STA‐023 0° 48' 32.0150"  103° 11' 21.6439"  10 117,774 91,948 ‐ 209,722 PASAR SENIN PENGABUAN TANJUNGJABUNG BARAT 3
25 Pangabuan STA‐024 0° 48' 11.9527"  103° 10' 33.9877"  10 74,178 132,938 ‐ 207,116 MEKAR JATI PENGABUAN TANJUNGJABUNG BARAT 2
26 Pangabuan STA‐025 0° 48' 58.9055"  103° 10' 4.4767"  10 72,762 152,419 ‐ 225,181 MEKAR JATI PENGABUAN TANJUNGJABUNG BARAT 2
27 Pangabuan STA‐026 0° 49' 24.9220"  103° 09' 10.6245"  10 92,202 107,857 ‐ 200,059 SENYERANG SENYERANG TANJUNGJABUNG BARAT 2
28 Pangabuan STA‐027 0° 48' 51.5858"  103° 08' 42.4378"  10 67,611 125,398 ‐ 193,009 MEKAR JATI PENGABUAN TANJUNGJABUNG BARAT 2
29 Pangabuan STA‐028 0° 48' 2.9248"  103° 08' 46.4197"  10 161,638 74,982 ‐ 236,62 SUNGAI KAYU ARO SENYERANG TANJUNGJABUNG BARAT 3
30 Pangabuan STA‐029 0° 47' 13.6184"  103° 08' 12.8163"  11 151,239 ‐ 47,142 198,381 KEMPAS JAYA SENYERANG TANJUNGJABUNG BARAT 3
31 Pangabuan STA‐030 0° 47' 15.8482"  103° 07' 31.5127"  11 99,92 ‐ 105,349 205,269 SUNGAI KEPAYANG SENYERANG TANJUNGJABUNG BARAT 2
32 Pangabuan STA‐031 0° 47' 58.1994"  103° 07' 10.4253"  12 178,454 ‐ 32,044 210,498 TELUK KETAPANG SENYERANG TANJUNGJABUNG BARAT 3
33 Pangabuan STA‐032 0° 48' 15.4027"  103° 06' 15.8259"  10 121,789 81,697 ‐ 203,486 TELUK KETAPANG SENYERANG TANJUNGJABUNG BARAT 3
34 Pangabuan STA‐033 0° 47' 44.2642"  103° 05' 40.2986"  12 178,379 ‐ 13,886 192,265 TELUK KETAPANG SENYERANG TANJUNGJABUNG BARAT 3
35 Pangabuan STA‐034 0° 47' 51.9783"  103° 05' 4.9778"  10 145,158 43,107 ‐ 188,265 TELUK KETAPANG SENYERANG TANJUNGJABUNG BARAT 3
36 Pangabuan STA‐035 0° 48' 48.6090"  103° 05' 16.2975"  10 128,994 52,773 ‐ 181,767 TELUK KETAPANG SENYERANG TANJUNGJABUNG BARAT 3
37 Pangabuan STA‐036 0° 49' 42.7413"  103° 04' 55.1104"  11 143,441 ‐ 18,944 162,385 SUNGGANG SENYERANG TANJUNGJABUNG BARAT 3
38 Pangabuan STA‐037 0° 49' 34.9869"  103° 04' 7.7116"  11 120,568 ‐ 21,281 141,849 SUNGGANG SENYERANG TANJUNGJABUNG BARAT 3
39 Pangabuan STA‐038 0° 49' 53.7800"  103° 03' 12.5574"  10 129,198 17,594 ‐ 146,792 SUNGAI RAMBAI SENYERANG TANJUNGJABUNG BARAT 3
40 Pangabuan STA‐039 0° 50' 12.2922"  103° 02' 24.3510"  10 87,242 48,369 ‐ 135,611 SUNGAI RAMBAI SENYERANG TANJUNGJABUNG BARAT 3
41 Pangabuan STA‐040 0° 51' 7.3546" 0 103° 02' 0.5068"  9 67,13 39,889 ‐ 107,019 SUNGAI RAMBAI SENYERANG TANJUNGJABUNG BARAT 3
42 Pangabuan STA‐041 0° 51' 53.4392"  103° 01' 40.6510"  9 74,747 81,407 ‐ 156,154 SUNGAI RAMBAI SENYERANG TANJUNGJABUNG BARAT 2
43 Pangabuan STA‐042 0° 52' 34.8683"  103° 01' 40.9251"  10 88,863 41,167 ‐ 130,03 LUMAHAN SENYERANG TANJUNGJABUNG BARAT 3
44 Pangabuan STA‐043 0° 52' 14.0262"  103° 00' 53.3124"  10 87,5 31,936 ‐ 119,436 LUMAHAN SENYERANG TANJUNGJABUNG BARAT 3
45 Pangabuan STA‐044 0° 52' 52.5060"  103° 00' 44.6005"  9 81,116 50,168 ‐ 131,284 LUMAHAN SENYERANG TANJUNGJABUNG BARAT 3
46 Pangabuan STA‐045 0° 53' 24.2681"  103° 01' 35.3945"  9 86,54 34,508 ‐ 121,048 KELAGIAN TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 3
47 Pangabuan STA‐046 0° 53' 52.4395"  103° 02' 3.5366"  8 66,077 40,723 ‐ 106,8 KELAGIAN TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 3
48 Pangabuan STA‐047 0° 54' 14.2871"  103° 01' 27.1397"  8 56,055 58,611 ‐ 114,666 KELAGIAN TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 2
49 Pangabuan STA‐048 0° 55' 5.3903"  103° 01' 57.0617"  10 115,921 58,045 ‐ 173,966 KELAGIAN TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 3
50 Pangabuan STA‐049 0° 54' 26.6075"  103° 02' 33.8191"  10 102,619 23,748 ‐ 126,367 KELAGIAN TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 3
Kelas Alur Pelayaran Berdasarkan Teknis
RUANG BEBAS DI BAWAH BANG UNAN Y ANG MELINTAS DI KELAS ALUR
KO O RDINAT LEBAR BERDAS AR KEDALAMAN (M) WILAY AH ADMINIS TRAS I
ATAS S UNG AI P ELAY ARAN
KEDALAMAN
NO NAMA S UNG AI KO DE S TA BERDAS ARK
(Me te r)
AN DATA
TEKNIS
LINTANG BUJUR
< 5 Me te r 5 - 10 Me te r > 10 Me te r TO TAL (Me te r) KETING G IAN (Me te r) JENIS BANG UNAN DES A/ KELURAHAN KECAMATAN KO TA/ KABUP ATEN
(U/ S ) (T)

51 Pangabuan STA‐050 0° 55' 25.2961"  103° 02' 45.6311"  9 69,525 46,444 ‐ 115,969 KELAGIAN TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 3
52 Pangabuan STA‐051 0° 56' 21.7318"  103° 03' 1.4798"  9 101,922 14,818 ‐ 116,74 KELAGIAN TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 3
53 Pangabuan STA‐052 0° 56' 54.7637"  103° 02' 48.0758"  9 68,073 25,629 ‐ 93,702 KELAGIAN TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 3
54 Pangabuan STA‐053 0° 57' 18.8959"  103° 03' 19.7421"  9 79,262 27,278 ‐ 106,54 KELAGIAN TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 3
55 Pangabuan STA‐054 0° 58' 11.4343"  103° 02' 53.1328"  10 93,903 10,476 ‐ 104,379 KELAGIAN TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 3
56 Pangabuan STA‐055 0° 59' 5.0570"  103° 03' 19.9426"  8 70,707 39,646 ‐ 110,353 TELUK PENGKAH TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 3
57 Pangabuan STA‐056 0° 59' 44.9124"  103° 03' 44.9835"  8 95,325 41,331 ‐ 136,656 TELUK PENGKAH TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 3
58 Pangabuan STA‐057 1° 00' 28.7262"  103° 03' 58.7666"  10 82,998 27,082 ‐ 110,08 TELUK PENGKAH TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 3
59 Pangabuan STA‐058 1° 00' 31.4269"  103° 03' 23.2186"  10 47,067 12,934 ‐ 60,001 TELUK PENGKAH TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 3
60 Pangabuan STA‐059 0° 59' 49.8555"  103° 02' 48.3387"  8 40,075 59,527 ‐ 99,602 TELUK PENGKAH TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 2
61 Pangabuan STA‐060 1° 00' 27.7471"  103° 02' 31.8936"  10 53,023 26,037 ‐ 79,06 TELUK PENGKAH TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 3
62 Pangabuan STA‐061 1° 00' 58.7631"  103° 02' 26.9612"  8 44,345 41,163 ‐ 85,508 TELUK PENGKAH TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 3
63 Pangabuan STA‐062 1° 00' 22.4761"  103° 01' 44.6716"  8 41,191 39,02 ‐ 80,211 TELUK PENGKAH TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 3
64 Pangabuan STA‐063 1° 00' 4.2516" 0 103° 01' 8.9313"  11 65,538 ‐ 34,594 100,132 TELUK PENGKAH TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 3
65 Pangabuan STA‐064 1° 00' 45.3266"  103° 01' 49.3353"  8 39,618 23,758 ‐ 63,376 TANJUNG BOJO BATANGASAM TANJUNGJABUNG BARAT 3
66 Pangabuan STA‐065 1° 01' 25.3931"  103° 02' 27.6576"  8 41,224 15,347 ‐ 56,571 TANJUNG BOJO BATANGASAM TANJUNGJABUNG BARAT 3
67 Pangabuan STA‐066 1° 01' 39.5679"  103° 01' 59.8720"  8 41,073 21,936 ‐ 63,009 TELUK PENGKAH TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 3
68 Pangabuan STA‐067 1° 01' 56.9749"  103° 01' 45.5987"  7 41,008 16,49 ‐ 57,498 TANJUNG BOJO BATANGASAM TANJUNGJABUNG BARAT 3
69 Pangabuan STA‐068 1° 01' 58.9525"  103° 02' 36.7422"  7 36,943 23,369 ‐ 60,312 TELUK PENGKAH TEBINGTINGGI TANJUNGJABUNG BARAT 3
70 Pangabuan STA‐069 1° 02' 21.8261"  103° 02' 46.3825"  9 42,492 22,95 ‐ 65,442 TAMAN RAJA TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
71 Pangabuan STA‐070 1° 03' 4.1771"  103° 03' 22.0112"  6 32,109 24,313 ‐ 56,422 PEMATANG TEMBESU TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
72 Pangabuan STA‐071 1° 02' 56.4874"  103° 02' 37.0388"  7 39,731 12,758 ‐ 52,489 TAMAN RAJA TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
73 Pangabuan STA‐072 1° 03' 37.4708"  103° 02' 9.1810"  7 32,901 11,668 ‐ 44,569 TAMAN RAJA TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
74 Pangabuan STA‐073 1° 04' 6.5594" 0 103° 02' 3.0453"  7 40,01 8,515 ‐ 48,525 PEMATANG TEMBESU TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
75 Pangabuan STA‐074 1° 03' 58.3868"  103° 02' 28.2670"  6 38,905 29,925 ‐ 68,83 TAMAN RAJA TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
76 Pangabuan STA‐075 1° 04' 47.5544"  103° 02' 48.7915"  5 51,836 ‐ ‐ 51,836 TAMAN RAJA TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
77 Pangabuan STA‐076 1° 04' 56.1369"  103° 03' 7.2502"  4 52,673 ‐ ‐ 52,673 PEMATANG TEMBESU TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
78 Pangabuan STA‐077 1° 05' 28.1459"  103° 02' 58.2331"  4 40,516 ‐ ‐ 40,516 PEMATANG TEMBESU TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
79 Pangabuan STA‐078 1° 06' 1.9037" 0 103° 03' 2.5236"  4 74,668 ‐ ‐ 74,668 TAMAN RAJA TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
80 Pangabuan STA‐079 1° 06' 28.2138"  103° 03' 35.4419"  6 33,436 21,168 ‐ 54,604 TAMAN RAJA TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
81 Pangabuan STA‐080 1° 06' 27.4165"  103° 03' 46.6596"  4 36,921 ‐ ‐ 36,921 TAMAN RAJA TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
82 Pangabuan STA‐081 1° 07' 0.4138"  103° 04' 14.6276"  4 36,937 ‐ ‐ 36,937 PELABUHAN DAGANG TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
83 Pangabuan STA‐082 1° 07' 21.7950"  103° 04' 15.8806"  4 43,92 ‐ ‐ 43,92 PELABUHAN DAGANG TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
84 Pangabuan STA‐083 1° 07' 42.9086"  103° 04' 56.5078"  4 31,775 ‐ ‐ 31,775 PELABUHAN DAGANG TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
85 Pangabuan STA‐084 1° 08' 13.7783"  103° 05' 0.5774"  4 25,798 ‐ ‐ 25,798 PELABUHAN DAGANG TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
86 Pangabuan STA‐085 1° 08' 24.8365"  103° 05' 25.7863"  5 45,113 ‐ ‐ 45,113 PELABUHAN DAGANG TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
87 Pangabuan STA‐086 1° 08' 23.7346"  103° 05' 54.1938"  4 35,44 ‐ ‐ 35,44 PELABUHAN DAGANG TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
88 Pangabuan STA‐087 1° 08' 39.3031"  103° 06' 30.6899"  5 29,731 ‐ ‐ 29,731 KUALA DASAL TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
89 Pangabuan STA‐088 1° 09' 6.3167"  103° 06' 40.7965"  4 23,646 ‐ ‐ 23,646 KUALA DASAL TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
90 Pangabuan STA‐089 1° 09' 49.0303"  103° 06' 42.1034"  4 23,524 ‐ ‐ 23,524 KUALA DASAL TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
91 Pangabuan STA‐090 1° 10' 16.0064"  103° 06' 56.0452"  5 37,204 ‐ ‐ 37,204 KUALA DASAL TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3
92 Pangabuan STA‐090 + 1316 1° 10' 33.9112"  103° 06' 53.4857"  4 38,312 ‐ ‐ 38,312 7 JEMBATAN KUALA DASAL TUNGKALULU TANJUNGJABUNG BARAT 3

6 PETA ALUR PELAYARAN


 Peta Alur Pelayaran
 Buku Petunjuk Pelayaran
Peta Fasilitas Alur Pelayaran

Peta Alur Pelayaran Sungai Pengabuan (1:5000)


Indeks Peta Alur Pelayaran

Peta Potongan Melintang STA 000 


Buku Petunjuk Pelayaran
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
1 INFORMASI UMUM
1.1 DESKRIPSI UMUM SUNGAI PENGABUAN
1.2 UKURAN DAN SATUAN
1.3 BATASAN UMUM BUKU PETUNJUK PELAYARAN INI
1.4 CARA MEMBACA PETA ALUR PELAYARAN
1.5 JENIS DAN ARTI RAMBU SUNGAI DAN DANAU
2 KARAKTERISTIK ALUR PELAYARAN SUNGAI
2.1 TABEL KELAS ALUR
2.2 PANJANG
2.3 LEBAR
2.4 KEDALAMAN
2.5 RUANG BEBAS DI BAWAH BANGUNAN MELINTANG DI ATAS SUNGAI
2.6 RADIUS TIKUNGAN
2.7 PASANG SURUT
2.8 ARUS
2.9 ANGIN
2.10 SEDIMEN SUNGAI
2.11 FASILITAS ALUR PELAYARAN SUNGAI PENGABUAN
3 KARAKTERISTIK LALU LINTAS KAPAL
3.1 JENIS KAPAL YANG BEROPERASI
3.2 POLA LALU LINTAS KAPAL
3.3 LOKASI POTENSI RAWAN KECELAKAAN
3.4 PERKIRAAN DAMPAK LALU LINTAS KAPAL
4   KARAKTERISTIK LALU LINTAS KAPAL
3.1 ALAT KOMUNIKASI
3.2 PENGISIAN BBM
3.3 POTRET KELEMBAGAAN

KESIMPULAN DAN
7 REKOMENDASI
KESIMPULAN
1. Setiap ruas di sepanjang koridor tidak memiliki keseragaman dari faktor kedalaman dan lebar dalam
kelas alur yang dimaksud mengingat alur Sungai Pengabuan merupakan alur pelayaran alamiah serta
sudah pernah mengalami rekayasa lebih lanjut dalam pemanfaataannya (pengerukannya) namun
keberlanjutan perawatannya kurang sehingga saat ini kembali terjadi pendangkalan di daerah muara.

2. Potret Alur Sungai Pengabuan menunjukan variasi yang merata yaitu memiliki lebar rata-rata 220,53
meter dan kedalaman di muara yaitu 4-5 meter sedangkan rata-rata kedalaman keseluruhan 7,83
meter.

3. Hambatan pelayaran yang ditemui yaitu masalah pasang surut periodik yang terjadi di daerah muara
(Kuala Tungkal) selain itu hambatan yang umumnya ditemui yaitu berupa tikungan-tikungan karena
karakteristik Sungai Pengabuan yang cenderung berbelok-belok dan adanya keramba serta jaring ikan
yang membentang hingga ke tengah-tengah alur pelayaran.

4. Berdasarkan kondisi eksisting tidak ditemukan ruas alur yang layak ditetapkan sebagai alur pelayaran
kelas 1, secara teknis hanya masuk ke dalam kategori alur pelayaran kelas 2 dan 3.

5. Daerah muara sebenarnya memiliki karakteristik teknis yang memadai untuk ditetapkan sebagai kelas
1 namun terhambat oleh faktor pasang surut periodik dan sedimentasi yang tinggi.

REKOMENDASI
1. Mengingat banyaknya rencana pengembangan yang diarahkan di muara Sungai Pengabuan dan
tingginya aktivitas kegiatan angkutan sungai baik yang mengarah ke hulu ataupun ocean going maka
dapat dipertimbangkan penetapan kelas 1 di daerah muara tentu saja diperlukan upaya lebih lanjut
(pengerukan, pembuatan check dam, bendung konsolidasi dan pemeliharaan prasarana pengairan);

2. Aktivitas kapal tongkang dan kapal Ro-ro (ocean going vessel) dengan draft sekitar 3-4 meter yang
melintasi mengindikasikan kepentingan untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi alur kelas 1
sehingga diperlukan studi lebih lanjut untuk pengerukan di daerah muara sungai.

3. Direkomendasi penambahan titik-titik dan kebutuhan fasilitas alur pelayaran sungai sesuai dengan
yang diusulkan yaitu 158 rambu petunjuk, 33 rambu perintah dan 1 rambu peringatan untuk
menunjang keselamatan pelayaran sungai ; dan

4. Direkomendasikan studi lanjut untuk pengerukan dan pemeliharaan di daerah muara agar peningkatan
kelas 1 dapat tercapai, saat ini kedalaman rata-rata di daerah muara 4-5 meter dengan tunggang
pasang 4,3 m;

5. Diperlukan program dan arahan pemberdayaan masyarakat agar dapat memonitor dan evaluasi
terhadap perkembangan sosial ekonomi masyarakat serta tingkat kesadaran masyarakat dalam ikut
berperan dalam pengelolaan DAS Pengabuan.

Anda mungkin juga menyukai