Anda di halaman 1dari 17

 

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


JASA KONSULTANSI :
DED PENATAAN KAWASAN BENDUNGAN TAPIN

I. Pendahuluan

Pembangunan Bendungan Tapin saat ini dikelola oleh SNVT Pembangunan


Bendungan BWS Kalimantan II, pelaksanaan konstruksinya dilakukan pada tahun
2015-2019.
Bendungan dengan tipe Timbunan Batu Zonal Inti Tegak yang membendung sungai
Tapin ini berfungsi untuk mengurangi debit banjir sebesar 107 m3/det, persediaan
air baku sebesar 0,5 m3/detik dan pembangkit listrik sebesar 3,3 MW.

Bendungan dengan total tinggi 70 m ini mempunyai luas tampungan sebesar


56.770.000 m³, terletak di Desa Pipitak Jaya Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
Layout Bendungan Tapin dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

Gambar 1. Lay Out Bendungan Tapin

1. Latar Belakang  

Bendungan Tapin merupakan merupakan salah satu proyek strategis


pemerintah untuk mengatasi permasalahan ketersediaan air di Kabupaten
Tapin Provinsi Kalimantan selatan. Bendungan ini diharapkan memiliki
peranan penting dalam suplai air baku (air minum dan irigasi) dan
pengendalian banjir di Kabupaten Tapin. Bendungan Tapin merupakan
investasi pemerintah dan akan menjadi aset nasional strategis. Aset strategis
ini perlu dikelola secara sitematis agar tetap memberikan manfaat sesuai
dengan fungsinya secara optimal. Menyadari pentingnya peranan strategis
tersebut maka perlu adanya upaya konservatif untuk penataan kawasan di
sekitar Bendungan Tapin.

Mempertimbangkan bahwa kawasan hulu bendungan merupakan bagian dari


aset yang perlu dimanfaatkan secara optimal dan dihuni oleh masyarakat

maka bentukdengan
terintegratif pengembangan
masyarakat konservasi
sekitar. dilakukan
Sehingga secara
hal iniholistik dan
menjamin
terwujudnya
terwujudn ya tata ruang hijau yang memberikan keseimbangan dan keserasian
bangunan terhadap lingkungannya serta menjamin bangunan yang dibangun
 

dapat dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap


lingkungan.

DED Penataan Kawasan Bendungan Tapin ini merupakan usaha


pengembangan konservasi sumber daya air hulu bendungan dalam bentuk
Grand Design Greenbelt. Greenbelt merupakan suatu upaya konservatif untuk
menjaga daerah tangkapan waduk tetap dalam kondisi optimal
optima l dan mencegah
berkurangnya umur
umur layanan bendungan karena faktor sedimentasi.
sedimentasi. Potensi
lain yang diharapkan dari pembangunan waduk ini adalah ekowisata.

Ekowisata merupakan suatu model pengembangan wisata alam yang


bertanggung jawab di daerah yang masih alami atau daerah-daerah yang
dikelola secara alami dimana tujuannya selain untuk menikmati keindahan
alam juga melibatkan usaha konservasi serta peningkatan pendapatan
masyarakat setempat. Pada dasarnya ekowisata merupakan perpaduan dari
berbagai minat yang tumbuh dari keprihatinan lingkungan, ekonomi, dan
sosial. Secara ekonomi pengembangan ekowisata harus dapat memberi
keuntungan bagi penyelenggaranya bagi setiap wilayah yang memiliki dan
mengembangkan ekowisata. Dalam pengelolaan yang terpadu, ekowisata
berpotensi untuk menggerakkan ekonomi wilayah dan mensejahterakan
rakyat di sekitar kawasan yang dikembangkan sebagai pariwisata alam,
dengan mekanisme pembiayaan dana untuk kegiatan konservasi sumberdaya
alam dan secara ekonomis akan memberdayakan masyarakat lokal.
Keterlibatan masyarakat dan seluruh stakeholder
stakeholder dalam menjamin keamanan
dan keberadayaan sumberdaya alam sangat membantu dalam memajukan
potensi alam yang dimiliki pada setiap wilayah.

2. Maksud dan Tujuan  

•  Maksud dari studi ini adalah adalah untuk menentukan Grand Desain
Penataan Kawasan Bendungan Tapin sehingga diharapkan dapat
terhindar dari adanya kerusakan lingkungan serta terjaganya kelestarian
sumber air untuk dapat dimanfaatkan sampai dengan beberapa tahun
kedepan.
•  Tujuan dari studi ini adalah untuk penatagunaan lahan di sekitar kawasan
genangan Bendungn Tapin sesuai dengan daya dukung lahan dan jenis
peruntukan yang sesuai dengan kemampuan lahan, sekaligus untuk
memberikan kepastian pemanfaatan ruang yang sesuai dengan peran dan
fungsi waduk dengan memperhatikan karateristik masyarakat dan
lingkungan.

3. Sasaran  

Sasaran pekerjaan ini adalah teridentifikasinya potensi dan permasalahan


kawasan sebagai masukan dalam proses penentuan arah struktur dan pola
tata ruang kawasan Bendungan Tapin, serta tersusunnya arahan
pengendalian dan pemanfaatan ruang kawasan Bendungan Tapin.

4. Lok asi Pekerjaan


Pekerjaan

Lokasi Bendungan Tapin terletak di Sungai Tapin di Desa Pipitak Jaya,


Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin Secara geografis lokasi rencana
Bendungan Tapin terletak pada posisi antara 02° 56’ 31” LS 115° 20’ 14,6’’BT.
Daerah genangan Bendungan Tapin meliputi Desa Pipitak Jaya dan Desa
Harakit, Kecamatan Piani. 
 

5. Sumber Pendanaan
Pendanaan

Pelaksanaan pekerjaan Penyusunan DED Penataan Kawasan Bendungan


Tapin dibiayai dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
sebesar Rp. 1.390.315.960,- (Satu Milyar Tiga Ratus Sembilan Puluh Juta
Tiga Ratus Lima Belas Ribu Sembilan Ratus Enam Puluh Rupiah)  

6. Nama dan Organisasi


Organis asi Pejabat
Pejabat Pembuat Kom itm en  
Nama
Nama Pejabat
Pejabat Pembuat Ko mitm en: PPK Perencanaan Bendungan
Satuan Kerja :   SNVT Pembangunan Bendungan BWS Kalimantan II

II. Data Penunjan


Penunjangg

7. Data Dasar
 Adapun data Bendungan Tapin adalah sebagai
sebagai berikut :

1. Lokasi : Desa Pipitak Jaya, Kecamatan


Piani, Kabupaten Tapin, Propinsi
Kalimantan Selatan, Koordinat
115°20' 14,6" BT dan '02°56'31"
LS

2. Rencana Manfaat
a. Daerah Irigasi (DI) : 5.472 Ha
b. Air Baku : 0,50 m3/det
c. Energi Listrik : 3,3 MW
d. Reduksi Banjir : 107 m3/det

3. Daerah Irigasi (DI)


a. Luas Baku sawah : 3.055 Ha
b. Luas Potensial sawah : 5.472 Ha
c. Luas Fungsional Sawah : 1.606 Ha

4. Sungai
a. Wilayah Sungai : S. Negara, Anak S. Barito
b. Sungai :  Sungai Tapin
c. Panjang Sungai :  38 Km

5. Hidrologi
a. Daerah Tangkapan Air :  141 km2 
(DTA)
b. Station Klimatologi :  Kahakan dan Banjarbaru
c. Suhu Udara :  25,7o
d. Kelembaban Udara :  79,62 %
e. Penyinaran Matahari :  29,58 %
f. Kecepatan Angin :  0,4 m/dt
g. Station Hujan :  Telaga Langsat, Miawa,
Balimau, Lokpaikat, Binuang,
Tapin Utara
h. Curah Hujan (tahunan) :  1.806 mm
i. Station Debit :  Kuranji
 j. Debit Banjir Rancangan
Rancangan
-  Q25 th :  252 m3/dt
-  Q100 th :  341 m3/dt
3
  Q1000 th : 502 m /dt
--  PMF :   1.491 m3/dt
k. Sedimentasi :  1,62 mm/km2/th
11,41 ('10^6 m3)
 

6. Waduk
a. Elevasi Muka Air Banjir :  EL. + 149,14 m
(PMF)
b. Elevasi Muka
Muka Air Banjir :  EL. + 146,89 m
(FWL,Q1000)
c. Elevasi Muka Air Normal :  EL. + 145,50 m
(NWL)
d. Elevasi Muka Air Minimum
Minimum :  EL. + 116,00 m
(LWL)
e. Luas Muka Air Banjir :  4,11 km2

(PMF) Muka Air Banjir


f. Luas :  3,70 km2
(FWL,Q1000)
g. Luas Muka Air Banjir :  3,40 km2
(NWL)
h. Luas Muka Air Minimum :  0,65 km2
(LWL)
i. Volume Muka Air Banjir :  70,52 juta m3
(PMF)
 j. Volume Waduk Pada :  61,74 juta m3
Muka Air Banjir
(FWL,Q1000)
k. Volume Waduk Pada :  56,77 juta m3
Muka Air Normal (NWL)
l. Volume Waduk Mati :  6,51 juta m3 (el. 116,00)
(LWL)
m. Volume Waduk Effektif :  50,26 juta m3
7. Bendungan
Bendungan Utama
a. Tipe :  Timbunan Batu Zonal Inti Tegak
b. Tinggi Bendungan (incl. :  70,00 m
galian)
c. Elevasi Puncak :  EL. +151,00 m
d. Elevasi Dasar Sungai :  EL. +81,00 m
(incl. galian)
e. Panjang Puncak :  262,70 m
f. Lebar Puncak :  12,00 m
g. Kemiringan
Kemiringa n Bendungan :  1 ; 2,0 (Hulu); 1 : 1,8 (Hilir)
h. Volume Tubuh :  1.134.800 m3
Bendungan

Bendungan Penahan
(Saddle Dam)
a. Tipe :  Timbunan Batu Zonal Inti Tegak
b. Tinggi Bendungan (incl. :  9,00 m
galian)
c. Elevasi Puncak :  EL. +151,00 m
d. Elevasi Dasar Sungai :  EL. + 142,00 m
(incl. galian)
e. Panjang Puncak :  38,00 m
f. Lebar Puncak :  7,00 m
g. Kemiringan
Kemiringa n Bendungan :  1 ; 2,0 (Hulu); 1 : 2,0 (Hilir)
h. Volume Tubuh :  15.448 m3
Bendungan

Instrumentasi Tubuh
Bendungan
a. Pore Water Pressure :  18 buah (Main Dam) + 2 buah
Meter (Saddle Dam)
b. Crest Settlement Survey :  11 buah
Point
 

c. Surface Settlement :  37 buah


Survey Point
d. Multilayer Settlement :  1 buah
e. Seepage Measuring :  2 set (Main Dam) + 1 set
Device (v-notch) (Saddle dam)
f. Observation Well :  2 buah
g. Automatic Water Level :  1 buah
Recorder
h. Klimatologi
Klimatolog i Stations :  1 set
i. Inklinometer
Inklinometer :  3 Pipa (1 data logger dan probe)
dan dummy
8. Pelimpah (Spillway)
Mercu Pelimpah (Weir)
a. Tipe Pelimpah : Pelimpah Samping Tanpa Pintu
b. Debit Banjir Rencana
-  Debit Banjir
Banjir Rencana
Rencana :  1.491 m3/dt
(Q PMF)
-  Debit Banjir
Banjir Rencana
Rencana :  502 m3/dt
(Q 1000 thn)
-  Debit Banjir
Banjir Rencana
Rencana :  341 m3/dt
(Q 100 thn)
-  Debit Banjir Outflow (Q :  174 m3/dt
1000 thn)
c. Lebar Pelimpah :  52,0 m
d. Elevasi Mercu :  EL. +145,50 m
e. Elevasi Banjir (Q PMF) :  EL. + 149,14 m
f. Tinggi Air Banjir :  EL. + 3,64
g. Lebar Dasar :  10 - 19 m
h. Elevasi Dasar :  138,00-135,50 m
i. Kemiringan Dasar :  1 : 20,80

Peluncur (Chuteway)
a. Tipe :  Saluran terbuka
b. Panjang Datar :  46,8 m
c. Panjang Miring :  139,70 m
d. Elevasi Mercu Chute :  EL. + 138,66 m
e. Lebar Chute :  19,0 m
f. Kemiringan :  1 : 2,392 m
g. Tinggi Dinding Chute :  5,42 m

Peredam Energy (Stilling


Basin)
a. Tipe :  Kolam Olak Datar Tipe II
b. Debit Rencana (Q 100 :  174 m3/dt (Outflow)
thn)
c. Panjang Datar :  35 m
d. Lebar :  19,0 m
e. Elevasi Dasar :  EL. + 80,00 m
f. Tinggi Dinding Peredam :  13,00 m
Energy

9. Bangunan Pengelak
Terowongan Pengelak
(Tunnel)
a. Tipe :  Tapal Kuda
b. Debit Banir Rencana (Q :  252 m3/dt
25 thn)
c. Debit Outflow :  171 m3/dt
d. Panjang :  430 m
e. Lebar :  4,60 m
 

f. Tinggi :  2,30 m + ½ , R= 2,30 m


g. Elevasi Terowongan :  EL. + 90,00 m
h. Tebal Beton :  1,0 m
i. Pintu Pengelak :  1 x 4,50 x 4,50 m

Bendungan Pengelak
(Cofferdam)
a. Tipe :  Timbunan Batu Zonal Inti Miring
b. Tinggi Bendungan :  29,0 m
c. Elevasi Puncak Cofferdam :  EL. + 110,00 m
d. Elevasi Muka Air Banjir :  EL. + 105,58 m
e. Elevasi Dasar Sungai :  EL. + 81,0 m
f. Lebar Puncak :  8,00 m
g. Kemiringan
Kemiringa n Bendungan :  1 ; 2,0 (Hulu); 1 : 2,0 (Hilir)

10. Bangunan Pengambilan


(Intake)
Bangunan Pengambilan
(Intake)
a. Tipe :  Sadap Miring (Inclined Shaft
Intake)
b. Elevasi Intake
-  Irigasi :  EL. 116,00 m
-  Darurat :  El. 102,50 m
c. Pintu Intake :  2 buah x 2,70 x 3,00 m
d. Saringan (Trashrack) :  1 x 5,7 x 31,16 m
e. Kemiringan
Kemiringa n Pintu :  1 : 1,3 (37o56’05”) 
f. Dimensi Rumah Operasi :  4,8m(H) x 8,6m(L) x 13,60m(P)
Intake
g. Elevasi Rumah Operasi :  EL. + 151,00 m
h. Tipe Beton/Baja :  Pipa Tekan Air
i. Diameter :  2,0 m, P = 7,90 m (102,50-94,60)
(102,50-94,60)
2,0 m, P = 13,50 m (116,00-
102,50)
Panjang Miring 38,55 m

Saluran Pembawa (Steel


Conduit)
a. Tipe :  Pipa Tekan Air
b. Diameter :  1,80 m
c. Panjang :  220 m
 
d.
e. Diameter
Panjang ::  1,20
10,0 m
m ke Hollow Cone

Pintu dan Katup


(Hydromechanical
(Hydromechani cal Works)
a. Pintu/ Katup Sluice :  Hollow Cone Valve - 1
Pengaman
Dimensi :  Dia. 1,20 m
b. Katup Kontrol :  Hollow Cone Valve - 2
Dimensi :  Dia.1,20 m

11. Pembangkit Listrik (Power


Station)
Bangunan Pembangkit
(Power House)
a. Tipe :  Bangunan Diatas Tanah
b. Dimensi Bangunan : 15,0 x 18,10 x 16,25 m
c. Debit Pembangkitan :   8,89 m3/dt
d. Tinggi Jatuh Effektif :  43,86 m
 

Turbin dan Generator


a. Tipe :  Francais
b. Generator :  3,3 MW

12. Hydromechanical
Hydromechanical Works
a. Intake Trashrack :  5,7 m x 31,16 m (1 buah)
b. Pipa Baja (Irigasi
(Irigas i dan :  Dia. 1.800 mm (L= 220 m)
Emergency)
:  Dia. 1.800 - 1.200 mm (L = 2,5
m)
:  Dia. 1.200 mm (L = 10,0 m)
c. Pintu Intake Miring Irigasi :  2,7 m x 3,0 m (1 buah)
(Atas)
d. Pintu Intake Miring :  2,7 m x 3,0 m (1 buah)
Darurat (Bawah)
e. Gate Valve :  Dia. 1.800 mm (1 buah)
f. Butterfly Valve :  Dia. 1.200 mm (2 buah)
g. Hollow Cone Valve :  Dia. 1.200 mm (2 buah)
h. Diversion Trashrack :  4,5 m x 4,5 m (1 buah)
i. Diversion Gate :  4,5 m x 4,5 m (1 buah)
 j. By Pass Valve
Valve :  2 (buah)

13. Lain-Lain (Others)


Jalan Masuk dan Jalan
Relokasi
a. Jalan Masuk/ Hantar :  1,4 km
b. Jalan Relokasi Kiri :  19,00 km

14. Daerah Genangan (FWL) : 425 Ha

8. Standar Tekni
Tekni s  

Penyedia Jasa wajib menggunakan referensi berupa literatur, buku,


peraturan pemerintah, pedoman dan sumber  –  sumber lainnya yang
terkait serta dapat dipertanggungjawabkan
dipertanggungjawabkan dan tidak terbatas pada acuan
tersebut diatas dalam melaksanakan pekerjaan ini.

9. Studi-Studi Terdahulu :
1. Review Sertifikasi Bendungan Tapin  oleh BWS Kalimantan II pada Tahun
2012 
2. Review Sertifikasi Bendungan tapin Tahap II, oleh BWS Kalimantan II pada
tahun 2013 
3. LARAP Bendungan Tapin Tahap II oleh BWS Kalimantan II pada Tahun
2012

10. Referensi Hukum : a. Undang-Undang No.11 Tahun 1974 tentang


Pengairan
b. PP 38 Tahun 2011 Tentang Sungai.
c. Permen PUPR No. 27/PRT/M/2015, tahun 2015,
tentang Bendungan.

III. Rua
Ruang
ng Ling kup  

11. Lingku p Pekerjaa


Pekerjaan n
 A. Li ng ku p K egi atan  
Secara garis besar lingkup kegiatan pokok dalam studi ini meliputi:
1. Survei lokasi dan Pendataan
Pendataan Area Greenbelt 
 

2. Pengukuran topografi area Greenbelt


3. Analisis kawasan dan wilayah
wilayah lokasi studi (Bendungan
(Bendungan Tapin)
4. Penyusunan konsep program penataan dan pemanfaatan ruang kawasan
Bendungan Tapin
5. Penyusunan rencana umum dan panduan rancangan
6. Penyusunan rencana
ren cana investasi untuk
u ntuk investor dan usa
usaha
ha masyarakat
(pemulihan pendapatan warga masyarakat terkena dampak)
7. Penyusunan ketentuan pengendalian rencana
8. Penyusunan rencana usulan kelembagaan
9. Penyusunan kajian rencana pengembangan ekonomi untuk potensi wisata
10.Penyusunan
10. Penyusunan Detail Desain Greenbelt Kawasan Bendungan Tapin
11.Penyusunan
11. Penyusunan pedoman pemeliharaan
12.Penyusunan
12. Penyusunan dokumen pengadaan

B. Uraian Kegiatan
Berdasarkan lingkup pekerjaan diatas dapat diuraikan secara detail sebagai
berikut:
1. Survei Lokasi dan Pendataan
Data-data yang dikumpulkan adalah segala jenis informasi yang
diperlukan untuk melakukan analisis kawasan dan wilayah sekitar
bendungan. Dari hasil pendataan akan diperoleh identifikasi kawasan
waduk dari segi fisik,
f isik, sosial, budaya, dan ekonomi, serta identifikasi atas
kondisi di wilayah waduk dan sekitarnya.
Data yang dibutuhkan meliputi:
a. Data hidrologi
b. Data geologi setempat
c. Peta Regional skala 1 : 10.000
d. Peta kawasan
ka wasan Bendungan
Bendung an Tapin dengan skala 1 : 1.000 1.0 00 yang
memperlihatkan
memperlihat kan kondisi topografi/garis kontur)
e. Foto-foto meliputi : foto udara/citra satelit dan foto kawasan Bendungan
Tapin
f. Peraturan
Peratura n dan rencana-rencana
rencana-r encana terkait penataan kawasan Bendungan
Tapin
g. Sejarah dan histori kawasan Bendungan
Bendungan Tapin
h. Kondisi kependudukan dan sosial-budaya
sosial- budaya kawasan Bendungan Tapin
i. Kondisi perekonomian masyarakat sekitar bendungan
 j. Kondisi fisik dan lingkungan serta kepemilikan lahan di sekitar
sekitar bendungan
bendungan
k. Kondisi prasarana dan dan sarana di sekitar bendungan
bendungan
l. Kondisi DAS Tapin
m. Kualitas
Kualitas dan kuantitas
k uantitas air sungai Tapin
n. Kondisi kelembagaan terkait dengan bentuk peran serta dan kerjasama
masyarakat dan pihak-pihak terkait dalam upaya konservasi di kawasan
bendungan dan sekitarnya.
2. Pengukuran Topografi
a. Pengukuran topografi dilakukan disepanjang zona Greenbelt  dengan
batas elevasi terendah pada muka air banjir dan elevasi tertinggi sesuai
dengan batas penetapan lahan.
b. Pengukuran topografi
t opografi meliputi
melip uti pembuatan poligon
p oligon dan penampang
penampa ng
melintang (cross section) dengan jarak antar cross 25 m.
c. Penggambaran Layout (area greenbelt) dibuat dengan skala 1 : 1000.
d. Hasil pengukuran dibuat dalam
dalam bentuk laporan.
3. Pemeriksaan kualitas air
Pemeriksaan kualitas air dilakukan dengan cara pengambilan sampel dan
pemeriksaan laboratorium.
laboratorium.
4. Pemeriks
Pemeriksaan
aan sedimen
Pemeriksaan sedimen dilakukan dengan cara pengambilan sampel pada
sungai dan anak sungai yang masuk ke waduk yang kemudian diuji di
laboratorium.
5. Analisis kawasan dan wilayah
wilayah pada lokasi studi
studi (Bendungan Tapin)
 Analisis adalah
dikumpulkan. penguraian
Analisis atau pengkajian
yang dilakukan atas Bendungan
pada kawasan data yang Tapin
telah
antara lain :
a. Analisis sosial kependudukan
kependudukan
 

b. Prospek pertumbuhan ekonomi


c. Daya dukung fisik dan lingkungan
lingkungan
d. Aspek legal konsolidasi
konsolidasi lahan
e. Daya dukung prasarana
prasarana dan fasilitas
f. Kajian aspek historis
Dari hasil analisis akan diperoleh arahan solusi atau konsep perencanaan
atas permasalahan yang telah diidentifikasi pada tahap pendataan.
6. Penyusunan konsep program penataan dan pemanfaatan ruang kawasan
Bendungan Tapin
Hasil tahapan analisis program penataan dan pemanfaatan kawasan waduk

akan
yang memuat gambaran dasar
akan ditindaklanjuti dengan penataan pada konsep
penyusunan kawasandasar
Bendungan Tapin
perancangan
tata wilayah yang merupakan visi pengembangan kawasan. Penetapan
konsep disesuikan dengan karakter wilayah studi dan hasil analisis.
7. Penyusunan rencana umum dan panduan rancangan
Rencana umum dan panduan rancangan merupakan ketentuan tata
bangunan dan lingkungan pada suatu kawasan yang bersifat lebih detail dan
bersifat sebagai panduan atau arahan pengembangan. Panduan rancangan
bersifat melengkapi dan menjelasakan secara lebih rinci rencana umum
yang telah ditetapkan sebelumnya, meliputi ketentuan dasar implementasi
rancangan dan prinsip-prinsip pengembangan rancangan kawasan. Adapun
komponen rancangan meliputi :
a. Struktur peruntukan
peruntukan lahan
b. Intensitas
Intensit as pemanfaatan lahan
c. Tata bangunan
d. Sistem sirkulasi dan jalur penghubun
penghubung g
e. Sistem ruang terbuka
terbuka dan tata hijau
f. Tata kualitas lingkungan
g. Sistem prasarana dan dan utilitas lingkungan
lingkungan
Ketentuan dasar implementasi rancangan dapat diatur melalui aturan wajib,
aturan anjuran utama, dan aturan anjuran pada kawasan perencanaan
dimaksud.
8. Penyusunan rencana
ren cana investas
investasii untuk investor
invest or dan usaha masyarakat
masyar akat
(pemulihan pendapatan warga masyarakat terkena dampak)
Rencana investasi disusun berdasarkan dokumen RTBL (Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan) yang memperhitungkan kebutuhan nyata para
pemangku kepentingan dalam proses pengendalian investasi dan
pembiayaan dalam penataan lingkungan/ kawasan.
Rencana ini menjadi rujukan bagi para pemangku kepentingan untuk
menghitung kelayakan investasi dan besaran biaya suatu program
penataan, ataupun sekaligus menjadi tolak ukur keberhasilan investasi.
Secara umum rencana investasi mengatur tentang:
a. Besaran biaya yang dikeluarkan dalam satu program penataan kawasan
dalam suatu kurun waktu tertentu
b. Tahapan pengembangan kegiatan dan nilai investasi
c. Peran dari masing-masing
masing-masing peman
pemangkugku kepentingan
kepentingan
9. Penyusunan ketentuan pengendalian rencana
Ketentuan Pengendalian Rencana bertujuan untuk mengendalikan berbagai
rencana kerja, program kerja maupun kelembagaan kerja pada masa
pemberlakukan aturan dalam RTBL dan pelaksanaan penataan suatu
kawasan, dan mengatur pertanggungjawaban semua pihak yang terlibat
dalam mewujudkan RTBL pada tahap pelaksanaan penataan bangunan dan
lingkungan. Ketentuan pengendalian rencana disusun sebagai bagian
proses penyusunan RTBL yang melibatkan masyarakat, baik secara
langsung (individu) maupun secara tidak langsung melalui pihak yang
dianggap dapat mewakili (misalnya Kelurahan, Badan Keswadayaan
Masyarakat/ BKM dan Forum Rembug Desa). Ketentuan Pengendalian
Rencana menjadi alat mobilisasi peran masing-masing pemangku
kepentingan pada masa pelaksanaan atau masa pemberlakuan RTBL
sesuai dengan kapasitasnya dalam suatu sistem yang disepakati bersama,
dan berlaku sebagai rujukan bagi para pemangku kepentingan untuk
mengukur tingkat keberhasilan kesinambungan pentahapan pelaksanaan
pembangunan.
 

10.Penyusunan rencana usulan kelembagaan


10.Penyusunan
Kajian ini memuat tentang pembagian kewenangan antar instansi terkait dan
stakeholder (pemangku kebijakan) dalam upaya penataan kawasan
Bendungan Tapin termasuk pengelolaan nya.
11.Penyusunan
11. Penyusunan kajian rencana pengembangan ekonomi untuk potensi wisata
Kajian ini memuat tentang konsep pengembangan kawasan waduk untuk
wisata yang disesuaikan dengan RTRW Kabupaten Tapin yang merupakan
salah satu bagian dari upaya pemulihan pendapatan warga yang terkena
dampak.
12.Penyusunan
12. Penyusunan Detail Desain Greenbelt Kawasan Bendungan Tapin
Detail desain greenbelt berisi tentang pembagian zonasi sebagai berikut:
   Ar bo ret um : areal konservasi (in situ maupun ex situ) dan koleksi hidup
 Arbo
 jenis tanaman untuk tujuan ilmu pengetahuan,
pengetahuan, pendidikan/laboratorium
pendidikan/laboratorium
alam dan estetika.
   Ag ro fo res tr y   (Tumpangsari): Pola dan sistem usaha tani yang
 Agro
memadukan jenis tanaman tahunan (pohon) dengan tanaman musiman.
  Ecotourism  (Agrowisata): obyek wisata yang menitikberatkan pada
keindahan alam dan kegiatan pertanian.
  Bufferzone  (Daerah penyangga): areal yang berfungsi untuk
menetralisir limbah agar kualitas air dan lingkungan tetap terjaga dengan
baik.
Pada tiap-tiap zona dilengkapi dengan struktur pendukung diantaranya
meliputi: sumur, rumah pompa, bak-bak penampungan, saluran drainase,
 jalan akses, sistem pengolahan limbah dan sistem pengendalian
pengendalian sedimen
yang masuk ke waduk disertai spesifikasi teknis pelaksanaan.
13.Penyusunan
13. Penyusunan pedoman pemeliharaan
Pedoman ini digunakan sebagai acuan dalam upaya pemeliharaan kawasan
konservasi di area Greenbelt  dan di sekitar Bendungan Tapin.
14.Penyusunan
14. Penyusunan dokumen pengadaan pembangunan Greenbelt  Bendungan
Tapin
15.Penyusunan
15. Penyusunan Laporan Akhir memuat :
-  Data dan Informasi terkait lokasi studi disertai gambar dan foto lokasi
studi.
-  Survei Pengukuran Topografi
-  Survei dan Investigasi
Investigas i meliputi : saluran air, vegetasi, dan area kosong
atau tidak termanfaatkan.
-  Detail Desain Kawasan Greenbelt
-  Pengembangan Tata Kawasan Bendungan Tapin
-  Bentuk Partisipasi Masyarakat
-  Rencana Pengembangan Ekonomi
-  Pedoman Pemeliharaan
-  Manajemen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
-  Dokumen Pengadaan

12. Keluaran
Hasil diharapkan dari pekerjaan ini adalah :
1. Detail desain Greenbelt dan area pengembangan Bendungan Tapin
2. Kajian tentang bentuk peran serta dan kerjasama masyarakat dan pihak-pihak
pihak- pihak
terkait dalam upaya konservasi di area Greenbelt dan sekitarnya.
3. Kajian terkait rencana pengembangan ekonomi termasuk potensi wisata
4. Pedoman Pemeliharaan Kawasan Hijau Bendungan Tapin
5. Pembelajar
Pembelajaranan Pengelolaan DAS berbasis Konservasi
6. Dokumen Pengadaan

13. Peralatan, Material, Personel dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat


Komitmen

Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang dapat
digunakan dan harus dipelihara :
-  Kumpulan laporan dan data dari hasil studi terdahulu.
-  Staf Pengawas/Pendamping
Pengawas/Pendampi ng
 

Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat petugas atau wakilnya yang


bertindak sebagai pengawas atau pendamping dalam rangka pengawasan
pekerjaan.

14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi

Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan


peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Fasilitas yang harus disediakan, antara lain:
-  Satu kantor harus dibuka di lokasi pekerjaan dilengkapi dengan peralatan
yang diperlukan.
-  Fasilitas transportasi yang sesuai dengan keadaan lapangan untuk inspeksi
lapangan.
Peralatan survey di lapangan. 

15. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa

Sesuai tertuang dalam kerangka acuan kerja paket pekerjaan ini. 

16. Jangka Waktu Penyelesaian


Penyelesaian Pekerjaan

Waktu pelaksanan diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah 210


(dua ratus sepuluh) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK).
 

17. Kebutuhan Personi


Personi l Minimal

Kualifikasi

Posisi Status
Tingkat
Jurusan Keahlian Pengalaman Tenaga
Pendidikan
 Ahli
Tenaga Ahli:
Ketua Team
Planologi/
(Ahli  Ahli Madya
Perencanaan
Perencanaan S1 Perencanaan Wilayah 6 Tahun
Wilayah dan
Wilayah dan Kota dan Kota
Kota)
 Ahli Struktur  Ahli Muda Teknik
Bangunan Sipil S1 Teknik Sipil 4 Tahun
Bangunan Gedung
 Ahli Teknik Teknik  Ahli MudaTeknik
S1 4 Tahun
Lingkungan Lingkungan Lingkungan
 Ahli Geodesi Geodesi/
S1  Ahli Geodesi Muda 4 Tahun Minimal
Teknik Sipil 2 Orang
 Ahli Tenaga
Manajemen  Ahli
 Ahli Muda Sumber
dan Kontrak Tetap
S1 Teknik Sipil Daya Air/ Ahli 4 Tahun
Konstruksi
Konstruksi
(Cost
Estimator)
 Ahli Kehutanan S1 Kehutanan 4 Tahun
 Ahli S1
Komunikasi Ilmu
Komunikasi/So 4 Tahun
Publik (Sosial
siologi
Masyarakat)
 Ahli GIS S1 Sipil/  Ahli Muda Sumber
4 Tahun
Pengairan Daya Air
Tenaga Pendukung (jika ada):
 Asisten Ahli Geodesi/
Geodesi S1  Ahli Geodesi Muda 2 Tahun
Teknik Sipil
 Adminitrasi 2 (dua) tahun
dan keuangan di bidang
Ekonomi/
S1/D3 administrasi
 Akuntansi
dan
keuangan
Operator D3 Ilmu Komputer 2 (dua) tahun
Komputer di bidang
korespodensi
administrasi
dan
keuangan
dan
administrasi
pelaporan
Drafter D3 Teknik 2 (dua) tahun
Sipil/Pengairan dalam
menggambar
 Auto CAD
dibidang
pekerjaan
sumber daya
air.
Office boy SD/SMP/
SMU
Tenaga lokal
SD/SMP/
SMU
 

 A. Ketua
Ket ua Team (Ahli
(Ah li Perencan
Peren canaan
aan Wilay
Wi layah
ah dan
d an Kot
K ot a)
Seorang Tenaga Ahli Tata Ruang berpendidikan minimal Sarjana S1
Planologi/Perencanaan Wilayah dan Kota, dengan pengalaman minimal 6
(enam) tahun  di bidang penataan kawasan waduk dan Landscaping  serta
pernah memegang jabatan ketua tim dalam pelaksanaan pekerjaan sejenis
dan harus memiliki Sertifikat Keahlian di bidang Perencanaan Wilayah dan
Kota paling rendah tingkat Keahlian Madya.

B. Ahli Struktur Bangunan Sipil


Seorang ahli struktur bangunan sipil berpendidikan minimal Sarjana S1
Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun   di bidang
perencanaan bangunan sipil. Memiliki Sertifikasi Keahlian sebagai Ahli
Teknik Bangunan Gedung paling rendah tingkat Keahlian Muda.

C. Ahli Teknik
Teknik Lingk ungan
Seorang ahli lingkungan berpendidikan minimal Sarjana S1 Teknik
Lingkungan, dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun   di bidang
rancangan bentuk dan struktur teknik lingkungan tertutama di kawasan
waduk. Memiliki Sertifikasi Keahlian sebagai Ahli Teknik Lingkungan paling
rendah tingkat Keahlian Muda. 

D. Ahli Geodesi
Seorang ahli geodesi berpendidikan minimal Sarjana S1 Geodesi/Teknik
Sipil, dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun   di bidang survey
pengukuran untuk pemetaan topografi. Memiliki Sertifikasi Keahlian sebagai
 Ahli Geodesi paling
paling rendah tingkat Keahlian
Keahlian Muda.

E. Ahli Manajeme
Manajemen n dan Kontrak Konstruksi (Cost(Cost Estimator)
Estimator)
Seorang ahli manajemen dan kontrak konstruksi berpendidikan minimal
Sarjana S1 Teknik Sipil, dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun   di
bidang penyusunan program, perencanaan pembangunan, analisa ekonomi
pembangunan serta penyusunan dokumen pengadaan dan hukum kontrak
atau pekerjaan sejenis. Memiliki Sertifikasi Keahlian sebagai Ahli Sumber
Daya Air atau Ahli Konstruksi paling rendah tingkat Keahlian Muda. 

F. Ahli Kehutanan
Seorang ahli kehutanan berpendidikan minimal Sarjana S1 Kehutanan,
dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun   di bidang pertanian atau
pekerjaan sejenis.

G. Ahli Komunik asi Publik (Sosial


(Sosial Masyaraka
Masyarakat)
t)
Seorang ahli Komunikasi Publik, berpendidikan minimal Sarjana S1 Ilmu
Komunikasi/Sosiologi, dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun   di
bidang komunikasi massa atau pekerjaan sejenis. 

H. Ahli GIS
Seorang ahli GIS berpendidikan minimal Sarjana S1 Sipil/Pengairan, dengan
pengalaman minimal 4 (empat) tahun di bidang GIS untuk bidang SDA,
memiliki Sertifikat Keahlian di Bidang Sumber Daya Air paling rendah tingkat
Keahlian Muda dan disahkan oleh LPJK.

Tenaga Sub-Profesio nal Staf :


Tenaga
Tenaga sub-professional staf dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1) Asisten Ahli Geodesi

Tenaga Suporting Staf terdiri dari :


1) Adminitrasi dan keuangan
2) Operator Komputer
3) Drafter
4) Office boy
5) Tenaga lokal
 

18. Jadwal Ta
Tahapan
hapan Pelaksanaan  Pekerjaan  

Waktu pelaksanan diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah 210


(dua ratus sepuluh) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK). 

IV. Lapo
Laporan
ran

19. Rencana Mutu Kontrak (RMK)/Quality Plan


Penyedia jasa harus membuat Rencana Mutu Kontrak yang mengacu
kepada Permen PU No. 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Jaminan Mutu dan
Pedoman QA dari SDA dan diserahkan rangkap 5 (lima) paling lambat 2
SPMK . Dokumen RMK harus disetujui oleh
(dua) min ggu setelah terbi tnya SPMK
pihak Direksi Pekerjaan dan harus memuat diantaranya Diagram Alir Tahap
Kegiatan, Daftar Stándar Prosedur (SP) dan Stándar Studi (ST), serta
Laporan Audit Mutu (Laporan Audit Mutu, Form Usulan Perbaikan).

20. Laporan Pendahuluan


Laporan Pendahuluan memuat antara lain : rencana program kerja penyedia
 jasa secara menyeluruh,
menyeluruh, mobilisasi tenaga ahli, tenaga pendukung
pendukung dan
peralatan, metodologi/strategi pelaksanaan pekerjaan, struktur organisasi
dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, hasil pengumpulan data serta kendala
yang dihadapi dan pemecahannya. Laporan ini dibuat rangkap 10 (sepuluh),
diserahkankan pada awal minggu keempat bulan ke-satu setelah
terbitnya SPMK   dan Konsultan harus mempresentasikan laporan
pendahuluan tersebut.

21. Laporan Antara


Laporan Antara memuat antara lain pelaksanaan pekerjaan yang telah
diselesaikan dan program kegiatan selanjutnya. Laporan ini dibuat rangkap
10 (sepuluh) diserahkan pada bulan ke-tiga setelah terbitnya SPMK .

22. Laporan Bul anan


anan
Laporan bulanan dibuat rangkap 5 (lima), disajikan mingg u pertama awal
awal
bulan berikutnya, yang berisikan laporan hasil pekerjaan, kemajuan
pelaksanaan pekerjaan setiap bulan, program kerja bulan berikutnya dan
kendala yang dihadapi dan pemecahannya.

23. Laporan Hasil


Hasil Pengukuran
Pengukuran Topogr afi
Laporan hasil pengukuran dibuat rangkap 10 (sepuluh) berisikan hasil
pelaksanaan pengukuran
pengukuran dan data yang telah dianalisis, data ukur, deskripsi
BM dan peta. Adapun peta dibuat ukuran A1 dan A3 masing-masing
masing-mas ing rangkap
10 (sepuluh) beserta CD di copi 5 keping, yang berisikan peta situasi
(landscape) area Greenbelt yang telah dianalisis, disajikan selambat-
lambatnya bersama dengan penyerahan laporan akhir .

24. Nota Desain


Laporan hasil pengukuran dibuat rangkap 10 (sepuluh) berisikan hasil
analisa hidraulik terkait saluran drainase untuk kawasan Green Belt  dan
diserahkan selambat-lambatnya bersama dengan penyerahan laporan
akhir. 

25. Laporan Akhir Sementara (Draft Final Report)


Laporan Akhir ini memuat hasil kajian secara keseluruhan sesuai arahan
dalam KAK dan hasil diskusi/asistensi dengan pihak Pengguna Jasa/Satuan

Kerja/Direksi
dalam diskusiPekerjaan, dilengkapi tanggapan
untuk mendapatkan dengan konsep awal yangdalam
dan masukan akan rangkap
dibahas
penyempurnaan
penyempu rnaan Laporan Final. Laporan ini dibuat rangkap
r angkap 10 (sepuluh) dan
diserahkan paling lambat 5 (lima) bulan sejak diterbitkannya SPMK .
 

26. Laporan Akhir Detail


Detail Desain Greenbelt (Konstruks i dan RAB)
Laporan hasil Desain Greenbelt  dibuat rangkap 10 (sepuluh), disajikan
selambat-lambatnya bersama dengan penyerahan laporan akhir , yang
berisikan detail konstruksi dan rencana anggaran biaya.

27. Special Report (La


(Laporan
poran Khusus ) 
Laporan Akhir berisi hasil pelaksanaan Pekerjaan Studi Penataan Kawasan
Bendungan Tapin meliputi :
-  Rencana Pengembangan Kawasan Bendungan Tapin
-  Pedoman Pemeliharaan

-  Pembelajar
Pembelajaranan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
-  Program Pengelolaan Pengembangan Kawasan
Laporan ini dibuat rangkap 10 (sepuluh), diserahkan selambat-lambatnya
bersama dengan penyerahan laporan akhir .

Daftar
Daftar l aporan yang harus di serahka
serahkan
n kon sultan adalah :
No. Jenis Produk Uku Jumlah
ran
1. Dokumen RMK A4 10 buku
2. Konsep Laporan Pendahuluan A4 10 buku
3. Laporan Pendahuluan A4 10 buku
4 Konsep Laporan Antara (Interim)
(Interi m) A4 10 buku
5. Laporan Antara A4 10 buku
6. Laporan Bulanan A4 5 buku per
bulan
7. Laporan Pendukung:
a. Laporan Desain Kriteria A4 5 buku
b. Laporan Topografi & Buku Ukur A4 5 buku
Bangunan 
c. Laporan Desain Struktur Bangunan   A4  
 A4 5 buku 
buku 
d. Spesifikasi Teknis 
Teknis   A4  
 A4 5 buku 
buku 
e. Perhitungan RAB A4 5 buku
f. Gambar Desain Greenbelt  dan  A3 5 set
Struktur Pendukungnya
Pendukungnya
g. Peta Zonasi Kawasan Bendungan  A1 5 set
Tapin Ukuran A1 Skala 1 : 5000
10. Konsep Laporan Akhir A4 10 buku
11. Laporan Akhir:
a.  Laporan Utama (Main Report)  A4 10 buku
b.  Laporan Ringkasan
Ringkasan (Executive
(Executive
Summary )
c.  Special Report
12. Semua Laporan dan peta di-copy dalam 1 buah
1 hardisk eksternal berukuran 1 TB
( Antishock
 Antishock)

V. Hal-Hal Lain

28. Produksi Dalam Negeri  

a. Mengutamakan Tenaga Ahli Indonesia


b. Memungkinkan menggunakan komponen berupa Tenaga ahli dan perangkat
lunak (software) yang tidak berasal dari dalam negeri ( import) dengan
ketentuan:
1. Tenaga Ahli Asing dipakai semata-mata untuk mencukupi kebutuhan sejenis
keahlian yang belum dapat diperoleh di Indonesia, berdasar keperluan nyata
dan direncanakan. Semaksimal mungkin terjadi alih pengalaman/keahlian
dari Tenaga Ahli Asing ke Tenaga Ahli Indonesia.
 

2. Komponen berupa perangkat lunak yang diproduksi di dalam negeri belum


memenuhi persyaratan. 

29. Persyaratan Kerjasama

Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi :

Jika diperlukan adanya kerja sama dengan instansi lain, konsultan harus
menguraikan kerja sama tersebut dalam usaha serta segala akibat dari kerja
tersebut.

30. Pe
Pedom
dom an Pengu
Pengu mpul an Data
Data Lapangan

Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:


a. Data lapangan didapat melalui ijin dari pihak yang berwenang dan hasil
datanya yang digunakan dalam laporan harus memiliki pengesahan berupa
tanda tangan dan cap basah dari instansi terkait.
b. Seluruh data lapangan, peta dan gambar yang digunakan harus disediakan
pada saat penyerahan Laporan Akhir. 

31.  Al
 Alih
ih Peng
Pengetah
etahuan
uan

Jika diperlukan Tenaga Ahli Penyedia Jasa berkewajiban untuk


menyelenggarakan/ melakukan pertemuan/pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil Pengguna Jasa.

32. Lain-Lain

Penjelasan Umum :
 A. Satuan ukuran yang digunakan
digunakan adalah Satua
Satuan
n ukuran metrik (meter,
(meter, kilogram,
detik).
B. Apabila pada tahap pelaksanaan perlu perubahan kerangka acuan
kerja/kontrak, maka perubahan ini dapat dilakukan sebagaimana yang
ditetapkan dalam bagian Syarat Umum Kontrak.
C. Jika diperlukan
diper lukan adanya kerja
kerj a sama dengan instansi lain,
l ain, konsultan
konsulta n harus
menguraikan kerja sama tersebut dalam usaha serta segala akibat dari kerja
tersebut.
D. Direksi pekerjaan terdiri dari Direksi yang merupakan wakil dari pemilik
pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.

Hal-hal yang tidak disebutkan dalam KAK ini perlu dilaksanakan sesuai dengan
SNI/SK-SNI yang berkaitan serta berpedoman pada persyaratan yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan persyaratan teknis
yang umum berlaku di Indonesia saat ini.
Hal-hal lain menyangkut pekerjaan ini adalah :
 A. Konsultan harus menunjuk seorang wakilnya sewaktu-waktu dapat dihubungi
dalam rangka pelaksanaan pekerjaan tersebut dan mempunyai kuasa penuh
untuk bertindak dan mengambil keputusan atas nama konsultan.
B. Konsultan dalam melakukan survey data kedaerah maupun ketempat instansi
lain harus membawa surat pengantar dari kepala BWS kalimantan II.
C. Konsultan diharuskan
dih aruskan untuk mendiskusikan
mendi skusikan substansi
subst ansi pekerjaan
pekerja an ini selain
dengan direksi pekerjaan juga dengan pihak pembina.
D. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus
disediakan oleh konsultan.
E. Pembahasan/diskusi
Pembahasan/di skusi hasil laporan
l aporan konsultan
konsu ltan dilaksanakan
dilaksa nakan di lokasi yang
ditentukan oleh direksi/PPK/Kepala
direksi/PPK/Kepala SNVT dengan melibmelibatkan
atkan instansi terkait.
 

Hak cipta dan perbanyakan hasil pekerjaan ini menjadi milik SNVT
Pembangunan Bendungan BWS Kalimantan II, dan setiap
pengcopyan/penggandaan dalam bentuk dan untuk maksud apapun harus
dengan izin tertulis dari Satker tersebut. 
Banjarmasin,, Desember 2018
Banjarmasin

PPK Perencanaan Bendungan

Selo
Selo Bhuw ono K ahar, ST,
ST, M.Sc
M.Sc
NIP. 198511162009121001

Anda mungkin juga menyukai