Anda di halaman 1dari 3

1.

LATAR
Penyediaan jaringan air baku adalah elemen kunci dalam pembangunan
BELAKANG
perkotaan dan pedesaan yang berkelanjutan. Ini tidak hanya menjadi
fondasi bagi kesehatan masyarakat, kebersihan, dan kehidupan sehari-
hari, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan
lingkungan, dan stabilitas sosial. Dengan ketergantungan yang semakin
meningkat pada sumber daya air dalam berbagai sektor kehidupan,
penyediaan akses yang andal dan terjangkau ke air baku merupakan
prioritas penting dalam upaya menjaga kualitas hidup, mengurangi risiko
banjir, dan melindungi sumber daya air alam, serta memenuhi kebutuhan
dasar masyarakat. Ini juga memegang peranan kunci dalam menghadapi
tantangan perubahan iklim dan urbanisasi yang terus berkembang.
Seiring dengan teknologi dan pendekatan keberlanjutan yang terus
berkembang, penyediaan air baku menjadi landasan bagi perkotaan dan
perkembangan pedesaan yang sukses dan berkelanjutan.

Sebelum kegiatan konstruksi dilakukan, tahapan perencanaan LARAP


harus dilakukan untuk memastikan proses akuisisi lahan dilakukan secara
adil, mematuhi norma-norma hukum dan etika, serta memberikan
perlindungan dan kompensasi yang layak kepada komunitas yang
terdampak. Selain itu, LARAP berfokus pada merencanakan dan
mengelola pemindahan penduduk yang diperlukan dengan cara yang
meminimalkan dampak negatif, memastikan pemukiman baru yang layak,
dan memberikan dukungan sosial ekonomi kepada mereka yang terkena
dampak. LARAP menjadi instrumen kunci dalam menjaga keseimbangan
antara pembangunan dan kesejahteraan sosial, sambil mempromosikan
hak asasi manusia, keberlanjutan, dan tata kelola yang baik dalam
konteks perubahan lahan.

2. MAKSUD dan Maksud dari pekerjaan ini adalah melaksanakan Pekerjaan Detail Desain
TUJUAN Penyediaan Air Baku di Kota Tangerang, sekaligus kegiatan Land
Aquicition Resettlement Action Plan (LARAP) sebagai tindak lanjut dari
Detail Desain yang telah dilakukan.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah membuat sistem prasarana air baku
seperti intake jaringan pipa transmisi, serta mendapatkan data dan
analisa secara akurat terkait status lahan guna menyusun dokumen
perencanaan pengadaan tanah untuk mendukung pelaksanaan
pengadaan tanah.

3. SASARAN Terciptanya desain pembangunan intake dan pipa jaringan transmisi


untuk memenuhi kebutuhan air minum pada wilayah tersebut yang secara
teknis dan ekonomis dapat dipertanggung jawabkan, serta mendapatkan
data dan analisa secara akurat terkait status lahan, guna menyusun
dokumen perencanaan pengadaan tanah untuk mendukung pelaksanaan
pengadaan tanah.
4. LOKASI Lokasi pekerjaan berada di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
5. SUMBER Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih
PENDANAAN Rp.2.750.000.000 (Dua Milyar Tujuh Ratus Lima Puluh Juta Rupiah)
termasuk PPN Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN Tahun
Anggaran 2024.
6. NAMA DAN Pekerjaan Detail Desail Studi Larap Sistem Penyediaan Air Baku Kota
ORGANISASI Tangerang pada PPK Perencanaan dan Program Satuan Kerja Balai Besar
JASA Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

7. DATA DASAR Data-data primer maupun sekunder yang diperlukan dalam pekerjaan ini
antara lain:
a. Peta Wilayah Sungai (WS) Ciliwung Cisadane;
b. Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) di WS Ciliwung dan Cisadane;
c. Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI);
d. Data hidrologi;
e. Data geologi dan geoteknik;
f. Data tata guna lahan;
g. Kondisi eksisting;
h. Data desain/studi terdahulu, dan;
i. Data-data lainnya.
8. STANDAR Standar teknis yang digunakan dalam perencanaan adalah sesuai dengan
TEKNIS SK SNI yang terdapat dalam “Daftar Standar Bidang Konstruksi dan
Bangunan” yang diterbitkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
9. STUDI-STUDI Pekerjaan ini harus dilakukan dengan mempelajari hasil studi terdahulu
TERDAHULU yang telah dilakukan dan studi-studi yang terkait dengan pekerjaan ini,
yang dilakukan oleh berbagai Instansi.
10. REFERENSI 1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
HUKUM Daerah;
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 04/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan
Wilayah Sungai;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sitem
Penyediaan Air Minum;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Air
Minum;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
20/PRT/M/2006 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Air
Minum;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 28/PRT/M/2016 tentang Tentang Kebijakan Dan
Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
(Ksnp-Spam);
10. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
11. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2023 tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum;
13. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 15/SE/M/2019
tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu
Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat; dan
14. Referensi hukum lain yang sesuai dengan kegiatan ini

Anda mungkin juga menyukai