I. Pendahuluan
1. Latar Belakang
maka bentukdengan
terintegratif pengembangan
masyarakat konservasi
sekitar. dilakukan
Sehingga secara
hal iniholistik dan
menjamin
terwujudnya
terwujudn ya tata ruang hijau yang memberikan keseimbangan dan keserasian
bangunan terhadap lingkungannya serta menjamin bangunan yang dibangun
• Maksud dari studi ini adalah adalah untuk menentukan Grand Desain
Penataan Kawasan Bendungan Tapin sehingga diharapkan dapat
terhindar dari adanya kerusakan lingkungan serta terjaganya kelestarian
sumber air untuk dapat dimanfaatkan sampai dengan beberapa tahun
kedepan.
• Tujuan dari studi ini adalah untuk penatagunaan lahan di sekitar kawasan
genangan Bendungn Tapin sesuai dengan daya dukung lahan dan jenis
peruntukan yang sesuai dengan kemampuan lahan, sekaligus untuk
memberikan kepastian pemanfaatan ruang yang sesuai dengan peran dan
fungsi waduk dengan memperhatikan karateristik masyarakat dan
lingkungan.
3. Sasaran
5. Sumber Pendanaan
Pendanaan
7. Data Dasar
Adapun data Bendungan Tapin adalah sebagai
sebagai berikut :
2. Rencana Manfaat
a. Daerah Irigasi (DI) : 5.472 Ha
b. Air Baku : 0,50 m3/det
c. Energi Listrik : 3,3 MW
d. Reduksi Banjir : 107 m3/det
4. Sungai
a. Wilayah Sungai : S. Negara, Anak S. Barito
b. Sungai : Sungai Tapin
c. Panjang Sungai : 38 Km
5. Hidrologi
a. Daerah Tangkapan Air : 141 km2
(DTA)
b. Station Klimatologi : Kahakan dan Banjarbaru
c. Suhu Udara : 25,7o
d. Kelembaban Udara : 79,62 %
e. Penyinaran Matahari : 29,58 %
f. Kecepatan Angin : 0,4 m/dt
g. Station Hujan : Telaga Langsat, Miawa,
Balimau, Lokpaikat, Binuang,
Tapin Utara
h. Curah Hujan (tahunan) : 1.806 mm
i. Station Debit : Kuranji
j. Debit Banjir Rancangan
Rancangan
- Q25 th : 252 m3/dt
- Q100 th : 341 m3/dt
3
Q1000 th : 502 m /dt
-- PMF : 1.491 m3/dt
k. Sedimentasi : 1,62 mm/km2/th
11,41 ('10^6 m3)
6. Waduk
a. Elevasi Muka Air Banjir : EL. + 149,14 m
(PMF)
b. Elevasi Muka
Muka Air Banjir : EL. + 146,89 m
(FWL,Q1000)
c. Elevasi Muka Air Normal : EL. + 145,50 m
(NWL)
d. Elevasi Muka Air Minimum
Minimum : EL. + 116,00 m
(LWL)
e. Luas Muka Air Banjir : 4,11 km2
Bendungan Penahan
(Saddle Dam)
a. Tipe : Timbunan Batu Zonal Inti Tegak
b. Tinggi Bendungan (incl. : 9,00 m
galian)
c. Elevasi Puncak : EL. +151,00 m
d. Elevasi Dasar Sungai : EL. + 142,00 m
(incl. galian)
e. Panjang Puncak : 38,00 m
f. Lebar Puncak : 7,00 m
g. Kemiringan
Kemiringa n Bendungan : 1 ; 2,0 (Hulu); 1 : 2,0 (Hilir)
h. Volume Tubuh : 15.448 m3
Bendungan
Instrumentasi Tubuh
Bendungan
a. Pore Water Pressure : 18 buah (Main Dam) + 2 buah
Meter (Saddle Dam)
b. Crest Settlement Survey : 11 buah
Point
Peluncur (Chuteway)
a. Tipe : Saluran terbuka
b. Panjang Datar : 46,8 m
c. Panjang Miring : 139,70 m
d. Elevasi Mercu Chute : EL. + 138,66 m
e. Lebar Chute : 19,0 m
f. Kemiringan : 1 : 2,392 m
g. Tinggi Dinding Chute : 5,42 m
9. Bangunan Pengelak
Terowongan Pengelak
(Tunnel)
a. Tipe : Tapal Kuda
b. Debit Banir Rencana (Q : 252 m3/dt
25 thn)
c. Debit Outflow : 171 m3/dt
d. Panjang : 430 m
e. Lebar : 4,60 m
Bendungan Pengelak
(Cofferdam)
a. Tipe : Timbunan Batu Zonal Inti Miring
b. Tinggi Bendungan : 29,0 m
c. Elevasi Puncak Cofferdam : EL. + 110,00 m
d. Elevasi Muka Air Banjir : EL. + 105,58 m
e. Elevasi Dasar Sungai : EL. + 81,0 m
f. Lebar Puncak : 8,00 m
g. Kemiringan
Kemiringa n Bendungan : 1 ; 2,0 (Hulu); 1 : 2,0 (Hilir)
12. Hydromechanical
Hydromechanical Works
a. Intake Trashrack : 5,7 m x 31,16 m (1 buah)
b. Pipa Baja (Irigasi
(Irigas i dan : Dia. 1.800 mm (L= 220 m)
Emergency)
: Dia. 1.800 - 1.200 mm (L = 2,5
m)
: Dia. 1.200 mm (L = 10,0 m)
c. Pintu Intake Miring Irigasi : 2,7 m x 3,0 m (1 buah)
(Atas)
d. Pintu Intake Miring : 2,7 m x 3,0 m (1 buah)
Darurat (Bawah)
e. Gate Valve : Dia. 1.800 mm (1 buah)
f. Butterfly Valve : Dia. 1.200 mm (2 buah)
g. Hollow Cone Valve : Dia. 1.200 mm (2 buah)
h. Diversion Trashrack : 4,5 m x 4,5 m (1 buah)
i. Diversion Gate : 4,5 m x 4,5 m (1 buah)
j. By Pass Valve
Valve : 2 (buah)
8. Standar Tekni
Tekni s
9. Studi-Studi Terdahulu :
1. Review Sertifikasi Bendungan Tapin oleh BWS Kalimantan II pada Tahun
2012
2. Review Sertifikasi Bendungan tapin Tahap II, oleh BWS Kalimantan II pada
tahun 2013
3. LARAP Bendungan Tapin Tahap II oleh BWS Kalimantan II pada Tahun
2012
III. Rua
Ruang
ng Ling kup
B. Uraian Kegiatan
Berdasarkan lingkup pekerjaan diatas dapat diuraikan secara detail sebagai
berikut:
1. Survei Lokasi dan Pendataan
Data-data yang dikumpulkan adalah segala jenis informasi yang
diperlukan untuk melakukan analisis kawasan dan wilayah sekitar
bendungan. Dari hasil pendataan akan diperoleh identifikasi kawasan
waduk dari segi fisik,
f isik, sosial, budaya, dan ekonomi, serta identifikasi atas
kondisi di wilayah waduk dan sekitarnya.
Data yang dibutuhkan meliputi:
a. Data hidrologi
b. Data geologi setempat
c. Peta Regional skala 1 : 10.000
d. Peta kawasan
ka wasan Bendungan
Bendung an Tapin dengan skala 1 : 1.000 1.0 00 yang
memperlihatkan
memperlihat kan kondisi topografi/garis kontur)
e. Foto-foto meliputi : foto udara/citra satelit dan foto kawasan Bendungan
Tapin
f. Peraturan
Peratura n dan rencana-rencana
rencana-r encana terkait penataan kawasan Bendungan
Tapin
g. Sejarah dan histori kawasan Bendungan
Bendungan Tapin
h. Kondisi kependudukan dan sosial-budaya
sosial- budaya kawasan Bendungan Tapin
i. Kondisi perekonomian masyarakat sekitar bendungan
j. Kondisi fisik dan lingkungan serta kepemilikan lahan di sekitar
sekitar bendungan
bendungan
k. Kondisi prasarana dan dan sarana di sekitar bendungan
bendungan
l. Kondisi DAS Tapin
m. Kualitas
Kualitas dan kuantitas
k uantitas air sungai Tapin
n. Kondisi kelembagaan terkait dengan bentuk peran serta dan kerjasama
masyarakat dan pihak-pihak terkait dalam upaya konservasi di kawasan
bendungan dan sekitarnya.
2. Pengukuran Topografi
a. Pengukuran topografi dilakukan disepanjang zona Greenbelt dengan
batas elevasi terendah pada muka air banjir dan elevasi tertinggi sesuai
dengan batas penetapan lahan.
b. Pengukuran topografi
t opografi meliputi
melip uti pembuatan poligon
p oligon dan penampang
penampa ng
melintang (cross section) dengan jarak antar cross 25 m.
c. Penggambaran Layout (area greenbelt) dibuat dengan skala 1 : 1000.
d. Hasil pengukuran dibuat dalam
dalam bentuk laporan.
3. Pemeriksaan kualitas air
Pemeriksaan kualitas air dilakukan dengan cara pengambilan sampel dan
pemeriksaan laboratorium.
laboratorium.
4. Pemeriks
Pemeriksaan
aan sedimen
Pemeriksaan sedimen dilakukan dengan cara pengambilan sampel pada
sungai dan anak sungai yang masuk ke waduk yang kemudian diuji di
laboratorium.
5. Analisis kawasan dan wilayah
wilayah pada lokasi studi
studi (Bendungan Tapin)
Analisis adalah
dikumpulkan. penguraian
Analisis atau pengkajian
yang dilakukan atas Bendungan
pada kawasan data yang Tapin
telah
antara lain :
a. Analisis sosial kependudukan
kependudukan
akan
yang memuat gambaran dasar
akan ditindaklanjuti dengan penataan pada konsep
penyusunan kawasandasar
Bendungan Tapin
perancangan
tata wilayah yang merupakan visi pengembangan kawasan. Penetapan
konsep disesuikan dengan karakter wilayah studi dan hasil analisis.
7. Penyusunan rencana umum dan panduan rancangan
Rencana umum dan panduan rancangan merupakan ketentuan tata
bangunan dan lingkungan pada suatu kawasan yang bersifat lebih detail dan
bersifat sebagai panduan atau arahan pengembangan. Panduan rancangan
bersifat melengkapi dan menjelasakan secara lebih rinci rencana umum
yang telah ditetapkan sebelumnya, meliputi ketentuan dasar implementasi
rancangan dan prinsip-prinsip pengembangan rancangan kawasan. Adapun
komponen rancangan meliputi :
a. Struktur peruntukan
peruntukan lahan
b. Intensitas
Intensit as pemanfaatan lahan
c. Tata bangunan
d. Sistem sirkulasi dan jalur penghubun
penghubung g
e. Sistem ruang terbuka
terbuka dan tata hijau
f. Tata kualitas lingkungan
g. Sistem prasarana dan dan utilitas lingkungan
lingkungan
Ketentuan dasar implementasi rancangan dapat diatur melalui aturan wajib,
aturan anjuran utama, dan aturan anjuran pada kawasan perencanaan
dimaksud.
8. Penyusunan rencana
ren cana investas
investasii untuk investor
invest or dan usaha masyarakat
masyar akat
(pemulihan pendapatan warga masyarakat terkena dampak)
Rencana investasi disusun berdasarkan dokumen RTBL (Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan) yang memperhitungkan kebutuhan nyata para
pemangku kepentingan dalam proses pengendalian investasi dan
pembiayaan dalam penataan lingkungan/ kawasan.
Rencana ini menjadi rujukan bagi para pemangku kepentingan untuk
menghitung kelayakan investasi dan besaran biaya suatu program
penataan, ataupun sekaligus menjadi tolak ukur keberhasilan investasi.
Secara umum rencana investasi mengatur tentang:
a. Besaran biaya yang dikeluarkan dalam satu program penataan kawasan
dalam suatu kurun waktu tertentu
b. Tahapan pengembangan kegiatan dan nilai investasi
c. Peran dari masing-masing
masing-masing peman
pemangkugku kepentingan
kepentingan
9. Penyusunan ketentuan pengendalian rencana
Ketentuan Pengendalian Rencana bertujuan untuk mengendalikan berbagai
rencana kerja, program kerja maupun kelembagaan kerja pada masa
pemberlakukan aturan dalam RTBL dan pelaksanaan penataan suatu
kawasan, dan mengatur pertanggungjawaban semua pihak yang terlibat
dalam mewujudkan RTBL pada tahap pelaksanaan penataan bangunan dan
lingkungan. Ketentuan pengendalian rencana disusun sebagai bagian
proses penyusunan RTBL yang melibatkan masyarakat, baik secara
langsung (individu) maupun secara tidak langsung melalui pihak yang
dianggap dapat mewakili (misalnya Kelurahan, Badan Keswadayaan
Masyarakat/ BKM dan Forum Rembug Desa). Ketentuan Pengendalian
Rencana menjadi alat mobilisasi peran masing-masing pemangku
kepentingan pada masa pelaksanaan atau masa pemberlakuan RTBL
sesuai dengan kapasitasnya dalam suatu sistem yang disepakati bersama,
dan berlaku sebagai rujukan bagi para pemangku kepentingan untuk
mengukur tingkat keberhasilan kesinambungan pentahapan pelaksanaan
pembangunan.
12. Keluaran
Hasil diharapkan dari pekerjaan ini adalah :
1. Detail desain Greenbelt dan area pengembangan Bendungan Tapin
2. Kajian tentang bentuk peran serta dan kerjasama masyarakat dan pihak-pihak
pihak- pihak
terkait dalam upaya konservasi di area Greenbelt dan sekitarnya.
3. Kajian terkait rencana pengembangan ekonomi termasuk potensi wisata
4. Pedoman Pemeliharaan Kawasan Hijau Bendungan Tapin
5. Pembelajar
Pembelajaranan Pengelolaan DAS berbasis Konservasi
6. Dokumen Pengadaan
Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang dapat
digunakan dan harus dipelihara :
- Kumpulan laporan dan data dari hasil studi terdahulu.
- Staf Pengawas/Pendamping
Pengawas/Pendampi ng
Kualifikasi
Posisi Status
Tingkat
Jurusan Keahlian Pengalaman Tenaga
Pendidikan
Ahli
Tenaga Ahli:
Ketua Team
Planologi/
(Ahli Ahli Madya
Perencanaan
Perencanaan S1 Perencanaan Wilayah 6 Tahun
Wilayah dan
Wilayah dan Kota dan Kota
Kota)
Ahli Struktur Ahli Muda Teknik
Bangunan Sipil S1 Teknik Sipil 4 Tahun
Bangunan Gedung
Ahli Teknik Teknik Ahli MudaTeknik
S1 4 Tahun
Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Ahli Geodesi Geodesi/
S1 Ahli Geodesi Muda 4 Tahun Minimal
Teknik Sipil 2 Orang
Ahli Tenaga
Manajemen Ahli
Ahli Muda Sumber
dan Kontrak Tetap
S1 Teknik Sipil Daya Air/ Ahli 4 Tahun
Konstruksi
Konstruksi
(Cost
Estimator)
Ahli Kehutanan S1 Kehutanan 4 Tahun
Ahli S1
Komunikasi Ilmu
Komunikasi/So 4 Tahun
Publik (Sosial
siologi
Masyarakat)
Ahli GIS S1 Sipil/ Ahli Muda Sumber
4 Tahun
Pengairan Daya Air
Tenaga Pendukung (jika ada):
Asisten Ahli Geodesi/
Geodesi S1 Ahli Geodesi Muda 2 Tahun
Teknik Sipil
Adminitrasi 2 (dua) tahun
dan keuangan di bidang
Ekonomi/
S1/D3 administrasi
Akuntansi
dan
keuangan
Operator D3 Ilmu Komputer 2 (dua) tahun
Komputer di bidang
korespodensi
administrasi
dan
keuangan
dan
administrasi
pelaporan
Drafter D3 Teknik 2 (dua) tahun
Sipil/Pengairan dalam
menggambar
Auto CAD
dibidang
pekerjaan
sumber daya
air.
Office boy SD/SMP/
SMU
Tenaga lokal
SD/SMP/
SMU
A. Ketua
Ket ua Team (Ahli
(Ah li Perencan
Peren canaan
aan Wilay
Wi layah
ah dan
d an Kot
K ot a)
Seorang Tenaga Ahli Tata Ruang berpendidikan minimal Sarjana S1
Planologi/Perencanaan Wilayah dan Kota, dengan pengalaman minimal 6
(enam) tahun di bidang penataan kawasan waduk dan Landscaping serta
pernah memegang jabatan ketua tim dalam pelaksanaan pekerjaan sejenis
dan harus memiliki Sertifikat Keahlian di bidang Perencanaan Wilayah dan
Kota paling rendah tingkat Keahlian Madya.
C. Ahli Teknik
Teknik Lingk ungan
Seorang ahli lingkungan berpendidikan minimal Sarjana S1 Teknik
Lingkungan, dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun di bidang
rancangan bentuk dan struktur teknik lingkungan tertutama di kawasan
waduk. Memiliki Sertifikasi Keahlian sebagai Ahli Teknik Lingkungan paling
rendah tingkat Keahlian Muda.
D. Ahli Geodesi
Seorang ahli geodesi berpendidikan minimal Sarjana S1 Geodesi/Teknik
Sipil, dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun di bidang survey
pengukuran untuk pemetaan topografi. Memiliki Sertifikasi Keahlian sebagai
Ahli Geodesi paling
paling rendah tingkat Keahlian
Keahlian Muda.
E. Ahli Manajeme
Manajemen n dan Kontrak Konstruksi (Cost(Cost Estimator)
Estimator)
Seorang ahli manajemen dan kontrak konstruksi berpendidikan minimal
Sarjana S1 Teknik Sipil, dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun di
bidang penyusunan program, perencanaan pembangunan, analisa ekonomi
pembangunan serta penyusunan dokumen pengadaan dan hukum kontrak
atau pekerjaan sejenis. Memiliki Sertifikasi Keahlian sebagai Ahli Sumber
Daya Air atau Ahli Konstruksi paling rendah tingkat Keahlian Muda.
F. Ahli Kehutanan
Seorang ahli kehutanan berpendidikan minimal Sarjana S1 Kehutanan,
dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun di bidang pertanian atau
pekerjaan sejenis.
H. Ahli GIS
Seorang ahli GIS berpendidikan minimal Sarjana S1 Sipil/Pengairan, dengan
pengalaman minimal 4 (empat) tahun di bidang GIS untuk bidang SDA,
memiliki Sertifikat Keahlian di Bidang Sumber Daya Air paling rendah tingkat
Keahlian Muda dan disahkan oleh LPJK.
18. Jadwal Ta
Tahapan
hapan Pelaksanaan Pekerjaan
IV. Lapo
Laporan
ran
Kerja/Direksi
dalam diskusiPekerjaan, dilengkapi tanggapan
untuk mendapatkan dengan konsep awal yangdalam
dan masukan akan rangkap
dibahas
penyempurnaan
penyempu rnaan Laporan Final. Laporan ini dibuat rangkap
r angkap 10 (sepuluh) dan
diserahkan paling lambat 5 (lima) bulan sejak diterbitkannya SPMK .
- Pembelajar
Pembelajaranan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
- Program Pengelolaan Pengembangan Kawasan
Laporan ini dibuat rangkap 10 (sepuluh), diserahkan selambat-lambatnya
bersama dengan penyerahan laporan akhir .
Daftar
Daftar l aporan yang harus di serahka
serahkan
n kon sultan adalah :
No. Jenis Produk Uku Jumlah
ran
1. Dokumen RMK A4 10 buku
2. Konsep Laporan Pendahuluan A4 10 buku
3. Laporan Pendahuluan A4 10 buku
4 Konsep Laporan Antara (Interim)
(Interi m) A4 10 buku
5. Laporan Antara A4 10 buku
6. Laporan Bulanan A4 5 buku per
bulan
7. Laporan Pendukung:
a. Laporan Desain Kriteria A4 5 buku
b. Laporan Topografi & Buku Ukur A4 5 buku
Bangunan
c. Laporan Desain Struktur Bangunan A4
A4 5 buku
buku
d. Spesifikasi Teknis
Teknis A4
A4 5 buku
buku
e. Perhitungan RAB A4 5 buku
f. Gambar Desain Greenbelt dan A3 5 set
Struktur Pendukungnya
Pendukungnya
g. Peta Zonasi Kawasan Bendungan A1 5 set
Tapin Ukuran A1 Skala 1 : 5000
10. Konsep Laporan Akhir A4 10 buku
11. Laporan Akhir:
a. Laporan Utama (Main Report) A4 10 buku
b. Laporan Ringkasan
Ringkasan (Executive
(Executive
Summary )
c. Special Report
12. Semua Laporan dan peta di-copy dalam 1 buah
1 hardisk eksternal berukuran 1 TB
( Antishock
Antishock)
V. Hal-Hal Lain
Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi :
Jika diperlukan adanya kerja sama dengan instansi lain, konsultan harus
menguraikan kerja sama tersebut dalam usaha serta segala akibat dari kerja
tersebut.
30. Pe
Pedom
dom an Pengu
Pengu mpul an Data
Data Lapangan
31. Al
Alih
ih Peng
Pengetah
etahuan
uan
32. Lain-Lain
Penjelasan Umum :
A. Satuan ukuran yang digunakan
digunakan adalah Satua
Satuan
n ukuran metrik (meter,
(meter, kilogram,
detik).
B. Apabila pada tahap pelaksanaan perlu perubahan kerangka acuan
kerja/kontrak, maka perubahan ini dapat dilakukan sebagaimana yang
ditetapkan dalam bagian Syarat Umum Kontrak.
C. Jika diperlukan
diper lukan adanya kerja
kerj a sama dengan instansi lain,
l ain, konsultan
konsulta n harus
menguraikan kerja sama tersebut dalam usaha serta segala akibat dari kerja
tersebut.
D. Direksi pekerjaan terdiri dari Direksi yang merupakan wakil dari pemilik
pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
Hal-hal yang tidak disebutkan dalam KAK ini perlu dilaksanakan sesuai dengan
SNI/SK-SNI yang berkaitan serta berpedoman pada persyaratan yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan persyaratan teknis
yang umum berlaku di Indonesia saat ini.
Hal-hal lain menyangkut pekerjaan ini adalah :
A. Konsultan harus menunjuk seorang wakilnya sewaktu-waktu dapat dihubungi
dalam rangka pelaksanaan pekerjaan tersebut dan mempunyai kuasa penuh
untuk bertindak dan mengambil keputusan atas nama konsultan.
B. Konsultan dalam melakukan survey data kedaerah maupun ketempat instansi
lain harus membawa surat pengantar dari kepala BWS kalimantan II.
C. Konsultan diharuskan
dih aruskan untuk mendiskusikan
mendi skusikan substansi
subst ansi pekerjaan
pekerja an ini selain
dengan direksi pekerjaan juga dengan pihak pembina.
D. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus
disediakan oleh konsultan.
E. Pembahasan/diskusi
Pembahasan/di skusi hasil laporan
l aporan konsultan
konsu ltan dilaksanakan
dilaksa nakan di lokasi yang
ditentukan oleh direksi/PPK/Kepala
direksi/PPK/Kepala SNVT dengan melibmelibatkan
atkan instansi terkait.
Hak cipta dan perbanyakan hasil pekerjaan ini menjadi milik SNVT
Pembangunan Bendungan BWS Kalimantan II, dan setiap
pengcopyan/penggandaan dalam bentuk dan untuk maksud apapun harus
dengan izin tertulis dari Satker tersebut.
Banjarmasin,, Desember 2018
Banjarmasin
Selo
Selo Bhuw ono K ahar, ST,
ST, M.Sc
M.Sc
NIP. 198511162009121001