Nim : 30201800038
Kelas : Sipil A
Air dan sumber-sumber air adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa, “Air merupakan zat yang paling
esensial dibutuhkan dalam setiap aspek kehidupan” dan “Kita semua tidak dapat hidup tanpa air”,
karena pentingnya air dalam kehidupan di bumi ini maka diamanatkan kepada manusia untuk :
Menjaga air dan sumber-sumber air dari segala bentuk perbuatan yang menimbulkan kerusakan.
Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (PSDA) adalah proses yang ditujukan untuk meningkatkan
pengembangan dan pengelolaan air, lahan dan sumber daya terkait secara terkoordinasi demi
tercapainya kesejahteraan ekonomi dan sosial yang maksimum dengan cara yang adil dan secara
mutlak mempertahankan keberlanjutan ekosistem yang vital.
1. Pengembangan dan pengelolaan sumber daya air secara terpadu berbasis wilayah
sungai
Pengembangan dan pengelolaan sumber daya air secara terpadu berbasis wilayah
sungai meliputi :
Ada 2 Wilayah :
1) Berbasis Wilayah Administrasi Wewenang pemerintah dalam menetapkan
kebijakan, pola dan rencana PSDA.
Kebijakan Nasional
Kebijakan Provinsi
Kebijakan Kabupaten/Kota
2) Berbasis Wilayah Hidrologis Ketentuan umum penyusunan pola dan rencana
PSDA.
Pola PSDA :
Disusun secara terpadu di setiap Wilayah Sungai.
Time horizon : 20 tahun.
Dapat ditinjau dan dievaluasi minimal 5 tahun.
Prinsip keterpaduan antara air permukaan dan air tanah, keseimbangan
antara upaya konservasi dan pendayagunaan Sumber Daya Air.
Melibatkan peran masyarakat dan dunia uasaha.
Mempunyai kekuatan hukum / ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
Rencana :
Disusun secara terpadu di setiap Wilayah Sungai.
Time horizon : 20 tahun.
Dapat ditinjau dan dievaluasi minimal 5 tahun.
Keseimbangan antara upaya konservasi dan pendayagunaan
Sumber Daya Air.Melibatkan TKPSDA WS.
Berdasarkan skenario dan strategi yang dipilih dari Pola PSDA.
Mempertimbangkan penggunaan dan ketersediaan air tanah.
Pengumuman secara terbuka sebelum ditetapkan.
Mempunyai kekuatan hukum / ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
Program
Kegiatan
Banjir adalah meluapnya suatu aliran air yang berlebihan ke daratan dan
merendam daratan. Penyebabnya seperti hujan yang deras, air pasang tinggi, salju
yang mencair, gelombang tinggi yang tidak biasa, keruntuhan bendungan, dll.
Oleh karena itu, perlu diadakan pengendalian banjir. Pengendalian banjir
meliputi aktivitas :
Mengenali besarnya debit banjir.
Mengisolasi daerah genangan banjir.
Mengurangi tinggi elevasi air banjir.
Pemindahan aliran (Kanal banjir).
Manajemen lingkungan sungai.