Anda di halaman 1dari 55

SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR

SULAWESI II

KEGIATAN
IRIGASI DAN RAWA II

SPESIFIKASI UMUM
DAN
SPESIFIKASI TEKNIK

PAKET PEKERJAAN

Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman


Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

TAHUN ANGGARAN 2022


Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI UMUM

BAB I
SPESIFIKASI UMUM

1. Penjelasan Tentang Sub Proyek


1.1 Uraian Singkat
Daerah Irigasi Paguyaman merupakan salah satu daerah irigasi yang masuk dalam
program rehabilitasi yang dilakukan Balai Wilayah Sungai Sulawesi II. Dengan potensi
persawahan yang luas, diharapkan daerah irigasi ini akan menjadi lumbung padi khususnya
bagi Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Boalemo dan umumnya bagi Provinsi Gorontalo.
Saat ini areal rencana D.I. Paguyaman merupakan lahan usaha pertanian dengan berbagai
tanaman, diantaranya kebun campuran, atau palawija yang dimiliki oleh penduduk setempat.
Dengan demikian budaya bercocok tanam padi sudah ada di daerah ini dan merupakan
modal untuk merehabilitasi jaringan dengan fasilitas irigasi teknis. Lokasi bendung berada
di antara kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Boalemo. Areal potensial yang dapat diairi
dari bendung ini mencapai 6880 ha yang tersebar di 2 ( dua) kabupaten.
Dalam rangka upaya khusus peningkatan produksi pertanian, salah satu program
yang dilaksanakan yaitu rehabilitasi jaringan irigasi yang merupakan faktor penting dalam
proses usaha tani yang berdampak langsung terhadap kualitas dan kuantitas tanaman padi.
Pengelolaan air irigasi dari hulu sampai dengan hilir memerlukan sarana dan prasarana
irigasi yang memadai. Sarana dan prasarana tersebut dapat berupa: Bendung dan Jaringan
Irigasi. Rusaknya salah satu bangunan-bangunan atau saluran irigasi akan mempengaruhi
kinerja sistem yang ada, sehingga mengakibatkan efisiensi dan efektifitas irigasi menurun.
Mengingat sebagian besar pemerintah Kabupaten/ Kota dan juga petani pemakai air sampai
saat ini belum dapat menjalankan tanggung jawabnya, maka Pemerintah dalam hal ini
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air berusaha untuk menjaga fungsi jaringan irigasi yang berkelanjutan.

1.2 Akses ke Lokasi


Akses menuju Lokasi pekerjaan tersebut dapat melalui jalan nasional, jalan provinsi dan
jalan kabupaten dengan kondisi jalan beraspal kondisi baik dengan jarak ± 70 Km.

1.3 Iklim
Berdasarkan data meteorologi yang diperoleh dari BPS Gorontalo secara umum Kabupaten
Gorontalo dan Kabupaten Boalemo beriklim tropis.

2. Lingkup Pekerjaan/ Kontrak


Lingkup pekerjaan yang akan diikat dalam kontrak adalah Rehabilitasi Jaringan irigasi D.I
Paguyaman
Rincian lingkup pekerjaan/kontrak sebagai berikut:
A. Pekerjaan Persiapan
B. Pekerjaan Rehabilitasi Dan Peningkatan Saluran Primer
C. Pekerjaan Bangunan Pelengkap
D. Pekerjaan Rehabilitasi Dan Peningkatan Bangunan

SU-1
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI UMUM
3. Gambar Kontrak
Gambar rencana pekerjaan yang semula merupakan bagian dari Dokumen Lelang
sesudah penunjukan Penyedia sebagai pemenang lelang, gambar tersebut dilampirkan dalam
Dokumen Kontrak sebagai satu kesatuan yang selanjutnya disebut sebagai gambar kontrak
dan bersama gambar lain yang dikirim secara berangsur atau sekaligus oleh PPK
dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan oleh Penyedia. Karena terdapat tenggang
waktu yang cukup panjang antara tahap penyiapan gambar desain dengan tahap pelaksanaan
pekerjaan, Penyedia berkewajiban melakukan updated survey dan topographic survey
dengan bantuan dan pengawasan PPK guna menyiapkan gambar kerja sesuai dengan Pasal
4.1. Beberapa dari gambar kontrak digambar tanpa skala tetapi hanya menunjukkan dimensi
dari pekerjaan bersangkutan. Penyedia wajib menyiapkan gambar kerja dengan skala
tertentu sesuai dengan Pasal 4.1.

Selama pelaksanaan pekerjaan, PPK akan menerbitkan/menyampaikan tambahan


gambar sebagai gambar pengganti atau tambahan gambar detil, yang semua tambahan
gambar tersebut juga merupakan bagian dari kontrak.

Penyedia wajib mempelajari gambar kontrak dan tambahan gambar yang diberikan
secara berangsur-angsur selama pelaksanaan pekerjaan. Bila terdapat keraguan, perbedaan,
atau kesalahan terhadap gambar-gambar tersebut harus dimintakan kejelasan dan keputusan
dari PPK sebelum pekerjaan dilaksanakan.

4. Gambar-gambar yang harus disiapkan Penyedia

4.1 Gambar Kerja


Gambar kerja yang dimaksud terdiri dari gambar desain, gambar pelaksanaan dan
untuk pekerjaan tertentu gambar pabrikasi untuk bangunan permanen, baik untuk pekerjaan
yang akan dibangun atau disuplai oleh Penyedia maupun oleh Sub Penyedia.
Gambar kerja harus disiapkan berdasarkan gambar kontrak, syarat-syarat dan spesifikasi
dalam kontrak dan memuat/ menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

(a) Rencana setiap bagian pekerjaan termasuk ukuran/ dimensinya.


(b) Data topografi dan elevasi muka tanah hasil pengukuran lapangan yang dilakukan
sesuai dengan ketentuan atau atas perintah PPK.
(c) Semua perhitungan yang diperlukan.
(d) Wujud dan sifat dasar bahan yang akan dipergunakan.
(e) Rincian pelaksanaan termasuk penempatan/ pemasangan komponen bangunan.

Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sesudah diterbitkan SPMK, Penyedia wajib menyerahkan
daftar gambar kerja yang harus disiapkan disertai dengan jadwal penyelesaian/
penyerahannya guna mendapat persetujuan PPK. Bila Penyedia gagal memenuhi ketentuan
diatas, ijin/ kewenangan untuk melaksanakan pekerjaan tidak akan diberikan sampai
gambar-gambar tersebut disetujui PPK. Tidak ada perpanjangan waktu yang akan diberikan
kepada Penyedia sebagai akibat dari kejadian ini.
Penyedia wajib menyerahkan 3 (tiga) set gambar cetak dan 1 (satu) set gambar transparan
kepada PPK ukuran A3 untuk pemeriksaan dan persetujuan, yang harus diserahkan paling
sedikit 30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan tersebut. Gambar kerja yang

SU-2
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI UMUM
telah mendapat persetujuan harus diserahkan 2 (dua) set gambar cetak kepada PPK dan 1
(satu) set berikut rekaman transparan-nya dikembalikan kepada Penyedia untuk pelaksanaan
pekerjaan.
Penyedia harus menugasi seorang staf yang bertanggung jawab melakukan koordinasi
dengan pihak yang terkait dalam mempersiapkan gambar kerja. Penyedia harus
memberitahukan kepada PPK tentang staf/ penanggung jawab urusan penyiapan gambar
kerja dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan SPMK. Dan bila ada pergantian
penanggung jawab gambar, Penyedia harus menyampaikan pergantian tersebut dalam waktu
7 (tujuh) hari sejak pergantian staf berlaku.
Proses penyiapan, penyerahan pemeriksaan dan persetujuan gambar kerja tersebut tidak
dapat dipakai sebagai alasan bagi Penyedia bebas dari tanggung jawabnya seperti yang
ditetapkan dalam dokumen kontrak.
Semua biaya yang diperlukan untuk penyiapan gambar kerja ini menjadi tanggung jawab
Penyedia dan dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang terkait dan
disajikan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

4.2 Gambar Pekerjaan Penunjang/ Sementara (bila ada)


Penyedia wajib menyerahkan 3 (tiga) set gambar pekerjaan penunjang/ pekerjaan sementara
kepada PPK, paling lambat 30 (tiga puluh hari) sejak SPMK diterbitkan untuk mendapatkan
persetujuan.
Gambar-gambar tersebut menunjukkan lokasi bangunan penunjang/ bangunan sementara
juga harus memperlihatkan secara rinci bagian-bagian dari bangunan penunjang/ bangunan
sementara yaitu base-camp, fasilitas perumahan, pergudangan, jalan akses, dan lain-lain
yang akan dibangun oleh Penyedia di lokasi pekerjaan.
Bila selama pelaksanaan pekerjaan penunjang/ pekerjaan sementara terjadi perubahan
desain dari gambar yang telah disetujui PPK, maka Penyedia harus menyerahkan 3 (tiga) set
gambar kepada PPK untuk diperiksa dan mendapatkan persetujuan.

4.3 Gambar Pasca Konstruksi/Purna Bangun (as-built drawings)


Sebelum serah-terima kedua/ terakhir pekerjaan selesai, Penyedia wajib terlebih dahulu
menyerahkan gambar purna bangun yang dibuat berdasarkan hasil pengukuran dan
pematokan (setting-out survey) dan hasil mutual check Penyedia dan PPK selama periode
pelaksanaan pekerjaan serta as-built surveys. Sebanyak 2 (dua) set gambar cetak ukuran A-3
harus diserahkan kepada PPK segera setelah pekerjaan tersebut selesai dilaksanakan guna
mendapatkan persetujuan. Diperlukan waktu minimum 28 (dua puluh delapan) hari bagi
PPK untuk review, ulasan dan persetujuan serta beberapa hari untuk modifikasi, koreksi dan
penyerahan ulang oleh Penyedia. Setelah memperoleh persetujuan dari PPK, 2 (dua) set
gambar cetak dan 1 (satu) set gambar asli diserahkan oleh Penyedia kepada PPK.
Gambar purna bangun yang asli (original) harus dibuat pada kertas transparansi dengan
kualitas yang tinggi sehingga dapat diperoleh gambar hasil copy yang jelas dan mudah
untuk dibaca. Penyedia juga wajib memindahkan semua gambar purna bangun ke file
dokumen elektronik, dan menyerahkan 3 (tiga) set electronic document files dalam Flash
Disk, atau sesuai perintah PPK.

SU-3
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI UMUM
Seluruh pekerjaan tidak dapat dinyatakan selesai dan diserah terimakan bila gambar purna
bangun belum diserahkan dan belum disetujui PPK.

4.4 Perhitungan Awal Kuantitas Pekerjaan (Initial Mutual Check)


Perhitungan Awal Kuantitas Pekerjaan (Initial Mutual Check/MC-0) adalah hasil
perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihitung oleh Penyedia berdasarkan gambar kerja
pada Pasal 4.1 diatas dan disetujui PPK. Perhitungan kuantitas pekerjaan tersebut harus
disampaikan oleh Penyedia paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum pekerjaan tersebut
dilaksanakan, kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan.
Penyedia tidak diperbolehkan melaksanakan pekerjaan bila MC-0 pekerjaan bersangkutan
belum mendapat persetujuan PPK. Kegagalan Penyedia dalam mendapatkan persetujuan
dari PPK atas MC-0 yang ia sampaikan, tidak dapat dipergunakan sebagai alasan Penyedia
untuk mengusulkan perpanjangan waktu pelaksanaan.
Penyedia wajib menyerahkan hasil seluruh perhitungan kuantitas semua pekerjaan dalam
format MC-0 kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan paling lambat 365 (tiga ratus
enam puluh lima) hari sesudah SPMK diterbitkan.

5. Penyedia Paket Pekerjaan Lain (bila ada)


Selain paket pekerjaan pembangunan baru/perluasan jaringan irigasi ini, PPK juga sedang
melaksanakan paket-paket pekerjaan yang berbeda, Penyedia wajib berkoordinasi dan
bekerja sama dengan baik dengan Penyedia untuk paket yang berbeda tersebut agar seluruh
paket pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik.

6. Pemanfaatan Jalan Inspeksi


Penyedia tidak diijinkan memanfaatkan jalan inspeksi jaringan irigasi dalam kegiatannya
melaksanakan pekerjaan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari PPK.
Peralatan yang dipergunakan Penyedia melintasi bangunan pelengkap, misalnya jembatan
melintang saluran irigasi, dengan beban yang tidak lebih dari 5 (lima) ton. Penyedia harus
bertanggung jawab terhadap kerusakan bangunan pelengkap meskipun telah mendapat
persetujuan PPK.

7. Beban Peralatan/ Kendaraan


Penyedia wajib memohon untuk memperoleh ijin dari instansi yang terkait dalam
pemanfaatan jalan untuk pelaksanaan pekerjaan pembangunan baru/perluasan jaringan
irigasi ini dan memperhatikan batas muatan/beban yang diijinkan untuk masing-masing
jalan berikut bangunannya.
Penyedia wajib mengetahui dan mengikuti peraturan lalu-lintas yang berlaku didaerah kerja
proyek dan bertanggung jawab atas kerusakan yang mungkin timbul akibat pemanfaatan
fasilitas transportasi sebagai jalan kerja oleh Penyedia. Perbaikan kerusakan tersebut harus
dilaksanakan Penyedia dengan baik sampai mendapat persetujuan dari PPK atau instansi
yang terkait.

8. Pengukuran dan Pematokan (Setting-Out Survey)


Terhitung 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh
PPK, Penyedia harus sudah melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pematokan (setting-

SU-4
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI UMUM
out survey) yang pelaksanaannya harus bersama dan dibawah pengawasan PPK.
Pengukuran dan pematokan harus dilaksanakan oleh Penyedia setelah terlebih dahulu
memperoleh persetujuan PPK. Persetujuan akan diberikan bila PPK berpendapat bahwa
program dan metoda kerja pengukuran dan pematokan termasuk keahlian dan ketrampilan
personel serta kondisi alat ukur memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknik dan selaras
dengan rencana pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan.
Lokasi dan kondisi patok bench mark yang sudah tersedia dilokasi pekerjaan beserta
tambahannya dan informasi penting lainnya akan diberikan PPK kepada Penyedia segera
setelah SPMK diterbitkan. Penyedia berkewajiban menjaga patok-patok memanjang dan
melintang saluran dan bench mark selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan segera
mengganti patok-patok yang rusak dengan patok baru. Guna menjaga mutu pengukuran dan
pematokan, Penyedia berkewajiban untuk secara periodik melakukan kalibrasi instrumen/
alat ukur.
Bila menurut pertimbangan PPK perlu dilakukan perubahan/ modifikasi desain berdasarkan
hasil pengukuran dan pematokan, perubahan tersebut akan diberikan dengan rinci melalui
perintah tertulis kepada Penyedia.
Bila dalam jangka waktu berlakunya kontrak ternyata ada data pengukuran yang hilang atau
tidak tercatat dalam pelaksanaan pengukuran diatas, Penyedia bertanggung jawab atas
segala biaya yang diakibatkan baik langsung maupun tidak langsung oleh kesalahannya.

8.1 Pengukuran dan Pematokan di Saluran, Drainasi dan Bangunan


Pengukuran lapangan dan pematokan pada saluran irigasi, dan saluran drainasi harus
dilaksanakan dengan jarak/ interval paling jauh setiap 50 m atau sesuai instruksi
PPK khususnya pada tikungan saluran jarak tersebut harus lebih dekat/ pendek yang
dimulai dari titik awal tikungan, tengah-tengah tikungan dan ujung akhir tikungan
baik untuk garis sumbu saluran maupun ROW.
Metoda dan teknik pengukuran serta toleransi/ ketelitian hasil pengukuran harus
mengikuti spesifikasi yang ditetapkan dalam Buku Standar Desain Irigasi di
Indonesia atau KP 1986 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pengairan atau
sesuai dengan instruksi PPK.
Lokasi patok-patok bench mark dan patok traverse yang telah ada dilokasi pekerjaan
akan diberitahukan kepada Penyedia oleh PPK segera sesudah diterbitkan SPMK.
Bila diperlukan, Penyedia wajib menambah patok bench mark dan patok referensi
lainnya sesuai dengan kebutuhan dengan biaya ditanggung oleh Penyedia.
Selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia bertanggung jawab atas keamanan dan
kondisi patok bench-mark, patok tambahan dan patok pembantu lainnya sebagai
basis pekerjaan pengukuran.
Data pengukuran harus diplot pada gambar pengukuran sebagai persiapan gambar
kerja yang tatacara dan proses untuk persetujuannya mengikuti ketentuan yang
diuraikan pada Pasal 4.1.
Ketelitian data pengukuran sepenuhnya tetap menjadi tanggung jawab Penyedia
meskipun dalam pelaksanaannya telah melewati proses pemeriksaan dan
persetujuan dari PPK. Data pengukuran yang telah memperoleh persetujuan PPK,

SU-5
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI UMUM
dipergunakan sebagai dasar penghitungan kuantitas/ prestasi kerja Penyedia beserta
pembayarannya.

8.2 Pengukuran Purna Bangun


Sebelum pekerjaan dinyatakan selesai, Penyedia wajib melaksanakan pengukuran
purna bangun bersama PPK yang meliputi pengukuran:

(a) ketinggian/ elevasi bagian utama saluran irigasi dan drainasi setiap jarak 50 m;
(b) tampang melintang saluran irigasi dan drainasi setiap jarak 50 m;
(c) inlet, outlet dan elevasi puncak bangunan irigasi;
(d) gambar situasi/ denah seluruh pekerjaan yang rinci termasuk koordinatnya.

Kecuali bila sudah disediakan secara tersendiri sebagai jenis pekerjaan penunjang:
pengukuran dan pematokan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka segala biaya
yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk pelaksanaan pekerjaan ini, dianggap sudah
termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Peyedia.

8.3 Pematokan dan Batas ROW


(Setting out and Demarcation of Right-of-Way)
Penyedia bertanggung jawab menetapkan dengan benar tata letak sumbu/ as saluran
dan bangunan, profil memanjang & melintang, dan patok-patok referensi yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
Pematokan sumbu saluran irigasi dan drainasi dibuat setiap jarak 50 m dan untuk
tikungan dipasang pada awal, tengah-tengah, dan ujung tikungan.
Penyedia harus menjaga dan memelihara patok-patok pengukuran selama
pelaksanaan pekerjaan sedang berlangsung dan segera mengganti patok-patok yang
rusak.
Penyedia harus menyiapkan dan melakukan kalibrasi semua peralatan untuk survey
dan pengukuran di lokasi kerja yang diperlukan dan digunakan untuk pengukuran
tata letak (setting out survey) pekerjaan sehingga memenuhi sistem jaminan mutu.

8.4 Fasilitas Umum di Lokasi Pekerjaan


Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak SPMK diterbitkan, Penyedia dengan
biayanya sendiri melaksanakan survey di lokasi pekerjaan untuk mengetahui lokasi
seluruh saluran irigasi lama, drainase, pagar, fasilitas umum yang terpendam
maupun yang tidak, termasuk jaringan kabel listrik, telepon, air bersih, pipa drainasi
dan lain-lain. Penyedia wajib membuat gambar denah yang menunjukkan lokasi,
wujud & sifat dari fasilitas umum diatas dan menyerahkannya kepada PPK.
Penyedia tidak diperbolehkan mengganggu semua fasilitas umum di lokasi
pekerjaan kecuali yang akan diganti, dipindahkan atau dipembangunan
baru/perluasan/renovasi sesuai dengan kontrak.
Dengan persetujuan PPK, Penyedia harus bersama otoritas setempat mengatur
pembongkaran/pemindahan, pengalihan atau perlindungan terhadap fasilitas umum
yang terpengaruh pelaksanaan pekerjaan atau kegiatan Penyedia, dan Penyedia

SU-6
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI UMUM
bertanggung jawab untuk segala biaya untuk keperluan diatas, dan biaya tersebut
dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan bersangkutan.
Bila selama pelaksanaan kontrak, terdapat fasilitas umum yang tidak tercatat/
terdeteksi atau diketahui, Penyedia harus bertanggung jawab bila terjadi kerusakan
pada fasilitas umum tersebut akibat kelalaiannya.

9. Perubahan Desain dan Gambar


Sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan secara umum dan khususnya pekerjaan
galian fondasi serta hasil pemutakhiran penyelidikan geoteknik dan mekanika tanah, PPK
berwenang melakukan perubahan desain, dimensi dan alur (alignment) saluran dan
bangunan apabila hal tersebut perlu dilakukan.
Penyedia wajib mempelajari dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan modifikasi/
perubahan desain disertai usulan perubahan metoda pelaksanaan dan harga satuan pekerjaan
bila diperlukan.

10. Pengeringan
Penyedia bertanggung jawab terhadap pekerjaan pengeringan dilokasi pekerjaan guna
menjamin mutu, kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan dengan membuat
bangunan sementara yang berupa tanggul, bangunan/ saluran pengelak, bangunan
pengamanan, penyediaan pompa air, dan lainnya untuk memindahkan aliran air sehingga
tidak menggenangi lokasi pekerjaan dan membongkar/ membersihkannya bila pekerjaan
telah selesai dikerjakan.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk upaya pengeringan ini, kecuali bila sudah disediakan
secara tersendiri dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dianggap sudah termasuk dalam harga
kontrak dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Penyedia.

11. Sumber Bahan dan Agregat Beton


Penyedia bertanggung jawab untuk pengadaan agregat beton dan batu yang diperlukan
untuk konstruksi beton, pasangan batu, dan jalan inspeksi baik kuantitas maupun kualitas.
Sebelum bahan bangunan tersebut dipergunakan, Penyedia wajib mengusulkan lokasi
sumber bahan bangunan/ agregat beton dengan dilampiri hasil uji/tes laboratorium atau tes
lapangan Konsultan Supervisi sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik kepada
PPK guna dipelajari dan disetujui bila ternyata hasil uji tersebut sesuai dengan ketentuan
dalam Spesifikasi Teknik.
Pengambilan contoh (sample) agregat beton dan juga contoh beton yang diambil oleh
Penyedia pada saat proses pengecoran beton sedang berlangsung, harus disaksikan oleh
PPK/Direksi dan Pengawas. Jenis dan jumlah contoh benda uji harus sesuai dengan
ketentuan dalam Spesifikasi Teknik dan atau perintah PPK. Tanggapan, penilaian dan
persetujuan PPK/Direksi dan Pengawas terhadap hasil uji untuk beton dan agregatnya, tidak
dapat dipakai sebagai alasan bagi Penyedia bebas dari tanggung jawabnya terhadap kualitas,
daya-guna dan hasil kerja pekerjaan beton yang dilaksanakannya.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan beton termasuk biaya ijin
penambangan galian Tipe C, fee dan royalti (kalau ada), uji laboratorium dan kegiatan untuk
menjamin mutu beton agar sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik, dianggap

SU-7
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI UMUM
sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan beton yang ditawarkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Penyedia.

12. Tanah Bahan Timbun


Penyedia bertanggung jawab terhadap tanah bahan timbun berikut penyediaan borrow-area
dari mana tanah tersebut diambil, baik kuantitas maupun kualitas.
Lokasi borrow-area harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan PPK sebelum dipakai
oleh Penyedia sebagai sumber tanah bahan timbun.
Lokasi borrow-area diusulkan oleh Penyedia dengan dilampiri hasil uji laboratorium kepada
PPK guna memperoleh persetujuan yang akan diberikan bila soil-properties tanah di
borrow-area terbukti sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik.
Pengambilan contoh tanah (sample) baik di borrow-pit maupun pengambilan benda uji
kepadatan dilokasi pekerjaan penimbunan tanah dilakukan oleh Penyedia dan disaksikan
PPK/Direksi dan Pengawas. Jumlah dan lokasi pengambilan benda uji harus sesuai dengan
ketentuan dalam Spesifikasi Teknik dan perintah PPK. Penilaian dan persetujuan PPK
terhadap hasil uji laboratorium tidak dapat dipakai sebagai alasan bagi Penyedia bebas dari
tanggung jawabnya terhadap kualitas dan kinerja pekerjaan timbunan tanah yang
dilaksanakannya.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah termasuk biaya
ijin penambangan bahan galian Tipe C, fee dan royalti (kalau ada), uji laboratorium dan
kegiatan untuk menjamin mutu kepadatan timbunan tanah agar sesuai dengan ketentuan
dalam Spesifikasi Teknik, dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan timbunan
tanah yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia.

13. Bahan dan Peralatan


Semua bahan dan peralatan yang akan dipergunakan oleh Penyedia untuk melaksanakan/
menyelesaikan pekerjaan, harus dimintakan persetujuan terlebih dahulu oleh Penyedia
kepada PPK sebelum bahan dan peralatan tersebut dikirim/ mobilisasi ke lokasi pekerjaan.
Bila bahan dan/atau peralatan tersebut merupakan item/ jenis pekerjaan yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk
pengadaan, pengangkutan, penyimpanan dan penanganan/ perawatannya harus sudah
termasuk dalam harga penawaran untuk jenis/ item pekerjaan tersebut.
Bila bahan dan/atau peralatan tersebut tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
maka biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk pengadaan, pengangkutan, penyimpanan,
penanganan dan pemeliharaan harus sudah termasuk/ diperhitungkan dalam harga satuan
pekerjaan yang membutuhkan bahan dan peralatan tersebut.
Bila karena alasan prioritas atau karena sebab lain misalnya bahan atau peralatan yang
memenuhi Spesifikasi Teknik tidak tersedia dipasaran maka PPK akan mengeluarkan

perintah tertulis tentang perubahan dan penggantian bahan atau peralatan baik jumlah
maupun spesifikasinya.

SU-8
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI UMUM
Bila perubahan dan penggantian bahan atau peralatan berakibat pada pengurangan biaya/
harga pekerjaan maka perlu ditindak lanjuti dengan negosiasi teknis dan harga dengan tetap
mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak termasuk Syarat-Syarat Umum
Kontrak Pasal 35.

14. Pekerjaan Penunjang/ Pekerjaan Sementara (bila ada)


Pekerjaan penunjang adalah fasilitas kerja yang dibangun oleh Penyedia untuk keperluan
sementara dengan tujuan guna menjamin kelancaran dan kemudahan bagi Penyedia
melaksanakan pekerjaan utama (pekerjaan permanen) dalam dokumen kontrak. Pekerjaan
penunjang/ sementara dapat berupa: jalan, jembatan, gorong-gorong saluran, bangunan
pengaman, bangunan pengelak/ pengendali, tanggul dan lain-lain.
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak SPMK diterbitkan Penyedia harus menyerahkan
rencana/ desain dilengkapi dengan nota perhitungan desain kepada PPK guna mendapat
persetujuan sebelum dikerjakan. Penilaian, dan persetujuan PPK terhadap rencana/ desain
pekerjaan penunjang/ pekerjaan sementara tidak dapat dipakai sebagai alasan bagi Penyedia
bebas dari tanggung jawab terhadap keberadaan, keamanan dan semua dampak/ akibat yang
mungkin ditimbulkannya.
Segala biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk pekerjaan penunjang/ pekerjaan
sementara kecuali bila sudah disediakan tersendiri dalam Daftar Kuantitas dan Harga
dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya
Penyedia termasuk biaya untuk pembongkaran dan pembersihannya dari lokasi pekerjaan.

15. Pengujian dan Pemeriksaan


15.1 Umum
Pengujian dan pemeriksaan pekerjaan dilakukan PPK pada waktu pelaksanaan, pemasangan
dan penyelesaiannya dilapangan sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat dan
Spesifikasi Kontrak.
Penyedia harus memberikan informasi kepada PPK tentang pengujian yang akan dilakukan
agar pengujian tersebut dilaksanakan dengan kesaksian PPK. Penyedia harus
menyampaikan hasil pengujian, dan sertifikat yang diperlukan kepada PPK dalam formulir
yang sudah disepakati.
Persetujuan PPK, serta hasil pengujian dan pemeriksaan tidak dapat menghalangi PPK
untuk menolak material dan peralatan yang akan dipasang dilokasi pekerjaan bila ternyata
tidak memenuhi Spesifikasi.

15.2 Pengujian dan Pemeriksaan di Lokasi Pekerjaan


Bila laboratorium dilokasi pekerjaan belum siap dimanfaatkan atau peralatannya tidak
lengkap, maka pengujian harus dilakukan oleh instansi/ badan usaha lain yang memperoleh
persetujuan PPK atas beban biaya Penyedia.
Penyedia harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK paling lambat 24 jam sebelum
pengujian dan pemeriksaan dilokasi pekerjaan dilaksanakan. Penyedia wajib menyediakan
tenaga ahli dan tenaga terampil untuk laboratorium, material dan peralatan/ instrument
laboratorium dan bahan-bahan yang diperlukan dilokasi pekerjaan. Penyedia bertanggung
jawab atas segala biaya yang dikeluarkan untuk pengujian dan pemeriksaan di lokasi
pekerjaan.

SU-9
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI UMUM
15.3 Pengujian dan Pemeriksaan di Pabrik (bila ada)
Penyedia harus menyampaikan secara tertulis dan rinci kepada PPK tentang jadwal
pengujian dan pemeriksaan di pabrik yang akan dilakukan termasuk pengujian terhadap
item tertentu dari peralatan atau barang guna memastikan kualitasnya memenuhi Spesifikasi
Teknik. Hasil pengujian dan pemeriksaan ini harus dicatat dengan tertib oleh Penyedia dan
disampaikan kepada PPK. Penyedia bertanggung jawab atas segala biaya yang dikeluarkan
untuk pengujian dan pemeriksaan di pabrik.

15.4 Pengujian Pekerjaan Selesai


Paling lambat 2 (dua) bulan sebelum dilakukan pengujian dan verifikasi untuk pekerjaan
selesai, Penyedia wajib menyerahkan kepada PPK rincian jadwal dan tatacara pengujian
untuk memperoleh persetujuan.
Sesudah dilaksanakannya Pengujian Pekerjaan Selesai, Penyedia harus menyiapkan dan
menyerahkan kepada PPK kurva verifikasi atau data verifikasi lainnya dalam format yang
telah disepakati untuk peralatan ukur dan fasilitas lain yang didesain PPK.

15.5 Pengujian untuk Pengoperasian


Pengoperasian seluruh pekerjaan hanya dapat dilakukan dengan ijin PPK atau yang
mewakilinya. Pemberitahuan secara lengkap dan tertulis kepada PPK atau wakilnya harus
disampaikan dengan tenggang waktu yang cukup sebelum dilakukan pengoperasian untuk
memberikan kesempatan baginya melakukan pengaturan yang diperlukan.
Segala biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia, kecuali bila sudah disediakan secara
tersendiri sebagai jenis pekerjaan penunjang dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dianggap
sudah termasuk/ diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan yang membutuhkan
pengujian dan pemeriksanaan tersebut.

16. Audit oleh PPK


Sesuai dengan kewenangannya, PPK berhak melakukan audit dalam kaitannya dengan :
(1) Biaya yang dikeluarkan sebagai akibat dari pemutusan kontrak yang telah di atur
dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak, Pasal 42 - Penghentian dan Pemutusan Kontrak.
(2) Biaya-biaya lainnya yang di klaim Penyedia dan tidak tercakup dalam Kontrak.

Penyedia wajib menyimpan dan menjaga dokumen akuntansi yang berkaitan dengan 2 (dua)
hal diatas.

17. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan


1) Metoda dan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan Penyedia dalam dokumen
penawaran dianggap sebagai satu kesatuan dengan dokumen kontrak dan disebut
sebagai Rencana Pelaksanaan Kontrak.
Paling lambat 14 (empat belas) hari sesudah rapat persiapan pelaksanaan kontrak yang
ditetapkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak, Pasal 23, Penyedia harus
menyerahkan kepada PPK rincian dan perbaikan dari Rencana Pelaksanaan Kontrak
guna mendapat persetujuan yang untuk selanjutnya disebut Rencana Pelaksanaan
Pekerjaan.

SU-10
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI UMUM
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan berisi uraian/ rincian metoda pelaksanaan, jadwal
pelaksanaan, metoda kerja dan jadwal kerja setiap jenis pekerjaan, jadwal pengadaan
bahan, mobilisasi personil dan peralatan, sosialisasi dan konsultasi kepada masyarakat
dan pemerintah daerah dan program mutu.
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang sudah disetujui PPK tidak boleh dirubah atau
dimodifikasi oleh Penyedia tanpa persetujuan PPK, perubahan dan modifikasi
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan dapat dipertimbangkan dengan alasan dan sebab yang
dapat dipertanggung jawabkan, antara lain karena timbulnya perubahan kegiatan
pekerjaan sesuai Syarat-Syarat Umum Kontrak, Pasal 36, Pasal 37 dan Pasal 38.
Penyedia harus menyediakan Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang telah disepakati
dalam computer software dan menyerahkan copinya kepada PPK untuk keperluan
monitoring dan evaluasi.

2) Hambatan Pelaksanaan Pekerjaan


Potensi hambatan yang mungkin timbul selama pelaksanaan pekerjaan ini adalah (i)
kegiatan Penyedia lainnya yang sedang melaksanakan paket pekerjaan yang berbeda
dan (ii) pemberian dan pembagian air irigasi yang harus tetap berlangsung selama
pelaksanaan pekerjaan.
Sebagai salah satu upaya mengurangi dampak dari potensi hambatan tersebut dan
hambatan lainnya yang mungkin timbul, Penyedia dalam penawarannya harus
menyediakan kelonggaran waktu, teknis dan biaya. Koordinasi dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan antara Penyedia untuk paket yang berbeda harus dilaksanakan
dengan baik sejak awal bersama PPK pada saat dilakukan pre-construction meeting.
Sebagai upaya mengurangi potensi hambatan dalam pelaksanaan dan untuk
menghindari konflik dengan masyarakat khususnya petani setempat, Penyedia harus
melaksanakan sosialisasi dan konsultasi kepada pemerintah daerah dan masyarakat/
petani seperti yang diuraikan dalam Spesifikasi Umum Pasal 20.

18. Pengendalian Kualitas


Penyedia harus melaksanakan sistem pengendalian dan kepastian kualitas yang menjamin
ketentuan-ketentuan dalam kontrak khususnya kualitas pekerjaan dipenuhi/ diikuti dengan
baik sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak, Pasal 22 Program Mutu.
Paling lambat 28 (dua puluh delapan) hari sesudah SPMK diterbitkan, Penyedia wajib
menyerahkan rincian Program Mutu kepada PPK yang dengan jelas menguraikan
organisasi, prosedur pelaksanaan pekerjaan, prosedur intruksi kerja, sumber daya dan
mekanisme yang direncanakan untuk menjamin kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan
dalam kontrak termasuk format kerja dan prosedur pengendalian kualitas dalam pelaksanaan
pekerjaan sehari-hari dilapangan.
Penyedia harus menyerahkan metoda kerja kepada PPK guna mendapat persetujuan
sebelum pekerjaan dilaksanakan. Metoda kerja tersebut harus secara rinci menguraikan
pekerjaan penunjang, bahan dan peralatan yang digunakan, tahapan dan urutan pekerjaan,
pengendalian kualitas dan prosedur pengujian serta langkah-langkah untuk keselamatan
kerja.

19. Penyampaian, Pemeriksaan dan Persetujuan Gambar Kerja dan Dokumen

SU-11
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI UMUM
Sesuai ketentuan kontrak, Penyedia wajib menyerahkan gambar-gambar konstruksi dan
dokumen-dokumen kepada PPK untuk diperiksa dan disetujui dalam waktu kurang dari 30
hari kalender atau sesuai petunjuk PPK, sebelum pelaksanaan pekerjaan. Gambar kerja dan
dokumen untuk item yang mungkin dipabrikasi di luar negeri (bila ada) harus disampaikan
dalam waktu seratus dua puluh (120) hari sejak tanggal Surat Perintah Kerja diterbitkan,
untuk disetujui oleh PPK.
Kecuali jika ditetapkan lain, pemeriksaan dan/atau persetujuan gambar-gambar kerja dan
dokumen-dokumen diatur sesuai dengan tata cara dalam paragraf berikut ini, dengan catatan
PPK berwenang untuk merubahnya bila diperlukan, selama pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia wajib menyerahkan 3 (tiga) copy gambar kerja dan dokumen yang dapat dibaca
dengan jelas kepada PPK untuk diperiksa dan disetujui. Format gambar kerja dan dokumen
tersebut harus terlebih dahulu disetujui PPK. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sesudah
menerima gambar kerja dan dokumen dari Penyedia, PPK akan mengirimkan kembali
kepada Penyedia 1 (satu) copy dengan dibubuhi keterangan klasifikasi hasil pemeriksaan:
”setuju” atau ”perbaiki”

Klasifikasi hasil pemeriksaan/ persetujuan pada gambar kerja dan dokumen:


(a) ”DISETUJUI”
(b) ”DISETUJUI DENGAN SYARAT-SYARAT”
(c) ”DIKEMBALIKAN UNTUK DIKOREKSI”
(d) ”TIDAK DISETUJUI”

Setelah gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah ditandai dengan klasifikasi
(a) atau (b) diterima, Kontraktor akan diberi wewenang untuk memproses gambar-gambar
kerja dan dokemen-dokumen lebih lanjut, membuat pembetulan/ koreksi jika terdapat
kesalahan yang telah ditunjukkan oleh PPK. Semua rekaman gambar kerja yang disetujui
harus dikelola di kantor lapangan Kontraktor dan dicetak ulang dengan biaya sendiri seperti
yang diminta oleh PPK.
Bila gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang dikembalikan dengan diberi tanda
dengan klasifikasi (c) seperti tersebut diatas, Penyedia harus segera membuat
perbaikan/koreksi dan/atau revisi pada gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen
dengan cepat dan tepat dan menyampaikannya lagi sebanyak tiga (3) copy gambar dan
dokumen yang telah direvisi kepada PPK. Sesudah revisi gambar-gambar kerja dan
dokumen-dokumen tersebut diterima, PPK akan melakukan/ melanjutkan pemeriksaannya
atas gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen dalam lima belas (15) hari kerja;
Bergantung dari tingkat kesalahan dan koreksi/ revisi gambar kerja dan dokumen yang
diperiksa sebelumnya. Prosedur ini akan berlanjut hingga gambar-gambar kerja dinyatakan
dalam klasifikasi (a) atau (b) seperti tersebut diatas.
Apabila gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah dikembalikan dinyatakan
kedalam klasifikasi (d) seperti tersebut diatas, berarti gambar-gambar kerja dan dokumen-
dokumen tidak disetujui oleh PPK.
Tidak satupun pekerjaan permanen boleh dilaksanakan hingga gambar-gambar kerja dan
dokumen-dokumen yang dipakai telah mendapatkan persetujuan oleh PPK. Sebelum
memulai pekerjaan, pemeriksaan bersama akan dilakukan oleh PPK dan Penyedia untuk
memastikan bahwa gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang disetujui telah sesuai

SU-12
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI UMUM
secara penuh. Jika ditemukan beberapa perbedaan dan ketidak efisiensian, Penyedia harus
membetulkannya dan memperoleh persetujuan dari PPK seperti cara yang telah dijelaskan
diatas.
Bila diperlukan revisi atas gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah
disetujui, Penyedia harus menyampaikannya kepada PPK untuk persetujuannya seperti tata
cara yang telah dijelaskan diatas.
PPK mempunyai wewenang memerintahkan Penyedia menambahkan rincian, perubahan
atau modifikasi pada gambar-gambar kerja dan/atau dokumen-dokumen yang diperlukan
agar sesuai dengan ketentuan dan syarat yang ditetapkan dalam spesifikasi dan Penyedia
harus melaksanakannya tanpa penambahan biaya.

20. Sosialisasi dan Konsultasi


Pada masa pra-lelang PPK melakukan sosialisasi awal dengan stake holder jaringan irigasi
yaitu pemerintah daerah dan masyarakat setempat, seperti bupati, kepala dinas
PU/pengairan, camat, lurah, GP3A dan ketua P3A dengan tujuan :
i. Memberikan informasi awal tentang rencana Pembangunan Bendung.
ii. Mengumpulkan informasi dan data termasuk masalah, kesulitan dan keinginan stake
holder yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan bendung
iii. Kesepakatan – kesepakatan yang dihasilkan dalam sosialisasi

Penyedia wajib melakukan sosialisasi dan konsultasi dengan pemerintah daerah, camat,
lurah, GP3A dan P3A sebelum pelaksanaan Pembangunan Bendung yang akan dikerjakan
guna membangun saling pengertian dan menghindari salah paham/masalah serta mengajak
partisipasi masyarakat setempat dalam pelaksanaan pembangunan bendung.
Sosialisasi dan Konsultasi ini harus dilaksanakan Penyedia paling lambat 30 (tiga puluh)
hari sebelum pelaksanaan pekerjaan dan terlebih dahulu Penyedia harus menyerahkan
jadwal, isi dan materi sosialisasi kepada PPK paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
sosialisasi dan konsultasi dilaksanakan guna mendapat persetujuan.

Peserta sosialisasi dan konsultasi ini adalah para camat, lurah, GP3A didaerah irigasi yang
bersangkutan, Penyedia memberikan penjelasan tentang rencana pelaksanaan pekerjaan
pembangunan bendung:
i. Jangka waktu pelaksanaan yang perlu diketahui petani dan dampaknya terhadap
pelaksanaan usaha tani dalam kurun waktu tersebut serta upaya untuk mengurangi
dampak tersebut.
ii. Pengukuran dan pematokan yang diupayakan tidak menggangu/merusak tanaman dan
harta milik petani lainnya.
iii. Pelaksanaan pekerjaan penunjang/pekerjaan sementara : jalan, jembatan, gorong-
gorong, bangunan pengaman, bangunan pengelak, intake sementara dan lain-lainnya
yang membutuhkan partisipasi masyarakat setempat dalam pelaksanaan pekerjaan
baik tenaga kerja maupun bahan bangunan.
iv. Penggunaan tenaga kerja dari luar yang disepakati masyarakat setempat sehingga
tidak berdampak kecemburuan sosial.
v. Penggunaan peralatan besar yang dikhawatirkan merusak jalan dan fasilitas desa
lainnya, serta program kerja Penyedia Jasa untuk memperbaiki kerusakan dan
mengurangi dampak negatif lainnya yang menyangkut keamanan dan kebersihan
lingkungan desa.

SU-13
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI UMUM

Segala biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk pelaksanaan sosialisasi dan
konsultasi kecuali bila sudah disediakan tersendiri dalam Daftar Kuantitas dan Harga
dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya
penyedia.

SU-14
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA.2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian A - Pekerjaan Persiapan

BAB II
SPESIFIKASI TEKNIK

Sub-bagian A
Pekerjaan Persiapan
A-1 Ketentuan Umum
a. Spesifikasi teknis ini berisi penjelasan dan ketentuan-ketentuan atas pekerjaan-pekerjaan
yang pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia dan menggunakan peralatan khusus.
b. Peralatan yang digunakan harus memenuhi kualitas dan kuantitas. Hasil pekerjaan yang
dilaksanakan harus baik serta memenuhi persyaratan yang ada dalam kontrak.
c. Kualitas dari hasil pekerjaan yang dilaksanakan harus sesuai dengan Program Mutu (PM)
dan atau ketentuan dan persyaratan yang berlaku yang tertera di dalam kontrak.
A-2 Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi ( RMPK)
a. Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi ( RMPK) merupakan pengendalian suatu
kegiatan pekerjaan di lapangan dengan mengikuti suatu proses yang harus dipatuhi dan
dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab guna mencapai produk pekerjaan yang
memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
b. Untuk mewujudkan kualitas/mutu pekerjaan yang baik, sesuai Perpres Nomor : 16 Tahun
2018 Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi ( RMPK) dalam bentuk buku dan
disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
c. Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi ( RMPK) digunakan sebagai buku pedoman
pelaksanaan pekerjaan yang berisi proses yang harus dilaksanakan di lapangan sebelum
memulai pekerjaan sampai pekerjaan diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen .
d. Untuk menunjang pelaksanaan Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi ( RMPK)
dilapangan, penyedia harus menyediakan semua peralatan, tenaga kerja yang cerdas,
terampil dan jujur, serta semua prasarana pendukung lainnya yang memadai sesuai
kebutuhan pekerjaan tersebut.
e. Apabila penyedia melaksanakan pekerjaan tanpa melalui prosedur yang telah ditetapkan
bersama dan jika produk dari pelaksanaan pekerjaan dimaksud tidak sesuai spesifikasi,
maka hasil pekerjaan tersebut harus dibongkar kembali.
f. Untuk pekerjaan yang ditetapkan harus memulai pengujian laboratorium terlebih dahulu,
dan pedoman pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti hasil rekomendasi dari bahan
pengujian laboratorium.

A-3 Mobilisasi dan Demobilisasi


A-3.1 Lingkup Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
1. Mobilisasi dan Demobilisasi

Penyedia diharuskan mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan


tiap tahap dari pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dimulai. Kerusakan pada alat-alat
sebelum digunakan yang akan mengganggu pelaksanaan kerja harus segera diperbaiki
atau diganti. Penyedia wajib mendatangkan alat-alat tersebut tepat pada waktunya.
Peralatan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga antara lain :

ST.A-1
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA.2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian A - Pekerjaan Persiapan

1) Bulldozer 174 HP : 1 Unit


2) Excavator 0.8 M3 : 2 Unit
3) Vibrator Roller 138 HP : 1 Unit
4) Dump Truck 4 M3 : 5 Unit
5) Water Tanker 4000 L : 1 Unit
6) Concrete Mixer 0,3 M3 : 6 Unit
7) Waterpass : 1 Unit
8) Theodolith : 1 Unit

Hal yang perlu diperhatikan adalah :

1) Mobilisasi dan demobilisasi harus dipersiapkan dan dilaksanakan tepat waktu


oleh penyedia seperti kebutuhan personil dan peralatan.
2) Penyedia harus menyiapkan surat jalan bagi personil yang akan bekerja serta
dilaporkan dan disetujui oleh PPK.
A-3.2 Perhitungan untuk Pembayaran Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
1) Perhitungan untuk pembayaran pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi yang telah
dilaksanakan dalam satuan lump sump (Ls).
2) Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup data
dan berita acara mobilisasi dan demobilisasi serta dokumentasi) yang telah disahkan
oleh PPK.
A-4 Pengukuran dan Uitzet
A-4.1 Lingkup Pekerjaan Pengukuran dan Uitzet
Terhitung 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh
PPK, penyedia harus sudah melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pematokan (setting-
out survey) yang pelaksanaannya harus bersama direksi dan dibawah pengawasan PPK.
Pengukuran dan Pematokan harus dilaksanakan oleh penyedia setelah terlebih dahulu
memperoleh persetujuan PPK. Persetujuan akan diberikan bila PPK berpendapat bahwa
program dan metoda kerja pengukuran dan pematokan termasuk keahlian dan keterampilan
personil serta kondisi alat ukur memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknis dan selaras
dengan rencana pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan.

Pengukuran saluran harus dilaksanakan dengan jarak/interval paling jauh setiap 50 m atau
sesuai instruksi PPK khususnya pada tikungan saluran jarak tersebut harus lebih
dekat/pendek yang dimulai dari titik awal tikungan, tengah-tengah tikungan dan ujung akhir
tikungan baik untuk garis sumbu saluran maupun ROW.

Selama pelaksanaan pekerjaan penyedia bertanggung jawab atas keamanan dan kondisi
patok bench mark, patok tambahan dan patok pembantu lainnya sebagai basis pekerjaan
pengukuran.

ST.A-2
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA.2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian A - Pekerjaan Persiapan

Ketelitian data pengukuran sepenuhnya tetap menjadi tanggung jawab penyedia meskipun
dalam pelaksanaannya telah melewati proses pemeriksaan dan persetujuan dari PPK. Data
pengukuran yang telah memperoleh persetujuan PPK, dipergunakan sebagai dasar
perhitungan kuantitas/prestasi kerja penyedia beserta pembayarannya. Pekerjaan
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur Theodolith. Dilaksanakan 2 (dua)
kali yaitu sebelum dan sesudah pelaksanaan pekerjaan dengan ketentuan :

a. Pengukuran Letak Bangunan


Letak atau posisi bangunan baik yang ada maupun yang direncanakan harus diukur dan
ditampilkan pada gambar beserta detailnya.
b. Perhitungan/penggambaran
 Pengelolahan data awal dilakukan di lapangan untuk mengetahui, menentukan
ketelitian ukuran yang dicapai.
 Penghitungan difinitif harus dilakukan untuk perataan data lapangan yang akan
digunakan dalam proses penggambaran.
 Penggambaran profil melintang, memanjang dan situasi trace dibuat pada kertas
A3
 Profil memanjang digambar menggunakan skala horizontal dan skala vertikal
 Denah bangunan air yang ada dan rencana digambar
 Gambar-gambar yang harus dipersiapkan merupakan gambar CD (Construction
Drawing) :
 Peta Situasi Pekerjaan.
 Gambar denah, potongan memanjang dan melintang
 Gambar detail bangunan sadap
c. Berdasarkan hasil pengukuran, penyedia harus memasang bouwplank (stake out) pada
lokasi-lokasi pelaksanaan pekerjaan yang selanjutnya menjadi acuan pelaksanaan.
A-4.2 Perhitungan untuk Pembayaran Pekerjaan Pengukuran dan Uitzet
1) Semua biaya yang dikeluarkan oleh penyedia dianggap sudah termasuk dalam biaya
overhead.
2) Perhitungan pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup data) yang
telah disahkan oleh PPK.

A-5 Shop Drawing dan As Built Drawing


Penyedia wajib menyewa Personal Computer (PC) selama masa pelaksanaan pekerjaan.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh penyedia dianggap sudah termasuk dalam biaya
overhead untuk foto copy dan jilid yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Adapun gambar – gambar yang harus disiapkan oleh penyedia.
A-5.1 Gambar Kerja dan Gambar Purna Bangun
Item pekerjaan/biaya lump sump (Ls) di atas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk
kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama/permanen, dianggap sudah
termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.

ST.A-3
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA.2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian A - Pekerjaan Persiapan

A-5.2 Laporan dan Dokumentasi


Penyedia bertanggung jawab terhadap penggunaan dan pemeliharaan yang diadakan sampai
pada saat penyerahan pekerjaan. Apabila terjadi kerusakan yang menyebabkan peralatan
tidak berfungsi, maka merupakan tanggung jawab penyedia untuk melakukan perbaikan.
Tidak ada biaya tambahan terhadap biaya pemeliharaan peralatan tersebut. Item
pekerjaan/biaya diatas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, segala biaya yang
dikeluarkan penyedia untuk melaksanakan kegiatan pelaporan, monitoring, evaluasi,
dokumentasi dll, harus dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggung
jawab sepenuhnya penyedia.

A-6 Fasilitas Penyedia Jasa


A-6.1 Bangunan Fasilitas Penyedia

1 Kantor Direksi 1 unit


2 Gudang 1 unit

Penyedia juga harus menyiapkan fasilitas sementara lainnya yang diperlukan untuk
menyelenggarakan manajemen pelaksanaan pekerjaan selama waktu kontrak dengan
berdasarkan dan mengikuti peraturan, ketentuan, persyaratan dan spesifikasi yang
diterbitkan oleh pemerintah propinsi dan kabupaten setempat.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia dianggap sudah termasuk dalam biaya
overhead untuk penyelenggaraan dan operasi, pengangkutan dengan ambulan ke rumah
sakit terdekat bagi korban kecelakaan, staf yang menderita sakit serta kegiatan P3K lainnya,
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Item pekerjaan/biaya diatas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, segala biaya
yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk kemudahan dan kelancaran
pelaksanaan pekerjaan utama/permanen, dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan
menjadi tanggung jawab sepenuhnya penyedia.

A-6.2 Air dan Perawatan


Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk Air dan perawatannya dianggap sudah
termasuk dalam biaya overhead untuk pemasangan, penggunaan/operasi, pemeliharaan dan
pembongkaran atau pengalihannya kepada PPK yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
Item pekerjaan/biaya diatas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, segala biaya
yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk kemudahan dan kelancaran
pelaksanaan pekerjaan utama/permanen, dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan
menjadi tanggung jawab sepenuhnya penyedia.
A-6.3 Listrik dan Perawatan
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk Listrik dan perawatannya dianggap
sudah termasuk dalam biaya overhead untuk pemasangan, penggunaan/operasi,
pemeliharaan dan pembongkaran atau pengalihannya kepada PPK yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
ST.A-4
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA.2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian A - Pekerjaan Persiapan

Item pekerjaan/biaya diatas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, segala biaya
yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk kemudahan dan kelancaran
pelaksanaan pekerjaan utama/permanen, dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan
menjadi tanggung jawab sepenuhnya penyedia.
A-6.4 Komunikasi
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk telepon dan komunikasi dianggap sudah
termasuk dalam biaya overhead untuk pemasangan, penggunaan/operasi, pemeliharaan dan
pembongkaran atau pengalihannya kepada PPK yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
A-6.5 Papan Nama Proyek
Penyedia akan memasang paling sedikit 2 (dua) buah papan nama proyek berukuran 80 x
120 cm. Semua papan nama, papan instruksi dan lampu-lampu indikasi pada boks dan
peralatan, termasuk papan nama diatas, harus dalam bahasa Indonesia. Penyedia akan
menyerahkan semua papan nama dan label-label kepada direksi pekerjaan.
A-7 Fasilitas Pengendali Mutu
Penyedia wajib untuk menyediakan :

Penyedia bertanggung jawab terhadap penggunaan dan pemeliharaan yang diadakan


sampai pada saat penyerahan pekerjaan. Apabila terjadi kerusakan yang menyebabkan
peralatan tidak berfungsi, maka merupakan tanggung jawab penyedia untuk melakukan
perbaikan. Tidak ada biaya tambahan terhadap biaya pemeliharaan peralatan tersebut.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh penyedia dianggap sudah termasuk dalam biaya
overhead untuk pengadaan, pemasangan penggunaan/operasi, dan biaya lainnya yang
dibutuhkan untuk pengujian kualitas bahan dan hasil pekerjaan yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
Item pekerjaan/biaya diatas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk kemudahan
dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama/permanen, dianggap sudah termasuk dalam
harga kontrak dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya penyedia.
A-8 Bantuan untuk PPK, Survey Lapangan dan Tata Letak Pekerjaan
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia dianggap sudah termasuk dalam biaya
overhead untuk membantu PPK dalam penyediaan dalam jumlah yang cukup peralatan
topographic survey, pegs, poles, straight edges, staging, moulds, templates, profiles dan
keperluan/peralatan lainnya yang diperlukan untuk penyelenggaraan site & setting-out
survey, pengujian/pengendalian mutu pekerjaan dan pengukuran kuantitas pekerjaan untuk
pembayaran, yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

ST.A-5
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA.2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian A - Pekerjaan Persiapan

Tidak ada pembayaran untuk site survey, setting out, dan mutual check survey yang
dilaksanakan oleh Penyedia dan PPK dalam upaya memastikan volume pekerjaan sebelum
dilaksanakan yang oleh karenanya harus dianggap sudah termasuk dalam biaya overhead
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Item pekerjaan/biaya di atas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk kemudahan
dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama/permanen, dianggap sudah termasuk dalam
harga kontrak dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Penyedia.

A-9 Jalan Kerja Sementara


(1) Lingkup Pekerjaan
Jalan kerja menuju ke lokasi pekerjaan berupa jalan inspeksi, jalan desa dan jalan kecil
untuk transportasi hasil bumi yang wujud fisiknya berupa jalan aspal, macadam atau
jalan tanah. Pemanfaatan jalan tersebut di atas oleh Penyedia sebagai jalan kerja
menuju lokasi pekerjaan harus disampaikan oleh Penyedia selambat-lambatnya 60
(enam puluh) hari sebelum pekerjaan dilaksanakan kepada PPK guna mendapat
persetujuan dengan dilampiri rencana penggunaan jalan, peralatan dan bahan
bangunan yang akan lewat serta rencana pemeliharaan dan perbaikannya.
Pemeliharaan dan perbaikan jalan kerja harus dilakukan oleh Penyedia selama
pelaksanaan pekerjaan dengan metoda dan material sesuai kondisi jalan bersangkutan:
aspal, macadam atau jalan tanah. Bila Penyedia bermaksud meningkatkan jalan
transportasi hasil bumi berupa jalan tanah maka penimbunan dan pemadatan tanah
untuk pelebaran jalan harus mengikuti Spesifikasi Teknik Perkerasan Jalan.
Penyedia harus bertanggungjawab atas pembebasan tanah yang diperlukan untuk jalan
kerja dan ijin dari instansi terkait untuk pembuatan fasilitas pengamanan lalu lintas,
bangunan pengamanan dan relokasi jalur kabel telepon, PLN dan fasilitas umum
lainnya.

(2) Pengukuran dan Pembayaran


Item pekerjaan penunjang/sementara tidak ada dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
maka segala biaya yang dikeluarkan Penyedia untuk kegiatan tersebut di atas guna
kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama, dianggap sudah termasuk
dalam harga kontrak dan menjadi tanggungjawab Penyedia sepenuhnya.
Semua biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini dibebankan pada harga
overhead dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Item pekerjaan tersebut tidak terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka segala
biaya yang dikeluarkan Penyedia dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan
menjadi tanggung jawab Penyedia.

A-10 Dewatering
Pekerjaan pengeringan di lokasi pekerjaan guna menjamin mutu, kemudahan dan kelancaran
pelaksanaan pekerjaan dengan membuat bangunan sementara yang berupa tanggul,
bangunan/saluran pengelak, bangunan pengamanan, penyediaan pompa air, dan lainnya

ST.A-6
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA.2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian A - Pekerjaan Persiapan

untuk memindahkan aliran air sehingga tidak menggenangi lokasi pekerjaan dan
membongkar/membersihkannya bila pekerjaan telah selesai dikerjakan.
Pembuangan air dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan seperti saluran dan genangan atau
bangunan sementara yang lain pada saat pembuangan air dilaksanakan, Kontraktor harus
memasang mengerjakan, memelihara semua pipa dan peralatan lain yang diperlukan untuk
pembuangan air dari bermacam-macam pekerjaan dan untuk pemeliharaan pondasi serta
bagian pekerjaan yang lain agar bebas dari air dan pekerjaan konstruksi sesuai dengan yang
disyaratkan.
Cara pembuangan air yang dilakukan oleh penyedia harus mendapat persetujuan Direksi
kecuali lebih jauh sebagaimana disetujui atau diijinkan oleh Direksi untuk pekerjaan
pembuangan air Kontraktor tidak akan menganggu jalannya air yang dibutuhkan untuk
pengairan pada jaringan pengairan yang ada. Apabila pelaksanaan pekerjaan benda dibawah
muka air tanah, air tersebut supaya dipompa dahulu sebelum melakukan penggalian.
Pembuangan air dilakukan sedemikian rupa, sehingga dapat dipelihara kestabilan dari dasar
dan sisi miring yang digali sehingga semua pelaksanaan Konstruksi dikerjakan pada
keadaan kering.
Semua biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut dibebankan pada harga
overhead dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Item pekerjaan tersebut tidak terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka segala biaya
yang dikeluarkan Penyedia untuk mencegah bencana tanah longsor dan untuk kemudahan
dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama, dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak
dan menjadi tanggung jawab Penyedia.

A-11 Sosialisasi dan Konsultasi


Penyedia wajib melaksanakan sosialisasi dan konsultasi dengan pemerintah daerah dan
masyarakat setempat seperti telah diuraikan dalam Spesifikasi Umum Pasal 20.
Semua biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan sosialisasi dan konsultasi dibebankan
pada harga overhead dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Jenis pekerjaan sosialisasi dan konsultasi tidak terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
maka semua biaya yang dikeluarkan Penyedia untuk menyelenggarakan sosialisasi dan
konsultasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat, dianggap sudah termasuk dalam
harga kontrak dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.
A-12 Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dan pembayaran kepada Penyedia untuk pelaksanaan pekerjaan
penunjang/pekerjaan sementara tersebut di atas akan dilaksanakan berdasarkan persentase
(%) progres bulanan.

ST.A-7
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA.2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian A - Pekerjaan Persiapan

A-13 Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (K3)
A. Kegiatan Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi, mencakup:
NO URAIAN SAT VOL
1 2 3 4
1. Penyiapan RK3K Terdiri Atas :
a. Pembuatan Kartu Identitas Pekerja (KIP); Org 15.00
2. Sosialisasi dan Promosi K3 Terdiri Atas:
a. Induksi K3 (Safety Induction ); Khusus Untuk Pekerja Baru Org 15.00
- Analysis Keselamatan Pekerjaan Org 15.00
- Perilaku Berbasis Keselamatan (Budaya K3) Org 15.00
- P3K Org 15.00
b. Simulasi K3; Org 15.00
c. Spanduk (banner) ; Lbr 3.00
d. Poster; Lbr 3.00
e. Papan Informasi K3. Bh 3.00
4. Alat Pelindung Diri Terdiri Atas:
a. Topi Pelindung (Safety Helmet) ; Bh 15.00
b. Pelindung Pernafasan Dan Mulut (Masker); Bh 15.00
c. Sarung Tangan (Safety Gloves); Psg 15.00
d. Sepatu Keselamatan (Safety Shoes); untuk Staf Psg 15.00
e. Sepatu Keselamatan (Rubber Safety Shoes_and toe cap) Psg 15.00
f. Rompi Keselamatan (Safety Vest); Bh 15.00
5. Asuransi Dan Perijinan Terdiri Atas:
BPJS Ketenagakerjaan Dan Kesehatan Kerja; (Berdasarkan Kepmenaker Nomor
a. Ls 1.00
: KEP-196/MEN/1999, untuk Tenaga harian Proyek)
b. Surat Ijin Kelaikan Alat; Alat/Kend 3.00
c. Surat Ijin Operator; Lb/Alat 3.00
6. Personil K3 Terdiri Atas:
a. Petugas K3 Ob 1.00
7. Fasilitas Sarana Kesehatan :
a. Peralatan P3K (Kotak P3K, Obat Luka, Perban, dll) Ls 1.00
8. Rambu- Rambu Terdiri Atas :
a. Rambu Petunjuk; Bh 3.00
b. Rambu Larangan; Bh 3.00
c. Rambu Peringatan; Bh 3.00
d. Rambu Kewajiban; Bh 3.00
e. Rambu Informasi; Bh 3.00
9. Lain- Lain Terkait Pengendalian Risiko K3 :
a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR); 10Kg Bh 3.00
b. Jalur Evakuasi (Escape Route ); Bh 5.00
c. Pelaporan dan Penyelidikan Insiden. Ls 1.00

ST.A-8
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA.2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian A - Pekerjaan Persiapan

A-13.1 Perhitungan untuk Pembayaran K3


1) Perhitungan untuk pembayaran K3 yang telah dilaksanakan dalam satuan lump sump
(Ls).
2) Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (berita acara
K3 serta dokumentasi)

ST.A-9
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah

Sub-bagian B
Pekerjaan Tanah

B-1 Pembersihan Lahan (A)

(1) Lingkup Pekerjaan


Yang dimaksud dengan pekerjaan ini adalah pekerjaan pembersihan dan
pembongkaran tanah dari pangkal/tunggul batang pohon, gelondongan kayu,
belukar dan tanaman lain serta bahan non-organik yang berupa pagar, bangunan,
fondasi, puing dan kotoran lainnya sesuai dengan yang ditetapkan dalam gambar
kerja.
Penyedia wajib terlebih dahulu mendapat persetujuan PPK/wakil yang ditunjuk
sebelum pekerjaan ini dilaksanakan terutama batas daerah yang akan ditebas dan
dibersihkan, dan pohon, bangunan dan obyek lainnya yang tidak boleh
diganggu/dirusak serta metoda kerja yang harus menjaga keutuhan tanaman dan
bangunan diluar batas daerah kerja. Bila metoda tebas-bakar dipilih Penyedia dalam
pelaksanaan pekerjaan, maka pengendalian, keamanan, dan penilaian atas aspek
lingkungan harus diperhatikan. Penjelasan berkaitan dengan hal diatas akan
diberikan oleh PPK berdasarkan kondisi lokasi pekerjaan. Bila lahan dalam batas
wilayah garis sempadan didominasi tanaman yang tingginya kurang dari 2,0 m atau
tanaman dengan diameter batas setinggi dada (DSD) kurang dari 10 cm, maka
pembukaan dan pembersihan lahan didaerah tersebut tidak dapat dikategorikan
sebagai pekerjaan ”penebasan dan pembersihan semak belukar” dalam Spesifikasi
Teknik ini, tetapi sebagai pekerjaan kosrekan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal
2 ialah pengupasan tanah organik: lapisan rumput, tanah bagian atas, akar-akaran
dan bahan non-organik yaitu sisa bangunan, fondasi dan lain-lain serta
mengeluarkannya dari lokasi pekerjaan.

(2) Pengukuran dan Pembayaran


Jenis pekerjaan ini tidak terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka semua
biaya yang dikeluarkan Penyedia untuk pembersihan lahan menjadi tanggungjawab
sepenuhnya Penyedia.

ST.B-1
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah

B-2. Galian

B-2.1 Umum
Pekerjaan galian yang dimaksud adalah galian tanah endapan, tanah biasa dan galian batu
termasuk pekerjaan lainnya yang berkaitan misalnya upaya perlakuannya, jalan akses dan
bangunan penunjang (separator, relokasi, bangunan pengaman dan lain-lain) yang
diperlukan serta pengangkutan material hasil galian ke lokasi yang disepakati untuk
tempat pembuangan akhir atau penimbunan sementara (stock piling) sebelum
dimanfaatkan lebih lanjut.
Penyedia wajib melaksanakan pekerjaan pengukuran dan pematokan bersama PPK
sesudah pekerjaan penebasan dan pembersihan semak belukar selesai dikerjakan atau
waktu yang lain sesuai dengan perintah PPK yang hasilnya berupa gambar hasil
pengukuran yang menunjukkan elevasi muka tanah, tampang memanjang dan melintang
harus diserahkan kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan. Gambar-gambar hasil
pengukuran pra-konstruksi diatas untuk selanjutnya dipergunakan sebagai acuan dan dasar
perhitungan kuantitas pekerjaan galian.
Penyedia wajib mencegah dari kerusakan dan melindungi tanah dibawah elevasi galian
pekerjaan permanen: saluran dan bangunan agar tetap dalam keadaan yang baik,
kerusakan tanah pada tanah pondasi tersebut yang disebabkan oleh kesalahan Penyedia
harus segera diperbaiki dengan biayanya sendiri.
Dalam hal pekerjaan galian melampaui batas yang ditetapkan dalam gambar kerja
(gambar hasil pengukuran pra-konstruksi) Penyedia dengan biayanya sendiri harus
menimbun bagian tersebut dengan bahan timbun yang disetujui PPK/wakil yang ditunjuk.

B-3 Galian Tanah Biasa (A)


B-3.1 Lingkup Pekerjaan
1) Penyedia harus membuat patok profil galian yang telah disetujui oleh oleh
PPK/wakil yang ditunjuk sebelum pekerjaan dimulai.
2) Pekerjaan galian tanah dilakukan untuk lokasi pekerjaan saluran
3) Galian tanah dengan alat dengan jarak angkut dilakukan dengan menggunakan
excavator.
4) Hasil galian yang dapat digunakan kembali (re-use) untuk bahan timbunan
ditempatkan disisi kiri/kanan rencana saluran dan harus disebarkan secara merata
serta diusahakan tidak melampaui batas/profil rencana.
5) Hasil galian yang tidak dapat digunakan kembali untuk bahan timbunan, harus
dibuang dari lokasi pekerjaan ditempat yang disetujui oleh PPK/wakil yang
ditunjuk.
6) Untuk menjaga galian dari keruntuhan, penyedia harus memasang bowplank sesuai
dengan petunjuk oleh PPK.

B-3.2 Perhitungan Untuk Pembayaran


1) Perhitungan untuk pembayaran galian tanah dengan alat berdasarkan volume galian
tanah yang telah dilaksanakan dalam satuan meter kubik (m 3).
2) Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup
data) yang telah disahkan oleh PPK.

ST.B-2
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah

B-3.3 Galian Tanah Lumpur (A)


1. Lingkup Pekerjaan
1) Penyedia harus membuat patok profil galian yang telah disetujui oleh oleh
PPK/wakil yang ditunjuk sebelum pekerjaan dimulai.
2) Pekerjaan galian tanah lumpur dilakukan untuk lokasi pekerjaan saluran
3) Galian tanah lumpur dengan alat dengan jarak angkut dilakukan dengan
menggunakan excavator.
4) Dalam pekerjaan galian ini termasuk juga pembersihan segala apa yang terdapat
dalam tanah lumpur yang digali.
5) Hasil galian yang tidak dapat digunakan kembali untuk bahan timbunan, harus
dibuang dari lokasi pekerjaan ditempat yang disetujui oleh PPK/wakil yang
ditunjuk.
6) Galian lumpur dilaksanakan dengan tidak mengganggu pengaliran air pada saluran
tersebut.

B-3.2 Perhitungan Untuk Pembayaran


1) Perhitungan untuk pembayaran galian tanah lumpur dengan alat berdasarkan volume
galian tanah yang telah dilaksanakan dalam satuan meter kubik (m 3).
2) Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup
data) yang telah disahkan oleh PPK.

B-4 Timbunan Tanah didatangkan dari borrow area 3 -5 Km


B-4.1 Jenis Timbunan
Pekerjaan timbunan tanah adalah semua jenis pekerjaan timbunan tanah yang
dilaksanakan untuk terwujudnya konstruksi permanen : saluran, jalan inspeksi, pekerjaan
timbunan bagian dari bangunan irigasi dan bangunan pelengkap yang tanahnya berasal
dari pekerjaan galian atau borrow-pit dan berdasarkan hasil uji laboratorium memenuhi
syarat dan spesifikasi teknik serta sudah mendapat persetujuan PPK/wakil yang ditunjuk
sebelum pekerjaan timbunan dilaksanakan oleh Penyedia.
Penyedia wajib menyampaikan metoda kerja pekerjaan timbunan kepada PPK termasuk
semua kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut untuk mendapatkan
persetujuan sebelum dilaksanakan.
Pekerjaan timbunan harus dilaksanakan sesuai dengan jalur, dimensi, elevasi dan
kemiringan timbunan yang ditetapkan dalam gambar kerja yang telah disepakati.
Perhitungan Untuk Pembayaran
1) Perhitungan untuk pembayaran galian tanah dengan alat dengan jarak angkut
berdasarkan volume galian tanah yang telah dilaksanakan dalam satuan meter kubik
(m3).
2) Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup
data) yang telah disahkan oleh PPK.

ST.B-3
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah

B-4.1.1 Penghamparan, Perlakuan dan Pemadatan

B-4.1.2 Uji Coba Timbunan


Sebelum pekerjaan timbunan untuk konstruksi yang permanen akan dilaksanakan,
Penyedia wajib terlebih dahulu mengerjakan uji coba pelaksanaan pekerjaan timbunan di
lapangan menggunakan tanah bahan timbunan, peralatan, tenaga kerja dan metoda kerja
yang sudah mendapat persetujuan PPK/wakil yang ditunjuk.
Uji coba timbunan ini dimaksudkan guna memilih metoda kerja untuk pekerjaan timbunan
yang efisien berdasarkan jumlah peralatan yang dipergunakan, tebal lapisan yang
dipadatkan, jumlah lintasan alat pemadat serta tingkat kepadatan yang dicapai yang harus
memenuhi Spesifikasi Teknik ini.
Metoda kerja yang disetujui oleh PPK tidak dapat dipakai alasan bagi Penyedia untuk
lepas tanggung jawab terhadap tingkat kepadatan dan kinerja pekerjaan timbunan.
Apabila karena suatu sebab perlu dilakukan perubahan metoda kerja atau tanah bahan
timbunan dari lokasi borrow pit lainnya, Penyedia wajib melakukan uji coba timbunan
ulang.
Bila uji coba timbunan tersebut dilaksanakan di lokasi tanggul, saluran, jalan atau
pekerjaan permanen lainnya, maka hasil uji coba tersebut dapat dibayar sebagai bagian
dari pekerjaan timbunan bila menurut pertimbangan PPK telah memenuhi persyaratan.
Sebaliknya bila hasil tes kepadatan uji coba timbunan tidak memenuhi ketentuan dalam
Spesifikasi ini, maka timbunan hasil uji coba tersebut harus dibongkar oleh Penyedia dari
lokasi pekerjaan.

B-4.1.3 Penghamparan, Pengendalian Kadar Air, dan Pemadatan Tanah


(1) Penyedia wajib menyerahkan metoda kerja termasuk peralatan yang dipergunakan
kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan sebelum timbunan tanah dikerjakan.
Sebelum timbunan lapisan pertama dihampar dipermukaan tanah fondasi, perlakuan
terhadap permukaan tanah fondasi seperti diuraikan dalam Pasal 4.2.2.(1) harus
terlebih dahulu diselesaikan.
Permukaan tanah asli atau timbunan lama harus dibuat bertangga sesuai dengan
yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau perintah PPK sebelum penghamparan
tanah bahan timbunan dikerjakan.
Untuk lereng timbunan lama yang akan digali dengan bertangga, terlebih dahulu
permukaan lereng tersebut harus dikupas dan dibersihkan dari bahan organik,
setelah selesai baru kemudian dibuat bertangga, sehingga tanggul yang baru dapat
sepenuhnya menyatu dengan tanggul/timbunan yang lama.
Penghamparan tanah bahan timbunan secara mendatar dengan tebal tidak boleh
lebih dari 30 cm atau harus sesuai dengan hasil uji coba timbunan seperti telah
diuraikan dalam Pasal B-4.2.1. Tanah yang berbentuk bongkah-bongkah harus
dipecah-pecah sebelum dipadatkan. Tidak diperkenankan memperlebar timbunan
tanah dengan cara mencurahkan tanah lepas dari atas timbunan lama.

(2) Kadar air tanah bahan timbunan harus dijaga agar di sekitar kadar air optimum
dengan toleransi + 3% sampai -5% dari kadar air optimum hasil uji laboratorium
atau ketentuan lain atas perintah PPK berdasarkan soil-properties tanah tersebut.
Pemadatan harus dikerjakan hingga tingkat kepadatan timbunan mencapai 95%
kepadatan kering maksimum untuk pemadatan biasa/normal dan 85% untuk
pemadatan ringan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal B-4.1.(2).

ST.B-4
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah

Untuk lereng timbunan yang akan diperkuat dengan lapisan/talud beton, sebelum
talud beton dipasang/dicor, lereng timbunan terlebih dahulu harus dirapikan dan
dipadatkan dengan tamping-rammer atau alat lain yang disetujui PPK sesuai dengan
dimensi yang ditunjukkan dalam gambar kerja.

B-5. Toleransi Pekerjaan Tanah


Dimensi, elevasi dan kemiringan pekerjaan tanah setelah selesai dirapikan dapat diberi
toleransi seperti daftar dibawah ini kecuali bila ditetapkan lain oleh PPK.
(a) Saluran irigasi dan drainasi termasuk bangunan pelengkapnya:
- permukaan dasar : - 5 cm, + 0 cm
- lebar dasar : - 0 cm, + 5 cm
- lebar puncak : - 0 cm, + 5 cm
- jalur : ± 5 cm
- kemiringan memanjang : ± 0,1%
(b) Galian bangunan
- dasar galian : + 0 cm, - 5 cm

B-6. Uji Laboratorium untuk Bahan dan Pekerjaan Selesai


Uji laboratorium untuk bahan timbunan dan urugan sebelum pelaksanaan pekerjaan dan
untuk pengendalian mutu selama pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan oleh Penyedia
menggunakan laboratoriumnya di lapangan atau laboratorium lain yang disetujui PPK
dengan disaksikan/diawasi oleh direksi/pengawas.
Penyedia wajib melaksanakan uji SPT (Standard Cone Penetration Test) pada jalan
inspeksi untuk memastikan kepadatan tanah jalan inspeksi.
Hasil uji laboratorium untuk semua bahan bangunan yang akan dipergunakan untuk
pekerjaan harus disampaikan oleh Penyedia kepada PPK untuk dikaji dan disetujui.
Uji laboratorium yang akan dikerjakan Penyedia, metoda baku untuk uji laboratorium
yang akan digunakan dan frekuensi uji laboratorium untuk bahan bangunan selama
pelaksanaan sampai selesainya pekerjaan harus secara rinci disampaikan kepada PPK.

B-7. Pekerjaan jalan inspeksi


Lingkup Pekerjaan
Jalan kerja menuju ke lokasi pekerjaan berupa jalan kabupaten, jalan inspeksi, jalan
desa dan jalan kecil untuk transportasi hasil bumi yang wujud fisiknya berupa jalan
aspal, macadam atau jalan tanah. Pemanfaatan jalan tersebut di atas oleh Penyedia
sebagai jalan kerja menuju lokasi pekerjaan harus disampaikan oleh Penyedia
selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sebelum pekerjaan dilaksanakan kepada
PPK guna mendapat persetujuan dengan dilampiri rencana penggunaan jalan, peralatan
dan bahan bangunan yang akan lewat serta rencana pemeliharaan dan perbaikannya.
Pemeliharaan dan perbaikan jalan kerja harus dilakukan oleh Penyedia selama
pelaksanaan pekerjaan dengan metoda dan material sesuai kondisi jalan bersangkutan:
aspal, macadam atau jalan tanah. Bila Penyedia bermaksud meningkatkan jalan
transportasi hasil bumi berupa jalan tanah maka penimbunan dan pemadatan tanah
untuk pelebaran jalan harus mengikuti Spesifikasi Teknik Perkerasan Jalan.

ST.B-5
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian B - Pekerjaan Tanah

Penyedia harus bertanggungjawab atas pembebasan tanah yang diperlukan untuk jalan
kerja dan ijin dari instansi terkait untuk pembuatan fasilitas pengamanan lalu lintas,
bangunan pengamanan dan relokasi jalur kabel telepon, PLN dan fasilitas umum
lainnya.

B-8. Pekerjaan Pengurugan Sirtu Padat


Lingkup Pekerjaan
1) Material sirtu ditimbun disekitar areal pekerjaan
2) Pengangkutan material sirtu ketitik pekerjaan dilakukan dengan tenaga manusia
dengan bantuan peralatan gerobak dorong.
3) Membersihkan lokasi yang akan diurug dari sampah atau kotoran.
4) Material sirtu dihamparkan dengan cara manual (tenaga manusia) menggunakan
cangkul, sekrop, keranjang dan gerobak sorong.
5) Sebelum dilaksanakan pemadatan hamparan disiram air
6) Sirtu dipadatkan dengan alat pemadat (stemper kuda)
7) Melakukan pengecekan/pengukuran ketebalan urugan dengan meteran apakah
sesuai dengan ketebalan rencana.
8) Jika belum mencapai ketebalan rencana, kemudian dipadatkan kembali sampai
mencapai ketebalan rencana yaitu tebal = 20 cm.
9) Perapihan hasil pekerjaan.

Perhitungan Untuk Pembayaran


1) Perhitungan untuk pembayaran urugan sirtu yang telah dilaksanakan dalam satuan
meter kubik (m3).
2) Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup
data) yang telah disahkan oleh PPK.

B-9. Pekerjaan Bongkaran Beton dengan Jack Hammer


Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan ini mencakup pembongkaran saluran lama baik beton, maupun
inrit/plat beton bertulang, baik keseluruhan ataupun sebagian, dimana lokasi
pekerjaan seperti yang ditunjukkan pada gambar kerja
2) Pembuangan bahan hasil bongkaran ke tempat Disposal area yang ditunjuk
oleh Direksi .
3) Bahan dan sampah yang tidak ditetapkan untuk dipertahankan atau dibuang
ketempat yang telah disetujui oleh Direksi menggunakan angkutan truk.

Perhitungan Untuk Pembayaran


1) Perhitungan untuk pembayaran bongkaran beton dengan jack hammer yang
telah dilaksanakan dalam satuan meter kubik (m3).
2) Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung
(backup data) yang telah disahkan oleh PPK.

ST.B-6
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian C - Pekerjaan Beton

Sub-bagian C
Pekerjaan Beton

C-1. Semen dan Agregat Beton


Agregat yang akan dipergunakan untuk beton termasuk supliernya harus terlebih dahulu
diusulkan oleh Penyedia dilampiri hasil uji laboratorium kepada PPK/wakil yang ditunjuk
guna mendapatkan persetujuan sebelum dipergunakan.
Semen dan agregat harus disimpan dan dirawat dengan baik untuk memelihara
kualitasnya, dan meskipun sebelum realisasi pengadaan bahan tersebut telah mendapat
persetujuan PPK/wakil yang ditunjuk tetapi masih perlu diperiksa dan diuji laboratorium
lagi sebelum dipergunakan sebagai campuran beton.
Semen dan agregat yang tidak memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Spesifikasi Teknik
ini harus segera dibuang dari lokasi pekerjaan dan tidak boleh dipergunakan untuk
campuran beton.

C-1.1. Semen
C-1.1.1 Umum
Semen yang dipergunakan adalah Ordinary Portland Cement yang sesuai dengan
persyaratan dalam Standar Nasional Indonesia.
Oleh PPK berhak menolak/memerintahkan penyedia untuk mengganti semen yang
kualitasnya tidak layak pakai berdasarkan SK SNI 03-2847-2002.

C-1.1.2 Penyimpan Semen di Lokasi


Semen harus ditaruh dalam kantong kertas yang kuat dan tahan terhadap bantingan
dengan nama produsen, tipe semen, bulan dan tahun produksi harus dicetak jelas pada
kantong.
Segera setelah sampai di lokasi, semen harus disimpan di gudang yang kering, hujan tidak
bocor, beralaskan balok kayu dan ventilasi udara yang baik untuk mencegah kerusakan
semen akibat udara yang lembab. Semen yang sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan,
mulai menggumpal dan mengeras harus segera dibuang dari lokasi dan tidak boleh
dipakai.
Penyedia wajib menyampaikan gambar rencana gudang semen dan metoda
penyimpanannya kepada PPK untuk dikaji dan disetujui. Tumpukan semen tidak boleh
lebih dari 13 (tiga belas) kantong, dan bila penyimpanan akan lebih dari 2 (dua) bulan,
tumpukan semen tidak boleh lebih dari 7 (tujuh) kantong.
Semen yang telah disimpan digudang lebih dari 1 (satu) bulan pada musim hujan dan
lebih dari 3 (tiga) bulan pada musim kemarau harus segera dikeluarkan dari gudang dan

ST.C-1
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian C - Pekerjaan Beton

tidak boleh dipergunakan. Penyimpanan dan pemakaian semen dari gudang harus
berdasarkan FIFO, first in-first out, dan kantong-kantong semen ditata sedemikian
sehingga memudahkan aksesibilitas untuk pemeriksaan.

C-1.2 Agregat Beton


C-1.2.1 Umum
Agregat beton harus berasal dari batu yang padat, keras dan awet, bebas dari segala
kotoran, bahan organik, kontaminasi bahan kimia dan bahan perusak lainnya. Bila perlu
PPK akan memerintahkan pencucian supaya bersih dan menolak agregat yang tidak
memenuhi Spesifikasi ini.

C-1.2.2 Agregat Kasar


Agregat kasar untuk campuran beton harus berasal dari produksi peralatan pemecah batu
(stone-crusher) atau kerikil dari sungai yang bersih, padat, keras, awet, dan memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam Spesifikasi ini.
Agregat kasar harus berukuran nominal maksimum 40 mm, tetapi untuk beton pra-cetak
dan beton dengan besi tulangan yang rapat atau sesuai dengan perintah PPK, maksimum
20 mm. Susunan gradasi butiran agregat kasar harus memenuhi ketentuan seperti dibawah
ini:

Lubang saringan Persen lolos (%), berdasarkan berat


(mm) Ukuran nominal 40 mm Ukuran nominal 20 mm
50 100 -
40 95~100 -
25 - 100
20 35~70 90~100
10 10~30 20~55
5 0~5 0~10
2.5 - 0~5

C-1.2.3 Agregat Halus


Agregat halus untuk campuran beton harus berasal dari produksi peralatan pemecah batu
(stone-crusher) atau pasir sungai, pasir galian yang berbentuk tajam, padat, keras, awet,
bersih dari segala jenis kotoran, bahan organik, lumpur dan partikel yang berpengaruh
buruk pada beton.
Agregat haruslah pasir berasal dari sungai atau tambang pasir. Jika menurut oleh PPK
pasir yang digunakan tidak memenuhi gradasinya, maka pasir dapat ditambahkan dengan
bahan lainnya seperti pasir dari batu pecah.

ST.C-2
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian C - Pekerjaan Beton

Susunan gradasi butiran agregat halus harus memenuhi ketentuan :

Lubang Saringan Persen Lolos (%)


(mm) Berdasarkan Berat
10 100
5 90 ~ 100
2,5 80 ~ 100
1,2 50 ~ 90
0,6 25 ~ 65
0,3 10 ~ 35
0,15 2 ~ 10

C-1.2.4 Penyimpanan Agregat


Penyedia wajib menyerahkan rencana penyimpanan agregat dan cara penanganan/
perlakuannya kepada PPK untuk dikaji dan disetujui sebelum pekerjaan beton
dilaksanakan. Usulan rencana penyimpanan agregat tersebut harus cukup rinci untuk
menunjukkan bahwa agregat akan terjaga dari kontaminasi dan memenuhi ketentuan
dalam spesifikasi ini.
Penyimpanan agregat kasar harus terpisah dari agregat halus, baik di lokasi sumber
agregat/quarry maupun di lokasi base-camp/batching plant dan harus dijaga dari
kemungkinan terjadi kontaminasi dengan agregat atau material lain. Agregat yang berasal
dari sumber/quarry yang berbeda atau agregat dengan susunan gradasi butiran yang
berbeda, tidak boleh disimpan bersama-sama. Penyimpanan dan penanganan/perlakuan
agregat harus dilakukan tanpa berakibat segregasi butiran.
Di tempat pekerjaan beton misalnya dinding penahan tanah dan lain-lain, Penyedia harus
menyediakan alas dari anyaman bambu atau bahan lainnya untuk tempat penyimpanan
sementara agregat dalam jumlah yang tidak banyak agar tidak bercampur dengan tanah di
sekitarnya atau terkontaminasi dengan bahan lain.

C-1.3 Air
Penyedia wajib menyampaikan rencana sumber air yang akan digunakan untuk campuran
beton kepada PPK untuk dipelajari dan disetujui sebelum pelaksanaan pekerjaan beton.
Bila dipandang perlu oleh PPK, kualitas air yang akan digunakan, Air yang digunakan
untuk membuat dan merawat beton serta membuat adukan haruslah dari sumber yang
baik. Pada waktu pemakaian haruslah terhindar dari bahan-bahan yang dapat mengotori
air seperti minyak, asam, garam serta bahan organik yang dapat merusak beton dan
tulangan.

C-2 Campuran Beton


C-2.1 Uji Coba Campuran dan Proporsi Campuran
Sesudah usulan penggunaan semen, agregat dan air untuk campuran beton disetujui
PPK/wakil yang ditunjuk, Penyedia wajib membuat dan melakukan uji-coba campuran
beton untuk semua tipe beton yang akan dipakai di pekerjaan sebelum pekerjaan beton
dilaksanakan.
ST.C-3
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian C - Pekerjaan Beton

Uji coba campuran juga dimaksudkan untuk menunjukkan : kemudahan pengerjaan beton
dan tidak terjadinya proses segregasi selama pengangkutan beton, kandungan semen yang
minimum tetapi menghasilkan beton dengan kuat tekan sesuai rencana, kemudahan dalam
pengerjaan serta daya tahan beton yang baik.
Penyedia wajib menyerahkan data hasil uji coba campuran termasuk proporsi campuran
dan kuat tekan beton dengan umur 7 hari, 14 hari, dan 28 hari kepada PPK untuk dikaji
dan disetujui.
Proporsi campuran untuk setiap tipe beton akan diputuskan PPK berdasarkan hasil dari uji
coba campuran dan uji laboratorium (testing) Penyedia diharuskan membuat Design Mix
Formula (DMF) sebelum membuat beton Mutu. DMF yang dimaksud adalah DMF yang
dikeluarkan UPTD Balai Pengujian Dinas Pekerjaan Umum atau lembaga lain yang
berkompeten. Selanjutnya berdasarkan DMF tersebut, penyedia melakukan uji coba
campuran (trial mix) dengan disaksikan oleh direksi serta dituangkan dalam berita acara.
Hasil uji coba dilaporkan kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan untuk digunakan
pada pekerjaan Beton Mutu yang ingin dilaksanakan dilapanganyang dikerjakan
Penyedia, dan selama pelaksanaan pekerjaan PPK mungkin akan me-modifikasi proporsi
campuran untuk mendapatkan beton dengan kepadatan, kemudahan pengerjaan,
kekentalan campuran dan kuat tekan yang maksimum dengan perbandingan air/semen
yang minimum.
Proporsi campuran yang telah disetujui PPK/wakil yang ditunjuk, segera dikonversikan
pada proporsi setiap bahan di lapangan, agregat dan semen diukur berdasarkan beratnya
sedang air dan bahan tambah kimia berdasarkan volumenya.
Beton yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan diklasifikasi berdasarkan hasil uji
kuat tekan benda uji beton berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan panjang 30 cm
atau kubus ukuran 15 cm x 15 cm dengan umur beton 28 hari sesuai SNI 1972 : 2008.

Nilai slump campuran beton harus serendah mungkin yang akan memungkinkan
pemadatan yang baik dengan alat yang disepakati untuk pekerjaan beton. Tidak diizinkan
menambahkan air untuk mengurangi kekentalan beton.
Ukuran maksimum agregat kasar adalah sepertiga (1/3) diameter pipa pompa bagian
dalam. Sebaiknya ukuran maksimum agregat dibatasi dua perlima (2/5) diameter pipa
bagian dalam atau sesuai dengan instruksi PPK.

Kalau tidak ditentukan dalam gambar atau diperintahkan PPK, tipe beton dan
penggunaannya dilokasi pekerjaan sebagai berikut :

Tipe Beton Penggunaan di Pekerjaan

Tipe A (K225) Balok dan lantai jembatan, beton pracetak, lining, terowong dan unit
lain dan bagian tertentu yang ditetapkan dan lain-lain.
Tipe B (K175) Fondasi jembatan, pangkal dan pilar selain balok dan lantai jembatan,
dan lain-lain

ST.C-4
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian C - Pekerjaan Beton

C-2.2 Pengadukan Beton dengan Portable Mechanical Mixer


Pengadukan beton dengan cara manual (tenaga manusia) tidak diperkenankan. Bila
kondisi lokasi pekerjaan hanya memungkinkan penuangan/pengecoran beton dengan
volume yang sedikit, maka pengadukan beton menggunakan portable mechanical mixer
dapat dilaksanakan dengan persetujuan PPK/wakil yang ditunjuk.
Campuran semen, agregat halus, agregat kasar dan air boleh dibuat berdasarkan volume,
Penyedia harus menyediakan kotak yang kuat dan bagus sebagai sarana pengukur volume
yang cukup teliti dan harus mendapatkan persetujuan PPK/wakil yang ditunjuk sebelum
dipergunakan disetiap portable mechanical mixer.
Kira-kira 10% dari air yang diperlukan bagi campuran beton, harus sudah dimasukkan ke
dalam drum sebelum semen dan agregat dimasukkan, dan sisa air dituangkan ke dalam
drum berangsur-angsur selama proses pencampuran dan pengadukan sedang berlangsung.
Seluruh volume air yang diperlukan untuk campuran beton harus sudah dituangkan ke
dalam drum pada menit pertama pengadukan. Waktu terbaik untuk pengadukan
seharusnya ditetapkan berdasarkan hasil uji/tes, tetapi umumnya tidak boleh kurang dari 3
(tiga) menit.
Penyedia wajib menjamin bahwa pengawas dan pekerja benar-benar sudah terlatih dengan
baik dalam penggunaan portable mechanical mixer dengan produksi beton yang
berkualitas dan memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi ini.

C-3 Pengangkutan dan Penuangan/Pengecoran Beton


C-3.1 Umum
Penyedia sebelum melaksanakan pekerjaan beton baik untuk pekerjaan permanen maupun
non-permanen wajib menyampaikan metoda kerja pengangkutan dan penuangan beton
kepada PPK untuk dipelajari dan disetujui. Metoda kerja tersebut harus menguraikan
secara rinci seluruh kegiatan pelaksanaan pekerjaan beton yang meliputi akses menuju ke
lokasi kerja dan sekitarnya, material, peralatan dan pekerja, metoda, tahapan dan urutan
kegiatan, pemadatan dan perawatan beton, dan kegiatan pembuatan benda uji dan uji
laboratorium yang akan dikerjakan.
Tidak diijinkan melaksanakan pengecoran beton sebelum metoda kerja di atas disetujui
PPK/wakil yang ditunjuk.
Tidak diijinkan melaksanakan kegiatan pembetonan jika: hasil pekerjaan galian, cetakan,
pemasangan besi tulangan dan bagian konstruksi/material yang nantinya akan tertanam
dalam beton dan lain-lain belum diperiksa dan disetujui PPK/wakil yang ditunjuk
termasuk keamanan akses menuju dan sekitar lokasi pekerjaan.
Segera setelah pencampuran dan pengadukan beton dilaksanakan beton harus diangkut ke
lokasi kerja dengan metoda yang menjamin keberlanjutan pengiriman beton dengan aman
bebas dari separasi dan kontaminasi serta kemudahan dalam pengerjaan (workability)
pada waktu dan tempat pengecoran.
Semua beton harus sudah dituangkan/dicor dan dipadatkan dalam waktu 1 (satu) jam sejak
pencampuran/pengadukan dan beton yang sudah mulai mengeras dilarang digunakan
untuk pekerjaan.

ST.C-5
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian C - Pekerjaan Beton

C-3.2 Limitasi Cuaca


Penuangan/pengecoran beton pada hari hujan tidak diperkenankan. Bila mulai turun hujan
atau akan segera turun hujan pada saat penuangan beton sedang berlangsung, maka
pelaksanaan pekerjaan harus diberhentikan dan sambungan konstruksi harus dibuat dan
perawatan beton untuk bagian pekerjaan yang sudah diselesaikan harus dilaksanakan.
Dalam hal dilakukan penundaan pekerjaan pembetonan sesudah mulai turun hujan,
permukaan beton yang sedang dalam proses mengeras harus ditutup dengan rapat dan
dilindungi dari curah hujan dengan upaya/cara yang disetujui PPK/wakil yang ditunjuk
untuk mencegah hilangnya semen atau terjadinya sarang tawon pada permukaan beton
serta mencegah kerusakan lain akibat hujan dan aliran air hujan.
Bila penuangan/pengecoran beton dilakukan dalam kondisi cuaca sedemikian sehingga
menimbulkan kekhawatiran temperatur beton akan meningkat sampai melampaui 320C,
Penyedia wajib menyiapkan langkah dan upaya yang efektif misalnya mendinginkan lebih
dahulu agregat dan air untuk campuran beton, melindungi lokasi kerja dengan tenda atau
melaksanakan penuangan beton diwaktu malam untuk menjaga temperatur beton di bawah
320C.
Bila kualitas beton dinilai PPK tidak memenuhi ketentuan spesifikasi ini karena Penyedia
mengabaikan ketentuan diatas, atau karena ketidak hati-hatiannya atau karena sebab-sebab
lain, maka beton tersebut harus dibongkar dan dibuang serta dicor ulang dengan
mengikuti ketentuan dalam Spesifikasi ini hingga memuaskan PPK dengan beban biaya
Penyedia.

C-3.3 Penuangan Adukan Beton


Sebelum penuangan adukan beton ke dalam cetakan dilaksanakan, segala kotoran, debu,
paku, kawat, batu atau puing dan lain-lain harus dibuang dan dibersihkan, selanjutnya
permukaan cetakan dibasahi dengan air atau bahan kimia lain dan dihindari adanya
genangan air pada cetakan dan lokasi pengecoran.
Adukan beton harus dituang sedekat mungkin dengan lokasi akhir beton itu berada, guna
mencegah perubahan posisi besi tulangan, cetakan, atau komponen bangunan yang akan
tertanam dalam adukan beton. Penuangan adukan beton dilaksanakan lapis demi lapis
mendatar dengan tebal lapisan tidak melebihi 30 cm. Penuangan adukan beton harus
dikerjakan menerus diantara sambungan konstruksi yang telah disetujui.
Penuangan adukan beton dapat dikerjakan menggunakan talang-luncur atau pompa
dengan tinggi jatuh tidak lebih dari 1 (satu) meter. Bila tinggi jatuh melampaui 1,5 (satu
setengah) meter, maka penuangan adukan beton harus menggunakan pipa. Pipa tersebut
harus selalu penuh dengan adukan beton selama pelaksanaan penuangan beton dan ujung
pipa harus selalu terbenam dalam adukan beton segar.
Bila diperlukan kemiringan yang tajam, talang luncur harus dilengkapi dengan papan-
papan pencegah segregasi atau talang luncur yang pendek-pendek dengan arah yang
berbalikan untuk mencegah segregasi.
Penuangan adukan beton menggunakan pompa dapat dilakukan dengan persetujuan
PPK/wakil yang ditunjuk, penempatan dan pengoperasian pompa harus diatur sedemikian
rupa agar getarannya tidak merusak adukan beton yang masih segar dan baru dalam
proses mengeras (setting). Bila adukan beton dituang dan dialirkan menggunakan alat
ST.C-6
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian C - Pekerjaan Beton

mekanik/pneumatis dengan tekanan tertentu, alat tersebut harus sesuai dengan


pelaksanaan pekerjaan dan dengan kapasitas yang cukup. Pengoperasian pompa harus
dilaksanakan sedemikian sehingga aliran adukan beton berlangsung terus menerus tanpa
adanya rongga-rongga udara. Adukan beton tidak boleh dituang di genangan air atau air
mengalir, dan air yang berakumulasi selama pelaksanaan pekerjaan harus dibuang keluar
lokasi kerja.
Adukan beton tidak boleh dituang pada beton yang sudah dituang/dicor terlebih dahulu
lebih dari 30 menit kecuali bila dibuat siar pelaksanaan (construction joint) pada bagian
tersebut sesuai ketentuan dalam spesifikasi ini. Bila karena suatu sebab penuangan beton
terpaksa dihentikan, maka siar pelaksanaan harus dibuat secara horizontal atau vertikal
sesuai dengan keperluan, dilengkapi dengan pengunci untuk menahan gaya geser, dan
pasak untuk memperkuat ikatan antar bagian konstruksi sesuai dengan perintah PPK.
Sebelum pekerjaan pembetonan dilanjutkan, permukaan beton harus dipotong atau di-
chipping untuk menghilangkan lapisan semen dan pasir halus (laitance) dan
memunculkan agregat beton, dan permukaan beton harus disiram air sehingga jenuh.
Bahan pengikat (bonding-agent) harus dituang sebelum pengecoran adukan beton yang
baru. Semua bahan yang akan dipakai dan cara penggunaannya harus mendapat
persetujuan PPK/wakil yang ditunjuk.
Bila PPK menilai bahwa kecil kemungkinan penuangan adukan beton dapat dikerjakan
dengan baik disebabkan oleh sempitnya jarak antara besi tulangan dan banyaknya benda
yang akan terpendam dalam beton, tipisnya segmen beton dan lain-lain, Penyedia harus
menambahkan superplasticizer ke dalam adukan beton untuk menambah keenceran
adukan beton dengan biayanya sendiri. Sebelum penggunaan plasticizer Penyedia harus
menyampaikan kepada PPK rincian datanya termasuk spesifikasi, cara penggunaan,
kemudahan dalam penggunaannya, susunan kimia dan lain-lain untuk mendapat
persetujuan.
Kecuali bila diperintahkan lain oleh PPK, Penyedia dengan biayanya sendiri harus
menggunakan bahan tambah air entraining admixture (AE-admixture) dalam pelaksanaan
pekerjaan lining saluran untuk menambah kemudahan dalam pengerjaan adukan beton
dan menambah kedap air.
Penyedia harus menyampaikan kepada PPK rincian data AE-admixture termasuk
spesifikasi, cara penggunaan, kemudahan dalam penggunaannya, susunan kimia dan lain-
lain untuk mendapat persetujuan.

C-4 Pemadatan Beton

C-4.2 Beton untuk Lining Saluran


Adukan beton untuk lining saluran harus dipadatkan untuk mencapai kuat desak dan
kepadatan (density) tidak kurang 98% dari nilai yang dicapai pada uji coba campuran
beton dengan tipe yang sama. Beton harus bebas dari ”sarang tawon”, perhatian khusus
pada tepi luar lining harus dilakukan untuk menjamin beton telah dipadatkan dengan baik.
Pemadatan beton untuk lining saluran dapat dilaksanakan dengan pemadatan secara
manual. Metoda pemadatan dan alat yang dipergunakan harus diusulkan oleh Penyedia
kepada PPK untuk dipelajari dan disetujui sebelum digunakan.

ST.C-7
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian C - Pekerjaan Beton

Tidak diperbolehkan menggunakan alat getar intern (internal vibrator) untuk pemadatan
beton lining saluran.

C-5 Perawatan Beton (Curing)


C-5.1 Umum
Perawatan beton yang baru dituang harus dipahami sebagai bagian yang integral dari
seluruh proses penuangan beton. Beton segar harus dirawat dalam keadaan selalu
lembab/basah selama tidak kurang dari 7 (tujuh) hari terus-menerus sejak beton tersebut
dituang.
Perawatan beton yang dikerjakan tidak sesuai dengan ketentuan, dianggap sebagai
pelanggaran/cacat yang dapat berakibat seluruh pelaksanaan pekerjaan beton dihentikan
oleh PPK sampai Penyedia memperbaikinya.
Cetakan beton yang dibuat dari kayu harus selalu dibasahi/disiram air selama masa
perawatan beton masih berlangsung. Sedang cetakan beton yang terbuat dari bahan metal
yang menghadap sinar matahari harus diberi naungan, atau dicat putih atau dilindungi
selama periode perawatan. Bila cetakan beton dibongkar sebelum masa perawatan 7
(tujuh) hari, cara perawatan lanjutan yang sudah disepakati harus dikerjakan oleh
Penyedia sampai selesainya masa perawatan beton selama 7 (tujuh) hari.
Penyedia harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan PPK/wakil yang ditunjuk
tentang metoda kerja perawatan beton, curing compound yang akan dipakai dan
penyediaan material tersebut dilapangan dalam jumlah yang cukup sebelum pekerjaan
penuangan beton dilaksanakan.

C-5.2 Perawatan Basah


Perawatan basah adalah cara perawatan beton dengan menggenangi atau menyiramkan air
ke seluruh permukaan beton. Untuk menjaga kelembaban pada permukaan beton dapat
dilakukan dengan menutupinya dengan karung goni yang selalu dalam keadaan basah.
Penutupan dengan karung goni basah atau material lain harus dilakukan sesegera mungkin
sesudah pekerjaan finishing selesai dikerjakan dan tidak ada kemungkinan yang berakibat
rusaknya permukaan beton tersebut. Penutupan dengan karung basah harus berlanjut
sampai beton berumur 7 (tujuh) hari.
Pemakaian limbah/serbuk kayu tidak diijinkan karena dikhawatirkan dapat berakibat
merusak warna beton.
Metoda perawatan beton yang dapat berakibat kondisi beton berubah-ubah basah dan
kering, tidak dapat disetujui karena dianggap cara perawatan beton yang tidak benar.

C-6 Finishing Permukaan Beton


Pekerjaan finishing pada permukaan beton harus dilakukan sesuai dengan ketentuan
dalam spesifikasi ini atau sesuai dengan ketentuan dalam gambar atau perintah PPK.

C-6.1 Beton dengan Permukaan Pra-bentuk (Formed Surfaces)


Permukaan beton harus bagus, utuh dan bebas dari sarang tawon, tonjolan/benjolan, serta
cacat-cacat lainnya. Semua sudut permukaan beton (exposed arises) harus bersudut
tumpul atau bulat. Bila berdasarkan hasil pemeriksaan segera sesudah pembongkaran
ST.C-8
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian C - Pekerjaan Beton

cetakan perlu segera dilakukan perbaikan terhadap permukaan beton maka segala upaya
perbaikan permukaan beton tersebut (finished surface concrete) harus dengan persetujuan
PPK/wakil yang ditunjuk.
Bila setelah pembongkaran cetakan dijumpai kesalahan dalam pengerjaan beton atau
cacat-cacat atau bila hasil uji laboratorium, uji kuat desak, menunjukkan kualitas beton
jelek maka atas perintah PPK, pekerjaan tersebut harus dibongkar dan diganti oleh
Penyedia atas biaya sendiri.

C-6.2 Unformed Surfaces


Pekerjaan beton untuk bangunan harus dilaksanakan sesuai dengan gambar, mendatar,
bulat atau ber-texture.
Pekerjaan finishing pada lining beton untuk saluran dikerjakan segera sesudah beton
cukup mengeras, dihaluskan dan diratakan dengan tangan guna mendapatkan permukaan
lining beton yang halus dan rata.

C-7 Toleransi Pekerjaan Beton


Bila gambar dan Spesifikasi ini tidak menyebutkan tentang toleransi, maka toleransi yang
ditentukan dalam pasal ini dapat dipergunakan. Pekerjaan beton yang melampaui toleransi
yang diijinkan dalam Pasal ini, harus diperbaiki atau dibongkar dan diganti dengan biaya
ditanggung oleh Penyedia.
Penyedia bertanggung jawab terhadap penempatan/pemasangan serta pengawasan/
penjagaan posisi cetakan beton, besi tulangan, dan barang/peralatan yang akan terpasang
dalam beton dalam batas-batas toleransi yang ditetapkan. Toleransi yang diijinkan untuk
pekerjaan beton, kecuali ditentukan dalam gambar harus mengikuti ketentuan sebagai
berikut:

Toleransi
Item
yang diijinkan
1. Sipon monolit, gorong-gorong, flume
(1) terhadap sumbu/jalur yang ditetapkan 5 cm
(2) terhadap kemiringan (tanjakan) yang ditetapkan 1 cm
(3) perbedaan tebal beton yang terbesar antara:
• minus 2,5 % atau 1 cm
• plus 5% atau 1 cm
(4) perbedaan dari dimensi bersih (dalam) 0,5 %
2. Bendung, pilar pintu, pangkal jembatan, pilar jembatan, transisi
untuk inlet dan outlet, saluran pembuangan (waste way) dan
bangunan pelimpah, bangunan kontrol (check structure),
bangunan terjunan, bangunan bagi (division structure), turn out
dan bangunan sejenis:
(1) terhadap sumbu/jalur yang ditetapkan 5 cm
(2) terhadap kemiringan (tanjakan) yang ditetapkan 1 cm
(3) perbedaan terhadap arah vertikal/tegak lurus, atau
perbedaan terhadap garis permukaan kolom, pilar dinding

ST.C-9
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian C - Pekerjaan Beton

Toleransi
Item
yang diijinkan
dan tangga:
• exposed 1 cm setiap 3 m
• tertimbun/terbenam urugan 5 cm setiap 3 m
3. Bangunan lain
(1) Perbedaan dari arah datar atau dari kemiringan terhadap
ketentuan dalam gambar untuk lantai, kolom, alur
horizontal dan susunan tangga.
• exposed 1 cm setiap 3 m
• tertimbun/terbenam urugan 5 cm setiap 3 m
(2) Perbedaan dimensi tampang melintang dari kolom, pilar,
lantai, dinding, balok dan bagian sejenis dari bangunan pada
3.(1)
• minus 1 cm
• plus 2 cm
(3) Perbedaan tebal beton lantai jembatan
• minus 1 cm
• plus 2 cm
(4) Footing (fondasi)
(a) perbedaan dimensi (lebar, panjang)
• minus 1 cm
• plus 5 cm
(b) kesalahan penempatan atau eksentris, % terhadap lebar 2%, tidak lebih dari
footing kearah kesalahan 5 cm
(c) kekurangan tebal 5%
(5) Perbedaan ukuran dan lokasi bukaan lantai dan dinding 5 cm
(6) Deviasi dari arah vertikal atau datar untuk sill dan dinding 0,1%

4. Penempatan/Pemasangan Besi Tulangan


(1) Perbedaan tebal selimut beton 10%
(2) Perbedaan jarak besi tulangan dari ketentuan 2 cm
5. Pemasangan/penempatan beton pracetak (panjang=L)
(1) terhadap sumbu/jalur 1%L,tidak lebih
dari 5 cm
(2) terhadap kemiringan (tanjakan) 1%L, tidak lebih
dari 2 cm
(3) perbedaan terhadap arah vertikal untuk beton pracetak yang 1 cm setiap 3 m
dipasang tegak.

C-8 Uji Mutu Beton


Penyedia wajib melakukan uji mutu beton di laboratorium. Uji mutu beton tersebut adalah
agregat beton, uji kuat tekan contoh benda uji berbentuk silinder atau bentuk kubus yang
diambil selama pelaksanaan pengecoran beton, juga uji kuat tekan contoh benda uji yang
diambil dari pekerjaan saluran.

ST.C-10
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian C - Pekerjaan Beton

Bila tidak ditentukan lain, uji mutu material beton dan pekerjaan beton yang telah selesai
dikerjakan, dilakukan sesuai dengan ketentuan dan frekuensi seperti yang diuraikan di
bawah ini. Tetapi, Penyedia wajib melaksanakan uji mutu di atas dengan frekuensi yang
lebih tinggi/banyak, bila PPK berpendapat bahwa material beton yang berada di lokasi
kerja atau pekerjaan beton yang telah selesai dikerjakan tidak memenuhi Spesifikasi ini.

Untuk setiap 100 (seratus) m3 beton yang dicor secara terus menerus setiap hari harus
diambil 3 (tiga) sample dan tidak kurang dari 1 (satu) random sample. Benda uji harus
berbentuk silinder dengan diameter 15 (lima belas) cm dan tinggi 30 (tiga puluh) cm yang
akan diuji kuat desak setelah dirawat selama 7 (tujuh) hari dan 28 (dua puluh delapan)
hari. Hasil uji kuat desak harus dianalisa secara statistik dengan 2 (dua) metoda sebagai
berikut:

(1) Metoda Sampling


Metoda sampling diterapkan untuk bagian tertentu dari suatu blok/lot pekerjaan, dan
penetapan mutu beton secara keseluruhan untuk blok/lot tersebut dilakukan
berdasarkan data hasil uji laboratorium seluruh bagian dari blok/lot tersebut.
Metoda ini diterapkan untuk pekerjaan bangunan skala besar, atau pekerjaan dengan
volume beton besar, atau atas perintah PPK.

(a) Hasil uji kuat desak harus tidak kurang dari 80% kuat desak yang ditetapkan
desain (ck) dengan probabilitas lebih dari 5%. Kuat desak yang memenuhi
syarat ini (m) diperoleh dengan rumus:
m ≥ 0,8 * ck + Ka*σ ............................... (a)

dimana, m : kuat desak rata-rata beton umur 28 hari dari seluruh hasil
uji per bagian blok/lot yang dilaksanakan secara berurutan.
Ka : probabilitas distribusi normal
σ : standard deviasi.

(b) Hasil uji kuat desak harus tidak kurang dari ck dengan probalitas 25%.

m ≥ ck + Kb * σ .................................. (b)

dimana, ≥ Kb : probabilitas distribusi normal

(2) Metoda Pemeriksaan


Metoda pemeriksaan diterapkan untuk bangunan skala kecil, dan kualitas beton
harus ditetapkan berdasarkan nilai rata-rata kuat desak beton dibandingkan dengan
nilai yang diizinkan atau atas perintah PPK.
Standard deviasi diperoleh hasil uji laboratorium dan jika hasil yang diperoleh
memenuhi rumus (a) dan (b), kualitas beton dinilai memenuhi spesifikasi dengan
menggunakan rumus (c) dan (d) sebagai berikut:

  0,8ck  Ka. V ................(c )


ST.C-11
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian C - Pekerjaan Beton

  ck  Kb * V ......................(d )

dimana,  : kuat desak beton rata-rata


V : hasil uji yang menunjukkan distribusi impartial
Ka,Kb : koefisien untuk penilaian

Uji slump harus dilakukan sesaat sebelum penuangan beton dikerjakan dan selanjutnya
pada setiap saat pengambilan benda uji untuk kuat desak dan saat-saat lain bila
diperintahkan PPK.
Semua uji/tes di atas harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan dalam standar yang
dijelaskan dalam spesifikasi ini.

C-8.1 Uji Kuat Tekan Beton


1) Penyedia harus melaksanakan pengambilan sampel berupa silinder beton diameter
15 cm, tinggi 30 cm atau berbentuk kubus beton mengacu pada SK SNI 03-2847-
2002 yang merujuk pada ACI (American Concrete Institute).
2) Penyedia harus melaksanakan uji kuat tekan beton pada laboratorium yang disetujui
oleh oleh PPK/wakil yang ditunjuk.
3) Penyedia harus melaksanakan uji kuat tekan beton dilapangan menggunakan
Hammer test yang disetujui oleh oleh PPK/wakil yang ditunjuk.
4) Hasil kuat tekan beton harus sesuai yang disyaratkan dengan beton mutu yang
diinginkan. Tabel konversi dari beton K ke mutu beton f’c dapat dilihat pada tabel
dibawah ini;

ST.C-12
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian C - Pekerjaan Beton

Tabel : Mutu Beton


MUTU BETON fc = K x 0.083
Kg/cm² Mpa

K 225 fc 19.30

C-8.2 Pemeriksaan Pekerjaan Selesai


Penyedia wajib melakukan pemeriksaan yang menyeluruh dan teliti bersama PPK/wakil
yang ditunjuk pada seluruh pekerjaan saluran dan bangunan yang sudah selesai, dan bila
air sudah mengalir di bangunan dan saluran untuk memastikan ada/tidak ada kebocoran
atau kerusakan yang bersifat fatal.
Penyedia harus memastikan penyebab kebocoran serta kerusakan dan mengerjakan
perbaikan yang diperlukan sebelum dapat diterima dengan baik oleh PPK.

C-9 Pengukuran dan Pembayaran Pekerjaan Beton


Pengukuran prestasi pekerjaan beton untuk semua tipe beton harus dilakukan dalam meter
kubik (m3) beton yang dituangkan untuk bangunan sesuai dengan dimensinya yang
ditunjukkan dalam gambar kerja. Tidak ada pengurangan volume beton yang ditempati
besi beton, besi profil atau benda/peralatan lainnya yang terpendam dalam beton.
Pembayaran untuk semua tipe beton dilakukan berdasarkan harga satuan yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga satuan tersebut harus sudah diperhitungkan
termasuk biaya untuk pekerja, material, alat peralatan, penuangan beton, pemadatan, dan
perawatan termasuk bahannya, bahan tambahan baik bersifat kimia (admixture) maupun
mineral (additive), pekerjaan penyelesaian/finishing dan semua pekerjaan non-permanen
untuk akses dan pendukung, tanggul pelindung dan pengaman, saluran pengelak, relokasi
dan pengamanan serta pengeringan kecuali pekerjaan non-permanen (general-items), uji
laboratorium yang diharuskan dalam spesifikasi dan pekerjaan perbaikan lainnya.
Perhitungan pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup data) yang
telah disahkan oleh direksi,pengawas lapangan, dan konsultan supervisi.

C-10 Pekerjaan Cetakan Beton (Bekisting dan Perancah)


C-10.1 Umum
Penyedia bertanggung jawab sepenuhnya untuk desain dan pelaksanaan pekerjaan cetakan
beton termasuk perancah, dan menyerahkan metoda kerja kepada PPK guna mendapat
persetujuan paling lambat 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan cetakan beton tersebut
dilaksanakan termasuk gambar kerja, dan perhitungan teknis, rincian dari material dan
produk pabrik yang akan dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan cetakan.
Pekerjaan cetakan beton dapat dibuat dari multipleks dengan desainnya harus menjamin
bahwa konstruksi cetakan dan perancah dengan penguat, penyekat, penopang dan

ST.C-13
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian C - Pekerjaan Beton

pendukung cukup kuat sehingga tidak terjadi deformasi yang besar karena menahan
adukan beton yang masih plastis atau karena metoda kerja penuangan dan pemadatan
beton atau karena timbulnya beban tambahan yang semula tidak diperhitungkan.
Penyedia wajib menyerahkan desain dan metoda kerja untuk pembuatan cetakan beton
kepada PPK guna mendapat persetujuan sebelum dilaksanakan. Desain cetakan dan
perancah harus memuat rincian dasar perhitungan, beban dan tegangan yang ditanggung
konstruksi, asumsi, sifat dan karakteristik material yang dipakai, rincian konstruksi yang
diusulkan termasuk ukuran balok, papan penyekat, penopang, penguat dan perancah.
Metoda kerja penuangan beton, pemadatan, perawatan dan lain-lain harus sesuai dengan
ketentuan dalam Spesifikasi Teknis ini.
Penyedia tidak diperkenankan melakukan pengadaan material sebelum memperoleh
persetujuan PPK/wakil yang ditunjuk. Cetakan harus dibuat dengan cukup teliti sehingga
memperlihatkan bentuk beton seperti yang diuraikan dalam metoda kerja di atas. Penyedia
juga harus memperhatikan perlunya penyesuaian terhadap terjadinya penyusutan,
pemampatan/ penurunan (settlement) atau lendutan/defleksi yang mungkin terjadi selama
pelaksanaan sehingga beton yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan dimensi dan
toleransi yang disyaratkan.
Berdasarkan pengukuran dan pembayarannya, cetakan beton dibedakan dalam 2 (dua) tipe
cetakan tergantung dari tinggi dari dinding bangunan atau tinggi dari dasar atau
permukaan tanah seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan perintah
PPK :
Bekisting Non Expose <2 : Cetakan tanpa penopang untuk bangunan beton/tembok
beton dengan tinggi kurang atau sama dengan 1,0 m yang
diukur dari dasar atau permukaan tanah
Bekisting Expose >2 : Cetakan dengan penopang, penyokong dan perancah yang
agak berat, untuk bangunan beton dengan tinggi dinding
lebih dari 1,0 m dan kurang atau sama dengan 5,0 m yang
diukur dari dasar atau permukaan tanah. Pengukuran untuk
pembayaran cetakan tipe ini harus dimulai dari 0,0 m
sampai puncak dinding dimana cetakan dipasang.

Dalam hal tinggi cetakan dalam satu bagian/segmen pekerjaan bervariasi, maka tinggi rata-
rata yang dihitung dari gambar kerja dapat dipakai sebagai dasar untuk menetapkan tipe
cetakan

Dalam hal tinggi cetakan dalam satu bagian/segmen pekerjaan bervariasi, maka tinggi
rata-rata yang dihitung dari gambar kerja dapat dipakai sebagai dasar untuk menetapkan
tipe cetakan.

Semua sudut beton exposed harus ditutup dengan pengisi/listel berbentuk segitiga dengan
ukuran tidak kurang dari 1 cm x 1 cm x 1 cm untuk mencegah mortar mengalir keluar dan
mempersiapkan permukaan yang halus dan lurus atau dengan cara lain sesuai perintah
PPK. Pengisi segitiga/listel dibuat dari kayu kualitas baik, lurus dan dengan permukaan
yang dihaluskan.

Lubang-lubang yang disediakan pada cetakan untuk tujuan pemeriksaan kondisi di dalam
cetakan dan untuk membuang air yang dipakai untuk mencuci cetakan, harus dapat
dengan mudah ditutup sebelum pekerjaan penuangan beton dikerjakan.
ST.C-14
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian C - Pekerjaan Beton

Seringkali untuk memperkuat cetakan dilakukan dengan memasang baut atau


penguat/pengunci (clamp) dalam jumlah yang cukup kuat untuk mencegah cetakan
mengembang. Baut dan clamp yang dipakai harus dari jenis dan tipe yang dapat dipotong
di bawah permukaan beton 2 cm atau lebih sehingga tidak ada metal sedalam 3 cm dari
permukaan beton.

Seluruh permukaan cetakan yang bersinggungan/kontak dengan beton harus dilapisi


dengan bahan kimia (non-staining releasing agent) agar cetakan dapat dilepas dengan
bersih dan mudah. Pemolesan permukaan cetakan dengan bahan kimia dikerjakan
sebelum besi tulangan dipasang, dan harus dijaga agar non-staining releasing agent tidak
mengotori besi tulangan. Sebelum penuangan beton dilaksanakan, cetakan harus
dibersihkan dan dibasahi dengan baik.

Penuangan beton tidak diijinkan untuk dilaksanakan sebelum seluruh besi tulangan,
waterstop, joint element, anchor, embedded item dan lain-lain sudah dipasang Penyedia
dengan baik sesuai gambar kerja dan diperiksa serta disetujui PPK/wakil yang ditunjuk.
C-10.2 Lingkup Pekerjaan
1) Bekisting menggunakan multiplek sehingga menghasilkan permukaan beton yang
rata.
2) Bekisting harus menghasilkan konstruksi beton akhir yang mempunyai bentuk,
ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan gambar kerja.
3) Bekisting harus kokoh, diberi ikatan-ikatan agar terjamin kedudukan dan bentuk
yang tetap, mudah dibongkar, serta tidak merusak beton pada saat pembongkaran.
4) Bekisting harus disokong dengan perancah yang kuat dan kokoh, baik dari kayu,
bambu ataupun besi agar dihasilkan bentuk bangunan sesuai dengan gambar
rencana.
5) Bekisting harus rapat atau tidak terdapat celah, sehingga adukan beton tidak keluar
pada saat pelaksanaan pengecoran.
6) Dalam pemasangan bekisting, tidak boleh ada bidang yang bersentuhan dengan
tulangan, untuk itu harus dipasang betondecking (beton tahu) sebagai pengganjal
setebal selimut beton yang ditentukan dalam gambar.
7) Sebelum diisi dengan beton, bekisting harus dibersihkan dan disiram dengan air.
8) Bekisting akan digunakan sebanyak 3 kali pemakaian.

C-10.3 Pembongkaran Cetakan


Cetakan yang dipasang vertikal untuk bangunan, tidak boleh dibongkar lebih cepat dari 3
(tiga) hari atau 72 (tujuh puluh dua) jam sesudah beton dituangkan.
Cetakan dengan perancah/penopang/penguat sementara untuk balok dan lantai beton harus
dijaga tetap berada pada tempatnya selama paling sedikit 10 (sepuluh) hari atau sampai
beton telah mencapai kuat desak paling sedikit 85% dari kuat desak menurut desain.
Cetakan untuk lining beton saluran dapat dibongkar 24 (dua puluh empat) jam sesudah
adukan beton dituang.

ST.C-15
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian C - Pekerjaan Beton

C-10.4 Pengukuran dan Pembayaran Cetakan


Pengukuran dilakukan berdasarkan luas (m2) cetakan untuk masing-masing tipe cetakan :
Cetakan Expose > 2 dan Cetakan Nonexpose < 2, yang diukur adalah luas bersih
permukaan cetakan tempat beton berada berdasarkan gambar termasuk permukaan beton
pada konstruksi sambungan, dan ujung penutup.
Pembayaran pekerjaan cetakan beton dilaksanakan berdasarkan harga satuan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga. Harga satuan tersebut harus termasuk harga/biaya untuk pekerja,
peralatan, material dan semua pekerjaan yang berkaitan termasuk pekerjaan pemasangan
dan pembongkaran cetakan, penopang, perancah dan lain-lain.
Cetakan beton untuk beton lantai kerja, beton pracetak dan sebagainya, tidak dibayar dan
dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan beton bersangkutan.
Perhitungan pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup data) yang
telah disahkan oleh oleh PPK

C-11 Pekerjaan Pembesian (Besi Tulangan)


C-11.1 Umum
Besi tulangan untuk pekerjaan konstruksi beton dapat berupa besi polos yang memenuhi
Standar Nasional Indonesia (SNI) 07-2052-2002, Penyedia harus mendapat persetujuan
PPK untuk pengadaan besi tulangan yang akan dipergunakan dan menyerahkan sertifikat
produksi pabrik setiap pengirimannya ke lokasi pekerjaan. Penyedia dengan biaya sendiri
harus melakukan uji material bila diminta PPK dengan prosedur baku uji yang disetujui
PPK.

Tampang melintang besi tulangan yang dikirim ke lokasi kerja harus sama pada seluruh
panjangnya dengan yang disetujui PPK/wakil yang ditunjuk. Dua besi tulangan dengan
diameter yang sama yang diambil secara random dari besi tulangan yang dikirim ke lokasi
kerja harus tidak boleh berbeda lebih dari 2% (dua persen) dari diameter yang disyaratkan.
Besi tulangan harus bersih dari karat, oli, kotoran dan tidak cacat.

C-11.2 Toleransi Besi Tulangan


Ukuran dan toleransi besi tulangan sesuai SNI 07-2052-2002 adalah :
a. Diameter dan berat per meter baja tulangan beton polos seperti tercantum pada
Tabel 1.
Tabel 1 Ukuran baja tulangan beton polos

No Penamaan Diameter nominal (d) (mm) Luas penampang Berat nominal per
nominal (L) (cm2) meter 9kg/m)

1. P.10 10 0,7854 0,617

ST.C-16
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian C - Pekerjaan Beton

b. Toleransi diameter baja tulangan beton polos seperti pada tabel 3


Tabel 3

c. Panjang baja tulangan


Panjang baja tulangan beton ditetapkan 6 M, 9 M dan 12 M
d. Toleransi Panjang
Toleransi panjang baja tulangan beton ditetapkan minus 0 MM (-0 MM) plus 70
MM (+70 MM).
e. Toleransi Berat per Batang
Toleransi berat baja tulangan polos ditetapkan seperti tercantum pada table 4

C-11.3 Gambar Pembesian


Penyedia wajib menyerahkan gambar pembesian berikut dengan daftar besi dan
pembengkokannya kepada PPK untuk mendapat persetujuan sebelum pemasangannya di
lokasi pekerjaan.

C-11.4 Pemasangan Besi Tulangan


Besi tulangan harus dipotong, ditekuk dan dibentuk sesuai dengan ukuran/dimensi yang
ditunjukkan pada gambar pembesian yang telah disepakati. Besi tulangan harus dipasang
pada lokasi dan posisi yang tepat sesuai dengan gambar dan diikat kuat pada cetakan
beton.
Besi tulangan harus menyatu dengan kuat antara satu dengan yang lain sebagai suatu
rangkaian/anyaman yang kokoh yang tidak mudah berubah bentuk dan diikat dengan kuat
ST.C-17
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian C - Pekerjaan Beton

pada cetakan dengan posisi yang tepat dan tidak mudah bergeser selama proses penuangan
dan pemadatan beton.
Semua ujung-ujung kawat pengikat harus ditekuk ke arah dalam adukan beton, tidak
diizinkan mencuat keluar permukaan beton.
Batu tahu untuk membentuk selimut beton, dibuat dari beton pra-cetak dengan kuat desak
tidak kurang dari tipe beton yang akan dituang, dengan tebal sesuai dengan desain tebal
selimut beton diikat kuat pada cetakan dengan kawat dan disiram air sesaat sebelum beton
dituang.
Sebelum penuangan beton dilaksanakan, seluruh besi tulangan harus dibersihkan dari
material lepas, debu, lumpur, kerak, oli atau sisa beton hasil pengecoran sebelumnya yang
menempel/mengeras dan bahan lainnya yang dapat melemahkan ikatan dengan beton.
Penyedia wajib memberikan waktu tidak kurang dari 24 jam sebelum pelaksanaan
penuangan beton, kepada PPK untuk melakukan pemeriksaan kesiapan pelaksanaan
secara menyeluruh dan memberi persetujuan bila semuanya sesuai dengan ketentuan
dalam spesifikasi.

C-11.5 Penyambungan Besi Tulangan


Semua besi tulangan harus dipasang dengan susunan dan panjang seperti pada gambar
kecuali bila ditentukan dan disetujui berbeda oleh PPK.
Kecuali yang sudah ditetapkan dalam gambar penyambungan besi tulangan lainnya tidak
diperkenankan tanpa persetujuan PPK. Penyambungan harus dilakukan dengan overlap
sepanjang mungkin.
Panjang overlap antara 2 (dua) besi tulangan yang disambung harus sesuai dengan
gambar. Bila tidak ditunjukkan dalam gambar, panjang overlap harus tidak kurang dari 30
(tiga puluh) diameter besi tulangan. Untuk penyambungan dengan cara overlap, besi
tulangan harus dipasang dan diikat dengan kawat sedemikian sehingga tebal selimut beton
tetap memenuhi ketentuan.

C-11.6 Selimut Beton


Semua besi tulangan harus dipasang dengan tebal selimut beton sesuai dengan ketentuan
dalam gambar, atau atas perintah PPK.

C-11.7 Pengukuran Pembayaran Besi Tulangan


Kecuali untuk beton pracetak, besi tulangan diukur dalam satuan berat kilogram (Kg)
untuk setiap jenis/tipe besi tulangan bulat-polos, berdasarkan berat yang dihitung untuk
besi tulangan dengan ukuran diameter dan panjang yang ditunjukkan dalam daftar dan
gambar pembesian/penulangan yang disetujui PPK/wakil yang ditunjuk.
Untuk menghitung berat besi tulangan setiap tipe besi sebagai dasar pembayaran,
ketentuan berat dalam SNI 07-2052-1990 dengan harus diikuti sbb:
Besi Bulat-Polos
Diameter (mm) 8 10 12 16 19 22 25 28 32
Berat (kg/m) 0,395 0,617 0,888 1,58 2,23 2,98 3,85 4,83 6,31

ST.C-18
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian C - Pekerjaan Beton

Bila diameter besi tulangan dalam gambar tidak ada dalam daftar di atas, PPK akan
menetapkan berat besi tulangan yang dipasang di lokasi pekerjaan berdasarkan ketentuan
dalam standar SNI.
Besi tulangan yang diperlukan untuk pemasangan, penyetelan, penjepit, pengikat dan
keperluan lainnya untuk penempatan besi tulangan pada cetakan, tidak diperhitungkan
dalam pembayaran. Besi tulangan untuk overlap sambungan yang dinyatakan dalam
gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi teknis akan diperhitungkan dalam
pembayaran.
Pembayaran untuk pekerjaan besi tulangan dilakukan berdasarkan harga satuan yang
ditawarkan/dicantumkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk masing-masing tipe
besi bulat-polos dan besi bulat-polos. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya dan
ongkos untuk pekerja, peralatan, material, alat penyediaan, pemasangan dan penyetelan
besi tulangan dan semua pekerjaan pendukung yang disebut dalam Spesifikasi ini.
Perhitungan pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup data) yang
telah disahkan oleh PPK.

ST.C-19
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2021
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kabupaten Boalemo
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian D - Pekerjaan Batu

Sub-bagian D
Pekerjaan Batu

D-1 Umum
Pekerjaan batu yang dimaksud adalah pekerjaan dengan menggunakan pasir, kerikil dan
batu atau batu pecah sebagai bahan bangunan utama selain bahan yang lain. Penyedia
sebelum melaksanakan pekerjaan wajib menyerahkan hasil uji laboratorium material yang
akan dipakai, gambar kerja dan metoda kerja kepada PPK untuk diperiksa dan disetujui
sebelum pelaksanaan pekerjaan.

D-2 Pasangan Batu

D-2.1 Batu
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar seperti
pasangan batu atau lapisan lindung batu, haruslah batu yang bersih dan keras, tahan
lama dan sejenis menurut persetujuan Direksi dan bersih dari campuran besi, noda-
noda, lubang-lubang, pasir, cacat atau tidak sempurna lainnya. Batu tersebut harus
diambil dari sumber yang disetujui Direksi.

Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini dalam meter kubik (m3)
yang akan dimasukkan dalam mata pembayaran pasangan batu berdasar kemajuan
pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan pengesahan dari Direksi Pekerjaan.

D-2.2 Adukan
Jika tidak ditentukan lain, adukan untuk pekerjaan pasangan batu harus dibuat dari
semen portland dan pasir dengan perbandingan isi 1 : 4 atau seperti ditentukan dalam
gambar untuk tiap jenis pekerjaan. (Selanjutnya dipakai singkatan PC untuk semen
portland, Ps untuk pasir, Kr untuk kerikil, dalam kode perbandingan suatu adukan).
Pasir harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton pasal C.2.3 Pasir
haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran yang memungkinkan untuk
menghasilkan adukan yang baik. Semen haruslah Portland semen seperti yang
dimaksud pada pasal C.2.1 dari spesifikasi ini. Air harus diberikan dalam jumlah
cukup/sesuai untuk menghasilkan adukan yang baik.

Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga
jumlah dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai
persetujuan Direksi. Apabila mesin yang dipakai, bahan adukan kecuali air harus
dicampur lebih dahulu didalam mesin selama paling tidak 2 menit. Bila pengadukan
dilakukan dengan tangan, bahan adukan harus dicampur didalam semacam kotak
diaduk dua kali secara kering dan akhirnya tiga kali setelah diberi air sampai adukan
sewarna semua dan merata. Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk
dipakai, dan adukan yang tidak dipakai selama 30 menit harus dibuang. Pemakaian
kembali adukan tersebut tidak diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus
dibersihkan setiap akhir hari kerja.

Pekerjaan adukan tidak ada mata pembayaran tersendiri karena sudah menjadi satu
kesatuan dengan pekerjaan pasangan batu yang dicapai dilapangan dengan
pengesahan dari Direksi Pekerjaan.

ST.D-1
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2021
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kabupaten Boalemo
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian D - Pekerjaan Batu

D-2.3 Penyimpanan Dari Bahan-Bahan


Semen dan pasir untuk adukan harus disimpan ditempat yang terlindung yang bisa
mempengaruhi sifat-sifat mekanik dan sifat fisik material. Dan juga harus dilindungi
dengan atap atau penutup lain yang tahan air.

D-2.4 Ukuran Batu


Pasangan batu terdiri dari batu sungai atau gunung dan setiap batu harus mempunyai
berat antara 6 kg sampai 25 kg, akan tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas
persetujuan Direksi. Ukuran maksimum harus memperhatikan tebal dinding, tetapi
harus memperhatikan batasan berat seperti tercantum diatas. Sebagai contoh : sebuah
batu berukuran 0.20 x 0.20 x 0.25 m3 akan mempunyai berat kira-kira 25 kg.

Pasangan batu kali menggunakan adukan 1 : 4. Satuan pembayaran adalah m 3 yang


harga satuannya dibedakan antara pekerjaan pasangan batu kali pada umumnya dan
pasangan batu kali khusus untuk bangunan-bangunan tersier yang memerlukan tenaga
kerja lebih besar untuk mengangkut material karena lokasinya umumnya berada
ditengah sawah dan tidak bisa dimasuki kendaraan/mobil.

Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah meter kubik (m3)
yang akan dimasukkan dalam mata pembayaran pasangan batu kali berdasar
kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan pengesahan dari Direksi
Pekerjaan.

D-2.5 Alas Dan Sambungan


Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dahulu sebelum dipasang
dan harus diletakkan dengan alasnya tegak lurus kepada arah tegangan utama. Setiap
batu harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan pada waktu
pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm lebarnya, serta tidak
boleh ada batu berimpit satu sama lainnya.
Batu pasak tidak boleh disisipkan sesudah semua batu selesai dipasang.

D-2.6 Urugan Kembali


Urugan tidak boleh dilaksanakan sebelum mendapat persetujuan Direksi dan bahan
urugan harus pasir yang kasar dan mudah dilalui air. Kerikil yang teratur ukurannya
sehingga dapat mencegah kehilangan pasir harus dipasang pada akhir lubang
pembuang air.
Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah meter kubik (m3)
yang akan dimasukkan dalam mata pembayaran timbunan kembali dipadatkan
berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan pengesahan dari
Direksi Pekerjaan.
D-2.7 Perhitungan untuk Pembayaran Pekerjaan Batu
1. Perhitungan untuk pembayaran pekerjaan batu yang telah dilaksanakan dalam
satuan M3
2. Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung (backup
data) yang telah disahkan oleh PPK.

ST.D-2
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2021
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kabupaten Boalemo
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian D - Pekerjaan Batu

D-3 Pekerjaan Perlindungan

A. Pekerjaan Plesteran
Apabila dipermukaan dinding dan lantai dari pasangan batu kali yang ada maupun
yang baru harus diplester dengan adukan 1 PC : 3 Psr. Pekerjaan plasteran dikerjakan
dengan ketebalan 1 cm. Apabila tidak diperintahkan lain pasangan harus diplester
pada bagian atas dari dinding, ujung-ujung saluran pasangan, dan untuk 0.10 m
dibawah tepi atas atau sesuai dengan yang tertera pada gambar

Pertemuan pasangan (Plesteran sudut) selebar 8 - 10 cm untuk bangunan kecil dan 15


cm untuk bangunan yang besar sedang pada samping rangka pintu sorong, diplester
tegak selebar 10 cm. Plesteran juga dilakukan pada alur skot balk.Sebelum pekerjaan
plesteran dilakukan maka bidang dasar harus dibuat kasar dan bersih. Pekerjaan
plesteran harus rata, lurus dan halus.Setelah pekerjaan plesteran cukup kering,
kemudian harus dipelihara dengan siraman air secara rutin.

Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah dalam meter
persegi (M2) yang akan dimasukkan dalam mata pembayaran pekerjaan plesteran
berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan pengesahan dari
Direksi Pekerjaan.

B. Siaran
Adukan untuk siaran harus campuran 1 PC : 2 Psr, kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
Sebelum pekerjaan siaran dimulai semua bidang sambungan diantara batu muka harus
dikorek sebelum adukan mengeras (atau dibetel untuk pasangan lama).
Pekerjaan siar tenggelam (masuk kedalaman ± 1 cm dari permukaan batu).
Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah dalam meter
persegi (M2) yang akan dimasukkan dalam mata pembayaran pasangan batu kali
berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan pengesahan dari
Direksi Pekerjaan.

ST.D-3
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2021
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kabupaten Boalemo
SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian D - Pekerjaan Batu

ST.D-4
Irigasi dan Rawa II Pekerjaan TA. 2022
Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Paguyaman Kab. Gorontalo dan Kab. Boalemo

SPESIFIKASI TEKNIK Sub-bagian F – Peralatan Dan Personil

Sub-bagian F
Peralatan Dan Personil

F-1 PERALATAN DAN PERSONIL

Peralatan minimum yang dibutuhkan dan harus disediakan oleh kontraktor untuk
pelaksanaan pekerjaan ini adalah :

1) Bulldozer 174 HP : 1 Unit


2) Excavator 0.8 M3 : 2 Unit
3) Vibrator Roller 138 HP : 1 Unit
4) Dump Truck 4 M3 : 5 Unit
5) Water Tanker 4000 L : 1 Unit
3
6) Concrete Mixer 0,3 M : 6 Unit
7) Waterpass : 1 Unit
8) Theodolith : 1 Unit

Personil yang harus disediakan kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah :

Pengalaman
Jabatan Dalam Pekerjaan Yang Kerja Pada Kebutuhan
No Profesi / Keahlian
Diusulkan Bidangnya Personil
(thn)

1 3 4 5 6
1 SKT Pelaksana
Pelaksana 2 Tahun Saluran Irigasi (TS 1 Orang
031)
2
Petugas K3 Konstruksi 1 Orang

F-2 Identifikasi Resiko Tertinggi

No Item Pekerjaan Identifikasi Bahaya


1. Pekerjaan Pembesian dengan Besi Kecelakaan akibat terkena alat
Polos pemotong besi

ST.F-1
Pekerjaan Saung Meeting

Pekerjaan Saung
a. Pekerjaan Pondasi Vol
- Galian tanah biasa (M) m3 2.00
- Pekerjaan Beton mutu, f’c = 19,3 Mpa m3 0.36

b. Pekerjaan Saung Kayu


- Kolom Kayu Balok 15x15 m3 0.2250
Ring Penyangga
-
5/5 m3 0.1704
- 1 m3 konstruksi kuda-kuda konvensional m3 0.15
- Rangka Atap m2 22.08
- Memasang Atap Genteng Metal m2 22.08
- Lisplank ukuran (3 x 20) cm m1 18.40
- Mengecat Bidang KayuBaru m2 48.37

Anda mungkin juga menyukai