Anda di halaman 1dari 33

TERSUSUNNYA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

DALAM PENGELOLAAN SJUT BAIK YANG DIKELOLA OLEH


PEMPROV DKI JAKARTA MAUPUN BADAN USAHA

Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan


tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang
berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Standar pelayanan minimal SPM
disusun sebagai alat Pemerintah dan Pemerintahan Daerah untuk menjamin akses dan
mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dalam rangka
penyelenggaraan urusanwajib.
Standar pelayanan minimal memiliki nilai yang sangat strategis bagi pemerintah
(daerah) maupun bagi masyarakat (konsumen), adapun nilai strategis itu adalah
sebagai berikut:
1. Bagi pemerintahdaerah
Standar pelayanan minimal dapat dijadikan sebagai tolak ukur (benchmark)
dalam penentuan biaya yang diperlukan untuk membiayai penyediaan pelayanan.
2. Bagimasyarakat
Standar pelayanan minimal dapat dijadikan sebagai acuan mengenai kualitas dan
kuantitas suatu pelayanan public yang disediakan oleh pemerintah (daerah).

Manfaat standar pelayanan bagi masyarakat adalah agar warga masyarakat di


daerah memiliki jaminan untuk memperoleh pelayanan yang dapat memenuhi
kebutuhan minimalnya maka pemerintah pusat perlu membuat kebijakan dan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dipenuhi oleh daerah.
Melalui SPM pemerintah dapat menjamin warga dimanapun mereka bertempat
tinggal untuk memperoleh jenis dan mutu pelayanan yang minimal sama seperti yang
dirumuskan dalam standar pelayanan minimal (SPM). Menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, Standar
pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji
penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat,
mudah, terjangkau, danterukur.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Standar Pelayanan Minimal mengatur aspek input (masukan), process (proses), output
(hasil) dan/atau manfaat. Input penting untuk distandarisasi karena kuantitas dan
kualitas dari input pelayanan berbeda-beda antar daerah. Hal ini sering menyebabkan
ketimpangan antar daerah. Standar proses pelayanan juga penting untuk diatur.
Standar proses dirumuskan untuk menjamin pelayanan publik di daerah
memenuhi prinsip-prinsip penyelenggaraan, prinsip-prinsip penyelenggaraan layanan
meliputi transparan, non-partisipan, efisien dan akuntabel. Standar output pelayanan
sangat penting diatur. Standar output dapat digunakan untuk menilai apakah sudah
memenuhi standar yang telah ditetapkan atau belum. Penentuan standar output harus
memperhatikan tujuan dan nilai yang ingin diwujudkan dalam penyelenggaraan
layanan dan juga kapasitas yang dimiliki setiapdaerah.
Pada pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Pemerintah DKI Jakarta,
penyelenggaraan Jaringan Utilitas Terpadu dan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu
(SJUT). Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dan pertumbuhan
ekonomi di Provinsi DKI Jakarta, maka kebutuhan terhadap listrik,
telekomunikasi, informasi, air, minyak, gas dan bahan bakar lainnya,
sanitasidan sejenisnya semakin meningkat. Hal ini beriringan dengan
munculnya hecenderungan bagi parapenyedia jasa layanan yang dibutuhkan
oleh masyarakat untuk melakukan pembangunan dan juga pengembangan atas
jasa layanan yang diberikannya yang tercermirıkan dalam meningkatnya
permohonan Izin Pelaksanaan Penempatar ıJaringan Utilitas (IPPJU) di
Provinsi DKI Jakarta.
Keberadaan kondisi-kondisi sebagaimana dimaksud di atas menciptakan
urgensi bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (PemprovDKI Jakarta) untuk
mewujudkan pelaksanaan agenda dan aktivitas pembangunan di Provinsi DKI
Jakarta secara terpadu dimana salah satunya adalah penyelenggaraan utilitas.
Utilitas adalah fasilitas yang menyangkut kepentingan umum meliputi
listrik, telekomunikasi, informasi, air, minyak, gas dan bahan bakar lainnya,
sanitasidan sejenisnya.Ketersediaanutilltas didukung dengan penyelenggaraan
jaringan utilitas sebagai suatu sarana distribusi utilitas kepada masyarakat.
Berikut analisa dan kajian benchmark SPM Penerima Penugasan SJUT dan SPM
TransJakarta, MRT dan LRT.
A. Analisis dan Kajian Benchmark SPM Penerima Penugasan SJUT, Transjakarta,
MRT dan LRT

Meningkatkan kualitas dan menjamin mutu pelayanan serta memenuhi kebutuhan


masyarakat dalam rangka penugasan kepada PT Transportasi Jakarta untuk
mengintegrasikan layanan angkutan pengumpan atau feeder berupa bus kecil ke dalam
Sistem Bus Rapid Transit.
Benchmarking Standar Pelayanan Minimum berikut sebagaimana yang telah
diselenggarakan selama ini.

1. Standar Pelayanan Minimal Trans Jakarta


SPM Transjakarta didefinisikan sebagai tingkat pelayanan Transjakarta minimum
yang harus dicapai. Dimana SPM melihat aspek seperti kehandalan pelayanan,
keamanan dan keselamatan, kemudahan, dan kenyamanan.
Untuk menjaga kualitas pelayanan Transjakarta tersebut maka dibutuhkan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Transjakarta. SPM Transjakarta didefinisikan sebagai
tingkat pelayanan Transjakarta minimum yang harus dicapai PT.Transportasi
Jakarta. Sehingga menjadi menarik untuk mengetahui sejauhmana pengoperasian
Transjakarta sesuai dengan SPM tersebut.
SPM TransJakarta meliputi aspek keamanan, keselamatan, kenyamanan,
keterjangkauan, kesetaraan, dan keteraturan. Dari enam aspek tersebut aspek
keteraturan merupakan aspek yang paling menjadi perhatian pengguna
Transjakarta terutama pada variabel yang terukur seperti waktu tunggu,
kecepatan perjalanan dan waktu berhenti kendaraan di halte.
Transjakarta Busway, adalah badan yang melakukan pengelolaan angkutan umum
busway yang awalnya bernama Badan Pengelola (BP) Transjakarta. Lembaga ini
dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan SK dioperasikan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta Nomor 110/2003 tentang Pembentukan BP Transjakarta. Pada tahun 2006
namanya kemudian diganti menjadi Badan Layanan Umum Transjakarta berdasarkan
Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2006. Dalam penyelenggaraannya Transjakarta
didukung oleh beberapa Perusahaan Operator yang mengelola armada yang melayani
tiap koridor.
2. Standar Pelayanan Minimal MRT dan LRT
Standar Pelayanan Minimum yang disusun adalah bertujuan untuk meningkatkan
kualitas dan menjamin mutu pelayanan Moda Raya Terpadu/ Mass Rapid Transit dan
Lintas Raya Terpadu/Light Rail Transit bagi masyarakat.
SPM terdiri dari beberapa kriteria, yaitu keselamatan dimana standar minimum yang
harus dipenuhi untuk terhindarnya dari risiko kejadian kecelakaan yang disebabkan
oleh faktor manusia, sarana dan prasarana. Sedangkan keamanan adalah standar
minimum yang harus dipenuhi untuk terbebasnya pengguna jasa dari gangguan
perbuatan melawan hukum dan/atau rasa takut.
Pengaturan pelaksanaan perjalanan kereta api yang digambarkan dalam bentuk garis
yang menunjukkan stasiun, waktu, jarak, kecepatan dan posisi perjalanan kereta api
mulai dan berangkat, bersilang, bersusulan dan berhenti yang digambarkan secara
grafis untuk pengendalian perjalanan kereta api.
Keselamatan adalah standar minimum yang harus dipenuhi untuk terhindarnya dan
risiko kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh faktor manusia, sarana dan
prasarana. Keamanan adalah standar minimum yang harus dipenuhi untuk
terbebasnya pengguna jasa dan i gangguan perbuatan melawan hukum dan/atau rasa
takut. Keandalan adalah standar minimum yang harus dipenuhi untuk memberikan
kepastian waktu pemberangkatan dan kedatangan kereta serta tersedianya fasilitas
informasi perjalanan bagi Pengguna Jasa. Kenyamanan adalah standar minimum yang
harus dipenuhi untuk memberikan suatu kondisi nyaman, bersih, indah dan sejuk yang
dapat dinikrnati Pengguna Jasa. Kemudahan adalah standar minimum yang harus
dipenuhi untuk menciptakan suatu kondisi yang memberikan kelancaran bagi
Pengguna Jasa. Kesetaraan adalah standar minimum yang harus disediakan sehingga
SPM tetap dapat dicapai meskipun berbeda jenis kelamin, telah berusia lanjut,
penyandang disabilitas, maupun anak-anak yang masih dalam pengawasan orang tua.
Keandalan adalah standar minimum yang harus dipenuhi untuk memberikan kepastian
waktu pemberangkatan dan kedatangan kereta serta tersedianya fasilitas informasi
perjalanan bagi Pengguna Jasa.
Kenyamanan adalah standar minimum yang harus dipenuhi untuk memberikan suatu
kondisi nyaman, bersih, indah dan sejuk yang dapat dinikrnati Pengguna Jasa.
Kemudahan adalah standar minimum yang harus dipenuhi untuk menciptakan suatu
kondisi yang memberikan kelancaran bagi Pengguna Jasa. Kesetaraan adalah standar
minimum yang harus disediakan sehingga SPM tetap dapat dicapai meskipun berbeda
jenis kelamin, telah berusia lanjut, penyandang disabilitas maupun anak2 yang masih
dalam pengawasan orangtua.
Keselamatan juga meliputi: keselamatan di stasiun, ketersediaan informasi dan
fasilitas keselamatan, ketersediaan informasi dan fasilitas kesehatan, ketersediaan
lampu penerangan, ketersediaan fasilitas layanan naik turun penumpang di ruang
tunggu kereta/peron, ketersediaan kanopi/ over-capping stasiun, dan ketersediaan
ruang petugas pengendali operasi kereta api dan ruang kerja kepala stasiun.
Demikian pula dari sisi keandalan, MRT dan LRT mengatur SPM dari sisi pergerakan
sejak dari pintu masuk stasiun hingg sampai pintu kereta. Mulai dari keberadaan
penumpang di stasiun, layanan penjualan tiket, gerbang pembayaran tiket/kartu,
cadangan daya listrik dan sistem komunikasi dalam keadaaan, informasi jadwal
operasi kereta tiap hari, informasi kedatangan kereta berikutnya hingga sertifikasi uji
pertama dan uji berkala tiap-tiap stasiun.
Implementasi standar pelayanan minimal di MRT yang meliputi : keamanan di
Stasiun, fasilitas keamanan, lampu penerangan, petugas keamanan, pintu tepi peron
dan informasi gangguan keamanan.

3. Standar Pelayanan Minimal Telekomunikasi


Standar Pelayanan Minimal jaringan telekomunikasi meliputi jadwal pemeliharaan,
pengembangan jaringan hingga pengawasan di lapangan. Sistem Jaringan Utilitas
Terpadu dari telekomunikasi melalui sistem interkoneksi yang menghubungkan pusat-
pusat peredaran manusia. Standar Pelayanan Telekomunikasi didasarkan pada standar
perhitungan kebutuhan prasarana, sebelumnya harus dilakukan perkiraan terhadap
jumlah orang yang akan melakukan aktivitas di masing-masing sarana setiap
harinyasarana setiap harinya pada beberapa ketentuan standar telekomunikasi, sebagai
berikut :
a. Kebutuhan telekomunikasi didasarkan pada standar pada masing- masing jenis
sarana.
b. Kebutuhan telekomunikasi akan disesuaikan dengan faktor kebutuhan masing-
masing kegiatan yang akan dikembangkan di kawasan perencanaan dikembangkan
di kawasan perencanaan.
c. Kebutuhan telekomunikasi untuk penerangan jalan 2 % dari total kebutuhan
sarana kebutuhan sarana.
d. Kebutuhan telekomunikasi untuk cadangan 5 % dari total kebutuhan sarana
termasuk kapasitas pengguna.
e. Kebutuhan telekomunikasi minimum adalah jumlah total kebutuhan masing-
masing jenis sarana termasuk penerangan jalan masing masing jenis sarana
termasuk kapasitas jumlah pengguna dan cadangannya.
f. Kebutuhan telekomunikasi maksimum adalah sebesar 2 kali kebutuhan jaringan
telekomunikasi minimum.

4. Standar Pelayanan Minimal Jakarta Properindo


Standar Pelayanan Minimal Jakarta Properindo lebih mengacu pada kegiatan
pemeliharaan reaktif dimana fokus kepada penanganan gangguan dan layanan kepada
pengguna berdasarkan Service Level Agreement (SLA) yang telah ditetapkan.
Penanganan pengaduan dalam hal handling complaint pelanggan untuk kemudian
melakukan penangangan perbaikan. Proses dari pengaduan dengan adanya laporan,
informasi penanganan dan progresnya, hingga status akhir perbaikan yang telah
diselesaikan.
Sistem penggantian biaya akibat ketidaksesuaian kualitas dalam layanan menjadi
perhatian Jakarta Properindo. Kemudian tingkat layanan jasa (SLA) juga diatur
melalui kesepakatan antara penyedia jasa dan pelanggan. Demikian pula, rentang dan
interval waktu dalam perbaikan jaringan fiber optik yang ada dalam SJUT diatur
secara teknis. Namun belum mengatur tentang jaminan keselamatan pekerja dalam
melakukan pekerjaan pembangunan sarana dan pengawasan terhadap sarana JUT
yang ada.
SPM Jakpro juga belum secara detail mengatur tentang standar keamanan sarana
jaringan utilitas dan mekanisme penanganan jika terjadi kerusakan yang cukup besar
upaya penanggulangannya. Monitoring dan evaluasi melalui sistem patroli perhari,
7x/minggu dilakukan secara intens berdasarkan ruas jalan .
Ketentuan gangguang dan bentuk pelayanannya diatur dalam SPM Jakpro melalui
tindakan penyediaan jalur sementara untuk layanan apabila perbaikan tersambung
terlebih dahulu.

B. Muatan Materi Standar Pelayanan Minimal SJUT


Seiring dengan perkembangan pembangunan Provinsi DKI Jakarta sebagai pusat
pemerintahan dan bisnis, dibutuhkan pemenuhan kebutuhan Jaringan Utilitas yang
memadai sehingga perlu dilakukan penataan terhadap Jaringan Utilitas yang telah dan
akan di bangun. Untuk itu diperlukan keterpaduan perencanaan penyelenggaraan
Jaringan Utilitas secara terpadu.
Terkait dengan hal tersebut, maka pengaturan dalam Standar Pelayanan Minimal
JUT dan SJUT harus mencakup beberapa hal pokok sebagai berikut:
1. Keterpaduan penempatan jaringan utilitas;
2. Perencanaan penempatan jaringan utilitas;
3. Penyelenggaraan sarana jaringan utilitas terpadu;
4. Penempatan jaringan utilitas;
5. Perizinan;
6. Pengawasan dan pengendalian; dan
7. Penyidikan
Dalam SPM ini diatur penggalian dan perbaikan bekas galian dimana dalam
pelaksanaan penggalian dalam penempatan JUT yang dilakukan dengan memperhatikan
metode yang digunakan, kedalaman dan lebar galian serta sesuai dengan waktu
pelaksanaan.
Terlebih dahulu, pemerintah daerah perlu melakukan upaya-upaya sebagai berikut:
a. Memperluas jaringan pipa ducting.
b. Membuat instrumen kebijakan dan kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dengan pihak swasta dalam hal pemasangan dan pemeliharaan jaringan
ducting Jaringan Utilitas.
c. Dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengintegrasikan kawasan-
kawasan strategis dan prioritas berdasarkan zonasi dengan jaringan utilitas dan area
hotspot.
d. Skema keuangan perjanjian sewa yang akuntabel antara Badan Usaha yang menerima
penugasan (Jakpro dan Sarana Jaya) dengan pihak swasta.
Dalam penempatan dan pemasangan jaringan utilitas, pihak operator dan
Jakpro/Sarana Jaya melakukan kesepakatan tentang pemilihan kualitas kabel, pipa
maupun bahan lainnya dari pihak penyelenggara utilitas, pemetaan terhadap pengaturan
lalu lintas agar proses pemasangan ducting JUT tidak mengganggu mobilitas transportasi
masyarakat. Perlunya perencanaan yang optimal dalam pengembangan jaringan untuk
menghindari link budget yang berlebihan. Pentingnya pemilihan jalan-jalan kolektor
strategis sebagai hubungan utama transmisi, kabel kelistrikan, maupun perpipaan
sehingga proses pemasangan maupun maintenance yang mudah. Mempertahankan dan
meningkatkan kualitas ducting pipa dan kabel yang telah ada. Kemudian melakukan
pengecekan dan maintenance secara berkala terhadap fasilitas-fasilitas jalur perpipaan
ducting yang ada. Pihak operator memiliki perencanaan untuk memilih lokasi pole dan
ducting yang strategis sehingga meminimalkan dampak ikutan seperti kemacetan
maupun penolakan dari masyarakat.
Penataan jaringan utilitasjuga harus selaras dan dapat menyesuaikan dengan aspek
rencana tata ruang wilayah dan kawasan. Perencanaan jaringan ducting utilitas yang
diprioritaskan untuk jaringan telekomunikasi dan memberikan peluang untuk penataan
jaringan listrik dan utilitas lainnya.
Secara teknis, penataan jaringan utilitas harus memperhatikan sebagai berikut:
1. Prioritas berada di bawah ruang publik (RUMIJA);
2. diprioritaskan berada pada kedalaman yang berbeda dengan jaringan utilitas lainnya
untuk menghindari perpotongan lintasan;
3. memperhatikan struktur dalam bumi milik bangunan di permukaan bumi;
4. Jaringan Ducting Utilitas ditempatkan secara terpadu dalam konstruksi terowongan
(tunnel);
5. Tunnel dilengkapi akses untuk kebutuhan pemeliharaan dan pengawasan utilitas;
6. Tunnel dilengkapi dengan ruang pompa; dan
7. Dinding Tunnel dilapisi bahan kedap air untuk mencegah kebocoran.

Kelebihan dan kelemahan sistem ducting memang selalu ada karena beberapa
faktor. Kelebihan dari sistem ducting adalah tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya
petir, badai, tertimpa pohon, dan sebagainya.Tidak mengganggu pandangan, mendukung
aspek estetika,mempunyai batas umur pakai 2 kali lipat dari saluran udara, biaya
pemeliharaan lebih murah, tidak ada gangguan akibat sambaran petir, angin topan dan
badai dan keandalan jauh lebih baik.
Sedangkan kelemahan dari sistem ducting adalah Gangguan yang terjadi bersifat
permanen, kurang fleksibel terhadap perubahan jaringan, biaya investasi pembangunan
lebih mahal dibandingkan dengan saluran udara, perencanaannya perlu kajian teknis
mendalam, khususnya untuk kondisi bawah tanah yang dilalui. Disamping adanya
gangguan banjir, desakan akar pohon, dan ketidakstabilan tanah. Bahkan sering
mengalami kesulitan mencari titik kerusakan bila ada gangguan.
Saluran ducting menggunakan beton precast U Ditch dengan mutu beton (kuat
tekan)tertentu yang pada prinsipnya bisa menampung seluruh kabel FO milik provider
dan dilengkapi manhole untuk maintenance.Posisi perletakan dan dimensi
menyesuaikan analisa kebutuhan.

Oleh sebab itu, dalam Standar Pelayanan Minimal perlu dimuat adanya penutup
Manhole yang hanya berjumlah 1 (satu) agar tidak berpotensi terdapat celah antar
penutup Manhole. Permukaan dibuat dengan halus dan tidak kasar dengan kemungkinan
penurunan permukaan lebih kecil.
C. Benchmarking SPM MRT, Trans Jakarta, Telekomunikasi, dan Jakarta Properindo
Jakarta
Standar
MRT Trans Jakarta Telekomukasi Properindo
Pelayanan
(Jakpro)
Keselamatan; Keselamatan di stasiun, Waktu berhenti kendaraan Prioritas berada di bawah Belum mengatur tentang
ketersediaan informasi dan di setiap halte menjamin ruang publik (RUMIJA); jaminan keselamatan
fasilitas keselamatan, ketersediaan keselamatan para Penggunaan lahan: pekerja dalam melakukan
informasi dan fasilitas kesehatan, penumpang dan kecepatan perdagangan dan jasa, pekerjaan pembangunan
ketersediaan lampu penerangan, perjalanan kendaraan. pariwisata, sarana dan pengawasan
ketersediaan fasilitas layanan naik Diatur pula mekanisme hiburan/rekreasi, industri, terhadap sarana JUT yang
turun penumpang di ruang tunggu operasi, penanggung jawab dan SPU (perkantoran, ada
kereta/peron, ketersediaan kanopi/ dan kelengkapan pendidikan, kesehatan,
over-capping stasiun, ketersediaan administrasi kendaraan dll)
ruang petugas pengendali operasi
kereta api dan ruang kerja kepala
stasiun.
Keamanan Keamanan di Stasiun, fasilitas Tersedianya informasi Diprioritaskan berada Belum secara detail
keamanan, lampu apabila ada gangguan pada kedalaman yang mengatur tentang standar
penerangan,petugas perjalanan, sehingga tidak berbeda dengan jaringan keamanan sarana jaringan
keamanan,pintu tepi peron, dan membuat panik utilitas lainnya untuk utilitas dan mekanisme
informasi gangguan keamanan penumpang. menghindari perpotongan penanganan jika terjadi
adanya CCTV, tombol lintasan; kerusakan yang cukup
darurat, petugas keamanan, Keberadaan jaringan besar upaya
lampu penerangan, alat telekomunikasi eksisting penanggulangannya.
pemecah kaca, APAR dan jaringan utilitas
lainnya.
Keandalan Keandalan di stasiun, layanan Tersedianya informasi Memperhatikan struktur Pelayanan pengaduan,
penjualan tiket, gerbang pelayanan kendaraan, dalam bumi milik penggantian biaya dan
pembayaran tiket/kartu, cadangan informasi waktu bangunan di permukaan tingkat layanan dijamin
daya listrik dan sistem komunikasi kedatangan kendaraan, bumi; prima untuk pelanggan
dalam keadaan darurat, informasi ketepatan kedatangan dan
jadwal operasi kereta tiap harinya, keberangkatan
informasi kedatangan kereta
berikutnya, ketersediaan sertifikasi
uji pertama dan uji berkala
Stasiun.
Monitoring Perlu memperhatikan mulai dari Dilaksanakan minimal 1 Perapihan kabel Monitoring dan evaluasi
dan Evaluasi tahap perencanaan, pengoperasian, (satu) kali dalam setahun telekomunikasi, tanpa pelaksanaan penempatan
implementasi, dan control dalam dalam bentuk rapat kerja, kabel udara yang jaringan utilitas,
pengelolaan (efektif, efisien, cost rapat koordinasi, melintas demi penataan kebersihan, dan ketertiban
effisiency, dan sustainability) peninjauan/kunjungan kota yang lebih baik dan penyelenggaraan
Kepala Dinas Perhubungan lapangan dan permintaan berkualitas pelaksanaan jaringan
melakukan evaluasi pelaksanaan laporan. Monitoring dan Penyelenggara utilitas untuk keamanan
SPM paling sedikit 2 (dua) kali evaluasi dapat telekomunikasi tidak dan kenyamanan
dalam setahun dengan mengikutsertakan mengeluarkan cost diluar masyarakat
mengikutsertakan organisasi SKPD/UKPD terkait bisnis yang dapat
perangkat daerah terkait dan/atau dan/atau pihak ketiga menyebabkan biaya
pihak ketiga yang berkompoten yang berkompoten layanan internet yang
tinggi
Penanganan Tersedianya informasi visual Informasi yang Layanan Telpon 24 jam, MTTR untuk gangguan
Gangguan untuk nomor telepon darurat dan disampaikan penumpang dan Pemeliharaan secara yang disebabkan
layanan pengaduan dalam apabila mendapat berkala untuk gangguan/kerusakan fisik
penanganan keadaan darurat gangguan keamanan meminimalisir komplen pada SJUT, akan
(bencana alam, terorisme, dan berupa stiker yang pelanggan. Perusahaan diberlakukan ketentuan:
gangguan operasional lainnya) mencantumkan nomor harus lebih cepat dalam Fisik SJUT = 24 Jam, dan
telpon/ atau SMS merespon claim yang Penyediaan Jalur
pengaduan yang temple telah diajukan oleh Sementara untuk
pada tempat yang konsumen sehingga layanan/service
strategis dan mudah menghindari tersambung terlebih dahulu
terlihat ketidakpuasan pelayanan = 7 Jam
Kenyamanan Fasilitas kemudahan naik dan Kepastian dan akurasi Jaringan Ducting Utilitas Adanya pengaturan dari
turun menuju ruang tunggu/peron kedatangan dengan waktu ditempatkan secara sisi waktu tentang
Stasiun, musala berikut tempat tunggu kendaraan sehingga terpadu dalam konstruksi perbaikan jaringan yang
wudhu, ruang tunggu, toilet, area penumpang merasa terowongan (tunnel); \ ada dalam SJUT misalnya
janitor, fasilitas penunjuk waktu, nyaman berada dalam halte Kepadatan penduduk dan terkait fiber optik.
petugas kebersihan, ruang laktasi, permukiman
perabotan umum tempat sampah,
akses naik/turun menuju Stasiun,
pintu akses masuk dan keluar
stasiun, dan lampu penerangan.
Ruang tunggu, AC, toilet, fasilitas Ruang Tunnel dilengkapi akses Belum menyajikan standar
ramah difabel, ruang menyusui, Tunggu tersedia namun untuk kebutuhan pelayanan design SJUT yg
ruang P3K, eskalator, musholla, diutamakan utk orang tua pemeliharaan dan ramah lingkungan dan
gerai makanan & minuman, Wifi dan anak-anak serta pengawasan utilitas; aksesibilitas perawatan
difabel. jaringan
Kemudahan Kemudahan di Stasiun, informasi Pengaturan mengenai Tunnel dilengkapi dengan Wilayah operasional di
angkutan lanjutan, fasilitas akses keluar masuk di ruang pompa; dukung oleh sumberdaya
layanan penumpang, informasi setiap halte, informasi Sebaran SPU: dan kewenangan
dalam hal terjadinya gangguan halte yang akan dilayani perkantoran, pendidikan, pengendalian SJUT yang
perjalanan kereta. kendaraan. kesehatan, dll cukup luas

Kesetaraan Fasilitas bagi penumpang Sistem pembayaran yang Dinding Tunnel dilapisi Pengaturan standar
berkebutuhan khusus untuk menjamin adanya bahan kedap air untuk pelayanan minimal nya
memudahkan pergerakan di kesetaraan semua mencegah kebocoran. hanya mengatur pelayanan
Stasiun, penggunaan huruf braille masyarakat untuk jaringan utilitas
pada fasilitas di stasiun; dan kabel fiber optik dalam
fasilitas kemudahan bagi SJUT
penumpang pengguna kursi roda.
D. Benchmarking SPM MRT, TransJakarta dan Jakarta Properindo

Standar Pelayanan Minimal (SPM) apabila dikelola oleh pemerintah Provinsi dalam hal ini Dinas Bina Marga dan jika
dikelola oleh badan usaha dapat dilihat perbedaannya dari segi keuntungan, kekurangan dan dari segi bisnisnya sebagai berikut:

Tabel

Analisis Perbedaan SPM jika dikelola oleh DBM dan jika dikelola oleh Badan Usaha

No. PENGELOLA KEUNTUNGAN KEKURANGAN BISNIS


1 DBM 1. Memaksimalkan dan 1. Pemprov 1. BOT 25 Tahun dengan
memberdayagunakan asset pemda Menyediakan SDM yang Jakpro/JIP/Mitra
2. Estetika kota dan mendorong cukup besar 2. Setelah 25 Tahun asset dan
percepatan terbentuknya konsep 2. Beban alokasi Pengelolaan sepenuhnya milik
kota cerdas (smart city) anggaran DBM
3. Peningkatan kinerja layanan 3. Pengendalian dan
public Pengawasan
4. Penerimaan Retribusi
5. Pengendalian dan optimalisasi
jaringan utilitas

2 BADAN USAHA 1. Percepatan penyelesaian 1. Ducting dibangun oleh 1. Biaya Opex maintenance dari
pembangunan ducting dan MCP Badan Usaha Mitra
(JAKPRO/JIP/
2. Kemudahan dalam perluasan 2. Kewenagan sebagai 2. Setelah 20 tahun model sewa
MITRA) cakupan layanan provider bias (5 tahun sisa BOT)
3. Fokus pada kualitas conten dan 3. Hanya dikelola selama 3. Kapasitas lebih untuk sewa
layanan masa pengelolaan 25 biasa
4. Penghematan dan efisiensi biaya tahun 4. Pembayaran capex dimuka
5. Kewenagan sebagai provider untuk 20 tahun IRU
5. Pembayaran opex hanya
untuk maintenance

Ruang lingkup kewenagan

Dalam melaksanakan Standar Pelayanan Minimal pelaksanaan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu harus dilakukan sesuai dengan
Standar Pelayanan Minimal pengelolaan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu yang ditetapkan dalam peraturan Gubernur. Ruang lingkup
kewenangan jika dikelola oleh Dinas Bina Marga dan Badan Usaha adalah sebagai berikut:

Tabel
Ruang Lingkup Kewenangan jika dikelola oleh DBM dan jika dikelola oleh Badan Usaha
No KEWENANGAN DBM BADAN USAHA
1 Penyediaan Dalam hal Pemda DKI belum mampu Penyediaan SJUT melalui penugasan kepada
menyediakan SJUT, salah satu yang Badan Usaha diatur dengan Peraturan Gubernur
dapat dilakukan melalui Badan Usaha
2 Pengelolaan Pengelolaan melalui unit pelaksana 1. Diatur dengan Peraturan Gubernur
teknis Daerah yang menerapkan pola 2. Apabila perjanjian pelaksanaan penyediaan
pengelolaan keuangan Badan Layanan SJUT berakhir maka kepemilikan SJUT
Umum Daerah beralih kepada Pemerintah DKI Jakarta
3 Tarif Penempatan Mendapat Pendapatan atas tarif Dapat menghitung dan mengusulkan besaran
penempatan Jaringan Utilitas dari tarif penempatan JUT kepada Pemda DKI
Penyelenggara Utilitas
4 Pembangunan SJUT Dalam hal Pemda DKI belum mampu Pembangunan SJUT harus dilakukan
menyediakan SJUT, dapat dilakukan berdasarkan ijin yang diberikan oleh gubernur
melalui Badan Usaha
A. LAMPIRAN SPM

Tabel 1
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jaringan Utilitas Terpadu yang Dikelola oleh DBM

No JENIS PELAYANAN URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL TARGET CAPAIAN


INDIKATOR NILAI 2022 2023 2024 2025 2026
1 KEAMANAN
a. Manhole Identitas Manhole 1. Tersedianya Manhole dilengkapi a. Terdapat 100% 100% 100% 100% 100%
Koordinat manhole, dengan informasi koordinat
2. Logo, dan Koordinat, logo dan logo
3. Kunci masing- DBM, dan Kunci DBM pada
masing operator masing-masing manhole
operator b. Kode/
Penomoran
Kunci
Masing-
masing
Operator
Konstruksi Manhole Sebagian Konstruksi Standar Kekuatan Tersedia desain 100% 100% 100% 100% 100%
SJUT menggunakan dan ketahanan dan ukuran
Fasilitas Manhole DBM manhole yang sesuai standar
Struktur manhole memenuhi jaminan teknis
memenuhi persyaratan keamanan
dan ukuran standar
teknis
Jarak antara Manhole Jarak aman dan ideal Jarak antara Manhol Jarak aman 100% 100% 100% 100% 100%
antara Manhole + 25 m disesuaikan dengan antara Manhole
sesuai dengan Desain desain dan standar + 25 m dengan
Teknis teknis dimensi 180 x
120 x 230 cm
(PxLxT)
b. Handhol Identitas Hanhole Hanhole sebagai Bentuk ,desain, Ada tanda/logo 100% 100% 100% 100% 100%
e fasilitas jaringan akses warna, material, DBM/Operator
ke pelanggan. Tanda disesuikan dengan
keberadaan, nomor kriteria dan standar
dan jenis Handhole teknis
Konstruksi Hanhole Struktur Handhole Standar Kekuatan Tersedia desain 100% 100% 100% 100% 100%
memenuhi persyaratan dan ketahanan dan ukuran
dan ukuran standar Handhole yang sesuai standar
teknis memenuhi jaminan teknis
keamanan
Jarak antara Hanhole Jarak aman antara Jarak antara Jarak aman 100% 100% 100% 100% 100%
Hanhole disesuaikan Hanhole disesuikan antara Hanhole
Desain Teknis dengan kriteria dan 25-50 m
standar teknis
c. Manusia Pejalan kaki Pejalan kaki yang Penutup Manhole Penutup 100% 100% 100% 100% 100%
menggunakan jalan aman bagi pejalan manhole ada
atau trotoar yang Kaki tanda/logo DBM/
terdapat JUT Operator yang
sesuai dengan
desain teknis
Operator JUT Operator masing- Tanda Pengenal diri, Memakai tanda 100% 100% 100% 100% 100%
masing JUT seragam operator, pengenal diri,
dan APD Seragam
operator, dan
APD
Petugas Keamanan Orang yang bertugas Tersedia petugas Minimal 1 (satu) 100% 100% 100% 100% 100%
menjaga dan Keamanan sesuai orang petugas
memelihara JUT secara kelompok sesuai dengan
berkala penugasan kelompok
penugasan
d. Kendaraan Kendaraan roda 4 Kendaraan roda 4 atau Penutup Manhole Penutup dengan 100% 100% 100% 100% 100%
lebih dan lebih yang aman bagi 1 (satu) Manhole
menggunakan jalan Kendaraan Roda 4 yang
yang terdapat JUT atau lebih Terbuat dari
material Beton
atau plat besi
yang kuat dan
tahan lama
Kendaraan roda 2 Kendaraan roda 2 yang Penutup Manhole Penutup dengan 100% 100% 100% 100% 100%
menggunakan jalan aman bagi 1 (satu) Manhole
yang terdapat JUT Kendaraan roda 2 yang
Terbuat dari
material Beton
atau plat besi
yang kuat dan
tahan lama
e. Rambu Rambu diluar Tersedianya Ada tanda/rambu 1. Rambu 100% 100% 100% 100% 100%
manhole tanda/rambu peringatan terbaca
peringatan di luar (tegangan tinggi dengan jelas
Manhole atau tegangan 2. Tersedia
rendah) Stiker yang
mudah
terlihat dan
jelas terbaca
Rambu didalam Tersedianya Ada tanda/rambu 1. Tersedia 100% 100% 100% 100% 100%
Manhole tanda/rambu peringatan Stiker yang
peringatan dalam (tegangan tinggi mudah
Manhole atau tegangan terlihat dan
rendah) jelas terbaca
di dalam
Manhole
2. Penamaan
dan
penomoran
Pipa dan kabel
masing-
masing
operator
f. Penambahan Penambahan Layanan Informasi Operator Tersedia 1 (satu) 1 (satu) SOP 20% 40% 60% 80% 100%
Pipa dan atau Operator tentang penambahan SOP Perawatan masing-masing
Kabel baru pipa atau kabel baru Gangguan operator

g. Informasi Informasi Gangguan Informasi berupa stiker Ketersediaan Tersedia Stiker 100% 100% 100% 100% 100%
Gangguan Keamanan JUT berisi nomor telepon informasi berupa yang berisi
dan atau SMS stiker yang mudah nomor telpon
pengaduan yang terlihat dan jelas dana tau SMS
ditempel pada lokasi terbaca yang mudah
strategis dan mudah terlihat dan jelas
terlihat terbaca
h. Fasilitas Kamera Pengawas Tersedianya sistem Kamera Pengawas 1 (satu) buah 20% 40% 60% 80% 100%
Keamanan kamera pengawas (CCTV) yang CCTV di pasang di
sebagai peralatan berfungsi dengan PJU sekitar
pencegah tindak baik dan dimonitor manhole dan
kriminal oleh petugas mengarah ke
keamanan jaringan JUT

2. KESELAMATAN
a. Manusia SOP Pengoperasian Tata tertib Ketersediaan a. Minimal 1 100% 100% 100% 100% 100%
mengoperasikan yang dokumen SOP (satu)
wajib dipatuhi operator Pengoperasian dokumen SOP
dan petugas Keadaan
keselamatan normal
b. 1 (satu) SOP
Darurat (ada
kebakaran
atau ada yang
bocor)
SOP Penanganan Tata tertib keadaan Ketersediaan a. Minimal 1 100% 100% 100% 100% 100%
Keadaan Darurat darurat untuk dokumen SOP (satu)
keselamatan Pengoperasian dokumen SOP
b. Parameter
perhitungan
kelalaian
penerapan
SOP diatur
dalam
Perjanjian
Jam Isterahat Petugas Petugas wajib isterahat Waktu isterahat Minimal 30 100% 100% 100% 100% 100%
paling singkat selama petugas (Tiga pulug)
kurang lebih setengah menit
jam
b. Kendaraan Kendaraan roda 4 Kendaraan roda 4 atau Penutup Manhole Tersedia desain 100% 100% 100% 100% 100%
atau lebih lebih yang yang memenuhi dan ukuran
menggunakan jalan standar teknis sesuai standar
yang terdapat JUT ( kuat, tidak licin teknis
dan tidak bocor)
Kendaraan roda 2 Kendaraan roda 2 yang Penutup Manhole Tersedia desain 100% 100% 100% 100% 100%
menggunakan jalan yang memenuhi dan ukuran
yang terdapat JUT standar teknis sesuai standar
( kuat, tidak licin teknis
dan tidak bocor)
c. Informasi dan Di dalam Manhole Ketersediaan informasi Tersedianya SOP 1 (satu) SOP 100% 100% 100% 100% 100%
Fasilitas dan fasilitas antisipasi Pencegahan
Keselamatan keselamatan di dalam pencegahan banjir Banjir pada
Manhole pada Manhole Manhole
Dilengkapi
pompa dan tata
cara menghalangi
air masuk ke
manhole
Di Luar Manhole Ketersediaan informasi Penanganan Tersedianya 100% 100% 100% 100% 100%
dan fasilitas keadaan darurat perlengkapan
keselamatan di luar banjir pada jaringan khusus yang
manhole JUT dapat mencegah
air masuk
kedalam
manhole dengan
memastikan
bahwa tutup
manhole
tertutup rapat
Peralatan Tersedianya Tersedianya SOP 1 (satu) dokumen 100% 100% 100% 100% 100%
Keselamatan perlengkapan khusus antisipasi SOP pencegahan
yang dapat pencegahan banjir banjir dan
mengantisifasi banjir dan penanganan penanganan
dan keadaan darurat keadaan darurat keadaan darurat
d. Lampu Lampu Penerangan di Berfungsi sebagai Intensitas Cahaya di Lampu dipasang 100% 100% 100% 100% 100%
Penerangan dalam Manhole sumber cahaya dalam dalam manhole pada setiap
kegiatan pemeliharaan manhole dengan
Manhole Minimal rata-rata
100 Lux
3. KENYAMANAN
a. Manusia Kenyamanan Pejalan Kenyamanan Pejalan Penutup Manhole Penutup 100% 100% 100% 100% 100%
Kaki kaki yang yang nyaman bagi manhole dengan
menggunakan jalan pejalan Kaki warna dan ada
atau trotoar yang tanda/logo DBM/
terdapat JUT Operator yang
sesuai dengan
desain teknis
b. Kendaraan Manhole di badan Manhole rapat minimal Manhole dengan Tersedia desain 100% 100% 100% 100% 100%
jalan (30 cm) ke kondisi kuat, aman, dan ukuran
kastin/trotoar nyaman, dan bersih sesuai standar
teknis
c. Manhole Kebersihan dan Orang yang bertugas Tersedianya petugas Minimal 1 (satu) 100% 100% 100% 100% 100%
Kerapihan menjaga Manhole yang kebersihan sesuai orang petugas
dilengkapi dengan alat kelompok
kebersihan penugasan
Fasilitas penunjang Fasilitas sirkulasi udara Tersedianya Harus tersedia 100% 100% 100% 100% 100%
Pengatur suhu dalam manhole, dapat penunjang sirkulasi pada saat
menggunaka kipas udara pelaksanaan
angin pengontrolan
dan
pemeliharaan
d. Lampu Sumber Cahaya untuk Berfungsi sebagai a. Tingkat Intensitas cahaya 100% 100% 100% 100% 100%
Penerangan memberikan sumber cahaya untuk pencahayaan lampu 200-250
penerangan pada memberikan sesuai Desain lux
trotoar penerangan bagi DED
pengguna trotoar b. Lampu
penerangan
dapat menyatu
dengan PJU
e. Waktu Call center sampai Waktu yang digunakan Patroli Perhari (7x Call center 100% 100% 100% 100% 100%
Penanganan dengan ekskalasi mulai dari masuknya seminggu) sampai dengan
Gangguan informasi/ dengan Service ekskalasi
laporan pelanggan Level Agreement Dengan Mean
sampai ekskalasi (SLA) mendekati Time To Repair
100% Per bulan (MTTR) 24 Jam

4. PERAWATAN
a. Manhole Perawatan Manhole Perawatan Manhole Tersedia 1 (satu) 1 (satu) SOP 100% 100% 100% 100% 100%
secara berkala SOP Perawatan
Manhole
Perawatan ducting Perawatan Ducting Tersedia 1 (satu) 1 (satu) SOP 100% 100% 100% 100% 100%
secara berkala SOP Perawatan
Ducting
b. Tutup Perawatan Tutup Perawatan Tutup Tersedia 1 (satu) 1 (satu) SOP 100% 100% 100% 100% 100%
Manhole Manhole Manhole secara SOP Perawatan
berkala Tutup Manhole
c. Potensi Penerimaan layanan Pelayanan potensi Tersedia 1 (satu) 1 (satu) SOP 100% 100% 100% 100% 100%
Gangguan gangguan gangguan perawatan SOP Perawatan masing-masing
Gangguan operator

d. Petugas Ketersediaan Petugas Orang yang bertugas Tesedianya petugas 5 tim dalam 1 100% 100% 100% 100% 100%
Kebersihan Kebersihan menjaga kebersihan kebersihan sesuai (satu) Shift
JUT yang dilengkapi Kelompok
dengan alat kebersihan penugasan
e. Setifikat Kompetensi petugas Petugas yang memiliki Memiliki sertifikat Persentasi 50% 60% 70% 80% 100%
Petugas perawatan sesuai sertifikat keahlian yang keahlian yang masih kebutuhan
jenjang keahliannya sesuai dengan jenjang berlaku petugas
keahliannya dalam perawatan yang
kegiatan perawatan bersertifikat
f. Tanda/Rambu Tanda/rambu Tanda/Rambuyang Ada tanda/rambu Rambu/tanda 100% 100% 100% 100% 100%
Peringatan dipasang pada saat peringatan yang terbaca dengan
Perbaikan/pemelihara dilakukan kegiatan dipasang pada saat jelas
an perbaikan/ kegiatan perbaikan/
pemeliharaan pemeiharaan
g. Kelengkapan Kelengkapan Kelengkapan Lengkapanya 100% 100% 100% 100% 100%
administrasi administrasi operator administrasi operator dokumen Masih berlaku
dalam kegiatan (Pipa/kabel yang (Pipa/kabel yang
perawatan ditempatkan dalam ditempatkan dalam
SJUT) SJUT)
5. ESTETIKA
a. Fasilitas Tutup Manhole Visualisasi Tutup a. Tersedianya 1 Paket Dokumen 100% 100% 100% 100% 100%
Pendukung manhole, yang dapat Desain Teknis Teknis
menambah estetika yang sesuai
lingkungan b. Pada penutup
Manhole
terdapat Logo
DBM/ ornament
khas DKI
Rak Kabinet Visualisasi rak cabinet Tersedianya Desain 1 Paket Dokumen 100% 100% 100% 100% 100%
yang dapat menambah Teknis yang sesuai Teknis
estetika lingkungan
b. Visualisasin Fasilitas Pendukung Visualisasi dan bentuk Tersedianya Desain 1 Paket Dokumen 100% 100% 100% 100% 100%
dan ornament/motif Teknis yang sesuai Teknis
Keindahan Trotoar, Rak Kabinet,
dapat menambah
visualisasi serta
menambah keindahan
Warna Visualisasi warna, dan Tersedianya Desain 1 Paket Dokumen 20% 40% 60% 80% 100%
ornament (lantai Teknis yang sesuai Teknis
trotoar dapat
menambah visualisasi)
serta menjamin
keindahan lingkungan
Rak Kabinet Visualisasi rak cabinet Tersedianya Desain 1 Paket Dokumen 100% 100% 100% 100% 100%
dapat menambah Teknis yang sesuai Teknis
visualisasi serta
menjamin keindahan
lingkungan

Tabel 2
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jaringan Utilitas Terpadu yang Dikelola oleh Badan Usaha

No JENIS PELAYANAN URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL TARGET CAPAIAN


INDIKATOR NILAI 2022 2023 2024 2025 2026
1 KEAMANAN
a. Manhole Identitas Manhole 1. Tersedianya Manhole a. Terdapat 100% 100% 100% 100% 100%
Koordinat dilengkapi koordinat dan
manhole, dengan logo DBM pada
2. Logo, dan informasi manhole
3. Kunci masing- Koordinat, logo b. Kode/Penomoran
masing operator DBM, dan Kunci Masing-
Kunci masing- masing Operator
masing
operator
Konstruksi Manhole Sebagian Standar Tersedia desain dan 100% 100% 100% 100% 100%
Konstruksi SJUT Kekuatan dan ukuran sesuai
menggunakan ketahanan standar teknis
Fasilitas Manhole manhole yang
Badan Usaha memenuhi
(JAKPRO) jaminan
Struktur manhole keamanan
memenuhi
persyaratan dan
ukuran standar
teknis
Jarak antara Manhole Jarak aman dan Jarak antara Jarak aman antara 100% 100% 100% 100% 100%
ideal antara Manhol Manhole + 50 m
Manhole + 50 m disesuaikan dengan dimensi 180
sesuai dengan dengan desain x 120 x 230 cm
Desain Teknis dan standar (PxLxT)
teknis
b. Handhol Identitas Hanhole Hanhole sebagai Bentuk ,desain, Ada tanda/logo 100% 100% 100% 100% 100%
e fasilitas jaringan warna, DBM/Operator
akses ke material,
pelanggan. Tanda disesuikan
keberadaan, dengan kriteria
nomor dan jenis dan standar
Handhole teknis
Konstruksi Hanhole Struktur Handhole Standar Tersedia desain dan 100% 100% 100% 100% 100%
memenuhi Kekuatan dan ukuran sesuai
persyaratan dan ketahanan standar teknis
ukuran standar Handhole yang
teknis memenuhi
jaminan
keamanan
Jarak antara Hanhole Jarak aman antara Jarak antara Jarak antara 100% 100% 100% 100% 100%
Hanhole Hanhole Hanhold +35 -50 m
disesuaikan disesuikan (menyesuaikan
Desain Teknis dengan kriteria kebutuhan),
dan standar Dimensi Hanhole 40
teknis x 40 x40 cm (PxLxT)
c. Manusia Pejalan kaki Pejalan kaki yang Penutup Penutup manhole 100% 100% 100% 100% 100%
menggunakan Manhole aman ada tanda/logo
jalan atau trotoar bagi pejalan DBM/ Operator
yang terdapat JUT Kaki yang sesuai dengan
desain teknis
Operator JUT Operator masing- Tanda Pengenal Memakai tanda 100% 100% 100% 100% 100%
masing JUT diri, seragam pengenal diri,
operator, dan Seragam operator,
APD dan APD
Petugas Keamanan Orang yang Tersedia Minimal 1 (satu) 100% 100% 100% 100% 100%
bertugas menjaga petugas orang petugas
dan memelihara Keamanan sesuai dengan
JUT secara berkala sesuai kelompok
kelompok penugasan
penugasan
d. Kendaraan Kendaraan roda 4 lebih Kendaraan roda 4 Penutup Penutup dengan 1 100% 100% 100% 100% 100%
dan atau lebih yang Manhole aman (satu) Manhole yang
menggunakan bagi Kendaraan Terbuat dari
jalan yang Roda 4 atau material Beton atau
terdapat JUT lebih plat besi yang kuat
dan tahan lama
Kendaraan roda 2 Kendaraan roda 2 Penutup Penutup dengan 1 100% 100% 100% 100% 100%
yang Manhole aman (satu) Manhole yang
menggunakan bagi Kendaraan Terbuat dari
jalan yang roda 2 material Beton atau
terdapat JUT plat besi yang kuat
dan tahan lama
e. Rambu Rambu diluar manhole Tersedianya Ada 3. Rambu terbaca 100% 100% 100% 100% 100%
tanda/rambu tanda/rambu dengan jelas
peringatan di luar peringatan Tersedia Stiker yang
Manhole (tegangan mudah terlihat dan
tinggi atau jelas terbaca
tegangan
rendah)
Rambu didalam Tersedianya Ada 3. Tersedia Stiker 100% 100% 100% 100% 100%
Manhole tanda/rambu tanda/rambu yang mudah
peringatan dalam peringatan terlihat dan jelas
Manhole (tegangan terbaca di dalam
tinggi atau Manhole
tegangan 4. Penamaan dan
rendah) penomoran Pipa
dan kabel
masing-masing
operator
f. Penambahan Penambahan Layanan Informasi Tersedia 1 1 (satu) SOP masing- 20% 40% 60% 80% 100%
Pipa dan atau Operator Operator tentang (satu) SOP masing operator
Kabel baru penambahan pipa Perawatan
atau kabel baru Gangguan

g. Informasi Informasi Gangguan Informasi berupa Ketersediaan Tersedia Stiker yang 100% 100% 100% 100% 100%
Gangguan Keamanan JUT stiker berisi nomor informasi berisi nomor telpon
telepon dan atau berupa stiker dana tau SMS yang
SMS pengaduan yang mudah mudah terlihat dan
yang ditempel terlihat dan jelas terbaca
pada lokasi jelas terbaca
strategis dan
mudah terlihat
h. Fasilitas Kamera Pengawas Tersedianya Kamera 1 (satu) buah CCTV 20% 40% 60% 80% 100%
Keamanan sistem kamera Pengawas di pasang di PJU
pengawas sebagai (CCTV) yang sekitar manhole dan
peralatan berfungsi mengarah ke
pencegah tindak dengan baik jaringan JUT
kriminal dan dimonitor
oleh petugas
keamanan

2. KESELAMATAN
a. Manusia SOP Pengoperasian Tata tertib Ketersediaan a. Minimal 1 (satu) 100% 100% 100% 100% 100%
mengoperasikan dokumen SOP dokumen SOP
yang wajib Pengoperasian Keadaan normal
dipatuhi operator b. 1 (satu) SOP
dan petugas Darurat (ada
pemeliharaan kebakaran atau
ada yang bocor)
SOP Penanganan Tata tertib Ketersediaan a. Minimal 1 (satu) 100% 100% 100% 100% 100%
Keadaan Darurat keadaan darurat dokumen SOP dokumen SOP
untuk Pengoperasian b. Parameter
keselamatan perhitungan
kelalaian
penerapan SOP
diatur dalam
Perjanjian
Jam Isterahat Petugas Petugas wajib Waktu a. Minimal 30 (Tiga 100% 100% 100% 100% 100%
isterahat paling isterahat pulug) menit
singkat selama petugas
kurang lebih
setengah jam
b. Kendaraan Kendaraan roda 4 atau Kendaraan roda 4 Penutup Tersedia desain dan 100% 100% 100% 100% 100%
lebih atau lebih yang Manhole yang ukuran sesuai
menggunakan memenuhi standar teknis
jalan yang standar teknis (
terdapat JUT kuat, tidak licin
dan tidak
bocor)
Kendaraan roda 2 Kendaraan roda 2 Penutup Tersedia desain dan 100% 100% 100% 100% 100%
yang Manhole yang ukuran sesuai
menggunakan memenuhi standar teknis
jalan yang standar teknis (
terdapat JUT kuat, tidak licin
dan tidak
bocor)
c. Informasi Di dalam Manhole Ketersediaan Tersedianya 1 (satu) SOP 100% 100% 100% 100% 100%
dan Fasilitas informasi dan SOP antisipasi Pencegahan Banjir
Keselamatan fasilitas pencegahan pada Manhole
keselamatan di banjir pada Dilengkapi pompa
dalam Manhole Manhole dan tata cara
menghalangi air
masuk ke manhole
Di Luar Manhole Ketersediaan Penanganan Pencegahan air 100% 100% 100% 100% 100%
informasi dan keadaan masuk kedalam
fasilitas darurat banjir manhole dengan
keselamatan di pada jaringan memastikan bahwa
luar manhole JUT tutup manhole
tertutup rapat

Peralatan Keselamatan Tersedianya Tersedianya 1 (satu) dokumen 100% 100% 100% 100% 100%
perlengkapan SOP antisipasi SOP pencegahan
khusus yang dapat pencegahan banjir dan
mengantisifasi banjir dan penanganan
banjir dan penanganan keadaan darurat
keadaan darurat keadaan
darurat
d. Lampu Lampu Penerangan di Berfungsi sebagai Intensitas Lampu dipasang 100% 100% 100% 100% 100%
Penerangan dalam Manhole sumber cahaya Cahaya di pada setiap
dalam kegiatan dalam manhole manhole dengan
pemeliharaan Minimal rata-rata
Manhole 100 Lux
3. KENYAMANAN
a. Manusia Kenyamanan Pejalan Kenyamanan Penutup Penutup manhole 100% 100% 100% 100% 100%
Kaki Pejalan kaki yang Manhole yang dengan warna dan
menggunakan nyaman bagi ada tanda/logo
jalan atau trotoar pejalan Kaki DBM/ Operator
yang terdapat JUT yang sesuai dengan
desain teknis
b. Kendaraan Manhole di badan jalan Manhole rapat Manhole Tersedia desain dan 100% 100% 100% 100% 100%
minimal (30 cm) dengan kondisi ukuran sesuai
ke kastin/trotoar kuat, aman, standar teknis
nyaman, dan
bersih
c. Manhole Kebersihan dan Orang yang Tersedianya Minimal 1 (satu) 100% 100% 100% 100% 100%
Kerapihan bertugas menjaga petugas orang petugas
Manhole yang kebersihan
dilengkapi dengan sesuai
alat kebersihan kelompok
penugasan
Fasilitas penunjang Fasilitas sirkulasi Tersedianya Harus tersedia pada 100% 100% 100% 100% 100%
Pengatur suhu udara dalam penunjang saat pelaksanaan
manhole, dapat sirkulasi udara pengontrolan dan
menggunaka kipas pemeliharaan
angin
d. Lampu Sumber Cahaya untuk Berfungsi sebagai c. Tingkat Intensitas cahaya 100% 100% 100% 100% 100%
Penerangan memberikan sumber cahaya pencahayaan lampu 200-250 lux
penerangan pada untuk sesuai
trotoar memberikan Desain DED
penerangan bagi d. Lampu
pengguna trotoar penerangan
dapat
menyatu
dengan PJU
e. Waktu Call center sampai Waktu yang Patroli Call center sampai 100% 100% 100% 100% 100%
Penanganan dengan ekskalasi digunakan mulai Perhari (7x dengan ekskalasi
Gangguan dari masuknya seminggu) Dengan Mean Time
informasi/ dengan To Repair (MTTR) 24
laporan pelanggan Service Level Jam
sampai ekskalasi Agreement
(SLA)
mendekati
100% Per
bulan
4. PERAWATAN
a. Manhole Perawatan Manhole Perawatan Tersedia 1 1 (satu) SOP 100% 100% 100% 100% 100%
Manhole secara (satu) SOP
berkala Perawatan
Manhole
b. Ducting Ducting Jalur Utama Ducting jaringan Macroduct 7 Macroduct 7 Ways 100% 100% 100% 100% 100%
Utilitas jalur Pipa HDPE 20/16, 25/20 mm
utama 20/16 mm dan Pipa HDPE
(Maks. Kabel 110/101,6 mm
FOI 72 core,
merek
tertentu)
Macroduct 7
ways pipa
HDPR 25/20
mm (maks.
Kabel FO 96
core
Pipa HDPE 4 inc
(untuk kabel
listrik)
Ducting Jalur Akses Ducting jaringan Pipa HDPE Pipa HDPE 40/34 100% 100% 100% 100% 100%
utilitas jalur akses 40/34 mm mm dan Pipa HDPE
(Untuk Kabel 90/79,2 mm
FO maks. 4 slot
kabel FO 12
core per
polong) Pipa
HDPE 90/79,2
mm (untuk
kabel listrik)
Perawatan ducting Perawatan Tersedia 1 1 (satu) SOP 100% 100% 100% 100% 100%
Ducting secara (satu) SOP
berkala Perawatan
Ducting
c. Tutup Perawatan Tutup Perawatan Tutup Tersedia 1 1 (satu) SOP 100% 100% 100% 100% 100%
Manhole Manhole Manhole secara (satu) SOP
berkala Perawatan
Tutup Manhole
d. Potensi Penerimaan layanan Pelayanan potensi Tersedia 1 1 (satu) SOP masing- 100% 100% 100% 100% 100%
Gangguan gangguan gangguan (satu) SOP masing operator
perawatan Perawatan
Gangguan
e. Petugas Ketersediaan Petugas Orang yang Tesedianya 5 tim dalam 1 (satu) 100% 100% 100% 100% 100%
Kebersihan Kebersihan bertugas menjaga petugas Shift
kebersihan JUT kebersihan
yang dilengkapi sesuai
dengan alat Kelompok
kebersihan penugasan

f. Setifikat Kompetensi petugas Petugas yang Memiliki Persentasi 50% 60% 70% 80% 100%
Petugas perawatan sesuai memiliki sertifikat sertifikat kebutuhan petugas
jenjang keahliannya keahlian yang keahlian yang perawatan yang
sesuai dengan masih berlaku bersertifikat
jenjang
keahliannya dalam
kegiatan
perawatan
g. Tanda/Rambu Tanda/rambu Tanda/Rambuyang Ada Rambu/tanda 100% 100% 100% 100% 100%
Peringatan dipasang pada tanda/rambu terbaca dengan jelas
Perbaikan/pemeliharaan saat dilakukan peringatan
kegiatan yang dipasang
perbaikan/ pada saat
pemeliharaan kegiatan
perbaikan/
pemeiharaan
h. Kelengkapan Kelengkapan Kelengkapan Lengkapanya 100% 100% 100% 100% 100%
administrasi administrasi operator administrasi dokumen Masih berlaku
dalam kegiatan operator (Pipa/kabel
perawatan (Pipa/kabel yang yang
ditempatkan ditempatkan
dalam SJUT) dalam SJUT)
5. ESTETIKA
a. Fasilitas Tutup Manhole Visualisasi Tutup c. Tersedianya 1 Paket Dokumen 100% 100% 100% 100% 100%
Pendukung manhole, yang Desain Teknis
dapat menambah Teknis yang
estetika sesuai
lingkungan d. Pada
penutup
Manhole
terdapat
Logo DBM/
ornament
khas DKI
Rak Kabinet Visualisasi rak Tersedianya 1 Paket Dokumen 100% 100% 100% 100% 100%
cabinet yang Desain Teknis Teknis
dapat menambah yang sesuai
estetika
lingkungan
b. Visualisasin Fasilitas Pendukung Visualisasi dan Tersedianya 1 Paket Dokumen 100% 100% 100% 100% 100%
dan bentuk Desain Teknis Teknis
Keindahan ornament/motif yang sesuai
Trotoar, Rak
Kabinet, dapat
menambah
visualisasi serta
menambah
keindahan
Warna Visualisasi warna, Tersedianya 1 Paket Dokumen 20% 40% 60% 80% 100%
dan ornament Desain Teknis Teknis
(lantai trotoar yang sesuai
dapat menambah
visualisasi) serta
menjamin
keindahan
lingkungan
Rak Kabinet Visualisasi rak Tersedianya 1 Paket Dokumen 100% 100% 100% 100% 100%
cabinet dapat Desain Teknis Teknis
menambah yang sesuai
visualisasi serta
menjamin
keindahan
lingkungan

Anda mungkin juga menyukai