Anda di halaman 1dari 65

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR

PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN KONSTRUKSI

© Pusdiklat SDA dan Konstruksi, 2017


LATAR BELAKANG

Dalam rangka menciptakan aparatur yang memiliki


integritas dan profesional salah satu caranya yaitu dengan
mengikutsertakan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam
sebuah pembinaan/pelatihan.
Dengan tujuan supaya ASN memiliki kompetensi berupa
pengetahuan, keterampilan, pola pikir, sikap dan
perilaku yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas dan
fungsi dengan sebaik-baiknya terutama dalam kegiatan
Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu.
DEFINISI

Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA), merupakan


jaringan informasi sumber daya air yang tersebar dan
dikelola oleh berbagai institusi.
Jaringan informasi sumber daya air harus dapat diakses
oleh berbagai pihak yang berkepentingan dalam bidang
sumber daya air.
DEFINISI
Pemerintah dan pemerintah daerah dapat membentuk unit
pelaksana teknis untuk menyelenggarakan kegiatan sistem
informasi sumber daya air.
Pemerintah dan pemerintah daerah serta pengelola sumber
daya air, sesuai dengan kewenangannya menyediakan
informasi sumber daya air bagi semua pihak yang
berkepentingan dalam bidang sumber daya air.

Informasi sumber daya air yang dimaksud berupa informasi


mengenai kondisi hidrologis, hidrometereologis,
hidrogeologis, kebijakan sumber daya air, prasarana
sumber daya air, teknologi sumber daya air,
lingkungan pada sumber daya air dan sekitarnya, serta
kegiatan sosial ekonomi budaya masyarakat yang
terkait dengan sumber daya air.
MAKSUD DAN TUJUAN SISTEM INFORMASI SDA

Tujuan Pengelolaan SISDA adalah


memfasilitasi dan menyediakan data dan informasi sumber
daya air melalui sistem informasi, publikasi dan
komunikasi yang memadai
VISI DAN MISI SISDA
Visi :
Terwujudnya sistem informasi sumber daya air yang mudah diakses
dan mampu memenuhi kebutuhan data dan informasi sumber daya
air yang akurat, benar dan tepat waktu dan komunikasi publik yang
transparan.

Misi :
1. Membangun jejaring informasi sumber daya air tingkat pusat
dan daerah
2. Membangun kapasitas kelembagaan beserta sumber daya
manusia (pengelolaan sistem informasi) sumber daya air
3. Menciptakan mekanisme pengelolaan sistem informasi sumber
daya air terpadu
4. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dalam
pengembangan sistem informasi
5. meningkatkan komunikasi publik yang transparan, akuntabel
dan inovatif
SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR

Direktorat Jenderal Sumber Daya Air mempunyai tugas


menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air sesuai
dengan ketentuan peraturan perudang-undangan.
Pada pelaksanaannya Ditjen SDA menggunakan sistem
informasi yang mampu menyediakan kebutuhan
informasi terkait sumber daya air, lingkungan, dan
perijinan bagi berbagai pihak.
Selain berbasis desktop aplikasi SISDA, lingkungan dan
perijinan pada ditjen SDA juga memiliki akses online
informasi melalui situs sda.pu.go.id.
KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR

Berikut beberapa sistem informasi terkait SDA, lingkungan, dan


perijinan yang dapat diakses melalui sda.pu.go.id :

• PDSDA (Pengolah Data • Perizinan Online (Sisfo-


Sumber Daya Air) PSDA)
• PAS (Pengelolaan Aset • Pelaporan Kejadian
Sungai) Bencana

• Lingkungan (Kualitas Air) • WiKi Sumber Daya Air


Jaringan Informasi SDA
Meliputi semua informasi yang terkait dengan
pengelolaan sumber daya air, yang lokasinya tersebar dan
dikelola oleh berbagai instansi.
Dapat diakses dengan berbagai cara, seperti internet,
media cetak yang diterbitkan secara berkala, surat
menyurat, telpon, dan faksimili dengan prinsip
terbuka.
 Penyelenggaraan Sistem Informasi SDA
Diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah
daerah, dan pengelola sumber daya air.
Semua pihak yang melakukan kegiatan yang terkait
dengan sumber daya air, seperti studi, penelitian,
seminar, serta pembangunan prasarana sumber
daya air harus menyampaikan hasil kegiatannya.
KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR

Kebijakan Pengembangan Jaringan Sistem Informasi Sumber Daya Air


(SISDA) dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu adalah sebagai
berikut :

• Peningkatan kelembagaan dan sumber


daya manusia pengelola sistem informasi
sumber daya air
• Pengembangan jaringan sistem
informasi sumber daya air

• Mengembangkan teknologi informasi


1.Peningkatan kelembagaan dan sumber daya manusia
pengelola sistem informasi sumber daya air
a.Menata ulang pengaturan dan pembagian tugas di
berbagai instansi dan lembaga pengelola data dan
informasi SDA paling lambat 1 (satu) tahun setelah
Kebijakan (SIH3) ditetapkan.
b. Meningkatkan ketersediaan dana untuk membentuk
dan/atau mengembangkan SISDA terutama mengenai
SIH3;
c.Membentuk dan/atau mengembangkan instansi
pengelola data dan informasi sumber daya air terpadu di
tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan
wilayah sungai paling lambat 2 (dua) tahun setelah
Kebijakan Pengelolaan SIH3 ditetapkan;
d.Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam
lembaga pengelola SISDA oleh para pemilik kepentingan; dan;
e.Meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha
dalam pengelolaan data dan informasi sumber daya air.

2.Pengembangan jaringan sistem informasi sumber daya air


a.Menetapkan lembaga yang mengkoordinasikan
pengelolaan SISDA paling lambat 1 (satu) tahun setelah
Kebijakan Pengelolaan SIH3 ditetapkan;
b.Membangun jejaring SISDA antara instansi dan lembaga
pusat dan daerah serta antar sektor dan antar wilayah paling
lambat 1 (satu) tahun setelah Kebijakan Pengelolaan SIH3
ditetapkan; dan
c.Meningkatkan kerja sama dengan masyarakat dan dunia
usaha dalam pengelolaan SISDA.
3.Mengembangkan teknologi
informasi

a.Mengembangkan SISDA berbasis


teknologi informasi hasil rancang
bangun nasional oleh para pemilik
kepentingan;
b.Meningkatkan ketersediaan perangkat
keras, perangkat lunak dalam SISDA, serta
memfasilitasi pengoperasiannya;

c.Memfasilitasi para pemilik kepentingan


dalam mengakses data dan informasi
sumber daya air.
Permasalahan Pengolahan Data

Sumber data : tersebar


Institusi pengolah data : belum terstruktur
Paradigma pengelola data : bukan domain publik,
untuk dihimpun
Sistem pengelola data : belum terintegrasi
Kondisi data : tidak terpelihara, tidak ter-updated,
tidak akurat, tdk memenuhi keinginan pimpinan,
media penyimpanan tdk tersedia dan sulit diakses

14
Permasalahan Pengolahan Data
Apa yg harus dilakukan? ONE SISTEM
Adanya institusi pengelola, adanya • Integrasi aplikasi
sistem pengelola yg terpadu • Integrasi website

ONE DATA
 Integrasi Data dan Manajemen
Layanan Data
 Kuantitas dan Kualitas Data
 Pengembangan Data Warehouse

ONE MAP POLICY


One One
1. Bermanfaat dalam menyelesaikan
System Data
konflik pemanfaatan lahan
2. Meningkatkan kualitas pelaksanaan
proyek infrastruktur prioritas
3. Menyediakan informasi terintegrasi
One Map 4. Penanganan pencegahan bencana
5. Memberi Kepastian Usaha 15
ONE MAP POLICY

One Map Policy (OMP)


merupakan kebijakan pemerintah untuk membuat peta lokasi infastruktur
seperti bendungan/embung, irigasi, sungai, pantai, ATAB scr terpadu.
Dukungan Kement PUPR, Ditjen SDA untuk penyusunan/memetakan 1 peta
IGT sawah beririgasi skala 1: 5000 tahun 2018 difokuskan di 14 Prov.
Lumbung padi nasional infrastruktur seperti: Aceh, Sumut, Sumbar,
Sumsel, Lampung, Jawa, Sulawesi, Kalbar, Kalsel dan NTB

2016 Pulau Kalimantan

2017 Pulau Sumatera, Sulawesi, Bali, NTB, dan NTT

2018 Pulau Jawa, Maluku, dan Papua

16
TANTANGAN SISTEM INFORMASI DAN
DATA

Kebutuhan •Informasi pimpinan (pelaporan, bahan informasi)


penyajian •Keterbukaan Informasi publik
•Publikasi informasi
informasi

Kebutuhan •VOLUME ( ukuran media penyimpanan data yang sangat


besar
•VARIETY ( Tipe atau jenis data yang diakomodasi)
BIG DATA • VELOCITY ( Kecepatan proses data)

Perkembangan •Kecepatan akses Informasi


•Sistem Informasi sebagai Decision Support System
Teknologi •Kebutuhan keamanan system informasi
Informasi •Kebutuhan sarana prasarana pendukung

17
Konsep pengembangan SISDA
TUGAS DAN FUNGSI SUBDIT SISDA

VISI P
e
n
Terwujudnya Sistem Informasi Sumber Daya Air yang
g mudah diakses dan mampu memenuhi
e
kebutuhan data dan informasi Sumber Daya Airmyang akurat, benar dan tepat waktu dan
transparanb
MISI a
n
g
 Membangun Jejaring Informasi Sumber Daya Air anTingkat Pusat & Daerah.
 Membangun Kapasitas Kelembagaan Beserta Sumber Daya Manusia
s
(Pengelola Sistem Informasi) Sumber Daya Air. i
s
 Menciptakan Mekanisme Pengelolaan Sistem Informasi
t Sumber Daya Air Terpadu.
 Meningkatkan Pemanfaatan Teknologi InformasiemDalam Pengembangan Sistem Informasi
 Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria. pengembangan sistem
i
informasi dan pengelolaan data dan informasi SDA
n
f
o
r Sistem
m inform
a
asi dan
SUBDIT SISTEM s
i data
INFORMASI DAN DATA s
sumbe
r daya
(SUBDIT SISDA) u
m
air
b
Pen
gelo

19
laan
dat

e
a
dan
info
rma
si

r
Tampilan website Ditjen SDA
Menu/site map PDSDA online :
menggunakan PDSDA Ver 6.0

Sumber Daya Air


Wilayah Sungai
Daerah aliran sungai
Daerah Irigasi
Sungai
Daerah Irigasi Permukaan
Danau
Daerah Irigasi Tambak
Embung
Daerah Irigasi Rawa
Embung Potensi
Daerah Irigasi Air Tanah /
Bendung
Pompa
Bendungan
Konservasi
Pantai
Hidrologi
Pos Hujan
Pos Duga Air
Pos Klimatologi Bencana
Posko Banjir
Posko Pengamatan Banjir
Daerah Rawan Banjir
Daerah Rawan Kekeringan
Daerah Rawan Longsor
Daerah Gunung berapi
Tampilan PDSDA online v 6.0
Tampilan tabular PDSDA online v 6.0
Tampilan spasial PDSDA online v 6.0
Halaman depan PAS
Halaman utama PAS
Tampilan aplikasi kualitas air.
http://sda.pu.go.id/kualitas/project_www/akuapp/index.php
/auth/login
.
Tampilan sisfo-PSDA,
http://sda.pu.go.id/bpsda/ppsda/.
Tampilan WiKi SDA
Konsep SISDA
Menu utama dari PDSD-PAI terdiri dari :

Arsip
Data
Laporan
Supervisor
Peta
Skin
Windows
Panduan
Peta kelembagaan SISDA
Urgensi pengelolaan SISDA dan SIH3
Skema konsep dasar SIH3
Sistem Informasi Geografis (SIG)
Selain data tabular SISDA, lingkungan, dan perijinan
pada penyajiannya juga mampu menampilkan data
secara spasial atau berbasis sistem informasi geografis
(SIG).
SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan
berbagai data pada suatu titik tertentu di bumi,
menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya
memetakan hasilnya.
GIS dapat digunakan untuk menggambarkan
karakteristik permukaan, subsurface, dan atmosfir dari
titik-titik informasi secara dua dimensi atau tiga
dimensi.
GIS dapat membuat peta isopleth atau garis kontur
yang mengindikasikan perbedaan curah hujan.
Global Positioning System (GPS)
Memiliki nama resmi NAVSTAR GPS (Navigation
Sattelite Timing and Ranging Global Positioning
System) yang merupakan sistem navigasi dan
penentuan posisi berbasiskan satelit. Daya cakup GPS
besrsifat global
MASALAH DAN SOLUSI

PETUGAS UNIT SISDA

1 Permasalahan belum adanya SK UNIT SISDA di masing-masing


balai, honorarium kegiatan SISDA, hingga belum maksimalnya
kegiatan SISDA, harus di benahi ditahun 2018

KUALITAS SDM SISDA

2 Perlu diadakannya pelatihan internal secara berkala,


balai dapat menganggarkan untuk peningkatan SDM

PEMUTAKHIRAN DATA INFORMASI PROYEK SIAP DIRESMIKAN DAN

3 DIGROUNDBREAKING
Setiap Balai membuat bahan informasi proyek siap diresmikan dan
proyek siap groundbreaking 2018 didukung oleh data teknis, manfaat,
biaya dan foto terakhir

44
MASALAH DAN SOLUSI

DOKUMENTASI AUDIO VISUAL PROYEK BIDANG SDA

4 Setiap Balai melakukan pengumpulan dokumentasi foto dan


video dengan ketentuan: foto minimal 2MB, video minimal
720p – 25 fps hingga 1080p – 60fps, untuk mendukung
pelaporan PSN hingga Proyek Siap diresmikan 45

ADANYA KESADARAN PENYAMPAIAN INFORMASI KE

5 MASYARAKAT
Melalui website dan aplikasi dapat menyampaikan informasi ke
masyarakat mengenai banyak hal terkait bidang SDA

UNIT SISDA

6 Setiap Balai mempunyai Unit SISDA yang diperkuat dengan


anggaran, sarana prasarana, SDM dari masing-masing wali
data untuk mempermudah proses integrasi one system one
data one map

45
01
Website Ditjen Sumber Daya Air
(http://sda.pu.go.id/)

Portal Informasi dan bentuk penyampaian


informasi ke publik
02
Sistem Informasi Rekomtek dan Perizinan
Sumber Daya Air
SI-REPER-SDA

Pelayanan Publik berupa rekomondasi teknis dan


perizinan pengunaan/pengusahaan air secara online
03
e-PROGRAMMING SUMBER DAYA AIR

e-Programming

Penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja


Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
04
PENGOLAH DATA SUMBER DAYA AIR

PDSDA

Sistem Informasi berbasis GIS yang menyimpan data


infrastruktur bidang sumber daya air
05
Sistem Informasi Hidrologi dan Lingkungan

SIHL-SDA
06
Sistem Informasi Air Tanah dan Air Baku

SiATAB
07
APLIKASI PENGOLAH ASET IRIGASI/IPDMIP

PAI

52
08
PENGELOLAAN ASET SUNGAI

PAS
09
PELAPORAN BENCANA

PB-SDA

Pelaporan Kejadian Bencana Bidang Sumber Daya Air


10
ESIKLOPEDIA SUMBER DAYA AIR

WikiSDA
CAPAIAN DITJEN SDA TAMBAHAN MANFAAT 2015-2019

Layanan Irigasi Waduk 98.084 ha


Kapasitas Tampung 1.031 juta m3
PEMBANGUNAN BENDUNGAN DAN EMBUNG
Air Baku 5 m3/detik
65 Bendungan (49 Baru/29 Selesai) Potensi Energi 112 MW
1.893 Embung

Target Target
2015 2016 2017 2018 2019
29 Bendungan 32 Bendungan
• 16 Lanjutan/ • 24 Lanjutan/ 36 Bendungan 48 Bendungan 46 Bendungan
• 13 Baru/ • 30 Lanjutan/ • 34 Lanjutan/ • 38 Lanjutan/
• 8 Baru/
• 5 Selesai • 6 baru (dari target 9 • 14 Baru/ • 8 Baru/
• 2 Selesai
bendungan baru*) • 10 Selesai • 10 Selesai
342 Embung 387 Embung • 2 Selesai
43 Embung 54 Embung
117 Embung
CAPAIAN 2015-2017

36 Bendungan
• 27 Baru
• 9 Selesai
BENDUNGAN 2017
842 Embung
2 6 3
BENDUNGAN
BENDUNGAN BENDUNGAN BARU
SELESAI 1. PAMUKULU, SULAWESI SELATAN TIDAK TERCAPAI
2. WAY APU, MALUKU (DIRENCANAKAN KONTRAK
1. RAKNAMO, NTT 3. TEMEF, NTT
2. TANJU, NTT AWAL 2018)
4. MARGATIGA, LAMPUNG
1. SIDAN, BALI
5. SEMANTOK, JAWA TIMUR
2. BENER, JAWA TENGAH
6. LAUSIMEME, SUMATERA UTARA
3. TIGADIHAJI, SUMATERA SELATAN
56
KETAHANAN AIR DAN PANGAN
( T A R G E T D A N C A P A I A N )

Target
Jaringan Irigasi
1,000,000 ha
Target Target
Target Pengendali
Air Baku Jaringan Irigasi Sapras
Permukaan, Rawa Pengendali Sedimen dan
Lahar
67,52 Air Tanah
(Pusat & Daerah)
Jaringan
Irigasi Tambak
Daya Rusak

m3/detik 3.620 km 306 buah

2015 6,97 269.294 4.238 371 150

2016 6,15 136.811 1.850 247 44

2017 4,34 225.993 1.750 210 29

Capaian
2015-2017 17,46 632.098 7.838 828 223
2018 5,92 145.533 2.661 211 31

2019 4,23 145.533 2.661 211 31


57
POSTUR ANGGARAN PER KEGIATAN TA 2018
PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

IRIGASI DAN RAWA


BENDUNGAN DAN EMBUNG (TERMASUK JIAT)

9,69 T 10,05 T
Pembangunan 11 bendungan baru Pembangunan 54 ribu ha
dan 36 bendungan on-going 27,24%
Rehabilitasi 160 ribu ha
Pembangunan 54 embung
PENYEDIAAN AIR BAKU
3,54 T
Pembangunan sarana
26,28 % prasarana air baku dengan
PAGU INDIKATIF 2018 9,60% kapasitas 4,23 m3/detik

36,90 T
TURBINWAS
PENGENDALIAN BANJIR,
1,90 T 5,22 % LAHAR/SEDIMEN,
Termasuk gaji, tunjangan,
cadangan bencana 18,35% PENGAMANAN PANTAI
%9

6,77 T
2,3

10,92%
SDA TERPADU DAN  Pembangunan pengendali
MANAJEMEN BBWS/BWS banjir 106 km, rehabilitasi
13 km
0,88 T O&P  Pembangunan pengendali
Pelaksanaan wajib balai
lahar/sedimen 16 buah,
4,03 T rehabilitasi 10 buah
Operasi dan pemeliharaan sarana prasarana  Pembangunan pengaman
SDA (termasuk P3TGAI 5.000 lokasi) pantai 11 km
POSTUR ANGGARAN PER KEGIATAN TA 2018
PROGRAM PENGENDALIAN LUMPUR SIDOARJO

PENGENDALIAN LUMPUR
SIDOARJO
87,93% Rp. 316,45 M

PAGU
Rp. 406,098 M
PEMBINAAN 22,07 %
PENGENDALIAN LUMPUR
SIDOARJO
Rp. 89,64 M
PROYEK SIAP DIRESMIKAN BIDANG SDA

29 BENDUNGAN 11
2,17 MILYAR M 3

2019
9

2 2018
2 2017
5 2016
KEUREUTO,
GONDANG, LOGUNG, BENDO,
ROTIKLOT, GONGSENG,
SEI GONG, SINDANG TUKUL, PIDEKSO,
2015 HEULA, PASSELORENG, BINTANG
KARALLOE, BANO, TAPIN,
KARIAN, MARANGKAYU,
CIAWI,MILA
SUKAMAHI,
KUNINGAN
RAJUI, JATIGEDE,PAYA SEUNARA,
BAJULMATI, RAKNAMO,
TERITIP TANJU
NIPAH,TITAB

60
PROYEK SIAP DIRESMIKAN BIDANG SDA

8
36 BENDUNGAN
2023
3,5 MILYAR M 3 11
11 2022
2021
KOMERING II, PAMUKKULU, BENER,
DIGOEL, JRAGUNG, TEMEF, MANIKIN,
MATENGGENG, LAMBAKAN, ROKAN KIRI, JENELATA
6
SADAWARNA, TIRO, BOLANGO HULU, MENINTING, KOLHUA,
JLANTAH
2020
KUWIL KAWANGKOAN, WAY SEKAMPUNG,
LOLAK, LEUWIKERIS, WAY APU,CIPANAS,
LAUSIMEME, SIDAN, RUKOH,
MARGATIGA,
LADONGI, NAPUN SEMANTOK,
GETE, TUGU, JLANTAHMBAY, RANDUGUNTING, BAGONG,
TAMBLANG, BERINGIN SILA

61
PROYEK SIAP DIRESMIKAN BIDANG SDA
Tahun 2018

1. Embung Jakabaring
2. Sand pocket Kali Gendol
1. Bendung Sawah Laweh

JAN FEB MAR APR MEI JUN

1. Pengendali banjir 1. Bendungan 1. Bendungan Gondang


Kota Jambi Rotiklot 2. Bendungan Mila
2. Pengendali banjir 2. Normalisasi Kali 3. Bendungan Tanju
Bt. Anai Ciliwung
3. Drainase Tambak 3. Bendung Gerak
Lorok Sembayat
4. Pantai Masceti-
Tegal Besar
62
PROYEK SIAP DIRESMIKAN BIDANG SDA
Tahun 2018
8. DI Batang Alai
1. Bendung Sei 9. DI Pitap
10. Bendung Leuwigoong
Padang 11. DI Logung
2. SPAM Bregas 12. Bendung Randangan dan
Jaringan Randangan Kiri
13. Rehab Tarum Barat
14. SPAM Keburejo
15. DI Waduk Kedungombo

JUL AGS SEP OKT NOV DES

1. Bendungan Muara Sei Gong 1. Bendungan Sindang Heula


2. Pengendali banjir S. Wawar dan S. Cokroyasan 2. Bendungan Logung
3. Pengendali banjir S. Bogowonto 3. Bendungan Paselloreng
4. Pengendali banjir Kota Surakarta 4. Pompa Banjir Sub DAS Bendung
5. Pengendali banjir Kali Gunting 5. Pengendali Banjir dan Rob Semarang
6. Pengendali banjir S. Ijo dan Tipar 6. Pengendali Banjir S. Jragung
7. DI Karau 7. DI Klarik
8. Bendung Progopistan 8. DI Way Umpu
9. Sabo dam Kali Woro 9. DI Jabung
10. Saluran pengelak Kali Putih 10. Bendung DI Kamijoro
11. DI Amandit 63
63
TERIMA KASIH
#MENGELOLA AIR UNTUK
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR DAN
KONSTRUKSI

© Pusdiklat SDA dan Konstruksi, 2017

Anda mungkin juga menyukai