Anda di halaman 1dari 36

SISTEM INFORMASI GEOSPASIAL PEMETAAN DASAR

SELURUH DESKRIPSI

Perumusan Masalah

Sistem informasi Geofatja pada saat ini merupakan salah satu elemen penting dan berfungsi
sebagai pondasi dalam melaksanakan dan mendukung berbagai macam aplikasi. Banyak
organisasi dan institusi menginginkan untuk mendapatkan data dan informasi Geofatja yang
konsisten, tersedia serta mempunyai aksesibilitas yang baik. Namun dalam pelaksanaannya
belum terlihat adanya koordinasi maupun sinerjitas antar instansi dalam penyediaan informasi
Geofatja tersebut.

bertujuan membangun Framework untuk mengintegrasikan semua hasil Litbang, produksi dan
diseminasi informasi Geofatja ke dalam suatu sistem yang memberikan jaminan
interoperabilitas dan kemudahan akses oleh para pengguna, sehingga informasi Geofatja dapat
dengan mudah ditemukan, digabungkan, dievaluasi dan digunakan ulang.

Pusfatja bertanggung jawab dalam pengumpulan, pemeliharaan dan pemutakhiran serta


penyediaan akses data dan informasi penginderaan jauh sumberdaya alam khususnya
sumberdaya darat, laut, lingkungan dan mitigasi bencana yang diturunkan dari data dan
informasi penginderaan jauh. Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab tersebut Program
Kegiatan Pengembangan Sistem Diseminasi Data dan Informasi Penginderaan Jauh berusaha
agar dapat menyelenggarakan: 1) Pengumpulan, pemeliharaan dan pemutakhiran data dan
informasi penginderaan jauh; 2) Pertukaran dan penyebarluasan data dan informasi
penginderaan jauh; 3) Penyediaan akses data dan informasi penginderaan jauh kepada
masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 4) Pembangunan
sistem akses data dan informasi penginderaan jauh yang terintegrasi dengan sistem akses bank
data nasional; 5) Koordinasi antarlintas pelaku pengelola data dan informasi penginderaan jauh
dan menyampaikan data dan informasi penginderaan jauh maupun metadata kepada Unit
Kliring; dan 6) Pengembangan pedoman dan standar teknis data dan informasi penginderaan
jauh;

Pengembangan SPBN diharapkan mampu memberikan dukungan untuk mengidentifikasi,


mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan informasi Geofatja bagi pengambil keputusan
dalam persiapan dan respon terhadap keadaan darurat kebencanaan. Pengembangan SPBN juga
diharapkan dapat mendukung kesinambungan produksi, diseminasi dan kemudahan akses
Informasi Geofatja, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pemanfaatan penginderaan jauh
untuk mendukung pengelolaan sumber daya alam, pemantauan lingkungan dan mitigasi
bencana dalam rangka mendukung pembangunan nasional berkelanjutan yang berwawasan
lingkungan dan kependudukan.

Tujuan dan Sasaran

Tujuan dari kegiatan program pengembangan infrasruktur informasi SPBN Pusfatja adalah
membangun Framework untuk mengintegrasikan semua hasil Litbang, produksi dan diseminasi
informasi Geofatja ke dalam suatu sistem yang memberikan jaminan adanya interoperabilitas
dan kemudahan akses oleh para pengguna, sehingga informasi Geofatja dapat dengan mudah
ditemukan, digabungkan, dievaluasi dan digunakan ulang. Sasaran utama kegiatan program
pengembangan infrasruktur informasi SPBN Pusfatja adalah:
 Terwujudnya peningkatan kapasitas Infrasruktur Informasi untuk mendukung SPBN
Pusfatja.
 Terwujudnya peningkatan kapasitas kompetensi personil untuk mendukung
implementasi dan operasional SPBN Pusfatja.
 Terwujudnya integrasi semua hasil litbang, produksi dan diseminasi informasi Geofatja
ke SPBN Pusfatja dalam bentuk Sistem Informasi Sumber Daya Alam (SISDA) atau Sistem
Informasi Mitigasi Bencana (SIMBA).
 Terwujudnya jaminan adanya interoperabilitas dan kemudahan akses informasi
Geofatja oleh para pengguna, sehingga dapat dengan mudah ditemukan, digabungkan,
dievaluasi dan digunakan ulang

1. Pendekatan

Pendekatan dimulai dengan pembuatan layer GIS dari peta/data digital yang tersedia dengan
masing-masing lembaga pelaksana. Dengan mempertimbangkan data ini sebagai basis, berbagai
layer GIS yang diperlukan untuk implementasi GIS peta dasar pertanahan akan didigitalkan.
Kualitas data digital yang akan diupload kedalam data storage dianggap sudah clear.
Geodatabase akan dibuat menggunakan Microsoft SQL Server, sistem Web-GIS akan
dikembangkan dengan menggunakan Geodatabase yang sama dan melayani permintaan
pengguna yang disesuaikan bersama dengan berbagai fungsi GIS.

Implementasi GIS peta dasar pertanahan mencakup tugas-tugas sebagai berikut:

 Studi sistem informasi geospasial yang ada untuk pelaksanaan berbagai kegiatan dalam
kerangka GIS;

 Untuk mempersiapkan database GIS, harus disiapkan penyusunan database GIS


mencakup pembuatan berbagai layer GIS;

 Untuk mengintegrasikan layers GIS dengan atribut dan meta data.

 Untuk mengembangkan GIS berbasis Web yang mempunyai fungsi;

1). Menyimpan data Pemetaan Dasar Pertanahan; CSRT RAW (quickbird/world


view,Pleiades); CSRT terorthorektifikasi (Sumber BIG); Foto Udara; Foto Udara
PUNA; Peta Garis.

2). Permintaan data Pemetaan dasar peranahan (PDP)

3). Pelaporan.

2. Metodologi terperinci

Metodologi yang diusulkan seperti dalam langkah-langkah di bawah ini:

a. Persiapan dari layers dasar GIS


Layer peta (skala 1: 50.000) bersama dengan informasi atribut terkait yang diperlukan
Akan disediakan oleh BPN Dir Pemetaan Dasar Pertanahan , yang akan dianggap sebagai
dasar untuk pembuatan database SIG.
Pembuatan database SIG tidak hanya berarti digitalisasi peta. Untuk membuat peta
digital tersedia dalam domain GIS, banyak komponen lain yang terlibat seperti
pemformatan data berbasis layer; pengkodean fitur, proyeksi peta, pembangunan
topologi dan pembuatan Map Tile.

Persiapan berbagai layer GIS melibatkan berikut:


- Informasi mengenai batas hutan, penggunaan lahan, sungai, badan air dan jalur
kereta api, jika diperlukan, dapat diambil dari sumber yang tersedia.
- Batas administratif blok, distrik, negara bagian, daerah pemilihan MP / MLA, dan
Lingkaran / Divisi PWD dari peta kertas akan dikonversi ke format digital
- Jalan pedesaan (DRRP termasuk jaringan Inti) dan tempat tinggal akan dikonversi
dari peta kertas ke format digital

b. QC untuk layers GIS


Setelah pembuatan database GIS, berbagai layer GIS dalam database akan diperiksa
kualitasnya. Untuk jaminan kualitas GIS, berbagai lapisan GIS dan fitur dalam layer perlu
diperiksa seperti dibawah ini.
 Format dan penamaan file: Layer GIS harus dalam format yang telah ditentukan,
mis. format .shp. Nama file harus diperiksa jika konvensi penamaan diikuti.
 Proyeksi peta: Setiap layer GIS harus diperiksa untuk parameter proyeksi yang benar
 Akurasi posisi: Bentuk dan lokasi fitur dalam layer GIS harus diperiksa untuk
kedekatan dengan objek GIS yang sebenarnya pada peta.
 Keakuratan atribut: Bidang atribut yang terkait dengan setiap fitur dalam layer GIS
harus diperiksa untuk jenis dan nilai data yang benar
 Konsistensi topologis: Konsistensi topologis harus dipertahankan. Misalnya fitur
poligon harus ditutup, fitur garis harus kontinu.

c. Pengembangan Web GIS


tool Web GIS akan dikembangkan untuk memantau konektivitas tempat tinggal di peta
GIS. tool Web GIS yang tersedia di Internet, akan memungkinkan melakukan fungsi dasar
GIS (display and query) ke pengguna jarak jauh melalui browser Web konvensional
(Mozilla, Internet Explorer, Google Chrome). Server Web GIS Peta akan digunakan
sebagai back engine untuk memproses dan menampilkan permintaan yang telah
ditentukan yang dijalankan oleh pengguna. Utilitas dan quary tool yang diatur pada
halaman Web akan memungkinkan pengguna untuk mengeksekusi permintaan yang
diinginkan dan menampilkan hasilnya.
d. Kegiatan yang terlibat dalam implementasi

e. User Characteristics
Sistem harus memiliki tiga jenis user. Setiap user memiliki peran khusus dalam sistem
dan SRS ini dengan tepat menyebutkan 'user type' untuk setiap persyaratan.
f. Use Cases

Use Case 1
SPEcific REqUiREmENTS

1. Data Requirements
1.1. Data Spatial
SR_Data_01
Jika data peta tidak tersedia, 1: 50.000 data topografi digital, yang mengandung
layer berikut dapat dibeli. Prosedur untuk pengadaan data dan daftar toposheet
diberikan dalam Lampiran I.
 Batas administrasi (batas Internasional / Negara Bagian / Distrik)
 Batas hutan
 Sungai & Aliran
 Badan air
 Penggunaan lahan
 Jaringan kereta api
 Jaringan jalan
 Tempat tinggal
 Tambang

SR_Data_02
Pemeriksaan kualitas pada data (SR_Data_01) harus dilakukan sebelum
menerimanya.
 Format data
 Lintang / bujur 4 sudut peta topo
 Parameter proyeksi
 Nomor dan tipe dari jenis layer
 Kelangsungan layer

SR_Data_03
Data digital (SR_Data_01) harus dikonversi ke format .shp yang akan digunakan
dalam pembuatan database. Format ini juga didukung oleh semua perangkat lunak
GIS terkini yang tersedia di industri.

SR_Data_04
Negara yang berpartisipasi harus melacak fitur berikut pada tracing sheet dalam
skala 1: 50000 atau lebih besar menggunakan toposheet dan/atau peta terkait
lainnya.
 Distrik / batas blok
 Konstituensi MP / MLA
 Divisi PWD / Lingkaran
 Jalan raya Nasional / Negara
 Jaringan Inti
 DRRP
 Tempat tinggal
 Jembatan (Utama & Kecil)
 Level crossing (Berawak & Tidak Berawak)
 Tempat-tempat keagamaan dan turis
 Situs tambang (Batu & Pasir)
 Pusat pasar
 Kantor pusat Distrik / Blok / Pendapatan

SR_Data_05
Tracing sheet yang berisi lapisan harus dipindai dan digunakan dalam pembuatan
database GIS dalam format Tiff / sesuai.

SR_Data_06
Geo-coding data Tiff harus dilakukan menggunakan LCC / Proyeksi yang sesuai
sebelum digitasi.

SR_Data_07
Layer baru untuk fitur berikut harus dibuat dengan mendigitalkan dari lembar
penelusuran geocode. Prosedur terperinci dijelaskan dalam Lampiran II.
o Batas Blok
o Konstituensi MP / MLA
o Divisi PWD / Lingkaran
o Tempat turis / keagamaan / pasar
o Jembatan besar / Kecil
o Penyeberangan berawak / tak berawak
o Kantor Pusat Negara Bagian / Distrik / Blok / Pendapatan

SR_Data_08
Layer peta yang disebutkan dalam SR_Data_01 harus diperbarui berdasarkan data
satelit.

SR_Data_09
Pengecekan kualitas data digital harus dilakukan sebagaimana dijelaskan dalam
bagian metodologi

SR_Data_10
Mosaik toposheets State-wise harus dibuat untuk peta digital pada skala 1: 50.000.

1.2. Data Atribut

SR_Data_11
Selama digitasi atribut (diperlukan untuk integrasi data GIS dengan data OMMAS)
harus dilampirkan ke layer peta.

SR_Data_12
Data OMMAS dalam SQL pada server pusat harus dihubungkan dengan data spasial
menggunakan fitur peta ID unik untuk aplikasi Web GIS.
SR_Data_13
Sistem sekarang ter update secara online dari database pusat OMMAS dari DPIU
akan dilanjutkan.

2. Fungsi Web-GIS

SR_Fn_01
Halaman Beranda diperlukan untuk website. Halaman beranda berisi informasi
tentang NRRDA, PMGSY, OMMAS, dan GRIMMS, dll. Halaman beranda juga harus
berisi peta GIS.

SR_Fn_02
Halaman peta GIS dari state yang dipilih oleh pengguna akan ditampilkan.
Seharusnya memiliki map kontrol yang berisi berbagai layer informasi SIG dalam
bentuk layer raster dan vektor

SR_Fn_ 03
Berbagai layer vektor seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini harus
diintegrasikan ke dalam map kontrol.

No. Layer Peta Tipe


1 Habitations Point
2 Batas Negara Polygon
3 Batas Kabupaten Polygon
4 Batas Blok Polygon
5 Batas Konstituensi MP Polygon
6 Batas Konstituensi MLA Polygon
7 Batas Divisi PWD Polygon
8 Batas Lingkaran PWD Polygon
9 Batas Hutan Polygon
10 Batas Wilayah Polygon
11 DRRP Road Polyline
12 CN Road Polyline
13 Jembatan Point
14 Level crossing Point
15 Quarry (Batu & Pasir) Point
16 Pusat Pembelanjaan/Pasar Point
17 Perkantoran Point
18 Kolam Renang/Water boom Polygon
19 Tempat Wisata Polygon
20 Rel Kereta Api Polyline
21 Saluran Drainase/Sungai Polyline

SR_Fn_04
Harus diperlukan Alat untuk menavigasi termasuk peta
1) PAN : Tul untuk menggeser peta;
2) Zoom In : Tul untuk memperbesar peta;
3) Zoom Out : Tul untuk memperkecil peta;
4) Zoom Penuh : Tul untuk memperkecil tampilan peta sepenuhnya.

SR_Fn_05
Layer GIS harus diintegrasikan ke data MIS dalam database OMMAS untuk
menghubungkan atribut dari MIS ke fitur GIS.

SR_Fn_06
Harus ada Tul yang akan mengidentifikasi fitur (data vektor) seperti, distrik, blok
tempat tinggal, jalan kedalam peta.

Rincian berikut ini adalah fitur-fitur Info-Window yang sesuai:


Harus ada ketentuan untuk menutup identifikasi pop-up

SR_Fn_07
Layer Tree harus diisi. Layer tree akan mencantumkan semua layer yang
ditampilkan pada peta GIS. Seharusnya memiliki fasilitas untuk mengaktifkan /
menonaktifkan (terlihat / tidak terlihat) layer.

SR_Fn_08
Harus ada fasilitas untuk memberi label fitur GIS di layer GIS. Pengguna harus
diberikan opsi untuk menempatkan label ke layer yang dipilih.

SR_Fn_09
Simbol-Legenda harus disediakan bersama dengan map kontrol yang mewakili
simbologi diikuti untuk semua layer GIS dalam map kontrol. Fitur GIS yang
ditampilkan pada peta harus sama persis dengan simbol yang sesuai dalam legenda.
SR_Fn_10
Pemilihan ukuran peta
Sistem harus memiliki opsi untuk memilih ukuran peta GIS. Fasilitas ini akan
membantu dalam menambah / mengurangi ukuran peta yang ditampilkan di
layar sesuai dengan kebutuhan pengguna.

SR_Fn_11
Seleksi Boundary
Sistem harus menyediakan fasilitas untuk pemilihan Boundary. Ini akan
diperlukan sebelum melakukan query apa pun.

Skenario1: State selection


Sistem harus memiliki fasilitas untuk memilih batas wilayah Negara/provinsi

Skenario2: pemilihan Daerah dalam state terpilih


Setelah pengguna memilih state/negara harus memiliki fasilitas untuk memilih
distrik yang diminati

Skenario3: pemilihan Blok dalam distrik terpilih


Akhirnya sistem harus memiliki fasilitas untuk memilih batas-batas blok

Skenario4: Klip batas yang dipilih


Sistem harus memiliki fasilitas boundary untuk memotong yang di select dimana
hanya blok yang dipilih akan terlihat pada peta GIS

SR_Fn_12
Queri atribut yang ditentukan user harus dikustomisasi. Pertanyaan ini akan
didasarkan pada atribut yang terkait dengan berbagai SIG dalam database
(OMMAS). Hasil Queri akan ditampilkan pada peta GIS dengan menyoroti fitur
memenuhi kriteria Queri dengan warna berbeda. Atribut fitur yang disorot akan
ditampilkan dalam format tabel.
SR_Fn_13
Sistem harus memiliki fasilitas untuk meng-queri klasifikasi habitation (tempat
tinggal)

Skenario1: populasi
Sistem harus memiliki fasilitas untuk menunjukkan/menyoroti habitation di peta
GIS berdasarkan range populasi yang dipilih oleh pengguna. Opsi harus diberikan
untuk memasuki range populasi spesifik pengguna bersama dengan beberapa range
populasi yang telah ditentukan.

Skenario2: tipe area


Sistem harus memiliki fasilitas untuk menunjukkan/menyoroti habitation (tempat
tinggal) pada peta GIS berdasarkan jenis area (gurun, suku) yang dipilih oleh
pengguna.

SR_Fn_14
Sistem harus memiliki fasilitas untuk query konektivitas habitation (tempat tinggal)

Skenario1: populasi
Sistem harus memiliki fasilitas untuk menunjukkan/menyoroti pemukiman yang
terhubung/tidak terhubung pada peta GIS berdasarkan range populasi yang dipilih
oleh pengguna. Opsi harus diberikan untuk memasuki range populasi spesifik
pengguna bersama dengan beberapa range populasi yang telah ditentukan.

Skenario2: tipe area


Sistem harus memiliki fasilitas untuk menunjukkan/menyoroti habitation yang
terhubung/tidak terhubung pada peta GIS berdasarkan tipe wilayah (gurun, suku)
yang dipilih oleh pengguna.

Skenario3: Sebelum/sesudah PMGSY dimulai


Sistem harus memiliki fasilitas untuk menunjukkan/menyoroti status konektivitas
dari habitation di peta GIS sebelum dan sesudah PMGSY dimulai.

SR_Fn_15
Sistem harus memiliki fasilitas untuk Query di Kantor Pusat
Skenario1: klasifikasi
Sistem harus memiliki fasilitas untuk menunjukkan/menyorot kantor pusat pada
peta GIS berdasarkan klasifikasi (Populasi, tipe area) mirip dengan klasifikasi
habitattion

Skenario2: konektivitas
Sistem harus memiliki fasilitas untuk menunjukkan/menyoroti status konektivitas
ke pusat pada peta GIS mirip dengan konektivitas habitation

SR_Fn_16
Sistem harus memiliki fasilitas query untuk konektivitas tempat-tempat wisata
Sistem harus memiliki fasilitas untuk menunjukkan/menyoroti status konektivitas
tempat-tempat wisata di peta GIS.

SR_Fn_17
Sistem harus memiliki fasilitas untuk mencari habitation di peta GIS

Sistem harus memiliki fasilitas untuk mencari dan menyoroti habitation


berdasarkan input pencarian yang disediakan oleh pengguna. Pencarian akan
didasarkan pada :
 Nama habitation yang sama persis dengan teks yang disediakan oleh
pengguna
 Nama habitation dimulai dengan teks yang disediakan oleh pengguna
 Nama habitation berakhir dengan teks yang disediakan oleh pengguna
 Setiap bagian dalam nama habitation yang cocok dengan teks yang
disediakan oleh pengguna

SR_Fn_18
Sistem harus memiliki fasilitas untuk menunjukkan/menyoroti habitation di
sepanjang jalan yang dipilih
Sistem harus memiliki fasilitas untuk memilih jalan yang diminati pengguna dengan
alat pemilihan fitur.
Sistem harus menyediakan kotak dialog untuk memasukkan jarak. Pada saat
mengirimkan sistem jarak harus menunjukkan/menyoroti habitations di sepanjang
jalan yang dipilih yang jatuh dalam jarak yang dimasukkan oleh pengguna.

SR_Fn_19
Sistem harus memiliki fasilitas untuk menampilkan gambar yang ditandai secara
geografis pada peta GIS.
Geotagging (juga ditulis sebagai GeoTagging) adalah proses penambahan metadata
identifikasi geografis ke berbagai media seperti foto atau video. Dalam PMGSY
geotagging akan berguna dalam mengetahui kondisi jalan dengan bantuan gambar
geotag dari kondisi jalan.

Skenario 1: Semua foto


Sistem harus menampilkan semua foto (menunjukkan kondisi jalan) untuk jalan
yang dipilih

Skenario 2: Foto terbaru


Sistem harus menampilkan foto terbaru (menunjukkan kondisi jalan) untuk jalan
yang dipilih

Skenario 3: Foto diambil antara rentang tanggal


Sistem harus menampilkan semua foto (menunjukkan kondisi jalan) untuk jalan
yang dipilih yang diambil antara tanggal yang dimasukkan oleh pengguna
SR_Fn_20
Pengguna dapat mengqueri peta sesuai dengan yang diinginkan.

SR_Fn_21
Sistem harus memiliki fasilitas untuk menunjukkan jalan berdasarkan jenis jalan.

Skenario1: Melalui Rute


Memilih opsi ini sepanjang rute harus disorot pada peta

Skenario2: Tautan Rute


Memilih opsi ini semua rute tautan harus disorot pada peta

SR_Fn_22
Sistem harus memiliki fasilitas untuk menunjukkan informasi tentang jalan apakah
jalan diverifikasi dari toposheets.

SR_Fn_23
Sistem harus memiliki fasilitas untuk memunculkan jalan berdasarkan kualitas
penilaian

Skenario 1: NQM
Dalam skenario ini sistem akan menyoroti jalan sesuai dengan nilai yang diberikan
oleh lembaga kualitas nasional. apakah gradenya memuaskan atau tidak

Skenario 2: SQM
Dalam skenario ini sistem akan menyoroti jalan sesuai dengan nilai yang diberikan
oleh lembaga kualitas negara. apakah gradenya memuaskan atau tidak

Skenario 3: NQM dan SQM


Dalam skenario ini sistem akan menyoroti jalan sesuai dengan nilai (Memuaskan
atau Tidak Memuaskan) yang diberikan oleh lembaga kualitas negara serta oleh
lembaga kualitas nasional

SR_Fn_24
Sistem harus memiliki fasilitas untuk memunculkan jalan berdasarkan sponsoring
stream. Sistem harus memiliki opsi untuk memilih agen sponsor (mis. Bank Dunia,
Bank Pembangunan Asia, PMGSY dll.). Pengguna harus dapat memilih juga tahun
sanksi.

SR_Fn_25
Sistem harus memiliki fasilitas untuk menunjukkan kemajuan fisik dan keuangan.

Skenario 1: Kemajuan Fisik


Kemajuan fisik mengacu pada panjang jalan yang diselesaikan. Sistem harus
menyoroti jalan yang diselesaikan dalam hal persentase panjang (dipilih oleh
pengguna) hingga panjang jalan yang sebenarnya

Skenario 2: Kemajuan Keuangan


Kemajuan keuangan mengacu pada pembayaran yang dilakukan terhadap pekerjaan
dari jumlah yang terkena sanksi. Pengguna harus dapat memilih tahun sanksi.
Skenario 1 & 2 akan diterapkan pada jalan-jalan yang diberi sanksi pada tahun ini.

SR_Fn_26
Sistem harus memiliki fasilitas untuk menyoroti jalan dibawah dikarenakan
pemeliharaan.

Skenario 1: Sedang dalam pemeliharaan


Sistem harus menyoroti semua jalan yang sedang dalam pemeliharaan.

Skenario 2: Karena pemeliharaan


Sistem harus menyoroti semua jalan yang akan jatuh tempo untuk pemeliharaan.
Sistem harus menyediakan opsi untuk memilih tanggal dimana jalan akan jatuh
tempo dalam pemeliharaan.

SR_Fn_27
Informasi tentang website harus disediakan. Pengguna harus dapat mengetahui fitur
produk yang tersedia di website.

SR_Fn_28
Pengguna harus dapat memperoleh bantuan secara online, dan petunjuk
penggunaan (baik berbasis web dan didokumentasikan dalam PDF) untuk
menjalankan setiap fungsi tool Web-GIS.

SR_Fn_29
Web-links penting harus disediakan untuk komunikasi lebih lanjut ke agen
authorized nodal atau, perincian perusahaan untuk pemasangan sistem atau,
permintaan spesifik apa pun.

SR_Fn_30
Jika diperlukan, sistem harus menyediakan fasilitas untuk mengedit (menambah
fitur baru / mengedit fitur yang ada / menghapus) data spasial kepada pengguna
yang berwenang. Otorisasi dapat diberikan kepada bagian jalan untuk memperbarui
data spasial.

Skenario: Tambahkan fitur baru


Sistem harus memiliki fasilitas untuk menambahkan fitur baru seperti tempat
tinggal dan jalan ke layer GIS yang ada. Menambahkan fitur baru juga harus
menyertakan atribut yang diperlukan untuk menghubungkannya ke data OMMAS.

Skenario: Edit fitur yang ada


Sistem harus memiliki fasilitas untuk mengedit fitur yang ada (tempat tinggal, jalan).
Mengedit termasuk mengedit fitur spasial serta atribut yang melekat padanya.

Skenario: Hapus fitur yang ada


Sistem harus memiliki fasilitas untuk menghapus fitur GIS yang ada (tempat tinggal,
jalan) di layer GIS
SR_Fn_31
Sistem harus memiliki fasilitas untuk mengukur jarak pada peta GIS.
Fasilitas ini akan memberikan opsi untuk mengukur jarak pada peta GIS yang akan
sangat berguna saat menghitung jarak antara habitation dan jalan terdekat.

SR_Fn_32
Sistem harus memiliki ketentuan bagi pengguna yang berwenang untuk men-print-
out peta serta hasil queri pada peta GIS untuk statusnya sendiri

SR_Fn_33
Peta akan di-host di Web dengan izin dari MOD.

SR_Fn_34
GIS Web untuk PMGSY mungkin memiliki multilingual interface sesuai data yang
tersedia di OMMAS.

3. Persyaratan Sistem
3.1 Sisi Klien
Berikut ini adalah persyaratan sistem minimum untuk menggunakan tool Web-GIS
ini di sisi klien:
 Registrasi akan diperlukan untuk mengakses tool Web-GIS untuk tujuan
pencetakan
 Pengguna harus memberikan kredensial yang valid (seperti, ID Pengguna, Kata
Sandi) untuk mendaftar ke tool Web-GIS
 Pengguna dapat mengubah / memodifikasi kredensinya setelah berhasil masuk.

3.2 Sisi Server


Persyaratan sistem minimum untuk hosting Web-GIS untuk PMGSY akan
bergantung pada pemilihan server GIS serta jumlah pengguna bersamaan yang
didukung oleh sistem. Server GIS yang umum digunakan untuk Web-GIS adalah:
 Esri ArcGIS
 MaXtreme dari MapInfo
 GeoServer
Persyaratan Sistem Minimum untuk berbagai server GIS adalah sebagai berikut:
3.3 Persiapan data GIS
Sistem untuk digitalisasi minimum harus memiliki konfigurasi tergantung pada
perangkat lunak SIG COTS / Open Source yang dipilih dan jumlah data yang akan
ditangani. Perangkat lunak SIG yang populer digunakan untuk persiapan data SIG
adalah:
 ArcGIS
 Geomatica
 QGIS
 GeoMedia
 MapInfo
4. Software Requirement
4.1. Persiapan data GIS
Produk SIG COTS/Open Source akan digunakan untuk implementasi SIG untuk program
PMGSY. Produk GIS akan digunakan untuk membuat berbagai layer GIS. Produk yang
dipilih harus memiliki kemampuan seperti berikut:
 Digitalisasi & pengeditan vektor
 Cut/copy/paste vector layer/segment
 Vektor dan geocoding raster
 Proyeksi ulang data ke LCC/UTM/PC/TM/proyeksi yang sesuai
 Edge matching peta
 Topology building
 Menghubungkan Tabel RDBMS eksternal (MS Access / SQL Server / Oracle)
 Menggabungkan Tabel RDBMS eksternal (MS Access / SQL Server / Oracle)
 Peta generasi dalam skala yang diinginkan
 Beberapa peta produk-ion dengan tata letak standar
 Pembaruan otomatis tata letak peta
 Fasilitas untuk mengedit fitur tata letak peta seperti skala, panah utara, legenda, dll
 Fasilitas untuk secara otomatis membuat label pada fitur peta dari tabel atribut
 Anotasi fitur peta
 Pembuatan simbol kartografi baru
 Menghasilkan buffer pada fitur titik / garis / area yang dipilih
 Permintaan multi-layer
 Segmentasi dinamis dari fitur linier
 Kustomisasi menggunakan bahasa pengembangan standar
 Hubungan satu ke banyak dalam database atribut
 Impor / Ekspor dari / ke GIS standar & format gambar
 Kliping / subset area studi tidak teratur pada data raster dan vektor
 Memisahkan & menggabungkan (melarutkan) poligon
 Melihat layer vektor hanya dalam skala zoom yang ditentukan pengguna
 Pengukuran jarak / area pada peta
 Menampilkan pop-up window detail fitur yang dipilih pada peta
 spasial, atribut, dan kondisional queri

Tabel berikut menunjukkan perbandingan berbagai produk SIG berdasarkan kemampuan


bawaan yang diperlukan untuk persiapan data SIG
4.2. Web GIS Server
Tool COTS/Open Source dipilih sebagai Web GIS Server harus memiliki kemampuan
sebagai berikut:
 Fungsi GIS seperti zoom in, zoom out, Pan, Tampilan Penuh dll.
 Digitalisasi & pengeditan vektor
 Alat ukur jarak
 Fungsi pencetakan peta
 Kemampuan untuk mengintegrasikan / melinkan data GIS dengan data atribut dalam
database khusus Server MSSQL
 Kemampuan Geo-tagging
 Fasilitas kueri SQL di Web GIS di Client Site (database di SQL Server)
 Mampu queri spasial / analisis
 Fasilitas untuk menampilkan hasil queri pada peta (fitur yang disorot) dan tabel
dalam window yang sama.
 Fasilitas untuk menyimpan hasil queri di akhir klien dalam format jpeg / gif
Tabel berikut ini menunjukkan Web-GIS server yang berbeda bersama dengan
ketersediaan kapabilitas yang diperlukan
5. Sistem Atribut Perangkat Lunak
Ada sejumlah sistem atribut perangkat lunak yang dapat berfungsi sebagai persyaratan
sistem. Atribut-atribut ini dijelaskan sebagai berikut:
5.1 Keandalan
Tentukan faktor yang diperlukan untuk menetapkan keandalan yang diperlukan dari
sistem perangkat lunak pada saat pengiriman. Misalnya sistem memberikan hasil yang
tepat pada permintaan/pencarian. Sistem harus memiliki mekanisme failover.

5.2 Ketersediaan
Web-GIS untuk PMGSY harus tersedia, aktif dan berjalan selama 24 jam dalam seminggu
sepanjang tahun kecuali karena kegiatan pemeliharaan rutin.

5.3 Keamanan
Pengguna publik akan mengakses situs tanpa kredensial dengan akses terbatas. Fasilitas
pencetakan, pengeditan, pengukuran jarak akan tersedia hanya untuk pengguna yang
berwenang. Administrator Situs dan pengguna dengan kredensial yang valid akan dapat
masuk ke Web-GIS. Administrator akan memiliki akses ke struktur database di back-end.
Administrator akan memiliki hak untuk modifikasi serta pekerjaan pembaruan untuk
dataset dan website. Akses ke berbagai subsistem akan dilindungi oleh layar user login
yang memerlukan username dan password. Sistem akan secara otomatis keluar dari
semua user setelah periode tidak aktif.
5.4 Maintainability
Aplikasi harus mudah diperluas. Kode harus ditulis sedemikian rupa sehingga
mendukung penerapan fungsi baru.

5.5 Portabilitas
Web-GIS untuk PMGSY harus berjalan di lingkungan komputer apa pun (seperti,
Microsoft Windows) yang memiliki Web Browser dan koneksi Internet

5.6 Kegunaan
Web-GIS untuk PMGSY harus mudah digunakan untuk orang awam. Ini harus
memberikan tampilan dan nuansa yang seragam di antara semua halaman web.

6. Persyaratan Pengujian
Pengujian perangkat lunak adalah penyelidikan yang dilakukan untuk memberikan para
pemangku kepentingan informasi tentang kualitas produk atau layanan yang diuji. Ini
melibatkan komponen pelaksanaan atau sistem perangkat lunak untuk mengevaluasi
satu atau lebih sifat yang menarik. Secara umum, sifat-sifat ini menunjukkan sejauh
mana komponen atau sistem yang diuji:
 memenuhi persyaratan yang memandu desain dan pengembangannya
 merespons dengan benar semua jenis input
 melakukan fungsinya dalam waktu yang dapat diterima
 cukup dapat digunakan
 dapat diinstal dan dijalankan di lingkungan yang dimaksud
 mencapai hasil umum yang diinginkan para pemangku kepentingan
Detail tingkat pengujian yang diharapkan diterapkan dan siapa yang memiliki tanggung
jawab utama (P) dan sekunder (S) untuk melakukan pengujian ini.

Terlepas dari pengujian kualitas perangkat lunak, pemeriksaan layer GIS harus dilakukan
sebagaimana dijelaskan dalam bagian metodologi (ref. 2.2.2 QC untuk lapisan GIS).

7. Persyaratan Pelatihan
SR_Tr_01
Pelatihan khusus tentang sistem Web GIS untuk jangka waktu satu minggu harus
dilakukan di NRRDA, New Delhi.
SR_Tr_02
Lembaga pelaksana harus menyiapkan program pelatihan dengan berkonsultasi dengan
NRRDA dan bagian-bagian terkait, yang akan mencakup semua komponen Web-GIS
untuk PMGSY.

SR_Tr_03
Manual operasional dan pemeliharaan yang terperinci untuk sistem yang diusulkan, dan
materi pelatihan untuk penggunaan NRRDA dan departemen, harus disiapkan oleh
lembaga pelaksana, yang akan menjadi milik NRRDA.

SR_Tr_04
Pelatihan akan mencakup topik-topik berikut:
 Dasar-dasar dalam GIS
 Pemrosesan data melibatkan geo-referensi, perbaikan Ortho, mosiacing dll.
 Pembuatan data spasial (digitalisasi)
 Manajemen dan pembaruan database
 Jaminan kualitas dan quality control
 Visualisasi peta
 Permintaan dan analisis GIS
 Web GIS (arsitektur dan aplikasi)
 Backup / restore database GIS
 Pemecahan masalah umum

Anda mungkin juga menyukai