Anda di halaman 1dari 47

TERSUSUNNYA STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)

DALAM PENGELOLAAN SJUT BAIK YANG DIKELOLA OLEH


PEMPROV DKI JAKARTA MAUPUN BADAN USAHA

Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan


tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang
berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Standar pelayanan minimal SPM
disusun sebagai alat Pemerintah dan Pemerintahan Daerah untuk menjamin akses dan
mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dalam rangka
penyelenggaraan urusanwajib.
Standar pelayanan minimal memiliki nilai yang sangat strategis bagi pemerintah
(daerah) maupun bagi masyarakat (konsumen), adapun nilai strategis itu adalah
sebagai berikut:
1. Bagi pemerintah daerah
Standar pelayanan minimal dapat dijadikan sebagai tolak ukur (benchmark)
dalam penentuan biaya yang diperlukan untuk membiayai penyediaan pelayanan.
2. Bagi masyarakat
Standar pelayanan minimal dapat dijadikan sebagai acuan mengenai kualitas dan
kuantitas suatu pelayanan public yang disediakan oleh pemerintah (daerah).

Manfaat standar pelayanan bagi masyarakat adalah agar warga masyarakat di


daerah memiliki jaminan untuk memperoleh pelayanan yang dapat memenuhi
kebutuhan minimalnya maka pemerintah pusat perlu membuat kebijakan dan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dipenuhi oleh daerah.
Melalui SPM pemerintah dapat menjamin warga dimanapun mereka bertempat
tinggal untuk memperoleh jenis dan mutu pelayanan yang minimal sama seperti yang
dirumuskan dalam standar pelayanan minimal (SPM). Menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik, Standar
pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji
penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat,
mudah, terjangkau, danterukur.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Standar Pelayanan Minimal mengatur aspek input (masukan), process (proses), output
(hasil) dan/atau manfaat. Input penting untuk distandarisasi karena kuantitas dan
kualitas dari input pelayanan berbeda-beda antar daerah. Hal ini sering menyebabkan
ketimpangan antar daerah. Standar proses pelayanan juga penting untuk diatur.
Standar proses dirumuskan untuk menjamin pelayanan publik di daerah
memenuhi prinsip-prinsip penyelenggaraan, prinsip-prinsip penyelenggaraan layanan
meliputi transparan, non-partisipan, efisien dan akuntabel. Standar output pelayanan
sangat penting diatur. Standar output dapat digunakan untuk menilai apakah sudah
memenuhi standar yang telah ditetapkan atau belum. Penentuan standar output harus
memperhatikan tujuan dan nilai yang ingin diwujudkan dalam penyelenggaraan
layanan dan juga kapasitas yang dimiliki setiapdaerah.
Pada pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Pemerintah DKI Jakarta,
penyelenggaraan Jaringan Utilitas Terpadu dan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu
(SJUT). Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dan pertumbuhan
ekonomi di Provinsi DKI Jakarta, maka kebutuhan terhadap listrik,
telekomunikasi, informasi, air, minyak, gas dan bahan bakar lainnya,
sanitasidan sejenisnya semakin meningkat. Hal ini beriringan dengan
munculnya hecenderungan bagi parapenyedia jasa layanan yang dibutuhkan
oleh masyarakat untuk melakukan pembangunan dan juga pengembangan atas
jasa layanan yang diberikannya yang tercermirıkan dalam meningkatnya
permohonan Izin Pelaksanaan Penempatar ıJaringan Utilitas (IPPJU) di
Provinsi DKI Jakarta.
Keberadaan kondisi-kondisi sebagaimana dimaksud di atas menciptakan
urgensi bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (PemprovDKI Jakarta) untuk
mewujudkan pelaksanaan agenda dan aktivitas pembangunan di Provinsi DKI
Jakarta secara terpadu dimana salah satunya adalah penyelenggaraan utilitas.
Utilitas adalah fasilitas yang menyangkut kepentingan umum meliputi
listrik, telekomunikasi, informasi, air, minyak, gas dan bahan bakar lainnya,
sanitasi dan sejenisnya. Ketersediaan utilltas didukung dengan penyelenggaraan
jaringan utilitas sebagai suatu sarana distribusi utilitas kepada masyarakat.
Berikut analisa dan kajian benchmark SPM Penerima Penugasan SJUT dan SPM
TransJakarta, MRT dan LRT.
A. Analisis dan Kajian Benchmark SPM Penerima Penugasan SJUT, Transjakarta,
MRT dan LRT

Meningkatkan kualitas dan menjamin mutu pelayanan serta memenuhi kebutuhan


masyarakat dalam rangka penugasan kepada PT Transportasi Jakarta untuk
mengintegrasikan layanan angkutan pengumpan atau feeder berupa bus kecil ke dalam
Sistem Bus Rapid Transit.
Benchmarking Standar Pelayanan Minimum berikut sebagaimana yang telah
diselenggarakan selama ini.

1. Standar Pelayanan Minimal Trans Jakarta


SPM Transjakarta didefinisikan sebagai tingkat pelayanan Transjakarta minimum
yang harus dicapai. Dimana SPM melihat aspek seperti kehandalan pelayanan,
keamanan dan keselamatan, kemudahan, dan kenyamanan.
Untuk menjaga kualitas pelayanan Transjakarta tersebut maka dibutuhkan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Transjakarta. SPM Transjakarta didefinisikan sebagai
tingkat pelayanan Transjakarta minimum yang harus dicapai PT.Transportasi
Jakarta. Sehingga menjadi menarik untuk mengetahui sejauhmana pengoperasian
Transjakarta sesuai dengan SPM tersebut.
SPM TransJakarta meliputi aspek keamanan, keselamatan, kenyamanan,
keterjangkauan, kesetaraan, dan keteraturan. Dari enam aspek tersebut aspek
keteraturan merupakan aspek yang paling menjadi perhatian pengguna
Transjakarta terutama pada variabel yang terukur seperti waktu tunggu,
kecepatan perjalanan dan waktu berhenti kendaraan di halte.
Transjakarta Busway, adalah badan yang melakukan pengelolaan angkutan umum
busway yang awalnya bernama Badan Pengelola (BP) Transjakarta. Lembaga ini
dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan SK dioperasikan Gubernur Provinsi DKI
Jakarta Nomor 110/2003 tentang Pembentukan BP Transjakarta. Pada tahun 2006
namanya kemudian diganti menjadi Badan Layanan Umum Transjakarta berdasarkan
Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2006. Dalam penyelenggaraannya Transjakarta
didukung oleh beberapa Perusahaan Operator yang mengelola armada yang melayani
tiap koridor.
2. Standar Pelayanan Minimal MRT dan LRT
Standar Pelayanan Minimum yang disusun adalah bertujuan untuk meningkatkan
kualitas dan menjamin mutu pelayanan Moda Raya Terpadu/ Mass Rapid Transit dan
Lintas Raya Terpadu/Light Rail Transit bagi masyarakat.
SPM terdiri dari beberapa kriteria, yaitu keselamatan dimana standar minimum yang
harus dipenuhi untuk terhindarnya dari risiko kejadian kecelakaan yang disebabkan
oleh faktor manusia, sarana dan prasarana. Sedangkan keamanan adalah standar
minimum yang harus dipenuhi untuk terbebasnya pengguna jasa dari gangguan
perbuatan melawan hukum dan/atau rasa takut.
Pengaturan pelaksanaan perjalanan kereta api yang digambarkan dalam bentuk garis
yang menunjukkan stasiun, waktu, jarak, kecepatan dan posisi perjalanan kereta api
mulai dan berangkat, bersilang, bersusulan dan berhenti yang digambarkan secara
grafis untuk pengendalian perjalanan kereta api.
Keselamatan adalah standar minimum yang harus dipenuhi untuk terhindarnya dan
risiko kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh faktor manusia, sarana dan
prasarana. Keamanan adalah standar minimum yang harus dipenuhi untuk
terbebasnya pengguna jasa dan i gangguan perbuatan melawan hukum dan/atau rasa
takut. Keandalan adalah standar minimum yang harus dipenuhi untuk memberikan
kepastian waktu pemberangkatan dan kedatangan kereta serta tersedianya fasilitas
informasi perjalanan bagi Pengguna Jasa. Kenyamanan adalah standar minimum yang
harus dipenuhi untuk memberikan suatu kondisi nyaman, bersih, indah dan sejuk yang
dapat dinikrnati Pengguna Jasa. Kemudahan adalah standar minimum yang harus
dipenuhi untuk menciptakan suatu kondisi yang memberikan kelancaran bagi
Pengguna Jasa. Kesetaraan adalah standar minimum yang harus disediakan sehingga
SPM tetap dapat dicapai meskipun berbeda jenis kelamin, telah berusia lanjut,
penyandang disabilitas, maupun anak-anak yang masih dalam pengawasan orang tua.
Keandalan adalah standar minimum yang harus dipenuhi untuk memberikan kepastian
waktu pemberangkatan dan kedatangan kereta serta tersedianya fasilitas informasi
perjalanan bagi Pengguna Jasa.
Kenyamanan adalah standar minimum yang harus dipenuhi untuk memberikan suatu
kondisi nyaman, bersih, indah dan sejuk yang dapat dinikrnati Pengguna Jasa.
Kemudahan adalah standar minimum yang harus dipenuhi untuk menciptakan suatu
kondisi yang memberikan kelancaran bagi Pengguna Jasa. Kesetaraan adalah standar
minimum yang harus disediakan sehingga SPM tetap dapat dicapai meskipun berbeda
jenis kelamin, telah berusia lanjut, penyandang disabilitas maupun anak2 yang masih
dalam pengawasan orangtua.
Keselamatan juga meliputi: keselamatan di stasiun, ketersediaan informasi dan
fasilitas keselamatan, ketersediaan informasi dan fasilitas kesehatan, ketersediaan
lampu penerangan, ketersediaan fasilitas layanan naik turun penumpang di ruang
tunggu kereta/peron, ketersediaan kanopi/ over-capping stasiun, dan ketersediaan
ruang petugas pengendali operasi kereta api dan ruang kerja kepala stasiun.
Demikian pula dari sisi keandalan, MRT dan LRT mengatur SPM dari sisi pergerakan
sejak dari pintu masuk stasiun hingg sampai pintu kereta. Mulai dari keberadaan
penumpang di stasiun, layanan penjualan tiket, gerbang pembayaran tiket/kartu,
cadangan daya listrik dan sistem komunikasi dalam keadaaan, informasi jadwal
operasi kereta tiap hari, informasi kedatangan kereta berikutnya hingga sertifikasi uji
pertama dan uji berkala tiap-tiap stasiun.
Implementasi standar pelayanan minimal di MRT yang meliputi : keamanan di
Stasiun, fasilitas keamanan, lampu penerangan, petugas keamanan, pintu tepi peron
dan informasi gangguan keamanan.

3. Standar Pelayanan Minimal Telekomunikasi


Standar Pelayanan Minimal jaringan telekomunikasi meliputi jadwal pemeliharaan,
pengembangan jaringan hingga pengawasan di lapangan. Sistem Jaringan Utilitas
Terpadu dari telekomunikasi melalui sistem interkoneksi yang menghubungkan pusat-
pusat peredaran manusia. Standar Pelayanan Telekomunikasi didasarkan pada standar
perhitungan kebutuhan prasarana, sebelumnya harus dilakukan perkiraan terhadap
jumlah orang yang akan melakukan aktivitas di masing-masing sarana setiap
harinyasarana setiap harinya pada beberapa ketentuan standar telekomunikasi, sebagai
berikut :
a. Kebutuhan telekomunikasi didasarkan pada standar pada masing- masing jenis
sarana.
b. Kebutuhan telekomunikasi akan disesuaikan dengan faktor kebutuhan masing-
masing kegiatan yang akan dikembangkan di kawasan perencanaan dikembangkan
di kawasan perencanaan.
c. Kebutuhan telekomunikasi untuk penerangan jalan 2 % dari total kebutuhan
sarana kebutuhan sarana.
d. Kebutuhan telekomunikasi untuk cadangan 5 % dari total kebutuhan sarana
termasuk kapasitas pengguna.
e. Kebutuhan telekomunikasi minimum adalah jumlah total kebutuhan masing-
masing jenis sarana termasuk penerangan jalan masing masing jenis sarana
termasuk kapasitas jumlah pengguna dan cadangannya.
f. Kebutuhan telekomunikasi maksimum adalah sebesar 2 kali kebutuhan jaringan
telekomunikasi minimum.

4. Standar Pelayanan Minimal Jakarta Properindo


Standar Pelayanan Minimal Jakarta Properindo lebih mengacu pada kegiatan
pemeliharaan reaktif dimana fokus kepada penanganan gangguan dan layanan kepada
pengguna berdasarkan Service Level Agreement (SLA) yang telah ditetapkan.
Penanganan pengaduan dalam hal handling complaint pelanggan untuk kemudian
melakukan penangangan perbaikan. Proses dari pengaduan dengan adanya laporan,
informasi penanganan dan progresnya, hingga status akhir perbaikan yang telah
diselesaikan.
Sistem penggantian biaya akibat ketidaksesuaian kualitas dalam layanan menjadi
perhatian Jakarta Properindo. Kemudian tingkat layanan jasa (SLA) juga diatur
melalui kesepakatan antara penyedia jasa dan pelanggan. Demikian pula, rentang dan
interval waktu dalam perbaikan jaringan fiber optik yang ada dalam SJUT diatur
secara teknis. Namun belum mengatur tentang jaminan keselamatan pekerja dalam
melakukan pekerjaan pembangunan sarana dan pengawasan terhadap sarana JUT
yang ada.
SPM Jakpro juga belum secara detail mengatur tentang standar keamanan sarana
jaringan utilitas dan mekanisme penanganan jika terjadi kerusakan yang cukup besar
upaya penanggulangannya. Monitoring dan evaluasi melalui sistem patroli perhari,
7x/minggu dilakukan secara intens berdasarkan ruas jalan .
Ketentuan gangguang dan bentuk pelayanannya diatur dalam SPM Jakpro melalui
tindakan penyediaan jalur sementara untuk layanan apabila perbaikan tersambung
terlebih dahulu.

B. Muatan Materi Standar Pelayanan Minimal SJUT


Seiring dengan perkembangan pembangunan Provinsi DKI Jakarta sebagai pusat
pemerintahan dan bisnis, dibutuhkan pemenuhan kebutuhan Jaringan Utilitas yang
memadai sehingga perlu dilakukan penataan terhadap Jaringan Utilitas yang telah dan
akan di bangun. Untuk itu diperlukan keterpaduan perencanaan penyelenggaraan
Jaringan Utilitas secara terpadu.
Terkait dengan hal tersebut, maka pengaturan dalam Standar Pelayanan Minimal
JUT dan SJUT harus mencakup beberapa hal pokok sebagai berikut:
1. Keterpaduan penempatan jaringan utilitas;
2. Perencanaan penempatan jaringan utilitas;
3. Penyelenggaraan sarana jaringan utilitas terpadu;
4. Penempatan jaringan utilitas;
5. Perizinan;
6. Pengawasan dan pengendalian; dan
7. Penyidikan
Dalam SPM ini diatur penggalian dan perbaikan bekas galian dimana dalam
pelaksanaan penggalian dalam penempatan JUT yang dilakukan dengan memperhatikan
metode yang digunakan, kedalaman dan lebar galian serta sesuai dengan waktu
pelaksanaan.
Terlebih dahulu, pemerintah daerah perlu melakukan upaya-upaya sebagai berikut:
a. Memperluas jaringan pipa ducting.
b. Membuat instrumen kebijakan dan kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dengan pihak swasta dalam hal pemasangan dan pemeliharaan jaringan
ducting Jaringan Utilitas.
c. Dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengintegrasikan kawasan-
kawasan strategis dan prioritas berdasarkan zonasi dengan jaringan utilitas dan area
hotspot.
d. Skema keuangan perjanjian sewa yang akuntabel antara Badan Usaha yang menerima
penugasan (Jakpro dan Sarana Jaya) dengan pihak swasta.
Dalam penempatan dan pemasangan jaringan utilitas, pihak operator dan
Jakpro/Sarana Jaya melakukan kesepakatan tentang pemilihan kualitas kabel, pipa
maupun bahan lainnya dari pihak penyelenggara utilitas, pemetaan terhadap pengaturan
lalu lintas agar proses pemasangan ducting JUT tidak mengganggu mobilitas transportasi
masyarakat. Perlunya perencanaan yang optimal dalam pengembangan jaringan untuk
menghindari link budget yang berlebihan. Pentingnya pemilihan jalan-jalan kolektor
strategis sebagai hubungan utama transmisi, kabel kelistrikan, maupun perpipaan
sehingga proses pemasangan maupun maintenance yang mudah. Mempertahankan dan
meningkatkan kualitas ducting pipa dan kabel yang telah ada. Kemudian melakukan
pengecekan dan maintenance secara berkala terhadap fasilitas-fasilitas jalur perpipaan
ducting yang ada. Pihak operator memiliki perencanaan untuk memilih lokasi pole dan
ducting yang strategis sehingga meminimalkan dampak ikutan seperti kemacetan
maupun penolakan dari masyarakat.
Penataan jaringan utilitasjuga harus selaras dan dapat menyesuaikan dengan aspek
rencana tata ruang wilayah dan kawasan. Perencanaan jaringan ducting utilitas yang
diprioritaskan untuk jaringan telekomunikasi dan memberikan peluang untuk penataan
jaringan listrik dan utilitas lainnya.
Secara teknis, penataan jaringan utilitas harus memperhatikan sebagai berikut:
1. Prioritas berada di bawah ruang publik (RUMIJA);
2. diprioritaskan berada pada kedalaman yang berbeda dengan jaringan utilitas lainnya
untuk menghindari perpotongan lintasan;
3. memperhatikan struktur dalam bumi milik bangunan di permukaan bumi;
4. Jaringan Ducting Utilitas ditempatkan secara terpadu dalam konstruksi terowongan
(tunnel);
5. Tunnel dilengkapi akses untuk kebutuhan pemeliharaan dan pengawasan utilitas;
6. Tunnel dilengkapi dengan ruang pompa; dan
7. Dinding Tunnel dilapisi bahan kedap air untuk mencegah kebocoran.

Kelebihan dan kelemahan sistem ducting memang selalu ada karena beberapa
faktor. Kelebihan dari sistem ducting adalah tidak terpengaruh oleh cuaca buruk, bahaya
petir, badai, tertimpa pohon, dan sebagainya. Tidak mengganggu pandangan,
mendukung aspek estetika,mempunyai batas umur pakai 2 kali lipat dari saluran udara,
biaya pemeliharaan lebih murah, tidak ada gangguan akibat sambaran petir, angin topan
dan badai dan keandalan jauh lebih baik.
Sedangkan kelemahan dari sistem ducting adalah Gangguan yang terjadi bersifat
permanen, kurang fleksibel terhadap perubahan jaringan, biaya investasi pembangunan
lebih mahal dibandingkan dengan saluran udara, perencanaannya perlu kajian teknis
mendalam, khususnya untuk kondisi bawah tanah yang dilalui. Disamping adanya
gangguan banjir, desakan akar pohon, dan ketidakstabilan tanah. Bahkan sering
mengalami kesulitan mencari titik kerusakan bila ada gangguan.
Saluran ducting menggunakan beton precast U Ditch dengan mutu beton (kuat
tekan)tertentu yang pada prinsipnya bisa menampung seluruh kabel FO milik provider
dan dilengkapi manhole untuk maintenance.Posisi perletakan dan dimensi
menyesuaikan analisa kebutuhan.

Oleh sebab itu, dalam Standar Pelayanan Minimal perlu dimuat adanya penutup
Manhole yang hanya berjumlah 1 (satu) agar tidak berpotensi terdapat celah antar
penutup Manhole. Permukaan dibuat dengan halus dan tidak kasar dengan kemungkinan
penurunan permukaan lebih kecil.
C. Benchmarking SPM MRT, Trans Jakarta, Telekomunikasi, dan Jakarta Properindo
Jakarta
Standar
MRT Trans Jakarta Telekomukasi Properindo
Pelayanan
(Jakpro)
Keselamatan; Keselamatan di stasiun, Waktu berhenti kendaraan Prioritas berada di bawah Belum mengatur tentang
ketersediaan informasi dan di setiap halte menjamin ruang publik (RUMIJA); jaminan keselamatan
fasilitas keselamatan, ketersediaan keselamatan para Penggunaan lahan: pekerja dalam melakukan
informasi dan fasilitas kesehatan, penumpang dan kecepatan perdagangan dan jasa, pekerjaan pembangunan
ketersediaan lampu penerangan, perjalanan kendaraan. pariwisata, sarana dan pengawasan
ketersediaan fasilitas layanan naik Diatur pula mekanisme hiburan/rekreasi, industri, terhadap sarana JUT yang
turun penumpang di ruang tunggu operasi, penanggung jawab dan SPU (perkantoran, ada
kereta/peron, ketersediaan kanopi/ dan kelengkapan pendidikan, kesehatan,
over-capping stasiun, ketersediaan administrasi kendaraan dll)
ruang petugas pengendali operasi
kereta api dan ruang kerja kepala
stasiun.
Keamanan Keamanan di Stasiun, fasilitas Tersedianya informasi Diprioritaskan berada Belum secara detail
keamanan, lampu apabila ada gangguan pada kedalaman yang mengatur tentang standar
penerangan,petugas perjalanan, sehingga tidak berbeda dengan jaringan keamanan sarana jaringan
keamanan,pintu tepi peron, dan membuat panik utilitas lainnya untuk utilitas dan mekanisme
informasi gangguan keamanan penumpang. menghindari perpotongan penanganan jika terjadi
adanya CCTV, tombol lintasan; kerusakan yang cukup
darurat, petugas keamanan, Keberadaan jaringan besar upaya
lampu penerangan, alat telekomunikasi eksisting penanggulangannya.
pemecah kaca, APAR dan jaringan utilitas
lainnya.
Keandalan Keandalan di stasiun, layanan Tersedianya informasi Memperhatikan struktur Pelayanan pengaduan,
penjualan tiket, gerbang pelayanan kendaraan, dalam bumi milik penggantian biaya dan
pembayaran tiket/kartu, cadangan informasi waktu bangunan di permukaan tingkat layanan dijamin
daya listrik dan sistem komunikasi kedatangan kendaraan, bumi; prima untuk pelanggan
dalam keadaan darurat, informasi ketepatan kedatangan dan
jadwal operasi kereta tiap harinya, keberangkatan
informasi kedatangan kereta
berikutnya, ketersediaan sertifikasi
uji pertama dan uji berkala
Stasiun.
Monitoring Perlu memperhatikan mulai dari Dilaksanakan minimal 1 Perapihan kabel Monitoring dan evaluasi
dan Evaluasi tahap perencanaan, pengoperasian, (satu) kali dalam setahun telekomunikasi, tanpa pelaksanaan penempatan
implementasi, dan control dalam dalam bentuk rapat kerja, kabel udara yang jaringan utilitas,
pengelolaan (efektif, efisien, cost rapat koordinasi, melintas demi penataan kebersihan, dan ketertiban
effisiency, dan sustainability) peninjauan/kunjungan kota yang lebih baik dan penyelenggaraan
Kepala Dinas Perhubungan lapangan dan permintaan berkualitas pelaksanaan jaringan
melakukan evaluasi pelaksanaan laporan. Monitoring dan Penyelenggara utilitas untuk keamanan
SPM paling sedikit 2 (dua) kali evaluasi dapat telekomunikasi tidak dan kenyamanan
dalam setahun dengan mengikutsertakan mengeluarkan cost diluar masyarakat
mengikutsertakan organisasi SKPD/UKPD terkait bisnis yang dapat
perangkat daerah terkait dan/atau dan/atau pihak ketiga menyebabkan biaya
pihak ketiga yang berkompoten yang berkompoten layanan internet yang
tinggi
Penanganan Tersedianya informasi visual Informasi yang Layanan Telpon 24 jam, MTTR untuk gangguan
Gangguan untuk nomor telepon darurat dan disampaikan penumpang dan Pemeliharaan secara yang disebabkan
layanan pengaduan dalam apabila mendapat berkala untuk gangguan/kerusakan fisik
penanganan keadaan darurat gangguan keamanan meminimalisir komplen pada SJUT, akan
(bencana alam, terorisme, dan berupa stiker yang pelanggan. Perusahaan diberlakukan ketentuan:
gangguan operasional lainnya) mencantumkan nomor harus lebih cepat dalam Fisik SJUT = 24 Jam, dan
telpon/ atau SMS merespon claim yang Penyediaan Jalur
pengaduan yang temple telah diajukan oleh Sementara untuk
pada tempat yang konsumen sehingga layanan/service
strategis dan mudah menghindari tersambung terlebih dahulu
terlihat ketidakpuasan pelayanan = 7 Jam
Kenyamanan Fasilitas kemudahan naik dan Kepastian dan akurasi Jaringan Ducting Utilitas Adanya pengaturan dari
turun menuju ruang tunggu/peron kedatangan dengan waktu ditempatkan secara sisi waktu tentang
Stasiun, musala berikut tempat tunggu kendaraan sehingga terpadu dalam konstruksi perbaikan jaringan yang
wudhu, ruang tunggu, toilet, area penumpang merasa terowongan (tunnel); \ ada dalam SJUT misalnya
janitor, fasilitas penunjuk waktu, nyaman berada dalam halte Kepadatan penduduk dan terkait fiber optik.
petugas kebersihan, ruang laktasi, permukiman
perabotan umum tempat sampah,
akses naik/turun menuju Stasiun,
pintu akses masuk dan keluar
stasiun, dan lampu penerangan.
Ruang tunggu, AC, toilet, fasilitas Ruang Tunnel dilengkapi akses Belum menyajikan standar
ramah difabel, ruang menyusui, Tunggu tersedia namun untuk kebutuhan pelayanan design SJUT yg
ruang P3K, eskalator, musholla, diutamakan utk orang tua pemeliharaan dan ramah lingkungan dan
gerai makanan & minuman, Wifi dan anak-anak serta pengawasan utilitas; aksesibilitas perawatan
difabel. jaringan
Kemudahan Kemudahan di Stasiun, informasi Pengaturan mengenai Tunnel dilengkapi dengan Wilayah operasional di
angkutan lanjutan, fasilitas akses keluar masuk di ruang pompa; dukung oleh sumberdaya
layanan penumpang, informasi setiap halte, informasi Sebaran SPU: dan kewenangan
dalam hal terjadinya gangguan halte yang akan dilayani perkantoran, pendidikan, pengendalian SJUT yang
perjalanan kereta. kendaraan. kesehatan, dll cukup luas

Kesetaraan Fasilitas bagi penumpang Sistem pembayaran yang Dinding Tunnel dilapisi Pengaturan standar
berkebutuhan khusus untuk menjamin adanya bahan kedap air untuk pelayanan minimal nya
memudahkan pergerakan di kesetaraan semua mencegah kebocoran. hanya mengatur pelayanan
Stasiun, penggunaan huruf braille masyarakat untuk jaringan utilitas
pada fasilitas di stasiun; dan kabel fiber optik dalam
fasilitas kemudahan bagi SJUT
penumpang pengguna kursi roda.
Sumber: Analisis Konsultan 2021
D. Benchmarking SPM MRT, TransJakarta dan Jakarta Properindo

Standar Pelayanan Minimal (SPM) apabila dikelola oleh pemerintah Provinsi


dalam hal ini Dinas Bina Marga dan jika dikelola oleh badan usaha dapat dilihat
perbedaannya dari segi keuntungan, kekurangan dan dari segi bisnisnya sebagai berikut:

Tabel
Analisis Perbedaan SPM jika dikelola oleh DBM dan jika dikelola
oleh Badan Usaha

No PENGELOL KEUNTUNGAN KEKURANGA BISNIS


. A N
1 DBM 1. Memaksimalkan dan 1. Pemprov 1. BOT 25 Tahun
memberdayagunaka Menyediakan dengan
n asset pemda SDM yang Jakpro/JIP/Mitr
2. Estetika kota dan cukup besar a
mendorong 2. Beban 2. Setelah 25
percepatan alokasi Tahun asset dan
terbentuknya konsep anggaran Pengelolaan
kota cerdas (smart 3. Pengen sepenuhnya
city) dalian dan milik DBM
3. Peningkatan kinerja Pengawasan
layanan public
4. Penerimaan
Retribusi
5. Pengendalian dan
optimalisasi jaringan
utilitas
BADAN
2 USAHA 1. Percepatan 1. Ducting 1. Biaya Opex
(JAKPRO/ penyelesaian dibangun maintenance
JIP/ MITRA) pembangunan oleh Badan dari Mitra
ducting dan MCP Usaha 2. Setelah 20
2. Kemudahan dalam 2. Kewenagan tahun model
perluasan cakupan sebagai sewa bias (5
layanan provider tahun sisa BOT)
3. Fokus pada kualitas 3. Hanya 3. Kapasitas lebih
conten dan layanan dikelola untuk sewa
4. Penghematan dan selama masa biasa
efisiensi biaya pengelolaan 4. Pembayaran
5. Kewenagan sebagai 25 tahun capex dimuka
provider untuk 20 tahun
IRU
5. Pembayaran
opex hanya
untuk
maintenance
Sumber: Analisis Konsultan 2021

Ruang lingkup kewenagan

Dalam melaksanakan Standar Pelayanan Minimal pelaksanaan Sarana Jaringan Utilitas


Terpadu harus dilakukan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal pengelolaan Sarana
Jaringan Utilitas Terpadu yang ditetapkan dalam peraturan Gubernur. Ruang lingkup
kewenangan jika dikelola oleh Dinas Bina Marga dan Badan Usaha adalah sebagai berikut:

Tabel
Ruang Lingkup Kewenangan jika dikelola oleh DBM dan jika dikelola oleh Badan Usaha
No KEWENANGAN DBM BADAN USAHA
1 Penyediaan Dalam hal Pemda DKI Penyediaan SJUT melalui
belum mampu penugasan kepada Badan
menyediakan SJUT, Usaha diatur dengan
salah satu yang dapat Peraturan Gubernur
dilakukan melalui Badan
Usaha
2 Pengelolaan Pengelolaan melalui unit1. Diatur dengan Peraturan
pelaksana teknis Daerah Gubernur
yang menerapkan pola 2. Apabila perjanjian
pengelolaan keuangan pelaksanaan penyediaan
Badan Layanan Umum SJUT berakhir maka
Daerah kepemilikan SJUT beralih
kepada Pemerintah DKI
Jakarta
3 Tarif Penempatan Mendapat Pendapatan Dapat menghitung dan
atas tarif penempatan mengusulkan besaran tarif
Jaringan Utilitas dari penempatan JUT kepada
Penyelenggara Utilitas Pemda DKI
4 Pembangunan Dalam hal Pemda DKI Pembangunan SJUT harus
SJUT belum mampu dilakukan berdasarkan ijin
menyediakan SJUT, yang diberikan oleh gubernur
dapat dilakukan melalui
Badan Usaha
Sumber: Analisis Konsultan 2021
LAMPIRAN SPM
Tabel 1
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jaringan Utilitas Terpadu yang Dikelola oleh DBM

No JENIS PELAYANAN URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL TARGET CAPAIAN


INDIKATOR NILAI 2022 2023 2024 2025 2026
1. KEAMANAN
a. Manhole Identitas 1. Tersedianya Manhole dilengkapi a. Terdapat koordinat dan 100% 100% 100% 100% 100%
Manhole Koordinat dengan informasi logo DBM pada
manhole, Koordinat, logo DBM, manhole
2. Logo, dan dan Kunci masing- b. Kode/Penomoran Kunci
Kunci masing- masing operator Masing-masing
masing operator Operator
Konstruksi Sebagian Standar Kekuatan dan Tersedia desain dan ukuran 100% 100% 100% 100% 100%
Manhole Konstruksi SJUT ketahanan manhole sesuai standar teknis
menggunakan yang memenuhi
Fasilitas Manhole jaminan keamanan
DBM
Struktur manhole
memenuhi
persyaratan dan
ukuran standar
teknis
Jarak antara Jarak aman dan Jarak aman dan ideal Jarak aman antara 100% 100% 100% 100% 100%
Manhole ideal antara antara Manhole Manhole 100 m dengan
Manhole dimensi 180 x 120 x 230 cm
disesuaikan dengan (PxLxT)
desain dan standar
teknis
b. Handhole Identitas 1. Hanhole sebagai Bentuk , desain, 1.Jarak antara Hanhole 100% 100% 100% 100% 100%
Hanhole fasilitas jaringan warna, material, adalah 100 m
akses ke disesuikan dengan 2.Ada tanda/ logo DBM/
pelanggan. kriteria dan standar Operator
2. Tanda teknis
keberadaan,
nomor dan jenis
Handhole
Konstruksi Struktur Handhole Standar Kekuatan dan 1. Tersedia desain dan 100% 100% 100% 100% 100%
Hanhole memenuhi ketahanan Handhole ukuran sesuai standar
persyaratan dan yang memenuhi teknis
ukuran standar jaminan keamanan 2. Dimensi Hanhole 40 x
teknis 40 x40 cm (PxLxT)
Jarak antara Jarak aman antara Jarak aman antara Jarak aman antara Hanhole 100% 100% 100% 100% 100%
Hanhole Hanhole disesuikan Hanhole 100 m
dengan kriteria dan
standar teknis
c. Manusia Pejalan kaki Pejalan kaki yang 1. Trotoar aman bagi 1. Trotoar dengan material 100% 100% 100% 100% 100%
menggunakan jalan pejalan kaki dengan batu alam/granit dan
atau trotoar yang material batu ubin pemandu lebar 30
terdapat JUT alam/granit cm sepanjang JUT
2. Terdapat Ubin 2. Ubin pemandu diatur
Pemandu bagi dengan jarak minimal
difabel 30 cm dari tutup
3. Penutup Manhole manhole
dengan frame dan 3. Jarak Manhole minimal
cover manhole 30 cm dari kanstin
4. Frame manhole dengan
besi siku L 50 mm dan
Deck Cover Beton K-350
5. Penutup Manhole rata
atau satu level dengan
finishing trotoar
6. Penutup manhole tidak
terdapat celah
Operator SJUT Tanda Pengenal Operator masing- 1. Memakai tanda 100% 100% 100% 100% 100%
diri, seragam, dan masing SJUT pengenal diri
Alat Pelindung Diri 2. Seragam APD terdiri
(APD) yang dari: Helm Pengaman,
digunakan oleh safety Belt, sepatu
operator SJUT karet, sarung tangan,
masker, Jas hujan, Kaca
mata, Penutuop Telinga,
dan Pelindung Wajah
3. Tersedia SOP
Operasional Operator
SJUT.
Petugas Orang yang Tersedia petugas 1. Minimal 1 (satu) orang 100% 100% 100% 100% 100%
Keamanan bertugas menjaga Keamanan sesuai petugas sesuai dengan
dan memelihara kelompok penugasan kelompok penugasan
JUT secara berkala 2. Tersedian SOP
Pelaksanaan Pekerjaan
d. Kendaraan Kendaraan roda Keamanan Penutup Manhole 1. Penutup dengan 1 (satu) 100% 100% 100% 100% 100%
4 atau lebih Kendaraan roda 4 aman bagi Kendaraan Manhole yang
atau lebih yang Roda 4 atau lebih Terbuat dari material
menggunakan jalan Beton atau plat besi
yang terdapat JUT yang kuat dan tahan
lama
2. Penutup manhole rata/
satu level dengan
perkerasan jalan

Kendaraan roda Keamanan Penutup Manhole 1. Penutup dengan 1 100% 100% 100% 100% 100%
2 Kendaraan roda 2 aman bagi Kendaraan (satu) Manhole yang
yang menggunakan roda 2 Terbuat dari material
jalan yang terdapat Beton atau plat besi yang
JUT kuat dan tahan lama
2. Penutup manhole
rata/ satu level dengan
perkerasan jalan
e. Rambu Rambu diluar Tersedianya Ada tanda/rambu 1. Rambu terbaca dengan 100% 100% 100% 100% 100%
manhole tanda/rambu peringatan (tegangan jelas
peringatan di luar tinggi atau tegangan 2. Tersedia Stiker yang
Manhole rendah) mudah terlihat dan jelas
terbaca
Rambu didalam 1. Tersedianya 1. Ada tanda/rambu 1. Tersedia Stiker yang 100% 100% 100% 100% 100%
Manhole tanda/rambu peringatan mudah terlihat dan jelas
peringatan instalansi listrik terbaca di dalam
dalam Manhole (tegangan tinggi Manhole
2. Tersedianya atau tegangan 2. Tanda/ rambu
petunjuk rambu rendah) peringatan beserta
evakuasi 2. Ada tanda/rambu dengan ukuran
peringatan instalasi tegangan/ tekanan
pipa gas/ pipa air 3. Penamaan dan
3. Dilengkapi petunjuk penomoran Pipa dan
arah jalur evakuasi kabel masing-masing
dan lampu operator
emergency/ 4. Rambu kilometer (jarak
penerangan darurat setiap 25 meter)
(ini saya dipasang sepanjang
tambahkan) ducting di dalam SJUT
5. Petunjuk arah menuju
luar ruang ducting/
manhole (evakuasi)
6. Rambu-rambu lainya
yang berkenaan
denngan keselamatan
f. Informasi Informasi Informasi Ketersediaan 1. Tersedianya informasi 100% 100% 100% 100% 100%
penambahan berupa layanan informasi berupa yang dapat dihubungi
Kabel baru nomor telepon layanan penambahan/ 2. Tersedia petugas
dan website pemasangan pipa/
pemasangan kabel baru admisntrasi layanan
pipa/ kabel baru penambahan/
pemasangan pipa/ kabel
baru

g. Penambahan Penambahan Informasi Operator 1. Kelengkapan izin 1. Pengecekan dokumen 20% 40% 60% 80% 100%
Pipa dan atau Pipa dan atau tentang dan izin atas administrasi dan izin
Kabel baru Kabel baru penambahan pipa kabel/pipa yang masih berlaku dan
kedalam SJUT atau kabel baru akan ditempatkan sesuai ketentuan
kedalam SJUT dalam SJUT 2. Tersedia 1 (satu) SOP
2. SOP Penambahan untuk setiap jenis pipa/
pipa atau kabel kabel
baru kedalam SJUT 3. Parameter perhitungan
kelalaian penerapan
SOP diatur dalam
Perjanjian

h. Informasi Informasi Informasi berupa Ketersediaan Tersedia Stiker yang berisi 100% 100% 100% 100% 100%
Gangguan Gangguan stiker berisi nomor informasi berupa nomor telpon dan atau
SJUT telepon dan atau stiker yang mudah SMS pengaduan yang
SMS pengaduan terlihat dan jelas mudah terlihat yang
yang ditempel pada terbaca ditempel pada lokasi
lokasi strategis strategis dan jelas terbaca
i. Fasilitas Kamera Tersedianya sistem 1. Kamera 1 (satu) buah CCTV di 100% 100% 100% 100% 100%
Keamanan Pengawas kamera pengawas Pengawas (CCTV) pasang di setiap 250 m
sebagai peralatan yang berfungsi
pencegah tindak dengan baik dan
kriminal dimonitor oleh
petugas keamanan
2. Camera CCTV
tersambung secara
real time dengan
ruang moinitoring
Petugas/Teknis Petugas/Teknis Melakukanpekerjaan 1. Perbaikan/ 100% 100% 100% 100% 100%
untuk pekerjaan perbaikan/penyam penyambungan/
perbaikan/penyam bungan/maintenance maintenance dilakukan
bungan/maintenan sesuai dengan SOP oleh petugas/ teknisi
ce sesuai dengan
spesifikasi dan
keahliannya
2. Tersedia SOP
Pelaksanaan pekerjaan
2. KESELAMATAN
a. Manusia SOP Tata tertib Ketersediaan 1 (satu) dokumen SOP 100% 100% 100% 100% 100%
Pengoperasian mengoperasikan dokumen SOP Pengoperasian
yang wajib dipatuhi Pengoperasian
operator dan
petugas
keselamatan
SOP Tata tertib keadaan 1. Ketersediaan 1. Minimal 1 (satu) 100% 100% 100% 100% 100%
Penanganan darurat untuk dokumen SOP dokumen SOP
Keadaan keselamatan Penanganan Penanganan darurat
Darurat Keadaan darurat Keadaan kebakaran
kebakaran 2. Minimal 1 (satu)
2. Ketersediaan dokumen SOP
dokumen SOP Penanganan darurat
Penanganan Keadaan banjir
Keadaan darurat 3. Minimal 1 (satu)
banjir dokumen SOP
3. Ketersediaan Penanganan darurat
dokumen SOP Keadaan force majeure
Penanganan lainnya
Keadaan force 4. Parameter perhitungan
majeure lainnya kelalaian penerapan
SOP diatur dalam
Perjanjian
Jam Istirahat Petugas Pengelola Waktu istirahat 5. Minimal 30 (Tiga puluh) 100% 100% 100% 100% 100%
Petugas wajib istirahat petugas menit
Pengelola paling singkat
selama 30 (Tiga
Puluh) menit
b. Kendaraan Kendaraan roda Kendaraan roda 4 Penutup Manhole Tersedia desain dan ukuran 100% 100% 100% 100% 100%
4 atau lebih atau lebih yang yang memenuhi sesuai standar teknis
menggunakan jalan standar teknis ( kuat,
yang terdapat JUT tidak licin dan tidak
bocor)
Kendaraan roda Kendaraan roda 2 Penutup Manhole Tersedia desain dan ukuran 100% 100% 100% 100% 100%
2 yang menggunakan yang memenuhi sesuai standar teknis
jalan yang terdapat standar teknis ( kuat,
JUT tidak licin dan tidak
bocor)
c. Peralatan Perlengkapan 1.SOP antisipasi 1. Tersedianya 1. Minimal tersedia 1 SOP 100% 100% 100% 100% 100%
Keselamatan khusus yang pencegahan SOP antisipasi pencegahan banjir
dapat banjir dan pencegahan banjir 2. Parameter perhitungan
mengantisipasi penanganan 2. Penerapan kelalaian penerapan
banjir keadaan darurat SOP oleh petugas SOP diatur dalam
2.Peralatan SJUT perjanjian
antisipasi 3. Tersedianya 3. Minimal tersedia
keadaan banjir pompa air dan pompa air otomatis
perlengkapan setiap 500 meter
khusus lainnya
Perlengkapan 1.SOP antisipasi 1. Tersedianya 1. Minimal tersedia 1 SOP 100% 100% 100% 100% 100%
khusus untuk keadaan darurat SOP antisipasi antisipasi keadaan
keadaan darurat kebakaran keadaan darurat darurat kebakaran
kebakaran 2.Peralatan kebakaran 2. Tersedia APAR pada
antisipasi 2. Penerapan setiap 50 m
keadaan darurat SOP oleh petugas 3. Tersedia sprinkle
kebakaran SJUT dipasang setiap 100
3. Tersedianya meter
APAR, sprinkle, fire 4. fire Extinguisher
Extinguisher (Chemical dry) khusus
(Chemical dry), jaringan PLN setiap 100
Kipas, ventilasi m
udara kabel PLN, 5. Ventilasi udara Kabel
CCTV, dan pompa air PLN setiap 100 m
otomatis

Perlengkapan perlengkapan P3K 1. Tersedianya 1. Minimal 1 kotak P3K 100% 100% 100% 100% 100%
P3K untuk pertolongan Kotak P3K dipasang pada dinding
pertama pada 2. Terseedianya manhole (per 100 m)
kecelakaan Tabung Oksigen 2. Tersedia tabung
Portable untuk oksigen portable per
pertolongan 100 m
pertama kecelakaan 3. Tabung oksigen yg
dibawa Petugas
Fasilitas Fasilitas peralatan 1. Tersedia kipas 1. Kipas dipasang per 100% 100% 100% 100% 100%
peralatan keselamatan dalam SJUT 50 m
keselamatan pendukung seperti 2. Tersedia 2. Exhaust dipasang
pendukung kipas, exhaust, exhaust dalam SJUT per 100 m
CCTV, lampu, 3. Tersedia 3. CCTV dipasang per
tangga, Box lampu 250 m
Kontrol, dan 4. Tersedia CCTV 4. Lampu dipasang
Pengukur suhu 5. Tersedia per 50 m
Tangga 5. Tersedia Tangga
6. Tersedia Box dengan jarak anak tangga
Kontrol 300 mm
7. Tersedia 6. Box Kontrol per 45
Pengukur suhu (heat m
meter) Alat pengukur suhu
(heat meter) per 100
meter/per Manhole)
d. SJUT Resiko SJUT Resiko yang terjadi Dokumen Potensi Tersedia Dokumen 100% 100% 100% 100% 100%
pada SJUT selama resiko pada SJUT identifikasi resiko beserta
operasional mitigasi resiko pada SJUT
3. KENYAMANAN
a. Manusia Kenyamanan Kenyamanan 1. Penutup Manhole 1. Penutup manhole 100% 100% 100% 100%
Pejalan Kaki Pejalan kaki yang terbuat dari terbuat dari Precast
menggunakan jalan material yang Beton yang nyaman
atau trotoar yang nyaman bagi bagi pejalan kaki
terdapat JUT pejalan Kaki dengan tebal 15 cm,
2. Terdapat ubin 2. Material Trotoar yang
pemandu bagi nyaman bagi pejalan
difabel sepanjang kaki dengan material
trotoar yang batu alam/granit dan
terdapat JUT ubin pemandu lebar 30
cm sepanjang JUT
3. Tutup Manhole dengan
warna dan ada
tanda/logo DBM yang
sesuai dengan desain
teknis
b. Kendaraan Manhole di Manhole di badan Manhole dengan Manhole rapat minimal (30 100% 100% 100% 100% 100%
badan jalan jalan dipasang kondisi kuat, aman, cm) ke kastin/trotoar
sesuai dengan nyaman, dan bersih
desain dan ukuran
standar teknis
c. Manhole Kebersihan dan Peralan yang Tersedianya Peralatan kebersihan 100% 100% 100% 100% 100%
Kerapihan berfungsi untuk peralatan kebersihan minimal terdiri dari kain
menjaga Manhole pel, sapu, pengki, dan bak
kebersihan dan sampah
kerapian manhole
Fasilitas Fasilitas sirkulasi Tersedianya Harus tersedia kipas 100% 100% 100% 100% 100%
penunjang udara dalam penunjang sirkulasi angin/alat penunjang
Pengatur suhu manhole, dapat udara sirkulasi udara pada saat
menggunakan kipas pelaksanaan pengontrolan
angin dan pemeliharaan
d. Lampu Lampu Berfungsi sebagai Jarak lampu Lampu penerangan 100% 100% 100% 100% 100%
Penerangan Penerangan di sumber cahaya penerangan dan dipasang setiap 50 dengan
dalam Manhole dalam kegiatan Intensitas Cahaya di rata-rata 100Lux
pemeliharaan dalam manhole
Manhole
e. Penanganan Call center Call center Tersedia Call Center 1. Call center dapat 100% 100% 100% 100% 100%
Gangguan menerima yang dapat dihubungi dengan
informasi/ dihubungi 24 jam telepon/SMS/WA/CRM
laporan pelanggan 2. Email dan ke medsos
sampai ekskalasi (twitter, Facebook, dan
Instagram ke alamat
medsos pengelola
(DBM)
3. Setiap aduan akan
diberikan ticket number
untuk memudahkan
pengecekan dalam
penyelesaian laporan
Level Gangguan Level gangguan 1. 0-30 menit (Level 1. 0-30 menit Pelanggan 100% 100% 100% 100% 100%
berdasarkan durasi 0) call center/ melaporkan melalui
terjadinya Customer Service) call center/customer
gangguan 2. 30 menit-1 jam service terkait: nama
(Level 1) Engineer pelanggan, jenis
O&M gangguan, koordinat
3. 1 – 12 jam (Level 2) lokasi untuk menerima
Asisten Manager ticket number sampai
O&M ekskalasi
4. 12-24 jam (Level 3) 2. 30 menit-1 jam,
Manager O&M Eskalasi gangguan pada
5. 24-48 Jam (Level 4) level tim Engineer O &
General Manager M untuk mempercepat
O&M penanganan yang
6. > 48 Jam (Level 5) berkaitan dengan hal
Presiden Director teknis
3. 1-12 Jam, Eskalasi
laporan gangguan pada
level asisten Engineer
O&M untuk
penanganan yang
berkaitan dengan hal
teknis
4. 12-24 Jam, Eskalasi
laporan gangguan pada
level Manager O & M
untuk penanganan
gangguan yang
memerlukan perhatian
khusus
5. 24-48 Jam, Eskalasi
laporan gangguan pada
level General Manager
O & M untuk
mempercepat
penanganan gangguan
yang memerlukan
perhatian khusus
6. >48 Jam, Eskalasi
laporan gangguan pada
level Presiden Director
untuk mempercepat
penanganan gangguan
yang memerlukan
perhatian khusus
(Penambahan sumber
daya, koordinasi antara
unit kerja internal dan
eksternal).
Gangguan Waktu yang Lamanya waktu 1. Gangguan dan 100% 100% 100% 100% 100%
Kerusakan Fisik digunakan untuk yang digunakan pelayanan fisik SJUT
SJUT melakukan untuk melakukan dengan pelayanan MTTR
Penanganan penanganan 24 Jam
Gangguan gangguan 2. Penyediaan Jalur
Terhadap kerusakan fisik SJUT sementara untuk
Kerusakan fisik hingga eskalsi layanan/service
SJUT oleh petugas tersambung terlebih
lapangan dahulu dengan
pelayanan MTTR 7 jam
Gangguan Waktu yang Lamanya waktu 1. 0-2 jam persiapan 100% 100% 100% 100% 100%
Terhadap digunakan untuk yang digunakan tenaga kerja dan
Jaringan Utilitas melakukan untuk melakukan material pendukung
Penanganan penanganan serta mobilisasi ke lokasi
Gangguan gangguan Utilitas 2. 2 -3 jam pengamanan
Terhadap Utilitas hingga eskalsi area gangguan
Jaringan Utilitas menggunakan banner,
oleh petugas rambu dan operalatan
lapangan pendukung lainnya
3. 3-7 jam penyediaan jalur
sementara agar kabel
pelanggan tersambung
terlebih dahulu (bersifar
sementara)
4. >7 jam perbaikan jalur
SJUT yang terdampak
gangguan/rusak (Proses
perbaikan tetap
dilakukan dari jam ke-2 ,
proses parallel dengan
penyediaan jalur
sementara
Tingkat Layanan Tingkat layanan Lamanya waktu 1. Penanganan gangguan 97% 97% 97% 99% 100%
Penanganan mengacu pada yang digunakan dilakukan oleh petugas
target Service Level untuk melakukan teknis/lapangan (DBM)
Agreement (SLA) penanganan dengan Mean Time To
gangguan untuk Repair (MTTR) 24 Jam
menunjang 2. SLA Pemeliharaan SJUT
tercapainya SLA Perbulan minimal 97%
3. SLA Penyediaan Jalur
Sementara
layanan/service (link)
Pelanggan dapat
tersambung terlebih
dahulu perbulan adalah
99%

f. Pelayanan Call Center Call center Tersedia Call Center 1. Call center 24 jam 100% 100% 100% 100% 100%
Penambahan menerima pelayanan baik online dapat dihubungi
SJUT baru informasi/ maupun offline untuk dengan telepon/SMS/
laporan mendapatkan ticket WA/CRM, Email dan ke
penambahan SJUT number medsos (twitter,
baru untuk Facebook, dan
mendapatkan Instagram ke alamat
ticket number medsos pengelola
(DBM)
3. Setiap aduan akan
diberikan ticket number
untuk memudahkan
pengecekan dalam
penyelesaian laporan
Pelaksanaan Pelaksanaan 1. Tersedianya 1. Tersedianya SOP 100% 100% 100% 100% 100%
Penambahan penambahan SJUT SOP Penambahan Penambahan SJUT Baru
SJUT baru baru sesuai dengan SJUT Baru 2. Waktu
rekomendasi 2. Waktu Penambahan SJUT baru
teknis, zona dan pelaksanaan sesuai jadwal yang
jadwal yang telah penambahan SJUT ditentukan berdasarkan
ditentukan baru berdasarkan zona, atau jika
zona dan jadwal diperpanjang dapat
yang telah mengikuti penjadwalan
ditentukan berikutnya pada zona
tersebut.

Test Melakukan Tersedianya SOP Tes 1. Minimal tersedia SOP 100% 100% 100% 100% 100%
commisioning Pengujian/kehanda Commisioning Tes Commisioning
lan operasional Penambahan SJUT Penambahan SJUT Baru
SJUT baru yang Baru 2. Parameter perhitungan
terpasang sesuai kelalaian penerapan
dengan standar SOP
teknis yang telah
ditetapkan
4. PERAWATAN
a. Manhole Perawatan Perawatan Tersedia 1 (satu) SOP 1. Minimal tersedia 1 100% 100% 100% 100% 100%
Manhole Manhole secara Perawatan Manhole (satu) SOP perawatan
berkala manhole
2. Parameter perhitungan
kelalaian penerapan
SOP
Perawatan Perawatan Ducting Tersedia 1 (satu) SOP 1. Minimal tersedia 1 100% 100% 100% 100% 100%
ducting secara berkala Perawatan Ducting (satu) SOP Perawatan
Ducting
2. Parameter perhitungan
kelalaian penerapan
SOP
b.Tutup Manhole Perawatan Perawatan Tutup Tersedia 1 (satu) SOP 1. Minimal tersedia 1 100% 100% 100% 100% 100%
Tutup Manhole Manhole secara Perawatan Tutup (satu) SOP Perawatan
berkala Manhole Tutup manhole
2. Parameter perhitungan
kelalaian penerapan
SOP
c. Potensi Gangguan pada Gangguan yang Tersedia 1 (satu) SOP 1. Minimal tersedia 1 100% 100% 100% 100% 100%
Gangguan jaringan mungkin terjadi Gangguan Jaringan (satu) SOP Gangguan
pipa/kabel pada jaringan Pipa/kabel Jaringan Pipa/kabel
kabel/pipa dalam 2. Parameter perhitungan
SJUT kelalaian penerapan
SOP

d. Petugas Ketersediaan Orang yang Tesedianya petugas 5 tim dalam 1 (satu) Shift 100% 100% 100% 100% 100%
Kebersihan Petugas bertugas menjaga kebersihan sesuai
Kebersihan kebersihan JUT Kelompok penugasan
yang dilengkapi
dengan alat
kebersihan
e. Setifikat Kompetensi Petugas yang Memiliki sertifikat Persentasi kebutuhan 50% 60% 70% 80% 100%
Petugas petugas memiliki sertifikat keahlian yang masih petugas perawatan yang
perawatan keahlian yang berlaku bersertifikat
sesuai jenjang sesuai dengan
keahliannya jenjang
keahliannya
dalam kegiatan
perawatan
f. Tanda/Rambu Tanda/rambu Tanda/Rambu yang Ada 1. Rambu/tanda terbaca 100% 100% 100% 100% 100%
Peringatan dipasang pada saat tanda/rambu/pagar dengan jelas
Perbaikan/pem dilakukan kegiatan bedeng peringatan 2. Terdapat nama paket
eliharaan perbaikan/ yang dipasang pada pekerjaan pada badan
pemeliharaan saat kegiatan bedeng/rambu
perbaikan/ 3. Terdapat lamanya
pemeiharaan estimasi waktu
pekerjaan pada badan
bedeng/rabu

g. Administrasi Kelengkapan Kelengkapan Kelengkapan dokumen Kelengkapan dokumen/ijin 100% 100% 100% 100% 100%
dan perizinan administrasi dan administrasi dan dan izin atas yang masih berlaku
perizinan dalam perizinan operator Pipa/kabel yang
kegiatan (Pipa/kabel yang ditempatkan dalam
perawatan ditempatkan dalam SJUT
SJUT)
h. Monitoring Monitoring Petugas melakukan Tersedia petugas 1. Petugas 97% 97% 97% 99% 100%
keadaan SJUT monitoring berkala monitoring beserta Monitoring SJUT dalam
setiap hari untuk dengan checklist kondisi baik setiap zona/
memantau SJUT monitoring harian ruas jalan/ shift
dalam kondisi baik 2. Tersedia checklist
monitoring harian
3. Patroli Perhari (7x
seminggu) dengan
Service Level Agreement
(SLA) minimal 97% Per
bulan
4. Tersedia SOP
Monitoring harian
i. Ruang Kontrol Untuk Ruang untuk Tersedianya ruang Ruang Kontrol yang 100% 100% 100% 100% 100%
mengontrol mengontrol CCTV control CCTV, dan call dilengkapi dengan
CCTV dan dan menerima call center dengan perlengkapan dan
menerima call center, secara real petugas sesuai penerangan yang cukup
center time yang dikelola kelompok penugasan dengan petugas 24 jam
oleh DBM

5. ESTETIKA
a. Fasilitas Tutup Manhole Visualisasi Tutup 1. Tersedianya 1 Paket Dokumen Teknis 100% 100% 100% 100% 100%
Pendukung manhole, yang Desain Teknis yang
dapat menambah sesuai
estetika dan 2. Pada penutup
lingkungan Manhole terdapat
Logo DBM/
ornament khas DKI
Rak Kabinet Visualisasi rak Tersedianya Desain 1 Paket Dokumen Teknis 100% 100% 100% 100% 100%
cabinet yang dapat Teknis yang sesuai
menambah
estetika dan
lingkungan
b. Visualisasi Fasilitas Visualisasi dan Tersedianya Desain 1 Paket Dokumen Teknis 100% 100% 100% 100% 100%
dan Pendukung bentuk Teknis yang sesuai
Keindahan ornament/motif
Trotoar, Rak
Kabinet, dapat
menambah
visualisasi serta
menambah
keindahan
Warna Visualisasi warna, Tersedianya Desain 1 Paket Dokumen Teknis 20% 40% 60% 80% 100%
dan ornament Teknis yang sesuai
(lantai trotoar
dapat menambah
visualisasi) serta
menjamin
keindahan
lingkungan
Rak Kabinet Visualisasi rak Tersedianya Desain 1 Paket Dokumen Teknis 100% 100% 100% 100% 100%
cabinet dapat Teknis yang sesuai
menambah
visualisasi serta
menjamin
keindahan
lingkungan
Tabel 2
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jaringan Utilitas Terpadu yang Dikelola oleh Badan Usaha

No JENIS PELAYANAN URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL TARGET CAPAIAN


INDIKATOR NILAI 2022 2023 2024 2025 2026
1. KEAMANAN
a. Manhole Identitas 1. Tersedianya Manhole dilengkapi 1. Terdapat koordinat dan 100% 100% 100 100% 100%
Manhole Koordinat manhole, dengan informasi logo Operator/Badan %
2. Logo, dan Koordinat, logo DBM, Usaha pada manhole
Kunci masing-masing dan Kunci masing- 2. Kode/Penomoran Kunci
operator masing operator Masing-masing Operator
Konstruksi 1. Sebagian Konstruksi Standar Kekuatan dan Tersedia desain dan ukuran 100% 100% 100 100% 100%
Manhole SJUT menggunakan ketahanan manhole sesuai standar teknis %
Fasilitas Manhole yang memenuhi
Badan Usaha jaminan keamanan
(JAKPRO)
2. Struktur manhole
memenuhi
persyaratan dan
ukuran standar
teknis
Jarak antara Jarak aman dan ideal Jarak aman dan ideal Jarak aman antara 100% 100% 100 100% 100%
Manhole antara Manhole antara Manhole Manhole 100 m dengan %
disesuaikan dengan dimensi 180 x 120 x 230 cm
desain dan standar (PxLxT)
teknis
b. Handhole Identitas Hanhole 1. Hanhole sebagai Bentuk , desain, 1. Jarak antara Hanhole 100% 100% 100 100% 100%
fasilitas jaringan warna, material, adalah 100 m %
akses ke pelanggan. disesuikan dengan 2. Ada tanda/logo
2. Tanda keberadaan, kriteria dan standar DBM/Operator
nomor dan jenis teknis
Handhole
Konstruksi Struktur Handhole Standar Kekuatan dan 1. Tersedia desain dan 100% 100% 100 100% 100%
Hanhole memenuhi persyaratan ketahanan Handhole ukuran sesuai standar %
dan ukuran standar yang memenuhi teknis
teknis jaminan keamanan 2. Dimensi Hanhole 40 x
40 x40 cm (PxLxT)
Jarak antara Jarak aman antara Jarak aman antara Jarak aman antara Hanhole 100% 100% 100 100% 100%
Hanhole Hanhole disesuikan Hanhole adalah 100 m %
dengan kriteria dan
standar teknis
c. Manusia Pejalan kaki Pejalan kaki yang 1. Trotoar aman bagi 1. Trotoar dengan material 100% 100% 100 100% 100%
menggunakan jalan pejalan kaki batu alam/granit dan %
atau trotoar yang dengan material ubin pemandu lebar 30
terdapat JUT batu alam/granit cm sepanjang JUT
2. Terdapat Ubin 2. Ubin pemandu diatur
Pemandu bagi dengan jarak minimal
difabel 30 cm dari tutup
3. Penutup Manhole manhole
dengan frame dan 3. Jarak Manhole minimal
cover manhole 30 cm dari kanstin
4. Frame manhole dengan
besi siku L 50 mm dan
Deck Cover Beton K-350
Operator SJUT Tanda Pengenal diri, Operator masing- 1. Memakai tanda 100% 100% 100 100% 100%
seragam, dan Alat masing SJUT pengenal diri %
Pelindung Diri (APD) 2. Seragam APD terdiri
yang digunakan oleh dari: Helm Pengaman,
operator SJUT safety Belt, sepatu
karet, sarung tangan,
masker, Jas hujan, Kaca
mata, Penutup Telinga,
dan Pelindung Wajah.
Petugas Orang yang bertugas Tersedia petugas Minimal 1 (satu) orang 100% 100% 100 100% 100%
Keamanan menjaga dan Keamanan sesuai petugas sesuai dengan %
memelihara SJUT secara kelompok penugasan kelompok penugasan
berkala
d. Kendaraan Kendaraan roda 4 Keamanan Kendaraan Penutup Manhole Penutup dengan 1 (satu) 100% 100% 100 100% 100%
atau lebih roda 4 atau lebih yang aman bagi Kendaraan Manhole yang %
menggunakan jalan Roda 4 atau lebih Terbuat dari material
yang terdapat JUT Beton atau plat besi yang
kuat dan tahan lama
Kendaraan roda 2 Kendaraan roda 2 yang Penutup Manhole Penutup dengan 1 (satu) 100% 100% 100 100% 100%
menggunakan jalan aman bagi Kendaraan Manhole yang %
yang terdapat JUT roda 2 Terbuat dari material
Beton atau plat besi yang
kuat dan tahan lama
e. Rambu Rambu diluar Tersedianya Ada tanda/rambu 1. Rambu terbaca dengan 100% 100% 100 100% 100%
manhole tanda/rambu peringatan (tegangan jelas %
peringatan di luar tinggi atau tegangan 2. Tersedia Stiker yang
Manhole rendah) mudah terlihat dan jelas
terbaca
Rambu didalam 1. Tersedianya 1. Ada tanda/rambu 1. Tersedia Stiker yang 100% 100% 100 100% 100%
Manhole tanda/rambu peringatan mudah terlihat dan jelas %
peringatan dalam (tegangan tinggi terbaca di dalam
Manhole atau tegangan Manhole
2. Tersedianya petunuk rendah) 2. Penamaan dan
rambu evakuasi 2. Dilengkapi petunjuk penomoran Pipa dan
arah jalur evakuasi kabel masing-masing
dan lampu operator
emergency/ 3. Petunjuk arah menuju
penerangan darurat keluar ruang
ducting/manhole
f. Penambaha Penambahan Pipa Informasi Operator 1. Tersedia 1 (satu) 1. Tersedia 1 (satu) SOP 20% 40% 60% 80% 100%
n Pipa dan dan atau Kabel tentang penambahan SOP Penambahan masing-masing operator
atau Kabel baru kedalam pipa atau kabel baru pipa atau kabel 2. Parameter perhitungan
baru SJUT kedalam SJUT baru kedalam SJUT kelalaian penerapan SOP
2. Penambahan Pipa diatur dalam Perjanjian
dan atau kabel baru
dapat dilakukan
oleh petugas
teknis/lapangan
dari pengelola
(Badan Usaha)
g. Informasi Informasi Informasi berupa stiker Ketersediaan Tersedia Stiker yang berisi 100% 100% 100 100% 100%
Gangguan Gangguan SJUT berisi nomor telepon informasi berupa nomor telpon dan atau %
dan atau SMS stiker yang mudah SMS pengaduan yang
pengaduan yang terlihat dan jelas mudah terlihat yang
ditempel pada lokasi terbaca ditempel pada lokasi
strategis strategis dan jelas terbaca
h. Fasilitas Kamera Tersedianya sistem 1. Kamera Pengawas 1 (satu) buah CCTV di 100% 100% 100 100% 100%
Keamanan Pengawas kamera pengawas (CCTV) yang pasang di setiap 250 m %
sebagai peralatan berfungsi dengan
pencegah tindak baik dan dimonitor
kriminal oleh petugas
keamanan

2. Camera CCTV
tersambung secara
real time dengan
ruang moinitoring

Petugas/Teknisi Petugas/Teknisi untuk Memastikan pekerjaan 1. Setiap pekerjaan 100% 100% 100 100% 100%
pekerjaan perbaikan/ perbaikan/ %
perbaikan/penyambu Penyambungan/ Penyambungan/
Ngan/maintenance Maintenance sesuai Maintenance dilakukan
dengan SOP oleh petugas
teknis/lapangan dari
badan Usaha
2. Petugas Teknis/
Lapangan harus memiliki
sertifikat sesuai dengan
jenjangnya dan masih
berlaku
3. Petugas Dalam
melaksanakan pekerjaan
menggunakan Alat
Perlindungan Diri (APD)
Lengkap
2. KESELAMATAN
a. Manusia SOP Tata tertib Ketersediaan Minimal 1 (satu) dokumen 100% 100% 100 100% 100%
Pengoperasian mengoperasikan yang dokumen SOP SOP Pengoperasian %
wajib dipatuhi operator Pengoperasian
dan petugas
keselamatan
SOP Penanganan Tata tertib keadaan 1. Ketersediaan 1. Minimal 1 (satu) 100% 100% 100 100% 100%
Keadaan Darurat darurat untuk dokumen SOP dokumen SOP %
keselamatan Penanganan Penanganan darurat
Keadaan darurat Keadaan kebakaran
kebakaran 2. Minimal 1 (satu)
2. Ketersediaan dokumen SOP
dokumen SOP Penanganan darurat
Penanganan Keadaan banjir
Keadaan darurat 3. Minimal 1 (satu)
banjir dokumen SOP
3. Ketersediaan Penanganan darurat
dokumen SOP Keadaan force majeure
Penanganan lainnya
Keadaan force 4. Parameter perhitungan
majeure lainnya kelalaian penerapan
SOP diatur dalam
Perjanjian
Jam Isterahat Petugas wajib isterahat Waktu istirahat Minimal 30 (Tiga puluh) 100% 100% 100 100% 100%
Petugas paling singkat selama 30 petugas menit %
(Tiga puluh) menit
b. Kendaraan Kendaraan roda 4 Kendaraan roda 4 atau Penutup Manhole Tersedia desain dan ukuran 100% 100% 100 100% 100%
atau lebih lebih yang yang memenuhi sesuai standar teknis %
menggunakan jalan standar teknis
yang terdapat JUT (kuat, tidak licin dan
tidak bocor)
Kendaraan roda 2 Kendaraan roda 2 yang Penutup Manhole Tersedia desain dan ukuran 100% 100% 100 100% 100%
menggunakan jalan yang memenuhi sesuai standar teknis %
yang terdapat JUT standar teknis ( kuat,
tidak licin dan tidak
bocor)
c. Peralatan Perlengkapan 1. SOP antisipasi 1. Tersedianya SOP 1. Minimal tersedia 1 SOP 100% 100% 100 100% 100%
Keselamata khusus yang pencegahan banjir dan antisipasi pencegahan banjir %
n dapat penanganan keadaan pencegahan banjir 2. Parameter perhitungan
mengantisipasi darurat 2. Penerapan SOP oleh kelalaian penerapan SOP
banjir 2. Peralatan petugas SJUT diatur dalam perjanjian
antisipasi keadaan 3. Tersedianya pompa 3. Minimal tersedia pompa
banjir air dan air otomatis setiap 500
perlengkapan meter
khusus lainnya
Perlengkapan 1. SOP antisipasi 1. Tersedianya 1. Minimal tersedia 1 SOP 100% 100% 100 100% 100%
khusus untuk keadaan darurat SOP antisipasi antisipasi keadaan %
keadaan darurat kebakaran keadaan darurat darurat kebakaran
kebakaran 2. Peralatan kebakaran 2. Tersedia APAR pada
antisipasi keadaan 2. Penerapan setiap 50 m
darurat kebakaran SOP oleh petugas 3. Tersedia sprinkle
SJUT dipasang setiap 100
3. Tersedianya meter
APAR, sprinkle, fire 4. fire Extinguisher
Extinguisher (Chemical dry) khusus
(Chemical dry), jaringan PLN setiap 100
Kipas, ventilasi m
udara kabel PLN, 5. Ventilasi udara Kabel
CCTV, dan pompa air PLN setiap 100 m
otomatis
Perlengkapan P3K Peralatan perlengkapan Tersedianya P3K dan 1. Minimal 1 kotak P3K 100% 100% 100 100% 100%
P3K untuk pertolongan Tabung Oksigen dipasang pada dinding %
pertama pada Portable manhole (per 100 m)
kecelakaan 2. Tersedia tabung oksigen
portable per 100 m
3. Tabung oksigen yg bisa
dibawa Petugas
Fasilitas peralatan Fasilitas peralatan 1. Tersedia kipas 1. kipas dipasang per 50 100% 100% 100 100% 100%
keselamatan keselamatan pendukung dalam SJUT m %
pendukung seperti kipas, exhaust, 2. Tersedia 2. Exhaust dipasang per
CCTV, lampu, tangga, exhaust dalam SJUT 100 m
Box Kontrol, dan 3. Tersedia 3. CCTV dipasang per 250
Pengukur suhu lampu m
4. Tersedia cctv 4. lampu dipasang per 50
5. Tersedia m
Tangga 5. Tersedia Tangga per
6. Tersedia Box Manhole dengan jarak
Kontrol anak tangga 300 mm
7. Tersedia 6. Box Kontrol per 45 m
Pengukur suhu (heat 7. Alat pengukur suhu
meter) (heat meter) per 100
meter/per Manhole)

SJUT Resiko SJUT Resiko yang terjadi pada Dokumen Potensi Tersedia Dokumen 100% 100% 100 100% 100%
SJUT selama resiko pada SJUT identifikasi resiko beserta %
operasional mitigasi resiko pada SJUT

3. KENYAMANA
N
a. Manusia Kenyamanan Kenyamanan Pejalan 1. Penutup Manhole 1. Penutup manhole 100% 100% 100 100% 100%
Pejalan Kaki kaki yang menggunakan terbuat dari terbuat dari Precast %
jalan atau trotoar yang material yang Beton yang nyaman bagi
terdapat JUT nyaman bagi pejalan kaki dengan
pejalan Kaki tebal 15 cm,
2. Terdapat ubin 2. Material Trotoar yang
pemandu bagi nyaman bagi pejalan
difabel sepanjang kaki dengan material
trotoar yang batu alam/granit dan
terdapat JUT ubin pemandu lebar 30
cm sepanjang JUT
3. Tutup Manhole dengan
warna dan ada
tanda/logo DBM yang
sesuai dengan desain
teknis
b. Kendaraan Manhole di badan Manhole di badan jalan Manhole dengan Manhole rapat minimal (30 100% 100% 100 100% 100%
jalan dipasang sesuai dengan kondisi kuat, aman, cm) ke kastin/trotoar %
desain dan ukuran nyaman, dan bersih
standar teknis
c. Manhole Kebersihan dan Peralan yang berfungsi Tersedianya peralatan Peralatan kebersihan 100% 100% 100 100% 100%
Kerapihan untuk menjaga kebersihan Manhole minimal terdiri dari kain %
kebersihan dan pel, sapu, pengki, dan bak
kerapian manhole sampah
Fasilitas Fasilitas sirkulasi udara Tersedianya Harus tersedia pada saat 100% 100% 100 100% 100%
penunjang dalam manhole, dapat penunjang sirkulasi pelaksanaan pengontrolan %
Pengatur suhu menggunaka kipas udara dan pemeliharaan
angin
d. Lampu Lampu Berfungsi sebagai Jarak lampu 1. Lampu penerangan 100% 100% 100 100% 100%
Penerangan Penerangan di sumber cahaya dalam penerangan dan dipasang setiap 50 m %
dalam Manhole kegiatan pemeliharaan Intensitas Cahaya di 2. Intensitas cahaya lampu
Manhole dalam manhole rata-rata 100 lux

e. Penangana Call center Call center menerima Tersedia Call Center 1. Call center dapat 100% 100% 100 100% 100%
n Gangguan informasi/ yang dapat dihubungi dengan %
laporan pelanggan dihubungi 24 jam telepon/SMS/WA/CRM.
sampai ekskalasi 2. Email dan ke medsos
(twitter, Facebook, dan
Instagram ke alamat
medsos pengelola
(Badan Usaha).
3. Setiap aduan akan
diberikan ticket number
untuk memudahkan
pengecekan dalam
penyelesaian laporan.
Level Gangguan Level gangguan 1. 0-30 menit (Level 0) 1. 0-30 menit Pelanggan 100% 100% 100 100% 100%
berdasarkan durasi call center/ melaporkan melalui call %
terjadinya gangguan Customer Service) center/customer service
2. 30 menit-1 jam terkait: nama pelanggan,
(Level 1) Engineer jenis gangguan,
O&M koordinat lokasi untuk
3. 1 – 12 jam (Level 2) menerima ticket number
Asisten Manager sampai ekskalasi
O&M 2. 30 menit-1 jam, Eskalasi
4. 12-24 jam (Level 3) gangguan pada level tim
Manager O&M Engineer O & M untuk
5. 24-48 Jam (Level 4) mempercepat
General Manager penanganan yang
O&M berkaitan dengan hal
6. > 48 Jam (Level 5) teknis.
Presiden Director 3. 1-12 Jam, Eskalasi
laporan gangguan pada
level asisten Engineer
O&M untuk penanganan
yang berkaitan dengan
hal teknis.
4. 12-24 Jam, Eskalasi
laporan gangguan pada
level Manager O & M
untuk penanganan
gangguan yang
memerlukan perhatian
khusus.
5. 24-48 Jam, Eskalasi
laporan gangguan pada
level General Manager O
& M untuk mempercepat
penanganan gangguan
yang memerlukan
perhatian khusus
6. >48 Jam, Eskalasi.
laporan gangguan pada
level Presiden Director
untuk mempercepat
penanganan gangguan.
yang memerlukan
perhatian khusus
(Penambahan sumber
daya, koordinasi antara
unit kerja internal dan
eksternal).
Gangguan Waktu yang digunakan Lamanya waktu yang 1. Gangguan dan 100% 100% 100 100% 100%
Kerusakan Fisik untuk melakukan digunakan untuk pelayanan fisik SJUT %
SJUT Penanganan Gangguan melakukan dengan pelayanan MTTR
Terhadap Kerusakan penanganan gangguan 24 Jam
fisik SJUT oleh petugas kerusakan fisik SJUT 2. Penyediaan Jalur
lapangan hingga eskalsi sementara untuk
layanan/service
tersambung terlebih
dahulu dengan
pelayanan MTTR 7 jam
Gangguan Waktu yang digunakan Lamanya waktu yang 1. 0-2 jam persiapan 100% 100% 100 100% 100%
Terhadap untuk melakukan digunakan untuk tenaga kerja dan %
Jaringan Utilitas Penanganan Gangguan melakukan material pendukung
Terhadap Utilitas penanganan gangguan serta mobilisasi ke lokasi
Jaringan Utilitas oleh Utilitas hingga eskalsi 2. 2 -3 jam pengamanan
petugas lapangan area gangguan
menggunakan banner,
rambu dan operalatan
pendukung lainnya
3. 3-7 jam penyediaan jalur
sementara agar kabel
pelanggan tersambung
terlebih dahulu (bersifar
sementara)
4. >7 jam perbaikan jalur
SJUT yang terdampak
gangguan/rusak (Proses
perbaikan tetap
dilakukan dai jam ke-2 ,
proses parallel dengan
penyediaan jalur
sementara
Tingkat Layanan Tingkat layanan Lamanya waktu yang 1. Penanganan gangguan 97% 97% 97% 99% 100%
Penanganan mengacu pada target digunakan untuk dilakukan oleh petugas
Service Level Agreement melakukan teknis/lapangan (Badan
(SLA) penanganan gangguan Usaha) dengan Mean
untuk menunjang Time To Repair (MTTR)
tercapainya SLA 24 Jam
2. SLA Pemeliharaan SJUT
Perbulan 97%
3. SLA Penyediaan Jalur
Sementara
layanan/service (link)
Pelanggan dapat
tersambung terlebih
dahulu perbulan adalah
99%
g. Pelayanan Call Center Call center menerima Tersedia Call Center 1. Call center 24 jam dapat 100% 100% 100 100% 100%
Penambaha informasi/ pelayanan baik online dihubungi dengan %
n SJUT baru laporan penambahan maupun offline untuk telepon/SMS/WA/CRM,
SJUT baru untuk mendapatkan ticket Email dan ke medsos
mendapatkan ticket number (twitter, Facebook, dan
number Instagram ke alamat
medsos pengelola
(badan usaha)
2. Setiap aduan akan
diberikan ticket number
untuk memudahkan
pengecekan dalam
penyelesaian laporan
Pelaksanaan Pelaksanaan 1. Tersedianya SOP 1. Tersedianya SOP 100% 100% 100 100% 100%
Penambahan penambahan SJUT baru Penambahan SJUT Penambahan SJUT Baru %
SJUT baru sesuai dengan Baru 2. Waktu Penambahan
rekomendasi teknis, 2. Waktu pelaksanaan SJUT baru sesuai jadwal
zona dan jadwal yang penambahan SJUT yang ditentukan
telah ditentukan baru berdasarkan berdasarkan zona, atau
zona dan jadwal jika diperpanjang dapat
yang telah mengikuti penjadwalan
ditentukan berikutnya pada zona
tersebut.
Test Melakukan Tersedianya SOP Tes 1. Minimal tersedia SOP 100% 100% 100 100% 100%
commisioning Pengujian/kehandalan Commisioning Tes Commisioning %
operasional SJUT baru Penambahan SJUT Penambahan SJUT Baru
yang terpasang sesuai Baru 2. Parameter perhitungan
dengan standar teknis kelalaian penerapan SOP
yang telah ditetapkan

4. PERAWATAN
a. Manh Perawatan Perawatan Manhole Tersedia 1 (satu) 1. Minimal tersedia 1 (satu) 100% 100% 100 100% 100%
ole Manhole secara berkala SOP Perawatan SOP perawatan manhole %
Manhole 2. Parameter perhitungan
kelalaian penerapan SOP

Perawatan Perawatan Ducting Tersedia 1 (satu) 1. Minimal tersedia 1 100% 100% 100 100% 100%
Ducting secara berkala SOP Perawatan (satu) SOP Perawatan %
Ducting Ducting
2. Parameter perhitungan
kelalaian penerapan
SOP
b. Tutup Perawatan Tutup Perawatan Tutup Tersedia 1 (satu) 1. Minimal tersedia 1 (satu) 100% 100% 100 100% 100%
Manhole Manhole Manhole secara berkala SOP Perawatan SOP Perawatan Tutup %
Tutup Manhole manhole
2. Parameter perhitungan
kelalaian penerapan
SOP
c. Potensi Gangguan pada Gangguan yang Tersedia 1 (satu) 1. Minimal tersedia 1 (satu) 100% 100% 100 100% 100%
Gangguan jaringan mungkin terjadi pada SOP Gangguan SOP Gangguan Jaringan %
pipa/kabel jaringan kabel/pipa Jaringan Pipa/kabel Pipa/kabel
dalam SJUT 2. Parameter perhitungan
kelalaian penerapan
SOP
d. Petuga Ketersediaan Orang yang bertugas Tesedianya petugas 5 tim dalam 1 (satu) Shift 100% 100% 100 100% 100%
s Kebersihan Petugas menjaga kebersihan JUT kebersihan sesuai %
Kebersihan yang dilengkapi dengan Kelompok
alat kebersihan penugasan
e. Setifikat Kompetensi Petugas yang memiliki Memiliki sertifikat Persentasi kebutuhan 50% 60% 70% 80% 100%
Petugas petugas sertifikat keahlian yang keahlian yang masih petugas perawatan yang
perawatan sesuai sesuai dengan jenjang berlaku bersertifikat
jenjang keahliannya dalam
keahliannya kegiatan perawatan
f. Tanda/ Tanda/rambu Tanda/Rambu yang Ada tanda/ rambu 1. Rambu/tanda terbaca 100% 100% 100 100% 100%
Rambu Peringatan dipasang pada saat peringatan yang dengan jelas %
Perbaikan/pemeli dilakukan kegiatan dipasang pada saat 2. Terdapat nama paket
haraan perbaikan/ kegiatan perbaikan/ pekerjaan pada badan
pemeliharaan pemeiharaan bedeng/rambu
3. Terdapat lamanya
estimasi waktu
pekerjaan pada badan
bedeng/rabu
g. Admin Kelengkapan Kelengkapan Kelengkapan dokumen Kelengkapan dokumen/ijin 100% 100% 100 100% 100%
istrasi dan administrasi dan administrasi dan dan izin atas badan usaha yang Masih %
Perijinan perizinan dalam perizinan badan usaha Pipa/kabel yang berlaku
kegiatan (Pipa/kabel yang ditempatkan dalam
perawatan ditempatkan dalam SJUT
SJUT)
h. Petugas Petugas melakukan Tersedia petugas 1. Petugas Monitoring SJUT 97% 97% 99% 99% 100%
Monitoring Monitoring monitoring berkala monitoring beserta dalam kondisi baik setiap
keadaan SJUT setiap hari untuk checklist monitoring zona/ ruas jalan/ shift
memantau SJUT dalam harian dari petugas 2. Tersedia checklist
kondisi baik teknis/badan usaha monitoring harian
3. Patroli Perhari (7x
seminggu) dengan
Service Level Agreement
(SLA) minimal 97% Per
bulan
4. Tersedia SOP Monitoring
harian
i. Ruang Untuk Ruang untuk Tersedianya ruang Ruang Kontrol yang 100% 100% 100 100% 100%
Kontrol mengontrol CCTV mengontrol CCTV dan control CCTV, dan call dilengkapi dengan %
dan menerima menerima call center, center dengan petugas perlengkapan dan
call center secara real time yang sesuai kelompok penerangan yang cukup
dikelola oleh Badan penugasan dengan petugas 24 jam
Usaha
5. ESTETIKA
a. Fasilitas Tutup Manhole Visualisasi Tutup 1. Tersedianya 1 Paket Dokumen Teknis 100% 100% 100 100% 100%
Pendukung manhole, yang dapat Desain Teknis yang %
menambah estetika sesuai
lingkungan 2. Pada penutup
Manhole terdapat
Logo DBM/
ornament khas DKI
Rak Kabinet Visualisasi rak cabinet Tersedianya Desain 1 Paket Dokumen Teknis 100% 100% 100 100% 100%
yang dapat menambah Teknis yang sesuai %
estetika lingkungan
b. Visualisasin Fasilitas Visualisasi dan bentuk Tersedianya Desain 1 Paket Dokumen Teknis 100% 100% 100 100% 100%
dan Pendukung ornament/motif Teknis yang sesuai %
Keindahan Trotoar, Rak Kabinet,
dapat menambah
visualisasi serta
menambah keindahan
Warna Visualisasi warna, dan Tersedianya Desain 1 Paket Dokumen Teknis 20% 40% 60% 80% 100%
ornament (lantai trotoar Teknis yang sesuai
dapat menambah
visualisasi) serta
menjamin keindahan
lingkungan
Rak Kabinet Visualisasi rak cabinet Tersedianya Desain 1 Paket Dokumen Teknis 100% 100% 100 100% 100%
dapat menambah Teknis yang sesuai %
visualisasi serta
menjamin keindahan
lingkungan

Anda mungkin juga menyukai