Anda di halaman 1dari 17

PEMERINTAH KABUPATEN LAMANDAU

DINAS PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN
Alamat : Komplek Perkantoran Jalan Bukit Hibul Utara, Nanga Bulik 74611

SPESIFIKASI TEKNIS

PROGRAM : PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

KEGIATAN : PENGELOLAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN AREA BERMAIN BESERTA APE LUAR RUANG DI


TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN DELANG

LOKASI : KECAMATAN DELANG - KABUPATEN LAMANDAU

TAHUN ANGGARAN 2022


PROGRAM : PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN
KEGIATAN : PENGELOLAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN AREA BERMAIN BESERTA APE LUAR RUANG DI TK NEGERI
PEMBINA KECAMATAN DELANG
INSTANSI : DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LAMANDAU
TAHUN : 2022

I. UMUM
A. PENJELASAN UMUM
B. LOKASI PEKERJAAN
C. LINGKUP PEKERJAAN
D. PEMBIAYAAN
E. TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA
F. KUALIFIKASI TENDER

II. URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS

A. PERSONIL MANAJERIAL
B. MACAM, JENIS, KAPASITAS DAN JUMLAH PERALATAN UTAMA
C. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
D. CARA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
E. HASIL PEKERJAAN
F. IDENTIFIKASI BAHAYA
G. RINGKASAN PEKERJAAN
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
B. BIAYA PENERAPAN SMKK
C. PEKERJAAN TANAH
D. PEKERJAAN PONDASI DAN BETON BERTULANG
E. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
F. PEKERJAAN ATAP
G. PEKERJAAN PENGECATAN
H. PEKERJAAN PEMBUATAN ALAT PERMAINAN EDUKASI (APE)
LUAR RUANGAN
H. P E N U T U P
I. UMUM

A. PENJELASAN UMUM
Melihat Perkembangan dan Pertumbuhan Pembangunan di berbagai sektor di Kota
Lamandau semakin pesat, Pemerintah Daerah membuat kebijakan dengan membantu
Fasilitas – Fasilitas Program Pengelolaan Pendidikan didaerah untuk meningkatkan
Kemajuan Pertumbuhan Pembangunan sesuai dengan perkembangan jaman, bertujuan
membantu dan menunjang kebijakan Pemerintah Daerah dalam rangka meningkatkan
Perkembangan dan Pertumbuhan Pembangunan di berbagai sektor di Kabupaten
Lamandau.
Perkembangan Perkembangan dan Pertumbuhan Pembangunan daerah ini semakin baik,
dengan salah satunya adalah menyediakan Pembangunan Area Bermain Beserta APE
Luar Ruang di TK Negeri Pembina Kecamatan Delang, diketahui selama ini Perlu
Pembangunan.
Pada Tahun 2022 ini Pemerintah Daerah telah menganggarkan Dana untuk membangun
Fasilitas Penunjang :
Program : Program Pengelolaan Pendidikan,
Kegiatan : Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
Pekerjaan : Pembangunan Area Bermain Beserta APE Luar Ruang di
TK Negeri Pembina Kecamatan Delang.

B. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi Pekerjaan untuk Pembangunan yang akan dilaksanakan dilingkungan TK Negeri
Pembina Kecamatan Delang.

C. LINGKUP PEKERJAAN
1. Adapun pekerjaan tersebut meliputi;
a. PEKERJAAN PENDAHULUAN
b. BIAYA PENERAPAN SMKK
c. PEKERJAAN TANAH
d. PEKERJAAN PONDASI DAN BETON BERTULANG
e. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
f. PEKERJAAN ATAP
g. PEKERJAAN PENGECATAN
h. PEKERJAAN PEMBUATAN ALAT PERMAINAN EDUKASI (APE) LUAR
RUANGAN

2. Melakukan koordinasi dengan pihak pengelola khususnya dengan Pihak dari Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lamandau.

3. Melaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan metode pelaksanaan yang telah


direncanakan, agar pekerjaan yang dilaksanakan selesai tepat waktu.

4. Melaksanakan pekerjaan fisik berupa bangunan-bangunan sesuai dengan spesifikasi


yang ditentukan
D. PEMBIAYAAN
Biaya untuk melaksanakan pekerjaan ini berasal dari APBD Tahun Anggaran 2022 dengan
nilai HPS sebesar Rp. 172.900.000,00,- (Seratus Tujuh Puluh Dua Juta Sembilan Ratus
Ribu Rupiah) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Lamandau Tahun 2022 pada DPA SKPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Lamandau. Program Pengelolaan Pendidikan, Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD).

E. TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA


a. Pelaksana konstruksi bertanggung jawab secara profesional atas jasa pembangunan
konstruksi yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
b. Secara umum tanggung jawab pelaksana konstruksi adalah sebagai berikut:
1. Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar
hasil karya pembangunan yang berlaku.
2. Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan -
batasan yang telah diberikan oleh proyek, termasuk melalui KAK ini, seperti dari
segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang
diwujudkan.
3. Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan
gedung pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara.
4. Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD)/Alat Pelindung Kerja (APK) bagi
pekerja/buruh di tempat kerja.
5. Melindungi/menyediakan biaya kesehatan dan keselamatan kerja bagi
pekerja/buruh, melalui Kepesertaan/kepemilikan BPJS ketenagakerjaan/Asuransi
ketenagakerjaan lainnya.

F. KUALIFIKASI TENDER
 Kualifikasi Perusahaan sesuai dengan Jenis Usaha Jasa Konstruksi Golongan
Kualifikasi Perusahaan Kecil – BG.007 : Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan
Pendidikan / BG.006 : Konstruksi Gedung Pendidikan _ KBLI 41016.
 SPT Tahun 2021
 Status NPWP Valid.

II. URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS

A. PERSONIL MANAJERIAL
Untuk dapat melaksanakan kegiatan fisik yang sesuai dengan ruang lingkup di atas,
dibutuhkan tenaga Teknis/teknis/terampil sebagai berikut :
1. KUALIFIKASI
a. Pelaksana Bangunan Gedung
Pelaksana Bangunan Gedung berjumlah 1 (satu) orang , yang mempunyai
Kompetensi/KeTeknisan dengan pengalaman pekerjaan 2 Tahun dalam Bidang
Pelaksana Bangunan Gedung/Pekerjaan Gedung .
b. Petugas Keselamatan Konstruksi
Petugas Keselamatan Konstruksi yang bertugas mengatur segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada pekerjaan dilapangan,
yang mempunyai kompetensi/keahlian/sertifikat dalam bidang Petugas Keselamatan
Kostruksi / Ahli K3 Konstruksi / Ahli Keselamatan Konstruksi.

2. URAIAN DAN TUGAS TANGGUNG JAWAB PERSONEL MANAJERIAL :


PELAKSANA BANGUNAN GEDUNG, PETUGAS KESELAMATAN KONSTRUKSI .
a. Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksana Bangunan Gedung :
 Melaksanakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
 Menganalisis gambar desain, spesifikasi, rencana mutu, metode kerja schedule
dan mempelajari lingkungan untuk tiap item pekerjaan.
 Mengendalikan setiap pekerjaan yang telah ditetapkan sesuai dengan gambar
desain spesifikasi, metode, time schedule dan rencana pelaksanaan
pelaksanaan pekerjaan.
 Melakukan pendalaman terhadap setiap item pekerjaan yang dilaksanakan
 Menerapkan batasan anggaran dan peraturan spesifikasi teknis yang berlaku.
 Membuat rencana program kerja mingguan dan harian berdasarkan time
schedule seperti rincian kebutuhan bahan peralatan dan tenaga kerja.
 Menyusun kebutuhan sumber daya (bahan, alat dan personil/tenaga kerja).
 Melaksanakan pekerjaan persiapan pelaksanaan antara lain melakukan
koordinasi pihak terkait.
 Membuat laporan kemajuan pekerjaan harian dan mingguan antara lain
mengukur persentase kemajuan pekerjaan dan membuat laporan harian dan
mingguan.
 Melakukan pemantuan dan evaluasi hasil pekerjaan antara lain adalah
mengidentifikasi hasil pekerjaan, permasalahan sumber daya , kondisi
lapangan, serta mengevaluasi hasil kerja.
 Mengadakan pengarahan dan bimbingan perminggu terhadap mandor dan sub
tukang.
 Bertanggung jawab terlaksananya : kuwalitas, kuantitas, efesiensi, pelaksanaan
pekerjaan konstruksi bangunan sesuai yang direncakan.

b. Tugas dan Tanggung Jawab Petugas Keselamatan Konstruksi :


 Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3
Konstruksi.
 Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksana konstruksi.
 Merencanakan dan menyusun program K3.
 Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
 Melakukan sosialisasi penerapan dan pengawasan pelaksanaan program
prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
 Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman
teknis K3 konstruksi.
 Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3 (jika
diperlukan).
 Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
penanganan dalam keadaan darurat.
B. MACAM, JENIS, KAPASITAS DAN JUMLAH PERALATAN UTAMA
Untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas adalah dengan menggunakan berbagai
macam peralatan antara lain sebagai berikut :

NO KEBUTUHAN PERALATAN JUMLAH ALAT

1 Dump Truck (Kap. 3,5 Ton) 1 Unit


2 Concrete Mixer (Kap. 0,36 M3) 1 Unit
3 Genset Kap. : 0,5 KVA 1 Unit
4 Water Pump 1 Unit

C. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Waktu Pelaksanaan yang diperkukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah 120
(Seratus Dus Puluh) Hari Kalender.

D. CARA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

NO. URAIAN PEKERJAAN SATUAN

I PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Papan Nama Kegiatan Bh
2 Pek. Pengukuran dan Pas. Bauwplank M'
3 Pembersihan Awal dan Akhir Pekerjaan Lks

II. BIAYA PENERAPAN SMKK


1 Penyiapan Dokumen Penerapan SMKK :
Pembuatan Dokumen RKK, RKPPL, RMLLP, RMPK
Pembuatan Prosedur Dan Instruksi Kerja
Penyusunan Pelaporan Penerapan SMKK
2 Sosialisasi, promosi dan pelatihan, antara lain :
Spanduk
Papan Informasi K3
3 Alat Pelindung Kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri (APD) meliputi:
APK :
APD :
Helm pelindung (Safety Helmet) Bh
Pelindung Pernafasan Dan Mulut ( Masker ) Bh
Sarung Tangan ( Safety Gloves ) Psg
Sepatu Keselamatan ( Safety Shoes ) Psg
Rompi Keselamatan ( Safety Vest ) Bh
4 Asuransi dan Perizinan, antara lain:
Asuransi
5 Petugas K3 Konstruksi, antara lain :
Petugas P3K
6 Fasilitas, sarana, prasarana, dan alat kesehatan, antara lain:
Peralatan P3K (Kotak P3K, tandu, obat luka, perban, dan lain-lain) Ls
7 Rambu - Rambu yang diperlukan, antara lain :
Rambu Larangan Bh
8 Konsultasi dengan Ahli terkait Keselamatan Konstruksi :
9 Lain - Lain Terkait Pengendalian Resiko Keselamatan Kerja Konstruksi
Bendera K3 Bh

III. PEKERJAAN TANAH


1 Galian Tanah Pondasi M³
2 Urugan Tanah Kembali M³
3 Urugan Tanah Bawah Lantai M³
4 Urugan Pasir Bawah Lantai M³

IV. PEKERJAAN PONDASI DAN BETON BERTULANG


1 Pek. Pondasi beton Bertulang uk.70/70 cm camp. 1pc:2ps:3kr
a. Pek. Beton Mutu f'c = 16.9 MPa (K-200), Slump (12 ± 2 ) cm, w/c = 0.61 M³
b. Pek. Pembesian Dengan Besi Beton Polos Kg
c. Pek. Bakesting Pondasi M²
2 Pek. Pondasi Pas. batako camp. 1pc : 4ps M²
3 Pek. Kolom Beton Bertulang uk. 40/40 camp. 1pc :2ps :3kr
a. Pek. Beton Mutu f'c = 16.9 MPa (K-200), Slump (12 ± 2 ) cm, w/c = 0.61 M³
b. Pek. Pembesian Dengan Besi Beton Polos Kg
c. Pek. Bakesting Kolom M²
4 Pek. Cor Beton tumbuk lantai tebal 5 cm M³

V. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


1 Pek. Plesteran dinding Pondasi Batako camp. 1pc : 4ps M²
2 Pek. Acian dinding M²
3 Pek. Penutup Lantai Pasangan Keramik uk. 50/50 cm M²

VI. PEKERJAAN ATAP


1 Pek. Pas. Tiang Besi Hollow 3,75x3,75 Cm + Cat M²
2 Pek. Kuda-Kuda dan Rangka Atap Besi Hollow 3,75x3,75 Cm + Cat M²
3 Pek. Pas. Atap Seng Spandek warna M²
4 Pek. Pas. Nok Metal M'
5 Pek. Pas. Listplank Papan 2/20 Kayu Ulin M'

VII. PEKERJAAN PENGECATAN


1 Pek. Pengecatan dinding Tembok M²
2 Pek. Cat kilap Listplank M²

VIII. PEKERJAAN PEMBUATAN ALAT PERMAINAN EDUKASI (APE) LUAR RUANGAN


1 Alat Permainan Selunsuran (Perosotan) (Bahan Besi dan Plastik Fiber) Set
2 Alat Permainan Mangkok Putar (Bahan Besi ) Set
3 Alat Permainan Jembatan Gantung (Bahan Besi ) Set
4 Alat Permainan Panjatan Jaring (Bahan Besi dan Tali) Set
5 Alat Permainan Bola Dunia (Bahan Besi) Set
6 Pek. Cor Beton tumbuk lantai tebal 10 cm Bawah Alat Permainan M³
E. HASIL PEKERJAAN
Keluaran akhir yang harus dihasilkan pada tahap ini adalah :
a. Fisik Bangunan;
b. Dokumen hasil pelaksanaan konstruksi meliputi :
1. Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as build drawings).
2. Kontrak kerja pelaksanaan konstruksi fisik dengan pelaksana konstruksi, pekerjaan
pengawasan oleh pengawas pekerjaan, beserta segala perubahan/addendumnya.
3. Laporan harian, mingguan, bulanan yang dibuat selama pelaksanaan konstruksi
fisik oleh pelaksana konstruksi, serta laporan akhir pengawasan, dan laporan akhir
pengawasan berkala oleh pelaksana pengawasan.
4. Berita acara perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang, serah terima I dan II,
pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain yang berkaitan dengan pelaksanaan
konstruksi fisik.
5. Foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan kemajuan pelaksanaan
konstruksi fisik.
F. IDENTIFIKASI BAHAYA
Tingkat
No. Uraian pekerjaan Identifikasi Bahaya
Resiko

A PEKERJAAN PENDAHULUAN
Papan Nama Kegiatan Terluka akibat alat kerja 1
Pek. Pengukuran dan Pas. Bauwplank Terluka akibat alat kerja 1
Pembersihan Awal dan Akhir Pekerjaan Terluka akibat alat kerja 1
B PEKERJAAN TANAH
Galian Tanah Pondasi Tergelincir 2
Urugan Tanah Kembali Terluka akibat alat kerja 1
Urugan Tanah Bawah Lantai Terluka akibat alat kerja 1
Urugan Pasir Bawah Lantai Terluka akibat alat kerja 1
C PEKERJAAN PONDASI DAN BETON BERTULANG
Pek. Pondasi beton Bertulang uk.70/70 cm camp.
1pc:2ps:3kr
a. Pek. Beton Mutu f'c = 16.9 MPa (K-200), Slump (12 ± 2
) cm, w/c = 0.61 Terluka akibat alat kerja 1
b. Pek. Pembesian Dengan Besi Beton Polos Terluka akibat alat kerja 2
c. Pek. Bakesting Pondasi Terluka akibat alat kerja 2
Pek. Pondasi Pas. batako camp. 1pc : 4ps Terluka akibat alat kerja 2
Pek. Kolom Beton Bertulang uk. 40/40 camp. 1pc :2ps
:3kr
a. Pek. Beton Mutu f'c = 16.9 MPa (K-200), Slump (12 ± 2
) cm, w/c = 0.61 Terluka akibat alat kerja 1
b. Pek. Pembesian Dengan Besi Beton Polos Terluka akibat alat kerja 2
c. Pek. Bakesting Kolom Terluka akibat alat kerja 2
Pek. Cor Beton tumbuk lantai tebal 5 cm Terluka akibat alat kerja 1
D PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
Pek. Plesteran dinding Pondasi Batako camp. 1pc : 4ps Terluka akibat alat kerja 1
Pek. Acian dinding Terluka akibat alat kerja 2
Pek. Penutup Lantai Pasangan Keramik uk. 50/50 cm Terluka akibat alat kerja 1
E PEKERJAAN ATAP
Pek. Pas. Tiang Besi Hollow 3,75x3,75 Cm + Cat Tergelincir 2
Pek. Kuda-Kuda dan Rangka Atap Besi Hollow 3,75x3,75
Cm + Cat Terjatuh dan Tertusuk besi 4
Pek. Pas. Atap Seng Spandek warna Terluka akibat alat kerja 1
Pek. Pas. Nok Metal Terluka akibat alat kerja 1
Pek. Pas. Listplank Papan 2/20 Kayu Ulin Terluka akibat alat kerja 1
F PEKERJAAN PENGECATAN
Pek. Pengecatan dinding Tembok Terluka akibat alat kerja 1
Pek. Cat kilap Listplank Terluka akibat alat kerja 1
PEKERJAAN PEMBUATAN ALAT PERMAINAN
G EDUKASI (APE) LUAR RUANGAN
Alat Permainan Selunsuran (Perosotan) (Bahan Besi dan
Plastik Fiber) Terluka akibat alat kerja 1
Alat Permainan Mangkok Putar (Bahan Besi ) Terluka akibat alat kerja 1
Alat Permainan Jembatan Gantung (Bahan Besi ) Terluka akibat alat kerja 1
Alat Permainan Panjatan Jaring (Bahan Besi dan Tali) Terluka akibat alat kerja 1
Alat Permainan Bola Dunia (Bahan Besi) Terluka akibat alat kerja 1
Pek. Cor Beton tumbuk lantai tebal 10 cm Bawah Alat
Permainan Terluka akibat alat kerja 2

Penetapan Resiko :
Pada PEKERJAAN ATAP Item Pek. Kuda-Kuda dan Rangka Atap Besi Hollow 3,75x3,75 Cm + Cat terdapat
Identifikasi Terjatuh dan Tertusuk besi Tingkat Resiko 4
Kesimpulan Identifikasi Bahaya termasuk dalam katagori TINGKAT RESIKO KECIL

Rincian Tabel Penetapan Tingkat Risiko

Keparahan Keterangan :
1-4 : Tingkat risiko kecil
Kekerapan 1 2 3 4 5 5.-12 : Tingkat risiko sedang
15-25 : Tingkat risiko besar
1 1 2 3 4 5

2 2 4 6 8 10

3 3 6 9 12 15

4 4 8 12 16 20

5 5 10 15 20 25
G. RINGKASAN PEKERJAAN

A. PEKERJAAN PENDAHULUAN

1. PAPAN NAMA KEGIATAN


 Untuk papan nama proyek akan dilakukan pengesetan pada printing grafika dan akan diprint
sebagai spanduk dan dipasangkan pada tiang kayu Penyangga dengan baik. Papan nama
proyek dengan dimensi yang disesuaikan yang memuat tentang identitas proyek, terlebih
dahulu dipasang sebagai tanda dimulainya pekerjaan.

2. PEK. PENGUKURAN DAN PAS. BAUWPLANK


 Pada tahapan pekerjaan ini termasuk untuk Pengukuran diukur berdasarkan titik penentuan
sesuai dengan gambar rencana dan intruksi pengawas dan Owner. Untuk pemasangan
Bowplank dipasang dengan jarak dan ukuran tertentu dengan menggunakan kayu sembarang
serta paku kayu. Pengukuran dan pemasangan bouwplank titik duga (peil + 00) ditentukan
bersama - sama Kontraktor dan Konsultan Pengawas dan Owner. Patok - patok berukuran
minimal 5/7 cm dan papan bouwplank 3/20 cm dengan panjang ukuran lebih dari 4 m dan
diambil dari kayu kualitas baik. Papan patok dipasang kayu keras dan tidak berubah
posisinya, tanda – tanda dan sumbu akan di pasang secara teliti dan jelas.

3. PEMBERSIHAN AWAL DAN AKHIR PEKERJAAN


 Untuk pembersihan akhir pekerjaan setelah seluruh rangkaian item pekerjaan selesai
dikerjakan maka akan dilakukan pembersihan seluruh area pekerjaan meliputi pembersihan
sisa-sisa material di area dan juga pembersihan terhadap halaman area pekerjaan. Setelah
pembersihan dilakukan maka akan dilakukan demobilisasi seluruh struktur pekerjaan baik
meliputi personil dan juga peralatan pekerjaan.

B. PEKERJAAN TANAH
1. GALIAN TANAH PONDASI
 Pekerjaan Galian Pondasi harus mengikuti kedalaman yang sesuai dengan Gambar.
 Sebelum pekerjaan galian dimulai, Kontraktor diwajibkan mengadakan pengecekan AS Galian,
letak bangunan dengan bangunan sekitarnya, Siku bangunan dan lain -lain bersama-sama
dengan Pengawas Lapangan dan Konsultan Perencana.

2. URUGAN TANAH KEMBALI


3. URUGAN TANAH BAWAH LANTAI
 Pekerjaan pengurugan tanah bawah lantai. Penting untuk diketahui bahwa tidak semua jenis
tanah cocok dipakai sebagai tanah urug. Tanah urug yang baik harus memenuhi beberapa
kriteria seperti bebas dari kandungan humus, bukan lumpur, bersih dari sampah, memiliki
struktur butiran, mempunyai tekstur cenderung remah, dan tidak mengandung batu-batu
dengan diameter lebih dari 10 cm.

4. URUGAN PASIR BAWAH LANTAI


 Untuk urugan pasir akan dilakukan setelah galian tanah untuk pondasi dilakukan, pada lantai
galian Tukang akan menghampar pasir urug dengan ketebalan sesuai dengan bestek dan
gambar rencana, pekerja akan memastikan pasir dalam keadaan tidak tercampur dengan batu
atau tanah, setelah pasir dihampar akan akan dilakukan pengukuran ketebalan agar sesuai
dengan ukuran dan dimensi yang dipersyaratkan. Urugan Pasir dilakukan dengan menyeluruh
dan merata mengikuti dimensi galian agar padat dan rapat.
C. PEKERJAAN PONDASI DAN BETON BERTULANG
1. PEK. PONDASI PAS. BATAKO CAMP. 1PC : 4PS
 Untuk pasangan pondasi batako dilakukan setelah konstruksi pondasi tapak selesai/siap.
Sebelum pondasi dilaksanakan, tanah dasar galian harus diberi lapisan pasir urug dengan tebal
sesuai gambar, dibuat secara rata (tidak turun naik) dan selebar galian pondasi yang akan
dipasang. Memenuhi Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI- 1982).
 Adukan Pondasi batako 1pc : 4 ps, lapisan paling bawah digelar diatas pasir urug. Tukang Batu
akan memeriksa ukuran batako sebelum dipasang agar pemasangan bisa seukuran dan rapi.
Tukang akan meletakkan/memasang batako dengan metode susunan mengikuti bentuk dalam
gambar kerja, setiap lapisan batako dalam susunan akan diberi adukan beton sebagai perekat
dan pengunci susunan pasangan batako. Pemasangan sesuai dengan ukuran-ukuran didalam
gambar atau atas petunjuk-petunjuk dari Direksi Lapangan. batako harus dipasang saling
mengisi masing-masing dengan adukan lapis demi lapis, sehingga tidak ada rongga diantara
batako tersebut dan mencapai masa yang kuat dan integral. Hasil pekerjaan pondasi tapak
harus benar-benar tegak lurus dalam arah horizontal dan tegak lurus arah vertical.

2. PEK. PONDASI BETON BERTULANG UK.70/70 CM CAMP. 1PC:2PS:3KR


a. Pek. Beton Mutu f'c = 16.9 MPa (K-200), Slump (12 ± 2 ) cm, w/c = 0.61
b. Pek. Pembesian Dengan Besi Beton Polos
c. Pek. Bakesting Pondasi
3. PEK. KOLOM BETON BERTULANG UK. 40/40 CAMP. 1PC :2PS :3KR
a. Pek. Beton Mutu f'c = 16.9 MPa (K-200), Slump (12 ± 2 ) cm, w/c = 0.61
b. Pek. Pembesian Dengan Besi Beton Polos
c. Pek. Bakesting Kolom

Untuk pekerjaan beton bertulang dirangkum metode pelaksanaan sebagai berikut :


PEKERJAAN BETON BERTULANG
A. LINGKUP PEKERJAAN
1. Meliputi pengadaan dan pengerjaan semua tenaga kerja, aquipment, peralatan dan bahan
untuk semua pekerjaan beton biasa, penyelesaian dan lain-lain. Pekerjaan pembetonan
sesuai dengan gambar-gambar rencana dan persyaratannya.
2. Mengadakan koordinasi sebaik-baiknya dengan disiplin lain yang menyangkut pekerjaan
pembetonan, yaitu seperti :
 Pekerjaan kayu, tembok dan logam dan lain-lain sebagainya yang ada kaitannya
dengan pekerjaan beton.

B. PERSYARATAN
1. STANDAR
Semua pekerjaan beton harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan-persyaratan:
a. NI 3/1970 dan NI 8/1964 PUBB
b. NI 3/1071 PBI, kecuali ditentukan lain.
Persyaratan di atas adalah standar minimum dan harus disesuaikan dengan gambar-gambar
dan persyaratannya. Semua pekerjaan beton akan ditolak, kecuali dilaksanakan dengan
standar yang lebih tinggi mengenai kekuatan dan mutu bahan, cara pengerjaan cetakan, cara
pengecoran, kepadatan, texture finishing dan kualitas secara keseluruhan.
2. MUTU BETON
Mutu beton yang digunakan adalah K-175 (non struktural), mutu karakteristik merupakan syarat
mengikat.
a. Bahan – Bahan
 Semen
Semen yang dipakai harus portland cement type I dari merk yang disetujui dan dalam
segala hal memenuhi syarat seperti dikehendaki oleh “Peraturan Beton Bertulang
Indonesia”.
 Agregat (butiran, pasir)
Agregat harus keras, bersifat kekal dan bersih serta tidak boleh mengandung bahan-
bahan yang merusak, umpamanya yang bentuk atau kualitasnya bertentangan dan
mempengaruhi kekuatan atau kekalnya konstruksi beton pada setiap umur, termasuk
daya tahannya terhadap berat dari tulangan besi beton.
Catatan :
Pasir yang mengandung garam atau asam tidak boleh dipakai.
 Air
Air untuk adukan dan perawatan beton harus bersih, bebas dari bahan-bahan yang merusak
atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen.
 Bahan tambahan
Bahan tambahan disetujui secara khusus dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
 Baja Tulangan Besi Beton
a. Jenis Tulangan Besi Beton
Batang tulangan besi beton dari baja lunak dengan tegangan leleh 2.400 kg/cm2 dan grade
yang dipergunakan adalah ST.37 dengan kategori U.24.
b. Ukuran Diameter Besi
Dalam penggunaan batang tulangan besi beton yg digunakan sebagai berikut :
1. Untuk Ø tulangan : 12 mm menggunakan Ø Begel : 8 mm.
2. Untuk Ø tulangan : 10 mm menggunakan Ø Begel : 6 mm.
d. Pemasangan
Sebelum beton dicor, tulangan besi beton harus bebas dari minyak, kotoran, cat, karat
lepas, kulit giling atau bahan-bahan lain yang merusak. Semua tulangan harus dipasang
dengan posisi yang tepat sehingga tidak dapat berubah atau bergeser pada waktu adukan
ditumbuk-tumbuk atau dipadatkan. Tulangan besi beton dan penutup beton tingginya harus
tepat, dengan penahan-penahan jarak beton yang telah disetujui Teknis/Konsultan
Pengawas.

e. Cetakan (bekesting)
 Bahan
Bekisting kayu kelas III (kayu lokal) yang cukup kering dan sesuai dengan finishing
yang diminta. Cetakan harus dibuat dari papan-papan yang bermutu baik . Tebal papan
tergantung dari kualitas dan jarak rangka penguat cetak tersebut. Tebal papan minimal
2 cm.
e. Konstruksi
 Cetakan harus dibuat dan disangga sedemikian rupa hingga dapat menahan getaran
f. Ukuran
 Semua ukuran cetakan harus tepat sesuai dengan gambar dan sama di semua tempat
untuk bentuk dan ukuran.
g. Steiger / Perancah
 Steiger cetakan minimal dari kayu dolken dan tidak diperkenankan memakai bambu.
3. LINGKUP DAN MACAM PEKERJAAN
 Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk menyelesaikan pekerjaan
ini.
 Pekerjaan meliputi :

NO. KEKUATAN BETON JENIS PEKERJAAN KETERANGAN


a b c d

K-175 Pondasi,Sloof, Kolom Praktis dan Ukuran dan bentuk (Lihat


1
Balok Detail Gambar)
(Non Struktural)

4. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
a. Syarat-syarat cetakan untuk beton
 Cetakan (bekesting) harus bermutu baik yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
 Toleransi-toleransi memenuhi ketentuan PBI.
b. Segala cacat pada permukaan beton yang telah dicor, harus diplester dengan campuran
perekat sedemikian rupa sehingga sesuai warna tekstur dan rupanya dengan permukaan
yang berdekatan.
c. Pemberitahuan tentang pelaksanaan pengecoran
 Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian utama dari
pekerjaan, Pemborong harus memberitahu Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
d. Pengecoran
 Pengecoran ke dalam cetak harus selesai sebelum adukan mulai mengental, yang dalam
keadaan normal biasanya dalam waktu 30 menit.
 Pengecoran suatu unit atau bagian dari pekerjaan harus dilanjutkan tanpa berhenti dan tidak
boleh terputus tanpa adanya persetujuan Konsultan Pengawas.

4. PEK. COR BETON TUMBUK LANTAI TEBAL 5 CM


 Untuk cor beton tumbuk lantai dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
 Buat adukan untuk cor beton tumbuk lantai dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl.
 Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang cor beton tumbuk lantai sudah terdapat urugan
pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
 Bersihkan lokasi yang akan dipasang cor beton tumbuk lantai dari sampah atau kotoran.
 Pasang patok dan leveling lantai yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan.
Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai
kerja.
 Tuangkan adukan cor beton tumbuk lantai ke area melalui talang cor atau ember.
 Adukan cor beton tumbuk lantai diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan tarikan
benang dari patok level satu dengan yang lainnya.

D. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


1. PEK. PLESTERAN DINDING CAMP. 1PC : 4PS
 Pekerjaan plesteran dinding dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau
pasangan dinding Batako telah disetujui oleh Direksi Lapangan sesuai uraian dan syarat
pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.
 Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk gambar Arsitektur
terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran tebal/ tinggi / peil dan
bentuk profilnya.
 Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting dan
kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu dan semua lubang-lubang bebas pengikat bekisting
atau form tie harus tertutup aduk plester.
 Untuk bidang pasangan dinding dan beton bertulang yang akan difinish dengan cat dipakai
plesteran halus (acian diatas permukaan plesterannya).
 Untuk dinding tertanam didalam tanah harus diberaben dengan memakai spesi kedap air.
 Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya diberi alur-alur garis
horizontal atau diketrek (scrath) untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap finishingnya,
kecuali untuk yang menerima cat.
 Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding/ kolom yang dinyatakan
dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang diminta gambar.
 Tebal plesteran 2 cm, jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu
dan memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian pekerjaan yang diijinkan Perencana.
 Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam satu bidang datar,
harus diberi naat (tali air)dengan ukuran 0,7 cm dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada petunjuk lain
didalam gambar.
 Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau cembung bidang tidak
melebihi 5mm untuk setiap jarak 2m. Jika melebihi, Kontraktor berkewajiban memperbaikinya
dengan biaya atas tanggungan Kontraktor.
 Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba-
tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari
terik matahari langsung dengan bahan-bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air
secara cepat.
 Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harus dibongkar
kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi Lapangan dengan biaya
atas tanggungan Kontraktor.
 Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus selalu menyiram dengan air
sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.
 Selama pemasangan dinding / beton bertulang belum difinish, Kontraktor wajib memelihara
dan menjaganya terhadap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab Kontraktor dan wajib
diperbaiki.
 Bagian – bagian yang perlu dilakukan benangan adalah bagian keliling pertemuan antara
plesteran dengan kusen, benangan listplank, interior serta mainan yang telah ditentukan atau
dapat dilihat pada gambar yang ada.

2. PEK. ACIAN DINDING


 Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
 Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk memperoleh hasil acian
yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen, permukaan acian sebelum mengering
digosok dengan menggunakan kertas gosok.

3. PEK. PENUTUP LANTAI PASANGAN KERAMIK UK. 50/50 CM


 Pemasangan keramik untuk pola, tipe dan ukurannya harus sesuai dengan gambar kerja dan
petunjuk Pengawas Lapangan.
 Setelah dasar lantai / dinding siap, maka keramik yang akan dipasang diseleksi sesuai dengan
warna-warna yang sama. Apabila diperlukan pemotongan dilaksanakan dengan rapi dengan
memakai mesin pemotong dan pinggirannya diasah dengan batu pengasah.
 Sebelum pemasangan, keramik harus direndam air hingga tercapai kondisi jenuh air untuk
menghindari pengeringan adukan mortar/spesi yang terlalu cepat.
 Keramik dan stepnozing keramik dipasang dengan menggunakan adukan mortar 1PC : 4PS
dalam perbandingan volume. Pemasangan dengan jalur-jalur (joints) yang lurus dan apabila
terjadi ketidakteraturan jalur diisi dengan pasta semen. Sesudah cukup kering keramik dicuci
dengan lap basah sampai bersih, dan apabila ada bagian-bagian yang lepas harus cepat
diperbaiki.
 Selama pemasangan dan sebelum kering yang cukup, lantai harus dihindari dari injakan dan
gangguan lain. Kotoran-kotoran dan lainnya yang menempel pada permukaan lantai / dinding
harus segera dibersihkan sebelum menjadi kering.
Pemasangan keramik lantai / dinding yang tidak lurus atau tidak rata atau cacat atau tidak
sesuai gambar kerja dapat dilakukan perintah pembongkaran oleh Pengawas Lapangan, dan
biaya yang timbul akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi tanggung Kontraktor.

E. PEKERJAAN ATAP
1. PEK. PAS. TIANG BESI HOLLOW 3,75X3,75 CM + CAT
2. PEK. KUDA-KUDA DAN RANGKA ATAP BESI HOLLOW 3,75X3,75 CM + CAT
 Sebelum kontraktor menyediakan stock untuk dipasang, seyogianya contoh bahan ini
diperlihatkan dulu kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.
 Sebelum memasang atap seng metal, perlu memastikan bahwa pada rangka atap sudah
terdapat penyangga atap yang biasa dikenal dengan sebutan reng. Dimana alat ini digunakan
sebagai alat pendukung atap sehingga pemasangan atap dapat bertahan lama serta kuat dan
tidak mudah copot.
 Ketika semuanya sudah terpasang dengan benar, barulah proses pemasangan atap dapat
dilakukan. Dengan menggunakan paku, Letakkan lembaran atap seng tersebut pada
penyangga yang sebelumnya telah dibuat. Ketika posisi sudah dinilai tepat, atap bisa segera di
paku. Lakukan pada seluruh bagian atap.

2. PEK. PAS. ATAP SENG SPANDEK WARNA


3. PEK. PAS. NOK METAL
 Bahan Penutup Atap ; Atap Seng Metal Colour yang berkualitas baik, sistem pemasangannya
bedasarkan gambar kerja dan petunjuk dari pabrik tersebut.
 Sedapat mungkin tidak melakukan penyambungan pada setiap lajurnya.
 Sistim pemasangan :
 Sistim pemasangan mengikuti arah kemiringan dan sebelum dipasang harus dicek / ditimbang
(elevasi) rata dan tidak bergelombang pada permukaan.
 Sambungan antara atap yang saling bersinggungan harus sesuai dengan petunjuk teknis
pemasangan jenis atap yang digunakan.
Pekerjaan atap dianggap selesai apabila semua bekas -bekas guntingan telah dibersihkan.

4. PEK. PAS. LISTPLANK PAPAN 2/20 KAYU ULIN


Pemasangan lisplank kayu :
 Papan lisplank dipaku pada rangka listplank
 Pada sambungan papan lisplank dibuat sambungan bibir lurus.
 Setelah selesai pemasangan tahap berkutnya yaitu dilakukan pendempulan dan pengecatan.

F. PEKERJAAN PENGECATAN
1. PEK. PENGECATAN DINDING TEMBOK
 Pekerjaan Cat Dinding dan Plafond
 Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran
bangunan dan atau bagian-bagian yang lain yang ditentukan gambar.
 Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat khusus luar setara merk Avitex
atau yang setara warna ditentukan Direksi Lapangan.
 Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis merk Avitex atau yang
setara warna ditentukan Direksi Lapangan.
 Metode atau cara pengecatan harus mengikuti prosedur dan spesifikasi yang telah
ditentukan oleh produsen cat yang bersangkutan.
Aplikator pengecatan adalah pihak yang ditunjuk atau disetujui produsen cat yang
bersangkutan agar garansi produksi (bila ada ) tetap berlaku.
 Untuk warna-warna yang jenis, kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng
dengan nomor pencampuran (batch number) yang sama.
 Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata,
licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-
pengotoran.

2. PEK. CAT KILAP LISTPLANK


 Pekerjaan Cat Kayu
 Yang termasuk dalam pekerjaan cat kayu adalah kusen dan daun pintu atau jendela,
dan atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
 Cat yang digunakan Merk Avitex atau yang setara, warna ditentukan Direksi
Lapangan setelah melakukan percobaan pengecatan.
 Metode atau cara pengecatan harus mengikuti prosedur dan spesifikasi yang telah
ditentukan oleh produsen cat yang bersangkutan.
 Aplikator pengecatan adalah pihak yang ditunjuk atau disetujui produsen cat yang
bersangkutan agar garansi produk (bila ada) tetap berlaku.
 Setelah pengecatan selesai, bidang cat tertentu,utuh, rata, tidak ada bintik-bintik atau
gelembung udara dan bidang cat dijaga terhadap pengotoran.

G. PEKERJAAN PEMBUATAN ALAT PERMAINAN EDUKASI (APE) LUAR RUANGAN


1. ALAT PERMAINAN SELUNSURAN (PEROSOTAN) (BAHAN BESI DAN PLASTIK FIBER)
2. ALAT PERMAINAN MANGKOK PUTAR (BAHAN BESI )
3. ALAT PERMAINAN JEMBATAN GANTUNG (BAHAN BESI )
4. ALAT PERMAINAN PANJATAN JARING (BAHAN BESI DAN TALI)
5. ALAT PERMAINAN BOLA DUNIA (BAHAN BESI)
 Sebelum kontraktor menyediakan stock untuk dipasang, seyogianya contoh bahan ini
diperlihatkan dulu kepada pengawas untuk mendapatkan persetujuannya.
 Sebelum memasang Alat Permainan, perlu memastikan bahwa pada Alat Permainan sudah
terdapat penyangga. Dimana alat ini digunakan sebagai alat pendukung atap sehingga
pemasangan Alat Permainan dapat bertahan lama serta kuat dan tidak mudah copot.
 Ketika semuanya sudah terpasang dengan benar, barulah proses pemasangan Alat Permainan
dapat dilakukan. Ketika posisi sudah dinilai tepat, Alat Permainan bisa segera di Cor. Lakukan
pada seluruh bagian Alat Permainan.

6. PEK. COR BETON TUMBUK LANTAI TEBAL 10 CM BAWAH ALAT PERMAINAN


 Untuk cor beton tumbuk lantai dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
 Buat adukan untuk cor beton tumbuk lantai dengan campuran adukan 1PC : 3Psr : 5Krl.
 Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang cor beton tumbuk lantai sudah terdapat urugan
pasir dengan ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
 Bersihkan lokasi yang akan dipasang cor beton tumbuk lantai dari sampah atau kotoran.
 Pasang patok dan leveling lantai yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan ketebalan.
Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk leveling lantai
kerja.
 Tuangkan adukan cor beton tumbuk lantai ke area melalui talang cor atau ember.
 Adukan cor beton tumbuk lantai diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan tarikan
benang dari patok level satu dengan yang lainnya.

G. P E N U T U P

A. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini pada penjelasan kerja ternyata
diperlukan akan dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Kerja.
B. Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan, akan
dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas dengan Kontraktor dan bila diperlukan akan
dibicarakan bersama Pemberi Tugas.
C. PPK tidak menyediakan Layanan dan Fasilitas pada Penyedia barang/jasa.

Nanga Bulik, 18 Agustus 2022


Mengetahui / Menyetujui :
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Kabupaten Lamandau

FRIARAIYATINI, SKM, M. Kes


NIP. 19700430 199401 2 004

Anda mungkin juga menyukai