Uraian Pendahuluan1
1 Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan
-2-
2. Maksud dan Maksud dari kegiatan NPIC Consulting Services for Implementation
Tujuan IPDMIP ini adalah untuk membantu NPIU-IRWA melakukan
pelaksanaan kegiatan IPDMIP yang menjadi tanggung jawab NPIU-
IRWA.
3. Sasaran Sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan Jasa Konsultansi ini adalah
sebagai berikut:
a. Terpantaunya kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi dan rawa
yang dilaksanakan di tingkat Pusat, Provinsi maupun
Kabupaten di wilayah program IPDMIP, mulai dari tahap
penyusunan rencana, program dan penganggaran,
perencanaan teknis, kajian dan penyusunan dokumen
lingkungan dan sosial, pengadaan penyedia jasa, pelaksanaan
konstruksi, persiapan O&P, penilaian kinerja jaringan irigasi
2 Perkiraan persiapan meliputi kondisi hidrologi, sosial, lingkungan, kelembagaan, pertanian, dan aspek-aspek
infrastruktur akan dilakukan sebagai dasar untuk investasi pada pekerjaan konstruksi, pertanian, dan layanan
kelembagaan.
-3-
5. Sumber Kegiatan ini didanai dengan PHLN melalui DIPA Satuan Kerja
Pendanaan Direktorat Irigasi dan Rawa, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan
sistem Kontrak Tahun Jamak. Biaya pelaksanaan kegiatan pekerjaan
ini tidak termasuk PPN (dengan PPN NIHIL).
Data Penunjang3
7. Data Dasar 1) Informasi yang tersedia dalam KAK dan dokumen lainnya yang
disediakan oleh Dit. IRWA – PUPR
2) Situs resmi IPDMIP: https://www.ipdmip.org/
9. Studi-Studi Beberapa studi dan kegiatan bisa diakses pada situs resmi IPDMIP:
Terdahulu https://www.ipdmip.org/
3 Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
-4-
10. Referensi Hukum 1) Undang-Undang RI No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya
Air.
2) Undang-Undang RI No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
3) Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.
4) Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah beserta
Perubahannya.
5) Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 27 Tahun 2020
tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
6) Peraturan Menteri PUPR No. 11/PRT/M/2015 tentang
Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Reklamasi Rawa
Pasang Surut.
7) Peraturan Menteri PUPR No. 12/PRT/M/2015 tentang
Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
8) Peraturan Menteri PUPR No. 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria
dan Penetapan Status Daerah Irigasi.
9) Peraturan Menteri PUPR No. 29/PRT/M/2015 tentang Rawa.
10) Peraturan Menteri PUPR No. 30/PRT/M/2015 tentang
Pengembangan dan Pengelolaan Sistim Irigasi.
11) Peraturan Menteri PUPR No. 19/PRT/M/2017, tentang Standar
Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang
Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi.
12) Peraturan Menteri PUPR No. 03/PRT/M/2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
13) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
03/PRT/M/2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 20/PRT/M/2019
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
14) Peraturan Menteri PUPR No. 14 Tahun 2020 tentang Perubahan
ketiga Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi.
15) Peraturan Menteri Keuangan 119/PMK20/2020 Tentang
Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2021.
16) Keputusan Menteri PUPR No. 897/KPTS/M/2017 tentang
Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada
Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi.
17) Regulasi terkait lainnya.
Ruang Lingkup
11. Lingkup Cakupan pekerjaan KONSULTAN meliputi antara lain: Monitoring
Pekerjaan dan pengarah kerja unit pelaksana program; dan pengelolaan data
serta dokumen mengenai infrastruktur yang direhabilitasi, dalam
area program yang telah ditentukan. Selain itu, segala kegiatan yang
berkaitan dengan agenda NPIU IRWA akan melibatkan
KONSULTAN sebagai penunjang dan pendukung penyediaan
informasi, sehingga beberapa kewajiban pekerjaan KONSULTAN
tidak terbatas pada poin yang tertera pada cakupan pekerjaan ini
saja.
1) Monitoring dan Pengarah kerja Unit Pelaksana Program di
Daerah
a. Memberikan dukungan kegiatan Sekretariat NPIU-IRWA
-5-
2. Laporan Utama
3. Laporan Pendukung
4. Laporan Pelengkap
d. Laporan pendampingan
terlaksananya Modernisasi
Irigasi,Percontohan dan usulan
regulasi area atau konsesi 5 Eksemplar per tahun
pemasangan pembangkit Tenaga
Listrik Micro-hydro pada Saluran
Irigasi
16. Jangka Waktu Jangka waktu pekerjaan ini berlangsung selama lima ratus empat
Penyelesaian puluh lima (545) hari kalender atau delapan belas (18) bulan
Pekerjaan
17. Personel *) 1) Secara keseluruhan, personel yang dibutuhkan dalam Project ini dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tenaga Pendukung
Asisten Teknik Sarjana Teknik 1 tahun 36
Irigasi S1/D4 Sipil/Pengairan,
a. Ketua Tim
Tanggung jawab utama bagi Ketua Tim adalah memfasilitasi
pelaksanaan manajemen proyek di lingkungan NPIU dan
mempunyai tugas administratif keuangan KONSULTAN dan
tanggung jawab secara keseluruhan terhadap masalah
teknis. Tugas Ketua Tim antara lain termasuk:
i. Memimpin tim dalam mendukung tugas NPIU dan
menyiapkan rencana mutu pengelolaan program;
ii. Membina hubungan baik dan koordinasi dengan
seluruh instansi pelaksana di tingkat Nasional maupun
instansi-instansi pelaksana di tingkat Sub-Nasional
untuk melakukan koordinasi perencanaan umum,
penyusunan program dan pemantauan kegiatan secara
keseluruhan;
iii. Membantu NPIU untuk mempersiapkan Rencana Kerja
Tahunan (Annual Work Plan/AWP) dan Rencana Kerja
Keseluruhan (Overall Work Plan /OWP);
iv. Membantu NPIU untuk melakukan
Lokakarya/Koordinasi komponen proyek guna
pembahasan terkait kemajuan kegiatan dan masalah
teknis yang mungkin dihadapi;
v. Memantau pelaksanaan program dan melakukan
evaluasi dan penyesuaian program terhadap
pencapaian kegiatan;
vi. Bersama dengan Dit.OP mensosialisasikan pedoman
pelaksanaan Persiapan OP (PROM) yang telah
diperbaharui, dan melakukan pemantauan
penyusunan Rencana Pengelolaan dan Pengembangan
Irigasi (RP2I) dan membantu NPIU melakukan
pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya;
vii. Melakukan kolaborasi dengan Dit.OP untuk
melaksanakan pengembangan Unit Pengelola Irigasi di
DI percontohan termasuk memberikan pelatihan-
pelatihan kepada staf pengelola;
viii. Bersama Dit.OP membantu menyiapkan pedoman
pelaksanaan untuk pengembangan dan penguatan
Pusat Pengelolaan Pengetahuan Sumber Daya Air
(P3SDA), dan menyiapkan program pelatihan;
ix. Menyusun Laporan-laporan sesuai uraian tugasnya
- 12 -
b. Ahli Irigasi
i. Tanggung jawab utama bagi Ahli Irigasi adalah
memfasilitasi pelaksanaan manajemen proyek di
lingkungan NPIU dan mempunyai tugas meninjau dan
mengevaluasi teknis jaringan infrastruktur irigasi.
KONSULTAN secara keseluruhan bertanggung-jawab
terhadap masalah teknis. Tugas Ahli Irigasi antara lain
termasuk: Membantu NPIU menyiapkan Laporan
pencapaian Disbursemen Linked Indicators (DLI)
untuk diserahkan kepada NPMU;
ii. Membantu NPIU menyiapkan Laporan pendampingan
terhadap pencapaian kegiatan Non-DLI dan Project
Action Plan di bawah Dit. Irwa;
iii. Mengidentifikasi masalah dan kendala yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan sub komponen dan
memberikan saran dan masukan tentang bagaimana
isu-isu tersebut mungkin dapat diatasi;
iv. Pemantauan kemajuan pelaksanaan Modernisasi DI
terpilih dan pelaksanaan pembuatan Bangunan Tenaga
Listrik Mikro-Hydro dari tahap perencanaan hingga
tahap pelaksanaan yang dilakukan oleh B(BWS);
v. Melakukan kegiatan tinjau ulang proses ijin penentuan
Wilayah Kerja PLTMH di Wilayah Kerja PLTMH yang
telah ditetapkan dan membuat rancangan usulan
regulasi Wilayah Kerja PLTMH dalam Daerah Irigasi;
vi. Bersama Dit.OP membantu menyiapkan pedoman
pelaksanaan untuk pengembangan dan penguatan
Pusat Pengelolaan Pengetahuan Sumber Daya Air
(P3SDA), dan menyiapkan program pelatihan;
vii. Menyusun Laporan-laporan sesuai uraian tugasnya
sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan.
f. Ahli Lingkungan
Tugas Tenaga Ahli Jaring Pengaman Lingkungan antara lain
termasuk:
i. Melakukan konsultasi dengan Dinas Lingkungan
Daerah di tingkat Kabupaten maupun Provinsi terkait
peraturan pemerintah yang berlaku;
ii. Melakukan kajian untuk mengatasi dampak
lingkungan dari awal pelaksanaan Program, aspek
lingkungan, serta penyaringan dan kategorisasi
dampak, yang diintegrasikan ke dalam Profil Sosial,
Ekonomi, Teknik dan Kelembagaan (PSETK);
iii. Membantu Kepala B/BWS menyiapkan materi atau
bahan dan monitoring untuk kegiatan penapisan
(Screening) Lingkungan dan menyiapkan dokumen
- 15 -
g. Ahli Sosial
Tenaga Ahli Sosial diharapkan memiliki keahlian dalam
bidang perlindungan sosial (social safeguards) dan gender
untuk menangani dampak sosial dan pengintegrasian aspek
gender dalam kegiatan pembangunan. Tugas tenaga ahli
sosial adalah membantu NPIU Irigasi dan Rawa, dalam
pelaksanaan:
i. Mengkaji dan memfinalisasi Draf Pedoman
Perlindungan Sosial dalam Program IPDMIP,
memantau proses pengesahan pedoman oleh pihak
yang berwenang (Direktur Irigasi dan Rawa, Ditjen
SDA, Kementerian PUPR);
ii. Memantau pelaksanaan penapisan-penyaringan-
skrining (screening) aspek-aspek perlindungan sosial,
yang mencakup: (1) Pengadaan tanah/pemukiman
Kembali; (2) Masyarakat adat; (3) Pengelolaan
sempadan irigasi; (4) Legalisasi aset tanah; (5)
Penanganan pengaduan masyarakat.
iii. Mengompilasi hasil skrining perlindungan sosial
untuk daerah irigasi – daerah irigasi kewenangan
pusat, provinsi, dan kabupaten;
iv. Mengkaji pelaksanaan pengelolaan sempadan irigasi
sesuai dengan peraturan yang berlaku
- 16 -
18. Jadwal Tahapan Tabel Jadwal Pelaksanaan disempurnakan oleh KONSULTAN pelaksana
Pelaksanaan kerja. Contoh tabel jadwal pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 3.
Pekerjaan
- 18 -
Laporan
19. Program Mutu KONSULTAN harus Menyusun Laporan Program Mutu dan
menyerahkan dalam bentuk laporan tertulis 14 hari setelah SPMK
terkait pelaksanaan kerja dilakukan. Dalam laporan ini memuat
informasi mengenai Kegiatan Penjaminan Mutu dan Pengendalian
Mutu dimulai sejak penandatanganan kontrak sampai tanggal
penyerahan akhir pekerjaan dan terbagi dalam:
(1) Tahap Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan;
(2) Tahap Pelaksanaan Pekerjaan; dan
(3) Tahap Penyelesaian Pekerjaan.
21. Laporan Antara KONSULTAN harus Menyusun dan menyerahkan Laporan Antara
Pada Bulan ke Sembilan setelah SPMK atau enam bulan setelah
penyerahan Laporan Pendahuluan. Dalam laporan ini
KONSULTAN harus memuat informasi antara lain:
(1) Catatan pencapaian DLI 8 termasuk pendampingan verifikasi
dan pemantauan validasi;
(2) Pencapaian kegiatan Non-DLI termasuk:
- 19 -
25. Laporan Akhir KONSULTAN harus menyusun dan menyerahkan Laporan Akhir
yang memuat rangkuman pelaksanaan program di seluruh sub
komponen, termasuk diantaranya:
(1) Status fisik dan finansial program yang dilengkapi dengan
Peta-Peta DI, penyerapan keuangan.
(2) Pencapaian output dan outcome proyek NPIC IPDMIP.
(3) Pelaksanaan dan performa kegiatan yang berada dalam
pengamatan dan pendampingan baik pekerjaan fisik maupun
konsultansi.
(4) Rincian dampak yang ada setelah proyek selesai dilaksanakan,
ditinjau dari aspek teknis, sosial dan keuangan.
(5) Hambatan, permasalahan yang timbul, saran dan
pembelajaran yang didapat selama pelaksanaan proyek NPIC
IPDMIP
27. Penyimpanan Seluruh informasi dan data yang telah disusun selama pekerjaan
dokumen dan ini berjalan, digabungkan dalam dokumen berupa softcopy yang
data disimpan dalam harddisk external dan diserahkan bersamaan
dengan Laporan Akhir.
Hal-hal Lain
28. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
29. Persyaratan Jika diperlukan kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain
Kerja sama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka
KONSULTAN harus patuh pada persyaratan berikut: