Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

OLEH:

Nama : Bernadeta Barek


NIM : 022200012
Kelas : Teknik Sipil 3A

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA NIPA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dihaturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Makalah Pengembangan Sumber Daya Air yang
berjudul “PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR SEBAGAI DASAR PENGETAHUAN”
ini tepat pada waktunya.

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai tugas serta menamba
wawasan tentang Pengembangan Sumber Daya Air Sebagai Dasar Pengetahuan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Dan terima kasih untuk dosen pembimbing mata kuliah Pengenbangan Sumber Daya Air,
teman-teman serta keluarga yang sudah mendukung saya dalam menyelesaikan tugas makalah
ini.

Bagi saya sebagai penyusun mersa bahwa masi banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makah ini.

Maumere, 19 September 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Dan Manfaat

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang


2.2 Komponen-Komponen Dasar Infrastruktur Sumber Daya Air
2.3 Tahapan Pengembangan Proyek Inftasrtuktur Sumber Daya Air dan
Konsep Dasar Sumber Daya Air Terpadu Berbasis Wilayah Sungai
2.4 Tujuan Pengembangan Sumber Daya Air
2.5 Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air yang Berkelajutan

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang


Segala sesuatu sekarang memerlukan pangetahuan atau sering kita sebut ilmu
pengetahuan. Salah satunya pengetahuan yang kita pelajari sekarang adalah pengetahuan
Sumber Daya Air. Pelajaran ini sangat penting karena pengetahuan ini penting untuk kita
dalam hal pembuatan pembangunan dibidang pengairan dan didalam bidang lainnya.
Karena Sumber Daya Air merupakan salah satu unsur utama untuk kelangsungan hidup
manusia, disamping itu air juga mempunyai arti penting dalam rangka meningkatkan
taraf hidup manusia di bumi, bukan hanya manusia tetapi air merupakan elemen yang
sangat signifikan bagi kehidupan mahluk hidup baik seperti hewan dan tumbuhan. Bisa di
pastika bahwa kehidupan mahluk di bumi ini memerlukan air untuk kelangsungan
hidupnya. Manusia pun juga seperti itu entah sekarang atau pun kehidupan yang akan
datang pasti akan membutuhkan air untuk kehidupannya.
Pengembangan Sumber Daya Air mempunyai pengertian sebagai ilmu yang
mempelajari tentang Teknik Sumber Daya Air yaitu : tentang cara – cara memahami
kuantitas, kualitas, jadwal ketersediaan dan kebutuhan sumber daya air serta
penanggulangan permasalahan yang ada, sehingga dapat di-kembangkan pemanfaatan,
kelestarian dan pengelolaan sumber daya air tersebut untuk kesejahteraan kehidupan
manusia beserta alamnya yang akan dibhas pada makalah ini.

1.3 Rumusan Masalah


A. Apa saja komponen-komponen dasar infrastruktur Sumber Daya Air ?
B. Bagaimana tahapan pengembngan proyek infrastruktur Sumber Daya Air dan
konsep dasar Sumber Daya Air terpadu berbasis wilayah sungai ?
C. Apa tujuan pengembangan Sumber Daya Air ?

1.4 Tujuan Dan Manfaat


A. Mengerti komponen-komponen dasar infrastruktur sumber daya air.
B. Mengerti bagaimana tahapan pengembangan proyek infrastruktur sumber daya air
dan konsep dasar sumber air terpadu berbasis wilayah sungai.
C. Mampu mengapresiasikan bagaimana konsep dasar perencanaan system
kebutuhan air baku, dan buangan dalam kerangka konsep pembangunan
berkelanjutan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengetahuan Dasar


Pengembangan sumber daya air adalah merupakan upaya pendayagunaan sumber-
sumber air secara terpadu dengan upaya pengelolaan, pengendalian dan pelestariannya.
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu
kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung,
menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut
secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai
dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktifitas daratan.
Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu
atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau - pulau kecil yang luasnya kurang dari atau
sama dengan 2.000 km2.
Sumberdaya air termasuk sumberdaya fisik, yang dalam pengembangannya tidak
terlepas dari sumberdaya lainnya. Sumberdaya (resources) tersusun dari berbagai unsur,
yaitu fisik dan insani. Sumberdaya alam termasuk dalam sumberdaya fisik, dan air
merupakan salah satu unsur penyusunnya. Sumberdaya air sangat potensial di Indonesia,
sampai saat ini diperkirakan baru dimanfaatkan kurang dari 20%.
Karakteristik sumberdaya air antara lain:
1. Bersifat sumberdaya mengalir (flowing/dynamic resources). Maka dari itu
sumberdaya air mempunyai keterkaitan yang sangat erat antara hulu dengan
hilir, instream dengan offstream, kuantitas dengan kualitas, serta air
permukaan dengan air bawah tanah, sehingga dapat mencakup beberapa
wilayah administratif.
2. Dipergunakan oleh berbagai sektor dan wilayah sehingga ada potensi konflik
antar pengguna, penggunaan, dan wilayah.
3. Dipergunakan baik oleh generasi sekarang maupun generasi mendatang (antar
generasi).
4. Merupakan bagian dari siklus alam (daur hidrologi) yang mengakibatkan
ketersediaan tidak merata, baik dalam aspek waktu, tempat, jumlah, maupun
mutu.
2.2 Komponen-Komponen Dasar Infrastruktur Sumber Daya Air
Dominan manusia hidup di ruang darat, di ruang laut tak bisa hidup dan di
ruangudara manusia tak bisa terbang. Namun demikian ada kegiatan-kegitan manusia
yang ada dalam ruang laut maupun ruang udara. Sumberdaya air tidak termasuk
komponen infrastruktur, namun bagian-bagian dari pengelolaan sumber daya air bisa
dikategorikan sebagai infrastruktur keairan, misalnya sistem air bersih, irigasi,drainase,
pengendalian banjir, dll. Berikut komponen sumberdaya air :
1. Komponen alami
Komponen alami dari sumber daya air dapat disebutkan antara lain: sungai,muara,
rawa,danau, daerah retensi, pantai, air terjun, situ-situ, air tanah, mata airdll.
Masing-masing komponen terbentuk secara alami akibat dari sifat air yangmengalir
dari hulu ke hilir dengan sistem gravitasi.
2. Komponen artificial
Komponen artifisial sumberdaya air merupakan bangunan air yang di buat
olehmanusia untuk suatu tujuan tertentu. Komponen artifisial di antaranya yaitu
waduk, embung, bendung, chekdam, sabo dam, dll.

2.3 Tahapan Pengembangan Proyek Inftasrtuktur Sumber Daya Air dan Konsep Dasar
Sumber Daya Air Terpadu Berbasis Wilayah Sungai
1. Tahapan pengembangan proyek inftasrtuktur sumber daya air
Dalam program pengembangan, pengelolaan, dan konservasi sungai, danau,
dan sumber air lainnya telah dilakukan pembangunan dan rehabilitasi waduk,
embung, dan bangunan penampung air lainnya di beberapa daerah rawan
kekeringan. Diharapkan upaya tersebut dapat meningkatkan ketersediaan air dan
menambah cadangan air terutama untuk kebutuhan di musim kemarau pada daerah
rawan air dan mengurangi banjir di beberapa wilayah. Pendekatan fisik skala besar
yang selama ini banyak dilakukan mempunyai tingkat risiko dan kendala
lingkungan yang cukup besar sehingga perlu diimbangi dengan pendekatan non-
fisik serta memanfaatkan modal sosial yang dimiliki masyarakat. Di bidang
pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan
lainnya telah dilakukan pembangunan, peningkatan, dan rehabilitasi jaringan irigasi
dan rawa. Upaya mempertahankan kinerja dan fungsi jaringan yang telah dilakukan
belum sepenuhnya dapat mengurangi kerusakan jaringan yang masih cukup besar.
Dengan demikian dukungan terhadap program ketahanan pangan masih dilakukan
melalui pembangunan jaringan irigasi baru. Seharusnya, dukungan masih dapat
dilakukan secara lebih efektif dan efisien dengan memfungsikan jaringan irigasi
yang telah dibangun dan meningkatkan kinerja jaringan irigasi. Kegiatan
pembanguan dalam program pengembangan dan penyediaan air baku yang telah
dilakukan selama tahun 2005 berupa operasi dan pemeliharaan prasarana air baku
di beberapa daerah, rehabilitasi prasarana air baku di Jateng dan beberapa lokasi
lainnya, serta pembangunan prasarana air baku di beberapa wilayah. Diharapkan
penyediaan air baku dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan sehari-hari bagi
masyarakat dan pertanian rakyat, serta kebutuhan lainnya. Arah kebijakan
pembangunan konservasi sumber daya air adalah diantaranya adalah:
a) konsolidasi pengelolaan sumber daya air yang terpadu dalam suatu satuan
pengelolaan wilayah sungai dengan memperhatikan faktor-faktor
administrasi, alam, dan teknis;
b) pengelolaan sumber daya air dilakukan dengan memperhatikan kepentingan
dan kebutuhan masyarakat hulu dan hilir secara seimbang dan berkeadilan;
c) memperhatikan pengelolaan sumber air (resources management) dan
pengaturan pemakaiannya (demand management) secara seimbang;
d) mengutamakan pendekatan vegetatif untuk kemanfaatan jangka panjang,
yang diikuti dengan pengembangan rekayasa teknis untuk jangka pendek;
e) mempertahankan fungsi dan kinerja bangunan penampung air melalui
pengamanan situ-situ antara lain di wilayah Jabodetabek, Banten, Jabar;
f) meningkatkan kemampuan penampungan air dengan membangun waduk
dan embung dengan memprioritaskan waduk skala kecil;
g) pembangunan waduk dan embung dilakukan dengan pola kerjasama dengan
pemerintah daerah;
h) mengembangkan rekayasa teknologi konservasi air berupa sumur resapan
dan waduk resapan;
i) mengembangkan dana kompetitif untuk konservasi sumber daya air untuk
meningkatkan partisipasi dan menumbuhkan kreatifitas masyarakat; dan
j) mendukung program rehabilitasi dan konservasi lahan melalui pendekatan
struktur.
2. Konsep dasar sumber daya air terpadu berbasis wilayah sungai
Pengelolaan daerah aliran sungai adalah pengelolaan sumber daya alam yang
terbaru pada suatu daerah aliran sungai, seperti vegetasi, tanah dan air, sehingga dapat
memberikan manfaat yang optimal dan berkesinambungan. Sasaran pengelolaan
daerah aliran sungai adalah daerah-daerah yang secara alami berpotensial terhadap
terjadinya kerusakan lingkungan, khususnya erosi lahan di bagian hulu dan tengah
daerah aliran sungai, dan memiliki kemiringan lebih besar dari 8%. Pola pengelolaan
daerah aliran sungai didasarkan atas landasan institusional, landasan konsepsional,
landasan operasional. Kegiatan pengelolaan daerah aliran sungai meliputi dua aspek
teknis yang penanganannya harus dilakukan secara terpadu, dengan memakai daerah
aliran sungai yang bersangkutan sebagai satu kesatuan wilayah pengembangan. Dua
aspek yang dimaksud adalah aspek agro teknik dan aspek civil teknik.
Lingkup Pengelolaan SDA Terpadu merangkum suatu upaya-upaya
(merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi) dalam penyelenggaraan
konservasi - pendayagunaan - pengendalian daya rusak SDA. Kelembagaan Wilayah
Sungai terdiri dari Wilayah Sungai yang merupakan kesatuan wilayah pengelolaan
sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau kecil
yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2.000 km2.Wilayah sungai yang
pengelolaannya berada di Pemerintahan Pusat dalam pelaksanaannya dibagi menjadi
2 (dua) yakni wilayah sungai yang statusnya sebagai balai besar dan wilayah sungai
yang statusnya sebagai balai.

2.4 Tujuan Pengembangan Sumber Daya Air


Karena ketersediaan air alamiah Indonesia mencapai 1,957 M m 3/th, namun
penyebarannya tidak merata.Saat ini Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara telah defisit air. 93
WS dari 133 WS di Indonesia dipakai bersama/lintas negara, provinsi, kabupaten/kota.
Hampir semua sungai di Jawa, Bali tercemar dan meningkatkan timbulnya penyakit. 90%
bencana alam pada tahun 1990-an terkait dengan air. Peningkatan jumlah penduduk akan
menjadi penggerak utama pengelolaan sumber daya air untuk 50 tahun mendatang.
Untuk itu lingkup pengelolaan daerah aliran sungai, mencakup :
1. Daerah tangkapan air, mencakup pengendalian tata guna lahan, pengendalian erosi,
konservasi air dan tanah, serta monitoring dan evaluasi.
2. Pengelolaan sumber daya air, mencakup manajemen kuantitas air dan kualitas air.
3. Pemeliharaan prasarana dan sarana pengairan, mencakup pemeliharaan preventif,
korektif, dan akurat.
4. Pengendalian banjir, mencakup pemantauan dan prediksi banjir, pengaturan dan
pencegahan banjir, serta penanggulangan banjir.
5. Pengelolaan lingkungan sungai, mencakup perencanaan dan pengendalian
sempadan sungai.
6. Pemberdayaan masyarakat.
Pengelolaan air mencakup berbagai usaha untuk mendapatkan, membagi,
menggunakan, mengatur, serta mengelola dan membuang air, mulai dari sumbernya
sampai ke tempat pembuangan, sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan, yang antara
lain meliputi :
1. Kuantitas air/jumlah air yang dimanfaatkan
2. Kualitas air/mutu air yang dipergunakan
3. Ketersediaan air/mutu air yang dipergunakan.
Lingkup Pengelolaan SDA Terpadu merangkum suatu upaya-upaya
(merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi) dalam penyelenggaraan
konservasi - pendayagunaan - pengendalian daya rusak SDA, dengan tujuan :
1. Menjaga kelangsungan keberadaan daya dukung, daya tampung, daya fungsi SDA,
2. Memanfaatkan SDA secara berkelanjutan dengan mengutamakan pemenuhan
kebutuhan pokok kehidupan masyarakan secara adil,
3. Mencegah, menanggulangi, dan memulihkan akibat kerusakan kualitas lingkungan
yang diakibatkan oleh daya rusak air.
Pada prinsipnya konservasi SDA dilakukan terhadap tiga sasaran :
a) Sumber air : dengan perlindungan dan pelestarian agar tidak rusak sehingga
terpelihara fungsinya baik sebagai resapan air maupun sebagai wadah air.
b) Fisik air : dengan pengawetan agar terpelihara keberadaan dan ketersediaan
air baik untuk masa sekarang maupun yg akan datang dengan cara
menyimpan (misalnya dlm waduk) dan menggunakan air secara efisien.
c) Kualitas air : dengan pengelolaan kualitas dan pengendalian pencemaran air
yakni mencegah masuknya pencemaran air pd sumber air dan prasarananya.

2.5 Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air yang Berkelajutan


Pembangunan berkelanjutan sangat memperhatikan optimalisasi manfaat sumber
daya alam dan sumber daya manusia dengan cara menyelaraskan aktivitas manusia
dengan kemampuan sumber daya alam untuk menopangnya. Komisi dunia untuk
lingkungan dan pembangunan mendefinisikan pembangunan berkelanjutan sebagai
pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan hak
pemenuhan kebutuhan generasi mendatang. Tujuan pembangunan berkelanjutan yang
bermutu adalah tercapainya standar kesejahteraan hidup manusia yang layak, sehingga
tercapai taraf kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Taraf kesejahteraan ini
diusahakan dicapai denganmen jaga kelestarian lingkungan alam serta tetap
tersediannya sumber daya yang diperlukan. Ialah satu konsep terkait dengan
pembangunan yang memperhatikan dampak terkecil dari kerusakan lingkungan tetapi
menghasilkan manfaat yang optimal adalah kosep.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sungai-sungai yang tercemar menimbulkan masalah bagi ikan dan satwa liar serta
manusia, tidak sesuai untuk rekreasi dan sering kali keruh dan kadang kadang berbau.
Pengujian kimiawi serta bakteriologis biasa dilaksanakan untuk menetapkan jumlah
serta sipat-sipat kotoran didalam air. Ahli-ahli ilmu hayat harus menilai pengaruh
kotoran –kotoran ini terhadap tumbuh-tumbuhan dan manusia pemakai air yang
besangkutan dan menetapkan standar mutu yang diijinkan. Sehingga membuat masyrakat
merasa aman dan tidak merasa takut pada saat mengkonsumsi air sungai.
Sehingga Pengembangan Sumber Daya Air memang harus ditangani dengan
detail, untuk mengantisipasi saat terjadinya perubahan musim di Indonesia yang begitu
ekstrem. Perlunya dikembangkan saran dan prasarana yang mendukung baik secara
lingkungan dan ekonomi untuk warga sekitar. Keamanan dalam pengolahan juga perlu
mengikuti peraturan pemerintah yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

3.2 Saran
Pengembangan sumber daya air perlu adanya karena pengetahuan ini penting
untuk kita dalam hal pembuatan pembangunan dibidang pengairan dan didalam bidang
lainnya. Karena Sumber Daya Air merupakan salah satu unsur utama untuk kelangsungan
hidup manusia, disamping itu air juga mempunyai arti penting dalam rangka
meningkatkan taraf hidup manusia di bumi, bukan hanya manusia tetapi air merupakan
elemen yang sangat signifikan bagi kehidupan mahluk hidup baik seperti hewan dan
tumbuhan. Bisa di pastika bahwa kehidupan mahluk di bumi ini memerlukan air untuk
kelangsungan hidupnya. Manusia pun juga seperti itu entah sekarang atau pun kehidupan
yang akan datang pasti akan membutuhkan air untuk kehidupannya.
DAFTAR PUSTAKA

https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2018/07/178cc_03._Modul_3_Pengelo
laan_Sumber_Daya_Air_Terpadu.docx#:~:text=Pengelolaan%20SDA%20Terpadu%20(m
enurut%20wacana,dan%20diselenggarakan%20dengan%20pendekatan%20partisipatif.

https://www.kompasiana.com/suprianto/550926438133119474b1e153/wawasan-
pengembangan-sumber-daya-
air#:~:text=Pengembangan%20sumber%20daya%20air%20adalah,upaya%20pengelolaa
n%2C%20pengendalian%20dan%20pelestariannya.

https://www.academia.edu/37563384/Pengembangan_Sumber_Daya_Air

https://www.bappenas.go.id/files/4213/5027/5922/bab-32-percepatan-pembangunan-
infrastruktur.pdf

https://dokumen.tips/documents/pengembangan-sumber-daya-air-56b20359b4d85.html

http://yandratekniksipil.blogspot.com/2011/08/makalah-pengembangan-sumber-daya-
air.html

Anda mungkin juga menyukai