Latar Belakang efektif, efisien dan berkelanjutan serta
guna meningkatkan produksi pertanian Pengelolaan Pengelolaan irigasi dalam rangka ketahanan pangan nasional merupakan kegiatan yangsangat penting dan kesejahteraan masyarakat, perlu dalam menunjang produksi pertanian dan dilakukan pengelolaan aset irigasi secara ketahanan pangan nasional. Oleh karena berkelanjutan. Pengelolaan Aset Irigasi itu, sistem irigasi perlu dikelola dengan dilaksanakan melalui kegiatan: baik dan dikembangkan sesuai dengan tuntutan danaspirasi masyarakat. a. inventarisasi aset irigasi; Sebagaimana tercantum dalamUndang- b. perencanaan pengeloiaan aset undang No. 11 Tahun l974 tentang irigasi; Pengairan, bahwa air beserta sumber - c. pelaksanaan pengelolaan aset sumbernya, termasuk kekayaan alam yang irigasi; terkandung didalamnya, mempunyai d. evaluasi pelaksanaan pengelolaan fungsi sosial sertadigunakan untuk aset irigasi;dan sebesar-besar kemakmuran rakyat. e. pemutakhiran hasil inventarisasi aset irigasi. Sebagai tindak lanjut dalam pelaksanaan UU No. 11 Tahun 1974, Perencanaan Pengelolaan Aset pemerintah telah menetapkan kebijakan di Irigasi adalah merupakan suatu bidang irigasi dengan menerbitkan pendekatan yang menyeluruh yang serangkaian Peraturan pemerintah, yang merangkum semua aspek yang terkait berhubungan dengan irigasi yaitu PPNo. dengan Jaringan Irigasi yang akhirnya 77 Tahun 2001 tentang Irigasi. mempengaruhi aspek kuantitas dan kualitas. Dengan adanya pengelolaan aset Inventarisasi merupakan langkah irigasi yang dapat dipertanggung pertama dalam rangka pengelolaan aset jawabkan, maka diharapkan dapat jaringan irigasi. Sebagaimana tercantum digunakan untuk evaluasi upaya dalam pasal 36 PP No.77 Tahun 2001 alternative agar lebih baik dalam tentang irigasi, bahwa inventarisasidaerah penggunaan Jaringan Irigasi. irigasi meliputi kegiatan pencatatan/pendataan fisik, kondisi, dan Pada saat ini, penyelenggaraan fungsi jaringan irigasi,ketersediaan air, pengelolaan prasarana irigasi semakin areal pelayanan serta lembaga pengelola kompleks akibat penerapan kebijakan irigasi. Pengelolaan Aset Jaringan Irigasi desentralisasi dan otonomi daerah serta mencakup inventarisasi, perencanaan terjadinya degradasi kondisi DAS. pengelolaan, pelaksanaan pengelolaan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan aset Operasional dan Pemeliharaan Irigasi irigasi, serta pemutakhiran hasil Operasional dan Pemeliharaan Irigasi inventarisasi aset irigasi. Sesuai peraturan Pemerintah Nomor: 20 Permen PUPR Nomor 23/PRT/M/2015 tahun 2006 tentang irigasi. tentang Pengelolaan Aset Irigasi Operasi jaringan irigasi yaitu upaya mempertimbangkan bahwa dalam rangka pengaturan air irigasi dan pengeiolaan jaringan irigasi secara pembuangannya termasuk kegiatan membuka, menutup pintu bangunan air endapan sedimen, memutus siklus hama irigasi, menyusun rencana tata tanam dan penyakit, serta menertibkan jadwal tanam. menyusun rencana pembagian air,pengumpulan data, memantau dan Inventarisasi Jaringan Irigasi Krueng mengevaluasi. Aceh
Memelihara jaringan irigasi yaitu : Inventarisasi jaringan irigasi
berupaya menata dan mengamankan dimaksudkan untuk mengetahui jumlah dan jaringan irigasi agar selalu dapat prosentase kerusakan pada jaringan irigasi berfungsi dan berguna memperlancar Krueng Aceh. Jaringan irigasi memiliki pelaksanaan operasi dan, mempertahankan saluran pembawa sepanjang 107,31 kelestarian jaringan irigasi. Rehabilitasi kilometer, saluran induk/primer sepanjang jaringan irigasi dengan kegiatan 27,39 kilometer, saluran sekunder perbaikan jaringan irigasi guna sepanjang 79,92 kilometer, dan saluran mengembangkan fungsi dan pelayanan pembuang 38,40 kilometer. irigasi seperti semula. Hasil pengamatan di lapangan ditemukan beberapa permasalahan yang Operasi Jaringan Irigasi mengakibatkan terganggunya Operasi jaringan irigasi meliputi pendistribusian air ke areal persawahan kegiatan pengumpulan data seperti data yang membutuhkan penanganan secara debit, curah hujan, data luas tanam dan prioritas. Permasalahan-permasalahan lainnya. Disamping ruang lingkup operai tersebut antara lain: jaringan juga mencakup pekerjaan (1) Endapan sedimen dan sampah dalam kalibrasi/alat pengukur debit, penyuluhan saluran. Hasil pengamatan di lapangan tentang pemanfaatan air, perencanaan endapan sedimen terdapan dalam saluran pembagian air, rencana tata tanam, rencana pada Desa Lamcot, Desa Lamkeunung, pengairan dan pekerjaan pembagian air saluran pada Desa Cot Cut, Desa Cot serta pekerjaan membuka/menutup air Sayeun, Desa Cot Karing, Desa Lam Baet, bendung. Desa Lamgawe, Desa Lamujung, Desa Berdasarkan hasil pengamatan dan Lamsabang, Kuta Baro, Desa Cot Preh, informasi di lapangan daerah irigasi Krueng Desa Lamateuk. (2) Rumput di sepanjng Aceh telah memiliki jadwal tanam yang bahu saluran. Berdasarkan hasil survei baku, awal tanam dilakukan serempak pada penelusuran jaringan, rumput tumbuh di Bulan November dan awal Bulan Mei. sepanjang bahu saluran, di sepanjang Sesuai dengan perhitungan awal Bulan saluran pada Desa Lamcot, Desa November dan awal Bulan Mei merupakan Lamkeunung, Desa Cot Sayeun, Desa Cot jadwal tanam yang paling efektif dan Karing, Desa Lam Baet, Desa Lamgawe, mengutungkan. Sedangkan pola tanam yang Desa Lamujung, Desa Lamsabang, Kuta sudah berjalan pada daerah irigasi tersebut Baro, Desa Cot Preh, Desa Lamateuk. (3) adalah padi. Setelah selesai masa tanam Hewan peliharaan. Terdapatnya hewan selanjutnya dilakukan pengeringan saluran. peliharaan karena kurangnya kesadaran Pengeringan saluran tersebut bertujuan masyarakat dan karena kurangnya untuk melihat kondisi bangunan di bawah bangunan jembatan penyebrangan hewan air, perbaikan saluran, pengangkatan mengakibatkan terjadinya kerusakan di beberapa saluran. Hewan peliharaan didapati pada saluran pada Desa Lamujung Dari hasil pengamatan maka dan Desa Lamsabang. (4) Kerusakan diperoleh beberapa strategi yang sesuai tanggul saluran. Kerusakan saluran terjadi dengan kondisi lapangan. Strategi trsebut pada saluran pada Desa Lamcot, dan Desa adalah : Lamkeunung. Kegiatan pemeliharaan yang harus dilaksanakan berdasarkan Anonim (1) Efesiensi pemanfaatan dan penggunaan (2007) adalah pemeliharaan rutin dan air pada bagian hulu, tengah dan hilir pemeliharaan berkala. Dari hasil terutama pada musim kemarau; (2) identifikasi jaringan irigasi Krueng Aceh Meningkatkan kesadaran dan peran serta wilayah ranting Blang Bintang masyarakat petani melalui peningkatan pemeliharaan rutin dan berkala yang perlu intensitas informasi, dan komunikasi dilakukan adalah dengan melakukan khususnya sosialisasi tentang pentingnya pemotongan rumput di sekitar bahu saluran, keterlibatan masyarakat petani dalam perlu dilakukan pembersihan sampah dan operasional dan pemeliharaan jaringan sedimen dari dalam saluran, dan irigasi; (3) Meningkatkan sarana dan memperbaiki kerusakan atau kebocoran prasarana jaringan irigasi melalui dana desa pada saluran irigasi. dengan memanfaatkan dukungan dari masyarakat; (4) Melakukan revitalisasi Pemeliharaan Rutin dan Berkala kelembagaan P3A agar menjadi lembaga yang mandiri dan aktif dalam kegiatan Pelaksanaan pemeliharaan rutin operasional dan pemeliharaan jaringan pada jaringan irigasi oleh pemerintah irigasi. melalui petugas dari dinas terkait rutin dilaksanakan. Kegiatan tersebut antara lain Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yaitu pembuangan sedimen di bangunan irigasi, pengecatan pintu air, pemotongan Perkumpulan Petani Pemakai Air rumput dalam 1 (satu) tahun sebanyak 4 (P3A) dibentuk oleh dan untuk para petani (empat) kali. Pemeliharaan berkala yang pemakai air pada petak tersier berdasarkan dilakukan oleh pemerintah mencakup kesadaran atas kepentingan bersama, dan pekerjaan galian sedimen, perbaikan tujuannya adalah mendayagunakan potensi dinding saluran sekunder dan perbaikan- air irigasi yang tersedia dalam petak tersier perbaikan kerusakan lainnya yang untuk kesejahteraan masyarakat tani. diperlukan. Sesuai dengan Kepmen Dalam Negeri Peran pemerinah dalam Nomor: 50 tahun 2001 tentang Pedoman melaksanakan pemeliharaan rutin dan Pemberdayaan Perkumpulan Petani berkala sudah baik, namun kerjasama Pemakai Air (P3A), menyebutkan tugas dan dengan P3A perlu di bangun dan tanggung jawab petani pemakai air adalah ditingkatkan agar proses pemeliharaan pada mengatur dan melaksanakan pengolalaan saluran sekunder dan terseir dapat sejalan irigasi agar berdaya guna dan berhasil guna. dan lancar sesuai dengan peraturan Dengan keputusan tersebut diatas, jelas pemerintah tentang operasional dan para petani yang terkumpul dalam suatu pemeliharaan irigasi (Anonim, 2007). wadah yang disebut P3A mempunyai suatu tangung jawab yang besar dalam hal Strategi Operasional dan Pemeliharaan pengaturan dan pengololaan irigasi. Jaringan Irigasi Tujuan dan tugas P3A Kesimpulan Tujuan perkumpulan petani Berdasarkan hasil analisis dan pemakai air adalah mendayagunakan pembahasan dapat diambil beberapa potensi air irigasi yang tersedia dalam petak kesimpulan, yaitu : tersier atau daerah irigasi perdesaan/irigasi pompa yang luasnya dipersamakan dengan (1). Berdasarkan hasil evaluasi kondisi luas petak tersier untuk kesejahteraan eksisting jaringan irigasi wilayah ranting masyarakat pada umumnya dan petani pada Blang Bintang, terdapat kerusakan pada khususnya. Selain tujuan diatas, sebahagian saluran, banyak terdapat berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan sedimen dan tumpukan sampah dan adanya Umum Nomor: 30/PRT/M2007 tentang hewan peliharaan yang diikat maupun Pedoman Pengembangan dan Pengelolaan dilepas di sekitar jaringan irigasi. Kondisi Sistem Irigasi Partisipasi, P3A juga ini tidak sesuai dengan peraturan yang mempunyai tugas antara lain : berlaku, tentang kewajiban melakukan pengamanan jaringan irigasi. (1) Mengelola air dan jaringan irigasi didalam petak tersier atau daerah irigasi (2) Berdasarkan hasil evaluasi, penggabungan rumusan strategis sistem pedesaan/irigasi pompa agar air irigasi operasional dan pemeliharaan jaringan dapat diusahakan untuk dimamfaatkan oleh irigasi, dari hasil berdasarkan hasil survey anggotanya secara tepat guna dan berhasil kondisi eksisting maka dapat dirumuskan strategistrategi yang bisa diterapkan dalam guna dalam memenuhi kebutuhan petanian pelaksanaan operasional dan pemeliharaan dengan memperhatikan unsur pemerataan di jaringan irigasi wilayah ranting Blang diantara para petani. (2) Melakukan Bintang, antara lain adalah sebagai berikut: pemeliharaan jaringan tersier atau jaringan a) Meningkatkan sistem pengaturan air irigasi pedesaan/irigasi pompa sehingga irigasi secara operasional untuk jaringan tersebut dapat tetap terjaga melakukan efesiesi dalam penggunaan air irigasi. kelangsungan fungsinya. (3) Menentukan b) Meningkatkan kualitas SDM dengan dan mengatur iuran dari para anggota yang memberikan sosialisasi, kepada berupa uang, hasil panen atau tenaga untuk masyarakat petani dalam meningkatkan produksi tani serta pelaksanaan pendayagunaan air irigasi dan pemeliharaan operasional dan pemeliharaan jaringan jaringan tersier atau jaringan irigasi. pedesaan/irigasi pompa serta usaha-usaha c) Melibatkan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan pengawasan perkembangan perkumpulan sebagai suatu jaringan irigasi. organisasi. (4) Membimbing dan d) Mengaktifkan kembali perkumpulan mengawasi para anggotanya agar petani pemakai air (P3A) dalam memenuhi semua peraturan yang ada mengelola dan memelihara jaringan irigasi. hubunganya dengan pemakaian air yang e) Meningkatkan peran dan tanggungjawab dikeluarkan oleh pemerintah pusat maupun pengurus (P3A) serta masyarakat dalam daerah terhadap organisasinya. memeliharan jaringan irigasi. DAFTAR KEPUSTAKAAN
Anonim 2001, Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 30/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Pengembangan dan Pengelolaan sistem Irigasi Partisipasif, Jakarta Anonim, 2012, Laporan Operasional dan
Anonim 2007, Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 32/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi, Jakarta.
Anonim, 2012, Laporan Operasional dan
Pemeliharaan Pengelolaan Aset Irigasi DI. Krueng Aceh, Aceh.
Perencanaan Jaringan Irigasi Pancar Pada Tanaman Cabai Di Desa Sumberkima Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng Provinsi Bali Dona Dwi Luckytasari 105060400111014