Oleh :
DOSEN PENGAMPU :
SEMARANG
TAHUN 2021/2022
• Pengalokasian Air merupakan proses penjatahan air untuk berbagai penggunaan
menurut kuantitas, tempat dan waktu penggunaan yang disesuaikan dengan
ketersediaan airnya.
• Penyediaan Air adalah tindakan memenuhi kebutuhan air yang terukur menurut
kuantitas, waktu dan kualitas air sesuai jatah yang ditetapkan dalam rencana alokasi air.
• Pengalokasian dan penyediaan air perlu dilakukan karena :
➢ Air merupakan sumber kehidupan semua makhluk, dan tak tergantikan
➢ Air memiliki nilai strategis, nilai ekonomi, sosial dan lingkungan
➢ Ketersediaan air merupakan kunci kesehatan masyarakat dan ketersediaan
pangan
➢ Krisis air bersih sangat berkorelasi dengan kemiskinan dan keterbelakangan
➢ Air sebagai alat diplomasi politik dengan negara tetangga
➢ Krisis air dapat menyebabkan kemiskinan; krisis pangan; krisis kesehatan;
krisis energi; krisis kepercayaan terhadap pemerintah dan konflik social (water-
food-energi nexus)
disusun berdasarkan ketersediaan air pada musim kemarau dan musim hujan
ditetapkan oleh Menteri, gubernur atau bupati/walikota sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawabnya dengan memperhatikan pertimbangan dari wadah koordinasi
pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yang bersangkutan
dapat diubah apabila terjadi: a) perubahan ketersediaan air yang diakibatkan oleh
peristiwa alam; atau b) perubahan kondisi lingkungan hidup dan/atau kerusakan
jaringan sumber air yang tidak terduga
Perubahan rencana alokasi air tahunan dilakukan oleh Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dengan
memperhatikan pertimbangan wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada
wilayah sungai yang bersangkutan
• Rencana Alokasi Air Rinci (RAAR) diselenggarakan oleh pengelola sumber daya air
pada wilayah sungai yang bersangkutan
Pengelola sumber daya air dapat melakukan pengurangan, penambahan atau
pergiliran alokasi sumber daya air dalam hal rencana alokasi sumber daya air rinci
tidak dapat dilaksanakan karena:
a) berkurangnya ketersediaan air yang disebabkan peristiwa alam (misal
kemarau panjang);
b) kerusakan jaringan sumber air dan prasarana sumber daya air yang tidak
terduga;
a) hal lain di luar pengelolaan sumber daya air (misal kebakaran dan evakuasi
korban) berdasarkan perintah dari Menteri, gubernur atau bupati/walikota
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya