1 PENDAHULUAN
Kebutuhan akan air minum terus meningkat seiring dengan pertambahan populasi
penduduk, hal ini mendorong untuk dilakukan kajian tentang pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Kewajiban untuk mengembangkan SPAM
tersebut pada dasarnya adalah merupakan tanggung jawab pemerintah daerah
kabupaten/kota (pemkab/kota). Namun mengingat masih sangat terbatasnya
sumber daya manusia yang ada di daerah tingkat dua (kabupaten/kota), maka baik
pemerintah pusat maupun pemerintah tingkat satu (provinsi) harus dapat
memberikan dukungan dan bantunan teknis pembinaan yang tepat dan sesuai
dengan kebutuhan dari daerah tersebut. Pada dasarnya pemerintah pusat maupun
pemerintah tingkat satu (provinsi) harus mendorong dalam upaya melaksanakan
penyelenggaraan SPAM secara optimal, menyeluruh, berkelanjutan dan dilakukan
secara terpadu dengan sarana dan prasarana sanitasi pada setiap tahapan
penyelenggaraannya.
Pengembangan suatu wilayah ditentukan oleh banyak faktor baik yang sifatnya
alamiah maupun hasil rekayasa manusia, seperti potensi sumber daya alam,
sumber daya manusia, ketersediaan infrastruktur, kendala fisik seperti kesuburan
tanah, tingkat kerawanan akan bencana, dan yang lainnya. Hal-hal tersebut
menyebabkan perbedaan kemampuan suatu daerah untuk berkembang, sehingga
ada suatu daerah yang lebih maju atau pesat perkembangannya dibandingkan
daerah lainnya.
Pemenuhan sumber daya tersebut apabila dikaitkan dengan UU No. 7 Tahun 2004
tentang Sumber Daya Air dan PP 16 Tahun 2005 tentang Sistem Penyediaan Air
Minum dan Permen Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat no 27/PRT/M/2016
maka untuk penyediaan prasarana tersebut harus mengacu terhadap unsur
kualitas, kuantitas, dan kontinuitas sesuai dengan program Pemerintah pusat yang
tertuang dalam RPJM Nasional tahun 2020 – 2024 yaitu Meningkatkan Akses Air
Minum Layak Pada Tahun 2024 Menjadi 100% dan Program SDGs (Sustainable
Development Goals).
Melihat potensi yang ada di Kabupaten Musi Rawas Utara potensi UPTD SPAM
Kabupaten Musi Rawas Utara saat ini, masih terdapat idle capacity yang cukup
besar. Total kapasitas sistem terpasang yang digunakan dari 7 (tujuh) sistem yang
ada yaitu 140 lt/det, sedangkan kapasitas produksi saat ini mecapai 100 lt/det dan
kapasitas distribusi total 100 lt/det, sehingga apabila dilihat dari kapasitas sumber
yang ada dengan kapasitas produksi, masih terdapat sisa pada sumber sebesar 40
lt/det.
Laporan Draft Akhir BAB
1-2
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)
Kabupaten Musi Rawas Utara
Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada tersebut, dan untuk pencapaian visi
yang sudah di tetapkan, maka perlu disusun Rencana Induk Sistem Pengembangan
Air Minum (RI-SPAM) guna menentukan program yang dibutuhkan untuk
pencapaian target pelayanan SPAM yang terukur pada setiap tahapan rencana (per
5 tahun).
a. Maksud
Maksud dari penyusunan Rencana Induk Sistem Pengembangan Air Minum
(RISPAM) di Kabupaten Musi Rawas Utara adalah dalam rangka untuk
menunjang peningkatan pelayanan air minum sejalan dengan program SDGs
(Sustainable Development Goals) dimana setengah dari penduduk yang belum
memperoleh pelayanan air minum yang aman dapat memperoleh akses
pelayanan air minum.
b. Tujuan
Tujuan dari Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum adalah
sebagai berikut :
1. Menyusun rencana induk yang merupakan tahap awal
perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan
perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum yang sesuai
dengan kualitas kesehatan pada satu periode yang dibagi dalam
beberapa tahapan dan memuat komponen utama sistem beserta
dimensi-dimensinya.
2. Merencanakan sistem jaringan perpipaan dan non perpipaan,
program dan kegiatan pengembangan, kriteria dan standar
pelayanan, rencana sumber alokasi air baku, rencana
keterpaduan dengan PS Sanitasi, rencana pembiayaan dan pola
investasi, serta rencana pengembangan kelembagaan dalam
sistem penyediaan air minum yang sesuai dengan kualitas
kesehatan.
1.3. Sasaran
Sasaran dari kegiatan yang akan dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah :
11. Menyusun materi rencana induk air minum dengan memperhatikan rencana
pengelolaan sumber daya air, rencana tata ruang wilayah, kebijakan dan
strategi Penyelenggaraan SPAM.
1.5. Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah dokumen Rencana Induk Sistem
Pengembangan Air Minum (RI-SPAM) Kabupaten Musi Rawas Utara yang siap
ditindaklanjuti oleh Penyelenggara SPAM Pemerintah Kabupaten Musi Rawas
Utara untuk menjadi dokumen Legal Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara.
Dalam subtansinya telah tercakup sasaran dari kegiatan yang akan dicapai dalam
pelaksanaannya antara lain :
1. Laporan Pendahuluan, yang terdiri dari Ruang lingkup dan latar belakang
kegiatan, Metodologi, Rencana dan jadwal kegiatan, yang diserahkan selambat
- lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak ditandatangani SPMK.
2. Laporan Antara, yang terdiri dari draft kerangka acuan kajian kebutuhan air
bersih, kajian potensi sumber-sumber air baku, inventarisasi data infrastruktur
SPAM existing, studi kelayakan pembangunan IKK SPAM baru, yang diserahkan
selambat - lambatnya 90 (sembilan puluh lima) hari kalender sejak
ditandatangani SPMK.
3. Laporan Akhir, yang terdiri dari dokumen draft kajian kebutuhan air bersih,
kajian potensi sumber-sumber air baku, inventarisasi data infrastruktur SPAM
existing, studi kelayakan pembangunan IKK SPAM baru, yang diserahkan
selambat - lambatnya 150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak
ditandatangani SPMK.
4. Dokumen RISPAM dan feasibility study SPAM di Kab. Musi Rawas Utara/
5. Pemetaan dalam format GIS / Program terkait untuk jaringan perpipaan
existing dan rencana peningkatan jaringan perpipaan dalam pemenuhan idle
capacity dari IKK SPAM terbangun di Kab. Musi Rawas Utara.
6. Hardisk external 1 buah untuk mengumpulkan soft copy dokumen RISPAM
dan feasibility study SPAM di Kab. Musi Rawas Utara serta peta dalam format
GIS untuk jaringan perpipaan existing dan rencana peningkatan jaringan
perpipaan dalam pemenuhan idle capacity dari IKK SPAM terbangun.
1.6. Otorisasi
Otorisasi dari pelaksanaan penyusunan RISPAM ini menjadi tanggung jawab Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Musi Rawas Utara yang dalam
pelaksanaannya akan berkoordinasi dengan BAPPEDA Kabupaten Musi Rawas
Utara dan instansi/SKPD lainnya yang berkaitan dengan program pengembangan
Air Minum Kabupaten Musi Rawas Utara. Untuk pelaksanaan penyusunan
dokumen ini dilakukan oleh tim dari Pengelola Air inum Kabupaten Musi Rawas
Utara sendiri.
Di dalam RI-SPAM, hal yang perlu dikutip pada bagian ini untuk dijadikan arahan
pengembangan kebijakan dan strategi pengembangan SPAM adalah bagian
Rencana Pengembangan SPAM yang terdiri dari:
a. Kebijakan, Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah;
b. Rencana Sistem Pelayanan;
c. Rencana Pengembangan SPAM; dan
d. Rencana Penurunan Kebocoran Air Minum.
Sebagai acuan dalam penyusunan rencana induk sistem pengembangan air minum
adalah :
a. UU Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air.
b. UU No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
c. PP - No.16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan SPAM.
d. PP No. 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan Penerapan Sistem
Penyediaan Air Minum.
e. PP No. 42 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air.
f. Permen PU No. 12/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan
Pengembangan SPAM.
g. Permen PU No. 01/PRT/M/2009 Tentang Penyelenggaraan Pengembangan
SPAM Bukan Jaringan Perpipaan.
h. Permen PUPR No. 27/PRT/M/2016 Tentang Penyelenggaraan Sistem
Penyediaan Air Minum.
Lokasi pekerjaan Rencana induk sistem penyediaan air minum dan Feasibility Study
adalah di Kabupaten Musi Rawas Utara
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan secara ringkas mengenai latar belakang, maksud dan tujuan,
keluaran dari kegiatan ini, otorisasi, landasan hukum dan ruang lingkup kegiatan
dalam Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengembangan Air Minum Kabupaten
Musi Rawas Utara