1. Uraian Pendahuluan
Menindaklanjuti implementasi otonomi daerah Pemerintah Kota Bekasi mengupayakan
pengembangan potensi daerah nya, salah satunya adalah pengembangan dan
pemberdayaan irigasi desa dengan melakukan perencanaan jaringan irigasi yang ada
di wilayahnya. Pemanfaatan jaringan irigasi teknis pada daerah irigasi yang ada
ditunjang oleh pemberdayaan irigasi kecil diharafkan dapat meningkatkan lahan irigasi
secara intensif maupun ekstensif. Intensifikasi dapat dicapai dengan peningkatan
intensitas tanam dan efisiensi pemakaian air irigasi, sedangkan ekstensifikasi dapat
dicapai dengan memanfaatkan sumber air irigasi yang ada secara efisien dengan luas
areal yang optimum.
Di wilayah Kota Bekasi cukup banyak terdapat lahan irigasi yang dapat dikembangkan
dengan system jaringan irigasi yang baik sehingga upaya pemerintah Kota Bekasi di
atas dapat dicapai. Untuk memperoleh gambaran yang akurat, lengkap, dan mutakhir
mengenai keadaan irigasi di Kota Bekasi dengan tujuan membentuk kumpulan
dokumen berupa database, yang datanya digunakan sebagai masukan untuk
penyusunan rencana dan program pembinaan selanjutnya serta dapat memberikan
catatan tentang data inventarisasi irigasi.
Data jaringan irigasi yang umum digunakan pada saat ini masih bersifat paper based
dan belum terkomputerisasi. Seiring dengan perkembangan teknilogi informasi yang
sangat pesat, permodelan software data dapat dilakukan dengan berbasis pada sistem
informasi. Pemilihan software dikarenakan data jaringan merupakan suatu data yang
bersifat keruangan (spatial). Diharapkan dengan tersedianya software tersebut,
penyediaan informasi terhadap suatu jaringan bidang irigasi dapat dilakukan secara
lebih efektif dan efisien sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan
lebih cepat dan akurat.
Menindaklanjuti hal diatas,maka Pemerintah Kota Bekasi pada Tahun Anggaran 2020
melakukan penyusunan database jaringan irigasi yang lokasi nya tersebar di beberapa
kecamatan di wilayah Kota Bekasi.
2. Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif
mengenai jaringan irigasi di Kota Bekasi dengan tujuan agar data tersebut dapat
dimanfaatkan secara terpadu bagi keperluan perencanaan dan pengelolaan jaringan
irigasi untuk mendukung pembangunan terutama pembangunan sektor pertanian di
Kota Bekasi.
3. Sasaran
Adapun sasaran pekerjaan ini adalah :
a. Mengidentifikasi dan menginventarisir data irigasi di Kota Bekasi.
b. Menyajikan data irigasi yang dikemas secara informatif, baik dalam bentuk data
spasial maupun data non spasial kedalam suatu sistem informasi manajemen data
base irigasi Kota Bekasi.
c. Menyajikan dan memasukkan data daerah irigasi kedalam kamus data Geospasial
sesuai Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan
Kebijakan Satu Peta beserta jaringan nya.
d. Menginventarisir potensi dan permasalahan irigasi di Kota Bekasi.
4. Lokasi Kegiatan
Lokasi pekerjaan mencakup seluruh wilayah administrasi Kota Bekasi.
5. Satuan Kerja
Satuan Kerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan Kota Bekasi.
6. Data Penunjang
Data penunjang penyusunan database irigasi Kota Bekasi harus mengacu kepada
peraturan perundang-undangan dan manual / pedoman lain yang terkait.
a. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bekasi.
b. Rencana Induk dan Pemetaan Jaringan irigasi Kota Bekasi.
7. Ruang Lingkup
a. Lingkup Wilayah
Lingkup wilayah pekerjaan meliputi seluruh wilayah Kota Bekasi.
b. Lingkup Materi
Lingkup kegiatan penyusunan database irigasi meliputi :
1. Inventarisasi data mengenai irigasi di Kota Bekasi.
2. Kompilasi dan pengolahan data sehingga menjadi informasi yang berguna bagi
pengelolaan dan pengembangan irigasi di Kota Bekasi.
3. Identifikasi potensi dan permasalahan irigasi di Kota Bekasi.
Berdasarkan lingkup materi sebagaimana dikemukakan diatas, lingkup kegiatan
yang harus dilaksanakan konsultan meliputi :
1. Pekerjaan Persiapan
a. Pekerjaan administrasi
b. Penyusunan rencana kerja
c. Persiapan personil dan peralatan
d. Pengumpulan data sekunder, seperti peta daerah irigasi, skema jaringan,
skema bangunan.
e. Orientasi lapangan.
2. Pekerjaan Lapangan
a. Konsultan wajib melakukan inventarisasi data irigasi, membuat
dokumentasi yang ada di area lokasi pekerjaan.
b. Konsultan wajib melakukan inventarisasi system irigasi (berikut saluran
pembuang) dan keadaan kondisinya meliputi kegiatan sebagai berikut :
1) Prasarana fisik jaringan irigasi, mulai dari bangunan utama (bendung /
bendungan), saluran pembawa, saluran pembuang, bangunan air
disetiap saluran, jalan inspeksi, fasilitas OP (kantor, perumahan, dll).
Data yang perlu di inventarisir meliputi :
- Lokasi
- Dimensi utama dari setiap bangunan / saluran
- Kapastas
- Kondisi umum (tingkat kerusakan bila ada)
2) Organisasi dan personalia pengelola jaringan (organisasi OP dan
personil).
3) Dokumentasi jaringan irigasi.
4) Perkumpulan Petani Pemakai air (P3A) pada daerah irigasi
bersangkutan.
c. Pada kegiatan survey / penelusuran jaringan, konsultan wajib melakukan
pengukuran jaringan irigasi.
d. Pada kegiatan survey / penelusuran jaringan, konsultan wajib
mengikutsertakan petugas instansi Juru / Mantri, Pengamat / Cabang Dinas
/ UPTD, instansi terkait didaerah irigasi yang bersangkutan.
e. Data-data hasil kegiatan lapangan tersebut harus dapat menggambarkan
kebutuhan penanganan pengelolaan jaringan irigasi baik visual maupun
data teknis (volume kerusakan yang terjadi).
f. Menyusun daftar hasil pekerjaan survey / penelusuran jaringan irigasi
tersebut diatas dan mendiskusikannya bersama petugas dari UPTD dan
Instansi di Kota Bekasi untuk menyusun skala prioritas penanganan di
daerah irigasi yang bersangkutan.
3. Pengolahan Data
Hasil survey pada butir 2 diatas, dibuat dalam bentuk database yang
mempunyai kapabilitas yang dapat menambah, memperbaiki,menghapus dan
mengembangkan sesuai kebutuhan.
4. Output Database
Data umum yang dikumpulkan terdiri atas :
a. Identitas daerah irigasi data yang dikumpulkan untuk identifikasi daerah
irigasi (DI) meliputi data yang tidak berubah (data statis) dan data yang
dapat berubah menurut waktu (data dinamis) sebagai berikut :
Data statis antara lain.
1) Nama Daerah Irigasi;
2) Kewenangan pengelolaan;
3) Nama kantor pengelola;
4) Nama wilayah sungai;
5) Nama sumber air;
6) Lokasi bangunan pengambilan (intake);
7) Penggunaan jaringan;
8) Pola tanam; dan
9) Luas potensial.
9. Tenaga Ahli
Penyedia jasa harus menguraikan tugas, tanggung jawab dan kewajiban tenaga ahli
yang diusulkan dalam kegiatan pekerjaan ini. Tenaga ahli yng akan diusulkan adalah
tenaga ahli yang dapat dilibatkan untuk melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan.
a. Tenaga Ahli
1) Ketua Tim / Team Leader Sarjana S1 Teknik Sipil yang memiliki sertifikat
keahlian bidang / sub bidang irigasi dengan kualifikasi “ahli” dari lembaga yang
sah dengan pengalaman sekurang-kurangnya 4 tahun.
2) Ahli Geodesi Sarjana S1 Teknik Geodesi yang memiliki sertifikat keahlian
bidang / sub bidang irigasi dengan kualifikasi “ahli” dari lembaga yang sah
dengan pengalaman sekurang-kurangnya 4 tahun.
3) Ahli Pertanian Sarjana S1 Teknik Pertanian dengan pengalaman sekurang-
kurangnya 4 tahun dalam bidang yang sesuai dengan bidangnya.
4) Ahli Informatika Sarjana S1 Teknik Informatika dengan pengalaman sekurang-
kurangnya 4 tahun dalam bidang yang sesuai dengan bidangnya.
b. Asisten Tenaga Ahli
1) Asisten Ahli Sipil Sarjana S1 Teknik Sipil dengan pengalaman sekurang-
kurangnya 4 tahun dalam bidang yang sesuai dengan bidangnya.
2) Asisten Ahli Geodesi Sarjana S1 Teknik Geodesi dengan pengalaman
sekurang-kurangnya 4 tahun dalam bidang yang sesuai dengan bidangnya.
3) Asisten Ahli Informatika Sarjana S1 Teknik Informatika dengan pengalaman
sekurang-kurangnya 4 tahun dalam bidang yang sesuai dengan bidangnya.
Konsultan menyediakan 1 (satu) orang asisten ahli masing-masing bidangnya.
c. Tenaga Penunjang / Pendukung
1) Tenaga Administrasi Keuangan
2) Surveyor