Anda di halaman 1dari 35

17.2.

KERANGKA ACUAN
KERJA (KAK)

1. LATAR Dalam rangka peningkatan Kinerja layanan Irigasi, Pemerintah


BELAKANG mencanangkan program pembangunan nasional berkelanjutan yang tertuang
dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yang bertujuan
(1) mendukung koordinasi antar-pelaku pembangunan, (2) menjamin
terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar-daerah, antar-
ruang, antar-waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan
Daerah; (3) menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; (4) mengoptimalkan
partisipasi masyarakat, dan (5) menjamin tercapainya penggunaan sumber
daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Sejalan dengan UU No. 17/2007 Tentang RPJPN 2005-2025, UU


No.18/2012 tentang Pangan, dan UU No. 19/2013 tentang Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani, maka arah Kebijakan Umum Ketahanan Pangan
dalam RPJMN 2015-2019 adalah: (i) pemantapan ketahanan pangan
menuju kemandirian pangan dengan peningkatan produksi pangan pokok;
(ii) stabilisasi harga bahan pangan; (iii) perbaikan kualitas konsumsi pangan
dan gizi masyarakat; (iv) mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan;
serta (v) peningkatan kesejahteraan pelaku usaha pangan terutama petani,
nelayan, dan pembudidayaan ikan;

Sasaran utama pembangunan ketahanan air sesuai RPJMN 2015-2019


diantaranya adalah mendukung program Nawacita Pemerintah dalam hal
kedaulatan pangan melalui rehabilitasi 1,5 juta Ha jaringan irigasi dan
pembangunan 1 juta Ha jaringan irigasi serta Operasi dan Pemeliharaan
(OP) jaringan irigasi seluas 5 juta Ha sampai dengan 2019 yang meliputi
jaringan irigasi permukaan, jaringan irigasi rawa dan jaringan irigasi air
tanah.
Untuk mewujudkan sasaran di atas, arah kebijakan pembangunan ketahanan
air adalah meningkatkan kapasitas kelembagaan, ketatalaksanaan, dan
keterpaduan dalam pengelolaan sumber daya air yang terpadu, efektif,
efisien dan berkelanjutan, termasuk peningkatan ketersediaan dan
kemudahan akses terhadap data dan informasi, melalui strategi:
1) Melengkapi peraturan perundangan serta penyusunan Norma, Standar,
Prosedur dan Kriteria (NSPK) sebagai pedoman teknis pelaksanaan
dan
koordinasi pengelolaan sumber daya air;

2) Melanjutkan penataan kelembagaan sumber daya air, antara


lain dengan:

a. Mensinergikan pengaturan kewenangan dan tanggung jawab


di semua tingkat pemerintahan beserta seluruh pemangku
kepentingan;

b. Meningkatkan kemampuan komunikasi, kerjasama, dan


koordinasi antar lembaga;

c. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pengelolaan sumber daya


air, termasuk kelembagaan operasi dan pemeliharaan.

3) Meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antar pemerintah dan


antar sektor dalam hal pengelolaan daerah hulu dan hilir;

4) Menumbuhkan prakarsa dan meningkatkan partisipasi


masyarakat dalam setiap upaya pengelolaan sumber daya air melalui
proses pendampingan, penyuluhan dan pembinaan, serta sistem
kemitraan antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka
pengelolaan sumber daya air;

5) Mendorong terbentuknya jaringan informasi sumber daya air antar


pemangku kepentingan dan mendorong terbentuknya sistem
pengelolaan data serta informasi terpadu untuk mewujudkan jaringan
basis data antar pemangku kepentingan yang dapat diakses dan
dimanfaatkan;

6) Meningkatkan kapasitas operasional dan pemeliharaan melalui


pemenuhan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan
(AKNOP) untuk setiap infrastruktur sumberdaya air; dan
7) Mendorong meningkatnya Indeks Pembangunan Gender dari sejak
awal pelaksanaan kegiatan dan Indeks Pemberdayaan Gender (IPG)
pada tahun 2019.

Sejalan dengan Renstra Kementerian PUPR 2015-2019 bidang Irigasi,


Pemerintah melaksanakan program ketahanan pangan melalui rehabilitasi
dan OP jaringan Irigasi dan Rawa di 74 Kabupaten yang masuk dalam
IPDMIP (Program Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi Partisipatif
Terpadu). Program ini diharapkan akan mendorong pembaharuan-
pembaharuan dalam pemerintahan sektor irigasi sebagai upaya menjamin
berkelanjutannya peningkatan infrastruktur jaringan irigasi dan OP dan
perbaikan pengelolaan. Manfaat dari strategi ini dapat digambarkan dalam
empat komponen program: (i) penguatan sistem dan kapasitas
kelembagaan irigasi pertanian yang berkelanjutan, (ii) perbaikan
pengelolaan dan OP irigasi, (iii) peningkatan infrastruktur jaringan
irigasi, dan (iv) peningkatan pendapatan pertanian beririgasi. Dari
program ini diharapkan akan tercapai

(a) peningkatan produksi beras untuk ketahanan pangan; (b) pengembangan


tanaman bernilai tinggi untuk meningkatkan mata pencaharian pedesaan,
dan (c) terwujudnya infrastruktur irigasi yang lebih produktif dan
pengelolaannya yang berkesinambungan.

2. MAKSUD DAN Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk kegiatan SID Rehabilitasi Daerah
TUJUAN Irigasi Manganti di Kabupaten Cilacap, yang digunakan sebagai dasar
dalam kegiatan konstruksi Irigasi yang termasuk dalam kegiatan IPDMIP.
Tujuan kegiatan ini dalam rangka tersedianya laporan/data SID rehabilitasi
sesuai kondisi aktual meliputi antara lain:
a. Inventarisasi dan identifikasi kondisi dan fungsi Aset Irigasi;

b. Inventarisasi dan identifikasi kondisi dan fungsi Jaringan Irigasi


dan
Sistem Irigasi yang di Rehab;

c. Inventarisasi dan identifikasi kondisi dan fungsi sosial


ekonomi kelembagaan dan pertanian;

d. Melakukan review rencana pengembangan dan pengelolaan


Sistem
Irigasi;
e. Melakukan studi kelayakan dan pemetaan lokasi pengembangan
daerah irigasi sesuai master plan yang tersusun disertai penyusunan
dokumen lingkungan;

f. Perhitungan/nota desain dan gambar desain rinci rehabilitasi


jaringan irigasi;

g. Perhitungan volume dan rencana anggaran biaya;

h. Dokumen Lingkungan dan Safeguard;

i. Manual Operasi dan Pemeliharaan;

j. Rencana Persiapan Operasi dan Pemeliharaan (PROM);

k. Metode Pelaksanaan;

l. Spesifikasi Teknis

3. SASARAN Sasaran yang hendak dicapai adalah:


1. Terlaksananya kegiatan SID rehabilitasi Jaringan irigasi dan atau
rawa, perbaikan pengelolaan serta operasi dan pemeliharaan
jaringan irigasi dan rawa, serta peningkatan pendapatan
pertanian beririgasi sesuai target waktu yang telah ditetapkan;
yang meliputi:
a. 5 Pilar Irigasi yang terdiri dari ; i). Peningkatan dalam
penyediaan air, ii). Perbaikan sarana dan prasarana irigasi, iii).
Penyempurnaan sistem pengelolaan irigasi, iv). Penguatan
institusi pengelola irigasi, dan v). Pemberdayaan sumberdaya
manusia pengelola irigasi:
b. sesuai dengan kriteria Perencanaan Irigasi
PengembanganPerkembangan Teknologi Irigasi (contoh
pemanfaatan LIDAR dan
Konsep Modernisasi
irigasi)
2. Tersusunnya laporan pelaksanaan SID program rehabilitasi dan
OP
prasarana irigasi dan rawa di areal program IPDMIP;
3. Tersedianya masterplan DI Kewenangan Pusat di WS Citanduy
4. Tersedianya dokumen kelayakan rencana pembangunan
dan pengembangan jaringan irigasi.
5. Tersedianya detail desain rehabilitasi DI Kewenangan Pusat di
WS Citanduy
6. Peta layout dan rencana skema jaringan/bangunan DI
Kewenangan
Pusat di WS Citanduy

4. LOKASI Lokasi Kegiatan merupakan Daerah Irigasi Manganti, dengan luas sebesar
KEGIATAN 22.130 Ha, berlokasi di Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat dan
Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah;
5. SUMBER DANA a. Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai pengadaan jasa
DAN PERKIRAAN konsultansi berasal dari APBN Tahun Anggaran 2018 dan 2019.
BIAYA
b. Total perkiraan biaya yang diperlukan Rp. 9.954.850.000,00

(Sembilan Milyar Sembilan Ratus Lima Puluh Empat Juta Delapan


Ratus
Lima Puluh Ribu Rupiah)
Dengan rincian kebutuhan sebagai berikut:
1) Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp 3.497.950.000,00

(Tiga Milyar Empat Ratus Sembilan Puluh Tujuh Juta Sembilan Ratus
Lima
Puluh Ribu Rupiah)
2) Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp 6.456.900.000,00

(Enam Milyar Empat Ratus Lima Puluh Enam Juta Sembilan Ratus Ribu
Rupiah)

6. NAMA Nama organisasi yang menyelenggarakan pengadaan jasa konsultansi


ORGANISASI adalah :
PENGADAAN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
BARANG/ JASA Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy
PPK Perencanaan dan Program

7. DATA DASAR Pengumpulan data eksisting termasuk rencana pengembangan wilayah


sungai dan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) yang mencakup tetapi
tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
a. Peta RBI

b. Topografi, Geologi, dan Geoteknik ;


c. Hidrologi dan Hidrogeologi ;
d. Sumber Material Konstruksi;
e. Bangunan Hidrolik dan Elektrik eksisting ;
f. Kondisi Irigasi, Tata Guna Lahan, dan Tutupan Lahan ;
g. Transportasi dan Pariwisata;
h. Agronomi dan Agro-ekonomi ;
i. Sosiologi dan Sosio-ekonomi ;
j. Lingkungan;
k. Infrastruktur ;
l. Hukum dan Rincian Kepemilikan Lahan;

m. Data Multisektor

8. STANDAR TEKNIS Standar dan pedoman yang dapat digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan:
a. KP-01 Kriteria Perencanaan - Bagian Perencanaan Jaringan
Irigasi b. KP-02 Kriteria Perencanaan - Bagian Bangunan Utama
c. KP-03 Kriteria Perencanaan - Bagian Saluran
d. KP-04 Kriteria Perencanaan - Bagian Bangunan
e. KP-05 Kriteria Perencanaan - Bagian Petak Tersier
f. KP-06 Kriteria Perencanaan - Bagian Parameter Bangunan
g. KP-07 Kriteria Perencanaan - Bagian Standar Penggambaran
h. KP-08 Kriteria Perencanaan - Bagian Perencanaan,
Pemasangan, Operasi Dan Pemeliharaan Pintu Pengatur Air
i. KP-09 Kriteria Perencanaan – Bagian Spesifikasi Teknis Pintu
Pengatur Air Irigasi
j. PT-01 Persyaratan Teknis Bagian Perencanaan Jaringan Irigasi;
k. PT -02 Pengukuran Topografi, Standar Perencanaan Irigasi;
l. PT-03 Persyaratan Teknis Bagian Penyelidikan Geoteknik;
m. PT-04 Persyaratan Teknis Bagian Penyelidikan Model Hidrolis;
n. BI-01 Tipe Bangunan Irigasi
o. BI-02 Standar Bangunan Irigasi
p. Permen PU No. 04/PRT/M/2009 tentang Sistem Jaminan Mutu;
q. SNI 19-6724, 2002 Tata Cara Pengukuran Kontrol Horizontal dan
SNI 19-6988, 2004 Tata Cara Pengukuran Kontrol Vertikal;
r. SNI 19-6502.2, 2000 Tata Cara Pembuatan Peta Rupa Bumi Skala
1 : 25000;
s. Standar Nasional Indonesia dan Pedoman Teknis terkait lainnya
yang masih berlaku.
9. STUDI – STUDI -
TERDAHULU
10. REFERENSI Dasar Hukum pelaksanaan kegiatan ini adalah :
HUKUM a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 65, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3046);

b. Undang – Undang No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi;

c. Undang – Undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;

d. Undang – Undang No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;

e. Undang – Undang No. 32 Tahun 2010, tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup;

f. Undang-undang No 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah bagi


Pembangunan untuk Kepentingan Umum;

g. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;

h. Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL;

i. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang


Organisasi Kementerian Negara;

j. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015 tentang


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

k. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang


Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2009 tentang


Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen Pekerjaan Umum;

m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik


Indonesia Nomor 04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan
Wilayah Sungai;

n. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik


Indonesia Nomor 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan
Pemeliharaan Jaringan Irigasi;

o. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik


Indonesia Nomor : 13.1/PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-
2019;

p. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik


Indonesia Nomor: 31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga Atas
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi
q. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor: 20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;

r. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik


Indonesia Nomor 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga
Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum;

s. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik


Indonesia Nomor: 05/PRT/M/2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

t. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik


Indonesia No. 11/PRT/M/2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 15/PRT/M/2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan
Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Melalui Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan;

u. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik


Indonesia Nomor : 19/PRT/M/2017 tentang Standar Remunerasi
Minimal Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli untuk
Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi;

v. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor


897/KFRS/M/2017 tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi;

w. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor


94/PMK.02/2017 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan
Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran;

x. Permen Lingkungan Hidup Nomor 16 tahun 2012 Tentang Pedoman


Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

11. LINGKUP Ruang lingkup pekerjaan terdiri dari:


KEGIATAN a. Pekerjaan Persiapan

1) Persiapan administrasi dan teknis

2) Mobilisasi personil dan peralatan

b. Inventarisasi Perencanaan Pendahuluan


1) Pengukuran Topografi;
2) Penelitian Kemampuan Tanah
3) Tata Letak Akhir
4) Perencanaan Pendahuluan Saluran dan Bangunan
5) Analisis Hidrologi dan Evaluasi Neraca Air
6) Program Penyelidikan dan Pengukuran Detail;

Catatan:
Bagi DI yang telah memiliki data SID sebelumnya, hasil SID
dikomparasi (comparative) dengan hasil pengamatan/analisa satelit
Bagi DI yang belum ada SID pendahuluan langsung menggunakan
pengamatan hasil LIDAR dan hasil SI-WAMI
c. Inventarisasi dan identifikasi kondisi dan fungsi Jaringan Irigasi yang di
Rehab

Melakukan analisis kinerja sistem irigasi primer sampai dengan sistem


irigasi tersier
d. Inventarisasi dan identifikasi kondisi dan fungsi sosial ekonomi
kelembagaan dan pertanian

Melakukan analisis keberadaan sosial, ekonomi, kelembagaan, dan


pertanian.
e. Inventarisasi Aset Irigasi

Melaksanakan survei dan identifikasi aset irigasi eksisting yang terdapat


dalam wilayah kajian
f. Melaksanakan Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM)

Untuk mengetahui tanggapan dan menjaring saran/masukan dari masyarakat


sekitar, sekaligus mencari informasi rencana rehabilitasi jaringan.
g. Pengukuran situasi Topografi

1) Pengukuran situasi bangunan irigasi, saluran irigasi dan petak


irigasi primer dan sekunder.
2) Pengukuran trase saluran melintang dan memanjang;
3) Hasil inventarisasi aset irigasi di masing-masing daerah irigasi;
4) Gambar penampang melintang saluran irigasi;
5) Informasi kedalaman dan sedimentasi saluran.
h. Survei Penyelidikan Geologi dan Mekanika Tanah

Diperlukan bila belum pernah/ada data hasil survei.


i. Melakukan analisis hidrologi dan evaluasi neraca air, jaringan dan
banjir rencana, dan system planning memanfaatkan Software SI-WAMI

Analisa hidrologi Terkait Climate change dengan teknologi satelit (SI-


WAMI): analisis neraca air (water balance); Rencana Ketersediaan Air
(planning for water availability) Q.80; Analisis produktivitas air (water
accounting)
j. Analisis Sosial ekonomi dan lingkungan
1) Analisis pengamanan sosial
2) Analisis pengamanan lingkungan; dan
3) Analisis ekonomi teknik
k. Penggambaran

Membuat gambar detail desain rencana rehabilitasi termasuk skema saluran,


bangunan dan detail saluran dan bangunan serta fasilitas pendukung.
l. Perhitungan RAB dan Pedoman OP

Pembuatan rincian volume dan RAB dan Pedoman OP

Perhitungan Volume Pekerjaan (BOQ)


1) Konsultan harus menyusun paket pekerjaan konstruksi yang akan
dilaksanakan dan dikonsultasikan dengan Pengawas Pekerjaan.
2) Perhitungan volume pekerjaan harus dirinci sesuai dengan paket
konstruksi yang mengacu pada hasil System Planning. Kemudian
dibuat daftar rekapitulasi kuantitas pada masing-masing rincian
tersebut antara lain volume galian (m3), timbunan (m3), pasangan
batu (m3), plesteran (m2), siar (m2) dan sebagainya.
3) Perhitungan volume harus sistematis agar mempermudah
perhitungan dan pengontrolan volume yang dilengkapi dengan
gambar sketsa yang jelas untuk mutual check berikutnya antara
Direksi dan Kontraktor.
4) Perhitungan BOQ perlu dijelaskan kepada Pihak Pengawas agar
estimasi volume pelaksanaan pembangunan tidak terjadi kesalahan.

Rencana Anggaran Biaya (RAB)


1) RAB dihitung berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan.
2) Harga satuan pekerjaan dihitung berdasarkan hasil dari perhitungan
suatu analisa biaya.
3) Untuk menentukan harga satuan upah dan bahan, konsultan harus
melakukan suatu survei harga di lapangan dengan mengambil
sampel sekurang-kurangnya 3 lokasi. Khusus untuk harga bahan
harus diperhitungan harga beli di tempat penjualan atau diantar
kelokasi proyek.
4) Konsultan juga harus menghitung biaya-biaya tambahan di luar
biaya dari perhitungan volume, seperti biaya persiapan, mobilisasi
dan demobilisasi personil dan alat, dokumentasi, dewatering, dll.
m. Pekerjaan lain-lain (Pertemuan Konsultasi Masyarakat, Demobilisasi
Personil dan Peralatan, dan lain-lain)

12. KELUARAN Produk yang dihasilkan dari pengadaan jasa konsultansi adalah :
a. Laporan Pendahuluan

b. Laporan Bulanan
c. Laporan Interim

d. Laporan Akhir Sementara

e. Laporan Akhir

f. Dokumen Tender

g. Produk Gambar

h. Laporan Penunjang, meliputi:

1) Laporan Topografi dan Pemetaan Tanah


2) Laporan Hidrologi dan Hidrolika
3) Laporan Geologi dan Mekanika Tanah
4) Laporan Penyusunan System Planning

5) Laporan Profil Sosial, Ekonomi, Kelembagaan dan Pertanian

13. PERALATAN Data dan fasilitas yang disediakan oleh PPK Perencanaan dan Program
MATERIAL, yang dapat digunakan dan akan dipelihara oleh Penyedia Jasa adalah:
PERSONIL DAN a. Laporan dan data yang akan diberikan kepada Penyedia Jasa yaitu
FASILITAS DARI berbagai laporan dan data yang tersedia dari hasil studi terdahulu.
PEJABAT b. Ruangan rapat untuk pembahasan laporan dan diskusi.
PEMBUAT c. Pengguna jasa akan menunjuk petugas atau wakilnya yang bertindak
KOMITMEN sebagai Tim Direksi Pekerjaan dalam rangka pelaksanaan jasa
konsultansi.

14. PERALATAN DAN Penyedia Jasa akan menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan
MATERIAL DARI peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
PENYEDIA JASA a. Penyedia Jasa memfasilitasi peralatan, laboratorium dan material
KONSULTANSI pengukuran maupun peralatan/instrumen lain yang sesuai untuk
mencapai standar ketelitian untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan.
Peralatan dan material tersebut harus disetujui dan direkomendasikan
oleh Direksi Pekerjaan;
b. Penyedia Jasa menyediakan fasilitas transportasi termasuk kendaraan
bermotor roda 4 (empat) dan roda 2 (dua) yang layak untuk inspeksi
lapangan beserta pengemudinya;
c. Penyedia Jasa menyediakan base camp (kantor lapangan) di dekat
lokasi pekerjaan.

15. LINGKUP Kewenangan Penyedia Jasa melingkupi:


KEWENANGAN a. Penyedia Jasa diharuskan melakukan diskusi dan asistensi minimal
PENYEDIA JASA 1 (satu) bulan sekali atau sesuai keperluan, dilakukan oleh tenaga
ahli yang terlibat dalam pekerjaannya kepada Direksi pekerjaan.
b. Penyedia Jasa membuat lembaran asistensi, yang berisi catatan, tanggal
dan bulan mengenai perintah, hasil diskusi, persetujuan dan lain-lain
dengan Direksi serta sebagai catatan pihak Konsultan mengenai

item/produk pekerjaan yang telah dilakukan/diselesaikan, ditanda


tangani oleh pihak Direksi dan Konsultan dan diserahkan pada pihak
Direksi untuk diarsip.
c. Penyedia Jasa bertanggung jawab penuh atas hasil pekerjaan sesuai
dengan rencana mutu desain atau rencana mutu konstruksi. Pekerjaan
akan diperiksa sewaktu-waktu untuk menjamin terpenuhinya
persyaratan teknis yang telah ditetapkan. Penyedia Jasa menanggung
biaya tambahan/ pengulangan bila ternyata hasil pekerjaannya tidak
memenuhi persyaratan teknis menurut penilaian pihak Direksi
Pekerjaan atau Narasumber yang ditunjuk oleh Pengguna Jasa.

16. JANGKA WAKTU Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan/ pengadaan jasa konsultansi
PENYELESAIAN adalah : 16 (enam belas) bulan kalender.
KEGIATAN

17. PERSONIL Tenaga ahli yang dibutuhkan terdiri dari :


1. Ketua Tim (Team Leader)
Pendidikan : Sarjana (S1) Teknik Sipil/ Pengairan
Sertifikat : Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) sekurang-
Keahlian kurangnya Ahli Sumber Daya Air – Madya yang
dikeluarkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi Nasional (LPJKN) atau Asosiasi dan
telah diakreditasi oleh LPJKN.

Pengalaman : 4 (empat) tahun untuk lulusan sarjana yang


berpengalaman dalam bidang pengembangan
daerah irigasi/ perencanaan bangunan irigasi.
Tugas : Mewakili Tim Konsultan dan bertanggung
jawab penuh terhadap jasa layanan
perencanaan konstruksi berdasarkan Kontrak
Pelaksanaan Jasa Konsultan
Melaksanakan koordinasi dengan PPK,
Kontraktor dan aparat pemerintah setempat
dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan.
Mengawasi dan mengendalikan seluruh
kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga ahli
dan staf Tim Konsultan.
Membuat schedule pelaksanaan pekerjaan.
Memonitor progress pekerjaan yang dilakukan
tenaga ahli.
Mengkaji ulang serta pengecekan keseluruhan
hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Melaksanakan presentasi dengan direksi
pekerjaan dan instansi terkait.
Mengarahkan seluruh anggota team dalam
menyiapkan laporan yang disyaratkan dalam
kontrak.
Memastikan perencanaan K3 untuk menjamin
keselamatan dan keamanan pekerja, personil
PPK, masyarakat umum dan pekerjaan ;
Menyiapkan dan menyampaikan semua laporan
yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja
ini seperti: laporan pendahuluan, laporan
bulanan, laporan triwulan, laporan antara,
laporan akhir, dan laporan khusus teknis (bila
diperlukan).
Menyimpan dan menyusun data yang
diperlukan untuk penyusunan laporan
pekerjaan selesai
Hadir dalam rapat rutin dan rapat khusus (ad-
hoc) serta mengkoordinasikan penyiapan bahan
diskusi untuk rapat rutin/rapat khusus (ad-hoc)
Bertanggung jawab penuh atas pekerjaan secara
keseluruhan kepada pihak pengguna jasa , baik
dalam ketepatan waktu maupun mutu secara
teknis dan administrasi.

2. Tenaga Ahli Irigasi

Pendidikan : Sarjana (S1) Teknik Sipil/ Pengairan.


Sertifikat : Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Sumber
Keahlian Daya Air - Muda yang dikeluarkan oleh Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN)
atau Asosiasi dan telah diakreditasi oleh LPJKN.

Pengalaman : 4 (empat) tahun untuk lulusan sarjana yang


berpengalaman sebagai tenaga ahli irigasi.
Tugas : Berkoordinasi dengan tenaga ahli lain yang
terkait dengan penyusunan desain.
Menyiapkan detail jadwal dan pelaksanaan
pekerjaan desain.
Menyusun sistem pengelolaan air dan system
planing yang sesuai dengan lokasi studi dan
menyiapkan alternatifnya.
Menyiapkan kriteria desain dan membuat
check list verifikasi desain.
Melaksanakan perhitungan dan pemeriksaan
hasil desain hidrolika dan bangunan air.
Memfinalisasikan detail desain dan gambarnya,
spesifikasi teknis, perkiraan biaya, dan
referensi yang terkait.
Menyusun laporan desain, gambar desain,
spesifikasi teknis, bill of quantity, dan rencana

perkiraan biaya.
Mengawasi persiapan dokumen tender
termasuk spesifikasi teknis, gambar tender,
rencana persyaratan kontrak, dan bill of
quantity.
Menghitung daerah layanan irigasi yang
diusulkan berdasarkan ketersediaan air andalan
berdasarkan indeks pertanaman saat ini dan
perkiraan yang akan datang, menetapkan
kebutuhan air untuk tanaman dan kebutuhan air
untuk irigasi
menyiapkan kelayakan elevasi rencana saluran
irigasi dan struktur lainnya serta infrastruktur
penunjang termasuk fasilitas jalan usaha tani
dan saluran drainase.
Mengadopsi dan merekomendasikan inovasi
atau alternatif teknologi dalam perencanaan
saluran
Menyediakan layout umum dari proyek yang
menunjukkan area layanan, skema jaringan
irigasi dan skema saluran drainase
Menyediakan skema jaringan irigasi dan
drainase
Melakukan inventarisasi bangunan irigasi
Menyiapkan profil rencana saluran induk
Menyediakan peta lokasi yang menunjukkan
nama, lokasi dan deskripsi umum proyek
meninjau hasil desain dan parameter biaya dari
studi sebelumnya dan membuat modifikasinya,
jika diperlukan, berkoordinasi dengan tenaga
ahli lainnya,
memeriksa sistem drainase dan pengembangan
yang dibutuhkan di area proyek,
Menyiapkan perhitungan kuantitas dan estimasi
biaya jaringan irigasi
Menyiapkan jadwal pelaksanaan konstruksi
dan pembayaran
Menghitung perkiraan biaya OP irigasi
termasuk alternatif-alternatifnya
Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh
ketua tim untuk kepentingan penyelesaian studi
Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan hasil
kegiatan dibidang tugasnya.

3. Tenaga Ahli Bangunan Hidrolika


Pendidikan : Sarjana (S1) Teknik Sipil
Sertifikat : Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Sumber
Keahlian Daya Air - Muda yang dikeluarkan oleh Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN)
atau Asosiasi dan telah diakreditasi oleh LPJKN.
Pengalaman : 4 (empat) tahun untuk lulusan sarjana yang
berpengalaman sebagai ahli hidrolika
Tugas : Pembuatan layout jaringan irigasi dan drainase
Mengumpulkan dan memperbaharui data
terkait data hidrolika
Membuat kriteria desain untuk fasilitas irigasi
dan drainase
Melakukan Analisis permodelan aliran dan
hidrolikanya
Mempersiapkan detail desain jaringan irigasi
dan fasilitas drainase
Memberi pengarahan tim desain untuk
melaksanakan tugasnya
Melakukan Analisis transpor sedimen
Mengumpulkan sampel air dari beberapa
sumber air dan melakukan pengujian kualitas
air serta memetakan area yang terkena polusi /
mengalami intrusi air laut
Dalam kasus ada beberapa stakeholder
pengguna air atau beberapa sistem irigasi dari
sumber air yang sama maka harus dihitung
neraca air sistem /wilayah sungai tersebut.
Membuat Bill of Quantity, perhitungan biaya
konstruksi, dokumen tender, spesifikasi teknik
Bertanggung jawab kelancaran pekerjaan
desain sesuai jadwal pelaksanaan yang telah
dibuat
Menyiapkan laporan hasil Analisis hidrologi
yang meliputi Analisis neraca air, perhitungan
debit, perhitungan kebuthan air irigasi, dan
sebagainya
Menyiapkan rencana detail desain dan jadwal
desain bangunan air;
Menyiapkan desain kriteria dan membuat
check list verifikasi desain bangunan air;
Menyusun laporan desain, gambar desain,
spesifikasi teknis, bill of quantity, dan rencana
perkiraan biaya.
Menyiapkan dokumen tender termasuk gambar
tender, spesifikasi teknis, dan bill of quantities
terkait bangunan air.
Bertanggung jawab atas hasil pelaksanaan
kegiatan dibidang tugasnya.
4. Tenaga Ahli Hidrologi
Pendidikan : Sarjana (S1) Teknik Sipil/ Pengairan.
Sertifikat : Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Sumber
Keahlian Daya Air - Muda yang dikeluarkan oleh Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN)
atau Asosiasi dan telah diakreditasi oleh LPJKN.

Pengalaman : 4 (empat) tahun untuk lulusan sarjana yang


berpengalaman sebagai tenaga ahli hidrologi
Tugas : Mengumpulkan dan memperbaharui data
terkait data hidrologi dan meteorologi;
Menganalisis debit sungai yang akan
digunakan sebagai sumber air irigasi yang
mencakup debit andalan, debit normal dan
Analisis debit banjir dengan estimasi
kejadiannya;
Melakukan Analisis neraca air;
Menyusun dan merekomendasikan Analisis
desain terkait kebutuhan air irigasi, kebutuhan
drainase, dan sebagainya;
Menyiapkan laporan hasil Analisis hidrologi
yang meliputi Analisis neraca air, perhitungan
debit, perhitungan kebuthan air irigasi, dan
sebagainya.
Melakukan review/updating parameter
hidrologi yang digunakan pada studi
sebelumnya (jika ada)
Melakukan estimasi kebutuhan air
menggunakan curah hujan 10 harian yang
dihitung dari curah hujan harian dengan jadwal
tanam yang bervariasi untuk menetapkan
kebutuhan air terendah termasuk skenario
perubahan iklim terbaru.
Membuat Analisis hidrologi untuk beberapa
skema yang berbeda/lokasi alternatif
Melakukan Analisis banjir untuk beberapa kala
ulang dan membuat hidrograf banjir untuk kala
ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 500, dan 1000
tahun
Mengumpulkan dan melakukan validasi data
hidro-meteorologi dalam wilayah sungai
dengan data yang terbaru (tidak lebih dari 1
tahun)
Menghitung estimasi stream flow
Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh
ketua tim untuk kepentingan penyelesaian studi
Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan hasil
kegiatan dibidang tugasnya.
5. Tenaga Ahli Geodesi
Pendidikan : Sarjana (S1) Teknik Geodesi
Sertifikat : Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) sekurang-
Keahlian kurangnya Ahli Geodesi - Muda yang dikeluarkan
oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
Nasional (LPJKN) atau Asosiasi dan telah
diakreditasi oleh LPJKN.
Pengalaman : 4 (empat) tahun untuk lulusan sarjana yang
berpengalaman sebagai tenaga ahli geodesi untuk
perencanaan sumber daya air
Tugas : Menyiapkan rencana detail kerja dan jadwal
pelaksanaan pekerjaan geodetik;
Menyiapkan spesifikasi teknis untuk pemetaan
foto udara, dan rencana survei geodesi;
Menentukan bench marks pada area project
untuk pekerjaan konstruksi;
Menyiapkan laporan terkait pekerjaan geodesi
mencakup hasil foto udara, pengukuran
topografi, dan hasil survei geodesi lainnya;
Melakukan review peta dan data survey dari
area proyek
Menyiapkan peta dasar yang menunjukkan
daerah layanan yang diusulkan beserta
drainasenya
Memonitor pelaksanaan survey topografi serta
penetapan titik kontrol vertikal dan horizontal
Menyiapkan peta topografi profil dan cross-
section/potongan saluran utama
Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh
ketua tim untuk kepentingan penyelesaian studi
Bertanggung jawab atas hasil pelaksanaan
kegiatan dibidang tugasnya.
6. Tenaga Ahli Geoteknik
Pendidikan : Sarjana (S1) Teknik Sipil
Sertifikat : Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) sekurang-
Keahlian kurangnya Ahli Geoteknik - Muda yang dikeluarkan
oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
Nasional (LPJKN) atau Asosiasi dan telah
diakreditasi oleh LPJKN.
Pengalaman : 4 (empat) tahun untuk lulusan sarjana yang
berpengalaman sebagai ahli geoteknik
Tugas : Mengumpulkan dan mereview /updating
parameter geologi dan pengujian yang
dilakukan dalam studi sebelumnya
Melaksanakan pemetaan dan pengujian
geoteknik yang disyaratkan mencakup detail
frekuensi, lokasi, metodologi
Melakukan pemetaan geologi permukaan dan
investigasi geologi sub-surface yang termasuk
pengujian tekanan air serta pengujian material
konstruksi (tanah dan agregat)
Memberikan rekomendasi tingkat keamanan
dan stabilitas pondasi
Menyiapkan parameter untuk detail desain
berdasarkan hasil investigasi untuk penyusunan
detail desain irigasi;
Melakukan Analisis stabilitas untuk
abutmen/perletakan pondasi dan struktur
bangunan.
7. Tenaga Ahli Pertanian
Pendidikan : Sarjana (S1) Pertanian
Sertifikat : -
Keahlian
Pengalaman : 4 (empat) tahun untuk lulusan sarjana yang
berpengalaman sebagai tenaga ahli pertanian
Tugas
: Mengumpulkan data tata tanam, varitas
tanaman, metode pertanian, dan aspek agro-
ekonomi;
Mengkaji dan merekomendasikan pola tanam;
Memperhitungkan data produktivitas tanaman;
Menyiapkan rencana pengembangan pertanian;
Memperjelas pasar potensial untuk hasil
pertanian;
Memperkirakan biaya produksi untuk jenis
tanaman yang diusulkan;
Memperkirakan Analisis manfaat dalam
kondisi ada atau tidak ada proyek;
Melakukan evaluasi keuangan dan ekonomi
proyek;
Menyiapkan laporan teknis terkait pekerjaan
Analisis pertanian;
Melakukan review /updating Analisis agronomi
dari studi sebelumnya (jika ada)
Mengidentifikasi hambatan yang dihadapi
petani /P3A pada daerah layanan yang akan
mempengaruhi produktivitas pertanian
Melakukan survey pengelolaan lahan pertanian dengan wawancara petani pada area usulan proyek
Inventarisasi seluruh petani yang tercakup
dalam usulan area proyek lengkap dengan data
keluarga, status kepemilikan lahan pertanian,
kondisi tata tanam (irigasi/tadah hujan)
Mengumpulkan data pertanian sekunder untuk
mensupport Analisis agronomi. Data tersebut
mencakup profil demografi, mesin mekanis
pertanian, fasilitas pasca panen, rencana tata
guna lahan menyeluruh dan update data
pertanian lain
Apabila terdapat jaringan irigasi eksisting maka
TA harus mengumpulkan laporan OP terakhir
yang didalamnya mencakup data area irigasi
saat musim hujan dan kemarau serta hasil
panen rata-rata
Berkolaborasi dengan ahli tanah pertanian
untuk menetapkan nutrisi/kandungan dalam
tanah serta klasifikasi tanah di area proyek
untuk menentukan jenis tanaman yang cocok
Menginformasikan TA hidrologi mengenai
tanaman yang dapat ditanam pada area proyek
sebelum menentukan pola tata tanam
berikutnya
Analisis agronomi harus mencakup : populasi
dan tenaga penggarap, lahan yang dapat
ditanami, hasil produksi, input pertanian, pola
tata tanam, distribusi penggarap per tanaman
dan per operasional lahan, distribusi petani
berdasarkan status kepemilikan dan ukuran
lahan, inventarisasi mesin pertanian dan
fasilitas paska panen, inventarisasi layanan
pendukung pertanian seperti institusi pinjaman,
lahan percobaan, koperasi input pertanian,
institusi peneliti pemerintah yang mendukung
pertanian di lokasi proyek. Data tersebut harus
dipresentasikan dan dibandingkan antara
kondisi saat ini dan kondisi akan datang baik
dengan adanya usulan proyek maupun tanpa
uasulan proyek.
8. Tenaga Ahli Mekanikal
Pendidikan : Sarjana (S1) Teknik Mesin
Sertifikat : Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Teknik
Keahlian Mekanikal - Muda yang dikeluarkan oleh Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN)
atau Asosiasi dan telah diakreditasi oleh LPJKN.
Pengalaman : 4 (empat) tahun untuk lulusan sarjana yang
berpengalaman sebagai tenaga ahli mekanikal
untuk perencanaan sumber daya air.
Tugas : Melakukan identifikasi dan evaluasi kelayakan
pintu dan bangunan mekanikal lainnya dalam
daerah irigasi
Merancang modifikasi sistem pengendalian
untuk operasional pintu maupun bangunan
pengendali lainnya dari manual menjadi
mekanis.
Membuat spesifikasi teknis dan metoda
pelaksanaan untuk pekerjaan mekanikal.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan hasil
kegiatan dibidang tugasnya.

9. Tenaga Ahli OP
Pendidikan : Sarjana (S1) Teknik Sipil
Sertifikat : Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Sumber
Keahlian Daya Air - Muda yang dikeluarkan oleh Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN)
atau Asosiasi dan telah diakreditasi oleh LPJKN.
Pengalaman : 4 (empat) tahun untuk lulusan sarjana yang
berpengalaman sebagai tenaga ahli OP untuk
perencanaan sumber daya air.
Tugas : Menyiapkan rencana kerja detail,
mengumpulkan dan meninjau sistem
perencanaan, data desain dan manual O&P dari
studi sebelumnya (jika ada),
memeriksa organisasi O&P yang telah ada di
wilayah proyek termasuk Balai, DINAS dan
P3A,
memeriksa dan menyelidiki hambatan/ kendala
untuk pelaksanaan O&P dan
mempertimbangkan tindakan penyelesaian
masalahnya sebagaimasukan dalam
penyusunan pedoman O&P,
berdiskusi dengan pihak terkait untuk finalisasi
atas draf pedoman O&P jaringan irigasi
menyelesaikan pedoman O&P berdasarkan
hasil diskusi tersebut di atas dan menjelaskan
isi pedoman O&P kepada pihak terkait
termasuk P3A.
Bertanggung jawab atas hasil pelaksanaan
kegiatan dibidang tugasnya.
10. Tenaga Ahli Sosial - Ekonomi
Pendidikan : Sarjana (S1) Sosiologi/Ekonomi
Sertifikat : -
Keahlian
Pengalaman : 4 (empat) tahun untuk lulusan sarjana yang
berpengalaman sebagai tenaga ahli sosial ekonomi.
Tugas : Melakukan review/update parameter
lingkungan dan sosial dari studi terdahulu
Menyiapkan laporan penilaian lingkungan yang
mencakup semua komponen yang disyaratkan
dalam peraturan yang berlaku
Menyiapkan informasi tambahan yang
diperlukan oleh pihak pemberi izin (pemda).
Bertanggung jawab atas hasil pelaksanaan
kegiatan dibidang tugasnya.
11. Tenaga Ahli Manajemen Konstruksi
Pendidikan : Sarjana (S1) Teknik Sipil
Sertifikat : Memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli
Keahlian Manajemen Konstruksi / Ahli Sumber Daya Air -
Muda yang dikeluarkan oleh Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN)
atau Asosiasi dan telah diakreditasi oleh LPJKN.

Pengalaman : 4 (empat) tahun untuk lulusan sarjana yang


berpengalaman sebagai tenaga ahli Manajemen
Konstruksi untuk perencanaan sumber daya air.
Tugas : Melakukan perhitungan Kuantitas Pekerjaan
(BoQ) dan Penyusunan Rencana Anggaran
Biaya (RAB)
Penyusunan Dokumen Pelelangan.
Bertanggung jawab atas hasil pelaksanaan
kegiatan dibidang tugasnya.
12. Asisten Tenaga Ahli Sistem Informasi Geografi/GIS
Pendidikan : Sarjana (S1) Teknik Geodesi
Pengalaman : 3 (tiga) tahun sebagai asisten tenaga ahli GIS untuk
perencanaan sumber daya air.
Tugas : Membantu dan mendukung tenaga ahli Geodesi
dalam menyediakan serta mengelola data,
informasi dan peta berbasis geopasial (GIS)
serta akan mengelola sistem informasi yang
terkait IPDMIP.

13. Asisten Tenaga Ahli Irigasi (DI Manganti)


Pendidikan : Sarjana (S1) Teknik Sipil
Pengalaman : 3 (tiga) tahun sebagai asisten tenaga ahli irigasi
untuk perencanaan sumber daya air.
Tugas : Membantu dan mendukung tenaga ahli Irigasi
dalam menyediakan serta mengolah data.
14. Asisten Tenaga Ahli Sosial Ekonomi
Pendidikan : Sarjana (S1) Sosiologi/Ekonomi
Pengalaman : 3 (tiga) tahun sebagai asisten tenaga ahli sosial
ekonomi.
Tugas : Membantu dan mendukung tenaga ahli Sosial
Ekonomi dalam menyediakan serta mengelola
data, informasi parameter lingkungan dan sosial
yang terkait IPDMIP.

15. Tenaga Pendukung


a) Bor Master

b) Kepala Surveyor

c) Surveyor Pengukuran Debit

d) Surveyor

e) Pembantu Surveyor

f) Enumerator

g) Juru Gambar

h) Operator Komputer dan Administrasi Keuangan

18. LAPORAN Laporan Pendahuluan berisi antara lain :


PENDAHULUAN a. Hasil kajian awal dan temuan permasalahan yang ada

b. Rencana kerja Penyedia Jasa secara menyeluruh

c. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya

d. Jadwal kegiatan konsultan

Laporan Pendahuluan harus dipresentasikan dan menginformasikan tentang


metodologi, pelaksanaan pekerjaan, hasil pengumpulan data, hasil
kunjungan lapangan dan rencana kerja berikutnya.
Laporan Pendahuluan akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna
Jasa selambat-lambatnya 30 hari sejak penandatanganan SPMK..

19. LAPORAN Laporan Bulanan memuat :


BULANAN a. Daftar kegiatan yang telah dilaksanakan pada bulan berjalan
b. Uraian permasalahan, hambatan dan temuan pada bulan tersebut.
c. Daftar rencana kegiatan pada bulan berikutnya
d. Realisasi progres kemajuan pekerjaan
e. Laporan bulanan dilengkapi dengan foto dan peta yang menunjukkan
lokasi yang telah diidentifikasi serta usulan penanganan, program dan
jadwal kerja selanjutnya.
Laporan bulanan akan diserahkan oleh Penyedia Jasa pada Pengguna Jasa
selambat-lambatnya setiap akhir bulan pelaksanaan sesuai dengan tanggal
SPMK sebanyak 7 (tujuh) buku laporan.
20. LAPORAN Laporan antara memuat ringkasan kegiatan konsultan, kemajuan pekerjaan
ANTARA selama periode pelaporan, masalah yang dihadapi, penyimpangan dari
jadwal kerja asli, program dan jadwal kerja untuk periode berikutnya,
alternative rencana pekerjaan selanjutnya yang terlebih dahulu didiskusikan
dengan pihak terkait.

21. LAPORAN AKHIR Laporan Akhir Sementara harus dipresentasikan dan menginformasikan
SEMENTARA tentang kegiatan hasil detail desain yang mencakup antara lain: hasil
investigasi lanjutan topografi, geoteknik, hidrologi, hidrolika, perhitungan
desain, dan gambar konstruksi bangunan beserta bangunan fasilitasnya.

22. LAPORAN AKHIR Laporan ini berisi seluruh hasil perencanaan teknis termasuk metode
pekerjaan desain, perhitungan desain, metode dan jadwal konstruksi, jadwal
pelaksanaan, estimasi biaya, paket konstruksi dan lain-lain. Laporan akhir
ini dibuat setelah didiskusikan dan disetujui pada konsep Laporan akhir
(draft laporan akhir).

Laporan Akhir merupakan revisi dan penyempurnaan dari Laporan Akhir


Sementara dengan memperhatikan semua masukan, tanggapan, dan koreksi.

23. DOKUMEN Dokumen Tender terdiri atas:


TENDER a. Spesifikasi umum dan spesifikasi teknis

b. Rencana pelaksanaan fisik dan construction method

c. Daftar kuantitas dan harga satuan


d. Rencana anggaran biaya (RAB)
e. Tender drawing
1) Gambar desain A1
2) Gambar desain A3
24. GAMBAR Produk gambar yang harus diserahkan oleh Penyedia Jasa adalah sebagai
berikut :
a. peta situasi bangunan dengan skala 1 : 200;
b. gambar potongan memanjang dan melintang bangunan prasarana
penyediaan air baku dengan skala 1 : 100 – 1 : 200;
c. gambar detail bangunan dengan skala 1 : 50 – 1 : 200;

25. LAPORAN Laporan penunjang dalam kegiatan ini meliputi :


PENUNJANG a. Buku Ukur dan Laporan Pengukuran Topografi dan Pemetaan;
b. Laporan Penyelidikan Geoteknik Lapangan dan Uji Lab;
c. Laporan Analisis
d. Dokumen BoQ dan RAB (meliputi analisis AHSP berdasarkan Permen
PUPR No. 28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan
61
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum);
e. Dokumen Pelelangan;
f. Dokumen Pedoman O&P;

26. DATA DIGITAL Data digital merupakan pengolahan dari data fisik menjadi bentuk digital
disampaikan dalam bentuk scan dan format asli dalam flash disk kapasitas
64 GB, meliputi tetapi tidak terbatas pada:
a. Dokumen Penawaran
b. Dokumen Kontrak
c. Dokumen Rencana Mutu Kontrak
d. Data Sekunder
e. Laporan Pendahuluan
f. Laporan Bulanan
g. Laporan Interim
h. Laporan Akhir Sementara
i. Laporan Akhir
j. Laporan Ringkasan (Executive Summary)
k. Dokumen Tender
l. Produk Gambar
m. Laporan Penunjang
n. Dokumentasi Pekerjaan
o. Notulensi Hasil Diskusi (PKM, Diskusi Teknis)
p. Data layanan tambahan jika ada.

27. PRODUKSI DALAM Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di
NEGERI dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam
angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

28. PEDOMAN Pedoman pendekatan/ penghampiran masalah terkait dengan pengumpulan


PENGUMPULAN data lapangan dan metodologi untuk menyelesaikan masalah adalah :
DATA LAPANGAN a. Pengumpulan Data Sekunder

Kegiatan pengumpulan data sekunder, meliputi :


1) Data Topografi

Kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data peta topografi yang


sudah ada, dimana keadaan topografi suatu daerah akan mempengaruhi
bentuk dan ukuran suatu DAS. Peta topografi yang dikumpulkan harus
menampilkan kondisi tata guna lahan pada daerah studi, dimana kondisi tata
guna lahan akan berpengaruh terhadap laju erosi, kecepatan aliran
permukaan dan daya infiltrasi sesuai dengan SNI 03-1724-1989.
Perolehan peta topografi dapat diperoleh pada instansi yang berwenang,
berdasarkan peta yang ada serta skala dengan tingkat ketelitian yang ada.
Jika di Instansi terkait tidak didapat maka pihak Pengguna Jasa dapat
memperoleh di BADAN INFORMASI GEOSPASIAL dengan skala
minimum 1:250.000 atau yang lebih detail.
2) Data Hidrologi

Kegiatan pengumpulan data hidrologi berupa pengumpulan peta stasiun


curah hujan, besarnya curah hujan, data meteorologi, debit historis baik
debit minimum, rata-rata dan debit minimum pada suatu daerah aliran
sungai (DAS) yang pelaksanaan kegiatannya sesuai SNI 03-1724-1989.
Berbagai data dan informasi diantaranya berupa :
i. Peta stasiun curah hujan;
ii. Data curah hujan harian (terbaru);
iii. Data meteorologi berupa kondisi temperatur udara, kelembaban
relatif, lama penyinaran dan kecepatan angin. Perolehan data
dapat diperoleh pada instansi BMG;
iv. Data debit terbaru dengan bias periode harian maupun bulanan
minimum selama 10 tahun;
3) Data Geologi Teknik

Kegiatan pengumpulan data geologi adalah pengumpulan peta geologi


regional yang memuat jenis batuan, penyebaran jenis batuan, sifat fisik
batuan serta tekstur dan struktur tanah dengan skala minimum 1:250.000
sesuai dengan KP-01, SK DJ Pengairan No. 185/KPTSA/A/1986 tentang
tahapan studi pelaksanaan pekerjaan.
Peta geologi regional dapat diperoleh di Direktorat Geologi Tata
Lingkungan, jika tidak didapat maka pengumpulan data dapat diperoleh
pada Instansi terkait.
4) Data Aspek Multisektor

Kegiatan pengumpulan data aspek multisektor melakukan pengumpulan


yang berupa informasi lingkungan yang menginformasikan tentang kondisi
kependudukan dan penggunaan air sesuai dengan KP-01, SK DJ Pengairan
No. 185/KPTSA/A/1986 tentang tahapan studi pelaksanaan pekerjaan.
informasi lingkungan dapat diperoleh dari BPS, PSDA, dan BAPPEDA.
Data-data tersebut meliputi :
a) Komponen lingkungan fisik-kimia yang terdiri dari iklim,
fisiografi dan geologi, hidrologi/kualitas air, ruang lahan dan
tanah
b) Komponen biologi yang terdiri dari kondisi flora, fauna dan
biota air
c) Komponen sosial, ekonomi dan budaya yang meliputi jumlah
penduduk, tingkat pendidikan, mata pencaharian dan
pendapatan asli daerah (PAD) dan lain-lain. Serta data
penerima manfaat bangunan.
d) Rencana tata ruang wilayah

b. Studi Pendahuluan:

Kegiatan Pengumpulan data:


Pengumpulan data ini dilakukan di kantor sebelum melaksanakan kegiatan
survei dan pengukuran langsung di lapangan. Survei yang dilakukan pada
tahap ini adalah survei visual
1) Inventarisasi Data Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pada
lokasi rencana kegiatan

2) Inventarisasi Pola Wilayah Sungai dan Rencana Wilayah Sungai

3) Inventarisasi Data Peta Topografi skala 1 : 25.000 atau lebih besar,


Data Foto Udara dan Citra Satelit, Data Peta Geologi Wilayah, dan
Data Geoteknik eksisting dari studi sebelumnya maupun studi
kegiatan pada sektor / instansi lain yang terkait areal sekitar rencana
kegiatan;

4) Inventarisasi Data Statistik Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi

5) Inventarisasi data Hidrologi, Klimatologi, Hidrometri (termasuk


data rekaman banjir) dan Hidrogeologi dari stasiun hujan, alat ukur
di sekitar rencana kegiatan dan instansi terkait data tersebut (misal :
BMG);

6) Inventarisasi data Agro-Sosio-ekonomi ;

7) Inventarisasi Gambaran Umum dan Khusus tentang Daerah Irigasi


dan lingkungan sekitar rencana kegiatan ;

8) Inventarisasi data mengenai Material Konstruksi di sekitar area


rencana kegiatan yang memungkinkan untuk dapat digunakan pada
pembangunan ;

9) Inventarisi data mengenai jumlah, kondisi dan lokasi Bangunan Air,


Bangunan Hidrolik dan Elektrik eksisting ;

10) Inventarisasi data mengenai Kondisi Irigasi (bila ada) termasuk


macam/sistem irigasi, Tata Guna Lahan, dan Tutupan Lahan
eksisting ;

11) Inventarisasi data mengenai transportasi sebagai gambaran


aksesibilitas proyek ;

12) Inventarisasi data Lingkungan Infrastruktur baik yang berpengaruh


secara langsung maupun tidak langsung terhadap proyek ;

13) Inventarisasi data Rincian Kepemilikan Lahan dan dilengkapi


dengan peta kadaster dalam rangka pembebasan lahan.

Kegiatan Analisis Data :


1) Analisis Desk Studi berdasarkan data-data sekunder

2) Analisis Identifikasi validitas data-data yang tersedia dan hubungan


keterkaitan data satu dengan data yang lain

Kegiatan Survei Pendahuluan :


1) Survei visual terhadap kondisi topografi wilayah, rencana bangunan
pengambilan, areal rencana lahan irigasi dan aksesibilitas proyek;

2) Survei lokasi sumber air terhadap kuantitas, kualitas, kontinuitas


dan potensi terjadinya banjir;

3) Status lahan tidak dalam sengketa dan aman;

Hasil yang diharapkan:


Penyusunan laporan pendahuluan yang memuat :
1) Rencana Kerja Detail dan pola pengembangan proyek yang akan
dilaksanakan (command area dan batas-batasnya);

2) Rencana Garis Besar seluruh laporan kegiatan dari awal studi


hingga rencana tahap pelaksanaan

3) Form-form dan quisioner yang akan digunakan pada saat


inventarisasi data

4) Hasil analisa berdasarkan 8 kriteria irigasi (termasuk perhitungan


ketersediaan air dan sumber airnya disertai analisa banjir,
kesesuaian lahan, ketersediaan penggarap, topografi memungkinkan
untuk irigasi dengan gravitasi)

5) Perhitungan kelayakan proyek berdasarkan data eksisting

c. Survei dan Investigasi

Kegiatan Pengumpulan data:


1) Inventarisasi data primer / sekunder sebelum melaksanakan survei
a) Inventarisasi peta rupa bumi dengan skala 1:50.000, foto udara
dan citra satelit untuk melihat penggunaan lahan eksisting;

b) Hasil-hasil survei dan investigasi yang pernah dilakukan di


lokasi atau yang ada disekitar lokasi proyek: elevasi referensi
topografi, lokasi, nomor, dan elevasi patok BM, peta topografi
dan tanah detail, registrasi elevasi muka air.

c) Inventarisasi data sosial ekonomi yang terdiri dari kondisi


demografi, mata pencaharian, penggunaan air, bahan pangan,
data transmigrasi dan data statistik terkait lainnya;

d) Inventarisasi peta tanah dan tata guna lahan serta praktek


pertanian eksisting;

e) Inventarisasi data hidrologi, meteorologi, dan hidrometri (hujan


harian, hujan harian rata-rata, data banjir, ketersediaan sumber
air dan alternatif sumber air);

f) Inventarisasi peta geologi regional (klasifikasi tanah dan


formasi geologinya);
g) Inventarisasi data lingkungan;

h) Inventarisasi data ketersediaan pasar;

i) Identifikasi kondisi sosial politik di lokasi studi serta


identifikasi hambatan-hambatan yang mungkin timbul saat
proyek dilaksanakan.

2) Kegiatan Survei dan Pengukuran sebagai input data pada masing –


masing kegiatan (dilakukan pada saat survei yang sama dengan
sample sesuai kebutuhan masing-masing data):
a) Survei Topografi, pemetaan dan pengukuran, untuk kegiatan
Studi Pra Kelayakan / Masterplan (menghasilkan peta topografi
skala 1:10.000), kegiatan Studi Kelayakan ( foto udara skala 1:
10.000, peta situasi teristris 1:5.000), kegiatan perencanaan
detail desain (pengukuran trase saluran dan bangunan besar
dengan skala peta 1:2.000 dan bangunan-bangunan pelengkap
dengan skala 1:200) ;

b) Survei Hidrologi dan Hidrometri (data pengukuran sungai,


debit sungai, arus sedimentasi dan komposisi ukuran butiran,
kualitas air, salinitas air, profil memanjang dan melintang
sungai, panci evaporasi, curah hujan, data stasiun hujan), untuk
kegiatan Studi Pra Kelayakan (untuk perhitungan kebutuhan
air, debit andalan, debit banjir rencana dan water balance),
Studi Kelayakan, dan perencanaan detail desain;

c) Survei Tanah Pertanian untuk kegiatan Studi Pra Kelayakan,


dan Studi Kelayakan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui
kondisi eksisting tentang warna, tekstur, struktur, tingkat
kelembaban, kemiringan tanah, tata guna tanah dan bentuk
permukaan tanah. Untuk Studi Pra Kelayakan (menghasilkan
peta kesesuaian lahan skala 1:250.000), untuk Studi Kelayakan
(menghasilkan peta kesesuaian lahan skala 1:25.000 untuk
penentuan luas areal);

d) Survei Geologi, Mekanika Tanah, dan Material Konstruksi


beserta uji laboratoriumnya, untuk kegiatan Studi Pra
Kelayakan (klasifikasi tanah, formasi geologi detail,
seismisitas), Studi Kelayakan (data material konstruksi, lokasi
borrow dan quarry area);

e) Penyelidikan model hidrolis untuk perencanaan detail desain


berupa pemodelan curah hujan dan limpasan, neraca air,
simulasi perilaku hidrolis pada bangunan air yang
direncanakan;

f) Survei Agro-Sosio-ekonomi, kegiatannya berupa inventarisasi


data sekunder untuk profil demografis, kepemilikan lahan,
kelembagaan, profil penghasilan dengan sumber pendapatan,
ketersediaan infrastruktur penunjang kondisi sosial dan
ekonomi, dan aspek retribusi (cost recovery) untuk
mendapatkan gambaran keadaan budidaya pertanian di
lapangan secara nyata dan alternatif usulan dalam rangka
pengembangan budidaya pertanian setelah adanya proyek. Data
yang dibutuhkan adalah jenis tanaman yang telah dibutuhkan,
pola tanam dan cara bercocok tanam, jenis tanaman yang
cocok, produksi tanaman yang ada, dan sarana produksi
pertanian yang ada dan yang dibutuhkan.

Kegiatan Analisis Data:


1) Analisis data topografi mencakup kegiatan interpretasi citra satelit,
pembuatan peta-peta (1:50.000 dengan selang kontur 10 m peta
rupa bumi skala terbesar yang ada);

2) Analisis Data Hidrologi dan klimatologi mencakup debit andalan,


kebutuhan air irigasi, debit banjir, dan pemetaan stasiun hidrologi di
lokasi dan sekitarnya;

3) Analisis Kesesuaian Tanah untuk Pertanian dan evaluasi


berdasarkan ke-8 kriteria kelayakan daerah irigasi;

4) Analisis Kondisi Sosio Ekonomi untuk menentukan tujuan sosial


dan ekonomi yang harus diwujudkan dari proyek. ;

5) Analisis permasalahan-permasalahan yang ada dan permasalahan


yang akan timbul akibat adanya kegiatan pembangunan;

Hasil yang diharapkan:


1) Hasil Analisis Kelayakan Areal untuk dijadikan Daerah Irigasi (8
Kriteria Irigasi)

2) Usulan Pola Pengembangan

3) Daftar Skala Prioritas Pengembangan

4) Tipe Irigasi Sistem & Alternatif Sumber Air

5) Rencana Program untuk tahap berikutnya serta perkiraan biayanya

d. Perencanaan Detail Desain :

Kegiatan Pengumpulan data:


1) Pengukuran Topografi untuk peta situasi skala 1:5000, skala
1:2.000 untuk bangunan-bangunan besar dengan cara terestis atau
fotogrametris dengan pengambilan foto udara skala 1:10.000

2) Pengukuran Trase Saluran dengan skala peta 1:2000 dan bangunan-


bangunan pelengkap dengan skala 1:200

3) Inventarisasi data hidrologi, meteorologi, dan hidrometri (hujan


harian, hujan harian rata-rata, data banjir, ketersediaan sumber air
dan kualitasnya, debit maksimum, dan debit andalan);

4) Inventarisasi data sosial ekonomi yang terdiri atas kondisi


demografi, ekonomi, sosial, mata pencaharian, penggunaan air,
bahan pangan dan data statistik terkait lainnya;

5) Inventarisasi peta tanah dan tata guna lahan serta statusnya;

6) Inventarisasi Data Material Konstruksi dan borrow area.

7) Inventarisasi peta geologi regional (klasifikasi tanah dan formasi


geologinya);

8) Inventarisasi Harga Dasar Tenaga, Bahan, Material dan Alat

9) Inventarisasi dan Interpretasi peta topografi, foto udara dan citra


satelit;

10) Inventarisasi data lingkungan;

Kegiatan Analisis Data:


1) Analisis Topografi dan pembuatan peta situasi skala 1: 5.000, peta
situasi skala 1: 2.000 untuk bangunan-bangunan besar dengan cara
terestis atau fotogrametris dengan pengambilan foto udara skala 1:
10.000;

2) Analisis Hidrologi perhitungan neraca air, kebutuhan air,


tersedianya air, kebutuhan rotasi, - kebutuhan pembuang, banjir
rencana;

3) Analisis Tanah Pertanian meliputi rencana pertanian, pola tanam,


kebutuhan penyiapan lahan, persemaian, dan pengolahan;

4) Analisis Geoteknik meliputi penyelidikan geoteknik terbatas lokasi


bangunan-bangunan besar dengan pemboran, pengambilan contoh
sepanjang trase saluran dan lokasi bangunan, penyelidikan sumber
bahan galian dan timbunan dengan pengujian laboratorium

Hasil yang diharapkan:


1) Database data dasar dan semua informasi terkait;

2) Database peta yang meliputi : peta topografi dengan kontur, skala


1:25.000 dan 1:5000; peta lokasi bangunan-bangunan besar skala
1:500, dan peta kemampuan tanah skala 1:25.000;

3) Analisis ketersediaan air, kebutuhan air dan kebutuhan pembuang;

4) Rekomendasi pola tanam dan jenis tanaman;

5) Tata letak akhir jaringan irigasi dan pembuang skala 1:25.000 dan
1:5.000;

Gambar tata letak, saluran dan bangunan akan dibuat menjadi detail yang
sudah akhir. Hasil pengukuran dan penyelidikan terdahulu akan ditinjau
kembali termasuk hasil-hasil pengukuran trase saluran.
a) Dimensi Jaringan

Berdasarkan Layout yang ada konsultan dapat melanjutkan dengan


perhitungan dimensi jaringan irigasi/reklamasi dengan memperhatikan
ada/tidaknya pengaruh pasang surut, modulus drainase (drainability),
keseimbangan galian dan timbunan serta metode pelaksanaannya.
Jaringan yang perlu dihitung dimensinya terdiri atas saluran primer,
sekunder dan tersier. Selain itu perlu dipertimbangkan fungsi masing-
masing saluran tersebut. Khusus perhitungan dimensi jaringan reklamasi
dalam daerah rawa dilakukan dengan melakukan perhitungan aliran tidak
tetap (Unsteady flow).
Perhitungan dimensi jaringan dalam daerah rawa dilakukan sebagai berikut
:
Melakukan asumsi-asumsi teknis sehingga dapat menggunakan
rumus-rumus untuk perhitungan aliran dengan kondisi unsteady
flow.

Pengecekan dengan model matematis terhadap dimensi-dimensi


diatas dengan menggunakan model matematis yang ada.
Pengecekan ini dapat mengoptimalkan penampang desain awal
dengan syarat-syarat teknis yang ada.

b) Perencanaan Bangunan Air.

Bangunan air direncanakan sesuai dengan fungsi yang diinginkan antara


lain:
Sebagai bangunan penahan air banjir atau air asin dari luar
sistem.

Untuk menjaga agar tinggi muka air dalam system sesuai


dengan yang direncanakan.

Perhitungan Bangunan Air ini meliputi:


Ukuran bangunan yang diperlukan.

Pemilihan bahan yang dipakai.

Kekuatan.

Stabilitas.

Konsultan secara lengkap perlu membuat:


Gambar detail bangunan.

Membuat Tipikal bangunan air disertai dengan table


dimensinya.

Peta lokasi/posisi bangunan-bangunan yang direncanakan.

c) Perencanaan Tanggul.

Perencanaan tanggul pada prinsipnya adalah penentuan elevasi dan


kekuatan tanggul itu sendiri. Kekuatan tanggul mencakup ukuran tanggul
dan bahan tanggul.
Ukuran minimum tanggul harus memenuhi kriteria stabilitas (faktor
keamanan > 3) sesuai dengan data tanah yang ada.
Bahan tanggul sedapat mungkin menggunakan tanah yang ada ditempat, hal
ini menimbang terbatasnya ketersediaan tanah dengan kualitas baik
disekitar lokasi.
Dalam hal pemakaian tanah setempat konsultan harus memperhatikan hal-
hal sebagai berikut :
Penurunan muka tanggul yang akan terjadi.

Metode pelaksanaan konstruksi pemadatan, tahapan


pelaksanaan dan sebagainya.

d) Perencanaan Bangunan Pelengkap Lainnya.

Bangunan pelengkap antara lain adalah :


Jembatan

Talang/sipon

Gorong-gorong

Jaringan Transportasi.

Semua bangunan diatas memenuhi kriteria :


Ukuran yang diperlukan

Pemilihan bahan

Stabilitas

Kekuatan.

Dalam melakukan perhitungan-perhitungan tersebut konsultan harus


mengikuti standar-standar dan peraturan yang ada (misalnya: PPKI,SK-
SNI). Adapun penyelidikan model hidrolis pada tahap ini hanya dilakukan
untuk bangunan-bangunan utama dan beberapa bangunan besar di dalam
jaringan

6) Gambar-gambar perencanaan dan pelaksanaan bangunan utama,


saluran pembawa (primer, sekunder dan tersier), saluran pembuang,
bangunan pengatur dan bangunan pelengkap.

7) Rincian volume dan biaya (BOQ dan RAB);

8) Rencana Perkiraan Biaya (RPB)

9) Metode & program pelaksanaan

10) Dokumen pengadaan dan kriteria evaluasi teknis

11) Buku petunjuk O&P

Pedoman O & P harus mencakup antara lain :


inventarisasi prasarana bangunan air;

gambaran tentang iklim, tanah, hidrologi dan topografi daerah


irigasi;

neraca air untuk komoditi utama yang ditanam;


saran-saran tentang pengelolaan air untuk komoditi ;

petunjuk untuk pengoperasian bangunan pengatur air;

petunjuk untuk pemeliharaan prasarana bangunan air;

staf dan organisasi O & P yang dibutuhkan;

perkiraan biaya untuk operasi, pemeliharaan dan personalia.

12) Spesifikasi Teknis

Bangunan-bangunan yang sudah didesain (saluran, bangunan air dan


bangunan pelengkap lainnya) harus dilengkapi dengan pedoman
pelaksanaan konstruksi dilapangan.

e. Penyusunan Database

Kegiatan penyusunan database bertujuan untuk membentuk input dasar bagi


seluruh referensi di masa mendatang dan akan menjadi bagian dari pola data
spasial yang terhubung dengan data atribut non-spasial. Database ini berisi:
1) Studi dan kajian informasi eksisting pada sumber daya di air dan
lahan termasuk identifikasi kelemahan data, kecukupan jumlah data
dan konsistensi untuk pengecekan dan penyesuaian;

2) Hasil inventarisasi dan penafsiran atas Peta Topografi, Citra Satelit,


dan Foto Udara atau citra untuk pembangkitan multi-lapis peta
geografis digital pada GIS dengan input dasar informasi eksisting.
Data yang telah dikumpulkan harus bisa dihubungkan dengan
kumpulan data awal untuk memberikan informasi pada aspek yang
dibutuhkan. Ketika suatu kumpulan data tidak menunjukkan rincian
yang dibutuhkan, maka kumpulan data tambahan harus
dikumpulkan, dianalisis, dan dihubungkan dengan data awal. Peta
komprehensif ini harus meliputi aspek-aspek berikut ini:

a) Geomorfologi ;

b) Unsur Geologi dan Struktur termasuk ciri khasnya

c) Jenis tanah, tekstur, dan kedalaman ;

d) Peta kemiringan lahan (sudut dan aspek) ;

e) Analisis Drainase

f) Hidrogeologi bersama dengan zona potensial Air Tanah ;

g) Penampang Air Permukaan dan daerah rawa

h) Analisis banjir ;

i) Dampak kerusakan akibat banjir dan penilaian risiko ; j)

Pola Tata Tanam, area tanam, dan perkiraan produksi ; k)

Peta Tutupan Hutan dan Sebaran Hutan (Tanam 2 kali) ; l)

Pola Tata Guna dan Tutupan Lahan ;

m) Material konstruksi yang ada di sekitar area pembangunan ;


n) Borrow Area ;

o) Pola populasi dan pemukiman di sekitar area konstruksi ;

p) Data Spasial dan Data Temporal lainnya;

q) Penggunaan lain dari remote sensing dalam penyusunan


Laporan Detail Proyek ditetapkan berdasarkan kebutuhan dari
masing-masing situasi dan kondisi eksisting lapangan.

3) Data hasil pencitraan satelit harus terhubung dengan pemodelan


GIS untuk memudahkan akses dan pengembangan dalam
pengambilan keputusan ;

4) Data hasil pencitraan satelit harus dapat digunakan untuk


memperoleh dan memperbarui informasi saat ini untuk tujuan
persiapan penyusunan Peta skala 1:25.000 di lokasi manapun yang
dibutuhkan. Seluruh hasil pencitraan satelit harus diambil dari /
melalui kementerian / lembaga pemerintahan terkait ;

5) Data hasil pencitraan satelit harus bisa digunakan sebagai sumber


karakteristik peta seperti tutupan lahan dan tata guna lahan
termasuk lahan yang bisa ditanami dan lahan pertanian, lahan
perkebunan, pola tata tanam termasuk area beririgasi teknis, area
dengan 1 musim tanam atau lebih ;

6) Lapisan yang lain dari peta harus memasukkan unsur air


permukaan, tipe tanah, kondisi geologi dan geomorfologi serta
geomorfologi ;

7) Peta Tematik turunan dari peta utama harus juga bisa dipersiapkan
berdasarkan ketersediaan informasi tentang praktek irigasi dan
pertanian di masyarakat.

f. Pekerjaan Lain-lain

1) Mobilisasi dan Demobilisasi


Mobilisasi adalah pengangkutan semua peralatan berdasarkan Jadwal
Pelaksanaan yang harus diserahkan sesudah menerima Surat Penunjukan,
dari tempat kantor ke lokasi pekerjaan. Mobilisasi staf kantor, tenaga kerja
lapangan dan lain-lain, sudah termasuk dalam item mobilisasi.
Kegiatan Demobilisasi berupa pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia
Jasa pada saat akhir Kontrak termasuk pemindahan semua instalasi,
peralatan dan perlengkapan dari tanah milik Pemerintah dan pengembalian
kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti semula sebelum pekerjaan
dimulai
2) Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM)

Dilaksanakan di lokasi yang dapat dijangkau oleh semua pihak yang


berhubungan dengan rencana pembangunan, meliputi kegiatan sosialisasi
dan penggalian aspirasi masyarakat.
3) Foto Dokumentasi

a) Penyedia Jasa harus menyerahkan foto-foto berwarna dengan


ukuran post card (9 cm x 12 cm) kepada Direksi Pekerjaan
untuk setiap kemajuan progres fisik di lapangan.
b) Pengambilan gambar/foto dapat dilakukan pada awal, selama
dalam dan akhir pelaksanaan setiap jenis kegiatan. Foto ini
harus ditempelkan pada laporan bulanan yang diserahkan
kepada Direksi Pekerjaan. Setiap hasil cetakan foto harus diberi
tanggal pengambilan dan lokasinya.
c) Pada akhir pelaksanaan Penyedia Jasa harus menyerahkan dua
cetakan foto berwarna disusun album beserta file nya.
4) Asuransi

Ketentuan dan persyaratan yang perlu diperhatikan oleh Penyedia Jasa


dalam perihal asuransi tenaga kerja mengacu kepada ketentuan yang
berlaku yang dikeluarkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan BPJS
Ketenagakerjaan.
5) Layanan Tambahan

Penyedia wajib menyediakan layanan tambahan lainnya jika ada dalam


Syarat-Syarat Umum Kontrak maupun Syarat-Syarat Khusus Kontrak.

29. ALIH Penyedia jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan


PENGETAHUAN pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf
teknik di lingkungan Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program
Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy.

Anda mungkin juga menyukai