Dosen Matakuliah :
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2020/2021
KATA PENGANTAR
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1 Pengembangan Sumber Daya Air...............................................................3
2.1.1 Danau.......................................................................................................4
2.1.1.1 Pengertian Danau.............................................................................4
2.1.1.2 Manfaat Danau.................................................................................4
2.1.2 Sumber Air Bersih...................................................................................5
2.1.2.1 Pola Pengelolaan Sumber Daya Air.................................................5
2.1.2.2 Standar Air Bersih............................................................................7
2.2 Pemanfaatan Danau Belidak Sebagai Air Bersih.......................................9
2.2.1 Letak Geografis Danau Belidak..........................................................9
2.2.2 Analisa Pengembangan Sumber Daya Air..........................................10
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
3.1 Kesimpulan.................................................................................................12
3.2 Saran...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Air. Namun dalam tahap implementasi, masih diperlukan kebijakan yang kondusif
bagi petani dalam menggunakan air irigasi.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pengembangan sumber daya air.
2. Untuk mengetahui pemanfaatan danau Belidak Kabupaten Ketapang untuk
memenuhi kebutuhan air bersih.
2
BAB II
PEMBAHASAN
• Air adalah semua air yang terdapat pada, diatas, ataupun dibawah permukaan
tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan
air laut yang berada di darat.
• Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah.
• Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan dibawah
permukaan tanah.
• Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan atau buatan yang terdapat
pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah.
• Daya air adalah potensi yang terkandung dalam air dan atau pada sumber
daya air yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan
dan penghidupan manusia serta lingkungannya.
• Pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan,
memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air,
pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air.
Pembangunan sumber daya air adalah sarana untuk mengendalikan dan
memanfaatkan sumber daya air yang kegiatannya meliputi penggunaan,
penyediaan, penggunaan, dan pengusahaan sumber daya air, itulah model
pengelolaan sumber daya air yang ditetapkan oleh masing-masing daerah.
Pembangunan sumber daya air pada wilayah sungai bertujuan untuk
meningkatkan manfaat fungsi sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan air
baku rumah tangga, pertanian, industri, pariwisata, pertahanan negara,
pertambangan, energi, transportasi dan kebutuhan lainnya.
3
2.1.1 Danau
2.1.1.1 Pengertian Danau
Beberapa definisi yang bisa diambil diantaranya yaitu :
1. Danau/situ/embung/waduk adalah salah satu sumber air tawar yang
menunjang kehidupan semua makhluk hidup dan kegiatan social ekonomi
manusia
2. Danau adalah suatu wadah alam yang dapat menahan kelebihan air pada
masa aliran air tinggi untuk digunakan pada masa kekeringan.
3. Danau adalah badan air yang dikelilingi daratan dan tertutup / tergenang
air atau mengalir secara tetap atau sementara. Danau/ situ digolongkan ke
dalam lahan basah alami bersama hutan mangrove,rawa gambut, rawa air
tawar, padang lamun, dan terumbu karang. Perairan danau cenderung
diam, karena itu dinamakan pula perairan lentik, lawan dari perairan lotik
atau mengalir (sungai).
Umumnya kedalaman danau bervariasi antara 50-200 m, namun kedalaman
banyak danau juga kurang dari 50 m. Di Indonesia sendiri terdapat sekitar 500
danau besar dengan luas lebih dari 50 hektar. Kecuali Bali, danau ini tersebar
merata di setiap pulau besar (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua). Di
sisi lain, sebagian besar waduk berada di pulau Jawa. Selain danau besar, terdapat
ribuan danau kecil dan waduk kecil yang disebut waduk. Danau kecil sering
disebut danau besar. Ada 354 danau di Jawa Barat dan 438 danau di Jawa Timur.
Danau terbesar adalah Danau Toba yang terletak pada ketinggian 905 meter,
panjang 275 kilometer, lebar 150 kilometer, dan luas wilayah 1.130 kilometer
persegi. Kedalaman maksimum ke utara 529 m dan kedalaman maksimum adalah
429 m. Danau Toba adalah danau terdalam kesembilan di dunia dan danau kawah
gunung berapi terbesar di dunia.
4
menyediakan air bersih untuk air minum, irigasi, dan industri. Serta budidaya dan
perikanan tangkap. Jika dikelola dengan baik, danau akan memainkan peran
pendukung kehidupan terbaik. Hal tersebut diharapkan dapat menjaga kuantitas
dan kualitas air danau. Dapat menjamin ketersediaan air baku di sepanjang
wilayah aliran sungai. Dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia,
kebutuhan air bersih untuk keperluan tersebut di atas akan terus meningkat.
a. Pengelolaan sumber daya air didasarkan pada kaidah satu sungai, satu
rencana induk, dan satu manajemen terkoordinasi dengan menggunakan
pendekatan wilayah sungai sebagai kesatuan wilayah pengelolaan.
b. Untuk terselenggaranya pengelolaan sumber daya air secara
berkelanjutan maka upaya pendayagunaan sumber daya air harus
diimbangi dengan upaya konservasi yang memadai.
c. Proses penyusunan rencana induk diselenggarakan melalui pelibatan
peran seluas-luasnya semua unsur pihak yang berkepentingan.
d. Penetapan kebijakan operasional pengelolaan sumber daya air
diselenggarakan secara demokratis dengan pelibatan semua yang
berkepentingan dalam wadah koordinasi berdasarkan asas, yaitu
keseimbangan antara fungsi sosial dan ekonomi, kemanfaatan umum,
Pengelolaan Sumber Daya Air kelestarian, keadilan, keterpaduan,
kemandirian, keterbukaan, dan akuntabilitas publik.
5
e. Implementasi kebijakan dilaksanakan oleh badan pengelola yang
mandiri, profesional, dan akuntabel.
f. Masyarakat dan semua unsur pihak yang berkepentingan dilibatkan
dalam keseluruhan proses perencanaan, pengambilan keputusan
kebijakan pengelolaan, dan pelaksanaan pembangunan.
g. Biaya pengelolaan sumber daya air ditanggung bersama oleh penerima
manfaat melalui penerapan prinsip pembayaran penggunaan air dan
prinsip pembayaran polusi atas dasar sistem subsidi silang menurut
norma kelayakan umum.
h. Reformasi kebijakan sumber daya air mencakup kebijakan sumber daya
air (non irigasi) dan kebijakan irigasi.
Tujuan utama rencana pengelolaan sumber daya air adalah untuk
memastikan keamanan dan ketahanan sumber daya air itu sendiri. Keamanan air
mengacu pada kuantitas dan kualitas air yang dibutuhkan untuk kehidupan,
kesehatan, dan kelestarian ekosistem itu sendiri. Air yang cukup tersedia dalam
jumlah dan kualitas untuk mendukung ketahanan pangan dan ketahanan energi.
Sesuai dengan UU. No. 7 Tahun 2004 tentang SumberDaya Air, sumber
daya air terdiri dari tiga komponen utama, yaitu perlindungan, pemanfaatan, dan
pengendalian daya rusak air. Sebagai sumber air, waduk, telaga dan danau telah
banyak mengalami degradasi dan kerusakan ekosistem. Hal ini dikarenakan
banyaknya kesulitan dalam pengelolaan waduk / danau. "UU Sumber Daya Air"
mengatur bahwa waduk harus dikelola dengan melindungi, menggunakan, dan
mengendalikan daya rusak air. Selain itu, ada peraturan lain seperti PP No. Tidak.
No. 51 tahun 1997.
6
2.1.2.2 Standar Air Bersih
Standar air bersih diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi,
Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan Pemandian Umum. Pada Lampiran 1, Bab II
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan, disebutkan parameter air untuk
kebutuhan Higiene Sanitasi sebagai berikut:
1 Kekeruhan NTU 25
2 Warna TCU 20
1 Total CFU/100ml 50
coliform
2 E. Coli CFU/100ml 0
7
Parameter Kimia dalam Standar
Baku Mutu Kesehatan
1 pH 6,5 - 8,5
2 Besi mg/l 1
6 Nitrat, mg/l 10
sebagai N
7 Nitrit, mg/l 1
sebagai N
8
aplikasi, resolusi pengukuran hingga 0,01 pH, sedangkan aplikasi lain hanya
memerlukan resolusi pengukuran hingga 0,1 pH.
9
Pengumpulan data., yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh
dengan cara pengamatan langsung di lapangan, sedangkan data sekunder
diperoleh dari instansi terkait. Data yang dibutuhkan antara lain peta
topografi, data curah hujan, data klimatologi, peta daerah cathment area
danau, data sungai di sekitar atau di sekililing danau, dan data outflow
danau tersebut.
Metode analisa hidrologi,yaitu :
a) Analisa curah hujan rata-rata dengan metode polygon thiesen
b) Analisa Evapotranspirasi dengan menggunakan data klimatologi untuk
mengetahui evapotranspirasi potensial dengan menggunakan metode
Penman.
c) Analisa ketersediaan air danau dengan metode FJ. Mock untuk
mengetahui besarnya debit inflow atau debit yang masuk ke dalam
danau yang berasal dari curh hujan yang dipengaruhi oleh factor
klimatologi dan kondisi daerah tangkapannya.
d) Analisa ketersediaan air danau dengan metode rasional, yaitu dengan
mengalikan antara kapasitas tampung danau dengan koefisien run off
dan intensitas hujan.
Pemanfaatan sumber air untuk keperluan irigasi adalah untuk mengairi
sawah-sawah yang berada di wilayah cakupan rencana daerah irigasi danau
tersebut.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Danau dengan potensi yang dimilikinya, dapat dikembangkan dan dikelola
untuk berbagai kepentingan seperti khususnya untuk kepentingan
pemenuhan kebutuhan irigasi
2. Meningkatnya permintaan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih dari
danau/waduk/ situ seperti untuk kebutuhan irigasi, tidak diimbangi dengan
konsistensi ataupun upaya peningkatan kapasitas tampungan danau. Hal
ini disebabkan adanya perubahan tata guna laha di kawasan tangkapan air
danau, pendangkalan danau, dan kerusakan kawasan konservasi danau
guna dapat digunakan bagi semua masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
air bersih.
3. Pemerintah secara penuh sebenarnya sudah membuat peraturan untuk
memback-up pola optimalisasi dan pengelolaan danau untuk keperluan air
bersih, yaitu dengan adanya PP No 20 tahun 2006 tentang irigasi dan UU
No 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Akan tetapi dalam tahap
implementasinya memang masih perlu kebijakan-kebijakan yang berpihak
kepada masyarakat sebagai pengguna air bersih.
3.2 Saran
1. Untuk masyarakat Kecamatan Manis Mata, Kabupaten Ketapang,
Kalimantan Barat, diharapkan untuk tidak menjaga dan tidak
mencemari danau tersebut. Sehingga danau tersebut bisa memenuhi
kebutuhan air bersih sepanjang tahun.
2. Sebaiknya pemerintah daerah kabupaten Ketapang membuat
kebijakan untuk mengendalikan pencemaran pada danau Belidak.
11
DAFTAR PUSTAKA
12