Anda di halaman 1dari 25

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Pekerjaan : Penyusunan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air WS Bangka Tahap II


PPK : Perencanaan dan Program
Tahun : 2023
Lokasi : Wilayah Sungai Bangka
Uraian Pendahuluan
1. Latar Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) merupakan suatu kegiatan yang kompleks,
Belakang menyangkut semua sektor kehidupan, sehingga harus melibatkan semua pihak baik
sebagai pengguna, pemanfaat maupun pengelola, maka dari itu tidak dapat dihindari perlunya
upaya bersama untuk mulai mempergunakan pendekatan “one river basin, one plan, and
integrated management”. Keterpaduan dalam perencanaan, kebersamaan dalam
pelaksanaan dan kepedulian dalam pengendalian sudah waktunya diwujudkan.
Perencanaan pengelolaan SDA Wilayah Sungai (WS) adalah merupakan suatu pendekatan
holistik, yang merangkum aspek kuantitas dan kualitas air. Perencanaan tersebut
merumuskan dokumen inventarisasi sumber daya air wilayah sungai, identifikasi
kebutuhan saat ini dan masa mendatang, pengguna air dan estimasi kebutuhan mereka baik
pada saat ini maupun di masa mendatang, evaluasi upaya alternatif agar lebih baik dalam
penggunaan sumber daya air. Termasuk di dalamnya evaluasi dampak dari upaya alternatif
terhadap kualitas air dan rekomendasi upaya yang akan menjadi dasar dan pedoman dalam
pengelolaan wilayah sungai di masa mendatang.
Perencanaan sumber daya air wilayah sungai memerlukan banyak input atau masukan dari
aspek teknik/engineering, sosial-ekonomi serta masukan dari masyarakat (stakeholders).
Pengoperasian metodologi perencanaan wilayah sungai memerlukan tindakan lebih lanjut yang
menyeluruh dalam proses analisa yang sangat penting untuk memadukan beberapa komponen
yang ada. Dari pengamatan menunjukan bahwa persiapan perencanaan wilayah sungai
merupakan suatu siklus proses yang harus sepenuhnya menggunakan informasi yang ada
pada waktu tertentu.
Sejalan dengan peraturan perundangan yaitu Undang-Undang tentang Sumber Daya Air
Nomor 17 Tahun 2019 yang memfasilitasi strategi pengelolaan sumber daya air untuk wilayah
sungai di seluruh tanah air dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan air, baik jangka
menengah maupun jangka panjang secara berkelanjutan.
Sebagai tindak lanjut dari penyusunan Revisi Pola Pengelolaan SDA WS Bangka yang telah
disusun pada Tahun 2022 perlu disusun Rencana Pengelolaan SDA yang merupakan
perencanaan secara menyeluruh dan terpadu, dimana perencanaan tersebut disusun dengan
berpedoman kepada Pola Pengelolaan SDA. Untuk mengimplementasikan kebijakan
operasional pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bangka ke dalam rencana program
kegiatan, maka pada Tahun Anggaran 2023, Balai Wilayah Sungai Bangka Belitung bermaksud
menyusun Rencana PSDA tahap II, sebagai tahapan lanjutan dari penyusunan RPSDA Tahap
I yang telah dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2022
2. Maksud dan Maksud kegiatan ini adalah untuk menyusun Rencana PSDA dengan melakukan inventarisasi
Tujuan data, mempelajari RTRW, pemilihan strategi PSDA yang serasi dan dapat diintegrasikan
dengan RTRW serta mewujudkan kemanfatatan SDA yang berkelanjutan, analisis data, PKM,
analisis desain dasar, penyusunan peta dan penyusunan matrik dasar penyusunan program
dan kegiatan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah tersusunnya Dokumen Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air
Wilayah Sungai Bangka yang merupakan perencanaan secara menyeluruh dan terpadu antar
sektor terkait dalam pengelolaan sumber daya air serta digunakan sebagai pedoman arahan
serta dasar/landasan penyusunan program dan rencana kegiatan setiap sektor terkait dalam
pelaksanaan pengelolaan sumber daya air yang meliputi; konservasi sumber daya air,
pendayagunaan sumber daya air, pengendalian daya rusak air pada wilayah sungai,
keterbukaan dan ketersediaan data dan informasi sumber daya air, serta pemberdayaan dan
peningkatan peran masyarakat, swasta dan pemerintah.
3. Sasaran Tersusunnya Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bangka sebagai arahan
dan indikasi program bagi lembaga dan instansi pengelola sumber daya air beserta sektor-
sektor yang terkait dengan sumber daya air dalam mengelola sumber daya air untuk 20 (dua
puluh) tahun ke depan di wilayah sungai bangka yang antara lain memuat:
• Peta Daerah Resapan Air (DRA), Peta Daerah Tangkapan Air (DTA) dan Peta Zona
Pemanfaatan Sumber Air (ZPSA);
• Desain Dasar dan Analisis Prakiraan Kelayakan;
• Matrik Dasar Penyusunan Program Dan Kegiatan.
Adapun substansi Rencana Pengelolaan SDA mengacu pada Peraturan Menteri PUPR
No. 10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan Rencana Teknis Tata Pengaturan Air.
Rencana Pengelolaan SDA Wilayah Sungai Bangka tersebut nantinya harus disahkan oleh
yang berwenang melalui pembahasan dengan wadah koordinasi, karena perencanaan ini kelak
diharapkan akan menjadi kerangka dasar semua pihak dan dapat menjadi bingkai/kerangka
kerjasama antar daerah di dalam pengelolaan sumberdaya air termasuk di dalam perencanaan,
pemanfaatan, pengusahaan, pengendalian dan pelestarian sumber daya air secara terencana,
terarah, terpadu dan berkesinambungan
4. Lokasi Lokasi pekerjaan ini adalah di Wilayah Sungai Bangka, meliputi Kota Pangkalpinang, Kab.
Pekerjaan Bangka Tengah, Kab. Bangka Selatan, Kab. Bangka Barat, dan Kab. Bangka

5. Sumber Biaya pekerjaan ini kurang lebih Rp. 2.600.000.000,- (Dua Miliar Enam Ratus Juta Rupiah)
Pendanaan dari Sumber Dana APBN melalui DIPA Satker Balai Wilayah Sungai Bangka Belitung Tahun
Anggaran 2023.
6. Nama dan PPK Perencanaan dan Program, Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Bangka Belitung. Seluruh
Organisasi kegiatan ini akan berada di bawah pengawasan Kepala Seksi Keterpaduan Pembangunan
Infrastruktur Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Bangka Belitung. Dalam hal ini Konsultan
Pejabat
bekerja dengan konsep tugas (task concept) di mana konsultan bertanggung jawab terhadap
Pembuat seluruh hasil pekerjaannya.
Komitmen
7. Data Dasar Data-data primer maupun sekunder yang diperlukan dalam pekerjaan ini antara lain:
▪ Hasil studi SDA terdahulu
▪ Data historis hidrografis, klimatologi dan debit sungai
▪ Data potensi yang dapat dikembangkan
▪ Data sarana dan prasarana sumberdaya air yang ada.
➢ Data bangunan irigasi dan areal irigasi yang ada
➢ Data bangunan air disepanjang sungai
➢ Data bangunan penyimpanan air buatan & alami (waduk, embung, danau, telaga, dsb.)
➢ Data morfologi sungai terbaru
➢ Data areal tambak perikanan dan peternakan
➢ Data bangunan Sabo Dam dan check dam
➢ Data kelembagaan berkaitan dengan SDA
➢ Data penggunaan hydropower
➢ Data bangunan pengendali banjir yang ada
➢ Data kondisi SDA (banjir/kekeringan)
➢ Dan Lain-Lain
▪ Data - Data Lain
➢ Data pertumbuhan penduduk
➢ Data Kebutuhan air rumah tangga
➢ Data kebutuhan air perkotaan
➢ Data jumlah industri
➢ Data PDAM
➢ Dan Lain-Lain
▪ Peta-peta:
➢ Peta Batas Wilayah Sungai
➢ Peta system sungai dalam satu wilayah sungai
➢ Peta batas Administrasi
➢ Peta tata ruang wilayah, kawasan lindung dan kawasan pengembangan
➢ Peta Geologi
➢ Peta geomorfologi
➢ Peta geohidrologi
➢ Peta tingkat kelongsoran dan erosi lahan
➢ Peta kehutanan dan lahan kritis
➢ Peta lokasi banjir
➢ Peta lokasi situ, embung dan waduk
➢ Peta lokasi alat hidrologi
➢ Peta lokasi AWLR
➢ Peta lokasi alat klimatologi
➢ Peta lokasi areal pertanian, perkebunan dan tambak
➢ Peta alih fungsi lahan (5 tahun terakhir)
➢ Dan Lain-Lain

8. Standar Penentuan kriteria desain mengacu pada:


Teknis a. Kriteria Perencanaan, Pedoman Teknis dan SNI yang terkait;
b. Dan NSPM lainnya yang terkait.

9. Studi-studi a. Review Pola Pengelolaan Sumber Daya Air di WS Bangka (2021)


Terdahulu b. Penyusunan Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bangka
Tahap I dan Tahap II (2017)
c. Penyusunan Review Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Tahap I (2022)

10. Referensi a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air.
Hukum b. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
c. Keputusan Presiden RI No. 12 tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai.
d. Peraturan Pemerintah RI No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai.
e. Peraturan Pemerintah RI No. 121 Tahun 2015 Tentang Pengusahaan Sumber Daya Air.
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI No.14/PRT/M/2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenangan
Pemerintah dan dilaksanakan Sendiri.
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI No. 4/PRT/M/2015
tentang Kriteria Penetapan Wilayah Sungai.
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 14/PRT/M/2020 Tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia.
i. Peraturan Menteri Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat No. 16 Tahun 2020 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
j. Peraturan Menteri Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat No. 10 Tahun 2021 Tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
k. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 524/KPTS/M/2022
tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Jenjang Jabatan Ahli
untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi.
l. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia

Ruang Lingkup
11. Lingkup Untuk paket penyusunan rancangan rencana Pengelolaan Sumber Daya Air WS Bangka
Pekerjaan Tahap II menggunakan kualifikasi besar dengan sub-kualifikasi RE-103 (Jasa Desain
Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air) (KBLI 2015) atau RK-002 (Jasa Rekayasa
Pekerjaan Teknik Sipil Sumber Daya Air) (KBLI 2020).

1. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan standar dan kriteria serta cara/metode analisis yang sama
dengan penyusunan pola pengelolaan sumber daya air terhadap 3 (tiga) aspek utama dan
2 (dua) aspek penunjang dalam pengelolaan sumber daya air.
Analisis data dilakukan minimal mengacu pada variabel – variabel yang terdapat Permen
PUPR No. 10/PRT/M/2015 tentang Rencana dan Rencana Teknis Tata Pengaturan Air.
Variabel-variabel analisis dapat dikembangkan ataupun ditambah dengan variabel baru
sesuai dengan kondisi wilayah sungai setempat.

2. Analisis Desain Dasar


Desain dasar upaya nonfisik dan upaya fisik dalam Rencana Pengelolaan Sumber Daya
Air, masing-masing harus memuat hal-hal sebagai berikut :
a. Desain dasar upaya nonfisik memuat:
jenis kegiatan, lokasi, dan waktu pelaksanaan;
b. Desain dasar upaya fisik memuat:
- lokasi,
- tata letak
- perkiraan tipe dan ukuran bangunan,
- ketersediaan bahan bangunan,
- lokasi buangan bahan galian dan atau sumber bahan timbunan,
- alokasi ruang/lahan permukiman kembali untuk penduduk yang dipindahkan,
agenda pelaksanaan/penjadwalan.
dalam menyusun desain dasar upaya fisik diperlukan pengukuran topografi dan
penyelidikan geoteknik pada lokasi yang direncanakan. Adapun tahapan pekerjaan
pengukuran/survey topografi, penyelidikan geoteknik secara umum dijelaskan
sebagai berikut:
➢ Pekerjaan Pengukuran
Keseluruhan pekerjaan pengukuran meliputi :
1) Referensi Koordinat
Referensi minimal dibuat 2 (dua) titik koordinat yang diambilkan dari data
referensi pada Geographic Positioning System (GPS).
2) Referensi Ketinggian
Titik referensi ketinggian tiap jarak 1 km diikatkan minimal pada 1 (satu) patok
Bench Mark (BM) bangunan terdekat, dan digambar di peta dengan notasi
koordinat yang jelas.
Tabel 1. Jumlah Patok Bench Mark (BM) pada Rencana Bangunan
No. Jenis Bangunan Jumlah Patok BM
1 Tanggul Sungai atau 12 Bh
Tanggul Pantai
2 Embung 2 Bh
4 SPAM 8 Bh
5 Intake 6 Bh

3) Pemasangan Patok
a) Pemasangan patok tidak tersembunyi/mudah dicari kembali, ditempatkan
pada lokasi yang aman dan tidak mudah hilang untuk ikatan sementara
dibuat dari patok kayu dan untuk Patok Control Point (CP) terbuat dari
beton;
b) Patok Control Point (CP) dicat warna biru dipasang pada struktur tanah
yang stabil/keras, dipasang pada kanan dan kiri sungai di setiap interval
maksimum 100 m yang berfungsi sebagai titik kontrol ketinggian untuk
jalur sungai yang lurus, sedangkan jalur sungai yang berkelok maksimal
50 m.
Tabel 2. Jumlah Patok Control Point (CP) pada Rencana Bangunan
No. Jenis Bangunan Jumlah Patok CP
1 Tanggul Sungai atau 24 Bh
Tanggul Pantai
2 Embung 8 Bh
3 SPAM 16 Bh
4 Intake 12 Bh

4) Pengukuran Poligon
a) Pengukuran poligon sebagai kerangka dasar horisontal pemetaan harus
diikatkan terhadap paling tidak 2 (dua) Control Point (CP) yang telah
diketahui koordinat dan elevasinya;
b) Pengukuran sudut poligon dilakukan secara 2 (dua) seri ganda
(B,LB,B,LB) selisih sudut hasil pengamatan tidak melebihi 10” dengan
menggunakan alat ukur jenis Orde I (T2 atau yang setara), toleransi
penutup sudut tidak boleh lebih dari 10”√N (N=jumlah titik poligon);
c) Pengukuran jarak poligon dilakukan pergi pulang dengan menggunakan
alat ukur jarak EDM selisih hasil pengukuran jarak pergi – pulang tidak
boleh lebih dari 5 mm;
d) Kesalahan linier pada pengukuran sudut dan jarak harus lebih kecil dari
1 : 10000.
5) Pengukuran Situasi
a) Pengukuran situasi dimulai dan diakhiri dengan patok poligon yang sama
(poligon tertutup), digambar dengan interval kontur pada setiap 1 (satu)
meter;
b) Pengkuran detail harus mencakup semua tampakan, yang alamiah
maupun buatan manusia sehingga dapat digambar sesuai keadaan
lapangan dan dilengkapi notasi yang jelas.
6) Pengukuran Water Pass
a) Pengukuran waterpass pada titik-titik poligon dan crossection dilakukan
pergi – pulang, tidak boleh dengan cara double stand/diikatkan pada
minimal 2 (dua) CP yang telah diketahui elevasinya dan merupakan jalur
tertutup;
b) Pembacaan rambu harus dilakukan dengan pembacaan tiga benang
(benang atas, benang tengah dan benang bawah) sebagai kontrol
2 bt = ba + bb;
c) Dalam pemindahan rambu pada setiap slag rambu dijadikan rambu
belakang dengan memutar arah rambu, rambu berdiri di atas landasan
yang terbuat dari besi plat;
d) Hasil pengukuran pergi – pulang setiap seksi dan kesalahan penutup
tinggi tidak boleh lebih dari 8 mm √ D, dimana D = jumlah jarak 1 (satu)
seksi dalam satuan km;
e) Selisih beda tinggi antar patok hasil pengukuran pulang – pergi tidak
boleh lebih besar 3 mm.
7) Pengukuran Penampang Memanjang dan Melintang
a) Pengkuran penampang memanjang mengikuti hasil ukur pengukuran di
setiap penampang melintang;
b) Jarak antara penampang melintang setiap 100 m pada sungai yang lurus,
untuk yang berbelok dengan jarak 25 m;
c) Pengukuran tampang melintang tegak lurus as sungai, dengan bentang
ke arah luar selebar 50 m dari tebing kanan dan kiri sungai, serta
menunjukkan minimal elevasi bagian tengah/bagian pinggir kanan kiri
dasar sungai maupun sampai dengan rencana tanggul/tebing kanan dan
kiri sungai.
8) Hasil Pekerjaan Pengukuran dan Perhitungan (Hasil Ukur)
a) Hitungan sementara harus diselesaikan di lapangan sehingga kalau ada
kesalahan dapat segera diulang;
b) Pekerjaan hitungan dibukukan dan digandakan secukupnya dan
disertakan sketsa situasi yang jelas;
c) Keseluruhan patok yang terpasang harus diberi nomor yang jelas,
misalnya Bd. Cermo (Bc.1, Bc.2...dst);
d) Hasil pengukuran harus dapat digambarkan di Kertas Gambar dan sesuai
dengan notasi yang ada di gambar situasi /Site Plan.
9) Berdasarkan hasil ukur dibuat Gambar Ukur dengan ukuran A1, dilengkapi
legenda dan kop gambar, jika ada potongan/lanjutan gambar, maka setiap
lembar dilengkapi (key plan) yang terdiri :
a) Peta Situasi dengan skala 1 : 1000;
b) Gambar tampang melintang dengan skala 1 : 200;
c) Gambar tampang panjang dengan skala horisontal 1 : 1000 dan vertikal
1 : 100;
d) Buku laporan diskripsi pengukuran mencantumkan X,Y,Z lengkap
dengan notasi BM dan foto letak BM.
10) Kegiatan pengukuran topografi dan analisa kondisi topografi termasuk
penggambaran pada tapak rencana bangunan infrastruktur SDA, jalan akses,
quarry dan borrow area, penyimpanan material, tempat pembuangan galian,
dan daerah genangan.
11) Penggambaran disesuaikan dengan Standar KP-07.
➢ Pekerjaan Penyelidikan Geoteknik
Penyelidikan geoteknik untuk prasarana sumber daya air untuk basic desain untuk
di Wilayah Sungai Bangka dilakukan pengujian dilapangan dengan menggunakan
alat sondir dan handbor. Pengujian Sondir atau cone penetration test (CPT)
merupakan salah satu pengujian lapangan yang bertujuan untuk mengetahui profil
atau pelapisan (stratifikasi) tanah dan daya dukungnya. Stratifikasi tanah dan daya
dukung dapat diketahui dari kombinasi hasil pembacaan tahanan ujung (qc) dan
gesekan selimutnya (fs). Alat sondir berbentuk silindris dengan ujungnya berupa
konus. Prosedur pengujian Sondir mengacu pada SNI 2827:2008
Jumlah titik sampel penyelidikan geoteknik teknik sesuai dengan infrastruktur
SDA yang dilakukan desain dasar, terdiri dari:
Tabel 3. Jumlah Titik Pengambilan Sampel Tanah

NO Jenis Bangunan Sondir Test PIT Handbor


1 Tanggul Sungai atau 18 3 3
. Tanggul Pantai
2 Embung 3 - 1
3 SPAM 12 4 4
4 Intake 9 3 3
Penyelidikan geoteknik dan pengujian laboratorium dilakukan dengan Standar
Nasional Indonesia (SNI) atau ASTM. Pengujian laboratorium diperlukan pada
penyelidkan di lokasi tanggul sungai dan embung berdasarkan hasil handbor
dengn pengambilan sample undsitubed sampel dengan rincian pengujian sebagai
berikut:
- Konsolidasi
- Triaxial UU
- Analisa Saringan (Sieve Analysis)
- Volumetri-Gravimetri
- Moisture Content
- Direct Shear Test
- Density
- Atteberg Limit
➢ Pengujian Kualitas Air
Pengambilan sampel pengujian kualitas air dilakukan sebanyak 10 sampel pada
lokasi titik yang berbeda, kriteria dalam pengujian dibutuhkan untuk menentukan
baku mutu kualitas air. Penentuan kualitas air ditentukan berdasarkan
PP No. 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.

➢ Daftar Infrastruktur yang akan dilakukan Desain Dasar pada Tahap II


1. Upaya Pengendalian Daya Rusak Air
1. Pengendali banjir Sungai Belo: Kolong Terabek
2. Pengendali banjir Sungai Buluh: Rehabilitasi Kolong Jebus
3. Pengendali banjir Sungai Tembelok: Kolong Menjelang
4. Pembangunan pengaman Pantai Tanjung Berikat
5. Pembangunan pengaman Pantai Tanjung Ular
6. Pembangunan pengaman Pantai Tanjung Ru

2. Upaya Konservasi Sumber Daya Air


1. Inventarisasi dan pengukuran kolong Konservasi: Bacang, Kolong
Bintang, Kolong Jelena, Kolong Kenong, Kolong Kepuh, Kolong
Keramba, dan 6 Kolong lainnya
2. Penataan sudetan sungai Berok
3. Upaya Pendayagunaan Air
1. Peningkatan intake Simpur Pemali
2. Peningkatan intake Kolong Merawang
3. Pembangunana Intake Kolong Jebus
4. Peningkatan Jarinagn Air baku Kolong Terabek
5. Peningkatan Jaringan Air baku Kolong Krasak
6. Pembangunan kolong Jernang
7. Pembangunan Kolong Intake jaringan air baku dari Sungai Bantel

3. Review Resume Studi Terdahulu


Basic desain yang belum terakomodir pada pilar daya rusak air dapat dilakukan dengan
mereview dari hasil kegiatan Engineering Service Project for Bangka Island Flood
Management in Bangka Belitung Province.

4. Analisis Prakiraan Kelayakan


Prakiraan kelayakan untuk upaya nonfisik dan upaya fisik dilakukan berdasarkan
pertimbangan teknis dan ekonomi.
a) Prakiraan Kelayakan Teknis
Khusus untuk upaya fisik (prasarana sumber daya air) dilakukan pra-kiraan kelayakan
teknis dengan melakukan tinjauan terhadap hasil penyelidikan geologi, penyelidikan
tanah (geoteknik),kondisi topografi dan lainnya.
b) Prakiraan Kelayakan Ekonomi
Analisis Ekonomi mendasarkan perhitungan kelayakan dengan menggunakan
analisis Economic Internal Rate of Return (EIRR) dengan memanfaatkan analisis Net
Present Value (NPV) dan Benefit Cost Ratio (BCR)

5. Penyusunan Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air


Penyusunan rancangan rencana pengelolaan sumber daya air meliputi konsep Matrik
Dasar Penyusunan Program dan Kegiatan serta lampiran peta – peta rencana pengelolaan
SDA.
Matrik Dasar Penyusunan Program dan Kegiatan minimal memuat upaya fisik – nonfisik,
desain dasar, prakiraan kelayakan, prakiraan biaya, waktu pelaksanaan dan instansi
pelaksana. Matrik ini disusun untuk masing masing aspek pengelolaan SDA.
Peta – peta rencana pengelolaan SDA meliputi :
- Peta tematik rencana pengelolaan sumber daya air wilayah sungai dengan skala
1: 250.000
- Peta topografi untuk lokasi pengembangan prasarana sumber daya air dengan
skala 1:25.000 atau 1:50.000,
- Peta situasi/ lay out prasarana sumber daya air dengan skala 1:5.000,
- Gambar potongan memanjang prasarana sumber daya air dengan skala horisontal
1:2000 dan skala vertikal 1:200,
- Gambar potongan melintang prasarana sumber daya air dengan skala horizontal
vertikal 1:200,
- Gambar-gambar tipikal prasarana sumber daya air.

6. PKM Tahap II
Pertemuan konsultasi masyarakat (PKM) Tahap II dilaksanakan untuk menyampaikan
rancangan rencana pengelolaan SDA yang terdiri dari Konsep Matrik Dasar Penyusunan
Program dan Kegiatan yang dilengkapi dengan analisis desain dasar dan pra kelayakan
serta lampiran peta – peta.

Pertemuan ini bertujuan untuk memperoleh masukan, tanggapan, koreksi, klarifikasi


sesuai harapan dan keinginan para pemilik kepentingan dalam pengelolaan sumber daya
air untuk mencapai kesepakatan bersama yang akan digunakan sebagai bahan perbaikan
dalam penyempurnaan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air. PKM Tahap II
dilaksanakan 2 kali pertemuan.
7. Penyempurnaan Rancangan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air
Melakukan penyempurnaan / perbaikan terhadap Rencana PSDA berdasarkan hasil
PKM II, sehingga siap dibahas oleh wadah koordinasi pengelolaan SDA untuk medapat
pertimbangan dalam proses selanjutnya yaitu penetapan.

8. Melaksanakan Pembahasan dengan Tim Teknis dan Subdit Pembina


Diskusi diperlukan dengan Tim Teknis yang akan difasilitasi oleh Subdit Keterpaduan
Pengelolaan Sumber Daya Air (Direktorat Sistem dan Strategi PSDA), selanjutnya
diperlukan juga pembahasan bersama dengan Subdit Pembina.

9. Pengumuman Terbuka Rencana PSDA WS Bangka


Pengumuman terbuka dilaksanakan oleh BBWS/BWS melalui media masa, media
elektronik dan papan pengumuman di BBWS/BWS. Konsultan membantu BBWS/BWS
dalam menyiapkan pengumuman terbuka serta membantu menanggapi/menjawab
keberatan/masukan/saran dari masyarakat.

Tabel 1.2. Para Pemilik Kepentingan yang diundang dalam PKM Tahap II
WS Strategis Nasional

No. Instansi, Lembaga


1. Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
2. Balai Besar/ Balai Wilayah Sungai
3. Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
5. Badan Penanggulangan Bencana Provinsi
6. Badan/ Dinas Provinsi yang membidangi Lingkungan Hidup
7. Dinas Pekerjaan Umum / Bidang Sumber Daya Air Provinsi
8. Dinas Pekerjaan Umum/ Bidang Cipta Karya Provinsi
9. Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi
10. Dinas Kehutanan Provinsi
11. Dinas Pertanian Provinsi
12. Dinas Perkebunan Provinsi
13. Dinas Perhubungan Provinsi
14. Dinas Perindustrian Provinsi
15. Dinas Pertambangan, Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi
16 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten/ Kota
17. Badan Penanggulangan Beccaria Kabupaten/ Kota
18 Badan/ Dinas Kabupaten/ kota Yang Membidangi Lingkungan Hidup
19. Dinas Pekerjaan Umum/ Bidang Sumber Daya Air Kabupaten/ Kota
20. Dinas Pekerjaan Umum/ Bidang Cipta Karya Kabupaten/ Kota
21 Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten/ Kota
22. Dinas Kehutanan Kabupaten/ Kota
23 Dinas Pertanian Kabupaten/ Kota
24. Dinas Perkebunan Kabupaten/ Kota
25. Dinas Perhubungan Kabupaten/ Kota
26. Dinas Perindustrian Kabupaten/ Kota
27. Dinas Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten/ Kota
28 Palcar Pengelolaan Sumber Daya Air/ Perguruan Tinggi
29. Organisasi Masyarakat Pengguna Air
30. Organisasi Usaha Industri Pengguna Air
31. Lembaga Swadaya Masyarakat Terkait Sumber Daya Air
32. Lembaga Masyarakat Adat
33 Institusi Yang Bertanggung Jawab di Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air di
Tingkat Provinsi, Kabupaten/ Kota
12. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah Laporan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bangka dan Rencana Pengelolaan
SDA WS Bangka.

13. Peralatan, Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna Jasa yang dapat digunakan dan akan
Material, dipelihara oleh Penyedia Jasa :
Personel dan a. Laporan dan data yang akan diberikan kepada Penyedia Jasa yaitu berbagai laporan
Fasilitas dari dan data yang tersedia dari hasil studi terdahulu
Pejabat b. Pengguna jasa akan menunjuk petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai Tim
Pembuat Teknis dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi
Komitmen

14. Peralatan, 1. Penyedia Jasa wajib menyediakan kantor di Bangka, Kepulauan Bangka Belitung.
Material, dari 2. Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas dan peralatan untuk kelancaran pelaksanaan
Penyedia pekerjaan:
Jasa
Konsultasi No Uraian Jumlah Waktu
1 Kendaraan Roda 4 + O&M 1 unit 8 bulan
2 Kendaraan Roda 2 + O&M 1 unit 8 bulan
3 Komputer + Computer Supply 2 unit 8 bulan
4 Printer A3 dan A4 2 unit 8 bulan
5 Kantor + Operasional Kantor 1 unit 8 bulan
6 ATK Kantor 8 bulan
7 Peralatan kebutuhan survey, Sesuai kebutuhan
investigasi dan laboratorium
15. Lingkup Konsultan bertugas dan berkewajiban menyediakan tenaga ahli dan pelaksana,
Kewenangan sarana/prasarana pekerjaan serta melaksanakan pekerjaan sesuai Kerangka Acuan Kerja
Penyedia (KAK) dan ketentuan lain yang berlaku. Konsultan harus secara pro aktif melaksanakan
Jasa konsultasi dengan Tim Teknis agar dicapai hasil yang maksimal.

16. Jangka Waktu Waktu yang tersedia untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah 8 (delapan) bulan atau 240
Penyelesaian (dua ratus sepuluh) hari kalender terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja
Pekerjaan (SPMK).

17. Personil yang


Dibutuhkan Kualifikasi
Stat
Pengala us
Posisi Tingkat
Jurusan Keahlian man Tena
Pendidikan
(Tahun) ga
Ahli
Tenaga Ahli
Teknik Sipil/
Ketua Tim
Teknik
(Ahli
Pengairan/ Ahli Madya
Perencanaan S2 4 -
Pengelolaan SDA
Wilayah
Sumber Daya
Sungai)
Air
Ahli Teknik Sipil/
Ahli Muda
Perencana S2 Teknik 4 -
SDA
SDA Pengairan
Teknik Sipil/
Ahli Bangunan Ahli Muda
S1 Teknik 4
Air SDA
Pengairan
Teknik Sipil/
Ahli Muda
Ahli Hidrologi S1 Teknik 4
SDA
Pengairan
Teknik Ahli Muda
Ahli Geodesi S1 4 -
Geodesi Geodesi
Teknik
Ahli Muda
Ahli Irigasi S1 Sipil/Teknik 4 -
SDA
Pengairan
Teknik Sipil/
Ahli Muda
Ahli Sungai S1 Teknik 4 -
SDA
Pengairan
Teknik
Ahli Geologi/ Ahli Muda
S1 Sipil/Teknik 4 -
Geoteknik Geoteknik
Geologi
Teknik
Ahli Muda
Ahli Pantai S1 Sipil/Teknik 4 -
SDA
Pengairan

Ahli Ahli Muda


Teknik
Lingkungan S1 Teknik 4 -
Lingkungan
Lingkungan
Teknik
Ahli Muda
Perencanaan
Ahli Planologi Perencanaa
S1 Wilayah dan 4 -
Tata Ruang n Wilayah
Kota/
dan Kota
Planologi
Ahli GIS dan Teknik
S1 - 4 -
Pemetaan Geodesi
Ekonomi/
Ahli Ekonomi S1 Ekonomi - 4 -
Pembangunan
Tenaga Pendukung
Asisten
Teknik Sipil/
Tenaga Ahli
S1 Teknik - 2 -
Perencanaan
Pengairan
SDA
Operator Teknik
S1 - 2 -
Drone Geodesi
Teknik
Operator S1 Informatika/K - 2 -
Komputer omputer
Pembantu SMA/SMK
- - 2 -
Umum Sederajat

1. Ketua Tim/Ahli Perencanaan Wilayah Sungai


• Seorang Tenaga Ahli Sumber Daya Air, bertindak sebagai Ketua Tim,
berpendidikan S2 Teknik Sipil/Teknik Pengairan/Pengelolaan Sumber Daya Air.
Lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah
terakreditasi.
• Memiliki sertifikat keahlian Ahli Teknik Sumber Daya Air (SDA) Madya, yang
dikeluarkan oleh LPJK.
• Berpengalaman di bidangnya minimal selama 4 (empat) tahun untuk S2, dengan
diutamakan yang berpengalaman di bidang perencanaan sumber daya air dalam
melaksanakan kegiatan pola dan rencana wilayah sungai, serta didukung oleh
referensi dari pengguna jasa
• Berpengalaman sebagai Ketua tim dalam pekerjaan perencanaan sumberdaya air.
• Mengkoordinir seluruh tenaga ahli dan tenaga pendukung dalam melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan kerangka acuan kerja, baik dibidang manajerial maupun
teknis.
• Menyiapkan rencana kerja konsultan, serta mengontrol pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan jadwal rencana kerja sehingga kegiatan-kegiatan tepat waktu.
• Bertanggung jawab penuh atas pekerjaan secara keseluruhan kepada pihak
pengguna jasa, baik dalam ketepatan waktu maupun mutu secara teknis dan
administrasi.
• Waktu penugasan selama 8 (delapan) bulan.

2. Ahli Perencanaan Sumber Daya Air


• Seorang Tenaga Ahli Perencanaan Sumber Daya Air, berpendidikan S2 Teknik
Sipil/Teknik Pengairan. Lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi
Swasta yang telah terakreditasi.
• Memiliki sertifikat keahlian Ahli Teknik Sumber Daya Air (SDA) Muda, yang
dikeluarkan oleh LPJK.
• Berpengalaman di bidangnya minimal selama 4 (empat) tahun untuk S2, dengan
diutamakan yang berpengalaman di bidang perencanaan sumber daya air, serta
didukung oleh referensi dari pengguna jasa.
• Melakukan analisa potensi sumber daya air dari aspek 4 pilar Sumber Daya Air.
• Waktu penugasan selama 7 (tujuh) bulan.

3. Ahli Bangunan Air


• Tenaga Ahli Bangunan Air berpendidikan S1 Teknik Sipil/Teknik Pengairan.
Lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah
terakreditasi.
• Memiliki sertifikat keahlian Ahli Teknik Sumber Daya Air (SDA) Muda, yang
dikeluarkan oleh LPJK.
• Berpengalaman di bidangnya minimal selama 4 (empat) tahun untuk S1
• Merencangkan jenis bangunan air (basic desain) yang sesuai dengan kondisi di
lapangan sesuai dengan dokumen rancangan PSDA
• Waktu penugasan selama 5 (lima) bulan

4. Ahli Hidrologi
• Tenaga Ahli Hidrologi berpendidikan S1 Teknik Sipil/Teknik Pengairan. Lulusan
Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah terakreditasi.
• Memiliki sertifikat keahlian Ahli Teknik Sumber Daya Air (SDA) Muda, yang
dikeluarkan oleh LPJK.
• Berpengalaman di bidangnya minimal selama 4 (empat) tahun untuk S1
• Mempelajari dampak kegiatan dalam aspek hidrologi dalam dokumen rancangan
PSDA
• Waktu penugasan selama 5 (lima) bulan

5. Ahli Geodesi
• Tenaga Ahli Geodesi berpendidikan S1 Teknik Geodesi. Lulusan Perguruan Tinggi
Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah terakreditasi.
• Memiliki sertifikat keahlian Ahli Geodesi Muda, yang dikeluarkan oleh LPJK.
• Berpengalaman di bidangnya minimal selama 4 (empat) tahun untuk S1.
• Merencanakan lingkup survei topografi
• Mengkoordinir dan bertanggung jawa terhadp hasil pengukuran topografi
• Melakukan interpretasi peta terhadap pengukuran topografi pada kondisi ekisting.
• Waktu penugasan selama 4 (empat) bulan

6. Ahli Irigasi
• Tenaga Ahli Irigasi berpendidikan S1 Teknik Sipil/Teknik Pengairan. Lulusan
Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah terakreditasi.
• Memiliki sertifikat keahlian Ahli Teknik Sumber Daya Air (SDA) Muda, yang
dikeluarkan oleh LPJK.
• Berpengalaman di bidangnya minimal selama 4 (empat) tahun untuk S1, dengan
diutamakan yang berpengalaman di bidang perencanaan dan pengelolaan irigasi,
serta didukung oleh referensi dari pengguna jasa.
• Melakukan analisa basic desain untuk Daerah Irigasi di Wilayah Sungai Bangka .
• Menentukan bangunan air yang efektif dan efisien untuk Daerah Irigasi di Wilayah
Sungai Bangka.
• Menentukan analisa sistem irigasi yang efektif dan efisein untuk Daerah Irigasi di
Wilayah Sungai Bangka.
• Waktu penugasan selama 3 (tiga) bulan.

7. Ahli Sungai
• Ahli Persungaian berpendidikan minimal S1 Teknik Sipil/Teknik Pengairan.
Lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah
terakreditasi.
• Memiliki sertifikat keahlian Ahli Teknik Sumber Daya Air (SDA) Muda, yang
dikeluarkan oleh LPJK.
• Berpengalaman di bidangnya minimal selama 4 (empat) tahun untuk S1, dengan
diutamakan yang berpengalaman dalam bidang persungaian, pengelolaan dan
pengendalian banjir/ pengelolaan daya rusak air.
• Bisa/mampu menggunakan Modelling Software RIBASIM atau sudah mengikuti
pelatihan RIBASIM dibuktikan dengan Sertifikat
• Bisa/mampu menggunakan Modelling Software HEC-RAS/sejenisnya atau sudah
mengikuti pelatihan HEC-RAS/sejenisnya. (bila banjir merupakan permasalahan
dominan dalam WS).
• Waktu penugasan selama 4 (empat) bulan.

8. Ahli Geologi/Geoteknik
• Tenaga Ahli Geologi berpendidikan Minimal S1 Teknik Sipil/Teknik Geologi.
Lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah
terakreditasi.
• Memiliki sertifikat keahlian Ahli Geoteknik Muda, yang dikeluarkan oleh LPJK.
• Berpengalaman di bidangnya minimal selama 4 (empat) tahun untuk S1.
• Mampu menganalisa daya dukung tanah dan mendeskripsikan hasil lapangan dan
laporan laboratorium mekanika tanah.
• Waktu penugasan selama 4 (empat) bulan.

9. Ahli Pantai
• Tenaga Ahli Pantai berpendidikan Minimal S1 Teknik Sipil/Teknik Pengairan.
Lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah
terakreditasi.
• Memiliki sertifikat keahlian Ahli Teknik Sumber Daya Air (SDA) Muda, yang
dikeluarkan oleh LPJK.
• Berpengalaman di bidangnya minimal selama 4 (empat) tahun untuk S1.
• Mampu menganalisa jenis bangunan pengaman pantai terhadap basic desain dari
Rencana PSDA
• Waktu penugasan selama 3 (tiga) bulan

10. Ahli Lingkungan


• Tenaga Ahli Lingkungan berpendidikan S1 Teknik Lingkungan. Lulusan Perguruan
Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah terakreditasi.
• Memiliki sertifikat keahlian Ahli Teknik Lingkungan Muda, yang dikeluarkan oleh
LPJK.
• Berpengalaman di bidangnya minimal selama 4 (empat) tahun untuk S1, dengan
diutamakan yang berpengalaman di bidang lingkungan yang berhubungan dengan
sumberdaya air, serta didukung oleh referensi dari pengguna jasa dan memiliki
sertifikat B Analis Dampak Lingkungan.
• Melakukan interpertasi terhadap dampak lingkungan terhadap pemilihan
pembangunan di dalam Wilayah Sungai Bangka.
• Waktu penugasan selama 3 (tiga) bulan.

11. Ahli Planologi Tata Ruang


• Ahli Tata Ruang berpendidikan S1 Perencanaan Wilayah dan
Perkotaan/Planologi. Lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi
Swasta yang telah terakreditasi.
• Memiliki sertifikat keahlian Ahli Perencanaan Wilayah Kota Muda, yang
dikeluarkan oleh LPJK.
• Berpengalaman di bidangnya minimal selama 4 (empat) tahun untuk S1, dengan
diutamakan yang berpengalaman dalam bidang penataan ruang.
• Melakukan rencana tata ruang terhadap rencana kegiatan Sumber Daya Air di
Wilayah Sungai Bangka
• Waktu penugasan selama 3 (tiga) bulan

12. Ahli GIS dan Pemetaan


• Tenaga Ahli GIS berpendidikan S1 Teknik Geodesi. Lulusan Perguruan Tinggi
Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta yang telah terakreditasi.
• Berpengalaman di bidangnya minimal selama 4 (empat) tahun untuk S1, dengan
diutamakan yang berpengalaman di bidang system informasi geografis dan data
base.
• Melakukan interpetasi hasil topografi kedalam bentuk peta sesuai dengan kaidah
yang berlaku dalam format berbagai jenis peta seperti : shp, dwg, kmz, dan
sebagainya.
• Memodelkan kondisi lokasi studi sesuai dengan kondisi eksisting berdasarkan hasil
survey topografi.
• Waktu penugasan selama 7 (Tujuh) bulan.

13. Ahli Ekonomi


• Seorang Tenaga Ahli Ekonomi berpendidikan S1 Ekonomi/Ekonomi
Pembangunan. Lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta
yang telah terakreditasi.
• Berpengalaman di bidangnya minimal selama 4 (empat) tahun untuk S1, dengan
diutamakan yang berpengalaman di bidang perencanaan sumberdaya air.
• Mampu menganalisa kegiatan sumber daya air berdasarkan kelayakan ekonomi
Analisis Ekonomi mendasarkan perhitungan kelayakan dengan menggunakan
analisis Economic Internal Rate of Return (EIRR) dengan memanfaatkan analisis
Net Present Value (NPV) dan Benefit Cost Ratio (BCR).
• Waktu penugasan selama 3 (tiga) bulan.
Jadwal personil

No Posisi B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8
1 Ketua Team / Ahli
Perencanaan Wilayah
Sungai
2 Ahli Perencanaan Sumber
Daya Air
3 Ahli Bangunan Air
4 Ahli Hidrologi
5 Ahli Geodesi
6 Ahli Irigasi
7 Ahli Sungai
8 Ahli Geologi/Geoteknik
9 Ahli Pantai
10 Ahli Lingkungan
11 Ahli Planologi Tata Ruang
12 Ahli GIS dan Pemetaan
13 Ahli Ekonomi
18. Jadwal Jangka Waktu Pelaksanaan kegiatan ini adalah 8 (delapan) bulan (240 hari kalender).
Tahapan Mengingat volume pekerjaan, tenaga dan instansi yang terlibat, maka Konsultan dalam
Pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan harus menguraikan lebih lanjut jadwal dengan lebih terinci.
Kegiatan
No Uraian Pekerjaan B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8
1 Analisis Data
2 Analisis Desain Dasar
3 Review Resume Studi
Terdahulu
4 Analisis Prakiraan
Kelayakan
5 Penyusunan Rancangan
Rencana Pengelolaan
Sumber Daya Air
6 Pertemuan Konsultasi
Masyarakat (PKM) Tahap II
7 Penyempurnaan
Rancangan Rencana
Pengelolaan Sumber Daya
Air
8 Melaksanakan
Pembahasan dengan Tim
Teknis dan Subdit Pembina
9 Pengumuman Terbuka
Rencana PSDA WS
Bangka

19. Laporan- Pembuatan laporan-laporan yang disampaikan dalam tahapan-tahapan sebagai berikut:
laporan 1. Dokumen Program Mutu Kontrak ( PMK )
Penyedia Jasa harus membuat dan menyerahkan dokumen program mutu kontrak yang
memuat seluruh prosedur dan rencana pelaksanaan pekerjaan secara detail dari awal
hingga akhir pekerjaan dengan disertai check list dalam bentuk tabel berikut jadwal
pelaksanaan pekerjaan dan jadwal penugasan tenaga ahli. Laporan ini merupakan
media evaluasi dan monitoring yang efektif mengenai selama pelaksanaan pekerjaan.
Dokumen Program Mutu Kontrak (RMK) sebanyak 3 (tiga) buku harus sudah
diserahkan paling lambat 2 (dua) minggu sejak diterbitkannya SPMK dan terlebih
dahulu harus diperiksa dan disetujui oleh Tim Teknis dan pihak-pihak lain yang terkait

2. Konsep Laporan Pendahuluan


Konsep Laporan Pendahuluan sebanyak 3 (tiga) buku yang memaparkan tentang
metodologi pelaksanaan pekerjaan, hasil pengumpulan data, hasil kunjungan lapangan,
dan rencana kerja selanjutnya, harus sudah diserahkan oleh penyedia jasa kepada
petugas yang ditunjuk oleh PPK paling lambat 2 (dua) bulan setelah Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK) diterbitkan, sebagi bahan presentasi dan diskusi penyedia jasa dengan Tim
Teknis dan pihak-pihak lain yang terkait.

3. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima) buku yang disusun berdasarkan Konsep
Laporan Pendahuluan yang telah diperbaiki oleh penyedia jasa konsultansi sesuai
dengan pertanyaan, saran, masukan, dan tanggapan dari Tim Teknis serta pihak -pihak
lain yang terkait yang hadir pada saat rapat pembahasan Konsep Laporan
Pendahuluan.

4. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan memuat:
Laporan mobilisasi dan demobilisasi personil, daftar hadir personil, dan kegiatan masing-
masing personil pada bulan tersebut. Laporan penggunaan bahan dan peralatan
pendukung pelaksanaan pekerjaan. Uraian permasalahan dan kendala/hambatan yang
ditemui pada bulan tersebut. Realisasi progress pelaksanaan pekerjaan selama 1 (satu)
bulan bersangkutan, dan komulatif progress sampai dengan bulan tersebut.
Laporan Bulanan sebanyak 3 (tiga) buku harus sudah diserahkan kepada petugas
yang ditunjuk oleh PPK perbulannya, selama pelaksanaan pekerjaan berjalan sejak
SPMK diterbitkan.

5. Konsep Laporan Antara


Konsep Laporan Antara memuat:
Rangkuman hasil pengumpulan data primer dan sekunder; Hasil inventarisasi; Hasil pra
studi kelayakan; Uraian kendala-kendala yang dihadapi dan langkah-langkah kegiatan
selanjutnya. Juga memuat rancangan outline laporan akhir.
Hal – hal tersebut di atas harus dipaparkan dan dibahas pada acara Pembahasan
Konsep Laporan Antara.
Konsep Laporan Antara sebanyak 3 (tiga) buku harus sudah diserahkan kepada petugas
yang ditunjuk oleh PPK selambat-lambatnya pada pertengahan kurun waktu pelaksanaan
kegiatan untuk bahan diskusi dengan Tim Teknis dan pihak-pihak lain yang terkait.

6. Laporan Antara
Laporan Antara sebanyak 5 (lima) buku yang disusun berdasarkan Konsep Laporan
Antara yang telah diperbaiki oleh penyedia jasa konsultansi sesuai dengan
pertanyaan, saran, masukan, dan tanggapan dari Tim Teknis serta pihak -pihak lain
yang terkait yang hadir pada saat rapat pembahasan Konsep Laporan Antara.

7. Konsep Laporan Akhir


Laporan Akhir Sementara memuat rangkuman hasil pelaksanaan pekerjaan studi potensi
termasuk semua hasil investigasi dan analisa teknis, penyusunan prioritas program, serta
kesimpulan dan rekomendasi penting hasil pelaksanaan pekerjaan dan melaporkan
seluruh dokumen termasuk gambar desain dan dokumen pendukung lainnya yang
dipersyaratkan.
Hal – hal yang diuraikan tersebut di atas harus dipaparkan dalam acara Pembahasan
Laporan Akhir.
Laporan Akhir Sementara sebanyak 3 (tiga) buku harus sudah diserahkan kepada petugas
yang ditunjuk oleh PPK sebelum waktu pelaksanaan kegiatan berakhir, sebagai bahan
paparan dalam acara diskusi antara penyedia jasa konsultansi dengan Tim Teknis dan
pihak-pihak lain yang terkait.
8. Laporan Akhir
Laporan Akhir disusun berdasarkan Laporan Akhir Sementara yang telah diperbaiki oleh
penyedia jasa konsultansi sesuai dengan pertanyaan, saran, masukan, dan tanggapan
dari Tim Teknis serta pihak-pihak lain yang terkait yang hadir pada saat rapat pembahasan
Konsep Laporan Akhir.
Laporan Akhir sebanyak 5 (lima) buku beserta laporan-laporan pendukungnya sebagai
lampiran, harus sudah diserahkan sebelum waktu pelaksanaan kegiatan berakhir. Semua
laporan yang dibuat penyedia jasa sebelum diserahterimakan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen Penatagunaan Sumber Daya Air harus diperiksa dan disetujui oleh petugas
yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

9. Ringkasan Laporan / (Executive Summary)


Laporan ini memuat ringkasan laporan akhir dan digandakan sebanyak 3 (tiga) buku dan
diserahkan bersamaan waktunya dengan penyerahan Laporan Akhir.

10. Laporan Penunjang


Laporan Penunjang terdiri dari :
- Buku 1 : Inventarisasi data
- Buku 2 : Analisis Hidrologi
- Buku 3 : Analisis Data/Survei Investigasi
- Buku 4 : Kriteria Perencanaan
- Buku 5 : Analisis Sosial Ekonomi
- Buku 6 : Laporan PKM
- Buku 7 : Proses Pembuatan Model
- Buku 8 : Desain Dasar dan Pra Kelayakan
Masing-masing dicetak sebanyak 5 (lima) buku.
- Buku 9 : Gambar/Peta
- Ukuran A3 (sebanyak 5 (lima) album)
- Ukuran A1 (sebanyak 2 (dua) album)

11. Dokumen Rancangan Rencana PSDA WS Bangka


Disusun berdasarkan sistematika yang dimuat dalam Permen PUPR No. 10/PRT/M/2015
tentang Rencana dan Renca Teknis Tata Pengaturan Air. Dokumen Rancangan
Rencana PSDA yang nantinya akan ditetapkan terdiri dari:
a. Laporan Utama,
b. Laporan Ringkas (executive summary),
c. Laporan Penunjang:
- Buku 1 : Inventarisasi data
- Buku 2 : Analisis Hidrologi
- Buku 3 : Analisis Data/Survei Investigasi
- Buku 4 : Kriteria Perencanaan
- Buku 5 : Analisis Sosial Ekonomi
- Buku 6 : Laporan PKM
- Buku 7 : Proses Pembuatan Model
- Buku 8 : Desain Dasar dan Pra Kelayakan
- Buku 9 : Gambar/Peta
- Buku 10 : Laporan Kajian Konservasi Sumber Daya Air
- Buku 11 : Master Plan Penyediaan Air Baku
- Buku 12 : Master Plan Irigasi
- Buku 13 : Master Plan Banjir
- Buku 14 : Laporan Kajian Rasionalisasi SIH3
- Buku 15 : Laporan Analisis Kelembagaan pada Wilayah Sungai
Semua laporan di atas berukuran kertas A4 kecuali album peta berukuran kertas A2 dan
Semua laporan final (dalam berntuk word, excel) dan gambar (jpg/dwf/dwg/shp) termasuk
data pendukung dan dimasukkan ke dalam SSD eksternal dengan kapasitas 1 TB
sebanyak 1 (satu) unit akan diserahkan juga kepada Direktorat Sistem dan Strategi
Pengelolaan SDA cq. Subdit Keterpaduan Pola Pengelolaan SDA.
(tujuh) hari sebelum kontrak berakhir, diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
12. Soft Copy Dokumen
Semua laporan final (dalam berntuk word, excel) dan gambar (jpg/dwf/dwg/shp) termasuk
data pendukung dan dimasukkan ke dalam SSD eksternal dengan kapasitas 1 TB
sebanyak 1 (satu) unit. Pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan/atau instruksi dari direksi
pekerjaan.

20. Produksi Semua kegiatan jasa konsultansi dalam KAK ini harus dilakukan dalam wilayah Negara
Dalam Negri Republik Indonesia, kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi
dalam negeri.

21. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan
Kerja sama jasa konsultansi ini, maka penyedia jasa utama Wajib mempunyai Perjanjian Kerja Sama
Operasi/Kemitraan yang memuat presentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili
kemitraan tersebut.
22. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan, seizin dan sepengetahuan PPK.
Pengumpulan
Data
Lapangan

23. Ahli Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus mengadakan
Pengetahuan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan
dalam rangka alih pengetahuan kepada staf balai wilayah sungai.

24. Asistensi dan a. Asistensi dilakukan dengan pengawas/direksi pekerjaan yang ditunjuk oleh PPK
Diskusi Perencanaan dan Program. Hasil asistensi dituangkan pada lembar asistensi, asistensi
dilakukan dikitnya 2 (dua) minggu sekali.
b. Diskusi dan PKM:
Diskusi laporan harus dihadiri Ketua Tim dan didampingi oleh para tenaga ahli, diskusi
dilaksanakan antara lain meliputi :
- Diskusi pendahuluan
- Diskusi Antara
- Diskusi laporan akhir
- PKM
Menyerahkan laporan hasil diskusi dan PKM yang berisi materi diskusi (Bahan Paparan),
Notulen/Berita Acara hasil diskusi dan PKM.

25. Pengendalian Agar dalam pelaksanaan pekerjaan memenuhi sasaran maka perlu dilakukan pembahasan
Mutu seperti berikut ini :
a. Daftar Simak dalam Dokumen Program Mutu setiap bulan diisi sebagai dasar diskusi
bulanan.
b. Diskusi Bulanan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan
c. mengetahui sejauh mana progres pekerjaan dan pembahasan tentang hambatan
yang dihadapi.
d. Diskusi Pendahuluan dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan
koordinasi awal pelaksanaan pekerjaan yang meliputi kegiatan survey, investigasi
lapangan dan persetujuan produk yang berupa laporan pendahuluan.
e. Diskusi Pertengahan/Interim/Antara dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk
menentukan arah pembahasan pemecahan masalah berdasarkan data kondisi lapangan
dan proses persetujuan produk yang berupa laporan pertengahan/interim/antara.
f. Diskusi Akhir dilakukan dengan Pihak Pengguna Jasa untuk keperluan pembahasan
seluruh kegiatan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai