Anda di halaman 1dari 24

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL SUMBERDAYA AIR


DIREKTORAT BINA OPERASI DAN PEMELIHARAAN

BUKU KE-11
PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN ASET DAN KINERJA
SISTEM IRIGASI (PAKSI)
MODUL ELEKTRONIK PENGELOLAAN ASET DAN KINERJA
SISTEM IRIGASI (ePAKSI)
REFERENSI TEKNIS ePAKSI
PANDUAN ePAKSI Versi 1.0

Buku Volume I
Referensi Teknis

Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan


Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN __________________________________________________ 3
I.1. Filosofi Desain _____________________________________________________________ 3
I.2. Dasar Hukum _____________________________________________________________ 5
I.3. Sistimatika ________________________________________________________________ 5

II. ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI _______________________________ 6


II.1. Tujuan Pengembangan Sistem_____________________________________________ 6
II.2. Konfigurasi Server ________________________________________________________ 8
II.3. Arsitektur Database _____________________________________________________ 14

IMPLEMENTASI sistem ____________________________________________ 22


Administrator Sistem ____________________________ Error! Bookmark not defined.
Administrator Daerah Irigasi _____________________ Error! Bookmark not defined.
Pengguna Daerah Irigasi _________________________ Error! Bookmark not defined.
Manajemen______________________________________ Error! Bookmark not defined.
Publik ___________________________________________ Error! Bookmark not defined.
I. PENDAHULUAN

I.1. Filosofi Desain

Informasi yang tersedia dengan cepat, tepat dan akurat sangat penting untuk
membantu kegiatan operasional dan manajerial suatu lembaga maupun instansi.
Informasi dengan kualitas seperti ini sangat sulit atau bahkan tidak mungkin
diperoleh secara manual jika jumlah dan variasi data sangat besar, seperti data-
data yang diperlukan untuk pengelolaan aset dan kinerja sistem irigasi (ePAKSI).
Untuk itu diperlukan adanya suatu sistem komputerisasi sebagai sarana
penunjang. Sistem komputerisasi tidak akan ada maknanya apabila tidak ditun-
jang dengan program paket aplikasi yang tepat guna. Program paket sistem aplikasi
ePAKSI dikembangkan untuk membentuk sebuah sistem informasi yang
melakukan kegiatan pengumpulan data di lapangan, pengadministrasian,
pengelolaan, dan pembuatan laporan informasi yang dibutuhkan baik untuk level
operasional maupun manajerial. Sistem mampu untuk menerima, mengolah dan
menghasilkan informasi yang tepat, cepat, akurat dan aman dalam
penyimpanannya. Visualisasi informasi ePAKSI dalam bentuk tabelaris, grafis,
geografis dan multimedia (foto dan video), didisain untuk semua level pengguna,
mulai dari operasional, manajerial sampai level eksekutif sebagai dukungan untuk
pengambilan keputusan. Sistem menyajikan informasi ke dalam bentuk dashboard
ePAKSI sebagai salah satu solusi dalam penyajian dan visualisasi data. Dengan
menggunakan sistem dashboard, data dan informasi strategis dapat ditampilkan
dengan cepat, interaktif, on line, dan mudah dipahami.

Seiring dengan pesatnya peningkatan pertumbuhan penggunaan mobile devices


(smartphone, tablet dan gadget) di Indonesia, maka pemanfaatan peralatan tersebut
untuk membantu efisiensi pekerjaan menjadi sangat penting. Salah satu contohnya
adalah untuk kebutuhan survey, yaitu dengan membuat aplikasi survey berbasis
android, kita dapat mengefisienkan dan mengefektifkan kinerja surveyor. Surveyor
cukup berangkat ke lokasi survey lalu membuka form survey-nya di smartphone,
lalu mengisi dan menyimpannya. Saat menyimpan data survey, secara otomatis
sistem akan bisa mengambil lokasi koordinat survey, foto, video, tanda tangan dan
menyimpannya bersama dengan data survey. Data-data tersebut bisa menjadi bukti
yang cukup sah untuk menunjukkan bahwa survey benar-benar dilakukan di
lokasi dapat dimiliki oleh surveyor. Selanjutnya, data-data survey cukup
dikirimkan melalui perangkat tersebut ke server perusahaan, sehingga surveyor
tidak perlu lagi menyalin isian form survey kertas ke komputer untuk kemudian
melakukan rekapitulasi dan mengumpulkannya ke kantor, karena semua telah di-
otomatisasi oleh sistem aplikasi. Data yang diperoleh dari survey dapat diterima
saat itu juga walaupun surveynya dilakukan di lokasi yang terpencil sekalipun.

I.2. Tujuan Pengembangan

Tujuan dari pengembangan sistem ePAKSI yaitu untuk melakukan perekaman data
inventarisasi aset dan kinerja sistem irigasi. Sistem dikembangkan untuk
memenuhi kebutuhan informasi di semua level, yaitu level surveyor, level
kewenangan otoritas irigasi, level operasional dan level manajerial.

Untuk kebutuhan data dan informasi di level surveyor dikembangkan aplikasi


survey ePAKSI berbasis android yang akan digunakan untuk mengambil data
survey inventarisasi, penilaian kerusakan dan kinerja aset irigasi melalui pengisian
formulir survey di smartphone. Data-data yang disimpan mencakup data survey
dan atribut pendukung lainnya, antara lain lokasi koordinat survey, tanggal survey
dan foto. Data-data tersebut bisa menjadi bukti otentik yang menunjukkan bahwa
survey benar dilakukan. Selanjutnya, data-data survey tersebut dikirimkan dan
disinkronisasi melalui perangkat tersebut ke database server. Aplikasi survey
dikembangkan sehingga memungkinkan survey dilakukan, baik secara online
maupun secara offline, yaitu pada saat tidak ada sinyal telepon. Lihat Buku Volume
2 mengenai Survey Android.

Untuk kebutuhan data dan informasi di level operasional dan manajerial


dikembangkan aplikasi survey ePAKSI berbasis web yang mengolah data-data hasil
survey lapangan yang dikumpulkan melalui aplikasi ePAKSI berbasis android.
Aplikasi web ePAKSI mengembangkan fitur yang diperuntukkan bagi pengambil
kebijakan untuk mendapatkan masukan mengenai permasalahan yang dihadapi
sehingga mendukung dalam pengambilan suatu kebijakan atau keputusan. Selain
itu, web ePAKSI juga mengembangkan modul yang diperuntukkan bagi eksekutif
untuk mendapatkan informasi kinerja yang dicerminkan oleh key performance
indicator (pengukuran indikator kinerja) sistem irigasi. Sistem melakukan
penarikan data (data extraction) dan mensarikannya (data summarizing) ke dalam
dashboard sistem informasi.

I.3. Dasar Hukum

Dasar hukum dari pengembangan sistem aplikasi ePAKSI adalah :


1. Peraturan Menteri PUPR nomor 23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan Aset
Irigasi
2. Peraturan Menteri PUPR nomor 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan
Pemeliharaan Jaringan Irigasi

I.4. Sistimatika

Buku panduan survey ePAKSI versi 1.0 ini terdiri dari 3 buku, yaitu :
1. Volume 1, berisi Referensi Teknis ePAKSI
2. Volume 2, berisi Panduan Survey Android
3. Volume 3, berisi Panduan Web ePAKSI
II. ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI

Arsitektur sistem informasi adalah suatu pemetaan atau rencana kebutuhan-


kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi (Turban, McLean, Wetherbe, 1999).
Arsitektur ini berguna sebagai penuntun bagi operasi sekarang atau menjadi cetak-
biru (blueprint) untuk arahan di masa mendatang. Tujuan dari arsitektur ini adalah
agar bagian teknologi informasi memenuhi kebutuhan-kebutuhan bisnis strategis
organisasi. Oleh karena itu, arsitektur informasi memadukan kebutuhan informasi,
komponen sistem informasi, dan teknologi pendukung. Arsitektur informasi ini
diperlukan sebagai arahan untuk pengembangan sistem informasi yang ditujukan
untuk membantu aktivitas operasional dan manajerial bagi para perumus
kebijakan dan pengambil keputusan. Sebuah arsitektur informasi yang detail berisi
perencanaan yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :

 Data apa yang akan dikumpulkan?


 Di mana dan bagaimana data dikumpulkan?
 Bagaimana cara mengirimkan data?
 Di mana data akan disimpan?
 Aplikasi-aplikasi (program) apa yang akan menggunakan data dan bagaimana
aplikasi-aplikasi tersebut dihubungkan sebagai sebuah sistern yang utuh?

II.1. Web Server

Web server merupakan sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima
permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan broser web dan
mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang
umumnya berbentuk dokumen HTML. Web server merupakan bentuk server yang
khusus digunakan untuk menyimpan halaman website atau homepage.

Web Server ePAKSI menggunakan Apache Web Server. Apache merupakan turunan
dari web server yang dikeluarkan oleh NSCA HTTP sekitar 1995-an. Pada dasarnya
Apache adalah “APaCHY”. Apache adalah sebuah nama web server yang
bertanggung jawab pada request response HTTP dan logging informasi secara detail
(kegunaan basicnya). Selain itu, Apache juga diartikan sebagai suatu web server
yang kompak, modular, mengikuti standar protokol HTTP, dan tentu saja sangat
digemari. Kesimpulan ini bisa didapatkan dari jumlah pengguna yang jauh melebihi
para pesaingnya. Sesuai hasil survei yang dilakukan oleh Netcraft, bulan Januari
2005 saja jumlahnya tidak kurang dari 68% pangsa web server yang berjalan di
Internet. Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat
dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung
oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan
penanganan server menjadi mudah. Apache merupakan perangkat lunak sumber
terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-
pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation. Saat ini ada dua versi
Apache yang bisa dipakai untuk server produksi, yaitu versi mayor 2.0 dan versi
mayor 3.0. Apache merupakan webserver yang paling banyak digunakan saat ini.
Hal ini disebabkan oleh beberapa sebab, di antaranya adalah karena sifatnya yang
opensource dan mudahnya mengkostumisasikannya. diantaranya dengan
menambahkan support secure protocol melalui ssl dan konektivitasnya dengan
database server melalui bahasa scripting PHP.

II.2. World Wide Web (WWW)

WWW merupakan set aplikasi komunikasi dan system perangkat lunak yang
memiliki karakterisktik sebagai berikut :

1. Umumnya terletak pada internet host dan client.


2. Umumnya menggunakan protocol TCP/IP
3. Mengerti HTML
4. Mengikuti model Client atau server untuk komunikasi data dua arah..
5. Memungkinkan client mengakses server dengan berbagai protocol seperti
HTTP, FTTP,Telnet, dan Gopher.
6. Memungkinkan clients unutk mengakses informasi dalam berbagai media,
seperti teks, audio dan Vidcor.
7. Menggunakan mode alamat uniform Resurce Locator (URL) (WWW) juga
mempunyai tiga komponen system.
8. Antar muka yang kosisten untuk semua platform, akses ini harus dapat
digunakan oleh berbagai jenis computer.
9. Akses informasi yang bersifat universal.
10. Antar muka yang menyediakan akses terhadap berbagai jenis dokumen dan
protocol.

II.3. PHP

PHP merupakan bahasa interpreter yang mempunyai kemiripan dengan bahasa C


dan Perl yang mempunyai kesederhanaan dalam perintah. PHP dapat digunakan
bersama dengan HTML sehingga memudahkan dalam membangun aplikasi web
sangat cepat. PHP dapat digunakan untuk meng-upload, menciptakan database
dan mengerjakan perhitungan matematika. PHP adalah bahasa pemograman yang
berjalan dalam sebuah webserver dan berfungsi sebagai pengolah data pada sebuah
server (Macdoms, 20). Contoh terkenal dari aplikasi PHP adalah forum (phpBB) dan
MediaWiki (Softwere di belakang Wikipedia). PHP juga dapat dilihat sebagai pilihan
lain dari ASP.NET/C#/FOXPRO.NET Microsftsystem, dan CGI/Perl. Contoh aplikasi
lain yang lebih kompleks berupa CMS yang dibangun menggunakan PHP adalah
Mambo, Joomla!, Postnuke, Xaraya, dan lain-lain. Kelebihan PHP dari bahasa
pemrograman lain:
1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak
melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.
2. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai
apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfiguarsi yang relative mudah.
3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan
developer yang siap membantu dalam pengembangan.
4. Dalam sisi pemahaman, php adalah bahasa scripting yang paling mudah
kerana memiliki referensi yang banyak.
5. Php adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin
(Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime
melalui console serta juga dapat menjelaskan perintah-perintah system.

II.4. PostgreSQL Database Server dan PostGIS Extension


PostgreSQL adalah sebuah sistem basis data yang dapat digunakan secara bebas
menurut Perjanjian lisensi BSD. Perangkat lunak ini merupakan salah satu basis
data yang paling banyak digunakan saat ini, selain MySQL dan Oracle. PostgreSQL
menyediakan banyak fitur yang berguna untuk berbagai keperluan basis data.

Dalam hubunganya dengan Sistem Informasi Geografis, PostgreSQL merupakan


basis data yang dapat menyimpan data berupa objek geometrik berupa point (titik),
garis (line), dan area (polygon) selain dari table-tabel atribut (berserta objek-objek
lainnya seperti halnya view, rule, constraint, indeks, fungsi / prosedur, dan lain
sejenisnya) sebagaimana basis data biasa. Dengan menggunakan plugin PostGIS,
yang berguna sebagai spatial database engine, atau extension yang dapat
menambah dukungan dalam pendefinisian dan pengelolaan (fungsional) unsur-
unsur spasial bagi DBMS objek relasional PostgreSQL. Secara praktis, PostGIS
berperan sebagai penyedia layanan spasial bagi DBMS ini. Memungkinkan
PostgreSQL untuk digunakan sebagai backend basis data spasial untuk perangkat
lunak SIG. Singkatnya, PostGIS juga menambahkan tipe-tipe (kumpulan) SQL
(query), operator, dan fungsi-fungsi (analisis) yang kemudian menyebabkan DBMS
PostgreSQL menjadi bersifat “Spatially-enabled”. PostgreSQL merupakan salah satu
basis data terbaik untuk keperluan SIG. Perangkat lunak ini dapat di jalankan
pada Operating Sistem Window, Linuk, Solaris, dan OS X. Untuk mengunduh
PostgreSQL bisa langsung kunjungi website resminya di www.postgresql.org ,
silahkan unduh versi yang sesuai dengan kapasitas PC yang digunakan. Silahkan
instalasi perangkat lunak tersebut, untuk cara melakukan instalasi bisa di search
sendiri di google.

II.5. Konfigurasi Server

Langkah-langkah berikut dilakukan untuk mengkonfigurasi server yang digunakan


untuk sistem aplikasi ePAKSI sebagai berikut :
1. Instalasi LINUX Server
2. Instalasi Web Server

II.5.1. Instalasi LINUX Server dan Database Server PostGreSQL

Linux Server yang digunakan menggunakan Linux ubuntu. Untuk melakukan


instalasi Linux Ubuntu, maka lakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Unduh Ubuntu Server 14.04 dari situs web Ubuntu di releases.ubuntu.com
2. Apabila komputer anda sudah mensupport arsitektur 64 bit anda bisa
mengunduh iso image ubuntu-16.04.2-server-amd64.iso, atau mengunduh
installer 32 bit dengan iso image ubuntu-16.04.2-server-i386.iso untuk
arsitektur 32 bit
3. Buat CD Boot Installer berdasarkan file .iso yang diunduh di nomor 2

Selanjutnya, masukkan CD Boot Installer dan jalankan booting dengan


menggunakan CD tersebut. Setelah melakukan pemilihan bahasa yang akan
digunakan pada saat instalasi akan dihadapkan pada menu utama instalasi. Pilih
Install Ubuntu Server. Hal lain yang bisa dilakukan dari CD installer ini adalah
melakukan mass install Ubuntu Server dengan MAAS (Metal as a Service), Cek
kondisi disk apabila terjadi kerusakan, ini sangat bermanfaat ketika anda
menggunakan CD fisik karena terkadang goresan di CD. Kita bisa juga melakukan
test memori dan memperbaiki sistem Ubuntu Server anda dengan menggunakan
CD installer ini.
Aktifkan automatic update

Pilih untuk juga melakukan instalasi PostGreSQL

Instalasi Ubuntu Server 14.04 selesai. Pilih Continue.


II.5.2. Instalasi Web Server

Web server merupakan sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima
permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan
mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang
umumnya berbentuk dokumen HTML. Ada dua software yang harus diinstalkan,
yaitu apache dan PHP.

Cara kerja dari webserver adalah sebagai berikut :


1. Client komputer (dapat berupa komputer desktop) dengan minimal memiliki
browser dan terhubung ke web server melalui jaringan internet
2. Komputer yang berfungsi sebagai server, dimana didalamnya terdapat
perangkat lunak web server. Agar komputer ini dapat diakses oleh client
maka komputer harus terhubung ke jaringan internet. Dalam jaringan
internet, komputer ini bisa saja menggunakan nickname atau IP address
3. Client (user) akan meminta suatu halaman ke web server untuk ditampilkan
di komputer client, sementara dari sisi server (web server) akan memproses
permintaan client dan menyajikannya pada halaman html sesuai permintaan

Langkah-langkah instalasi dan konfigurasi web server sebagai berikut :


1. Instal semua paket yang dibutuhkan untuk web dan database server
apt-get install apache2 php7
2. Secara default unutk mengkonfigurasi web server dapat dilakukan dengan
mengedit file /etc/apache2/sites-available/default. Terlebih dahulu kita
backup file tersebut:

3. Kemudian dilakukan edit


nano /etc/apache2/sites-available/default
4. Rubah isinya menjadi sebagai berikut :

5. Restart Apache
III. DATABASE

Arsitektur Database menggambarkan keseluruhan konsep database terintegrasi


SDA. ePAKSI adalah subsistem dari data warehouse Irigasi. Data warehouse akan
mengintegrasikan database yang dikembangkan oleh masing-masing pemilik data
berdasarkan data yang disepakati untuk dishare atau diberikan akses terhadapnya
melalui metadata. Proses integrasi ini tidak mensyaratkan kepada pemilik data
untuk menggunakan sistem operasi, database, dengan standarisasi tertentu.

III.1. Arsitektur Database

Sistem database dikembangkan oleh masing-masing pemilik data dan integrasi


hanyalah sebatas data-data yang akan diiintegrasikan. Arsitektur diatas
mensyaratkan keterhubungan antara masing-masing database melalui
international networking (internet). Untuk proses yang sifatnya tidak diperlukan
real time on-line atau database yang dijalankan secara offline, maka proses bisa
dilakukan secara periodik melalui pertukaran data yang disepakati dengan
menggunakan struktur file excel, csv, xml, flat file, dan format lain yang kompatibel
di semua sistem operasi, sehingga proses ETLnya digambarkan sebagai berikut :

Selain pengolahan data tekstual, proses integrasi juga dilakukan terhadap data
spasial dengan arsitektur sebagai berikut :

Data spasial bisa diakses melalui protokol hypertext transfer protocol melalui
internet protocol. Proses pengambilan data spasial digambarkan pada gambar
sebagai berikut :
Permintaan terhadap data spasial dilakukan melalui internet (map request),
selanjutnya sistem akan mengambil dan memfilter data spasial dari data atau
database dan selanjutnya akan disajikan dalam bentuk image.

III.2. Perancangan Database

Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya, tersimpan dengan menggunakan perangkat lunak tertentu untuk
pemrosesannya. Perancangan database bertujuan menjamin semua info yang
diperlukan dalam organisasi meniadakan rangkap data, mengushakan banyaknya
relasi database tentunya memberikan alat handal dan mempresentasikan data dan
mengoptimalkan database.
Perancangan database ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan field-
field apa saja yang akan dibutuhkan untuk membangun suatu table sebagai dasar
pembuatan database.

A. Diagram Konteks

Diagram konteks yaitu diagram yang menunjukkan batas dan jangkauan dari
system informasi yang dibuat. Merupakan gambaran system secara garis
besar dan memperlihatkan kelompok sata input dan output. Diagram
konteks menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara system
dengan bagian-bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan ini merupakan sumber
arus data atau tujuan data yang berhubngan dengan system informasi
tersebut. Diagram konteks memberikan batasan yang jelas mengenai besara-
besaran entitas yang berbeda diluar system yang sedang dibuat. Artinya
diagram ini menggambarkan secara jelas batasan-batasan dari sebuah
seistem yang sedang dibuat. Diagram konteks biasa disebut dengan “Model
system pokok (Fundamental system model) mewakili keseluaran elemen
perangkat lunak dengan masukan (input) dan keluaran (output) yang
diidentifikasi dengan anak panah masuk dan keluar memperlihatkan sumber
data”.

B. Flowchart (Diagram Alir)


Flowchart adalah pemggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan
urutan prosedur dari suatu program (Mahyusir,1989). Flowchart menolong
analis dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-
segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-
alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart terbagi 5 jenis , yaitu:
 Flowchart sistem, merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja
atau apa yang sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan
dan menjelaskan urutan dari prosedurprosedur yang ada didalam
sistem.
 Flowchart dokumen, berguna untuk menelusuri alur form dan laporan
sistem dari system dari satu bagian untuk menelusuri alur form dan
laporan diproses, dicatat dan disimpan.
 Flowchart skematik, digunakan sebagai alat komunikasi antara analis
system dengan seorang yang tidak familiar dengan symbol-simbol
flowchart yang konvesional.
 Flowchart program, dihasilkan dari flowchart system yang merupakan
keterangan yang lebih rinci tentang bagaimana langkah program atau
[prosedur sesungguhnya dilaksanakan. Flowchart ini menunujukan
setiap langkah program atau prosedur dalam urutan yang tepat saat
terjadi.
 Flowchart proses, merupakan teknik penggambaran rekayasa
industrial yang memecah dan menganalisis langkah-langkah
selanjutnya dalam suatu prosedur atau system

C. Data Flow Diagram (DFD)


Data flow diagram adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi
untuk menggambarkan arus dari data sistem yang penggunaanya sangat
membantu untuk memahami secara logika, terstruktur dan jelas. DFD
merupakan salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan,
khususnya bila fungsi-fungsi sistem yang merupakan bagian yang lebih
penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan
kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan
hanya pada fungsi sistem. Komponen DFD menurut Yourdan dan DeMarco.
 Terminator / Entitas Luar Terminator adalah entitas di luar sistem
yang berkomunikasi atau berhubungan langsung sengan sistem. Hal
yang perlu diperhatikan tentang terminator: - Alur data yang
menghubungkan terminator dengan sisitem menunjukkan hubungan
sistem dengan dunia luar. - Profesional sistem tidak dapat mengubah
isi/cara kerja, prosedur yang berkaitan dengan terminator. Hubungan
yang ada antar terminator tidak digambarkan dalam DFD.
 Komponen Proses Komponen proses mengggambarkan tranformasi
input menjadi output. Penanaman proses disesuaikan dengan
proses/kegiatan yang sedang dilakukan. Beberapa hal yang harus
diperhatikan tentang komponen proses: - Proses harus memiliki input
dan ouput - Proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator,
data penyimpanan atau proses melalui alur data. - Sistem bagian yang
sedang dianalisi oleh professional sistem digambarkan dengan
komponen proses
 Penyimpanan Data Komponen ini digunakan untuk membuat model
sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda bersifat
jamak. Beberapa hal yang harus diperhatikan tentang media
penyimpanan: - Media penyimpanan berfungsi sebagai tujuan atau
tempat penyimpanan dari suatu proses. - Media penyimpanan
berfungsi sumber/proses yang memelukan data. - Media penyimpanan
berfungsi sebagai sumber dan tujuan dari suatu proses.

III.3. Entity Relationship Database

Entity Relation Diagram (Diagram ER) Entity Relation Diagram adalah salah satu
teknik pemodelan data dengan cara menentukan data apa saja yang terdapat
dalam suatu entity dan hubungan antar entity. Adapun tahap-tahap dalam
pembuatan diagram ER, yaitu:
a. Mempelajari input yang akan dipakai.
b. Meracang model konseptual.
c. Memprensentasikan model- model tersebut dengan menggunakan diagram
yang memakai notasi diagram ER.
Diagram ER memperlihatkan hubungan yang ada diantara dan store dari sebuah
sistem tertentu. Jadi diagram ER merupakan notasi grafik dari sebuah model data
yang diperoleh dari analisis. Entity dan relationship atau sebuah model jaringan
yang menjelaskan tentang data yang tersimpan dari sebuah sistem. Perbedaan
antara diagram ER dan DAD merupakan model dari proses yang terjadi di dalam
sistem, sedangkan diagram ER tidak menggambarkan aliran data maupun proses
terhadap data, membuat data, mengubah data dan mengahapus data. Simbol dari
elemen-elemen diagram ER dapat dilihat pada daftar simbol. Elemen-elemen
diagram ER adalah sebagai berikut :
 Entitas (entity) Entitas merupakan objek yang ada didalam system dan
merupakan kata benda yang dikelompokkan dalam empat jenis nama yaitu
orang, benda, lokasi dan kejadian dan disimbolkan dengan emmpat persegi
panjang. Suatu entity bisa berupa objek yang memiliki keadaan konseptual.
Weak entity adalah entity yang keberadaanya bergantung pada keberadaan
entity lainya.
 Atribut (Atribut) Atribut merupakan karakterisktik dari setiap entity maupun
relationship, artinya sesuatu yang menjelaskan dari apa yang sebelumnya
dimaksud dengan entity maupun relationship. Sehingga sering disebut
elemen data dari tiap entity atau relationship disimbolkan dengan elips. Ada
beberapa jenis atribut, yaitu :
o Composer attribute, yaitu attribute yang dibentuk dari gabungan
beberapa atribut lainya.
o Multi value attribute, yaitu attribute yang memiliki beberapa value
untuk tiap insatance dari entity.
 Relasi (Relationship) Realsi merupakan hubungan yang terjadi antara satu
entitas atau lebih. Simbol pada ER diagram digambarkan dengan simbol
diamond atau decision. Jika suatu entity set dihubngkan dengan relationship
maka pemogramanya dilakukan dengan mengunkan system garis lurus.
Kumpulan dari relationship yang sejenis disebut relation relationship set.
 Kardinal (Cardinality) Kardinal merupakan tingkat hubungan banyak
tidaknya hubungan antara entitas. Digunakan untuk menjelaskan batasa
pada jumlah entity yang berhubungan melalaui sebuah relationship.
Cardinality mempunyai tiga jenis, yaitu:
 One to One (:) Suatu tingkat hubungan dimana satu kejadian pada entitas
yang pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada
entitas kedua dan sebaliknya.
 One to Many / Many to One (:M/M:) Tingkatan hubungan dimana satu
kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan
dengan kejadian pada edintitas kedua dan sebaliknya
 Many to Many (M:M) Tingkatan hubungan tiap kejadian pada sebuah entitas
akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainya,
baik melihat dari sisi entitas pertama maupun dari entitas yang kedua
IV. IMPLEMENTASI SISTEM

Back Office Field Survey Back Office


(Online Access) (Online/Offline Access) (Online Access)

Inventarisasi Aset Web Editing Hasil


Persiapan Penilaian Kinerja
Irigasi Survey
Survey

Web Otorisasi Pemeliharaan Matrix Harga


Akses Survey DI Rutin Satuan

Prioritas
Instalasi ePAKSI Kerusakan Aset
Penanganan
Android

Pengamanan dan
Pencegahan Pelaporan
Setting ePAKSI
Android

Prioritas
Penanganan

Skenario implementasi ePAKSI sesuai level otoritas sistem dibagi atas :


1. Administrator sistem
2. Administrator Daerah Irigasi (sesuai kewenangannya : Pusat, Provinsi dan
Kabupaten/Kota)
3. Pengguna Daerah Irigasi
4. Manajemen
5. Publik
Gambar berikut memperlihatkan aktivitas yang dilakukan sesuai level otoritas
sistem

Administrator Administrator Pengguna


Sistem Manajemen Publik
Daerah Irigasi Daerah Irigasi

Setting Sistem Maintain Survey


ePAKSI Daerah Irigasi Android
Dashboard
Data Publik
DSS ePAKSI

MaintainTabel Set Password Editing Web


Referensi Daerah Irigasi ePAKSI

Maintain Editing Web


Pengguna DI ePAKSI

Silahkan lihat buku Volume 2 terkait dengan penggunaan aplikasi ePAKSI berbasis
Android dan buku Volume 3 terkait dengan penggunaan aplikasi ePAKSI berbasis
Web.

Anda mungkin juga menyukai