Anda di halaman 1dari 21

-1-

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

NPIC Consulting Services for Implementation IPDMIP

Uraian Pendahuluan1

1. Latar Belakang Dalam rangka peningkatan kinerja layanan irigasi, Pemerintah


mencanangkan program pembangunan nasional berkelanjutan
yang tertuang dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN) yang bertujuan (1) mendukung koordinasi antar-pelaku
pembangunan, (2) menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi,
dan sinergi baik antar-daerah, antar-ruang, antar-waktu, antar
fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah; (3) menjamin
keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan; (4) mengoptimalkan partisipasi
masyarakat, dan (5) menjamin tercapainya penggunaan sumber
daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Sejalan dengan UU No. 17/2007 tentang RPJPN 2005-2025, UU


No.18/2012 tentang Pangan, dan UU No. 19/2013 tentang
Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, arah Kebijakan Umum
Ketahanan Pangan dalam RPJMN 2015-2019 adalah: (i)
pemantapan ketahanan pangan menuju kemandirian pangan
dengan peningkatan produksi pangan pokok; (ii) stabilisasi harga
bahan pangan; (iii) perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi
masyarakat; (iv) mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan;
serta (v) peningkatan kesejahteraan pelaku usaha pangan terutama
petani, nelayan, dan pembudidayaan ikan.

Sedangkan RPJMN 2020-2024 diarahkan untuk mempersiapkan


proses tinggal landas menuju masyarakat Indonesia yang mandiri,
maju, adil dan makmur, yaitu dengan memantapkan pembangunan
yang menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan
pencapaian pada daya saing kompetitif, perekonomian berdasarkan
keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia
berkualitas serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
terus meningkat.

Adapun agenda pembangunan nasional yang menjadi tugas dan


tanggung jawab Direktorat Jenderal SDA sesuai RPJMN 2020-2024
pada bidang irigasi dan rawa tercantum pada Kegiatan Priotitas 6
tentang Waduk Multipurpose dan Modernisasi Irigasi, Program
Prioritas 1 tentang Infrastruktur Pelayanan Dasar, Prioritas Nasional
5 tentang Memperkuat Infrastruktur untuk mendukung
Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar.

Target Kegiatan Prioritas 6 adalah peningkatan luas lahan beririgasi

1 Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan
-2-

500.000 Ha dan rehabilitasi jaringan irigasi 2.000.000 Ha.

Sementara target pembangunan ketahanan air sesuai RPJMN 2015-


2019 dalam hal kedaulatan pangan melalui rehabilitasi 3.000.000
Ha jaringan irigasi dan pembangunan 1.000.000 Ha jaringan irigasi
serta Operasi dan Pemeliharaan (OP) jaringan irigasi seluas
5.000.000 juta Ha yang meliputi jaringan irigasi permukaan,
jaringan irigasi rawa dan jaringan irigasi air tanah.

Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah melaksanakan program


ketahanan pangan melalui rehabilitasi dan OP jaringan Irigasi dan
Rawa di 74 Kabupaten yang masuk dalam wilayah program
Integrated Participatory Development and Managemenet Program
(IPDMIP). Program ini diharapkan akan mendorong pembaharuan-
pembaharuan di sektor irigasi dalam upaya menjamin
berkelanjutannya peningkatan infrastruktur dan OP. Manfaat dari
strategi ini dapat digambarkan dalam empat komponen program: (i)
penguatan sistem dan kapasitas kelembagaan irigasi pertanian yang
berkelanjutan, (ii) optimalisasi pengelolaan dan OP irigasi, (iii)
peningkatan infrastruktur jaringan irigasi2, dan (iv) peningkatan
pendapatan pertanian beririgasi. Dari program ini diharapkan akan
tercapai (a) peningkatan produksi beras untuk ketahanan pangan;
(b) pengembangan tanaman bernilai tinggi untuk meningkatkan
mata pencaharian pedesaan, dan (c) terwujudnya infrastruktur
irigasi yang handal dan pengelolaannya yang berkesinambungan.

Secara umum kegiatan/program ini diperlukan untuk dapat


memenuhi kekurangan ataupun kelemahan yang terdapat di
masing-masing komponen program (“Filling the Gap”) yang secara
rinci disebutkan dalam “Detailed Program Action Plan (PAP)” yang
dimuat dalam Program Implementation Document (PID) yang telah
disiapkan untuk kegiatan/program ini.

2. Maksud dan Maksud dari kegiatan NPIC Consulting Services for Implementation
Tujuan IPDMIP ini adalah untuk membantu NPIU-IRWA melakukan
pelaksanaan kegiatan IPDMIP yang menjadi tanggung jawab NPIU-
IRWA.

Tujuan utama kegiatan Jasa Konsultansi ini adalah terfasilitasinya


NPIU-IRWA melakukan pelaksanaan kegiatan IPDMIP dalam
mencapai target-target yang menjadi tanggung jawab NPIU-IRWA
secara efektif.

3. Sasaran Sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan Jasa Konsultansi ini adalah
sebagai berikut:
a. Terpantaunya kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi dan rawa
yang dilaksanakan di tingkat Pusat, Provinsi maupun
Kabupaten di wilayah program IPDMIP, mulai dari tahap
penyusunan rencana, program dan penganggaran,
perencanaan teknis, kajian dan penyusunan dokumen
lingkungan dan sosial, pengadaan penyedia jasa, pelaksanaan
konstruksi, persiapan O&P, penilaian kinerja jaringan irigasi

2 Perkiraan persiapan meliputi kondisi hidrologi, sosial, lingkungan, kelembagaan, pertanian, dan aspek-aspek
infrastruktur akan dilakukan sebagai dasar untuk investasi pada pekerjaan konstruksi, pertanian, dan layanan
kelembagaan.
-3-

dan rawa, monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan, sampai


dengan evaluasi manfaat proyek.
b. Terlaksananya kegiatan rehabilitasi prasarana irigasi dan rawa
sesuai fungsi, kuantitas dan mutu dengan target waktu yang
telah ditetapkan;
c. Tercapainya target Disbursemen Linked Indicator (DLI) dan
non-DLI yang menjadi tanggung jawab NPIU-IRWA.
d. Terpantaunya kegiatan pemutakhiran/ pembaharuan,
penyusunan dan sosialisasi pedoman rencana modernisasi
jaringan Irigasi;
e. Terinventarisnya permasalahan manajemen dan pelaksanaan
program IPDMIP yang menjadi tanggung jawab NPIU-IRWA.
f. Tersusunnya rekomendasi peningkatan manajemen dan
pelaksanaan program IPDMIP.
g. Tersusunnya laporan pelaksanaan kegiatan pendampingan
pelaksanaan kegiatan rehabilitasi prasarana irigasi dan rawa.

4. Lokasi Pekerjaan DKI Jakarta

5. Sumber Kegiatan ini didanai dengan PHLN melalui DIPA Satuan Kerja
Pendanaan Direktorat Irigasi dan Rawa, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan
sistem Kontrak Tahun Jamak. Biaya pelaksanaan kegiatan pekerjaan
ini tidak termasuk PPN (dengan PPN NIHIL).

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Asmelita, ST., Sp.1


Organisasi
Pejabat Pembuat
Komitmen
Satuan Kerja : Direktorat Irigasi dan Rawa, Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air, Kementerian PUPR

Data Penunjang3
7. Data Dasar 1) Informasi yang tersedia dalam KAK dan dokumen lainnya yang
disediakan oleh Dit. IRWA – PUPR
2) Situs resmi IPDMIP: https://www.ipdmip.org/

8. Standar Teknis 1) Panduan Pencapaian DLI-8


2) Pedoman Pelaksanaan IPDMIP
3) Program Implementation Document

Lihat Situs resmi IPDMIP: https://www.ipdmip.org/

9. Studi-Studi Beberapa studi dan kegiatan bisa diakses pada situs resmi IPDMIP:
Terdahulu https://www.ipdmip.org/

3 Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
-4-

10. Referensi Hukum 1) Undang-Undang RI No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya
Air.
2) Undang-Undang RI No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.
3) Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah.
4) Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah beserta
Perubahannya.
5) Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 27 Tahun 2020
tentang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
6) Peraturan Menteri PUPR No. 11/PRT/M/2015 tentang
Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Reklamasi Rawa
Pasang Surut.
7) Peraturan Menteri PUPR No. 12/PRT/M/2015 tentang
Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
8) Peraturan Menteri PUPR No. 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria
dan Penetapan Status Daerah Irigasi.
9) Peraturan Menteri PUPR No. 29/PRT/M/2015 tentang Rawa.
10) Peraturan Menteri PUPR No. 30/PRT/M/2015 tentang
Pengembangan dan Pengelolaan Sistim Irigasi.
11) Peraturan Menteri PUPR No. 19/PRT/M/2017, tentang Standar
Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang
Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi.
12) Peraturan Menteri PUPR No. 03/PRT/M/2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
13) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
03/PRT/M/2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 20/PRT/M/2019
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
14) Peraturan Menteri PUPR No. 14 Tahun 2020 tentang Perubahan
ketiga Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi.
15) Peraturan Menteri Keuangan 119/PMK20/2020 Tentang
Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2021.
16) Keputusan Menteri PUPR No. 897/KPTS/M/2017 tentang
Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada
Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi.
17) Regulasi terkait lainnya.

Ruang Lingkup
11. Lingkup Cakupan pekerjaan KONSULTAN meliputi antara lain: Monitoring
Pekerjaan dan pengarah kerja unit pelaksana program; dan pengelolaan data
serta dokumen mengenai infrastruktur yang direhabilitasi, dalam
area program yang telah ditentukan. Selain itu, segala kegiatan yang
berkaitan dengan agenda NPIU IRWA akan melibatkan
KONSULTAN sebagai penunjang dan pendukung penyediaan
informasi, sehingga beberapa kewajiban pekerjaan KONSULTAN
tidak terbatas pada poin yang tertera pada cakupan pekerjaan ini
saja.
1) Monitoring dan Pengarah kerja Unit Pelaksana Program di
Daerah
a. Memberikan dukungan kegiatan Sekretariat NPIU-IRWA
-5-

i. Melaksanakan prinsip-prinsip manajemen proyek di


bawah NPIU-IRWA;
ii. Pemutakhiran peraturan, pedoman pelaksanaan
nasional audit teknis termasuk penerbitan dan
diseminasinya;
iii. Reviu mengenai pedoman penyusunan AWP dan OWP
di tingkat Pusat Provinsi dan Kabupaten.
iv. Melakukan tinjau ulang dan revisi pedoman verifikasi
DLI
v. Memberikan bimbingan pelaksanaan proyek kepada
Project Implementation Unit (PIU) serta instansi terkait
lainnya.
vi. Melakukan inventaris dan pengarsipan dokumen
terkait kegiatan IPDMIP yang menjadi tanggung jawab
NPIU-IRWA;
vii. Pembuatan laporan awal dan Project Completion
Report (PCR) yang diperlukan sehubungan dengan
pelaksanaan kegiatan IPDMIP;
viii. Menyiapkan data dan informasi yang diperlukan
untuk laporan rutin/berkala kepada sekjen Biro KLN
Kementerian PUPR, Bappenas dan Kementerian
Keuangan, termasuk presentasi progres terkait
kegiatan IPDMIP.
b. Koordinasi dan Komunikasi
i. Berkoordinasi secara efektif dengan PIU tingkat pusat,
provinsi maupun kabupaten/kota: mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi;
antar penyelenggara program; sehingga terjalin kerja
sama dan pertukaran informasi serta peningkatan
kinerja secara keseluruhan;
ii. Berkoordinasi secara efektif dengan Konsultan
Pendukung di pusat dan provinsi dan B/BWS: mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi;
iii. Koordinasi dan Konsolidasi antar PIU dalam
penyusunan Rencana Kerja Tahunan (Annual Work
Plan/AWP) untuk kegiatan yang ditargetkan dibawah
tanggung jawab NPIU-IRWA.
iv. Pemantauan pelaksanaan tender dan kegiatan
rehabilitasi di masing-masing area program
2) Pengelolaan dokumen dari kegiatan rehabilitasi infrastruktur
dalam area program
a. Menyiapkan format-format yang diperlukan untuk
pemantauan capaian kegiatan terkait DLI dan Non-DLI
yang termasuk tanggung jawab NPIU-IRWA.
b. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara rutin
pencapaian pelaksanaan kegiatan yang terkait DLI dan
Non-DLI yang termasuk tanggung jawab NPIU-IRWA
sebagaimana tercantum dalam Program Action Plan (PAP).
c. Mengumpulkan data/dokumen pendukung terkait capaian
DLI dan membantu menyiapkan kompilasi data-data
tersebut untuk dilaporkan kepada NPMU.
d. Melakukan verifikasi dan konsolidasi data/dokumen
pendukung yang diperlukan untuk klaim capaian DLI-8.
e. Pemantauan dan evaluasi berkala terhadap rencana
pelaksanaan kegiatan IPDMIP dan pencapaian indikator
sesuai “Program Action Plan (PAP)” di dalam lingkup NPIU-
IRWA seperti ditunjukkan dalam Lampiran-1.
f. Pemantauan kemajuan pelaksanaan pekerjaan Modernisasi
-6-

DI terpilih (di bawah BBWS Mesuji Sekampung, Serayu


Opak, Brantas, dan Pompengan Jeneberang).
g. Melakukan bimbingan pengelolaan data pada aplikasi SiEDI
dan memastikan PIU melakukan pemutakhiran data pada
aplikasi SiEDI secara berkala.

3) Pengelolaan dan pengamanan Lingkungan dan Sosial


a. Pemantauan kegiatan Jaring Pengaman yang terkait dengan
kerangka kerja jaring pengaman (Safeguards) Sosial dan
Lingkungan, rencana Aksi Program Jaring Pengaman dan
pedoman yang disepakati di tingkat program.
b. Membantu pemrakarsa kegiatan rehabilitasi irigasi terkait
masalah lingkungan dalam menyusun Surat Pernyataan
Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Hidup (SPPL) sesuai dengan Permen Lingkungan Hidup
Nomor 13 tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan Hidup;
c. Pendamping pelaksanaan pelatihan pemantauan
pelaksanaan Rencana Aksi Program Jaring Pengaman
kepada lembaga-lembaga di tingkat sub-nasional;
d. Memberi motivasi dan saran tentang partisipasi perempuan
dalam pembangunan, rehabilitasi, dan pengelolaan sistem
irigasi;
4) Pengarusutamaan Gender
a. Mendorong agar perempuan ikut aktif dan vokal dalam
kelompok yang didominasi oleh laki-laki, seperti P3A;
b. Memantau kegiatan program untuk mendukung kuota
partisipasi perempuan petani di P3A dan konsultasi untuk
perencanaan dan desain infrastruktur irigasi.
5) Pencapaian Target Non-DLI-08
a. Pengumpulan informasi terkait Right of Way (ROW) pada
lajur sempadan sepanjang saluran irigasi dan melakukan
kegiatan inventaris aset di bawah pengelolaan IRWA
b. Melakukan pendataan kegiatan masyarakat sepanjang lajur
sempadan.
c. Pengumpulan dokumen DED yang telah dilaksanakan pada
tahun 2020.
d. Pengelolaan dokumen 5 Daerah Irigasi dalam program
Modernisasi tahun 2021:
i. Pemantauan dan pengumpulan dokumen SID dan
penyiapan dokumen lelang pekerjaan konstruksi.
ii. Pemantauan dan pengumpulan informasi pengadaan
jasa konstruksi peningkatan/rehabilitasi dan
modernisasi.
e. Evaluasi potensi Pembangkit Listrik Mini/Mikro Hidro pada
Daerah Irigasi terpilih:
i. Evaluasi potensi sumber daya air terkait pembangkit
listrik tenaga air mikro pada lokasi terpilih.
ii. Review Study System pembangkit listrik yang layak
secara teknis, ekonomis dan kelembagaan pada lokasi
terpilih.
iii. Konsep pengadaan pembangkit listrik pada lokasi
terpilih.
-7-

6) Membantu NPIU IRWA menyusun materi dan rencana Kegiatan


Nasional Workshop

Keluaran Kuantitas Laporan


12. Keluaran4
1. Laporan Program Mutu 5 Eksemplar

2. Laporan Utama

a. Laporan Pendahuluan 5 Eksemplar

b. Laporan Interim 5 Eksemplar

c. Laporan Akhir 5 Eksemplar

3. Laporan Pendukung

a. Laporan Bulanan 5 Eksemplar setiap bulan

5 Eksemplar setiap Bulan Maret,


b. Laporan Triwulan Proyek
Juni, September dan Desember

5 Eksemplar Setiap akhir tahun


c. Laporan Tahunan (Tahunan kecuali pada saat
disusun laporan akhir)

4. Laporan Pelengkap

a. Laporan Rencana Kerja Tahunan 5 Eksemplar Pada Bulan


(Annual Work Plan/AWP) November (setiap Tahun)

b. Laporan Data SiEDI terunggah 100% 5 Eksemplar

c. Laporan pencapaian DLI dan Non- 5 Eksemplar Setiap bulan


DLI (per semester) Desember dan Juni

d. Laporan pendampingan
terlaksananya Modernisasi
Irigasi,Percontohan dan usulan
regulasi area atau konsesi 5 Eksemplar per tahun
pemasangan pembangkit Tenaga
Listrik Micro-hydro pada Saluran
Irigasi

13. Peralatan, Tidak Ada


Material,
Personel dan
Fasilitas dari
Pejabat Pembuat
Komitmen

14. Peralatan dan KONSULTAN diharuskan mengatur akomodasi sendiri untuk


Material dari personel dan lainnya, dan kantor perwakilan sebagai tempat
Penyedia Jasa penyimpanan semua alat dan perlengkapan selama proyek
Konsultansi berlangsung.

KONSULTAN diminta menyediakan ruang kantor di Kantor


Executing Agency dengan peralatan, perabotan, dan utilitas yang
diperlukan (jika tersedia). Namun, Konsultan harus secara jelas
menyatakan dalam proposal terkait biaya beli/sewa: ruang kantor,

4 Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.


-8-

peralatan yang diperlukan, dan perabot serta utilitas lainnya jika


Ditjen SDA tidak dapat menyediakan fasilitas tersebut.

15. Lingkup 1) KONSULTAN diwajibkan menyerahkan usulan untuk proyek ini


Kewenangan yang mencakup, antara lain:
Penyedia Jasa a. Memahami kebutuhan proyek ini setelah meninjau cakupan
pekerjaan;
b. Menunjukkan pemahaman tentang persyaratan dan tujuan
keseluruhan proyek;
c. Memberikan penjelasan usulan pendekatan dan metodologi
pelaksanaan kerja;
d. Rincian asumsi dan/atau kendala dan ketergantungan yang
dapat diprediksi terkait dengan proyek;
e. Membuat rencana kerja untuk menunjukkan keluaran dan
hasil kerja yang telah diperkirakan dalam rentang waktu yang
telah ditetapkan;
f. Pemahaman tentang risiko dan menjelaskan bagaimana risiko
tersebut akan dikurangi untuk memastikan tercapainya target
pekerjaan.

2) KONSULTAN harus membuat program dan menyampaikan


program yang menunjukkan urutan pelaksanaan kerja dan metode
pelaksanaan. Program ini akan dijadikan sebagai pembatas
aktivitas pada setiap bagian pekerjaan dan waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikannya. Waktu maksimum yang diusulkan tidak
boleh melebihi waktu maksimum yang ditentukan dalam kontrak.

3) KONSULTAN wajib melakukan asistensi kepada direksi setiap


kegiatan yang sedang dilakukan.

4) KONSULTAN menyusun dan membuat laporan yang kemudian


diserahkan kepada PPK sesuai waktu yang telah ditentukan.

5) Setiap laporan yang telah dihasilkan KONSULTAN dan disetujui


oleh direksi merupakan Kekayaan Intelektual yang dipublikasikan
atas ijin dari Dit.IRWA

16. Jangka Waktu Jangka waktu pekerjaan ini berlangsung selama lima ratus empat
Penyelesaian puluh lima (545) hari kalender atau delapan belas (18) bulan
Pekerjaan

17. Personel *) 1) Secara keseluruhan, personel yang dibutuhkan dalam Project ini dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Jumlah Personel

No Tenaga Ahli Jumlah

1 Ketua Tim 1 org


2 Ahli Irigasi 1 org
3 Ahli Monitoring & PPMS/QA 1 org
-9-

4 Ahli Administrasi Pengadaan (Procurement) 1 org


5 Ahli Management Keuangan 1 org
6 Ahli Lingkungan 1 org
7 Ahli Sosial 1 org
Sub Total 7 org

No Asisten Tenaga Ahli Jumlah

1 Asisten TA Irigasi 2 org


2 Asisten TA Monitoring & PPMS/QA 2 org
Asisten TA Administrasi Pengadaan
3 2 org
(Procurement)
4 Asisten TA Management Keuangan 1 org
5 Asisten TA Lingkungan 2 org
6 Asisten TA Sosial 2 org
Sub Total 11 org

No Tenaga Pendukung Jumlah

1 Manajer Kantor 1 org


2 Staf Administrasi dan Keuangan 1 org
3 Operator Komputer 1 org
4 Pramubakti 1 org
5 Pengemudi 1 org
Sub Total 5 org
Total 23

Tabel 2. Posisi dan Kualifikasi Tenaga Ahli


Jumlah
Kualifikasi
Orang-
Posisi Tingkat Bulan
Pendidi Jurusan Keahlian Pengalaman
kan
Tenaga Ahli
Ketua Tim S1 Teknik Sertifikat Memiliki pengalaman 18
Sipil/Pengairan Keahlian Ahli profesi 8 tahun
(dibuktikan dengan Madya SDA dibidang perencanaan,
ijazah) (dibuktikan desain, dan/atau
dengan copy pengawasan konstruksi
SKA) irigasi, rawa atau
proyek pengembangan
SDA lainnya
Dan memiliki
pengalaman sebagai
Ketua Tim / Team
Leader minimal 4 tahun
dibidang perencanaan,
desain, dan/atau
pengawasan konstruksi
irigasi, rawa atau
proyek pengembangan
SDA lainnya.
Ahli Irigasi S1 Teknik Sertifikat Memiliki pengalaman 18
Sipil/Pengairan Keahlian Ahli profesi 4 tahun sebagai
(dibuktikan dengan Madya SDA ahli irigasi bidang
ijazah) (dibuktikan perencanaan dan
- 10 -

dengan copy perancangan dibidang


SKA) Irigasi dan Rawa, atau
proyek pengembangan
SDA lainnya.

Ahli Monitoring S1 Teknik Sipil Sertifikat Memiliki pengalaman 18


& PPMS /Management Keahlian Ahli profesi 4 tahun sebagai
Proyek (dibuktikan Madya SDA atau ahli Monitoring dan
dengan ijazah) Manajemen Evaluasi bidang
Proyek perencanaan dan
(dibuktikan perancangan dibidang
dengan copy Irigasi dan Rawa, atau
SKA) proyek pengembangan
SDA lainnya

Ahli S1 Teknik Sipil Sertifikat Memiliki pengalaman 18


Administrasi /Management Keahlian Ahli profesi 4 tahun sebagai
Pengadaan Proyek (dibuktikan Madya ahli Administrasi
(Procurement) dengan ijazah) Manajemen Pengadaan atau Ahli
Proyek Pengadaan bidang
(dibuktikan perencanaan dan
dengan copy perancangan dibidang
SKA) Irigasi dan Rawa, atau
proyek pengembangan
SDA lainnya.

Ahli S1 Jurusan Memiliki pengalaman 18


Management Management, profesi 4 tahun sebagai
Keuangan Keuangan, ahli Manajemen
Akuntansi, Ekonomi Keuangan bidang
(dibuktikan dengan perencanaan dan
ijazah) perancangan dibidang
Irigasi dan Rawa, atau
proyek pengembangan
SDA lainnya

Ahli S1 Jurusan Teknik SKA Ahli Madya, Memiliki pengalaman 18


Lingkungan Lingkungan, Biologi Ahli Teknik profesi 4 tahun sebagai
Lingkungan, Lingkungan ahli Lingkungan bidang
Geologi Tata (dibuktikan perencanaan dan
Lingkungan dengan copy perancangan dibidang
(dibuktikan dengan SKA) Irigasi dan Rawa, atau
ijazah) proyek pengembangan
SDA lainnya

Ahli Sosial S1 Jurusan Ilmu Sosial, Memiliki pengalaman 18


Ilmu Komunikasi, profesi 4 tahun sebagai
Antropologi, ahli Sosial bidang
Agronomi perencanaan dan
perancangan dibidang
Irigasi dan Rawa, atau
proyek pengembangan
SDA lainnya

Tenaga Pendukung
Asisten Teknik Sarjana Teknik 1 tahun 36
Irigasi S1/D4 Sipil/Pengairan,

Asisten Sarjana Teknik 1 tahun 36


Monitoring & S1/D4 Sipil/Management
PPMS/QA Proyek
- 11 -

Asisten Sarjana Teknik 1 tahun 36


Administrasi S1/D4 Sipil/Ekonomi/
Pengadaan Pertanian
(Procurement)
Asisten Sarjana Jurusan 1 tahun 18
Management S1/D4 Management,
Keuangan Keuangan,
Akuntansi, Ekonomi
Asisten Sarjana Jurusan Teknik 1 tahun 36
Lingkungan S1/D4 Lingkungan, Biologi
Lingkungan,
Geologi Tata
Lingkungan,
Geografi
Asisten Sosial Sarjana Jurusan Ilmu Sosial, 1 tahun 36
S1/D4 Ilmu Komunikasi,
Antropologi,
Agronomi

2) Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung

a. Ketua Tim
Tanggung jawab utama bagi Ketua Tim adalah memfasilitasi
pelaksanaan manajemen proyek di lingkungan NPIU dan
mempunyai tugas administratif keuangan KONSULTAN dan
tanggung jawab secara keseluruhan terhadap masalah
teknis. Tugas Ketua Tim antara lain termasuk:
i. Memimpin tim dalam mendukung tugas NPIU dan
menyiapkan rencana mutu pengelolaan program;
ii. Membina hubungan baik dan koordinasi dengan
seluruh instansi pelaksana di tingkat Nasional maupun
instansi-instansi pelaksana di tingkat Sub-Nasional
untuk melakukan koordinasi perencanaan umum,
penyusunan program dan pemantauan kegiatan secara
keseluruhan;
iii. Membantu NPIU untuk mempersiapkan Rencana Kerja
Tahunan (Annual Work Plan/AWP) dan Rencana Kerja
Keseluruhan (Overall Work Plan /OWP);
iv. Membantu NPIU untuk melakukan
Lokakarya/Koordinasi komponen proyek guna
pembahasan terkait kemajuan kegiatan dan masalah
teknis yang mungkin dihadapi;
v. Memantau pelaksanaan program dan melakukan
evaluasi dan penyesuaian program terhadap
pencapaian kegiatan;
vi. Bersama dengan Dit.OP mensosialisasikan pedoman
pelaksanaan Persiapan OP (PROM) yang telah
diperbaharui, dan melakukan pemantauan
penyusunan Rencana Pengelolaan dan Pengembangan
Irigasi (RP2I) dan membantu NPIU melakukan
pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya;
vii. Melakukan kolaborasi dengan Dit.OP untuk
melaksanakan pengembangan Unit Pengelola Irigasi di
DI percontohan termasuk memberikan pelatihan-
pelatihan kepada staf pengelola;
viii. Bersama Dit.OP membantu menyiapkan pedoman
pelaksanaan untuk pengembangan dan penguatan
Pusat Pengelolaan Pengetahuan Sumber Daya Air
(P3SDA), dan menyiapkan program pelatihan;
ix. Menyusun Laporan-laporan sesuai uraian tugasnya
- 12 -

sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan.

b. Ahli Irigasi
i. Tanggung jawab utama bagi Ahli Irigasi adalah
memfasilitasi pelaksanaan manajemen proyek di
lingkungan NPIU dan mempunyai tugas meninjau dan
mengevaluasi teknis jaringan infrastruktur irigasi.
KONSULTAN secara keseluruhan bertanggung-jawab
terhadap masalah teknis. Tugas Ahli Irigasi antara lain
termasuk: Membantu NPIU menyiapkan Laporan
pencapaian Disbursemen Linked Indicators (DLI)
untuk diserahkan kepada NPMU;
ii. Membantu NPIU menyiapkan Laporan pendampingan
terhadap pencapaian kegiatan Non-DLI dan Project
Action Plan di bawah Dit. Irwa;
iii. Mengidentifikasi masalah dan kendala yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan sub komponen dan
memberikan saran dan masukan tentang bagaimana
isu-isu tersebut mungkin dapat diatasi;
iv. Pemantauan kemajuan pelaksanaan Modernisasi DI
terpilih dan pelaksanaan pembuatan Bangunan Tenaga
Listrik Mikro-Hydro dari tahap perencanaan hingga
tahap pelaksanaan yang dilakukan oleh B(BWS);
v. Melakukan kegiatan tinjau ulang proses ijin penentuan
Wilayah Kerja PLTMH di Wilayah Kerja PLTMH yang
telah ditetapkan dan membuat rancangan usulan
regulasi Wilayah Kerja PLTMH dalam Daerah Irigasi;
vi. Bersama Dit.OP membantu menyiapkan pedoman
pelaksanaan untuk pengembangan dan penguatan
Pusat Pengelolaan Pengetahuan Sumber Daya Air
(P3SDA), dan menyiapkan program pelatihan;
vii. Menyusun Laporan-laporan sesuai uraian tugasnya
sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan.

c. Ahli Monitoring dan PPMS/QA


tanggung jawab utama bagi Ahli Monitoring & PPMS/QA
adalah melakukan monitoring terhadap kegiatan yang ada
di tingkat Sub-nasional, mengumpulkan data-data
pemenuhan Dibursement Linked Indicators (DLI) dan
melaksanakan sosialisasi dan penggalakan penerapan
Pedoman Jaminan Mutu (Quality Assurance) yang ada
maupun yang telah diperbaharui untuk setiap tahapan
pelaksanaan pembangunan. Tugas Ahli Monitoring &
PPMS/QA antara lain termasuk:
i. Membantu Ketua Tim dalam melakukan
hubungan/koordinasi dengan seluruh penyelenggara
kegiatan di Dinas SDA di tingkat Provinsi maupun
Kabupaten dan di B/BBWS;
ii. Melakukan monitoring kegiatan dengan
mengoperasikan SI-PPMS ataupun secara manual yang
mencakup monitoring perkembangan kegiatan dan
kinerja dalam pencapaian HASIL Pekerjaan (Output)
baik pencapaian kemajuan fisik maupun keuangan; SI-
PPMS ini akan menggunakan aplikasi elektronik
(ePPMS) yang akan dikembangkan oleh NPMU. Sistem
ini juga akan diintegrasikan dengan sistem elektronik
Monitoring (e-Mon) yang saat ini sudah diterapkan di
Kementerian PUPR;
- 13 -

iii. Bersama dengan Ahli Administrasi Pengadaan


(Procurement) melakukan verifikasi internal atas data-
data dokumen tagihan dan pembayaran yang
dikumpulkan dari PPIU/DPIU untuk kemudian
dilaporkan kepada NPMU sebagai Laporan Penyerapan
Dana dan Pemenuhan Target DLI;
iv. Baik melalui PPIU maupun secara langsung melakukan
monitoring kegiatan Non-DLI baik di Pusat maupun di
daerah yang kegiatannya dilakukan oleh BWS/BBWS
dan Dinas PU/SDA Provinsi dan Kabupaten yang
menjadi tanggung jawab Dit.Irwa;
v. Membantu NPIU melakukan sosialisasi dan melakukan
pemantauan pelaksanaan Jaminan Mutu (Quality
Assurance/QA);
vi. Membantu Ketua Tim melakukan monitoring
pelaksanaan kegiatan modernisasi dan pelaksanaan
pembangunan kegiatan PLTMH
vii. Membantu Ketua Tim mengumpulkan informasi
terkait operasional PLTMH di Daerah Irigasi yang telah
mendapatkan ijin Wilayah Kerja PLTMH.
viii. Membantu Ketua Tim menyusun Laporan yang
diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan
ix. Menyusun Laporan-laporan sesuai uraian tugasnya
sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan.

d. Ahli Administrasi Pengadaan (Procurement)


tanggung jawab utama bagi Tenaga Ahli Administrasi
Pengadaan adalah membantu NPIU dalam hal Pengelolaan
Seluruh dokumen yang berkaitan dengan pengadaan
termasuk diantaranya Kontrak, dan administrasi keuangan
seperti dokumen tagihan dan pembayaran termasuk data-
data SPM dan SP2D yang diterbitkan sesuai pembelanjaan
para Satker terkait untuk dikonsolidasikan dan diverifikasi
secara internal, yang selanjutnya akan diserahkan oleh
NPIU kepada NPMU. Tugas Tenaga Ahli Administrasi
Pengadaan antara lain termasuk:
i. Meninjau cakupan pekerjaan dalam kontrak yang
terkait rehabilitasi dan/atau peningkatan prasarana
irigasi termasuk seluruh dokumen yang menjadi
lampiran dalam kontrak pekerjaan.
ii. Menyiapkan kerangka pemantauan kemajuan
keuangan dan penyerapan anggaran, dan sistim
pelaporan berdasarkan Kontrak Kerja;
iii. Menyiapkan bahan sosialisasi dan bilamana perlu
memberikan pelatihan kepada staf PPIU/KPIU
mengenai sistim pelaporan keuangan dan dokumen-
dokumen yang diperlukan;
iv. Memeriksa dan mengkonsolidasikan SPM dan SP2D
yang diterima dari PPIU/KPIU baik menggunakan
aplikasi SI-PPMS maupun secara manual dan
memastikan bahwa kelengkapan dokumen nya juga
sudah terkumpul;
v. Apabila diperlukan, membantu PPIU/KPIU dalam
menyusun Laporan Keuangan dan dokumen-dokumen
yang diperlukan;
vi. Menyiapkan Pedoman Kegiatan Penilaian hasil
rehabilitasi dan/atau peningkatan prasarana irigasi di
Lapangan sebagai Langkah awal sebelum dilakukannya
validasi;
vii. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan
- 14 -

pemeriksaan lapangan dan verifikasi yang dilakukan


oleh B/BBWS
viii. Membantu Ahli Irigasi meninjau ulang dokumen
rekomendasi teknis dalam proses ijin penetapan
Wilayah Kerja PLTMH di dalam Daerah Irigasi.
ix. Menyusun Laporan-laporan sesuai uraian tugasnya
sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan.

e. Ahli Management Keuangan


Tanggung jawab utama bagi Tenaga Ahli Pengelolaan
Keuangan adalah membantu KPIU mengumpulkan
dokumen tagihan dan pembayaran termasuk data-data SPM
dan SP2D yang diterbitkan dari B/BWS/PPIU/ sesuai
pembelanjaan para Satker terkait untuk dikonsolidasikan
dan diverifikasi secara internal, yang selanjutnya akan
diserahkan oleh NPIU kepada NPMU. Tugas Tenaga Ahli
Manajemen Keuangan antara lain termasuk:
i. Menyiapkan kerangka pemantauan kemajuan
keuangan dan penyerapan anggaran, dan sistim
pelaporan;
ii. Menyiapkan bahan sosialisasi dan bilamana perlu
memberikan pelatihan kepada staf PPIU/KPIU
mengenai sistim pelaporan keuangan dan dokumen-
dokumen yang diperlukan;
iii. Memeriksa dan mengkonsolidasikan SPM dan SP2D
yang diterima dari PPIU/KPIU baik menggunakan
aplikasi SI-PPMS maupun secara manual dan
memastikan bahwa kelengkapan dokumen nya juga
sudah terkumpul;
iv. Apabila diperlukan, membantu PPIU/KPIU dalam
menyusun Laporan Keuangan dan dokumen-dokumen
yang diperlukan;
v. Bersama dengan Ahli Administrasi Pengadaan
(Procurement) melakukan verifikasi internal atas data-
data dokumen tagihan dan pembayaran yang
dikumpulkan dari PPIU/DPIU untuk kemudian
dilaporkan kepada NPMU sebagai Laporan Penyerapan
Dana dan Pemenuhan Target DLI;
vi. Menyiapkan Pedoman Kegiatan Pemeriksaan Lapangan
dan validasi;
vii. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan
pemeriksaan lapangan dan verifikasi yang dilakukan
oleh BWS/BBWS.
viii. Menyusun Laporan-laporan sesuai uraian tugasnya
sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan.

f. Ahli Lingkungan
Tugas Tenaga Ahli Jaring Pengaman Lingkungan antara lain
termasuk:
i. Melakukan konsultasi dengan Dinas Lingkungan
Daerah di tingkat Kabupaten maupun Provinsi terkait
peraturan pemerintah yang berlaku;
ii. Melakukan kajian untuk mengatasi dampak
lingkungan dari awal pelaksanaan Program, aspek
lingkungan, serta penyaringan dan kategorisasi
dampak, yang diintegrasikan ke dalam Profil Sosial,
Ekonomi, Teknik dan Kelembagaan (PSETK);
iii. Membantu Kepala B/BWS menyiapkan materi atau
bahan dan monitoring untuk kegiatan penapisan
(Screening) Lingkungan dan menyiapkan dokumen
- 15 -

Lingkungan (antara lain: SPPL dan/atau UKL-UPL)


untuk kegiatan rehabilitasi irigasi untuk DI
kewenangan Pusat dan membantu SKPD Dinas
Provinsi/ Kabupaten/Kota untuk kegiatan rehabilitasi
DI kewenangan Provinsi/Kabupaten/ Kota;
iv. Membantu melaksanakan koordinasi dengan
Kemendagri, Kementan, dan Kemen PPN/BAPPENAS
dalam memberikan bimbingan pada pelaksanaan
program kepada pemerintah daerah dan instansi lain
dalam hal melakukan pemantauan Safeguards
lingkungan;
v. Melakukan pemantauan Program Action Plan (PAP)
sesuai dengan bidangnya, secara berkala (tahunan)
dan membantu Dirjen SDA menyusun hasil
penanganannya untuk dilaporkan ke ADB;
vi. Memantau pelaporan kegiatan lingkungan yang harus
disiapkan oleh para pelaksana proyek termasuk
pembuatan dan persetujuan Laporan Dokumen
Lingkungan (UKL/UPL, DPLH, DELH, ataupun SPPL)
sebagaimana diprasyaratkan termasuk peraturan yang
mencakup: (i) daftar hitam untuk memastikan tidak
masuknya proyek-proyek kritis dari segi lingkungan
dan (ii) Rencana Pengelolaan Lingkungan dan format
serta persyaratan monitoring;
vii. Melakukan sosialisasi peraturan Kementerian
Lingkungan Hidup No. 17 tahun 2012 tentang
pemberitahuan kepada masyarakat dan mendukung
instansi-instansi untuk menggunakan sistem media
informatika KLHK (DADU-online.com), apabila masih
aktif/berjalan.
viii. Membantu Ketua Tim dalam evaluasi dan studi
peninjauan tentang tahap pengurusan ijin lingkungan
dalam Wilayah Kerja PLTMH yang berada dalam
Daerah Irigasi
ix. Menyusun Laporan-laporan sesuai uraian tugasnya
sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan.

g. Ahli Sosial
Tenaga Ahli Sosial diharapkan memiliki keahlian dalam
bidang perlindungan sosial (social safeguards) dan gender
untuk menangani dampak sosial dan pengintegrasian aspek
gender dalam kegiatan pembangunan. Tugas tenaga ahli
sosial adalah membantu NPIU Irigasi dan Rawa, dalam
pelaksanaan:
i. Mengkaji dan memfinalisasi Draf Pedoman
Perlindungan Sosial dalam Program IPDMIP,
memantau proses pengesahan pedoman oleh pihak
yang berwenang (Direktur Irigasi dan Rawa, Ditjen
SDA, Kementerian PUPR);
ii. Memantau pelaksanaan penapisan-penyaringan-
skrining (screening) aspek-aspek perlindungan sosial,
yang mencakup: (1) Pengadaan tanah/pemukiman
Kembali; (2) Masyarakat adat; (3) Pengelolaan
sempadan irigasi; (4) Legalisasi aset tanah; (5)
Penanganan pengaduan masyarakat.
iii. Mengompilasi hasil skrining perlindungan sosial
untuk daerah irigasi – daerah irigasi kewenangan
pusat, provinsi, dan kabupaten;
iv. Mengkaji pelaksanaan pengelolaan sempadan irigasi
sesuai dengan peraturan yang berlaku
- 16 -

v. Memantau pelaksanaan inventarisasi aset tanah di


daerah sempadan irigasi dalam upaya proses legalisasi
vi. Mengkaji keberadaan unit terkait penanganan
perlindungan sosial (safeguard unit) di Balai dan Dinas
vii. Updating focal person perlindungan sosial di Balai dan
Dinas
viii. Memfasilitasi rapat koordinasi secara berkala dengan
B/BWS, Dinas PU/SDA Provinsi dan Kabupaten, serta
Konsultan Pendukung (KP) Balai untuk memantau
kemajuan pelaksanaan perlindungan sosial
ix. Memfasilitasi pelatihan perlindungan sosial bagi: PPK,
focal person di Balai dan Dinas, serta Konsultan
Pendukung Balai
x. Memantau pengumpulan data terpilah gender dalam
berbagai tahapan kegiatan rehabilitasi irigasi sesuai
dengan peraturan yang berlaku
xi. Memantau target pencapaian 20% pelibatan
perempuan dalam rehabilitasi sesuai Program Action
Plan dalam Project Implementation Document IPDMIP
xii. Menyusun laporan kemajuan pelaksanaan
perlindungan sosial dan pengarusutamaan gender
secara berkala (per triwulan) untuk disampaikan ke
NPMU, dan laporan tahunan untuk disampaikan ke
ADB.
xiii. Menyusun Laporan-laporan sesuai uraian tugasnya
sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan.

h. Asisten Ahli Irigasi


Kewajiban Asisten Ahli Irigasi adalah membantu Ketua Tim
dan Ahli Irigasi dalam mengumpulkan dan mengolah
informasi terkait DLI dan Non DLI.

i. Asisten Ahli Monitoring dan PPMS


Kewajiban Asisten Ahli Monitoring dan PPMS (MIS) adalah
memelihara perangkat lunak monitoring kegiatan dan
membantu Ahli Monitoring dan PPMS/QA serta Ahli
Pengelolaan Keuangan melakukan input data sesuai
keperluan pelaporan PPMS.

j. Asisten Ahli Management Keuangan


Kewajiban Asisten Management Keuangan membantu Ahli
Management Keuangan dan Administrasi Pengadaan
melakukan input data sesuai keperluan pelaporan PPMS.

k. Asisten Ahli Administrasi Pengadaan (Procurement


Kewajiban Asisten Ahli Administrasi Pengadaan
(Procurement) adalah disesuaikan dengan kewajiban Ahli
Administrasi Pengadaan. Lingkup tugas/kewajiban nya
mencakup pemantauan kegiatan yang ada di tingkat Sub-
nasional dari seluruh Lokasi Kegiatan IPDMIP.

l. Asisten Ahli Asisten Lingkungan


Kewajiban Asisten Ahli Lingkungan adalah membantu Ahli
Lingkungan dalam melakukan kegiatan survei di lapangan,
pendataan dan pencatatan seluruh informasi sesuai arahan
tenaga ahli, dan menyiapkan seluruh materi yang
dibutuhkan tenaga ahli dalam melakukan pekerjaannya.
- 17 -

m. Asisten Ahli Sosial


Kewajiban Asisten Ahli Monitoring dan PPMS (MIS) adalah
memelihara perangkat lunak monitoring kegiatan dan
membantu Ahli Monitoring dan PPMS/QA serta Ahli
Pengelolaan Keuangan

18. Jadwal Tahapan Tabel Jadwal Pelaksanaan disempurnakan oleh KONSULTAN pelaksana
Pelaksanaan kerja. Contoh tabel jadwal pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 3.
Pekerjaan
- 18 -

Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.

2021-III 2021-IV 2022-I 2022-II 2022-III 2022-IV 2023-I


No Konten
I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III
1 Persiapan Kerja 1
2 Koordinasi antar PIU 1 1 1 1 1 1 1
3 Review dan Revisi Pedoman DLI 8 1 1 1 1 1 1
4 Peninjauan Potensi PLTMH 1 1 1 1
5 Pengumpulan Dokumen DLI8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 Penyusunan Dokumen DLI8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
7 Pendampingan Verifikasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 Unggah Data ke SIEDI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 Penyusunan Materi Kegiatan Nasional Workshop 1 1 1
10 Laporan Khusus (Persiapan) 1 1 1 1 1 1 1 1 1
11 Laporan Pendahuluan
12 Laporan Triwulan 1 1 1 1 1 1
13 Laporan Tahunan 1 1
14 Laporan Akhir 1

Laporan

19. Program Mutu KONSULTAN harus Menyusun Laporan Program Mutu dan
menyerahkan dalam bentuk laporan tertulis 14 hari setelah SPMK
terkait pelaksanaan kerja dilakukan. Dalam laporan ini memuat
informasi mengenai Kegiatan Penjaminan Mutu dan Pengendalian
Mutu dimulai sejak penandatanganan kontrak sampai tanggal
penyerahan akhir pekerjaan dan terbagi dalam:
(1) Tahap Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan;
(2) Tahap Pelaksanaan Pekerjaan; dan
(3) Tahap Penyelesaian Pekerjaan.

20. Laporan KONSULTAN harus menyusun dan menyerahkan Laporan


Pendahuluan Pendahuluan pada awal bulan ke tiga setelah SPMK, yang memuat
antara lain
(1) Catatan kondisi awal pekerjaan,
(2) Laporan hasil kajian awal,
(3) Pendekatan pekerjaan dengan hasil kajian awal,
(4) Rencana kerja secara keseluruhan termasuk
(5) Laporan hal lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan,
(6) Jadwal pelaksanaan pekerjaan, termasuk rencana mobilisasi/
demobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung.

Laporan Pendahuluan harus dibahas/didiskusikan untuk


mendapatkan persetujuan dari Direksi pekerjaan dan dituangkan
dalam dokumen tertulis untuk dijadikan panduan dalam
melaksanakan tahap kegiatan yang lebih efektif dan efisien serta
mengikat untuk dipenuhi dalam laporan-laporan berikutnya.

21. Laporan Antara KONSULTAN harus Menyusun dan menyerahkan Laporan Antara
Pada Bulan ke Sembilan setelah SPMK atau enam bulan setelah
penyerahan Laporan Pendahuluan. Dalam laporan ini
KONSULTAN harus memuat informasi antara lain:
(1) Catatan pencapaian DLI 8 termasuk pendampingan verifikasi
dan pemantauan validasi;
(2) Pencapaian kegiatan Non-DLI termasuk:
- 19 -

i. Hasil pemantauan pelaksanaan modernisasi,


ii. hasil peninjauan dan usulan ketentuan penetapan Wilayah
Kerja PLTMH dalam Daerah Irigasi;
(3) Kemajuan pengumpulan informasi mengenai kegiatan
Lingkungan dan pengarusutamaan gender;
(4) Kemajuan inventaris right of way jaringan irigasi dan
pendataan aset disekitarnya.

Laporan Antara harus dibahas/didiskusikan untuk mendapatkan


arahan dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan dan
didokumentasikan dalam bentuk tertulis sebagai dasar pencapaian
kegiatan IPDMIP.

22. Laporan Bulanan KONSULTAN harus menyampaikan Laporan Konsolidasi


Penyerapan pencapaian DLI dan Penyerapan Dana berikut dokumen tagihan
Dana dan dan pembayaran, untuk diserahkan kepada NPMU.
Pencapaian DLI
dan Kegiatan
Non-DLI

23. Laporan KONSULTAN harus menyusun dan menyerahkan Laporan triwulan


Triwulan yang memuat ringkasan kegiatan dan pendanaan seluruh sub
komponen proyek menggunakan Formulir Laporan Pelaksanaan
Kegiatan Yang Dibiayai dari Pinjaman/Hibah Luar Negeri
(LPKPHLN) yang dikeluarkan oleh Bappenas, dilengkapi dengan
ringkasan pencapaian DLI. Laporan ini disiapkan dalam bahasa
Inggris dan Bahasa Indonesia

24. Laporan KONSULTAN harus menyusun dan menyerahkan Laporan


Tahunan Tahunan yang memuat:
(1) Rangkuman kegiatan KONSULTAN selama periode tahun yang
berlangsung.
(2) Status fisik dan finansial program, jumlah Orang-Bulan yang
dipergunakan,
(3) Penyerapan keuangan,
(4) Pencapaian kegiatan proyek secara keseluruhan,
(5) Permasalahan yang timbul,
(6) Rencana kerja selanjutnya dan saran/rekomendasi terhadap
program.

25. Laporan Akhir KONSULTAN harus menyusun dan menyerahkan Laporan Akhir
yang memuat rangkuman pelaksanaan program di seluruh sub
komponen, termasuk diantaranya:
(1) Status fisik dan finansial program yang dilengkapi dengan
Peta-Peta DI, penyerapan keuangan.
(2) Pencapaian output dan outcome proyek NPIC IPDMIP.
(3) Pelaksanaan dan performa kegiatan yang berada dalam
pengamatan dan pendampingan baik pekerjaan fisik maupun
konsultansi.
(4) Rincian dampak yang ada setelah proyek selesai dilaksanakan,
ditinjau dari aspek teknis, sosial dan keuangan.
(5) Hambatan, permasalahan yang timbul, saran dan
pembelajaran yang didapat selama pelaksanaan proyek NPIC
IPDMIP

Laporan Akhir (Final) disusun setelah Draf Laporan Akhir dibahas


dan disetujui oleh Direksi. Laporan disiapkan dalam bahasa Inggris
- 20 -

dan Bahasa Indonesia.

26. Laporan KONSULTAN harus melengkapi Laporan Akhir sesuai informasi


Pelengkap yang tertuang dalam Laporan Pelengkap, yaitu:
(Annex)
(1) Laporan Rencana Kerja Tahunan IPDMIP (Annual Workplan/
AWP);
(2) Laporan Unggahan SIEDI 100%;
(3) Laporan DLI dan Non DLI per semester;
(4) Laporan pendampingan terlaksananya Modernisasi Irigasi,
percontohan
(5) Laporan mengenai usulan regulasi area atau konsesi
pemasangan PLTMH pada Daerah Irigasi.

Laporan ini menjadi satu kesatuan dalam dokumen laporan akhir.

27. Penyimpanan Seluruh informasi dan data yang telah disusun selama pekerjaan
dokumen dan ini berjalan, digabungkan dalam dokumen berupa softcopy yang
data disimpan dalam harddisk external dan diserahkan bersamaan
dengan Laporan Akhir.

Hal-hal Lain

28. Produksi dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

29. Persyaratan Jika diperlukan kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain
Kerja sama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka
KONSULTAN harus patuh pada persyaratan berikut:

1) Bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh sub penyedia harus diatur


dalam kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.

2) Ketentuan – ketentuan dalam kerja sama dengan sub penyedia


harus mengacu kepada harga yang tercantum dalam kontrak serta
menganut sistem penyetaraan.

3) Penyedia tetap bertanggungjawab atas bagian pekerjaan yang


dikerjakan oleh sub penyedia.

Masing-masing anggota KSO akan melakukan pengawasan penuh


terhadap semua aspek pelaksanaan.

30. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:


Pengumpulan
Data Lapangan 1) Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa harus
mengadakan konsultasi/asistensi terlebih dahulu dengan Pejabat
Pembuat Komitmen dan Direksi Dit. IRWA

2) Pengumpulan data dan dokumen di setiap area IPDMIP

Anda mungkin juga menyukai