Anda di halaman 1dari 19

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENILAIAN KINERJA DAN PENYUSUNAN AKNOP DAERAH IRIGASI LOMAYA ALALE,


DAERAH IRIGASI ALOPOHU, DAERAH IRIGASI PAGUYAMAN

URAIAN PENDAHULUAN
1. LATAR Dalam rangka peningkatan kinerja layanan irigasi, Pemerintah mencanangkan
BELAKANG program pembangunan nasional berkelanjutan yang tertuang dalam Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yang bertujuan: i) mendukung
koordinasi antar-pelaku pembangunan, ii) menjamin terciptanya integrasi,
sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi
pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah, iii) menjamin keterkaitan dan
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan,
iv) mengoptimalkan partisipasi masyarakat, dan v) menjamin tercapainya
penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Sasaran utama pembangunan ketahanan air sesuai RPJMN 2015-2019
diantaranya adalah mendukung program Nawacita Pemerintah dalam hal
kedaulatan pangan melalui rehabilitasi 3 juta Ha jaringan irigasi dan
pembangunan 1 juta Ha jaringan irigasi serta Operasi dan Pemeliharaan (OP)
jaringan irigasi seluas 5 juta Ha sampai dengan 2019 yang meliputi jaringan
irigasi permukaan, jaringan irigasi rawa dan jaringan irigasi air tanah.
Untuk mewujudkan sasaran di atas, arah kebijakan pembangunan ketahanan air
adalah meningkatkan kapasitas kelembagaan, ketatalaksanaan, dan keterpaduan
dalam pengelolaan sumber daya air yang terpadu, efektif, efisien dan
berkelanjutan, termasuk peningkatan ketersediaan dan kemudahan akses
terhadap data dan informasi, melalui strategi:
1. Melengkapi peraturan perundangan serta penyusunan Norma, Standar,
Prosedur dan Kriteria (NSPK) sebagai pedoman teknis pelaksanaan dan
koordinasi pengelolaan sumber daya air;
2. Melanjutkan penataan kelembagaan sumber daya air, antara lain dengan:
a. Mensinergikan pengaturan kewenangan dan tanggung jawab di
semua tingkat pemerintahan beserta seluruh pemangku kepentingan;
b. Meningkatkan kemampuan komunikasi, kerjasama, dan koordinasi
antar lembaga; dan

Operasi dan Pemeliharaan SDA I 1


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
c. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pengelolaan sumber daya
air, termasuk kelembagaan operasi dan pemeliharaan.
3) Meningkatkan kordinasi dan kolaborasi antar pemerintah dan antar sektor
dalam hal pengelolaan daerah hulu dan hilir;
4) Menumbuhkan prakarsa dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
setiap upaya pengelolaan sumber daya air melalui proses pendampingan,
penyuluhan dan pembinaan, serta sistem kemitraan antara pemerintah dan
masyarakat dalam rangka pengelolaan sumber daya air;
5) Mendorong terbentuknya jaringan informasi sumber daya air antar
pemangku kepentingan;
6) Meningkatkan kapasitas operasional dan pemeliharaan melalui pemenuhan
Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) untuk setiap
infrastruktur sumberdaya air; dan
7) Mendorong terbentuknya sistem pengelolaan data dan informasi terpadu
untuk mewujudkan jaringan basis data antar pemangku kepentingan yang
dapat diakses dan dimanfaatkan.
Kegiatan pengelolaan aset secara garis besar terdapat dalam kegiatan
penelusuran aset irigasi sedangkan penilaian kinerja sistem irigasi (IKSI)
terdapat dalam kegiatan kinerja sistem irigasi. Terkait pelaksanaan IKSI
sesungguhnya selaras dengan Surat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Nomor: S-44/M.EKON/02/2016 tanggal 26 Februari 2016 tentang Pendataan dan
Pengembangan Sistem Irigasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Direktorat Bina Operasi &
Pemeliharaan berusaha untuk mengevaluasi kinerja sistem irigasi permukaan
secara utuh (dari bangunan utama sampai dengan tersier) Kegiatan penelusuran
aset irigasi dan penilaian kinerja sistem irigasi adalah 2 (dua) buah kegiatan
yang saling berkaitan satu terhadap yang lainnya, dimana: i) sebelum melakukan
kegiatan IKSI di tingkat DI, kegiatan PAI (Pengelolaan Aset Irigasi) harus
dilakukan terlebih dahulu guna mendapatkan profil dan kondisi aset jaringan
irigasi, dan ii) diikuti dengan pelaksanaan IKSI guna menilai kinerja sistem irigasi
yang telah direhabilitasi/peningkatan/operasi dan pemeliharaan. Semua data
penelusuran aset irigasi dijadikan referensi dalam kegiatan IKSI.

Operasi dan Pemeliharaan SDA I 2


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Sejauh ini kedua kegiatan dimaksud dalam pelaksanaan umumnya masih
dilakukan secara terpisah dan keluaran dari kegiatan PAI tidak dijadikan referensi
pelaksanaan IKSI di tingkat DI. Dengan demikian dalam rangka peningkatan
efektifitas dan efisiensi pelaksanaan, maka kegiatan PAI dan IKSI diintegrasikan
dalam satu paket yang sama yakni Paket PAKSI (Pengelolaan Aset dan Kinerja
Sistem Irigasi).
Menindak-lanjuti integrasi pelaksanaan PAI dan IKSI dalam PAKSI serta guna
mendukung keberlanjutan pengelolaan irigasi di tingkat DI, maka pelaksanaannya
dilakukan dalam 2 (dua) tahapan, yakni tahapan baseline dan tahapan update.
Dalam tahapan baseline, semua DI yang belum pernah dilakukan kegiatan PAKSI
maka wajib melaksanakan kegiatan identifikasi guna menentukan kondisi semua
aset dan kinerja sistem irigasi. Sedangkan bagi DI yang telah melaksanakan
kegiatan baseline PAKSI, maka secara periodik/pertahun akan dilakukan kegiatan
update PAKSI hingga tahun ke 5 (lima) sebagaimana diatur dalam Permen PUPR
No. 23/PRT/M/2015 tentang PAI. Dengan demikian, pasca tahun ke 5 (lima) bagi
DI yang telah melakukan kegiatan update PAKSI apabila diperlukan perlu
dilakukan kembali kegiatan baseline. Selanjutkan kedua tahapan ini akan
dilakukan secara bergantian guna mempertahankan pengelolaan irigasi sesuai
dengan umur rencana setiap aset jaringan irigasi yang terpasang di setiap DI.
Dalam pekerjaan ini, akan dilakukan baseline PAKSI yang dimana dimaksudkan
untuk mengetahui berapa besar perubahan kinerja Jaringan irigasi yang telah
direhabilitasi dan dilakukan perbaikan OP serta pemberdayaan Kelembagaan
serta untuk mengetahui kondisi aset terkini serta memperkirakan biaya OP.

2. MAKSUD DAN MAKSUD


TUJUAN Maksud dari kegiatan ini adalah dilaksanakannya baseline PAI dan IKSI secara
terintegrasi dalam suatu DI, efektifitas dan efisiensi pelaksanaan Operasi dan
Pemeliharaan sistem irigasi dapat tercapai secara berkelanjutan.
TUJUAN
1. Mengetahui kondisi terkini / Pemuktahiran aset jaringan irigasi dan aset
pendukung pengelolaan irigasi yang sudah dilakukan melalui kegiatan
baseline,
2. Mengetahui kinerja sistem irigasi utuh, irigasi utama, dan irigasi tersier pada
setiap DI,
3. Menghitung kebutuhan pembiayaan AKNPI (Angka Kebutuhan Nyata
Operasi dan Pemeliharaan SDA I 3
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Pengelolaan Irigasi; AKNOP ditambah dengan Rehabilitiasi),
4. Menentukan rekomendasi prioritas penanganan dan pengelolaan sistem dan
sub sistem irigsai dan,
5. Menentukan perkiraan peningkatan kineja sistem irigasi atas rekomendasi
yang diberikan.

3. SASARAN SASARAN YANG HENDAK DICAPAI ADALAH :


Sasaran yang hendak dicapai adalah terlaksananya pelaksanaan pengelolaan
aset dan penilaian kinerja sistem irigasi secara utuh untuk DI Lomaya Alale, DI
Alopohu dan DI Paguyaman yang merupakan Daerah Irigasi Kewenangan Pusat
mengacu pada Permen PUPR No.14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan
Penetapan Status Daerah Irigasi.

4. LOKASI Kegiatan Jasa Konsultansi ini dilaksanakan di Kabupaten Bone Bolango, Kota
PEKERJAAN Gorontalo, Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo dengan lokasi (Daerah Irigasi
Lomaya Alale, Daerah Irigasi Alopohu dan Daerah Irigasi Paguyaman).
5. SUMBER a. Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN 2021;
PENDANAAN b. Total Rencana Anggaran Biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan adalah sebesar Rp. 700.000.000,- (Tujuh Ratus Juta Rupiah)
termasuk PPN.

6. NAMA DAN Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Operasi dan Pemeliharaan SDA I
ORGANISASI Satuan Kerja : Operasi dan Pemeliharaan SDA Sulawesi II
PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN

7. DATA DASAR Adapun data-data yang diperlukan sebelum melaksanakan pekerjaan sebagai
berikut :
- Dokumen Penilaian Kinerja dan Penyusunan AKNOP DI Lomaya Alale, DI
Alopohu, DI paguyaman tahun sebelumnya.

8. STANDAR Standar dan pedoman yang digunakan tidak terbatas serta menggunakan standar
TEKNIS dan pedoman lain yang terkait dan berlaku, serta konsultan wajib memiliki acuan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
Operasi dan Pemeliharaan SDA I 4
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
9. REFERENSI 1. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
HUKUM 2. Undang-undang No.17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 08/PRT/M/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
12/PRT/M/2015 Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
14/PRT/M/2015 Tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
17/PRT/M/2015 Tentang Pedoman tentang Komisi Irigasi;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
23/PRT/M/2015 Tentang Pengelolaan Aset Irigasi;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
30/PRT/M/2015 Tentang Pedoman Pengembangan dan Pengelolaan
Sistem Irigasi;
11. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 32/PMK.02/2018
Tenatng Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2019;
12. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
897/KPTS/M/2017 Tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi Pada jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi;
13. Surat Edaran No 05/SE/D/2016 tantang Pedoman Penyelanggaraan
Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Sarana Sungai Serta Pemeliharaan
Sungai;
14. Juklak dan Juknis PAKSI Oleh Direktur Bina OP Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air Tahun 2019

Operasi dan Pemeliharaan SDA I 5


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
15. Surat Edaran Menteri Nomor 15/SE/M/2019 tentang Tata Cara Penjaminan
Mutu dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
16. Pedoman dan Standar Minimal Tahun 2020 Tentang Biaya Langsung
Personil dan Biaya Langsung Non Personil Untuk Kegiatan Jasa
Konsultansi (INKINDO);

10. LINGKUP Lingkup pekerjaan konsultan merupakan layanan jasa konsultansi dengan
PEKERJAAN klasifikasi Perencanaan Rekayasa, subklasifikasi Jasa Desain Rekayasa untuk
Pekerjaan Teknik Sipil Air (RE103).
Rincian lingkup pekerjaan minimal mencakup :
A. Sosialisasi di Tingkat Lapangan:
Sosialisasi di tingkat lapangan diperlukan sebelum kegiatan pengumpulan
data dikumpulkan. Dalam kegiatan ini selain unsur pemerintah, para
petugas OP dan P3A adalah para pihak yang juga pernah mengikuti
Baseline Paksi. Hal ini dilakukan agar sejak awal Petugas OP dan P3A
mengetahui dan memahami semua kegiatan yang akan dilakukan oleh
pihak Konsultan PAKSI di setiap DI yang menjadi target pekerjaan ini.
Adapun penanggung jawab kegiatan sosialisasi ini adalah Konsultan PAKSI.
B. Inventarisasi Data:
Kegiatan ini akan dilakukan oleh Tim Konsultan PAKSI di lapangan untuk
mengumpulkan data sekunder dan data primer. Adapun kedua data
dimaksud sangat dibutuhkan guna mendukung proses analisa dan
pemberian rekomendasi oleh Tim Konsultan PAKSI sebagaimana telah
disebutkan dalam tujuan kegiatan ini sebelumnya.
a. Inventarisasi Data Awal:
Sebelum Tim Konsultan PAKSI mengumpulkan data sekunder dan
primer, terlebih dahulu pihak konsultan harus melakukan pengumpulan
data awal yang akan digunakan untuk penyusunan laporan
pendahuluan, rencana mutu kontrak (RMK) dan metodologi
pelaksanaan kegiatan baik di lapangan maupun di tingkat analisa dan
penentuan rekomendasi.

Operasi dan Pemeliharaan SDA I 6


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
b. Inventarisasi Data Sekunder:
Adapun data sekunder yang dikumpulkan adalah data pendukung yang
berasal dari berbagai sumber dan akan digunakan oleh Tim Konsultan
PAKSI selama kegiatan pengumpulan data primer serta pada saat
kegiatan analisa, pemberian rekomendasi serta penyiapan laporan
akhir.
c. Inventarisasi Data Primer:
Sebagaimana telah disebutkan, data primer yang akan dikumpulkan
adalah berupa aset jaringan irigasi dan aset pendukung pengelolaan
aset irigasi di setiap DI. Kegiatan pengumpulan data primer
dilakukan dengan cara melaksanakan penelusuran dan inventarisasi
data terkait pengelolaan aset dan penilaian kinerja sistem irigasi
(utama dan tersier) dan akan melibatkan sekurang-kurangnya
beberapa unsur sebagai berikut:
- Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A/GP3A/IP3A);
- Juru Pengairan (petugas OP); dan
- Surveyor/enumerator.
d. Penentuan Rekomendasi:
Bagian terpenting dalam kegiatan PAKSI adalah penentuan prioritas
penanganan dan pengelolaan suatu DI serta penentuan perkiraan
peningkatan kinerja suatu DI pasca kegiatan penanganan baik
rehabilitasi/peningkatan maupun kegiatan OP.
C. Metode Pelaksanaan

a. Standar Teknis dan Pedoman


Adapun standar teknis dan pedoman yang diperlukan/dijadikan acuan
dan penuntun dalam kegiatan PAKSI adalah sebagai berikut:
1. Kriteria Perencanaan;
2. Menggunakan Juklak dan Juknis yang disiapkan oleh Direktorat
Jenderal Bina OP, Ditjen SDA kementerian PUPR; dan
3. Standar teknis lainnya yang masih berlaku dan diisyaratkan.

Operasi dan Pemeliharaan SDA I 7


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
b. Metodologi
1. Dasar Pemikiran:
Peningkatan kinerja sistem irigasi di setiap DI sangat ditentukan
oleh adanya mekanisme pelaksanaan pengelolaan irigasi yang
tepat sasaran, efisien dan komprehensif, dimana secara holistik
dimulai dari kegiatan survey, investigation, design, land
acquisition, construction, operation and maintenance
(SIDLACOM).
Rekomendasi penanganan jaringan irigasi berupa
rehabilitasi/peningkatan ataupun pelaksanaan OP adalah
merupakan keluaran (output) dari kegiatan PAKSI Update selain
itu terdapat Aset-aset Bangunan yang mungkin dihapus ataupun
ditambah. Dengan demikian, dalam rangka mendapatkan kualitas
rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti guna meningkatkan
kinerja sistem irigasi dalam suatu DI, maka dalam
penyelenggaraannya kegiatan PAKSI harus dilakukan secara
benar dan dapat dipertanggung jawabkan. Berdasarkan
beberapa dasar pemikiran di atas, penyusunan strategi
pelaksanaan dan proses analisa guna menghasilkan
rekomendasi yang tepat guna sangat diperlukan.
2. Alat dan Bahan yang dibutuhkan :

a. Piranti Lunak
Menggunakan Piranti lunak yang sudah dikembangkan oleh
Direktorat Bina OP, yaitu Aplikasi berbasis GIS dengan
spesifikasi sebagai berikut:
- Memanfaatkan Peta Citra Satelit dari Google;
- Aplikasi Survei penilaian kinerja berbasis Android yang dapat
bekerja secara online maupun offline; dan
- Aplikasi Web e-PAKSI.

b. Piranti Keras
Piranti keras yang digunakan dalam kegiatan ini, antara lain:
- Smartphone atau HP Android yang dilengkapi dengan
Kamera dan GPS dengan spesifikasi HP Android:

Operasi dan Pemeliharaan SDA I 8


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Ukuran
6.5 inches
Layar

Resolusi
FHD+ 1080 x 2400 pixels
Layar

OS ver Android 10, realme UI

Mediatek Helio G95 (12 nm) Octa-


CPU
core Cortex-A76 & Cortex-A55

Kecepatan 2x2.05 GHz Cortex-A76 & 6x2.0


CPU GHz Cortex-A55

Memori
64GB, 128GB
Internal

Memori
microSDXC (dedicated slot)
Eksternal

RAM 8GB

Kamera
64MP + 8MP + 2MP + 2MP
Belakang

Kamera
16MP
Depan

Li-Po 5.000 mAh, non-removable


Baterai Fast charging 30W, 50% in 26 min,
100% in 65 min (advertised)

162.3 x 75.4 x 9.4 mm (6.39 x 2.97


Dimensi
x 0.37 in)

Berat 196.5 g (6.95 oz)


- Tambahan alat (apabila diperlukan) seperti GPS, Kamera,
handycam; dan
- Perangkat pendukung lainnya.
c. Manual Book berisikan keterangan dan petunjuk praktis untuk
melakukan kegiatan e-Paksi sesuai buku petunjuk pelaksanaan
gabungan penilaian kinerja system irigasi utama tahun 2016.
d. Pelaksanaan Survei
- Konsultan berkewajiban mengumpulkan data dan mengupdate:
skema jaringan irigasi dan skema bangunan irigasi untuk daerah
irigasi terkait luasan baku, luasan potensial dan fungsional.
Apabila data skema tidak tersedia/ada, maka konsultan

Operasi dan Pemeliharaan SDA I 9


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
berkewajiban membuat sesuai dengan kondisi yang ada di setiap
DI dengan mengacu kepada pedoman yang berlaku baku, luasan
potensial dan fungsional yang disediakan oleh BWS Sulawesi II
Gorontalo. Apabila data skema jaringan irigasi dan skema
bangunan irigasi tidak tersedia/ada, maka konsultan
berkewajiban membuat sesuai dengan kondisi yang ada di setiap
DI dengan mengacu kepada pedoman yang berlaku;
- Menginventarisir dan menganalisis kebutuhan data jumlah
petugas OP ideal meliputi Pengamat, Juru Pengairan, Staf
Pengamat, Petugas Operasi Bendung (POB), Petugas Pintu Air
(PPA), dan Pekarya Saluran (PS) sesuai dengan Permen PUPR
No. 12/PRT/M/2015 yang diterbitkan oleh Direktorat Bina Operasi
dan Pemeliharaan;
- Menginventarisir dan menganilisis kebutuhan ideal sarana dan
prasarana serta fasilitas penunjang OP;
- Konsultan berkewajiban melakukan walktrought (penelusuran
jaringan secara utuh dari mulai Sistem Primer dampai dengan
Sistem Tersier untuk mendapatkan;
a. Penilaian kondisi fisik daerah irigasi (dari bangunan utama,
jaringan utama sampai dengan jaringan tersier);
b. Data inventarisasi jaringan irigasi utama dan tersier yang
belum dan sudah dibangun termasuk luasan lahan sawah
yang sudah dicetak atau belum.
c. Tim Konsultan PAKSI diwajibkan menginventarisasi luasan
sawah baku, potensial dan fungsional dengan
menggunakan GPS survei;
d. Membuat dan mengupdate skema jaringan dan bangunan
(utama dan tersier) berdasarkan KP;
e. Dokumentasi kegiatan berupa foto-foto dan video hasil
penelusuran jaringan di lapangan; dan
f. Mengumpulkan dan menganalisis data aset pendukung
irigasi seperti IP, P3A/GP3A/IP3A, Dokumentasi, dan lain-
lain.

Operasi dan Pemeliharaan SDA I 10


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
- Pembuatan/pemutakhiran Peta, Gambar Situasi dan Skema Jaringan
Irigasi.

a. Skala 1 : 10.000 (seluruh Denah Situasi Jaringan Irigasi


Primer dan Sekunder serta bangunan pelengkapnya).
b. Skala 1 : 200 dan 1 : 100 ( pada Bangunan/Aset yang
mengalami kerusakan sedang dan berat, gambar berupa
potongan saluran Primer, Sekunder serta bangunan
pelengkapnya, dll).

- Pengukuran Situasi Trase Lokasi, Potongan Memanjang dan


Melintang dengan jarak profil 100 m untuk bagian yang lurus dan
50 m atau sesuai kebutuhan untuk bagian yang berbelok,
Pengukuran situasi dilakukan pada lokasi yang dinilai
membutuhkan pekerjaan Rehabilitasi atau sesuai dengan arahan
direksi.
11. KELUARAN Keluaran/produk yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah :
1. Program Mutu;
2. Laporan Pendahuluan;
3. Laporan Interim;
4. Draf laporan Akhir;
5. Laporan Akhir;
6. Laporan Mingguan;
7. Laporan Bulanan;
8. Buku Ukur;
9. Laporan Penilaian Kinerja;
10. Laporan Manual OP;
11. Laporan RAB Aknop;
12. Laporan Ringkasan;
13. Gambar Desain Ukuran A3;
14. Soft file dokumen e-Paksi dan GIS;
15. Flashdisk 128Gb (copy seluruh laporan beserta data pendukung).

Operasi dan Pemeliharaan SDA I 11


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
12. TRAINING OF Penyedia jasa konsultansi dapat menyelenggarakan pertemuan dan
TRAINER (TOT) pembahasan dalam memberikan pelatihan dan pengenalan e-Paksi Bersama
PPA, POB serta personel satuan kerja BWS Sulawesi II Gorontalo selama 2 hari.

13. PERALATAN Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan
MATERIAL, dan harus dipelihara oleh penyedia jasa :
PERSONIL DAN a) Laporan dan Data
FASILITAS DARI Penyedia jasa dapat meminjam buku-buku laporan studi terdahulu yang
PEJABAT PEMBUAT berkaitan dengan pekerjaan ini pada BWS Sulawesi II Gorontalo maupun
KOMITMEN pada instansi terkait.
b) Staf Pengawas/Pendamping
Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak
sebagai pengawas atau pendamping (counterpart) dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan konsultansi.
c) Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan oleh
penyedia jasa adalah ruang pertemuan berikut audio sistem dan layar
(screen) untuk presentasi (apabila tersedia).

14. PERALATAN DAN Penyedia jasa harus menyediakan kantor yang berlokasi di Provinsi Gorontalo.
MATERIAL DARI Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan
PENYEDIA JASA yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
KONSULTANSI

15. LINGKUP Melaksanakan seluruh kegiatan yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja
KEWENANGAN (KAK) ini dan apabila terdapat kekurangan dalam KAK ini maka penyedia
PENYEDIA JASA diwajibkan melengkapi sesuai standar perencanaan yang berlaku.

16. JANGKA WAKTU Pekerjaan Detail Sistem Pengendalian Banjir Sungai Paguyaman ini memerlukan
PENYELESAIAN waktu pelaksanaan selama 6 (enam) bulan atau 180 (Seratus Delapan Puluh)
KEGIATAN Hari kalender, terhitung sejak SPMK.

Operasi dan Pemeliharaan SDA I 12


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
17. KEBUTUHAN Posisi Kualifikasi Perkiraan
jumlah
PERSONEL MINIMAL
Tenaga Ahli Pendidikan Keahlian Pengalaman orang/bulan
Team Minimal Pasca Bidang pengalaman 1 Orang /6
Leader/ Ahli sarjana (S2) Perencanaan SDA kerja Bulan
Teknik Teknik Sipil/ atau lainnya dan profesional
Sumber Teknik memiliki Seritikat minimal 2 (dua)
Daya Air Pengairan Keahlian (SKA) tahun sesuai
(S2) minimal sebagai dengan lingkup
Ahli Madya dengan pekerjaan dan
Klasifikasi/Sub posisi yang
Klasifikasi, Sipil / diusulkan.
Ahli Sumber Daya
Air yang
dikeluarkan oleh
Lembaga Sertifikasi
Profesi atau yang
dikeluarkan oleh
LPJK
Ahli Irigasi Minimal Sarjana Bidang Memiliki 1 Orang /4
dan Drainase (S1) Teknik Sipil Perencanaan SDA pengalaman Bulan
Lahan / Teknik atau lainnya dan kerja
Pengairan memiliki Seritikat profesional
Keahlian (SKA) minimal 3 (tiga)
minimal sebagai tahun sesuai
Ahli Madya dengan dengan lingkup
Klasifikasi / Sub pekerjaan dan
Klasifikasi, Sipil / posisi yang
Ahli Teknik Sumber diusulkan.
Daya Air yang
dikeluarkan oleh
Lembaga Sertifikasi
Profesi atau yang
dikeluarkan oleh
LPJK
Ahli Operasi Minimal Sarjana Bidang Memiliki 1 Orang /2
dan (S1) Teknik Sipil Perencanaan SDA pengalaman Bulan
Pemeliharaan / Teknik atau lainnya dan kerja
Pengairan memiliki Seritikat profesional
Keahlian (SKA) minimal 2 (Dua)
minimal sebagai tahun sesuai
Ahli Muda dengan dengan lingkup
Klasifikasi / Sub pekerjaan dan
Klasifikasi, Sipil / posisi yang
Ahli Teknik Sumber diusulkan.
Daya Air yang
dikeluarkan oleh
Lembaga Sertifikasi
Profesi atau yang
dikeluarkan oleh
LPJK

Perkiraan
Tenaga Jumlah
Pendidikan Keahlian Pengalaman
Pendukung Orang
/Bln
Operator Minimal Pengalaman 1 Orang / 2
Computer Diploma (D3) kerja sedikitnya Bulan
Aided Design Teknik Sipil 2 (dua) tahun
(CAD) dalam bidang

Operasi dan Pemeliharaan SDA I 13


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Computer Aided
Design

Tenaga Minimal Pengalaman 1 Orang / 2


Survei Diploma (D3) kerja sedikitnya Bulan
Topografi Teknik Sipil 2 (dua) tahun
dalam bidang
Survey
Tenaga Minimal Lulusan 3 Orang / 2
Pembantu SMA/SMK atau Bulan
untuk Survei yang sederajat
Topografi
Tenaga Minimal Lulusan 1 Orang / 6
Administrasi SMA/SMK atau Bulan
yang sederajat
Office Boy Minimal Lulusan 1 Orang / 6
SMA/SMK atau Bulan
yang sederajat
18. TUGAS POKOK 1. Team Leader / Ahli Teknik Sumber Daya Air
DAN FUNGSI Memiliki tugas dan tanggung jawab atas seluruh manajemen pekerjaan
PERSONIL pengawasan konstruksi termasuk penyusunan laporan kemajuan
pekerjaan secara teratur sebagai Ketua Tim Konsultan, tapi tidak terbatas
untuk:

- Mewakili Tim Konsultan dan bertanggung jawab penuh terhadap jasa


layanan perencanaan konstruksi berdasarkan Kontrak Pelaksanaan
Jasa Konsultan;
- Melaksanakan koordinasi dengan PPK dan aparat pemerintah
setempat dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan;
- Mengawasi dan mengendalikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan
oleh tenaga ahli dan staf Tim Konsultan;
- Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan;
- Memonitor progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli;
- Memeriksa ulang keseluruhan hasil pekerjaan yang telah
dilaksanakan;
- Mengarahkan seluruh anggota tim dalam menyiapkan laporan yang
disyaratkan dalam kontrak;
- Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan;
- Menyiapkan dan menyampaikan semua laporan yang disyaratkan
dalam Kerangka Acuan Kerja.

Operasi dan Pemeliharaan SDA I 14


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
2. Ahli Irigasi Dan Drainase Lahan

Uraian tugas dan tanggungjawab tenaga ahli minimal sebagai berikut;


- Melakukan kajian studi - studi terdahulu yang berkaitan dengan
pekerjaan ini
- Melakukan survei lapangan, pengumpulan data hidrologi dan hidrolika
- Merencanakan dan menghitung bangunan bangunan pelengkap
- Membantu Ketua Tim menyusun pelaporan
- Melakukan Koordinasi pekerjaan dengan Ketua Tim dalam
pelaksanaan semua kegiatan sesuai tahapan pekerjaan seperti yang
tertuang dalam KAK
- Melakukan Perhitungan stabilitas bangunan secara detail dengan
kondisi-kondisi kritis termasuk stabilitas bangunan fasilitasnya
- Menyiapkan laporan desain.
- Bertanggung Jawab Terhadap Hasil Pekerjaannnya
- Bertanggung jawab pada Ketua Tim
3. Ahli Operasi dan Pemeliharaan
Uraian tugas dan tanggungjawab tenaga ahli minimal sebagai berikut;
- Bertanggungjawab terhadap segala bentuk perhitungan
- Melakukan Koordinasi dan diskusi dengan Direksi Pekerjaan, dalam
rangka menyelesaikan masalah-masalah di lapangan.
- Melakukan pengumpulan data primer dan sekunder untuk pelaksanaan
pekerjaan.
- Melakukan evaluasi data studi terdahulu dan data yang telah
terkumpul. Bersama Tenaga Ahli lainnya dan Ketua Tim menyiapkan
laporan
- Membuat usulan/alternatif desain rinci ditinjau dari lokasi, tipe maupun
penanganan metode pelaksanaan yang tepat pada kondisi terakhir
lapangan
- Bertanggung Jawab Terhadap Hasil Pekerjaannnya
- Bertanggung jawab pada Ketua Tim

Operasi dan Pemeliharaan SDA I 15


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
LAPORAN
19. LAPORAN Konsultan diwajibkan untuk menerapkan penjaminan mutu dan pengendalian
PROGRAM MUTU mutu dengan ketentuan yang berlaku dan harus menyusun program mutu
konsultasi dengan ketentuan sebagai berikut :
- Program Mutu disusun oleh penyedia jasa konsultansi konstruksi setelah
menerima SPMK;
- Penyedia jasa pekerjaan konsultansi berkewajiban untuk
mempresentasikan dan menyerahkan Program Mutu sebagai penjamin
mutu dan pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan pada rapat persiapan
pelaksanaan kontrak, kemudian dibahas dan disetujui oleh PPK;
- Program Mutu yang telah disetujui digunakan sebagai acuan pelaksanaan
pekerjaan konsultansi konstruksi;
- Penyedia jasa berkewajiban untuk memuktahirkan program mutu jika terjadi
adendum kontrak dan/atau peristiwa kompensasi.
Laporan program mutu diserahkan dalam bentuk buku sebanyak 5 (lima) rangkap.

20. LAPORAN Laporan Pendahuluan minimal memuat :


PENDAHULUAN a. Kondisi umum wilayah studi dari data sekunder
b. Kondisi Rona Awal hasil tinjauan awal di lapangan dari pengamatan visual,
minimal berisi :
- Keterlibatan Personil, Peralatan, Bahan dan Material dalam Survey
pendahuluan;
- Aksesibiltas atau keterjangkauan lokasi pekerjaan dari Ibukota
provinsi,;
- Kondisi sosial ekonomi masyarakat di lokasi pekerjaan;
- Kondisi topografi atau morfologi;
- Tutupan lahan (vegetasi) dan/atau penggunaan lahan eksisting;
- Permasalahan dan keluhan masyarakat;
- Ada/tidak keserasian antara data sekunder dengan data hasil tinjauan
rona Awal;
- Kesesuaian Lokasi Pekerjaan dengan Tata Ruang.

Operasi dan Pemeliharaan SDA I 16


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
c. Metode pelaksanaan, rencana kerja, jawdal rencana kegiatan dan sasaran
target pelaksanaan.
d. Kesimpulan saran, dan rekomendasi atau kendala-kendala yang ditemui di
lapangan maupun kemudahan-kemudahan yang ditemui di lapangan untuk
mempermudah penyelesaian pekerjaan.
e. Berita acara, foto-foto kegiatan survey pendahuluan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 1 (Satu) Bulan sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 5 (Lima) buku laporan

21. LAPORAN Laporan mingguan minimal memuat :


MINGGUAN a. Kemajuan pekerjaan minggu sebelumnnya
b. Permasalahan yang dihadapi
c. Rencana kegiatan minggu berikutnya
d. Lampiran-lampiran lain yang dibutuhkan seperti absensi personil
Laporan ini diserahkan setiap minggu sebanyak 3 (tiga) buku selambat-lambatnya
pada hari pertama minggu berikutnya.

22. LAPORAN Laporan Bulanan minimal memuat :


BULANAN a. Kemajuan pekerjaan bulan sebelumnnya
b. Permasalahan yang dihadapi
c. Rencana kegiatan bulan berikutnya
d. Lampiran-lampiran lain yang dibutuhkan seperti absensi personil
Laporan ini diserahkan setiap bulan sebanyak 5 (lima) buku selambat-lambatnya
pada minggu pertama bulan berikutnya.

Operasi dan Pemeliharaan SDA I 17


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
23. LAPORAN a. Menyajikan hasil analisa data lapangan
INTERIM b. Prosedur tindak lanjut hasil analisa data hingga diperoleh output pekerjaan
berupa desain teknis pekerjaan
c. Alternatif mencakup layout desain, biaya hingga metodologi pelaksanaan di
lapangan secara umum
d. Kesimpulan saran, dan rekomendasi atau kendala-kendala yang ditemui di
lapangan maupun kemudahan-kemudahan yang ditemui di lapangan untuk
mempermudah penyelesaian pekerjaan
e. Berita acara, foto-foto kegiatan survey
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada akhir periode pertengahan
pekerjaan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (Lima) buku laporan.

24. DRAFT Draft Laporan Akhir berisi seluruh hasil kegiatan studi dan didiskusikan sebelum
LAPORAN AKHIR masa kontrak berakhir. Draft laporan akhir diserahkan sebanyak 5 (Lima)
rangkap.

25. LAPORAN Adapun keluaran laporan-laporan penunjang yang dihasilkan dari pelaksanaan
PENUNJANG pekerjaan ini secara rinci tercantum dibawah ini yaitu :
a. Laporan Penunjang, masing-masing terdiri dari :
1. Buku Ukur = 2 Rangkap
2. Laporan RAB AKNOP = 5 Rangkap
3. Laporan Penilaian Kinerja = 5 Rangkap
4. Laporan Manual Operasi dan = 5 Rangkap
Pemeliharaan
5. Laporan Ringkasan = 10 Rangkap
b. Gambar-gambar terdiri dari :
1. FC Gambar Uk. A3 = 5 Rangkap
c. Flashdisk (128 Gb) yang berisi copy seluruh laporan dan gambar.

26. PRODUKSI Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
DALAM NEGERI wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK ini dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

27. PERSYARATAN KSO dapat dilakukan antar pelaku usaha yang memiliki usaha berkualifikasi
KERJA SAMA menengah dengan usaha berkualifikasi 1 (satu) tingkat di bawahnya; Kualifikasi

Operasi dan Pemeliharaan SDA I 18


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
leadfirm KSO harus setara atau lebih tinggi dari anggota KSO atau mengacu
kepada Peraturan Menteri PUPR No. 14 Tahun 2020 Tentang Standar dan
Pedoman Jasa Konstruksi melalui penyedia.

28. PEDOMAN Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:


PENGUMPULAN a) Data lapangan didapatkan secara legal dari pihak yang berwenang;
DATA LAPANGAN b) Seluruh data lapangan, peta, dan gambar yang digunakan dalam pekerjaan
ini, harus diserahkan sesuai jadwal pelaksanaan.

29. ALIH Jika diperlukan, Penyedia jasa konsultansi dapat menyelenggarakan


PENGETAHUAN pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personel
satuan kerja BWS Sulawesi II Gorontalo

30. DISKUSI 1. Program Mutu


LAPORAN 2. Laporan Pendahuluan
3. Laporan Antara/Interim
4. Konsep Laporan Akhir
5. Pertemuan Konsultasi Masyarakat

Hal-hal lain yang tidak disebutkan dalam KAK ini perlu dilaksanakan sesuai dengan SNI/SK-SNI yang berkaitan
serta berpedoman pada persyaratan yang dikeluarkan oleh Ditjen SDA dan Persyaratan teknis yang umum berlaku
di Indonesia saat ini, namun dalam pelaksanaannya diperlukan fleksibilitas yang disesuaikan dengan kondisi
lapangan.
Gorontalo, Desember 2020
Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan SDA I

Reynaldo Jeffry Polie, ST.MT


NIP 198011192010011002

Operasi dan Pemeliharaan SDA I 19

Anda mungkin juga menyukai