1 PENDAHULUAN
Sistem penyediaan air bersih merupakan masalah penting bila dikaitkan dengan pemenuhan
kebutuhan untuk keperluan hidup sehari-hari, mengingat ketergantungan yang amat besar
terhadap air bersih bagi kehidupan manusia. Kondisi ini merupakan suatu tantangan bagi
pemerintah dan masyarakat untuk dapat mencapai sasaran dari MDGs. Indonesia berkeinginan
mewujudkan pembangunan berkelanjutan sebagaimana direkomendasikan dalam KTT Bumi di
Johannesburg 2000 yang salah satu sasarannya adalah bidang penyediaan air minum dan sanitasi.
Sasaran pencapaian tersebut adalah pada tahun 2015 “mengurangi 50% proporsi jumlah
penduduk yang kesulitan memperoleh akses terhadap air minum aman dan sanitasi yang
memadai”. Sasaran umum kebijakan dan strategi nasional penyelenggaraan sistem penyediaan
air bersih mengacu kepada sasaran nasional yang ditetapkan RPJMN 2010 – 2014 yang
menekankan tercapainya 67% penduduk terlayani akses air bersih.
Pada pelaksanaan kegiatan ini, konsultan melakukan pendekatan umum dan teknis.
Pendekatan teknis tersebut meliputi metodologi, rencana kerja, penyajian produk dan alih
teknologi serta analisa teknis lainnya sesuai dengan KAK dan kontrak kerja. Berdasarkan
pendekatan tersebut, konsultan menyusun program pelaksanaan pekerjaan lengkap beserta
jadwal pelaksanaannya yang dituangkan dalam Laporan Akhir ini.
Laporan Akhir ini menjadi pedoman dalam tahapan penyusunan laporan akhir sementara.
Oleh karena itu, terdapat beberapa perubahan pada tahapan analisa setelah sedapat mungkin
melalui proses diskusi dan mendapat tanggapan, saran dan masukan dari Pemberi Tugas/Direksi.
Laporan pendahuluan ini diharapkan menjadi pedoman bersama yang lengkap, baik serta mudah
dipahami.
Pada tahapan pengumpulan data, analisa/kompilasi data dan penyajian produk, konsultan
selaku penyedia jasa, mengacu kepada standar-standar pekerjaan umum/Standar Nasional
Indonesia (SNI) yang berlaku. Dalam melaksanakan kegiatan ini, konsulan telah menyusun tim
kerja yang dipimpin oleh seorang Ketua Tim. Ketua Tim bertanggung jawab terhadap mutu dan
waktu penyelesaian kegiatan. Ketua Tim dibantu oleh para anggota tim sesuai dengan keahlian
masing-masing. Seluruh anggota tim merupakan individu dengan kompetensi dan pengalaman
yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan ini.
LAPORAN AKHIR
Jasa layanan konsultansi teknik untuk kegiatan Perencanaan DED SPAL DAK IPD TA.
2016 Kabupaten Aceh Singkil ini disajikan oleh CV. Scala Design (sebagai penyedia jasa)
bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Singkil (pemilik kegiatan).
1.2.1. Maksud
Maksud dari kegiatan Perencanaan DED SPAL DAK IPD TA. 2016 Kabupaten Aceh
Singkil adalah membantu Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Singkil dalam rangka
melaksanakan pekerjaan perencanaan teknik Air Bersih.
1.2.2. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah ketersediaan dokumen kegiatan lanjutan bagi
Perencanaan DED SPAL DAK IPD TA. 2016 Kabupaten Aceh Singkil yang dapat dijadikan
sebagai pedoman bagi pelaksanaan lanjutan (konstruksi) bagi pengembangan Peningkatan
Pelayanan Kesehatan pada Masyarakat di Kabupaten Aceh Singkil. Ketersediaan prencanaan ini
harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat atas sarana dan prasarana pada daerah permukiman,
berwawasan lingkungan dan sesuai dengan kondisi sosial masyarakat setempat serta
pertumbuhan ekonomi dimasa mendatang. Keluaran dari kegiatan ini berupa dokumen lelang
untuk konstruksi yang sesuai dengan standar prosedur yang berlaku guna tercapainya mutu
pekerjaan perencanaan dan fisik, penyelesaian penanganan masalah-masalah yang sifatnya
khusus.
1.2.3. Sasaran
LAPORAN AKHIR
1.3. Ruang Lingkup
Secara umum, berdasarkan Kerangka Acuan Kerja dan addendum kontrak, lingkup
pekerjaan jasa konsultan untuk pekerjaan ini adalah : Perencanaan DED SPAL DAK IPD TA.
2016 Kabupaten Aceh Singkil meliputi :
a. Pekerjaan Persiapan
c. Survei Pendahuluan
d. Perencanaan Teknis
Penggambaran
Kegiatan perencanaan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Singkil ini dititik
beratkan identifikasi permasalahan Administrasi Pelayanan Masyarakat dan tindakan yang
dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Perencanaan penyediaan air bersih dapat ditinjau dan dilaksanakan dari berbagai arah dan
tujuan, sehingga diperlukan ruang lingkup perencanaan. Ruang lingkup perencanaan, meliputi:
Pendataan dan pemetaan route jaringan pipa eksisting dengan GPS
Penggambaran route jaringan pipa dengan SIG
Analisis kebutuhan air bersih di IKK Brangsong Kabupaten Kendal
Perencanaan jaringan pipa distribusi
Perhitungan hidrolis dengan bantuan software EPANET
LAPORAN AKHIR
Detail desain perencanaan
Rencana Anggaran Biaya, rencana kerja dan syarat-syaratnya (RKS) dan Schedule
pelaksanaan.
LAPORAN AKHIR
Lingkup jasa konsultansi berupa konsultansi teknik. Tangung Jawab Konsultan
Perencanaan prasarana dasar yang dititik beratkan pada Administrasi Pelayanan
Masyarakat adalah sebagai berikut :
b. Menyediakan dokumen pendukung bagi kegiatan Perencanaan DED SPAL DAK IPD
TA. 2016 Kabupaten Aceh Singkil
Pada hal-hal tertentu yang berkaitan langsung dengan kebijakan pemerintah Kabupaten
Aceh Singkil atau Kecamatan (dilokasi perencanaan), konsultan wajib melakukan koordinasi
langsung dan melaporkan kepada Dinas Pekerjaan Umum dengan sepengetahuan pengguna jasa.
Pada Pembangunan Saluran Air lokasi perencanaan pada Kabupaten Aceh Singkil.
LAPORAN AKHIR
c. Survey lingkungan;
d. Pengamatan terhadap prasarana dan sarana yang telah ada, termasuk penilaian
kemampuan dari prasarana dan sarana tersebut.
4. Proses Perancangan
Landasan pada kegiatan Perencanaan DED SPAL DAK IPD TA. 2016 Kabupaten Aceh
Singkil. Tahapan perencanaan saluran ini meliputi pengenalan lokasi, identifikasi awal dan
hipotesa, survey, perumusan masalah, analisa data, perencanaan detail. Beberapa aspek yang
menjadi dasar pertimbangan pada tahapan perencanaan pertimbangan teknik, sosial ekonomi,
finansial dan lingkungan. Perencanaan Saluran disusun berdasarkan hasil survai lokasi,
topografi, hidrologi, geoteknik tataguna tanah, sosial ekonomi, institusi, peran serta masyarakat,
kependudukan, lingkungan dan pembiayaan; penyelidikan terhadap parameter disain.
Proses penyusunan laporan untuk Masterplan dilakukan secara bertahap. Hal ini dilakukan
untuk memantau progress pelaksanaan pekerjaan, baik secara waktu maupun substansi sehingga
pada akhirnya diperoleh hasil DED yang memadai. Adapun sistem pelaporan hasil pelaksanaan
DED ini dilaksanakan dalam kerangka waktu dan isi/substansi sebagai berikut:
LAPORAN AKHIR
Laporan Pendahuluan
1. Temuan awal;
2. Jadwal penugasan dan matrik tugas dan tanggung jawab tenaga ahli;
3. Metodologi dan pendekatan;
4. Rencana kerja dan jadwal pelaksanaan konsultan.
Laporan Sementara
Laporan Akhir (interim report), merupakan laporan kompilasi data primer hasil survey
lapangan dan data-data sekunder hasil DED literatur. Secara umum topik bahasan laporan
tersebut meliputi :
Laporan ini berisikan draft studi berikut masukan-masukan pada diskusi di laporan
interim. Konsep laporan akhir memuat :
Laporan Akhir
LAPORAN AKHIR
Laporan ini merupakan laporan akhir Perencanaan DED SPAL DAK IPD TA. 2016 Kabupaten
Aceh Singkil, dengan mengakomodir semua masukan-masukan hasil diskusi dari konsep laporan
akhir.
Kegiatan Aparatur Dinas Pekerjaan Umum Dan Masyarakat dititikberatkan pada kegiatan
Perencanaan DED Air Bersih DAK Reguler TA. 2016 Kabupaten Aceh Singkil
Kegiatan perencanaan pada Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kabupaten Aceh Singkil
memiliki tujuan atau output yang ingin dicapai adalah perencanaan yang matang dan dapat
digunakan sebagai arahan umum dalam pelaksanaan atau implementasi perencanaan
infrastruktur dan Master Plant Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Aceh Singkil.
Selain masalah substansial yang harus terpenuhi, pelaksanaan study juga harus memenuhi
kerangka waktu yang disediakan. Secara umum, study sistem drainase ini terdiri dari 4 tahapan
utama (persiapan, pengumpulan data, analisis, dan penyempurnaan) dan setting waktu dan
bahasannya disesuaikan dengan kewajiban pengumpulan laporan (laporan pendahuluan, antara,
draft akhir, dan akhir).
Pendahuluan yang memuat latar belakang kegiatan, maksud, tujuan dan sasaran kegiatan,
ruang lingkup kegiatan dan penyajian Laporan Akhir;
LAPORAN AKHIR
Dasar pertimbangan penyusunan rencana kegiatan yang memuat landasan kebijakan
implementasi tata ruang, aplikasi RPJM, kebijakan penataan taman kota, landasan teori
analisa hidrologi, landasan teori analisa hidraulika;
Identifikasi kondisi wilayah dan permasalahan yang memuat rona fisik kawasan, struktur
dan pola kawasan perencanaan, persampahan, kondisi drainase, dan air limbah;
Analisa data dan perencanaan yang memuat hasil identifikasi kondisi saluran eksisting
dan perencanaan dimensi Struktur Bangunan Gedung
Penutup yang memuat tahapan yang akan dilakukan untuk pelaporan selanjutnya.
LAPORAN AKHIR
BAB. 2 POLA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR DI
KABUPATEN ACEH SINGKIL
Singkil sendiri berada dijalur barat sumatera yang menghubungkan Banda Aceh, Medan
dan Sibolga. Namun, jalurnya lebih bergunung-gunung dan perlu dilakukan banyak perbaikan
akses jalan agar keterpencilan wilayah dapat diatasi. Diharapkan dalam waktu dekat Pelabuhan
Singkil dapat digunakan sebagai pelabuhan transit untuk jalur barat Sumatra.
Penduduk asli Kabupaten Aceh Singkil adalah Suku Singkil,Aneuk Jamee dan Haloban.
Selain itu juga dijumpai suku-suku pendatang seperti Suku Aceh, Minang dan Pakpak.
LAPORAN AKHIR
BAB. 3 KONSEP PERENCANAAN & PENGEMBANGAN
Perencanaan penyediaan air bersih meliputi aspek teknis, aspek finansial, aspek
kelembagaan dan aspek peran serta masyarakat.
1. Aspek Teknis antara lain terdiri dari kebutuhan air pada saat ini dan masa datang,
pengolahan air bersih, Standar teknis, prosedur O&M, kualitas air
2. Aspek finansial meliputi Kemampuan dan kemauan untuk membayar, serta rencana
anggaran biaya.
3. Aspek kelembagaan meliputi strategi ditingkat nasional dan kebijakan/landasan
hukum, para stakeholder dalam kegiatan ini, yaitu pengguna dan pemelihara
pelayanan air, sehingga hal ini akan menentukan keberhasilan kegiatan tersebut.
4. Aspek peran serta masyarakat terdiri dari Kebutuhan untuk peningkatan penyediaan
air bersih, rasa tanggung jawab dan memiliki, kebudayaan, kebiasaan, dan
kepercayaan yang berhubungan dengan air bersih.
Khusus untuk sektor air minum sederhana, karakteristik daerah dan ketersediaan sumber daya
alam telah menghasilkan kondisi pelayanan air minum yang berbeda, baik di wilayah perkotaan
maupun di wilayah perdesaan. Dengan mempertimbangkan keberlanjutan prasarana air minum
yang dibangun, yang diarahkan untuk dapat dikelola oleh masyarakat pengguna itu sendiri, maka
prasarana air minum haruslah prasarana yang ditinjau dari pelayanannya bersifat komunal, dan
ditinjau dari fisik prasarananya bersifat mudah dan ekonomis dalam pembangunan, operasional
dan pemeliharaan serta pengelolaannya. Memperhatikan bahwa prioritas lokasilokasi yang akan
menjadi lingkup pelaksanaan adalah desa-desa yang belum pernah mendapat pelayanan air
minum secara formal (pelayanan oleh perusahaan daerah air minum setempat) sehingga
pemenuhan kebutuhan air minum dilakukan secara individu rumah tangga atau swadaya
masyarakat, maka perlu diberikan acuan petunjuk bagi para pelaksana program, baik untuk
LAPORAN AKHIR
aparat pemerintah terkait maupun untuk masyarakat sebagai aktor utama pelaksanaan program,
sehingga diperoleh arah, pengertian dan pengetahuan yang sama dalam menciptakan
pembangunan yang berkelanjutan.
Memperhatikan hal tersebut di atas, untuk memenuhi tugas dan fungsinya sebagai fasilitator
pembangunan, Pemerintah wajib menerbitkan petunjuk teknis yang akan menjadi acuan bagi
semua pihak terkait. Untuk sektor air minum sederhana, disusun Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sederhana untuk jenis-jenis yang telah
disesuaikan dengan lingkup program.
LAPORAN AKHIR
BAB. 4 ESTIMASI RENCANA ANGGARAN BIAYA
Survei Upah dan Bahan bertujuan untuk mendapatkan harga dari masing-masing material
sebagai dasar dari perhitungan biaya pekerjaan. Harga material dan upah diperoleh pada
Departemen Pekerjaan Umum Provinsi Aceh Dan berlaku sebagai standart harga pengadaan
barang pemerintah untuk Tahun 2016.
Kuantitas pekerjaan mobilisasi dihitung dari keperluan kuantitas pekerjaan dan waktu
penyelesaian yang diinginkan oleh Pemilik.
LAPORAN AKHIR
b. Kuantitas Pekerjaan Utama
Pekerjaan utama dihitung dari gambar rencana dan hasil perhitungan, satuan pengukuran
dan pembayaran sesuai dengan dimensi pekerjaan yang bersangkutan (m, m’,
m2, m3, ltr, kg, ton, buah). Resume perhitungan kuantitas berdasarkan item kegiatan dari setiap
saluran disajikan sebagai berikut :
Analisa harga satuan yang digunakan adalah metode Bina Marga (Kimpraswil) yang
terbaru dan acuan lain yang baku berdasarkan faktor-faktor : tenaga, material, peralatan, pajak,
overhead, dan keuntungan yang berlaku di daerah setempat. Konsultan menggunakan program
komputer dalam perhitungan Analisa Harga Satuan Pekerjaan.
Dalam menyusun analisa harga satuan pekerjaan konsultan mengambil langkah sebagai
berikut :
Data dasar berupa harga satuan upah/bahan diambil dari Departeman Pekerjaan
Umum Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Dan berlaku sebagai standart harga
pengadaan barang pemerintah untuk Tahun 2016.
Dalam metode Bina Marga asumsi yang dipakai dalam perhitungan sewa peralatan
adalah alat baru, untuk mendapatkan data harga pokok alat terbaru diambil dari
internet.
Asumsi harga BBM (solar & minyak tanah) diambil dari situs Pertamina, kategori
BBM Industri.
Asumsi jam kerja tenaga kerja dan peralatan adalah 7 jam/hari atau sesuai dengan
ketentuan Depnaker RI adalah 40 jam/minggu.
LAPORAN AKHIR
Suku bunga investasi diambil kategori ‘moderat’ yaitu 20% per tahun.
Umur maksimum alat 5 (lima) tahun, jam kerja maksimum adalah 2.000 jam per
tahun.
Pajak, dan asuransi dalam perhitungan analisa sewa peralatan diambil 2% dari harga
pokok alat.
Harga Satuan diambil dari analisa harga satuan pekerjaan yang dihitung berdasarkan
metoda kerja untuk pelaksanaan pekerjaan.
Penyusunan estimasi biaya dilakukan oleh Ahli Perhitungan Kuantitas & Biaya.
LAPORAN AKHIR
BAB. V PENUTUP
Kegiatan Dinas Pekerjaan Umum merupakan kegiatan awal yang ditujukan untuk
Peningkatan Jumlah Pendapatan Perikanan. Dengan kata lain, Perencanaan DED SPAL DAK
IPD TA. 2016 Kabupaten Aceh Singkil berusaha menyajikan perencanaan mendesak yang
dapat segera dilakukan. Perencanaan DED SPAL DAK IPD TA. 2016 Kabupaten Aceh Singkil
sebagai suatu system merupakan suatu kegiatan yang komplek dan melibatkan beberapa kegaiatn
tambahan yang tidak tercakup pada kontrak kegiatan Masterplan Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Aceh Singkil .
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengumpulan data, kompilasi dan analisa serta penyusunan pemecahan
masalah yang timbul, Perencanaan DED SPAL DAK IPD TA. 2016 Kabupaten Aceh Singkil
ditujukan untuk mengatasi masalah kekurangan air dan meningkatkan pemertaan air bersih
kepada seluruh masyarakan diwilayah Kabupaten Aceh Singkil;
Hasil analisis akan menggambarkan kondisi sarana air bersih yang akan digunakan untuk
mensuplai kebutuhan penduduk sampai akhir tahun perencanan, partisipasi masyarakat, kemauan
membayar, dan kondisi institusi pengelola. Setelah dilakukan analisis dan pembahasan maka
langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis strategi. Selain itu juga didasarkan pada visi dan
misi pembangunan daerah, dan dapat juga dilakukan dengan melihat indikator-indikator seperti
agenda nasional dan agenda global.
LAPORAN AKHIR