Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN SISTEM INFORMASI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN (SIMPERKIM)

DI KABUPATEN PURWAKARTA

1. Pendahuluan Perkembangan suatu kawasan tidak lepas dari dukungan sarana dan
Latar Belakang prasarana yang memadai di kawasan tersebut. Kualitas kehidupan yang
dituntut senantiasa berkembang, seiring dengan perkembangan lingkungan
suatu kawasan dan perkembangan lingkungan strategis. Disisi lain,
perkembangan di sektor ekonomi yang pesat diikuti pula oleh pertumbuhan
penduduk yang semakin cepat, memberikan andil untuk memacu
pembangunan dan pengembangan lahan baru. Kondisi ini tentunya akan
memberikan kontribusi terhadap ketidak seimbangan antara lingkungan
dan jumlah penduduk.

Kebutuhan akan prasarana dan sarana permukiman yang semakin lama


semakin meningkat disertai laju penduduk yang semakin bertambah, perlu
diantisipasi dengan penunjang berupa prasarana dan sarana permukiman.
Dalam kaitan ini, telah disadari bahwa kebutuhan mutlak akan prasarana
seperti infrastruktur, jaringan jalan, sistem saluran drainase sampai kepada
sistem sanitasi suatu permukiman. Karenanya, permukiman harus tertata
dalam kesatuan sistem permukiman yang terpadu sehingga permukiman
aman, nyaman, sejuk, berkesinambungan, sustainable dan indah.

Permukiman merupakan suatu sistem yang terdiri dari sarana dan


prasarana yang didukung oleh tata laksana dan sumber daya manusia.
Kondisi yang demikian juga terjadi di Perumahan dan Permukiman
Kabupaten Tanah Laut, dimana terjadi pertumbuhan penduduk yang cukup
tinggi. Pertumbuhan tersebut didorong oleh beberapa potensi sumberdaya
alam yang cukup besar seperti sumber daya mineral, batubara, sumber
daya hutan, sumber daya laut dan perikanan dan lain-lain. Agar potensi
sumber daya alam tersebut dapat dimanfaatkan dan dikelola dengan baik
dan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di Kabupaten Tanah Laut,
maka perlu didukung oleh beberapa faktor seperti tersedianya dan
berfungsinya infrastruktur prasarana dan sarana dengan baik sebagai
pendukung utama sistem perumahan dan permukiman.

Dengan kondisi beberapa prasarana dan sarana di wilayah perumahan dan


permukiman Kabupaten Purwakarta belum sepenuhnya terpenuhi dan
tingkat kebutuhan bervariasi tergantung kondisi geografis, budaya maupun
kebiasaan atau norma masyarakat yang ada di wilayah perumahan.
Disamping itu akan berpengaruh terhadap kelancaran arus permukiman
dan menghambat kelancaran berbagai aktifitas sehari-hari masyarakat itu
sendiri. Untuk itu perlu adanya suatu pendataan/inventarisasi yang akan
menjadi kebutuhan prasarana dan sarana didalam permukiman.

Data tersebut diidentifikasi kemudian dijadikan sebagai database untuk


program perbaikan dan peningkatan seluruh prasarana dan sarana
permukiman yang ditindaklanjuti pada program penanganan selanjutnya.
Sehingga dirasa perlu adanya kegiatan Sistem Informasi Perumahan dan
Permukiman (SIMPERKIM) yang ada di Perumahan dan Permukiman
Kabupaten Purwakarta.

2. Maksud dan Tujuan Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini Penyusunan Sistem Informasi Perumahan
dan Permukiman di Kabupaten Purwakarta nantinya adalah menyiapkan
data terkini (data base) kondisi prasarana dan sarana yang akan
dipergunakan sebagai acuan menyusun program penanganannya.
Tujuan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :

1. Pemutakhiran data prasarana dan sarana permukiman.


2. Penilaian prasarana dan sarana.
3. Evaluasi prasarana dan sarana
4. Penyusunan skala prioritas, metode dan strategi penanganan
prasarana dan sarana.

3. Sasaran Sasaran Pekerjaan SIMPERKIM Kabupaten Purwakarta adalah :


a. Peta lokasi prasarana dan sarana permukiman.
b. Keadaan dan kondisi Prasarana dan Sarana permukiman.
c. Skala prioritas dan metode penanganan berdasarkan tingkat
kebutuhan masyarakat.
d. Jadwal rencana tindak dan rencana anggaran biaya dalam bentuk
matrik serta strategi penanganan.

4. Lokasi Kegiatan Kabupaten Purwakarta

5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Tahun Anggaran 2017
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) pekerjaan Rp. 200.000.000,00 (Dua Ratus Juta
Rupiah).

6. Nama dan Organisasi Dinas Tata Ruang dan Permukiman


Pejabat Pembuat
Komitmen
Data Penunjang

7. Data Dasar - Kondisi umum Perumahan dan Permukiman di Kabupaten Purwakarta


- Dan lain-lain sesuai kebutuhan

8. Standar Teknis NSPM, SNI bidang perencanaan kontruksi bangunan gedung / perumahan,
pengairan / drainase.

9. Studi-studi -
Terdahulu

10. Referensi Hukum 1. Undang – undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Permukiman
2. Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
6. PP No. 88 Tahun 2014 Tentang Perumahan dan Permukiman

Ruang Lingkup

11. Lingkup Kegiatan Lokasi Pekerjaan Penyusunan Sistem Informasi Perumahan dan
Permukiman tersebut berada di Kabupaten Purwakarta.
Lingkup pekerjaan Penyusunan Sistem Informasi Perumahan dan
Permukiman meliputi :

a. Survey pengumpulan data Kebutuhan Masyarakat


Survey kondisi Prasarana dan Sarana ini menggunakan metode
Kuisioner, yaitu metode yang paling memungkinkan untuk memenuhi
tuntutan akan keperluan data Prasarana dan Sarana permukiman.
Metode ini nantinya akan mengambil sampling dari beberapa titik di
setiap koridor/jalur yang ada dalam perumahan.

b. Pemasukan data berdasarkan penilaian prioritas


Penyusunan database diarahkan untuk menyusun suatu sistem
informasi kebutuhan masyarakat. Dalam skala prioritas kebutuhan
prasarana dan sarana permukiman akan diolah untuk dilakukan
penanganan dalam program selanjutnya.

c. Pengolahan data atau analisa kondisi infrastruktur maupun jaringan


jalan, drainase, sanitasi untuk mendapatkan gambaran serta kelebihan
ataupun kekurangan prasarana dan sarana perumahan dan
permukiman.

d. Penyusunan skala prioritas, metode dan strategi, penanganan


berdasarkan evaluasi terhadap kondisi kinerja prasarana dan sarana
dan aspirasi masyarakat beserta Stakeholder berupa:
 Skala prioritas penanganan berdasarkan nilai kondisi;
 Metode penanganan;
 Strategi penanganan;
 Schedule rencana tindak (matrik).

Database yang akan disusun/dibangun dalam aplikasi ini meliputi database


yang menyangkut prasarana dan sarana penunjang yang berhubungan
dengan perencanaan, pengelolaan, dan pembiayaannya.

12. Keluaran Terlaksananya Kegiatan Sistem Informasi Perumahan dan Permukiman


(SIMPERKIM) di Kabupaten Purwakarta.

13. Peralatan, Material, Ruang Rapat.


Personil dan Fasilitas
dari Pejabat Pembuat
Komitmen

14. Peralatan, Material, - Komputer, alat ukur, laptop, printer, meja gambar dan pendukung lainnya.
dari Penyedia Jasa
Konsultansi

15. Lingkup • Survei lapangan (pengukuran);


Kewenangan Penyedia • Pengumpulan data primer dan sekunder;
Jasa • Pengolahan data;
• Analisis data;
• Perumusan gambar tipikal;
• Penyusunan laporan sesuai ketentuan substansi pekerjaan;
• Berkoordinasi dengan tim teknis dan pengguna jasa dalam rangka
memperoleh masukan dan saran terhadap tahapan pelaksanaan pekerjaan
baik secara teknis maupun substansi pekerjaan;
• Melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah daerah terkait dengan
hal-hal yang dipandang perlu menjadi acuan dan pertimbangan dalam
merencanakan drainase;
• Melakukan serah terima hasil pekerjaan dan mengajukan pencairan biaya
pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak.

Selain hal tersebut diatas, penyedia jasa memiliki lingkup tanggung jawab
sebagai berikut :

1. Konsultan bertanggung jawab secara profesional atas jasa


konsultansi yang dlakukan sesuai ketentuan peraturan dan
perundang-undangan serta harus sesuai dengan kode etik (tata
laku) profesi yang berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab Konsultan adalah minimal sebagai
berikut :

a. Hasil karya identifikasi yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan


standar yang berlaku. Mekanisme pertanggungan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.

b. Hasil karya identifikasi yang di hasilkan harus telah mengakomondasi


batasan-batasanyang telah di berikan oleh kegiatan, termasuk melalui KAK
ini.

c. hasil karya identifikasi yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,


standar, dan pedoman teknis yang berlaku.

16. Jangka Waktu 3 (tiga) bulan / 90 (sembilan puluh) hari kalender.


Penyelesaian Kegiatan

17. Personil 1. Ahli Sipil/Team Leader


Ketua Tim adalah seorang Sarjana Teknik Sipil, mempunyai sertifikat
keahlian sebagai ahli teknik sesuai UU Jasa Konstruksi, lulusan perguruan
tinggi berprestasi baik dan berpengalaman minimal 3 tahun yang memiliki
keahlian dan kemampuan dalam bidang pengorganisasian, perencanaan
dan pelaksanaan serta mempunyai kemampuan untuk melakukan analisis.
Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim, ketua
tim yang akan menjalankan tugasnya, disamping mempunyai keahlian
dibidangnya juga harus mempunyai kemampuan yang kuat dalam
berkomunikasi dan manajerial, mempunyai reputasi yang baik dan berhasil
dalam integrasi dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah, dan
pihak/unsur terkait serta masyarakat. Mampu menguasai masalah
peraturan bangunan gedung serta memahami masalah perencanaan,
pemeliharaan, dan perawatan bangunan gedung. Tim Leader dituntut untuk
mengetahui dan memahami peraturan terkait bangunan gedung (UUBG,
PPBG, Kepmen/ Permen, SNI, Perda BG dan standar internasional terkait
bangunan gedung).

2. Surveyor
Surveyor membantu tugas TA. Sipil dalam proses pelaksanaan Inventarisasi
dan Identifikasi Prasarana Perumahan dan Permukiman dilapangan.
Surveyor sipil dituntut untuk mengetahui dan memahami peraturan terkait
bangunan (UUBG, PPBG, Kepmen/ Permen, SNI, Perda BG dan standar
internasional terkait bangunan gedung) serta memahami masalah
perencanaan, pemeliharaan, dan perawatan infrastruktur.

18. Jadwal Tahapan


Pelaksanaan Pekerjaan

19. Laporan Laporan ini diserahkan maksimal 15 (lima belas) hari setelah pekerjaan
Pendahuluan dimulai dengan diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pejabat
Pembuat Komitmen, dengan jumlah 8 (delapan) eksemplar. Laporan
Pendahuluan dinyatakan diterima bila telah dilakukan pembahasan dan
disetujui oleh Tim Teknis. Laporan Pendahuluan minimal meliputi:

a. Gambaran umum wilayah perencanaan


b. Permasalahan yang berhubungan dengan saluran drainase.
c. Tujuan dan sasaran
d. Keluaran
e. Pendekatan dan Metodologi
f. Rencana kerja dan penugasan tenaga ahli
g. Ketersediaan data dan kebijakan/peraturan

20. Laporan Bulanan -

21. Laporan Antara Laporan ini merupakan laporan fakta dan analisa yang disusun setelah
pelaksanaan pengukuran lapangan dan pengambilan data. Laporan ini
diserahkan maksimal 1 (satu) bulan setelah penyerahan Laporan
Pendahuluan. Laporan Antara disusun dan diserahkan sebanyak 8 (delapan)
buku kepada pengguna jasa.

Laporan Antara ini berisi tentang :


a. Identifikasi kawasan.
b. Analisis kondisi genangan.
c. Analisis lingkungan dan infrastruktur.
d. Analisis sosial budaya masyarakat.
e. Analisis kebijakan dan peraturan terkait.

22. Draft Laporan Akhir Draft laporan akhir merupakan bagian dari tahapan penyusunan laporan
akhir yang digunakan sebagai bahan / materi dalam rapat pembahasan
laporan akhir. Substansi draft laporan akhir sekurang kurangnya memuat
tentang:
a. pendahuluan, berdasarkan uraiannya;
b. kesimpulan hasil ukur;
c. hasil analisis;
e. konsep desain dan pengembangan rencana pembangunan;

Draft laporan akhir ini pada dasarnya merupakan draft laporan sebagai
bahan pembahasan tahap akhir untuk kemudian dilakukan penyempurnaan
berdasarkan masukan dan saran yang di peroleh pada saat rapat
pembahasan. Hasil penyempurnaan draft laporan akhir ini akan di kemas
menjadi laporan akhir dari pekerjaan ini.

Substansi tersebut di atas dapat berkembangdan dijabarkan lagi oleh

pelaksana pekerjaan jika memang dibutuhkan guna memperkaya dan


mempertajam kajian. Sedangkan sistemmatika penulisan/penyajian secara
teknis di serahkan kepada pelaksana pekerjaan dengan mengikutti kaidah
dan format pelapor akademis / formal.

Tim pelaksana kerja (konsultan) dalam tahap ini harus menyerahkan draft
laporan akhir sebanyak 5 (lima) eksemplar sebelum rapat pelaksanaan
pembahasan yang akan di laksanakan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan
setelah penyerahan Laporan Antara.

23. Laporan Akhir Laporan akhir ini merupakan hasil penyempurnaan dari draft laporan akhir
yang telah di bahas dalam forum rapat dalam pembahasan dan diskusi yang
menghasilkan saran serta masukan untuk perbaikan substansi dokumen
maupun teknis laporan. Muatan substansi laporan akhir ini yaitu sama
dengan muatan draft laporan akhir dengan mengakomodir masukan-
masukan saat forum rapat pembahasan maupun hasil koreksi dari tim
teknis yang telah di tunjuk sebelum diserahkan.
Laporan akhir diserahkan setelah diperiksa oleh tim teknis dan diperiksa
serta disetujui/mengetahui KPA/PPK. Jumlah yang harus diserahkan yaitu
sebanyak 8 (delapan) eksemplar dengan batas waktu penyerahan selambat-
lambatnya adalah 15 (lima belas) hari setelah penyerahan laporan draft
akhir, laporan akhir ini disertai dengan file yang dikemas ke dalam 1 (satu)
unit CD/DVD sebanyak 5 keping.

Hal-hal Lain

24. Produksi Dalam Semua kegiatan Sistem Informasi Perumahan dan Permukiman
Negeri (SIMPERKIM) harus di lakukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia.

25. Persyaratan -
Kerjasama

26. Pedoman a. data primer: data yang secara langsung harus dikumpulkan atas dasar
Pengumpulan Data kondisi nyata di lapangan (fakta) pengumpulan data ini dapat dilakukan
Lapangan dengan metode surver primer yang dapat di laksanakan melalui teknik
surver berupa: pengukuran site, sondir, observasi langsung/pengamatan di
lapangan, diskusi/wawancara (jika diperlukan) dengan menggunakan
kuesioner dan lainnya sebagai alat pengumpul data (jika diperlukan)

b. data sekunder: data yang dikumpulkan dari instansi terkait/dokumen


yang telah ada. Untuk memperoleh data sekunder ini dilakukan dengan
metode survey sekunder, dilakukan dengan mengumpulkan data dan
informasi di instansi-instansi terkait dan pihak yang berkompeten, kajian
dokumen yang telah ada (studi pustaka).

27. Alih Pengetahuan a. Jika diperlukan, penyedia jasa konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja pejabat pembuat
komitmen.

b. Bilamana pada suatu pelaksanaan pekerjaan pembangunan fisik


(pelaksanaan pekerjaan konstruksi) terdapat permasalahan dalam lingkup
perencanaan atau hal-hal yang diselesaikan terkait dengan hasil
perencanaan, dan jika dipandang perlu maka penyedia jasa melalui
perwakilan yang ditunjuk dan berkompeten bersedia untuk membantu
memberikan masukan dan menjelaskan dalam rangka pemecahan
permasalahan di lapangan tanpa menuntut biaya tambahan.

PPK Penyusunan Sistem Informasi Perumahan dan


Permukiman di Purwakarta

Ryan Oktavia, ST., MM., MT.


NIP. 19731017 199901 1 001

Anda mungkin juga menyukai