Anda di halaman 1dari 6

Dokumen Perencanaan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Menunjang percepatan penanggulangan kemiskinan di Kota Tangerang Selatan
serta memenuhi kebutuhan sarana penunjang perumahan dan permukiman,
Pemerintah Daerah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Bina Marga dan Sumber
Daya Air mencoba mengupayakan hal tersebut dengan merencanakan kegiatan
penataan lingkungan permukiman perkotaan dalam program lingkungan yang
didalamnya mencakup pekerjaan peningkatan kualitas jalan dan saluran
pemukiman warga.

Guna memenuhi output sebagaimana disebutkan, Dinas Bina Marga dan Sumber
Daya Air membutuhkan dokumen perencanaan yang akurat sesuai kebutuhan
masyarakat dengan tetap memperhatikan koridor dan kaidah perencanaan dan
penganggaran. Oleh karena itu perlu disusun dokumen Detail Engineering Design
(DED) atas data 109 (seratus sembilan) lokasi hasil pemetaan yang telah disusun
pada TA 2013.

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH


Lingkungan permukiman perkotaan yang diharapkan mampu menjadi lingkungan
layak huni dan memiliki nilai tambah bagi penghuni maupun lingkungan, pada
beberapa wilayah di Kota Tangerang Selatan didapatkan belum memenuhi
standar dimaksud. Sehingga perlunya intervensi pemerintah dalam
penanganannya dengan harapan mampu menjadi lingkungan yang layak huni,
sehat dan memiliki ketersediaan sarana dan prasarana penunjang dasar
lingkungan serta memiliki nilai tambah yang cukup bagi lingkungan.
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Perencanaan Penataan Permukiman Kumuh Perkotaan 1-1


Dokumen Perencanaan

Perencanaan dokumen dilakukan agar proses penataan lingkungan permukiman


dapat dilaksanakan secara akurat dan sesuai kebutuhan.

1.4. SASARAN
Prasarana dasar lingkungan (jalan dan saluran lingkungan, turap, jembatan);

1.5. DASAR HUKUM


1. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang APBD Kota Tangerang Selatan
Tahun Anggaran 2014;
2. Draft Keputusan Walikota Tangerang Selatan tentang Penetapan Lingkungan
Kumuh di Kota Tangerang Selatan.

1.6. RUANG LINGKUP


1.6.1. RUANG LINGKUP WILAYAH
Lingkup wilayah terdiri dari 4 kelurahan yaitu Serua Indah, Jombang, Ciputat, dan
Cipayung yang terletak di Kota Tangerang Selatan
1.6.2. RUANG LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan penyusunan dokumen perencanaan teknis jalan dan saluran
lingkungan perumahan yaitu :
1. Penyusunan dokumen perencanaan penataan jalan dan saluran lingkungan
perumahan dengan menyesuaikan kepada site dan lokasi anggaran, yang
didahului dengan kegiatan survey perencanaan.
2. Proses pemetaan dan survey wajib melibatkan masyarakat dan
didokumentasikan.
3. Menyusun dokumen perencanaan paling sedikit meliputi :
a. Peta kawasan;
b. Gambar Kerja (denah, tampah, potongan dan detil);
c. Rencana Anggaran Biaya.

1.7. KELUARAN
Hasil yang diharapkan (output):
1. Tersusunnya dokumen perencanaan teknis atas kebutuhan prasarana dasar
lingkungan;

Perencanaan Penataan Permukiman Kumuh Perkotaan 1-2


Dokumen Perencanaan

2. Tersusunnya dokumen perencanaan teknis atas kebutuhan sarana dasar


lingkungan.

1.8. METODOLOGI
1.8.1 PENDEKATAN
Dalam menyelesaikan pekerjaan DED kawasan lingkungan permukiman Kota
Tangerang Selatan ini menggunakan 2 pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan Partisipasi Masyarakat
Partisipatif adalah sebuah kata yang sering dipakai dalam konteks
pengembangan masyarakat. Pada saat ini kebanyakan program merupakan
program partisipatif. Namun, arti jelas, partisipatif mempunyai bermacam-
macam arti dari menghadiri dan mendengar pada suatu seminar sampai
berperan serta dalam pengambilan keputusan dalam tahap perencanaan
program.

Pada kegiatan ini pendekatan partisipatif adalah ikut berperan serta dalam
suatu kegiatan khususnya perencanaan lingkungan permukiman nya. Peran
serta masyarakat berupa pengambilan keputusan dalam menentukan
infrastruktur mana saja yang mesti disediakan, diperbaiki atau dibangun
berdasarkan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Pendekatan partisipatif pada
kegiatan ini, menghimpun aspirasi dan kebutuhan infrastruktur untuk
menyelesaikan persoalan yang selama ini di hadapi oleh masyarakat di
lingkungan permukiman.
b. Pendekatan Teknis
Pendekatan teknis merupakan pendekatan yang menggunakan standar-
standar normatif untuk menterjemahkan kebutuhan infrastruktur di
lingkungan permukiman. Pendekatan teknis ini bertujuan untuk memudahkan
proses pelaksanaan pembangunan di lapangan.

Pendekatan teknis menggunakan standar, antara lain:


1. Standar jaringan drainase; menggunakan standar SNI 02-2406-1991
tentang perencanaan umum drainase perkotaan;

Perencanaan Penataan Permukiman Kumuh Perkotaan 1-3


Dokumen Perencanaan

2. Standar jaringan jalan lingkungan; SNI 03-6967-2003 tentang persyaratan


umum sistem jaringan dan geometrik jalan perumahan dan SNI 03-1733-
2004;
3. Standar jaringan air bersih; SNI 03-2399-1991 tentang tata cara
perencanaan bangunan MCK Umum;
4. Standar jaringan air limbah; SNI 03-2398-2002 tentang tata cara
perencanaan tangki septik dengan sistem resapan serta pedoman tentang
pengelolaan air limbah secara komunal pada lingkungan perumahan yang
berlalu;
5. Standar jaringan persampahan;
a) SNI 19-2454-2002 tentang Tata cara teknik operasional pengolahan
sampah perkotaan.
b) SNI 03-3242-1994 tentang Tata cara pengelolaan sampah di
permukiman.
c) SNI 03-3241-1994 tentang Tata cara pemilihan lokasi tempat
pembuangan akhir sampah.

1.8.2 KERANGKA PEMIKIRAN


Kerangka pemikiran untuk menyelesaikan pekerjaan ini, diawali dengan:
1. Hasil pemetaan permukiman kumuh yang telah dilakukan pada tahun 2013
menjadi dasar penentuan lokasi pekerjaan ini serta juga dilengkapi dengan
data atau infromasi hasil yang telah dilakukan tahun 2013.
2. Setelah disepakati berdasarkan prioritas penanganan dari hasil pemetaan
lingkungan permukiman kumuh tahun 2013 dengan Dinas Tata Kota dan
Bangunan Kota Tangerang Selatan kemudian dilakukan cross cek lapangan
sekaligus komunikasi dengan kontak person di lapangan. Kontak person bisa
ketua RW, RT atau masyarakat secara umum.
3. Kegiatan cross cek ini juga melakukan survei lapangan untuk mendapatkan:
a. Peta kawasan
b. Permasalahan infrastruktur
c. Dokumentasi
4. Setelah dilakukan survei dan komunikasi dengan masyarakat lokasi, hasil nya
kemudian disusun untuk dibuat laporan nantinya

Perencanaan Penataan Permukiman Kumuh Perkotaan 1-4


Dokumen Perencanaan

5. Hasil pertemuan kemudian dilakukan kembali survei lapangan untuk


memastikan infrastruktur yang di sampaikan benar mempunyai
permasalahan.
6. Setelah disepakati kemudian dilakukan pengukuran untuk mendapatkan
dimensi teknik dan kemudian di susun gambar teknis dan RAB nya.

Perencanaan Penataan Permukiman Kumuh Perkotaan 1-5


Dokumen Perencanaan

1.8.3 METODOLOGI PENGAMBILAN DATA


Untuk mendapatkan data dan informasi akan menggunakan 2 teknik pengambilan
data, yaitu:
A. Teknik Pengumpulan Data atau Informasi
Teknik ini untuk mendapat data yang sifatnya statistik atau data sekunder,
misal:
 Jumlah sarana dan prasarana lingkungan

Untuk mendapatkan data atau infromasi di atas, menggunakan teknik


wawancara pengambilan data di instansi Kelurahan, RW

B. Teknik Survei
Teknik survei digunakan untuk mendapat data atau infromasi yang sifatnya
aktual dan faktual, misal panjang jalan yang akan diperbaiki, panjang saluran
drainase, luas lahan yang akan digunakan, kebutuhan MCK dll. Teknik ini
menggunakan teknik pengukuran, observasi dan dokumentasi.

Perencanaan Penataan Permukiman Kumuh Perkotaan 1-6

Anda mungkin juga menyukai