Anda di halaman 1dari 12

4.1.

UMUM

Berdasarkan pemahaman Konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja


maka Konsultan perlu menyusun metodologi pelaksanaan pekerjaan,
dengan maksud agar proses pelaksanaan dan hasil dari pelaksanaan
pekerjaan dapat diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Metodologi
akan mengikuti kaidah-kaidah serta prinsip-prinsip yang sudah umum
dilakukan didalam studi-studi perencanaan termasuk didalam
perencanaan teknis dan manajemen persampahan kota Sorong. Hal-hal
khusus dapat dilengkapi kedalam metodologi dalam konteks
penyempurnaan sasaran dan hasil yang dikehendaki.

4.2. PENDEKATAN

Dalam Penyusunan Perencanaan Teknis dan Manajemen


Persampahan kota Sorong akan mengikuti patokan / pedoman yang tegas
pada Peraturan dan Kebijaksanaan Pemerintah Pusat dan Daerah, yang

Bantek Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan Kota Sorong IV-1


berhubungan dengan masalah prasarana dan sarana persampahan
perkotaan. Konsep perencanaan tersebut akan mengacu pada konsep-
konsep yang sudah ada dan informasi-informasi yang terbaru sebagai pola
pendekatan yaitu sebagai berikut :

 Studi terdahulu yang pernah dibuat akan menjadi pertimbangan


didalam pendekatan sistem yang akan diusulkan.

 Pendekatan struktural yaitu merupakan pendekatan koordinasi baik


dengan pemberi tugas maupun dengan instansi terkait di daerah,
untuk memperoleh kesepakatan dalam hasil pekerjaan.

 Pendekatan mekanisme proses yaitu merupakan pendekatan dari


tahap identifikasi, evaluasi dan analisis, penyusunan perencanaan,
dan penyelesaian terbaik sebagai hasil akhir.

 Pendekatan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, target group


dalam MDGs, serta pendekatan persyaratan teknis/kriteria desain.

 Informasi terbaru dari Pemerintah Daerah Kota Sorong, terutama


didalam kebijaksanaan kerangka perencanaan dan dukungan perizinan
bagi kegiatan-kegiatan dalam penyusunan Perencanaan Teknis dan
Manajemen Persampahan kota Sorong seperti : survei penentuan
lokasi TPA , pengukuran topografi ( pengukuran situasi ),
penyelidikan tanah ( sondir dan boring ) di lokasi TPA .

 Lokasi-lokasi yang menjadi objek dari penyusunan Perencanaan Teknis


dan Manajemen Persampahan kota Sorong yang akan dibangun,
memerlukan data-data setempat, seperti pengadaan lahan untuk
transfer depo, harga material setempat, dan upah yang berlaku.

Bantek Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan Kota Sorong IV-2


 Pola Pendanaan
Pola Pendanaan dan pelelangan yang umum di kota Sorong, dengan
maksud agar pekerjaan - pekerjaan konstruksi dapat dilaksanakan
sesuai dengan kondisi dan kemampuan Pemerintah kota Sorong.

 Persoalan Pengelolaan Persampahan

Persoalan utama pada pengelolaan sampah terjadi karena beberapa


hal, yaitu :

1. Peningkatan jumlah sampah secara signifikan akibat adanya


perubahan gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat akibat
terjadinya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi pada era orde
baru (sebelum terjadi krisis moneter tahun 1997).

2. Terjadi pertumbuhan penduduk yang tinggi di daerah perkotaan yang


membutuhkan penanganan sampah secara kolektif. Pengelolaan
secara individu (dalam arti menimbun dan membakar) semakin tidak
layak untuk lingkungan perkotaan.

3. Pertumbuhan jumlah sampah tidak diimbangi dengan


pertumbuhan pendapatan yang berasal dari masyarakat penghasil
sampah untuk mendanai pengelolaan sampah perkotaan. Selain itu,
anggaran pengelolaan persampahan yang berasal dari Pemerintah
tidak mencukupi untuk memenuhi standard pelayanan yang
diperlukan.

4. Ketersediaan lahan untuk TPA sampah yang memenuhi


persyaratan (teknis, lingkungan, sosial budaya, legalitas kepemilikan,
dan aspek keuangan) semakin terbatas.

Bantek Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan Kota Sorong IV-3


5. Peningkatan kemampuan lembaga / institusi pengelola persampahan
berjalan dengan lambat sehingga tidak mampu mengantisipasi
persolan yang timbul di masyarakat.

4.3. METODOLOGI

Metodologi merupakan langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan


yang sistematis dan terarah serta menghasilkan keluaran (output) hingga
kepada penyelesaian akhir. Adapun penerapan metodologi dalam
kegiatan pekerjaan Penyusunan Perencanaan Teknis dan Manajemen
Persampahan kota Sorong adalah sebagai berikut :

1. Persiapan

2. Identifikasi

3. Analisis

4. Penyusunan Perencanaan

5. Penyempurnaan

4.3.1.Persiapan

Pada tahap ini dilakukan pekerjaan persiapan yang dibutuhkan


dalam rangka pelaksanaan pekerjaan, seperti administrasi proyek,
mobilisasi Tim, pengarahan Tenaga Ahli, penyusuanan rencana kerja,dan
persiapan survei lapangan.

Disamping persiapan - persiapan diatas, pada tahap ini juga


dilakukan kompilasi data yang ada dan review studi (jika ada di Jakarta)

Bantek Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan Kota Sorong IV-4


yang berkaitan langsung dengan lingkup pekerjaan yang akan
dilaksanakan.

Review ini sangat penting , yaitu untuk mempelajari kembali hasil


studi atau perencanaan terdahulu yang berhubungan Perencanaan
Teknis dan Manajemen Persampahan kota Sorong. Juga akan dilakukan
dengan staf Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan
Permukinan untuk mendapatkan gambaran singkat Perencanaan Teknis
dan Manajemen Persampahan dan permasalahan serta potensi – potensi
yang ada sehingga dapat dilakukan analisis awal sebelum ke lapangan.
Dari hasil review ini akan diketahui kelebihan dan kelemahan hasil
perencanaan terdahulu dan nantinya akan dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dan pelengkap data dalam penyusunan Perencanaan Teknis
dan Manajemen Persampahan kota Sorong yang akan dilakukan. Dengan
demikian kelemahan-kelemahan dari perencanaan terdahulu dapat
diperbaiki dan sekaligus kelebihan-kelebihan perencanaan yang ada
dapat dipertahankan atau ditingkatkan.

4.3.2.Identifikasi

Dimaksudkan untuk mencari kebutuhan ataupun permasalahan


ataupun masukan-masukan atau potensi - potensi yang ada sehingga
dapat diketahui lanjutan kegiatan yang akan dilakukan. Identifikasi
dilakukan melalui koordinasi dengan instansi terkait dan survei lapangan
ke lokasi daerah perencanaan untuk mendapatkan data.

Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara observasi lapangan,


interview, dan pencatatan langsung/pengukuran (data primer), meliputi:

 Kondisi eksisting pengelolaan sampah berkaitan dengan daerah


pelayanan, timbulan sampah, komposisi dan karakteristik sampah,

Bantek Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan Kota Sorong IV-5


kondisi pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, dan
pembuangan akhir.

 Kondisi pengolahan sampah dengan metode 3 R (3 M) yang dilakukan


oleh masyarakat mauoun oleh pemerintah daerah kota Sorong.

 Survei sosial ekonomi untuk mengetahui kemauan dan kemampuan


membayar retribusi sampah.

 Identifikasi calon lokasi TPA regional yang sesuai dengan RUTRK.

Sedangkan data sekunder meliputi :

 Data kondisi wilayah studi meliputi :

Aspek Fisik , data yang diperlukan meliputi kondisi geografi,


topografi, hidrologi, klimatologi dan geologi.

Aspek Sosio Ekonomis, meliputi kepemerintahan, demografi,


distribusi kegiatan kota, rencana pengembangan tata ruang kota,
prasarana umum, anggaran Pemda untuk sector persampahan,
pendapatan per rumah tangga dan kesehatan masyarakat.

 Kondisi eksisting pengelolaan persampahan

Pengelolaan persampahan akan berkaitan dengan lima aspek, yaitu


aspek teknis operasional, aspek peraturan/hukum, aspek
kelembagaan dan manajemen, aspek pembiayaan, dan aspek peran
serta masyarakat.

- Aspek Teknis Operasional

Data-data tentang laju tombulan sampah, perkiraan jumlah sampah


yang dihasilkan masyarakat, perkiraan jumlah sampah yang terkelola

Bantek Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan Kota Sorong IV-6


oleh pengelola, proses kegiatan teknis operasional, serta jumlah dan
kualitas peralatan.

Kegiatan teknis operasional mencakup kegiatan pewadahan sampah,


pengumpulan, penampungan sementara, pengangkutan, pengolahan
sampah di tempat pembuangan akhirr, pengomposan, dan daur ulang.

- Aspek Peraturan/Hukum

Data-data tentang peraturan yang telah diberlakukan pada


pengelolaan persampahan, yang berbentuk Peraturan Pemerintah,
Peraturan Daerah, dan Surat Keputusan serta dasar peraturan lainnya
yang dipergunakan oleh manajemen kota dalam mengelola kebersihan
kota.

- Aspek Kelembagaan dan Manajemen

Data-data yang dikumpulkan mencakup tentang visi dan misi


pengelola, bentuk organisasi, struktur organisasi, uraian tugas dan tata
laksana kerja, kelengkapan kerja, sumber daya manusia (kualitas
pendidikan, dan kuantitas), perencanaan karir yang diberlakukan, dan
biaya operasi kelembagaan.

Disamping data diatas diperlukan juga pendataan pada sistem institusi


pengelolaan kebersihan non pemerintah, SDM serta tata laksana.

- Aspek Keuangan/Pembiayaan

Seluruh data-data yang berkaitan dengan pembiayaan dan pendapatan


pada pengelolaan persampahan. Pembiayaan akan mencakup biaya
operasional dan gaji, sedangkan pendapatan mencakup besar serta
sumber pendapatan (dari Pemerintah Pusat dan Daerah, retribusi dari
masyarakat).

Bantek Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan Kota Sorong IV-7


* Pendataan terhadap investasi dan operasional, perawatan kebersihan
selama 3 tahun terakhir.

* Pendataan terhadap tarif retribusi dan struktur retribusi dan iuran


kebersihan serta manajemen pengumpulannya.

- Aspek peran serta masyarakat

Mencakup data keterlibatan masyarakat pada kegiatan pengelolaan


persampahan, baik pada kegiatan teknis operasional pengelolaan
persampahan (pengumpulan sampah, pengangkutan, daur ulang,
komposting, dll) maupun pada pendanaan pengelolaan persampahan.

* Pendataan terhadap peran serta masyarakat serta upaya-upaya yang


telah dilakukan berikut analisis keberhasilannya dan kegagalannya

* Pada kunjungan/survei lapangan ke daerah perencanaan, semua data


yang diperoleh akan dikomunikasikan dengan instansi terkait
khususnya di Dinas Kebersihan dan Bappeda sehingga data yang
diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.

Setelah kunjungan/survei lapangan dan data yang diperlukan telah


terkumpul, konsultan selanjutnya akan melakukan pengolahan dan
evaluasi data .

Pada saat dilapangan ( daerah perencanaan ) konsultan juga akan


melaksanakan evaluasi meliputi :

 Evaluasi kawasan/wilayah studi di kota Sorong

 Evaluasi sistem pengelolaan persampahan

 Kebutuhan pengembangan persampahan

Bantek Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan Kota Sorong IV-8


 Evaluasi kemampuan Pemda & Swasta dalam pembiayaan prasarana &
sarana persampahan

4.3.3.Analisis

Pada tahap ini akan dilaksanakan analisis untuk mengidentifikasi


kekuatan dan kelemahan sistem pengelolaan persampahan, wilayah
perencanaan (aspek fisik, sosial ekonomi budaya dan lingkungan).
Kelemahan dan kekuatan tersebut akan digunakan sebagai salah satu
dasar untuk menyusun usulan konsep peningkatan pelayanan prasarana
dan sarana persampahan kota Sorong . Pada tahap ini juga dilakukan
proyeksi penduduk dan timbulan sampah . Selanjutnya hasil identifikasi
dan analisis tersebut akan disusun dalam bentuk formulasi masalah yang
telah dilengkapi dengan hasil evaluasi untuk menetapkan upaya yang
diperlukan untuk memperbaiki / mengatasi persoalan yang dihadapi saat
ini. Formulasi masalah dan rencana perbaikan tersebut dijadikan dasar
untuk menyusun kerangka pengembangan system pengelolaan
persampahan di kota Sorong.

Pokok-pokok substansi yang akan dianalisis antara lain : analisis


terhadap studi terkait, analisis terhadap aspek fisik kota,social ,
ekonomi, analisis terhadap pengelolaan persampahan saat ini, dan
rencana tata ruang kota.

4.3.4.Penyusunan Perencanaan

Hasil analisis tentang pengelolaan persampahan saat ini dan


formulasi masalah beserta rencana perbaikan akan digunakan untuk
menyusun Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan kota
Sorong.

Bantek Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan Kota Sorong IV-9


Konsep Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan kota
Sorong ini secara umum akan disusun berdasarkan aspek yang terlibat
dalam pengelolaan persampahan, meliputi :

a. Aspek Teknis Operasional, meliputi : tingkat pelayanan, daerah


pelayanan, penyusunan rencana tahapan pengembangan, pola
pelayanan, kebutuhan sarana dan prasarana, kegiatan daur ulang dan
pengomposan, peningkatan pengelolaan TPA eksisting , penentuan
lokasi TPA pengembangan/Regional termasuk model pembiayaan TPA
regional, perencanaan detail prasarana persampahan kota untuk
tahap mendesak 2008.

b. Aspek kelembagaan, meliputi penyusunan visi dan misi, bentuk


struktur organisasi, uraian tugas dan tata laksana, sumber daya
manusia, pelengkapan kerja.

c. Aspek Hukum/Peraturan, penyempurnaan perda termasuk untuk


kerjasama regional dan usulan penerapannya.

d. Aspek Pembiayaan/Keuangan, kebutuhan biaya investasi , operasi


dan pemeliharaan, dan penentuan retribusi.

e. Aspek peranserta masyarakat, mengembangan konsep peran serta


masyarakat untuk mendorong/meningkatkan keterlibatan masyarakat.
Pada aspek ini juga akan diusulkan penanganan persampahan berbasis
masyarakat.

4.3.5.Penyempurnaan
Setelah konsep perencanaan tersebut disusun, maka akan
dilakukan kegiatan pembahasan dengan instansi terkait dan nara sumber
yang mempunyai keahlian dan pemerhati dibidang pengelolaan
persampahan.

Bantek Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan Kota Sorong IV-10


Pada tahap ini akan disusun Laporan Akhir yang terdiri:

1. Penyusunan Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan kota


Sorong, yang meliputi tahap jangka menengah sampai tahun 2011 dan
program tahap jangka panjang sampai tahun 2015.

2. Rencana Teknik Rinci untuk tahap mendesak sampai tahun 2008 ( 2


tahun ) .

Laporan diatas dibuat/diselesaikan setelah masukan-masukan dari


Pemberi Tugas dan Pemerintah Kota Sorong dan Dinas/Lembaga terkait
serta masukan-masukan yang telah disetujui bersama pada tahapan-
tahapan sebelumnya.

Alur dan proses dalam metodologi sebagaimana disebutkan diatas


dilengkapi pada diagram 4.1. yaitu Diagram Metodologi Bantuan Teknis
Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan kota Sorong.

4.4. PERWUJUDAN METODOLOGI

Metodologi akan diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan dengan


mewujudkannya didalam rencana kerja dan manajemen pelaksanaannya,
berupa kegiatan-kegiatan dalam pekerjaan, kebutuhan waktu sesuai
dengan permintaan Kerangka Acuan Kerja, penyerahan produk-produk
yang dihasilkan, proses pembahasan serta keterlibatan tim ahli.

Pembagian tugas dan manajemen pelaksanaannya diatur dalam


struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan serta koordinasinya dengan

Bantek Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan Kota Sorong IV-11


pihak pemberi tugas dan pembagian tugas dari masing-masing ahli.
Secara rinci akan diuraikan dalam bab-bab berikut ini.

Bantek Perencanaan Teknis dan Manajemen Persampahan Kota Sorong IV-12

Anda mungkin juga menyukai