Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN TUGAS BESAR

SA-4101 PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BERKELANJUTAN

BENDUNGAN TANGGA

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah SA-4101 Pengelolaan


Sumber Daya Air Berkelanjutan

Dosen:
Dr. Ir. Agung Wiyono Hadi Soeharno, M.Eng.

Asisten:
Yusanuari Alaniri 258
Shafira Nurul Hikmat 15817019
Salma Izzatu Amatullah 15817028

Disusun Oleh:
Salsabila Chaerun Insani 15818034

PROGRAM STUDI TEKNIK DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyesaikan laporan ini dengan baik
meskipun terdapat banyak kekurangan didalamnya. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada orang tua penulis yang telah memberikan dukungan yang sangat
besar kepada penulis, Dr. Ir. Agung Wiyono Hadi Soeharno, M.Eng. selaku dosen
mata kuliah SA-4101 Pengelolaan Sumber Daya Air Berkelanjutan karena atas
bimbingan dan motivasi yang diberikan selalu memberikan semangat untuk
mempelajari dan memperdalam ilmu pengelolaan sumber daya air serta menyusun
laporan ini, asisten mata kuliah ini Kak Yusanuari, Kak Shafira dan Kak Salma
yang telah memberi arahan untuk penyusunan laporan ini serta teman-teman se-
jurusan.
Penulis menyadari bahwa makalah yang disusun masih memiliki banyak
kekurangan. Akan tetapi penulis sangat berharap laporan ini dapat berguna bagi
penulis sendiri maupun orang yang membacanya.

Bandung, .. September 2021


Penulis,

Salsabila Chaerun Insani


15818034

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
1.3 Permasalahan.............................................................................................2
1.4 Pihak-Pihak Berwenang............................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan zaman, maka


kebutuhan untuk hidup akan semakin banyak dan beragam. Oleh karena itu,
untuk memenuhi kebutuhan hidup diperlukan pendayagunaan sumber daya
alam yang baik.

Salah satu sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan dan menjadi topik
utama bahasan laporan ini adalah sumber daya air. Dari seluruh air yang ada di
bumi, hanya terdapat 2,5 persen air tawar dan ¾ nya berbentuk es di kutub
bumi atau berada jauh di bawah tanah. Sungai dan danau hanya menampung
sebagian kecil air tawar di bumi tetapi air tawar merupakan salah satu
kebutuhan yang sangat vital bagi manusia serta seluruh kehidupan di bumi ini.
Walaupun persentasi air tawar di bumi sangat sedikit, air memiliki manfaat
yang sangat luas salah satunya adalah air sungai sebagai sumber energi
pembangkit listrik.

Dalam memberdayakan sumber daya air, perlu adanya pengelolaan


sumber daya air yang berkelanjutan yaitu dengan merencanakan,
melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kegiatan pendayagunaan secara
berkelanjutan agar kegiatan ini tidak menganggu keseimbangan alam. Salah
satu bentuk cara mengelola sumber daya air secara berkelanjutan adalah dengan
pemeliharaan DAS.

Pemeliharaan DAS dilakukan untuk menjaga kuantitas dan kualitas air


tawar sehingga dapat ditentukan berapa jumlah air yang dapat digunakan untuk
menyediakan kebutuhan manusia dalam waktu yang panjang. Perhitungan debit
pada DAS Asahan yang menjadi inflow untuk Bendungan Tangga digunakan
untuk mengetahui ketersediaan air yang akan digunakan sebagai sumber energi
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tangga untuk proses produksi
peleburan aluminium serta pola operasi yang tepat.

1
1.2 Tujuan

Tujuan dari pengerjaan tugas besar ini adalah sebagai berikut.

1. Perhitungan ketersediaan air Bendungan Tangga


2. Pembuatan skema penggunaan air Bendungan Tangga
3. Perhitungan kebutuhan air
4. Analisis pola operasi Bendungan Tangga
5. Analisis kelayakan ekonomi pembangunan Bendungan Tangga
6. Pengambilan kebijakan terkait pembangunan Bendungan Tangga

1.3 Permasalahan

1. Apakah ketersediaan air Bendungan Tangga dapat memenuhi kebutuhan


PT Inalum sebagai sumber daya energi listrik untuk produksi peleburan
aluminium?
2. Apakah pembangunan Bendungan Tangga memenuhi kelayakan secara
ekonomi?
3. Apakah kebijakan terkait pengelolaan sumber daya air Bendungan Tangga
sudah tepat?

1.4 Pihak-Pihak Berwenang


Berdasarkan Bab IV Tugas dan Wewenang yang tercantum dalam UU
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air, tugas
dan wewenang pihak-pihak yang berwenang dalam Sumber Daya Air adalah
sebagai berikut.

1. Pemerintah Pusat
 Menyusun dan menetapkan kebijakan nasional SDA
 Menyusun dan menetapkan Pola Pengelolaan SDA pada Wilayah
Sungai lintas negara, Wilayah Sungai lintas provinsi, dan Wilayah
Sungai Strategis nasional
 Menyusun dan menetapkan Rencana Pengelolaan SDA pada Wilayah
Sungai lintas negara, Wilayah Sungai lintas provinsi, dan Wilayah
Sungai Strategis nasional

2
 Melaksanakan Pengelolaan SDA pada Wilayah Sungai lintas negara,
Wilayah Sungai lintas provinsi, dan Wilayah Sungai Strategis nasional
 Mengelola dan menetapkan kawasan lindung Sumber Air pada
Wilayah Sungai lintas negara, Wilayah Sungai lintas provinsi, dan
Wilayah Sungai Strategis nasional
 Menyelenggarakan proses perizinan penggunaan Sumber Daya Air
pada Wilayah Sungai lintas negara, Wilayah Sungai lintas provinsi,
dan Wilayah Sungai Strategis nasional
 Menetapkan zona konservasi Air Tanah pada Cekungan Air Tanah di
Wilayah Sungai lintas negara Wilayah Sungai lintas provinsi, dan
Wilayah Sungai strategis nasional.
 Mengembangkan, mengelola serta menetapkan kebijakan Sistem
Penyediaan Air Minum lintas daerah provinsi dan Sistem Penyediaan
Air Minum untuk kepentingan strategis nasional.
 Menjamin penyediaan Air baku yang memenuhi kualitas untuk
pemenuhan kebutuhan pokok minimal sehari-hari masyarakat pada
Wilayah Sungai lintas negara, Wilayah Sungai lintas provinsi, dan
Wilayah Sungai strategis nasional
 Mengembangkan dan mengelola sistem irigasi sebagai satu kesatuan
sistem pada daerah irigasi yang menjadi kewenangan Pemerintah
Pusat serta menetapkan status daerah irigasi.
 Menjaga efektivitas, efisiensi, kualitas, dan ketertiban pelaksanaan
Pengelolaan Sumber Daya Air pada Wilayah Sungai lintas negara,
Wilayah Sungai lintas provinsi, dan Wilayah Sungai strategis nasional
 Memberikan bantuan teknis dan bimbingan teknis dalam Pengelolaan
Sumber Daya Air kepada Pemerintah Daerah provinsi dan Pemerintah
Daerah kabupaten/kota.
 Mengembangkan teknologi. di bidang Sumber Daya Air.
 Membentuk wadah koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada
Wilayah Sungai lintas negara, Wilayah Sungai lintas provinsi, dan
Wilayah Sungai strategis nasional

3
 Menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria Pengelolaan
Sumber Daya Air
 Membentuk Pengelola Sumber Daya Air
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan wewenang
Pengelolaan Sumber Daya Air Pemerintah Daerah provinsi dan/ atau
Pemerintah Daerah kabupaten/kota.
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan wewenang
pengembangan dan pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum lintas
daerah provinsi.
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan wewenang
pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi pada daerah irigasi
kewenangan Pemerintah Daerah provinsi dan Pemerintah Daerah
kabupaten/kota.
 Memfasilitasi penyelesaian sengketa antarprovinsi dalam Pengelolaan
Sumber Daya Air.
 Menetapkan nilai satuan BJPSDA
 Memungut, menerima, dan menggunakan BJPSDA pada Wilayah
Sungai lintas negara, Wilayah Sungai lintas provinsi, dan Wilayah
Sungai strategis nasional.

2. Pemerintah Daerah Provinsi


 Menyusun dan menetapkan kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air
provinsi berdasarkan kebljakan nasional Sumber Daya Air dengan
memperhatikan kepentingan provinsi sekitarnya
 Menyusun dan menetapkan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air pada
Wilayah Sungai lintas kabupaten/ kota
 Menyusun dan menetapkan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air
pada Wilayah Sungai lintas kabupaten/kota
 Melaksanakan Pengelolaan Sumber Daya Air pada Wilayah Sungai
lintas kabupaten/kota, termasuk Cekungan Air Tanah pada Wilayah
Sungai tersebut

4
 Mengelola dan menetapkan kawasan lindung Sumber Air pada
Wilayah Sungai lintas kabupaten/ kota.
 Menetapkan zona konservasi Air Tanah pada Cekungan Air Tanah di
Wilayah Sungai lintas kabupaten;/kota.
 Menyelenggarakan proses perizinan penggunaan Sumber Daya Air
pada Wilayah Sungai lintas kabupaten/kota
 Menjamin penyediaan Air baku yang memenuhi kualitas untuk
pemenuhan kebutuhan pokok minimal sehari-hari masyarakat pada
Wilayih Sungai lintas kabupaten / kota.
 Mengembangkan dan mengelola sistem irigasi sebagai satu kesatuan
sistem pada daerah irigasi yang menjadi kewenangan Pemerintah
Daerah provinsi.
 Mengembangkan dan mengelola Sistem Penyediaan Air Minum lintas
daerah kabupaten/ kota serta menetapkan kebijakan dan strategi
provinsi dalam penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum.
 Menjaga efektivitas, efisiensi, kualitas, dan ketertiban pelaksanaan
Pengelolaan Sumber Daya Air pada Wilayah Sungai lintas kabupaten/
kota.
 Memberikan bantuan teknis dan bimbingan teknis dalam Pengelolaan
Sumber Daya Air kepada Pemerintah Daerah kabupaten/ kota.
 Memfasilitasi penyelesaian sengketa antarkabupaten dan/atau
antarkota dalam Pengelolaan Sumber Daya Air.
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan wewenang
Pengelolaan Sumber Daya Air Pemerintah Daerah kabupaten/ kota.
 Membentuk wadah koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada
Wilayah Sungai lintas daerah kabupaten/kota.
 Menetapkan nilai satuan BJPSDA dengan melibatkan para pemangku
kepentingan terkait.
 Memungut, menerima, dan menggunalan BJPSDA pada Wilayah
Sungai lintas kabupaten/ kota.

5
3. Pemerintah Daerah
 Menyusun dan menetapkan kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air
kabupaten,/ kota berdasarkan kebijakan nasional Sumber Daya Air
dan kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air provinsi dengan
memperhatikan kepentingan . kabupaten/ kota sekitarnya.
 Menyusun dan menetapkan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air pada
Wilayah Sungai dalam satu kabupaten / kota.
 Menyusun dan menetapkan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air
pada Wilayah Sungai dalam satu kabupaten/kota.
 Mengembangkan dan mengelola sistem irigasi sebagai satu kesatuan
sistem pada daerah irigasi yang menjadi kewenangan Pemerintah
Daerah kabupaten/kota.
 Mengelola dan menetapkan kawasan lindung Sumber Air pada
Wilayah Sungai dalam satu kabupaten/ kota;
 Menyelenggarakan proses perizinan penggunaan Sumber Wilayah
Sungai dalam satu kabupaten/kota.
 Menjamin penyediaan Air baku yang memenuhi kualitas untuk
pemenuhan kebutuhan pokok minimal sehari-hari masyarakat pada
Wilayah Sungai dalam satu kabupaten/kota
 Mengupayakan penyediaan air untuk pertanian ralryat, kegiatan bukan
usaha, dan/ atau kegiatan usaha pada wilayah sungai dalam satu
kabupaten/kota.
 Memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari atas Air bagi
masyarakat di wilayah kabupaten / kota.
 Melaksanakan Pengelolaan Sumber Daya Air pada Wilayah Sungai
dalam satu kabupaten/kota, termasuk Cekungan Air Tanah pada
Wilayah Sungai tersebut.
 Mengembangkan dan mengelola Sistem Penyediaan Air Minum di
daerah kabupaten/ kota serta menetapkan kebllakan dan strategi
kabupaten / kota dalam penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air
Minum.

6
 Menjaga efektivitas, efisiensi, kualitas, dan ketertiban pelaksanaan
Pengelolaan Sumber Daya Air pada Wilayah Sungai dalam satu
kabupaten/ kota.
 Memberikan bantuan teknis dan bimbingan teknis dalam Pengelolaan
Sumber Daya Air kepada pemerintah desa.
 Memfasilitasi penyelesaian sengketa dalam .satu kabupaten/kota
dalam Pengelolaan Sumber Daya Air.
 Membentuk wadah koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air pada
Wilayah Sungai dalam satu kabupaten/ kota.
 Menetapkan nilai satuan BJPSDA dengan melibatkan para pemangku
kepentingan terkait.
 Memungut, menerima, dan menggunakan BJPSDA pada Wilayah
Sungai dalam satu kabupaten/kota

7
BAB II
ANALISIS DAS

8
2.1 Penetuan Titik DAS

9
10
11
2.2 Perhitungan Luas DAS

12
13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.inalum.id/id/production/fasilitas

14

Anda mungkin juga menyukai