2.1 PENDEKATAN
Untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan dengan hasil yang baik, maka sebelumnya
perlu dibuat suatu pendekatan teknis agar dapat dilaksanakan secara sistematis dan
praktis, sehingga tercapai sasaran efisiensi biaya, mutu, dan waktu kerja. Maksud
pendekatan teknis disini antara lain adalah membuat pendekatan rencana pelaksanaan
pekerjaan, analisis kebutuhan personil dan jumlah man-month tenaga ahli serta analisis
kebutuhan peralatan beserta fasilitas-fasilitas lainnya.
3) Metode Akademis
Metode atau cara mendapatkan data sangat menentukan keakuratan data yang
dihasilkan. Hal ini berguna untuk mencegah ketimpangan antara kondisi yang terjadi di
lapangan dengan produk rencana yang dihasilkan. Dalam menentukan cara pengumpulan
data sangat bergantung pada data yang dibutuhkan.
1) Kegiatan Pengumpulan Data
Berdasarkan jenis datanya maka kegiatan pengumpulan data melalui survey dilakukan
melalui 2 (dua) metode pengumpulan data, yaitu:
Survey Data Instansional, yaitu kegiatan survey yang ditujukan untuk mendapatkan
data sekunder. Kegiatan survey ini dilakukan pada beberapa instansi/lembaga baik
pemerintah maupun swasta melalui permohonan data tertulis (baik dokumen
maupun peta);
Survey Lapangan, yaitu kegiatan survey yang ditujukan untuk mendapatkan data
primer yang dilakukan melalui pengamatan, pengukuran kondisi lapangan ataupun
melalui interview/wawancara dengan narasumber serta penyebaran daftar
pertanyaan (kuesioner) pada responden.
Kedua kegiatan survey tersebut diatas dilakukan secara bersama-sama oleh konsultan
pelaksana, untuk mendapatkan data yang valid dan dapat dipercaya serta dapat
menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan kondisi lapangan.
2) Kebutuhan Data
Data Primer
Ketiga komponen data utama tersebut dipergunakan sebagai kajian dalam proses
pelingkupan untuk disesuaikan dengan isu pokok yang telah ditetapkan sebelumnya. Isu
pokok yang telah ditetapkan masih bersifat sementara dan tentunya masih dapat
berkembang setelah data primer dan data pengamatan lapangan secara intensif telah
dilakukan. Selanjutnya dilakukan pemilihan komponen kegiatan dan komponen
lingkungan yang akan ditelaah, lingkup wilayah perencanaan, serta metodologi
perencanaan. Berdasarkan keempat komponen tersebut, diharapkan objek dan metode
perencanaan lebih terarah.Mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif dari sumber data
primer maupun sekunder sebagai bahan analisis untuk analisis Penyusunan Database
Perumahan Tingkat Menengah di Provinsi Sumatera Selatan.
Secara umum data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder, dengan
menggunakan metode yang lazim digunakan dalam Penyusunan Database Perumahan
Tingkat Menengah di Provinsi Sumatera Selatan.
Persiapan
Survey Pendahuluan dan Pengumpulan data
Analisa Data
Melakukan perencanaan teknis (Full Design)
Pelaporan dan Pembahasan
Studi Kepustakaan
Melakukan kajian atas data dan informasi yang diperoleh baik data primer maupun
sekunder termasuk peraturan yang terkait hak atas penyelenggaraan Pemerintahan
Otonomi Daerah, RTRW Kabupaten/Kota, RTRW Provinsi Sumatera Selatan dan
RTRWN, Bina Marga, Cipta Karya, Perhubungan Darat, Perhubungan Laut,
Telekomunikasi, Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan peraturan serta kebijakan
lainnya yang berkaitan dengan perumahan dan permukiman.
Survey Instansional
2) Kependudukan
3) Laporan Studi-Studi Terdahulu yang Terkait Inventarisasi data yang dilakukan dapat
berupa survei lapangan dan Instansional. Hasil dari inventarisasi data primer dan
sekunder yaitu:
4) Data Monografi
Perumahan
Drainase
Persampahan
o Area pelayanan
o Timbulan sampah
o Pengangkutan
o Tempat pembuangan sementara (TPS)
o Tempat pembuangan akhir (TPA)
o Pengelolaan
Sanitasi
o Area pelayanan
o Kuantitas air limbah
Survei Lapangan
Untuk lebih memastikan secara akurat maka dibutuhkan kelengkapan data lapangan atau
data primer serta data fisik kawasan pada wilayah Prov. Sumatera Selatan, serta
melengkapi data- data yang tidak terakomodir dalam survey instansional yang dilakukan.
Penyusunan Laporan
Pada tahapan ini, pihak pelaksana menyiapkan tim dan prosedur administrasinya yang
meliputi Surat Izin Survey dan Pemberitahuan secara tertulis kepada masing-masing
pihak terkait, yang nantinya akan menjadi pegangan Tim Survey dalam melaksanakan
kegiatan survey dan pengambilan data lapangan yang diperlukan dalam Penyusunan
Database Perumahan Tingkat Menengah di Provinsi Sumatera Selatan, pada tahap ini,
7) Data Penduduk.
terhadap rencana yang terkait. Pendalaman ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran
Identifikasi daftar data dan instansi terkait yang dibutuhkan dalam pengumpulan data,
berdasarkan informasi yang diperoleh dari pendalaman terhadap data fisik wilayah
Daftar Identifikasi data dan instansi terkait yang dibutuhkan dalam pengumpulan data ini
pencarian data, dan dapat dilakukan secara sistematis dan mengurangi kemungkinan
Pada tahapan ini, semua kebutuhan lapangan baik peralatan yang akan digunakan,
maupun tenaga lapangan yang akan bertugas dalam pengambilan data sesuai dengan
dalam SK tim swakelola Adapun peralatan dan tenaga lapangan yang akan dipersiapkan
meliputi peralatan untuk survey instansional, wawancara, observasi dan peralatan survey
1) Daftar isian instansi dan Tokoh Masyarakat serta check list data lainnya.
5) Kamera/Alat perekam.
6) Alat Tulis.
Untuk memperoleh data yang uptodate, sesuai dengan kebutuhan pekerjaan, maka
perlu menggunakan teknik survey tertentu. Adapun teknik survey yang digunakan
adalah :
Data sekunder diperoleh pada instansi pemerintah, swasta maupun masyarakat. Untuk
memperoleh data tersebut maka dibutuhkan formulir-formulir yang perlu diisi kepada
b) Survey Lapangan
Ketua Tim disyaratkan seorang seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan
Teknik Perencanaan Tata Wilayah Kota/Planologi lulusan Universitas Negeri atau
Swasta yang terakreditasi, berpengalaman sesuai bidang pekerjaannya tersebut di
atas, sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sebanyak 1 (satu) orang dan memiliki
sertifikat SKA Madya. Tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir
Team Leader
Tugas Surveyor
Tabel 2-1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Penyusunan Database Perumahan Tingkat Menengah
di Provinsi Sumatera Selatan