Anda di halaman 1dari 11

UTS

PENGOLAHAN SUMBER DAYA AIR

DI SUSUN OLEH:

NAMA : VANINDA I HETHARIE


NIM : 201973006
KELAS : A

UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2021
UNIVERSITAS PATTIMURA – AMBON
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)


OLEH: JAN ALEXANDER SILOOY , ST. MT

I. SOAL PILIHLAH SATU JAWABAN YANG TEPAT


1). Pengelolaan dan pengembangan sumber daya air di negara-negara maju (barat)
menganut konsep one river, one management and one plan, yaitu:
A. Pengelolaan dan pengembangan sumber daya air yang didasarkan pada konsep
wilayah sungai, dalam satu pengelolaan secara terpadu
B. Pengelolaan dan pengembangan sumber daya air yang didasarkan pada satu das,
dan wilayah sungai dalam pengelolaannya.
C. Pengelolaan dan pengembangan sumber daya air yang didasarkan pada satu wilayah
sungai sebagai satu perencanaan.
D. Pengelolaan dan pengembangan sumber daya air yang didasarkan pada konsep satu
sungai, satu pengelolaan dan satu perencanaan.

2). Permasalahan sumber daya air di Indonesia selalu muncul dan selalu meningkat dari
tahun ke tahun, seperti:

A. Penggundulan hutan, meluasnya lahan kritis, meningkatnya pencemaran terhadap


sumber-sumber air, menurunnya kuantitas ketersediaan air pada sumber-sumber
air, menurunnya kualitas sumber-sumber air, pelayanan air bersih untuk
pemenuhan air rumah tangga (masyarakat belum menikmati air bersih), perkotaan
dan industri (RKI) sangat rendah,
B. Daya rusak air yang semakin meninkat, hal ini ditunjukkan dengan; banjir yang
terjadi semakin meningkat frekuensinya, dampak luapan/genangan banjir semakin
meningkat, kerusakan sungai akibat banjir semaikin meningkat, pengendapan
sungai dan muara karena sedimentasi tinggi, kerusakan pantai karena abrasi,
C. Sistem pengeloaan pengukuran, pengamatan, pemantauan klimatologi, hujan,
muka air sungai (debit sungai), kualitas air sungai, peringatan dini (banjir) yang
kurang terpelihara sehingga kurang berfungsi secara baik, pengelolaan data iklim,
hujan, debit banjir, kualitas air yang kurang terkoordinasi dan sulit dikases serta
kurangnya pelibatan atau peran masyarakat, dunia usaha dalam penentuan
kebijakan dalam pengelolaan masyarakat.
D. Semua benar
3). Kompleksnya permasalahan sumber daya air di atas, sebagai latar belakang diterbitkannya
Undang – undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air
(pengganti UU SDA No.7/2004) yang sering disebut dengan Undang-Undang Sumber
Daya Air yaitu:
A. Undang-Undang Sumber Daya Air tersebut merupakan paradigma lama yang
digunakan sebagai landasan pengelolaan sumber daya air di Indonesia.
B. Undang-Undang Sumber Daya Air merupakan paradigma terbarukan yang digunakan
sebagai landasan pengembangan sumber daya air di Indonesia.
C. Undang-Undang Sumber Daya Air merupakan paradigma baru yang digunakan sebagai
landasan pengelolaan sumber daya air di Indonesia.
D. Semua benar

4). Pengelolaan sumber daya air adalah:


A. upaya merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan:
konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya
rusak air (UU SDA No.7/2004, ps 1 no.7)
B. upaya merencanakan, melaksanakan secara menyeluruh dan terpadu.
C. Pengelolaan yang dilaksanakan dengan melibatkan stake holder.
D. Upaya merencanakan dan mengevaluasi 5 (lima) pilar SDA.

5). 3 (tiga) “aspek” pengelolaan sumber daya air yaitu:


A. konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian
SISDA.
B. konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian
konservasi SDA;
C. konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan SIH3
D. konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya
rusak air.

6). Undang-Undang Sumber Daya Air telah menggariskan bahwa tahapan pengelolaan
sumber daya air, yaitu:
A. diawali dengan penyusunan pola pengelolaan sumber daya air,
B. penyusunan perencanaan pengelolaan sumber daya air (master plan), studi
kelayakan,
C. penyusunan program, rencana detail, pelaksanaan konstruksi, operasi dan
pemeliharaan, Poernomo (2007).
D. Semua benar

7). Untuk menjamin terselenggaranya pengelolaan sumber daya air yang dapat memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat dalam segala bidang
kehidupan, maka disusun antara lain:
A. pola pengelolaan sumber daya air berdasarkan wilayah sungai dengan prinsip
keterbukaan SDA
B. Pola dan Rencana SDA berdasarkan satu sungai satu perencanaan
C. pola pengelolaan sumber daya air berdasarkan wilayah sungai dengan prinsip
keterpaduan antara air permukaan dan air
D. pola pengelolaan sumber daya air berdasarkan Daerah aliran sungai dari hulu sampai
hilir.

8). Undang-Undang Sumber Daya Air pasal 13, ayat 1 dan 2; telah mengamanatkan bahwa
wilayah sungai dan cekungan air tanah ditetapkan dengan Keputusan Presiden
dengan memperhatikan pertimbangan antara lain:
A. Dewan Sumber Daya Air Nasional.
B. Tim Korordinasi PSDA.
C. Tim pengelola lingkungan hidup
D. Tim P3GA

9). untuk alasan operasional yang mendesak Menteri Pekerjaan Umum menerbitkan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 11A/PRT/M/2006 tentang Kriteria dan Penetapan
Wilayah Sungai, di Indonesia terdapat 133 Wilayah Sungai (WS), dengan status sebagai
berikut:
A. WS di dalam satu Kabupaten/Kota.
B. WS lintas Kabupaten/Kota; WS Lintas Provinsi.
C. WS Strategis Nasional; dan WS lintas Negara.
D. Semua benar

10). Kriteria dan Tata Cara Penetapan Wilayah Sungai dan Cekungan Air Tanah perlu
ditetapkan antara lain dengan:
A. Perda.
B. UU SDA
C. Permen
D. Peraturan Menteri.

11). Dalam pasal-pasal Undang-Undang Sumber Daya Air telah tersurat prosedur pengelolaan
sumber daya air pada suatu WS yang pada tahap awal harus dilaksanakan: antara lain:
A. Penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air, yang merupakan arahan tujuan
pengelolaan sumber daya air, skenario dan alternatif strategi serta kebijakan
operasional dalam pengelolaan sumber daya air. Dokumen ini digunakan sebagai
landasan dalam melaksanakan tahap berikutnya; serta Penyusunan Rencana
Pengelolaan Sumber Daya Air, yang merupakan arahan upaya fisik dan non fisik
setiap sektor dalam pengelolaan sumber daya air pada WS.
B. Penyusunan Detail dan rancangan Sumber Daya Air, yang merupakan arahan tujuan
pengelolaan sumber daya air,
C. Penyusunan Pola Pengembangan Sumber Daya Air, yang merupakan arahan tujuan
pengelolaan sumber daya air,
D. Pembuatan Masterplant induk SDA

12). Pengelolaan sumber daya air terpadu (integrated water rasources management) adalah
A. sebuah proses yang mempromosikan koordinasi pengembangan dan pengelolaan
air, tanah dan sumber-sumber terkait serta tujuan untuk mengoptimalkan resultan
ekonomis dan kesejahteraan sosial, tanpa mengganggu kestabilan dari ekosistem-
ekosistem penting (Global water partnership Technical Advisory ommittee).
B. sebuah proses yang mempromosikan koordinasi pengembangan dan pengelolaan
air.
C. sebuah proses dalam koordinasimengenai pengembangan dan pengelolaan air.
D. sebuah survey, investigasi dan desaint yang mempromosikan pengembangan dan
pengelolaan air.

13). Dalam pasal-pasal Undang-Undang Sumber Daya Air telah tersirat tahapan pengelolaan
sumber daya air pada suatu WS. dengan tahapan sebagai berikut:
A. 3 tahapan pengelolaan sumber daya air
B. 5 tahapan pengelolaan sumber daya air
C. 6 tahapan pengelolaan sumber daya air
D. 9 tahapan pengelolaan sumber daya air

14) Sesuai dengan kondisi topografinya maka DAS dapat diklasifikasikan menurut bentuk atau
tipikal dengan karakteristik sebagai berikut:
A. 2 tipikal
B. 3 tipikal
C. 4 tipikal
D. 5 tipikal

15 Das Paralel Sesuai dengan kondisi topografinya maka DAS dapat diklasifikasikan menurut
bentuk atau tipikal dengan karakteristik sebagai berikut:
A. Bentuknya melebar seperti daun, anak sungainya langsung mengalir ke sungai dan
banjir relative kecil
B. Bentuknya seperti kipas, anak sungainya memusat disatu titik secara radial dan banjir
relative besar tetapi tidak lama
C. Bentuknya seperti kipas anak sungainya 2-3 jalur dan sejajar parallel bermuara
langsung kehilir, banjir relative besar tetapi tidak lama
D. Bentuknya gabungan dari A, B, C

16) Menurut Undang-Undang Sumber Daya Air pasal 1, nomor 11, definisi Wilayah Sungai
(WS) adalah:
A. kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran
sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan 1.000
km2.
B. Menurut Undang-Undang Sumber Daya Air pasal 1, nomor 11, definisi Wilayah Sungai
(WS) adalah: adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau
lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau
sama dengan 1.500 km2.
C. Menurut Undang-Undang Sumber Daya Air pasal 1, nomor 11, definisi Wilayah Sungai
(WS) adalah: adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau
lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau
sama dengan 2.000 km2.
D. Menurut Undang-Undang Sumber Daya Air pasal 1, nomor 11, definisi Wilayah Sungai
(WS) adalah: adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau
lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya lebih besar dari
2.000 km2.
17). Peraturan Menteri PU No. 11A/PRT/M/2006 tentang Kriteria dan Penetapan Wilayah
Sungai, di Indonesia terdapat 133 Wilayah Sungah (WS), dengan status sebagai berikut:
A. WS di dalam satu Kabupaten/Kota, yang pengelolaannya menjadi kewenangan
Pemerintah Kabupaten/Kota, sebanyak 13 WS;
B. WS lintas Kabupaten/Kota, yang pengelolaannya menjadi kewenangan Pemerintah
Provinsi, sebanyak 51 WS;
C. WS Lintas Provinsi, yang pengelolaannya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat,
sebanyak 27 WS;
D. Semua benar

18) Air sebagai sumber daya yang sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup harus
dikelola dengan tepat, sebab:
A. keberadaan air di bumi tidak terbatas
B. penyebaran air di permukaan bumi merata secara spasial
C. penyebaran air dari sisi waktu tidak merata
D. A, B dan C benar

19) Pengelolaan sumber daya air adalah:


A. upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi sumber daya
air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan makhluk hidup baik pada waktu sekarang maupun generasi yang akan datang.
B. upaya penatagunaan, penyediaan, penggunaan, pengembangan, dan pengusahaan sumber
daya air secara optimal agar berhasil guna dan berdaya guna.
C. upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan
konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya
rusak air.
D. upaya untuk mencegah, menanggulangi, dan memulihkan kerusakan kualitas lingkungan
yang disebabkan oleh daya rusak air.

20) Pengelolaan sumber daya air bertujuan untuk, kecuali:


A. konservasi atau perlindungan sumber daya air
B. pengendalian dan penanggulangan daya rusak air
C. pendayagunaan sumber daya air yang meliputi upaya penatagunaan, penyediaan,
penggunaan, pengembangan dan pengusahaan.
D. peningkatan ketersediaan dan keterbukaan data dan informasi sumber daya air, selain
prasarana, dan sarananya.

21) Kompleksitas permasalahan sumber daya air antara lain:


A. peningkatan kebutuhan air berbanding terbalik dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
B. eksploitasi sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan.
C. peningkatan daya dukung lingkungan
D. kemampuan pasokan air yang sustainable

22) Tantangan dalam penanganan pengelolaan sumber daya air, diantaranya:


A. Dana operasi dan pemeliharaan yang tidak terbatas
B. Adanya transparansi dan akuntabilitas
C. Koordinasi yang baik antar instansi terkait
D. lemahnya partisipasi para pihak yang dilaksanakan secara good governance

23) Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air secara terpadu (Integrated Water Resources
Management – IWRM), penetapannya diatur dalam:
A. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2008
B. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11A/PRT/M/2006
C. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004
D. UUD Negara Repuplik Indonesia pasal 33 ayat 3

24) Pola pengelolaan sumber daya air diselenggarakan berdasarkan beberapa kaidah,
diantaranya:
A. Proses penyusunan rencana induk diselenggarakan melalui pelibatan peran pihak yang
paling berkepentingan.
B. Reformasi kebijakan sumber daya air hanya mencakup kebijakan sumber daya air non
irigasi
C. Pengelolaan sumber daya air dengan prinsip satu sungai, satu rencana induk, dan satu
manajemen terkoordinasi dengan menggunakan pendekatan wilayah sungai sebagai
kesatuan wilayah pengelolaan.
D. Biaya pengelolaan sumber daya air perlu ditanggung oleh pemerintah

25) Salah satu tujuan dalam pola pengelolaan sumberdaya air adalah:
A Keamanan dan ketahanan sumberdaya air
B Penguatan kelembagaan
C Mendukung ketahanan pangan nasional
D Ketersediaan air yang memadai baik kuantitas dan kualitas

26) Upaya pengamanan sumber air dari kerusakan yang ditimbulkan baik akibat tindakan
manusia maupun gangguan yang disebabkan oleh daya alam, merupakan definisi antara
lain:
A. Pengelolaan kualitas air
B. Pelindungan air
C. Pengelolaan sumber daya air
D. Pengawetan air

27) Institusi tempat segenap pemilik kepentingan dalam bidang sumber daya air melakukan
koordinasi dalam rangka mengintegrasikan kepentingan berbagai sektor, wilayah, dan para
pemilik kepentingan dalam bidang sumber daya air, disebut:
A. Dewan Sumberdaya Air Nasional
B. Wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air
C. Kelompok petani pengguna air
D. Kementerian Pekerjaan Umum

28). 3 Pilar pengelolaan sumber daya air berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat antara
lain: Konservasi SDA, Pendayagunaan SDA, Pengendalian daya rusak air.
Coba saudara tunjukan yang menyangkut factor alam dan factor manusia serta factor alam
dan manusia dari 3 pilar SDA yaitu:
A. Konservasi SDA (Faktor manusia dan alam)
B. Pendayagunaan SDA (Faktor alam)
C. Pengendalian daya rusak air (Faktor manusia)
D. A, B dan C salah

29). Permasalahan berkaitan dengan air dan sumber daya air yang timbul, pada umumnya
disebabkan oleh:
A. 4 faktor kondisi keberadaannya
B. 5 faktor kondisi keberadaannya
C. 3 faktor kondisi keberadaannya
D. 2 faktor kondisi keberadaannya

30). Sifat dan karakteristik DAS yang berpengaruh terhadap air permukaan meliputi:
A. Tataguna lahan
B. Kondisi topografi
C. Luas dan bentuk DAS
D. A, B dan C benar

II. SOAL ISIAN DAN PENJELASAN

31). Apa permasalahan factor penyebab nya sehingga diperlukan upaya pengelolaan SDA?

32). Mengapa pengelolaan SDA harus berdasarkan wilayah sungai? Sebutkan salah satu
wilayah sungai di di Maluku yang sudah ditangani?

33). Apa yang dimaksud dengan pengelolaan SDA terpadu?

34). Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengelolaan SDA berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan?

35). Jelaskan contoh penerapan POLA Pengelolaan SDA terpadu di wilayah Maluku? Berikan
contoh pengelolaan wilayah sungai di wilayah Maluku?

 Tambahkan defenisi umum SDA


JAWABAN:

31. Permasalahan berkaitan dengan air dan sumber daya air yang timbul, pada umumnya di
sebabkan 0leh 3 faktor kondisi keberadaannya, yakni:
 Terlalu banyak (TOO MUCH), menimbulkan banjir
 Terlalu sedikit (TOO LITTLE), mengakibatkan masalah kekeringan
 Terlalu kotor (TOO DIRTY) atau tercemar, mengakibatkan air tidak lagi di manfaatkan

Ketiganya seringkali atau bahkan selalu berkaitan satu dengan yang lain dengan
berbagai faktor penyebab: seperti faktor alam yang statis maupun, fenomena alam yang
dinamis atau disebabkan oleh fakto aktivitas mamnusia.

32. Mengapa pengolahan SDA harus berdasarkan wilayah sungai


 Karena di bagian Daerah wilayah sungai adalah daerah-daerah yang secara alami
berpotensial terhadap terjadinya kerusakan lingkungan, khususnya tengah daerah
aliransungai, dan memiliki kemiringan lebih besar dari 8%.
Pola pengelolaan daerah aliran sungai didasarkan atas:
a. Landasan institusional, berdasarkan prinsip pembagian kewenangan dan
tanggung jawab, yang ditetapkan dalam UU No. 7 tahun 2004
b. Landasan konsepsional, berdasarkan prinsip kelestarian lingkungan dengan
mengacu pada pendayagunaan yang berkelanjutan, dan prinsip pemanfaatan
bersama, untuk pemenuhan secara lebih efisien, adil, dan merata.
c. Landasan Operasional, berdasarkan prinsip one river (satu sungai), one
integrated plan (satu rencana yang terpadu), dan one coordinated management
system (satu sistem pengelolaan yang terkoordinasi).
 Salah satu contoh wilayah sungai di maluku yang sudah di tangani adalah:
WILAYAH SUNGAI LAALA

33. Pengelolaan SDA Terpadu (menurut wacana Global) adalah Proses Pengelolaan SDA yang
memadukan antara sumber daya air dengan sumber daya terkait lainnya antar sektor,
antar wilayah secara berkelanjutan tanpa harus mengorbankan lingkungan dan
diselenggarakan dengan pendekatan partisipatif.
Pengelolaan Sumber Daya air yang terpadu (sesuai UU 7/2004) diselenggarakan secara
menyeluruh (perencanaan, pelaksanaan, monitor dan evaluasi, konstruksi,
pendayagunaan, pengendalian), terpadu (stakeholdes, antar sektor, wilayah) dan
berwawasan lingkungan hidup (keseimbangan ekosistem dan daya dukung lingkungan)
dengan tujuan mewujudkan kemanfaatan sumber daya air yang berkelanjutan (antar
generasi) untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

34. pengelolaan Sumber Daya Alam Sumber-sumber daya alam banyak sekali macamnya
merupakan bahan dasar bagi pengelolaan untuk memenuhi segala kebutuhan manusia.
Sumber daya alam akan benar-benar berguna apabila pemanfaatannya lebih menyangkut
kebutuhan manusia. Pengelolaan yang kurang menyangkut kebutuhan manusia di
samping akan merusak lingkungan sekitarnya juga akan menjadi bumerang bagi manusia
sendiri. Oleh karena itu, dalam mengolah sumber daya alam harus berdasarkan
prinsipprinsip berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Berwawasan lingkungan
artinya mempertimbangkan kelestarian dan jangan sampai menimbulkan dampak negatif
bagi lingkungan hidup. Berkelanjutan, artinya pengolahan sumber daya alam jangan
sampai punah, perlu dipikirkan kelanjutannya. Cara penggunaan sumber daya alam oleh
manusia yang dapat dipertanggungjawabkan dengan cara sebagai berikut:
 Selektif, yaitu memilih, menggunakan, dan mengusahakan sumber daya alam dengan
sungguh-sungguh untuk kepentingan kehidupan.
 Menjaga kelestarian. Untuk menggali dan mengolah sumber daya alam perlu
menggunakan teknologi maju sehingga memungkinkan terpeliharanya kelestarian
 Menghemat. Perlu dihindarkan pemborosan dalam mengolah sumber daya alam.
 Memperbarui. Perlu adanya upaya untuk memperbarui sumber daya alam antara lain
dengan cara sebagai berikut:
1. Reboisasi dan penghijauan lahan yang gundul
2. Mengembangbiakkan hewan dan tumbuhan secara modern melalui tindakan
pelestarian
3. Penanaman ladang secara bergilir
4. Pengolahan tanah pertanian dengan pancausaha pertanian

35 contoh penerapan POLA Pengelolaan SDA terpadu di wilayah Maluku


 Pola Pengelolaan Sumber Daya Air merupakan kerangka dasar dalam perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan pengevaluasian kegiatan konservasi sumber daya air,
pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada sebuah
wilayah sungai.
 Pola pengelolaan sumber daya air pada Wilayah Sungai Halmahera (Utara dan Selatan)
ini disusun dengan berdasarkan asas-asas kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan
umum, keterpaduan dan keserasian, keadilan, kemandirian, serta transparansi dan
akuntabilitas dan dilakukan dengan melibatkan stakeholder, peran masyarakat dan
dunia usaha seluas-luasnya.

 DEFENISI UMUM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR (PSDA) Pengelolaan sumber daya
Pengolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau, dan
mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber
daya air, dan pengendalian daya rusak air.

Anda mungkin juga menyukai