Anda di halaman 1dari 6

2.1.

UMUM

LAUT terdalam, demikian arti kata sorong dalam bahasa Biak.


Orang Biaklah yang pertama kali menemukan daerah Sorong sebelum
Belanda tiba di Papua. Di masa selanjutnya, sebuah perusahaan minyak
Belanda memulai eksploitasi minyak di Klamone dan membangun
permukiman di Sorong. Sejak itu, Sorong yang letaknya berada di Kepala
Burung Pulau Papua menjadi pusat kegiatan dan pintu gerbang masuk
dan keluar Papua.

Usia Kota Sorong masih relatif muda. Baru 6 ( enam ) tahun sejak
ditetapkan sebagai kota pada 28 Februari 2000. Namun, perannya
sebagai pusat kegiatan perekonomian sudah dikenal sejak masih menjadi
bagian dari Kabupaten Sorong, bahkan jauh sebelum itu. Berbagai
julukan kerap terdengar, mulai dari kota minyak, kota niaga, hingga kota
pintu masuk ke Papua.

Letaknya yang berada di Kepala Burung menjadikan Kota Sorong


strategis sebagai pintu gerbang Papua. Semua itu tergambar pada
lambang kota yang diwujudkan dalam rupa bangunan gedung bertingkat
warna putih dan di depannya terdapat gambar kapal laut. Gambar itu

Bante k Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan Kota Sorong II-1


selain diartikan sebagai pintu gerbang masuk dan keluar kapal laut ke
Papua, juga sebagai kota perdagangan, industri, dan jasa.

2.2. LETAK GEOGRAFIS KOTA SORONG

Kota Sorong terletak pada posisi di bawah garis katulistiwa , antara


1310 15’ BT dan 00 54’ LS. Batas – batas geografis Kota Sorong adalah
sebagai berikut :
- Sebelah barat : Selat Dampir
- Sebelah Utara : Distrik Makbon dan Selat Dampir
- Sebelah Timur : Distrik Makbon Kabupaten Sorong
- Sebelah Selatan : Distrik Aimas Kabupaten Sorong, Distrik Salawati
Kabupaten Raja Ampat.
Peta kota Sorong dapat dilihat ada gambar 2.1.

2.3. LUAS KOTA SORONG

Kota Sorong terbagi menjadi dua kecamatan/distrik yaitu


Kecamatan Sorong Barat dan Kecamatan Sorong Timur. Kecamatan
Sorong Barat meliputi wilayah dengan luas 495 Km2, dan Kecamatan
Sorong Timur 610 Km2 dengan demikian luas wilayah Kota Sorong adalah
1.105 Km2.

2.4. KEADAAN IKLIM

Dengan posisi Kota Sorong dibawah garis katulistiwa, suhu


sepanjang tahun 2003 tidak banyak bervariasi. Berdasarkan catatan
Badan Metereologi dan Geofisika di stasion jefman pada ketinggian 3
meter di atas permukaan laut, suhu udara minimum di Kota Sorong

Bante k Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan Kota Sorong II-2


sekitar 23,10 Celsius dan suhu udara maksimum sekitar 33,7 0 Celsius.
Curah hujan tercatat 2.911 mm, curah hujan cukup merata sepanjang
tahun , tidak terdapat bulan tanpa hujan. Banyaknya hari hujan setiap
bulan antara 9 – 27 hari, kelembaban hujan rata – rata tercatat 84 %.

2.5. PENDUDUK

Jumlah penduduk Kota Sorong pada tahun pada tahun 2003


tercatat 141.836 jiwa. Sekitar 53 % dari total penduduk adalah laki-laki ,
sisanya adalah 47 % perempuan .
Dilihat dari struktur umurnya , komposisi penduduk kota Sorong
tergolong muda .Prosentasi penduduk pada kelompok umur muda lebih
besar dari pada kelompok umur tua. Pada kelompok umur 0 – 4 tahun
tercatat 12,5 persen penduduk sedangkan pada kelompok umur 75 tahun
atau lebih tercatat 0,31 %.

2.6. GEOLOGI

Secara umum daerah Sorong dan sekitarnya ditempati oleh


berbagai jenis batuan yang termasuk dalam beberapa blok ( terrain )
yaitu blok Tamran di bagian Utara. Blok Sistem Sesar Sorong dan Blok
Kemun di bagian selatan.

Batuan terobosan diorit, lava, breksi lava, tufa andesittik sampai


basaltic serta batuan ultramafik berupa piroksinit, gabro dan basal,
membentuk daerah perbukitan bergelombang di bagian utara kota
Sorong.

Bante k Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan Kota Sorong II-3


Di bagian selatan searah garis pantai berupa pasir, kerikil, Lumpur
dan gambut membentuk daerah dataran pantai, sedangkan kearah timur
pada daerah perbukitan berupa konglomerat dengan sisipan batu pasir
dan batu lempung. Jenis batuan tersebut umumnya telah terkekarkan,
bersifat kompak dan keras.

2.7. INDUSTRI

Sektor industri memang berkembang pesat di sini. Tenaga kerja


yang terlibat di sektor ini pun jumlahnya tidaklah sedikit. Sebanyak 349
unit usaha yang bergerak di sektor industri pengolahan mampu
melibatkan 2.309 tenaga kerja. Industri besar yang berjumlah 43 unit
usaha menyerap 1.173 orang, di antaranya berupa perusahaan minyak
dan usaha perikanan tangkap.

Industri sedang yang jumlahnya 224 unit usaha dengan 940 tenaga
kerja, bidang usaha yang digeluti lebih bervariasi. Selebihnya, sebanyak
82 unit usaha merupakan industri kecil dengan 196 tenaga kerja.
Banyaknya industri yang berkembang di kota ini terlihat dari
kontribusinya yang menempati urutan pertama, sebesar Rp 148,78 miliar
atau 26,5 persen bagi kegiatan ekonomi Kota Sorong tahun 2001. Tak
salah bila kota ini menyandang nama kota niaga atau industri.

2.8. UTILITAS KOTA

Bante k Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan Kota Sorong II-4


Prasarana dan sarana kota merupakan kebutuhan penting dalam
upaya memenuhi kebutuhan hidup masyarakat baik di dalam kota
maupun di lingkungan sekitar kota. Kebutuhan akan prasarana kota
meliputi jaringan listrik , air bersih , saluran drainase, air limbah dan
persampahan.

Air bersih, system penyediaan air bersih kota Sorong dipenuhi


melalui sistim individual dan system komunal. Sistem individual berupa
sumur gali, sumur pantek dan sumur bor, sedangkan system komunal
dilayani melalui jaringan perpipaan PDAM dan Truk Tangki Air. Sistem
penyediaan air bersih kota Sorong memanfaatkan sungai Remu sebagai
sumber air baku dengan pengolahan air terletak di Klademak, dengan
pelanggan air minum pada akhir tahun 2003 tercatat 10.216 dengan
rincian sebagai berikut :

Rumah Tangga A 9.208 pelanggan,


Rumah Tangga B 110 pelanggan,
Instansi pemerintah 123 pelanggan,
Niaga kecil 508 pelanggan,
Niaga besar 117 pelanggan,
Industri 13 pelanggan,
Sosial Khusus 129 pelanggan,
Sosial Umum 109 pelanggan,
Pelabuhan 4 pelanggan.

Jaringan Listrik, fasilitas listrik di kota Sorong didapat/disuplai dari


PLN Wilayah X cabang Sorong dengan jumlah pelanggan sebesar 21.860
unit pelanggan pada akhir tahun 2003 dan akan selalu meningkat pada
tahun-tahun ke depan sesuai dengan perkembangan kota.

Bante k Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan Kota Sorong II-5


Drainase, system drainase di kota Sorong merupakan saluran
terbuka dan tertutup yang terdiri dari saluran primer,sekunder dan
tersier. Tingkat pelayanan masih terbatas pada pusat kota dan sekitarnya
seperti di Kampung Baru, Klademak, Remu Utara dan Remu Selatan.

Bante k Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan Kota Sorong II-6

Anda mungkin juga menyukai