I. LATAR BELAKANG
Penyediaan air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar dan hak sosial ekonomi
masyarakat yang harus dipenuhi oleh Pemerintah, baik Pemerintah Daerah maupun
Pemerintah Pusat. Ketersediaan air minum merupakan salah satu penentu peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Diharapkan dengan ketersediaan air minum yang mencukupi
dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sehingga dapat terjadi peningkatan
pertumbuhan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, penyediaan sarana dan prasarana air
minum menjadi salah satu kunci dalam pengembangan ekonomi wilayah.
Sebagaimana diamanahkan pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) ditargetkan akses aman air minum 100 persen pada tahun 2019
mendatang. Target tersebut menjadi tantangan tersendiri , terutama bagi Pemerintah Kota
Balikpapan. Pemerintah Kota Balikpapan telah memiliki Perusahaan Daerah yang
menangani air minum akan tetapi persen pelayanan air bersih yang dilakukan oleh PDAM
Kota Balikpapan sampai tahun 2014 mencapai 77 %. Kondisi geografis, topografi dan
geologis yang berbeda disetiap wilayah di Kota Balikpapan, menyebabkan ketersediaan air
baku dan kondisi pelayanan air minum yang berbeda pada masing-masing wilayah. Untuk itu
dibutuhkan suatu konsep dasar yang kuat guna menjamin ketersediaan air minum bagi
masyarakat sesuai dengan tipologi dan kondisi di daerah tersebut.
Bukan hanya RPJMN saja tetapi Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 dan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 18/PRT/M/2007 mengamanatkan
Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah harus melaksanakan Pengembangan SPAM yang
bertujuan untuk membangun, memperluas dan /atau meningkatkan sistem fisik (teknik) dan
non fisik (kelembagaan, manajemen, keuangan, peran serta masyarakat dan hukum) dalam
kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menuju
keadaan yang lebih baik.
Guna melaksanakan amanah tersebut, diperlukan Rencana Induk Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (RI-SPAM) yang dapat menjadi dasar terencananya suatu program
pelaksanaan Sistem Penyediaan Air Minum yang menyeluruh, berkelanjutan dan terarah.
Selain itu dengan adanya Rencana Induk Pengembangan SPAM yang memenuhi syarat
peraturan yang berlaku, maka pengembangan SPAM di suatu lokasi/kawasan akan
menjamin keberfungsian dan keberlanjutan sistem SPAM yang sistematis dan melakukan
sikronisasi perencanaan yang disusun oleh PDAM, swasta, masyarakat dan pemerintah.
II.2.Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjadi dasar perencanaan suatu program
pelaksanaan Sistem Penyediaan Air Minum yang menyeluruh, berkelanjutan dan terarah
dalam waktu 20 (dua puluh) tahun kedepan.
II.3.Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Teridentifikasinya kondisi eksisting Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dilakukan
oleh PDAM Kota Balikpapan, swasta, masyarakat dan pemerintah dalam bentuk
perpipaan dan non perpipaan - terlindungi .
2. Terangkumnya perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dimiliki oleh
PDAM Kota Balikpapan dan swasta.
3. Tersedianya data kebutuhan masyarakat yang belum dilayani air bersih di Kota
Balikpapan dengan penggolongan terdiri dari kelompok MBR (Masyarakat
Berpenghasilan Rendah) dan Non MBR pada masing-masing kelurahan.
4. Tersedianya peta eksisting dan rencana sistem penyediaan air minum dengan
skala 1 :50.000 ukuran A0.
5. Tersusunnya rencana program, kebijakan, strategi, manajemen, upaya-upaya dan aspek
kelembagaan serta pembiayaan dari berbagai sumber pendanaan secara partisipatif dan
sinergis dengan dokumen perencanaan baik spasial, sektoral maupun kebijakan lain di
Kota Balikpapan
6. Tersusunnya dokumen Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum Kota Balikpapan
Tahun 2016 2036
IV.RUANG LINGKUP
IV.1. Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah kegiatan ini adalah wilayah Kota Balikpapan secara keseluruhan
yang terdiri dari 6 (enam) kecamatan dan 34 (tiga puluh empat) kelurahan dengan luas
wilayah Kota Balikpapan seluas 500,3 Ha.
Rencana Jaringan meliputi perencnaan sistem transmisi air minum dan distribusi
meliputi reservoir, jaringan pipa distribusi dan tata letak, baik untuk SPAM jaingan
perpipaan maupun SPAM bukan jaringan perpipaan;
Program dan kegiatan pengembangan dalam penyusunan rencana induk meliputi
identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan, perkiraan kebutuhan air
dan identifikasi air baku;
Kriteria dan standar pelayanan, mencakup kriteria teknis yang dapat diaplikasikan
dalam perencanaan yang sudah umum digunakan, namun jika ada data hasil
survey maka kriteria teknis menjadi bahan acuan. Standar pelayanan seperti
tingkat pelayanan, cakupan pelayanan dan jenis pelayanan yang dapat ditawarkan
ke pelanggan;
Rencana sumber dan alokasi air baku, dari sekian banyak sumber air baku yang
ada, dibuat skala prioritas penggunaan sumber air tersebut, dan harus sudah
mendapat izin tertulis (SIPA/Surat Izin Pemakaian Air) dari instansi terkait.
Kebutuhan kapasitas air baku disusun untuk menentukan rencana alokasi air baku
yang dibutuhkan untuk SPAM yang direncanakan;
Rencana keterpaduan dengan Prasarana dan Sarana (PS) Sanitasi adalah bahwa
penyelelnggaraan pengembangan SPAM dan PS sanitasi memperhatikan
keterkaitan satu dengan yang lainnya dalam setiap tahapan penyelenggaraan,
terutama dalam upaya perlindungan terhadap baku mutu sumber air baku.
Keterpaduan SPAM dengan PS sanitasi dilaksanakan berdasarkan priritas adanya
sumber air baku;
Rencana Pembiayaan dan pola investasi, berupa indikasi besar biaya tingkat awal,
sumber dan pola pembiayaan. Perhitungan biaya tingkat awal mencakup seluruh
komponen pekerjaan perencanaan, pekerjaan konstruksi, pajak, pembebasan
tanah dan perizinan;
Rencana Pengembangan Kelembagaan
e. Peta dengan skala 1 : 5.000, ukuran A0 antara lain :
Peta Kondisi eksisting dan rencana pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
baik yang dilakukan PDAMKota Balikpapan, swasta/Pengembang dan masyarakat
dalam bentuk perpipaan dan non perpipaan terlindungi
IV.3. Lingkup Metodologi
Ruang lingkup metodologi berpedoman pada ketentuan teknis yang berlaku guna mencapai
maksud, tujuan dan sasaran kegiatan. Secara umum metodologi yang diharapkan adalah :
1. Menjelaskan proses kegiatan secara sistematis disertai alur kerjanya;
2. Menjelaskan tahapan kerja per sub item pekerjaan;
3. Menjelaskan standard, aturan, pedoman yang akan dipakai pada perencanaan;
4. Menjelaskan jenis peralatan yang digunakan untuk menunjang pekerjaan;
5. Menjelaskan produk yang akan dihasilkan dari pekerjaan;
6. Diperkenankan, bahkan dinilai positif apabila ada inovasi penambahan lingkup pekerjaan
yang bertujuan untuk memperkuat hasil dari pekerjaan.
IV.4.Lingkup Waktu
Waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 6 (enam) bulan atau 180 (seratus delapan puluh)
hari kalender, terhitung sejak ditanda-tangani Surat Perintah Mulai Kerja, dengan jadwal
rencana pelaksanaan kegiatan sebagai berikut :
No
Bulan
Kegiatan
II
III
IV
VI
1.
Persiapan
2.
3.
4.
Laporan
Report)
5.
6.
7.
8.
9.
Rekomendasi
10.
11.
12.
Pendahuluan
(Inception
V.PENDANAAN
Sumber pendanaan pekerjaan ini adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kota Balikpapan Tahun Anggaran 2015.
No.
Nama
Pendidikan
(Minimal)
Pengalaman
Dibidanganya
1 org
S-2 Teknik
Lingkungan
S-2 = minimal 6
tahun
(SKA
Teknik
Lingkungan
(Ahli
Madya))
S-1 = minimal 10
tahun
(SKA
Perencanaan
Wilayah dan Kota
(Ahli Madya)) atau
S-2 = minimal 5
tahun
(SKA
Perencanaan
Wilayah dan Kota
(Ahli Madya))
S-1 = minimal 10
tahun (SKA Teknik
Air
Minum
(Ahli
Madya)) atau
S-2 = minimal 5
tahun (SKA teknik
Air
Minum
(Ahli
Madya))
S-1 = minimal 10
tahun
S-2 = minimal 5
tahun
S-1 = minimal 10
tahun
S-2 = minimal 5
tahun
Jumlah
A.
1.
Tenaga Ahli
Ahli Teknik
Penyehatan/Teknik
Lingkungan
2.
Ahli Pengembangan
Prasarana & Sarana
Wilayah
1 org
S-1 Planologi
3.
Ahli hidraulik
1 org
S-1 Sipil
4.
Ahli Teknik
Hidrologi/geohidrologi
1 org
S1 Teknik
Geologi
5.
Ahli Ekonomi
1 org
S-1 Bidang
Ekonomi
B.
1.
2.
3.
3.
Tenaga Pendukung
Administrasi
Operator Komputer
Operator CAD
Surveyor
1 org
2 org
1 org
3 org
SMK/sederajat
SMK/sederajat
SMK/sederajat
SMK/sederajat
Terampil
Terampil
Terampil
Terampil
Catatan :
Pendidikan tenaga ahli berasal dari Perguruan Tinggi Negeri/Swasta yang telah diakreditasi
oleh instansi yang berwenang dan lulus ujian negara, atau Perguruan Tinggi Luar Negeri
yang ijazahnya telah disyahkan/diakui oleh instansi pemerintah yang berwenang di bidang
Pendidikan Tinggi, serta berpengalaman dalam kegiatan/pekerjaan yang akan dilaksanakan
atau sejenisnya.
ringkas (executive summary) di muat pada kertas minimal ukuran A4 atau disesuaikan
dengan format penyajian dengan jumlah sebagaimana tersebut dalam RAB terlampir.
2015
Menyetujui,
Kuasa Pengguna Anggaran,
Arfiansyah
Penata Tk. I / IIID
NIP. 19731124 200003 1 006
Mengetahui,
KEPALA BAPPEDA KOTA BALIKPAPAN