Anda di halaman 1dari 15

PEMANFAATAN DANAU BELIDAK UNTUK KEBUTUHAN AIR BERSIH

Dosen Matakuliah :

Dr. Ir. Kartini, M.T., IPU.,ASEAN Eng.


NIP. 195812151988102001

Disusun Oleh :

DONATUS ANDASI YUNRI D1011171082

NAUVAL MULYANA D1011171076

EDY SYAWALUDDIN D1011171096

PRODI TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah Kajian Pemanfaatan Danau Belidak untuk Kebutuhan Air
Bersih ini bisa selesai pada waktunya. Maksud dari penyusunan makalah ini
adalah sebagai salah satu komponen penilaian tugas dan dapat dijadikan sebagai
salah satu pegangan dalam proses belajar mengajar mata kuliah Pengembangan
Sumber Daya Air. Serta dengan harapan untuk memotivasi penulis sehingga
mampu memahami segala pembahasan dan aplikasi yang berkaitan dengan
pembelajaran tersebut.

Makalah ini, penulis sajikan untuk mengingatkan kembali akan pentingnya


suatu proses pembelajaran, karena konsep-konsep pembelajaran ini akan sangat
membantu dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan cara belajar atau
aspek-aspek pembelajaran. Terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Kartini, M.T., IPU.,
ASEAN Eng. selaku dosen mata kuliah Pengembangan Sumber Daya Air atas
segala bimbingannya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan makalah ini. Akhir kata, penulis berharap agar
makalah ini bermanfaat bagi kami semua dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Pontianak, 23 Maret 2021

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1 Pengembangan Sumber Daya Air...............................................................3
2.1.1 Danau.......................................................................................................4
2.1.1.1 Pengertian Danau.............................................................................4
2.1.1.2 Manfaat Danau.................................................................................4
2.1.2 Sumber Air Bersih...................................................................................5
2.1.2.1 Pola Pengelolaan Sumber Daya Air.................................................5
2.1.2.2 Standar Air Bersih............................................................................7
2.2 Pemanfaatan Danau Belidak Sebagai Air Bersih.......................................9
2.2.1 Letak Geografis Danau Belidak..........................................................9
2.2.2 Analisa Pengembangan Sumber Daya Air..........................................10
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
3.1 Kesimpulan.................................................................................................12
3.2 Saran...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pengelolaan danau mempunyai fungsi utama sebagai menstabilkan
arus air, dan di sisi lain danau juga memiliki fungsi ekonomi yang tinggi yaitu
menyediakan air bersih untuk air minum, irigasi dan industri, dan budidaya dan
perikanan tangkap. Jika dikelola dengan baik, maka danau akan memainkan peran
pendukung kehidupan terbaik. Menjaga kuantitas dan kualitas air danau
diharapkan dapat menjamin ketersediaan air baku sepanjang daerah alirannya.
Permasalahan yang dihadapi pengelola danau adalah bagaimana menganalisis
potensi pemanfaatan dan pemanfaatan air danau sebagai sumber air irigasi.
Kedua, hubungan antara perubahan pola tata guna ruang / penggunaan lahan di
hulu danau dengan aliran masuk danau. Ketiga, volume sebagian besar danau dan
tingkat curah hujan, penguapan, aliran masuk dan keluar tidak pasti. Oleh karena
itu, pola pemanfaatan untuk berbagai keperluan seperti pengisian air irigasi tidak
dapat diprogram secara optimal. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil
berbagai penelitian adalah bahwa beberapa danau akan mengalami masalah,
antara lain sedimentasi, berkurangnya kedalaman, berkurangnya volume, dan
berkurangnya luas pengendapan kation sehingga mempengaruhi ketersediaan air
irigasi.

Potensi dapat dikembangkan dan dikelola untuk berbagai keperluan,


terutama untuk memenuhi kebutuhan irigasi; kebutuhan air bersih di danau /
waduk / situ semakin meningkat, dan konsistensi atau konsistensi tidak dapat
memenuhi kebutuhan tersebut. Upaya peningkatan kapasitas penyimpanan air
danau. Hal ini disebabkan oleh perubahan tata guna lahan di kawasan resapan
danau, pengendapan danau dan kerusakan kawasan lindung danau. Oleh karena
itu, hal ini mempengaruhi cara pemenuhan kebutuhan air bersih untuk semua
manfaat (seperti pemenuhan kebutuhan air irigasi). Pemerintah telah merumuskan
regulasi secara lengkap untuk mendukung optimalisasi dan pengelolaan danau
yang digunakan untuk keperluan irigasi, yakni ada PP Nomor 20 Tahun 2006
tentang irigasi dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya

1
Air. Namun dalam tahap implementasi, masih diperlukan kebijakan yang kondusif
bagi petani dalam menggunakan air irigasi.

Pengembangan sumber daya air adalah suatu upaya yang dilakukan


manusia untuk memaksimalkan nilai guna yang ada pada suatu kawasan sumber
air. Kalimantan Barat adalah salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki
sungai-sungai besar. Dikarenakan sebagian besar wilayah Kalimantan Barat masih
berupa lahan rawa tidak semua wilayah Kalimantan Barat bisa dijadikan sumber
air bersih. Karena itu, pemanfaatan sebagian danau sebagai sumber air bersih
sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk masyarakat
khususnya Danau Belidak yang berlokasi di Kecamatan Manis Mata, Kabupaten
Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pengembangan sumber daya air?
2. Bagaimana pemanfaatan danau Belidak Kabupaten Ketapang untuk
memenuhi kebutuhan air bersih?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pengembangan sumber daya air.
2. Untuk mengetahui pemanfaatan danau Belidak Kabupaten Ketapang untuk
memenuhi kebutuhan air bersih.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengembangan Sumber Daya Air


Pembangunan sumber daya air bertujuan untuk memahami dan
menerapkan pengetahuan sumber daya air mulai dari tahapan perencanaan,
perizinan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian daya rusak air.
Definisi sumber daya air dapat dilihat didalam Undang – Undang Sumber Daya
Air Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 :
Sumber daya air adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung didalamnya.

• Air adalah semua air yang terdapat pada, diatas, ataupun dibawah permukaan
tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan
air laut yang berada di darat.
• Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah.
• Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan dibawah
permukaan tanah.
• Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan atau buatan yang terdapat
pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah.
• Daya air adalah potensi yang terkandung dalam air dan atau pada sumber
daya air yang dapat memberikan manfaat ataupun kerugian bagi kehidupan
dan penghidupan manusia serta lingkungannya.
• Pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan,
memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air,
pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air.
Pembangunan sumber daya air adalah sarana untuk mengendalikan dan
memanfaatkan sumber daya air yang kegiatannya meliputi penggunaan,
penyediaan, penggunaan, dan pengusahaan sumber daya air, itulah model
pengelolaan sumber daya air yang ditetapkan oleh masing-masing daerah.
Pembangunan sumber daya air pada wilayah sungai bertujuan untuk
meningkatkan manfaat fungsi sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan air
baku rumah tangga, pertanian, industri, pariwisata, pertahanan negara,
pertambangan, energi, transportasi dan kebutuhan lainnya.

3
2.1.1 Danau
2.1.1.1 Pengertian Danau
Beberapa definisi yang bisa diambil diantaranya yaitu :
1. Danau/situ/embung/waduk adalah salah satu sumber air tawar yang
menunjang kehidupan semua makhluk hidup dan kegiatan social ekonomi
manusia
2. Danau adalah suatu wadah alam yang dapat menahan kelebihan air pada
masa aliran air tinggi untuk digunakan pada masa kekeringan.
3. Danau adalah badan air yang dikelilingi daratan dan tertutup / tergenang
air atau mengalir secara tetap atau sementara. Danau/ situ digolongkan ke
dalam lahan basah alami bersama hutan mangrove,rawa gambut, rawa air
tawar, padang lamun, dan terumbu karang. Perairan danau cenderung
diam, karena itu dinamakan pula perairan lentik, lawan dari perairan lotik
atau mengalir (sungai).
Umumnya kedalaman danau bervariasi antara 50-200 m, namun kedalaman
banyak danau juga kurang dari 50 m. Di Indonesia sendiri terdapat sekitar 500
danau besar dengan luas lebih dari 50 hektar. Kecuali Bali, danau ini tersebar
merata di setiap pulau besar (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua). Di
sisi lain, sebagian besar waduk berada di pulau Jawa. Selain danau besar, terdapat
ribuan danau kecil dan waduk kecil yang disebut waduk. Danau kecil sering
disebut danau besar. Ada 354 danau di Jawa Barat dan 438 danau di Jawa Timur.
Danau terbesar adalah Danau Toba yang terletak pada ketinggian 905 meter,
panjang 275 kilometer, lebar 150 kilometer, dan luas wilayah 1.130 kilometer
persegi. Kedalaman maksimum ke utara 529 m dan kedalaman maksimum adalah
429 m. Danau Toba adalah danau terdalam kesembilan di dunia dan danau kawah
gunung berapi terbesar di dunia.

2.1.1.2 Manfaat Danau


Dalam pengelolaannya, danau mempunyai fungsi utama untuk menstabilkan
aliran air, sedangkan danau juga mempunyai fungsi ekonomi yang tinggi, yaitu

4
menyediakan air bersih untuk air minum, irigasi, dan industri. Serta budidaya dan
perikanan tangkap. Jika dikelola dengan baik, danau akan memainkan peran
pendukung kehidupan terbaik. Hal tersebut diharapkan dapat menjaga kuantitas
dan kualitas air danau. Dapat menjamin ketersediaan air baku di sepanjang
wilayah aliran sungai. Dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia,
kebutuhan air bersih untuk keperluan tersebut di atas akan terus meningkat.

2.1.2 Sumber Air Bersih


2.1.2.1 Pola Pengelolaan Sumber Daya Air
Pengelolaan sumber daya air perlu merumuskan model pengelolaan sumber
daya air agar semua kegiatan memiliki kebijakan dan arahan yang sejalan dengan
kebijakan dan arahan yang ditetapkan oleh visi dan misi. Menurut Pasal 1 ayat (8)
Konvensi Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air Peraturan
Pemerintah Nomor, model pengelolaan sumber daya air adalah perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan perlindungan sumber daya air,
pemanfaatan sumber daya air, dan pengendalian sumber daya air. daya rusak
Kerangka dasar sumber daya air, sehingga model pengelolaan sumber daya air
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Pengelolaan sumber daya air didasarkan pada kaidah satu sungai, satu
rencana induk, dan satu manajemen terkoordinasi dengan menggunakan
pendekatan wilayah sungai sebagai kesatuan wilayah pengelolaan.
b. Untuk terselenggaranya pengelolaan sumber daya air secara
berkelanjutan maka upaya pendayagunaan sumber daya air harus
diimbangi dengan upaya konservasi yang memadai.
c. Proses penyusunan rencana induk diselenggarakan melalui pelibatan
peran seluas-luasnya semua unsur pihak yang berkepentingan.
d. Penetapan kebijakan operasional pengelolaan sumber daya air
diselenggarakan secara demokratis dengan pelibatan semua yang
berkepentingan dalam wadah koordinasi berdasarkan asas, yaitu
keseimbangan antara fungsi sosial dan ekonomi, kemanfaatan umum,
Pengelolaan Sumber Daya Air kelestarian, keadilan, keterpaduan,
kemandirian, keterbukaan, dan akuntabilitas publik.

5
e. Implementasi kebijakan dilaksanakan oleh badan pengelola yang
mandiri, profesional, dan akuntabel.
f. Masyarakat dan semua unsur pihak yang berkepentingan dilibatkan
dalam keseluruhan proses perencanaan, pengambilan keputusan
kebijakan pengelolaan, dan pelaksanaan pembangunan.
g. Biaya pengelolaan sumber daya air ditanggung bersama oleh penerima
manfaat melalui penerapan prinsip pembayaran penggunaan air dan
prinsip pembayaran polusi atas dasar sistem subsidi silang menurut
norma kelayakan umum.
h. Reformasi kebijakan sumber daya air mencakup kebijakan sumber daya
air (non irigasi) dan kebijakan irigasi.
Tujuan utama rencana pengelolaan sumber daya air adalah untuk
memastikan keamanan dan ketahanan sumber daya air itu sendiri. Keamanan air
mengacu pada kuantitas dan kualitas air yang dibutuhkan untuk kehidupan,
kesehatan, dan kelestarian ekosistem itu sendiri. Air yang cukup tersedia dalam
jumlah dan kualitas untuk mendukung ketahanan pangan dan ketahanan energi.

Sesuai dengan UU. No. 7 Tahun 2004 tentang SumberDaya Air, sumber
daya air terdiri dari tiga komponen utama, yaitu perlindungan, pemanfaatan, dan
pengendalian daya rusak air. Sebagai sumber air, waduk, telaga dan danau telah
banyak mengalami degradasi dan kerusakan ekosistem. Hal ini dikarenakan
banyaknya kesulitan dalam pengelolaan waduk / danau. "UU Sumber Daya Air"
mengatur bahwa waduk harus dikelola dengan melindungi, menggunakan, dan
mengendalikan daya rusak air. Selain itu, ada peraturan lain seperti PP No. Tidak.
No. 51 tahun 1997.

Lingkungan; PP. Tidak. Keputusan No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan


Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air; Dokumen No. PP No. 32 Tahun
1990 tentang Kawasan Lindung; Keputusan Tanjung No. 123/2001 tentang
Koordinasi Air di Tiga Tingkat Provinsi, Daerah Aliran Sungai, Bupati dan Kota
Pengelolaan Sumber Daya, dan Keputusan Menteri terkait pengelolaan Sumber
Daya Air.

6
2.1.2.2 Standar Air Bersih
Standar air bersih diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi,
Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan Pemandian Umum. Pada Lampiran 1, Bab II
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan, disebutkan parameter air untuk
kebutuhan Higiene Sanitasi sebagai berikut:

Parameter Fisik dalam Standar Baku Mutu Kesehatan

No Parameter Wajib Unit Standar Baku Mutu

1 Kekeruhan NTU 25

2 Warna TCU 20

3 Zat padat terlarut mg/l 1000

4 Suhu oC suhu udara + 3

5 Rasa tidak berasa

6 Bau tidak berbau

Parameter Biologi dalam Standar Baku Mutu Kesehatan

No Parameter Unit Standar Baku Mutu


Wajib

1 Total CFU/100ml 50
coliform

2 E. Coli CFU/100ml 0

7
Parameter Kimia dalam Standar
Baku Mutu Kesehatan

No Parameter Unit Standar Baku Mutu (kadar


Wajib maksimum)

1 pH 6,5 - 8,5

2 Besi mg/l 1

3 Florida mg/l 1,5

4 Kesadahan mg/l 500


(CaCO3)

5 Mangan mg/l 0,5

6 Nitrat, mg/l 10
sebagai N

7 Nitrit, mg/l 1
sebagai N

8 Sianida mg/l 0,1

9 Deterjen mg/l 0,05

10 Pestisida mg/l 0,1


total

Masing-masing parameter di atas diukur menggunakan alat dan metode


pengukuran yang berbeda. Misalnya parameter pH air. Untuk mengukur pH,
gunakan pengukur pH dengan spesifikasi yang disesuaikan. Untuk beberapa

8
aplikasi, resolusi pengukuran hingga 0,01 pH, sedangkan aplikasi lain hanya
memerlukan resolusi pengukuran hingga 0,1 pH.

2.2 Pemanfaatan Danau Belidak Sebagai Sumber Air Bersih


2.2.1 Letak Geografis Danau Belidakk
Danau Belidak teletak didaerah perbatasan antara Provinsi Kalimantan
Barat dan Provinsi Kalimantan Tengah. Untuk letak geologisnya danau Belidak
terletak pada koordinat 2°50'03.0"S 110°58'10.2"E -2.834179, 110.969496. Luas
wilayah danau Belidak adalah sebesar 45.569 hektar. Secara administratif, danau
Belidak terletak di Kecamatan Manis Mata, Kabupaten Ketapang, Provinsi
Kalimantan Barat.

Gambar 2.1 Letak Geografis Danau Belidak

2.2.2 Analisa Pengembangan Sumber Daya Air


Analisis ini merupakan data rujukan yang sangat diperlukan untuk model
pengelolaan sumber daya air yang terbaik dan efektif. Model pengelolaan sumber
daya air dapat menghasilkan manfaat secara umum, terutama bagi masyarakat
sekitar danau, seperti pemenuhan kebutuhan air irigasi petani. Dalam hal
ketersediaan data curah hujan, fokus tahapan ini adalah menganalisis potensi
danau secara kuantitatif. Metode yang dipakai dalam analisa ini adalah sebagai
berikut :

9
 Pengumpulan data., yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh
dengan cara pengamatan langsung di lapangan, sedangkan data sekunder
diperoleh dari instansi terkait. Data yang dibutuhkan antara lain peta
topografi, data curah hujan, data klimatologi, peta daerah cathment area
danau, data sungai di sekitar atau di sekililing danau, dan data outflow
danau tersebut.
 Metode analisa hidrologi,yaitu :
a) Analisa curah hujan rata-rata dengan metode polygon thiesen
b) Analisa Evapotranspirasi dengan menggunakan data klimatologi untuk
mengetahui evapotranspirasi potensial dengan menggunakan metode
Penman.
c) Analisa ketersediaan air danau dengan metode FJ. Mock untuk
mengetahui besarnya debit inflow atau debit yang masuk ke dalam
danau yang berasal dari curh hujan yang dipengaruhi oleh factor
klimatologi dan kondisi daerah tangkapannya.
d) Analisa ketersediaan air danau dengan metode rasional, yaitu dengan
mengalikan antara kapasitas tampung danau dengan koefisien run off
dan intensitas hujan.
Pemanfaatan sumber air untuk keperluan irigasi adalah untuk mengairi
sawah-sawah yang berada di wilayah cakupan rencana daerah irigasi danau
tersebut.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Danau dengan potensi yang dimilikinya, dapat dikembangkan dan dikelola
untuk berbagai kepentingan seperti khususnya untuk kepentingan
pemenuhan kebutuhan irigasi
2. Meningkatnya permintaan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih dari
danau/waduk/ situ seperti untuk kebutuhan irigasi, tidak diimbangi dengan
konsistensi ataupun upaya peningkatan kapasitas tampungan danau. Hal
ini disebabkan adanya perubahan tata guna laha di kawasan tangkapan air
danau, pendangkalan danau, dan kerusakan kawasan konservasi danau
guna dapat digunakan bagi semua masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
air bersih.
3. Pemerintah secara penuh sebenarnya sudah membuat peraturan untuk
memback-up pola optimalisasi dan pengelolaan danau untuk keperluan air
bersih, yaitu dengan adanya PP No 20 tahun 2006 tentang irigasi dan UU
No 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Akan tetapi dalam tahap
implementasinya memang masih perlu kebijakan-kebijakan yang berpihak
kepada masyarakat sebagai pengguna air bersih.
3.2 Saran
1. Untuk masyarakat Kecamatan Manis Mata, Kabupaten Ketapang,
Kalimantan Barat, diharapkan untuk tidak menjaga dan tidak
mencemari danau tersebut. Sehingga danau tersebut bisa memenuhi
kebutuhan air bersih sepanjang tahun.
2. Sebaiknya pemerintah daerah kabupaten Ketapang membuat
kebijakan untuk mengendalikan pencemaran pada danau Belidak.

11
DAFTAR PUSTAKA

Agus,Fahmuddin,_______,Pengelolaan Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau


dan Dampak Hidrologinya.

Irianto, Gatot, 2006, Pengelolaan Sumnberdaya Lahan dan Air: Strategi


Pendekatan dan
Pendayagunaannya, Papas Sinar Sinanti, Badan Peneliti dan
Pengembangan Pertanian, Jakarta.

Numar, Afrizal.2004. Analisa Ketersediaan Air Danau Maninjau Ditinjau Dari


Data Curah Hujan.

Puslitbang SDA,2004. Pengelolaan Danau dan Waduk Di Indonesia

Pemerintah Republik Indonesia, 2006. Peraturan Pemerintah (PP) No 20 Tahun


2006 tentang Irigasi.

12

Anda mungkin juga menyukai