Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA

PEKERJAAN
UPDATING PAKSI DAN AKNOP
DIR. JEJANGKIT, DIR. HANDIL BHAKTI DAN DIR. TANIPAH
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

TAHUN ANGGARAN
2022

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
SATUAN KERJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN SDA KALIMANTAN III
Jl. Pemajatan Km 1 Gambut 70652 Kab. Banjar Prov. Kal-Sel Telp/Fax. 0511-6775967
Kerangka Acuan Kerja
Updating PAKSI dan AKNOP DIR. Jejangkit, DIR. Handil Bhakti dan DIR. Tanipah Provinsi Kalimantan Selatan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon I/II : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Program : Program Pengelolaan Sumber Daya Air
Sasaran Program : Meningkatnya Infrastruktur SDA untuk pelayanan dasar
Indikator Kinerja Program : Tingkat layanan tata kelola pengelolaan SDA terpadu
Kegiatan : Updating PAKSI dan AKNOP DIR. Jejangkit, DIR. Handil Bhakti dan
DIR. Tanipah Provinsi Kalimantan Selatan
Sasaran Kegiatan : Meningkatnya kinerja layanan OP sarana prasarana SDA
Indikator Kinerja Kegiatan : Sistem Data dan Informasi SDA yang Diselenggarakan
Klasifikasi Rincian Output : Operasi dan Pemeliharaan Daerah Irigasi Rawa
Indikator KRO : Panjang Jaringan irigasi rawa yang Dioperasikan dan Dipelihara
Rincian Output : Jaringan Irigasi Rawa yang Dioperasikan dan Dipelihara
Indikator RO : Penyusunan
Volume RO : 1
Satuan RO : Laporan

Uraian Pendahuluan¹

1. Latar Belakang Dalam rangka peningkatan kinerja layanan irigasi, Pemerintah mencanangkan
program pembangunan nasional berkelanjutan yang tertuang dalam Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yang bertujuan:
i) mendukung koordinasi antar-pelaku pembangunan,
ii) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah,
antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat
dan Daerah
iii) menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan
iv) mengoptimalkan partisipasi masyarakat
v) menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,
berkeadilan, dan berkelanjutan.
Arah kebijakan pembangunan ketahanan air adalah meningkatkan kapasitas
kelembagaan, ketatalaksanaan, dan keterpaduan dalam pengelolaan sumber daya air
yang terpadu, efektif, efisien dan berkelanjutan, termasuk peningkatan ketersediaan dan
kemudahan akses terhadap data dan informasi, melalui strategi:
1) Melengkapi peraturan perundangan serta penyusunan Norma, Standar,
Prosedur dan Kriteria (NSPK) sebagai pedoman teknis pelaksanaan dan
koordinasi pengelolaan sumber daya air;
2) Melanjutkan penataan kelembagaan sumber daya air, antara lain dengan:
a. Mensinergikan pengaturan kewenangan dan tanggung jawab di semua
tingkat pemerintahan beserta seluruh pemangku kepentingan;
b. Meningkatkan kemampuan komunikasi, kerjasama, dan koordinasi
antar lembaga; dan

2
Kerangka Acuan Kerja
Updating PAKSI dan AKNOP DIR. Jejangkit, DIR. Handil Bhakti dan DIR. Tanipah Provinsi Kalimantan Selatan

c. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pengelolaan sumber daya air,


termasuk kelembagaan operasi dan pemeliharaan.
3) Meningkatkan kordinasi dan kolaborasi antar pemerintah dan antar sektor
dalam hal pengelolaan daerah hulu dan hilir;
4) Menumbuhkan prakarsa dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
setiap upaya pengelolaan sumber daya air melalui proses pendampingan,
penyuluhan dan pembinaan, serta sistem kemitraan antara pemerintah dan
masyarakat dalam rangka pengelolaan sumber daya air;
5) Mendorong terbentuknya jaringan informasi sumber daya air antar
pemangku kepentingan;
6) Meningkatkan kapasitas operasional dan pemeliharaan melalui pemenuhan
Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) untuk setiap
infrastruktur sumberdaya air; dan
7) Mendorong terbentuknya sistem pengelolaan data dan informasi terpadu
untuk mewujudkan jaringan basis data antar pemangku kepentingan yang
dapat diakses dan dimanfaatkan.
Kegiatan penelusuran aset irigasi dan penilaian kinerja sistem irigasi adalah 2 (dua)
buah kegiatan yang saling berkaitan satu terhadap yang lainnya, dimana: i) sebelum
melakukan kegiatan IKSI di tingkat DIR, kegiatan PAI (Pengelolaan Aset Irigasi) harus
dilakukan terlebih dahulu guna mendapatkan profil dan kondisi aset jaringan irigasi,
dan ii) diikuti dengan pelaksanaan IKSI guna menilai kinerja sistem irigasi yang telah
direhabilitasi/peningkatan/operasi dan pemeliharaan. Semua data penelusuran aset
irigasi dijadikan referensi dalam kegiatan IKSI.
Sejauh ini kedua kegiatan dimaksud dalam pelaksanaan umumnya masih
dilakukan secara terpisah dan keluaran dari kegiatan PAI tidak dijadikan referensi
pelaksanaan IKSI di tingkat DIR. Dengan demikian dalam rangka peningkatan efektifitas
dan efisiensi pelaksanaan, maka kegiatan PAI dan IKSI diintegrasikan dalam satu paket
yang sama yakni Paket PAKSI (Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem Irigasi).
Menindak-lanjuti integrasi pelaksanaan PAI dan IKSI dalam PAKSI serta guna
mendukung keberlanjutan pengelolaan irigasi di tingkat DIR, maka pelaksanaannya
dilakukan dalam 2 (dua) tahapan, yakni tahapan baseline dan tahapan update. Dalam
tahapan baseline, semua DIR yang belum pernah dilakukan kegiatan PAKSI maka wajib
melaksanakan kegiatan identifikasi guna menentukan kondisi semua aset dan kinerja
sistem irigasi. Sedangkan bagi DIR yang telah melaksanakan kegiatan baseline PAKSI,
maka secara periodik/pertahun akan dilakukan kegiatan update PAKSI hingga tahun ke
5 (lima) sebagaimana diatur dalam Permen PUPR No. 23/PRT/M/2015 tentang PAI.
Dengan demikian, pasca tahun ke 5 (lima) bagi DIR yang telah melakukan kegiatan
update PAKSI apabila diperlukan perlu dilakukan kembali kegiatan baseline.
Selanjutkan kedua tahapan ini akan dilakukan secara bergantian guna
mempertahankan pengelolaan irigasi sesuai dengan umur rencana setiap aset jaringan
irigasi yang terpasang di setiap DIR.

2. Maksud dan Adapun maksud dari kegiatan Updating PAKSI dan AKNOP DIR. Jejangkit, DIR.
Tujuan Handil Bhakti dan DIR. Tanipah Provinsi Kalimantan Selatan ini adalah dengan
dilaksanakannya baseline dan/atau update secara terintegrasi dalam suatu DIR,
efektifitas dan efisiensi pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan sistem Irigasi dapat
tercapai secara berkelanjutan.
Sedangkan tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui kondisi aset jaringan irigasi dan aset pendukung pengelolaan
irigasi di setiap DIR melalui kegiatan baseline dan update PAKSI;
b. Mengetahui kinerja sistem irigasi tersier pada setiap DIR;
c. Menghitung kebutuhan pembiayaan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan
Pemeliharaan Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) ditambah dengan
Rehabilitasi;

3
Kerangka Acuan Kerja
Updating PAKSI dan AKNOP DIR. Jejangkit, DIR. Handil Bhakti dan DIR. Tanipah Provinsi Kalimantan Selatan

d. Menentukan rekomendasi prioritas penanganan dan pengelolaan sistem dan


sub-sistem irigasi pada setiap DIR; dan
e. Menentukan perkiraan peningkatan kinerja sistem irigasi atas rekomendasi
yang diberikan.
3. Sasaran Sasaran yang hendak dicapai adalah terlaksananya pelaksanaan pengelolaan aset
dan penilaian kinerja sistem irigasi rawa secara utuh yang mengacu pada Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 11/PRT/M/2015 tentang
Eksploitasi dan Pemeliharaaan Jaringan Irigasi Rawa Pasang Surut dan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 23/PRT/M/2015 tentang
Pengelolaan Aset Irigasi.
4. Lokasi Pekerjaan Adapun lokasi paket pekerjaan Updating PAKSI dan AKNOP DIR. Jejangkit, DIR.
Handil Bhakti dan DIR. Tanipah Provinsi Kalimantan Selatan ini dapat dilihat di tabel
dibawah ini :

No. Daerah Irigasi Rawa Lokasi

1. DIR. Jejangkit Kab. Barito Kuala

2. DIR. Handil Bhakti Kab. Barito Kuala

3. DIR. Tanipah Kab. Barito Kuala


(Lokasi pekerjaan)
5. Sumber Biaya untuk pelaksanaan pekerjaan ini bersumber dari APBN melalui DIPA Satuan Kerja
Pendanaan Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Kalimantan III Tahun Anggaran 2022
sebesar Rp. 750.000.000 (Tujuh Ratus Lima Puluh Juta Rupiah)
6. Nama dan Nama Pekerjaan : Updating PAKSI dan AKNOP DIR. Jejangkit, DIR. Handil Bhakti
Organisasi dan DIR. Tanipah Provinsi Kalimantan Selatan
Pejabat Pembuat Pengguna Jasa : Pejabat Pembuat Komitmen Operasi dan Pemeliharaan Sumber
Komitmen Daya Air I, Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA
Kalimantan III, Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.

Data Penunjang²

7. Data Dasar 1) Dasar Pemikiran


Peningkatan kinerja sistem Irigasi di setiap DIR sangat ditentukan oleh adanya
mekanisme pelaksanaan pengelolaan Irigasi yang tepat sasaran, efisien dan
komprehensif.
Rekomendasi penanganan jaringan Irigasi berupa rehabilitasi/peningkatan
ataupun pelaksanaan OP adalah merupakan keluaran (output) dari kegiatan
PAKSI. Dengan demikian, dalam rangka mendapatkan kualitas rekomendasi yang
dapat ditindaklanjuti guna meningkatkan kinerja sistem Irigasi dalam suatu DIR,
maka dalam penyelenggaraannya kegiatan PAKSI harus dilakukan secara benar
dan dapat dipertanggung jawabkan.

4
Kerangka Acuan Kerja
Updating PAKSI dan AKNOP DIR. Jejangkit, DIR. Handil Bhakti dan DIR. Tanipah Provinsi Kalimantan Selatan

Mengingat sangat pentingnya keberadaan data kondisi dan fungsi aset


jaringan Irigasi, aset pendukung pengelolaan aset Irigasi di setiap DIR, serta kinerja
sistem Irigasi, maka pengukuran kinerja sistem Irigasi ini tidak hanya dilakukan
untuk jaringan utama, namun juga termasuk jaringan tersier.
Berdasarkan beberapa dasar pemikiran di atas, penyusunan strategi
pelaksanaan dan proses analisa guna menghasilkan rekomendasi yang tepat guna
sangat diperlukan.
2) Metode Kerja
Adapun metode kerja konsultan PAKSI dapat mengacu pada beberapa tahapan
pelaksanaan kegiatan konsultasi melalui paket ini, di antaranya :

No. Urutan & Jenis


Uraian Kegiatan
Kegiatan
1. Persiapan • Konsultan perlu menyiapkan semua kebutuhan
dan membangun koordinasi dengan berbagai
pihak agar kegiatan PAKSI dapat dilaksanakan
sesuai dengan yang disyaratkan.
• Menyiapkan laporan Program Mutu
2 Pengumpulan Data
2.1 Pengumpulan Data Setelah SPMK, Tim Konsultan berkewajiban
Awal mengumpulkan data awal sebelum melaksanakan
kegiatan pengumpulan data sekunder dan primer
bagi kebutuhan analisa dan semua pelaporan
2.2 Data Sekunder Konsultan melaksanakan kegiatan pengumpulan
data sekunder guna mendukung proses analisa
dan rekomendasi
2.3 Data Primer
a Pengumpulan Data Konsultan melaksanakan kegiatan pengumpulan
Pendukung data pendukung pengelolaan aset Irigasi di
Pengelolaan Aset tingkat DIR baik untuk Pengelolaan Aset Irigasi
Irigasi dan Indeks Kinerja Sistem Irigasi.
b Penelusuran Aset Konsultan melaksanakan penelusuran jaringan
Jaringan Irigasi Irigasi di tingkat DIR baik untuk Pengelolaan Aset
Irigasi dan Indeks Kinerja Sistem Irigasi.
Penelusuran dilakukan bersama-sama dengan
petugas OP dan wakil dari P3A.
c Pengukuran Saluran Konsultan melaksanakan survey pengukuran dan
di Jaringan Irigasi membuat gambar potongan melintang dan
memanjang di saluran Irigasi pada setiap lokasi
kegiatan.
3 Kompilasi dan
Analisa Data
3.1 Kompilasi Data Konsultan menyusun semua data yang telah
dikumpulkan secara benar dan tepat agar mudah
dipakai dalam proses analisa dan Pemberian
rekomendasi.
3.2 Analisa Data Aset Konsultan melaksanakan kegiatan analisa atas
Jaringan Irigasi dan semua data yang telah dikumpulkan dan disusun
Pendukung terkait aset jaringan Irigasi dan pendukung
Pengelolaan Irigasi pengelolaan irigasi baik untuk Pengelolaan Aset
Irigasi dan Indeks Kinerja Sistem Irigasi.
3.3 Analisa Data Kinerja Konsultan melaksanakan kegiatan analisa atas
semua data yang telah dikumpulkan dan disusun

5
Kerangka Acuan Kerja
Updating PAKSI dan AKNOP DIR. Jejangkit, DIR. Handil Bhakti dan DIR. Tanipah Provinsi Kalimantan Selatan

Jaringan Irigasi terkait kinerja jaringan Irigasi baik utama


Utama dan Tersier maupun tersier
3.4 Analisa Penentuan Berdasarkan hasil analisa, Konsultan menganalisa
Pembiayaan dan menentukan besarnya pembiayaan yang
Pengelolaan Irigasi dibutuhkan bagi pelaksanaan pengelolaan Irigasi
di setiap DIR.
3.5 Rekomendasi Hasil dari semua analisa, Konsultan menentukan
Penentuan Prioritas prioritas penanganan di setiap DIR.
Penanganan
3.6 Rekomendasi Dari hasil rekomendasi penentuan prioritas
Penentuan Kinerja penanganan, Konsultan menentukan kinerja
Pasca Penanganan pasca penanganan baik itu
rehabilitasi/peningkatan maupun kegiatan OP.
4 Presentasi /
Workshop
4.1 Presentasi Laporan Setelah mengumpulkan data awal selama masa
Pendahuluan persiapan, Konsultan menyampaikan hasil
pelaksanaan melalui Laporan Pendahuluan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
4.2 Presentasi Laporan Setelah semua data dikumpulkan dan
Antara dikompilasi, pihak Konsultan menyampaikan
hasil Laporan Antara kepada Pejabat Pembuat
Komitmen.
4.3 Presentasi Draft Setelah semua kegiatan analisa dan penyiapan
Laporan Akhir rekomendasi disiapkan, pihak Konsultan
menyampaikan hasil Draft Laporan Akhir kepada
Pejabat Pembuat Komitmen.
4.4 Lokakarya Laporan Setelah merevisi dan melengkapi semua masukan
Akhir dan koreksi dari kegiatan penyampaian hasil
Draft Laporan Akhir, pihak Konsultan
melaksanakan kegiatan Lokakarya atas Laporan
Akhir kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
5 Pelaporan
5.1 Penyiapan Laporan Pihak Konsultan bertanggung jawab menyiapkan
semua laporan pelaksanaan guna disampaikan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
5.2 Pemasukan Laporan Setelah melengkapi semua masukan dan koreksi
Akhir dari hasil Pelaksanaan Lokakarya Laporan Akhir,
pihak Konsultan memasukan Laporan Akhir dan
semua laporan pendukungnya kepada Pejabat
Pembuat Komitmen.
Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Updating PAKSI dan AKNOP DIR. Jejangkit, DIR. Handil Bhakti dan DIR. Tanipah
Provinsi Kalimantan Selatan

Berdasarkan tahap pelaksanaan di atas, maka pihak konsultan harus memperhatikan


hal-hal tambahan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan Survei
• Konsultan berkewajiban mengumpulkan data dan mengupdate: skema
jaringan Irigasi dan skema bangunan Irigasi terkait luasan baku, luasan
potensial dan fungsional, maka konsultan berkewajiban membuat sesuai
dengan kondisi yang ada di setiap DIR dengan mengacu kepada pedoman
yang berlaku;

6
Kerangka Acuan Kerja
Updating PAKSI dan AKNOP DIR. Jejangkit, DIR. Handil Bhakti dan DIR. Tanipah Provinsi Kalimantan Selatan

• Menginventarisir dan menganalisis kebutuhan data jumlah petugas OP


ideal mengacu kepada pedoman yang berlaku;
• Menginventarisir dan menganalisis kebutuhan ideal sarana dan prasarana
OP serta fasilitas penunjang OP;
• Konsultan berkewajiban melakukan walkthrough (penelusuran jaringan)
secara utuh dari mulai Sistem Irigasi Primer sampai dengan Sistem Irigasi
Tersier untuk mendapatkan:
a) Hasil penelusuran sistem Irigasi secara utuh (sistem irigasi primer
sampai dengan sistem Irigasi tersier);
b) Penilaian kondisi fisik daerah Irigasi;
c) Data inventarisasi jaringan Irigasi utama dan tersier yang belum dan
sudah dibangun termasuk luasan lahan sawah yang sudah dicetak
atau belum. Tim Konsultan diwajibkan menginventarisasi luasan
sawah baku, potensial dan fungsional dengan menggunakan GPS
survei;
d) Membuat dan mengupdate skema jaringan dan bangunan (utama dan
tersier);
e) Dokumentasi kegiatan berupa foto-foto hasil penelusuran jaringan di
lapangan; dan
f) Mengumpulkan dan menganalisis data aset pendukung Irigasi seperti
IP, P3A/GP3A/IP3A, Dokumentasi, dan lain-lain
• Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, dalam pelaksanaan
penelusuran jaringan konsultan harus didampingi minimal oleh
P3A/GP3A/IP3A dan Juru Pengairan/Petugas OP ;
• Oleh karena kegiatan PAKSI ini menggunakan Aplikasi Android yang
berbasis Web-PAKSI, dimana dalam pelaksanaannya kegiatan PAI dan IKSI
dilaksanakan secara bersama-sama dalam satu Paket PAKSI, oleh karena itu
perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a) Jangka waktu pelaksanaan pengumpulan data baik sekunder maupun
primer;
b) Dalam tahapan pengumpulan data Indeks Kinerja Sistem Irigasi,
informasi terkait aset jaringan Irigasi yang ditinjau sudah terlebih
dahulu dikumpulkan dalam proses pengumpulan data Pengelolaan
Aset Irigasi sebelumnya.
c) Dengan demikian konsultan berkewajiban melaksanakan
pengumpulan data Pengelolaan Aset Irigasi terlebih dahulu sebelum
dilaksanakannya pengumpulan data Indeks Kinerja Sistem Irigasi di
tingkat jaringan Irigasi.
• Secara spesifik konsultan wajib menginventarisasi kondisi ketersediaan
debit di pintu pengambilan utama yang dibutuhkan oleh sawah khususnya
pada musim kering. Data dimaksud dapat diperoleh melalui pengumpulan
data sekunder, apabila data debit tidak tersedia, pihak konsultan
berkewajiban memberikan rekomendasi terkait penyediaan data debit.
Adapun maksud dari pengumpulan data debit sangat berkaitan dengan
analisa dan pemberian rekomendasi penanganan pengelolaan yang tepat
sasaran; dan

7
Kerangka Acuan Kerja
Updating PAKSI dan AKNOP DIR. Jejangkit, DIR. Handil Bhakti dan DIR. Tanipah Provinsi Kalimantan Selatan

b. Konsultan berkewajiban menghitung biaya kebutuhan pekerjaan terkait


rekomendasi untuk setiap DIR dengan menggunakan Harga Satuan Pekerjaan
yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah setempat.
c. Penyusunan Rekomendasi Prioritas Penanganan:
Dari hasil pelaksanaan PAKSI, pihak konsultan mengusulkan program
penanganan pengelolaan jaringan irigasi, yang dikelompokkan berdasarkan
kriteria Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
11/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaaan Jaringan Irigasi Rawa
Pasang Surut dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
No. 23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi. Penentuan prioritas
penanganan yang memadukan hasil kondisi eksisting aset dan kinerja sistem
Irigasi terhadap ketersediaan debit dan IP (indeks pertanaman):
• Dengan mempertimbangkan ketersediaan debit yang dapat
didistribusikan guna memenuhi kebutuhan sawah khususnya pada
musim kering serta IP pertahun di setiap DIR, konsultan diwajibkan
mempertimbangkan aspek efektifitas penanganan dan efisiensi
pembiayaan atas rekomendasi yang diberikan;
• Bagi suatu DIR yang memiliki ketersediaan debit pada musim kering
berlimpah serta didukung oleh besaran IP yang tinggi, maka
penanganan infrastruktur tidak sepenuhnya membutuhkan alokasi
anggaran baik rehabilitasi/peningkatan maupun OP secara maksimal
untuk satu sistem; dan
• Pihak konsultan juga berkewajiban menentukan batasan penanganan
minimal yang harus dipenuhi bagi suatu DIR terkait kegiatan
rehabilitasi/peningkatan. Sehingga alokasi anggarannya dapat
disesuaikan. Hal ini harus dikonsultasikan secara intensif dengan
pihak Direksi agar rekomendasi yang diberikan tepat sasaran.
d. Penyusunan Perkiraan Peningkatan Kinerja Sistem Irigasi Berdasarkan
Rekomendasi yang diberikan:
• Konsultan berkewajiban menentukan perkiraan peningkatan kinerja
sistem Irigasi di setiap DIR yang ditinjau;
• Penentuan perkiraan dimaksud harus didasarkan atas tipe rekomendasi
yang diberikan sebelumnya;
• Semua perkiraan wajib mengacu kepada Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat yang berlaku.
8. Standar Teknis Adapun standar teknis dan pedoman yang diperlukan/dijadikan acuan dan
penuntun dalam kegiatan adalah sebagai berikut:
a. Kriteria Perencanaan, dan
b. Standar teknis lainnya yang masih berlaku dan disyaratkan;
9. Studi-Studi Konsultan diminta untuk mengumpulkan studi-studi terdahulu yang berhubungan
Terdahulu dengan kegiatan ini.
10. Referensi Hukum a. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Undang-Undang No. 9 Tahun 2015 tentang Pemerintah Daerah.
c. Undang-Undang No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.
d. Peraturan Presiden No. 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang/jasa
pemerintah.

8
Kerangka Acuan Kerja
Updating PAKSI dan AKNOP DIR. Jejangkit, DIR. Handil Bhakti dan DIR. Tanipah Provinsi Kalimantan Selatan

e. Peraturan Menteri Perindustrian No. 02/M-IND/PER/1/2014, tentang


Pedoman Peningkatan Produksi Dalam Negeri dalam pengadaan barang/jasa
pemerintah.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
11/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaaan Jaringan Irigasi Rawa
Pasang Surut
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
16/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaaan Jaringan Irigasi Rawa
Lebak
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
23/PRT/M/2015 tentang Pengelolaan Aset Irigasi;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
30/PRT/M/2015 tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi;
j. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
k. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
05/PRT/M/2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
l. Keputusan Menteri Nomor 897/KPTS/M/2017 Tentang Standar Remunerasi
Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa
Konsultansi Konstruksi;

Ruang Lingkup

11. Lingkup Kegiatan Updating PAKSI dan AKNOP DIR. Jejangkit, DIR. Handil Bhakti dan DIR.
Pekerjaan Tanipah Provinsi Kalimantan Selatan dikerjakan secara Swakelola. Adapun kegiatan
utama PAKSI adalah antara lain:
1) Sosialisasi:
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dalam
pelaksanaan pengelolaan aset dan penilaian kinerja sistem Irigasi utama dan
tersier yang melibatkan unsur-unsur:
• BBWS/BWS
• OPD Dinas PU/PSDA Provinsi/Kabupaten dan Kota; dan
• Pakar/Praktisi Irigasi.
2) Inventarisasi Data;
Kegiatan ini akan dilakukan oleh Tim Konsultan di lapangan untuk
mengumpulkan data sekunder dan data primer. Adapun kedua data dimaksud
sangat dibutuhkan guna mendukung proses analisa dan pemberian
rekomendasi oleh Tim Konsultan sebagaimana telah disebutkan dalam tujuan
kegiatan ini sebelumnya.
- Inventarisasi Data Awal;
Sebelum Tim Konsultan mengumpulkan data sekunder dan primer,
terlebih dahulu pihak konsultan harus melakukan pengumpulan data
awal yang akan digunakan untuk penyusunan laporan pendahuluan,
Laporan Program Mutu dan metodologi pelaksanaan kegiatan baik di
lapangan maupun di tingkat analisa dan penentuan rekomendasi.

9
Kerangka Acuan Kerja
Updating PAKSI dan AKNOP DIR. Jejangkit, DIR. Handil Bhakti dan DIR. Tanipah Provinsi Kalimantan Selatan

- Inventarisasi Data Sekunder;


Adapun data sekunder yang dikumpulkan adalah data pendukung yang
berasal dari berbagai sumber dan akan digunakan oleh Tim Konsultan
selama kegiatan pengumpulan data primer serta pada saat kegiatan
analisa, pemberian rekomendasi serta penyiapan laporan akhir.
- Inventarisasi Data Primer;
Sebagaimana telah disebutkan, data primer yang akan dikumpulkan
adalah berupa aset jaringan irigasi dan aset pendukung pengelolaan aset
irigasi di setiap DI.
Kegiatan pengumpulan data primer dilakukan dengan cara
melaksanakan penelusuran dan inventarisasi data terkait pengelolaan
aset dan penilaian kinerja sistem Irigasi (utama dan tersier) dan akan
melibatkan sekurang-kurangnya beberapa unsur sebagai berikut:
• Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A/GP3A/IP3A);
• Juru Pengairan (petugas OP); dan
• Surveyor/enumerator.
3) Penentuan Rekomendasi;
Bagian terpenting dalam kegiatan PAKSI adalah penentuan prioritas
penanganan dan pengelolaan suatu DIR serta penentuan perkiraan peningkatan
kinerja suatu DIR pasca kegiatan penanganan baik rehabilitasi/peningkatan
maupun kegiatan OP.

12. Keluaranᶟ Terkait pelaksanaan kegiatan konsultan, tim konsultan harus menyiapkan dan
menyerahkan laporan-laporan dalam Bahasa Indonesia kecuali ada ketentuan lain
yang disepakati dan menggunakan salinan elektronik.
No. Keluaran Kegiatan Target Waktu Penyerahan
1. Laporan Program Mutu Paling Lambat 2 minggu
setelah SPMK
2. Laporan Pendahuluan Paling Lambat bulan ke 1
setelah mobilisasi
3. Laporan Bulanan Setiap bulan
4. Laporan Antara Paling Lambat 95 hari setelah
SPMK
5. Draft Laporan Akhir 180 hari setelah SPMK
6. Laporan Akhir 180 hari setelah SPMK
7. Laporan Penunjang 180 hari setelah SPMK
a
13. Peralatan, a. PPK menyediakan ruang asistensi dan diskusi/expose, PPK akan mengangkat
Material, direksi/petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping.
Personel dan b. Pejabat Pembuat Komitmen menyediakan data yang ada di Operasi dan
Fasilitas dari Pemeliharaan Sumber Daya Air I dan data yang dianggap perlu oleh pelaksana
Pejabat Pembuat pekerjaan sebagai data sekunder untuk menunjang pekerjaan yang akan dilakukan.
Komitmen
14. Peralatan dan Alat dan Bahan yang dibutuhkan:
Material dari a. Piranti Lunak
Penyedia Jasa Menggunakan Piranti Lunak yang sudah dikembangkan, yaitu Aplikasi berbasis
Konsultansi GIS dengan spesifikasi sebagai berikut:
- Memanfaatkan Peta Citra Satelit dari Google;
- Aplikasi Survei penilaian berbasis Android yang dapat bekerja secara
online maupun offline;dan

10
Kerangka Acuan Kerja
Updating PAKSI dan AKNOP DIR. Jejangkit, DIR. Handil Bhakti dan DIR. Tanipah Provinsi Kalimantan Selatan

- Aplikasi Web-e-PAKSI
b. Piranti Keras
Piranti Keras yang digunakan dalam kegiatan ini, antara lain:
- Smartphone atau HP Android yang dilengkapi dengan Kamera dan GPS;
- Komputer dan Printer (Sewa)
- Peralatan Survey (Sewa)
- Perangkat pendukung lainnya.
c. Alat Transportasi
- Mobil (sewa), dan
- Sepeda motor (sewa)
15. Lingkup Konsultan bertugas dan berkewajiban menyediakan tenaga pelaksana,
Kewenangan sarana/prasarana pekerjaan serta melaksanakan pekerjaan sesuai Kerangka Acuan Kerja
(KAK) dan ketentuan lain yang berlaku yaitu seperti yang tercantum dalam Perpres No.
16 tahun 2018 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah. Konsultan harus
melaksanakan konsultasi dengan Direksi, PPK dan Tim Teknis agar dicapai hasil yang
maksimal.

16. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah selama 180 (Seratus Delapan Puluh)
Penyelesaian hari kalender dimulai sejak terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

17. Personel*)
Thn Jumlah
Pendidikan Kelompok Ahli
No. Tenaga Ahli Pengalaman Bidang SKA
(Minimal) (Minimal) Org Bln
(Minimal)
A Tenaga Ahli
1 Team S1 / Sipil / Ahli Madya 5 1 6 SDA
Leader Pengairan
Jumlah Tenaga Ahli 1 6
B Tenaga Asisten
1 Asisten Ahli S1 / Sipil / 2 3 6
Irigasi Pengairan
Jumlah Tenaga Asisten 3 6
C Tenaga Pendukung
1 Surveyor STM / Surveyor - 1 6 5
Jumlah Tenaga Pendukung 6 5

Keterangan :
1. Tim personil “Wajib” bisa dan mampu mengoperasikan aplikasi E-PAKSI yang terdapat di android
maupun di web.
2. Team Leader memiliki sertifikat keahlian (SKA) sebagai Ahli Madya dibidang Sumber Daya Air sesuai sub
bidang yang ditawarkan dari Asosiasi Profesi yang terakreditasi di LPJKN.
18. Jadwal Tahapan Penyedia Jasa diminta untuk membuat jadwal tahapan pelaksanaan pekerjaan sesuai
Pelaksanaan dengan yang diusulkan dalam penawaran dalam jangka waktu 4 (Empat) bulan.
Pekerjaan

Laporan**)

11
Kerangka Acuan Kerja
Updating PAKSI dan AKNOP DIR. Jejangkit, DIR. Handil Bhakti dan DIR. Tanipah Provinsi Kalimantan Selatan

19. Laporan Program Laporan Program Mutu berisi uraian prosedur pelaksanaan pekerjaan yang
Mutu penyusunannya mengacu pada Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 15/SE/M/2019 tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan Pengendalian
Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
serta harus dikonsultasikan dan disetujui Pejabat Pembuat Komitmen.

20. Laporan Konsultan harus menyusun dan menyerahkan Laporan Pendahuluan yang memuat
Pendahuluan antara lain:
a) Penjelasan Umum: latar belakang, maksud dan tujuan, lokasi kegiatan, waktu
pelaksanaan, nama pekerjaan dan pengguna jasa, ruang lingkup, dan
output/keluaran pekerjaan;
b) Identifikasi awal kondisi lapangan yang memuat semua informasi penting dari
lapangan, serta dilengkapi dengan usulan-usulan konkrit sesuai dengan tujuan
dari kegiatan konsultansi ini. Usulan-usulan dimaksud akan dilengkapi dengan
metode pelaksanaan secara umum serta metode analisis yang dapat memberikan
rekomendasi penanganan yang ditinjau; dan
c) Terkait kedua metode dimaksud, maka pihak konsultan perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
- Kerangka metodologi dan pola pikir yang memuat identifikasi awal
permasalahan, metode pelaksanaan survei dan pengumpulan data di
lapangan dan rencana kajian dan analisa data;
- Rencana kerja; berisi (a) rencana pelaksanaan, dilengkapi dengan bagan
alir (flow chart) dan jadwal pelaksanaan pekerjaan, kurva-S; dan (b)
rencana pelaporan.
Laporan Pendahuluan harus dibahas/didiskusikan bersama semua pihak terkait
guna mendapatkan persetujuan Direksi pekerjaan dan dijadikan panduan dalam
melaksanakan desain rinci serta mengikat untuk dipenuhi dalam laporan-laporan
berikutnya.
21. Laporan Bulanan Laporan Bulanan antara lain memuat uraian ringkas pendahuluan (latar belakang,
ruang lingkup dan metodologi), pelaksanaan penilaian kinerja sistem Irigasi untuk
semua DIR yang ada di dalam wilayah program, tahapan pekerjaan konsultan dan
rencana ke depan, serta progres kemajuan konsultan.
Laporan Bulanan diserahkan pada setiap bulan.
22. Laporan Antara Konsultan harus menyusun dan menyerahkan Laporan Antara yang memuat:
a) Hasil kemajuan pelaksanaan pekerjaan yaitu pengumpulan data, hasil
inventarisasi dan investigasi, pendekatan pemecahan masalah, rencana kerja
selanjutnya, notulen diskusi Laporan Pendahuluan, atau notulen atau catatan
hasil rapat/diskusi yang dilakukan dan dokumentasi;
b) Permasalahan dan identifikasi permasalahan yang akan dihadapi, upaya-
upaya penanganan atau antisipasi permasalahan dalam pelaksanaan yang ada
di dalam wilayah program; dan
c) Kerangka Laporan Akhir.
23. Draft Laporan Konsultan harus menyampaikan Draft Laporan Akhir yang memuat seluruh
Akhir rangkaian proses penyelesaian pekerjaan ini dimulai dari hasil pelaksanaan survei,
pengumpulan data dan pelaksanaan penelusuran jaringan, serta hasil kajian, analisa
data dilengkapi dengan program penanganannya.

12
Kerangka Acuan Kerja
Updating PAKSI dan AKNOP DIR. Jejangkit, DIR. Handil Bhakti dan DIR. Tanipah Provinsi Kalimantan Selatan

24. Laporan Akhir Konsultan harus menyusun dan menyerahkan Laporan Akhir yang telah disetujui
oleh Direksi Pekerjaan.
25. Laporan Laporan penunjang berisikan sebagai berikut:
Penunjang
a) Skema Jaringan Irigasi Rawa dan Skema Bangunan Irigasi Rawa pada lokasi
program yang telah dihimpun oleh konsultan;
b) Data inventarisasi jaringan Irigasi rawa (utama dan tersier) yang belum dan
sudah dibangun termasuk luasan lahan sawah yang sudah dicetak atau belum
pada setiap DIR pada lokasi program;
c) Data penilaian kondisi fisik jaringan utama dan kondisi fisik jaringan tersier
pada setiap DIR pada lokasi program;
d) Data eksisting dan analisis kebutuhan petugas OP ideal pada setiap DIR pada
lokasi program;
e) Data eksisting dan analisis sarana dan prasarana OP serta fasilitas penunjang OP
pada setiap DIR pada lokasi program;
f) Data Indeks pertanaman dan produktivitas padi pada petak tersier yang ada
pada setiap DIR pada lokasi program;
g) Data kondisi/status kelembagaan pengelola Irigasi termasuk Inventarisasi Data
P3A/GP3A/IP3A pada setiap DIR pada lokasi program;
h) Data kondisi usaha tani pada setiap DIR pada lokasi program;
i) Data kondisi kegiatan O&P Jaringan Irigasi pada setiap DIR pada lokasi program;
j) Hasil cross dan long section (koordinat dan denah jaringan Irigasi), dan
k) Dokumentasi pelaksanaan di setiap lokasi kegiatan (seperti Foto, berita acara
pelaksanaan semua kegiatan seperti daftar hadir, notulensi pertemuan,
memastikan adanya keterlibatan P3A/GP3A/IP3A di setiap kegiatan, dan lain-
lain)
26. Data Semua Data berupa soft copy dari laporan tersebut di atas harus disampaikan kepada
PPK lengkap dengan arsip digital pada akhir pelaksanaan pekerjaan.
Hal – Hal Lain

27. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi dalam KAK ini harus dilakukan dalam wilayah
Negeri Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

28. Persyaratan Kerja Dalam pekerjaan ini tidak diperlukan kerjasama dengan penyedia jasa lain.
sama
29. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi NSPK yang berlaku.
Pengumpulan
Data Lapangan
30. Alih Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat Komitmen, Penyedia Jasa Konsultansi
Pengetahuan berkewajiban mengadakan pertemuan dan pembahasan yang terkait dengan substansi
pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil/staf di
lingkungan organisasi Satuan Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen.
31. SMK3K (Sistem SMK3K (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan dan Kerja Konsultansi) yang
Manajemen menjadi perhatian dalam kegiatan ini, meliputi:
Keselamatan dan

13
Kerangka Acuan Kerja
Updating PAKSI dan AKNOP DIR. Jejangkit, DIR. Handil Bhakti dan DIR. Tanipah Provinsi Kalimantan Selatan

Kesehatan dan 1. Dalam pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi, penyedia jasa wajib menerapkan
Kerja system manajemen K3 dengan menyusun Rencana Keselamatan dan Kesehatan
Konsultansi) Kerja Kontrak (RK3K).
2. Keluaran yang dihasilkan dalam kegiatan jasa konsultansi harus mencakup
aspek-aspek K3.
Dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan personil harus sudah mempunyai
asuransi jiwa/kecelakaan kerja.
32. Penanganan Dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Covid-19 dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi sesuai Instruksi Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 02/IN/M/2020 maka dari itu mengusulkan sarana
kesehatan untuk mendukung pencegahan / penanganan COVID-19.
Demikian kerangka acuan kerja ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Gambut, September 2021

Mengetahui Menyetujui
Pejabat Pembuat Komitmen
Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air I

Rica Yunita, ST
NIP. 19850604 201012 2 003

14

Anda mungkin juga menyukai