Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 1

MAKALAH BANJIR
DI KOTAWARINGIN BARAT
KALIMANTAN TENGAH

Disusun Oleh :

Nama : SINDI FEBRIYANTI


Nim : 18222010374

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ANTAKUSUMA

PANGKALAN BUN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-Nya, penulis


dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu komponen
penilaian dan dapat dijadikan sebagai salah satu pegangan dalam proses belajar
mengajar mata kuliah drainase perkotaan, serta dengan harapan untuk memotivasi
penulis sehingga mampu memahami segala pembahasan dan aplikasi yang
berkaitan dengan pembelajaran tersebut.

Makalah ini, penulis sajikan untuk mengingatkan kembali akan pentingnya


mempelajari proses pembelajaran, karena konsep-konsep pembelajaran ini akan
sangat membantu dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan cara
belajar atau aspek-aspek pembelajaran.

Terima kasih kepada dosen mata kuliah drainase perkotaan atas segala


bimbingannya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan makalah ini.

           Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi kami semua
dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Pangkalan Bun, 8 Maret

Sindi Febriyanti

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………… 3
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………….…… 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Banjir Di Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat ……………………. 4
2. 2 Solusi Banjir …………………………………………………………… 5

BAB III PENUTUP

3. 1 Kesimpulan ……………………………………………………………. 8
3. 2 Saran…………………………………………………………………… 8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu sumber daya alam ialah sungai dan daerah aliran sungai
yaitu suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai
dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke laut secara alami, yang
batas di darat merupakan pemisah topografi dan batas di laut sampai
dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas darat.

Kota Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi


Kalimantan Tengah merupakan Kapubaten yang masih terus menerus
melakukan kegiatan pembangunan, baik di sektor prasarana kota,
pertanian, perkebunan, perikanan, maupun di sektor wisata. Sungai di
Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan sumber bagi kehidupan
masyarakat di sekitar bantaran sungai. Masyarakat di sekitar bantaran
sungai Arut yang merupakan nama sungai tersebut memanfaatkan sungai
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci pakaian
dan mencari sumber kehidupan seperti menjala ikan atau memancing. Hal
ini tentu saja perlu perhatian lebih bagi pemerintah untuk menjaga sungai
tersebut agar tidak tercemar dan rusak, baik disengaja maupun tidak
disengaja.

Sungai Arut menjadi penggerak sektor ekonomi, sosial, budaya dan


sektor lainnya di Bumi Marunting Batu Aji (julukan Kobar). Keruhnya
sungai Arut terjadi sejak 1990-an. Pada tahun yang sama pula,
penambangan emas secara ilegal mulai marak. Puncaknya terjadi pada
sekitar tahun 2000. Parahnya pencemaran sungai, mengubah air sebening
kaca menjadi susu putih. Terlepas dari pencemaran, pendangkalan di
seluruh Daerah Aliran Sungai (DAS) Arut menjadikan pamor transportasi
air di sungai itu mulai surut yaitu getek atau perahu bermesin. Padahal

1
sejak tahun 1980-an sungai Arut memiliki arti penting di sektor
tranportasi. Selain mengalami pendangkalan, DAS Arut juga mengalami
penyusutan. Berkurangnya aliran Sungai Arut terjadi karena banyak
sodetan atau cabang sungai buatan. Cabang sungai buatan itu sering
digunakan untuk kepentingan pengairan kebun atau pertanian.
Penangkapan ikan yang tidak bijak juga mempengaruhi kondisi Sungai
Arut. Banyak yang menggunakan racun dan setrum, belum lagi kebiasaan
buruk membuang sampah ke sungai.

Mengenai masalah pencemaran, pencemaran ialah adanya suatu


organisma atau unsur lain dalam suatu sumber daya, misal air atau udara,
dalam kadar yang menganggu peruntukan sumber daya itu. Kontaminasi
atau pengotoran ialah perubahan kwalitas sumberdaya itu akibat
tercampurnya dengan bahan lain, tanpa menganggu pertukaran. Menurut
batasan ini pencemaran berarti kadar bahan asing dalam sumber daya itu
telah melampaui batas maksimal yang diperbolehkan untuk menggunakan
sumberdaya itu untuk keperluan tertentu. Batas maksimal itu ditentukan
berdasarkan atas pertimbangan kesehatan, misal untuk air minum, fisika-
kimia, misal untuk air kartel, estetika, misalnya untuk air danau tempat
rekreasi, dan lain sebagainya. Secara teknis ada atau tidaknya pencemaran
haruslah didasarkan peraturan, sedangkan peraturan itu sendiri harus
dilandasi data ilmiah.

Didalam kehidupan sehari-hari, pencemaran itu kita ukur pula secara


subyektif. Misalnya kita tidak minum air yang baunya tidak enak ataupun
karena warnanya kekuning-kuningan, walaupun bau dan warna itu
sebenarnya tidak menganggu kesehatan kita. Oleh karena itu dalam
menanggulangi pencemaran, baik ukuran obyektif, maupun subyektif,
haruslah kita perhatikan. Bahkan sering ukuran subyektif menimbulkan
permasalahan yang sering yang peka, terutama apabila tidak ada data
ilmiah.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengapa terjadi banjir di Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat,
Kalimantan Tengah ?
2. Apa solusi yang diambil pada saat terjadi banjir ?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui penyebab banjir di daerah Kotawaringin Barat,
Kalimantan Tengah.
2. Memberikan solusi mengenai banjir pada daerah tersebut.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Banjir Di Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat


Kondisi curah hujan yang tinggi beberapa pekan terakhir
mengakibatkan terjadinya banjir yang melanda pada beberapa wilayah di
Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Banjir tersebut terutama terjadi di
daerah bantaran sungai dan daerah dengan lokasi geografis yang rendah. 

Beberapa wilayah di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kecamatan


Arut Selatan (Arsel) juga terdampak banjir. Berdasarkan laporan data pada
bulan Juli 2020 silam dari kelurahan/desa di wilayah Kecamatan Arsel
yang telah direkap oleh kecamatan, jumlah penduduk yang terdampak
banjir berjumlah 2.823 KK dengan rincian sebagai berikut :

1. Kelurahan Mendawai sebanyak 554 KK dengan jumlah rumah


sebanyak 554 unit
2. Kelurahan Mendawai Seberang sebanyak 325 KK dengan jumlah
rumah sebanyak 299 unit
3. Kelurahan Raja sebanyak 142 KK dengan jumlah rumah sebanyak
142 unit
4. Kelurahan Raja Seberang sebanyak 255 KK dengan jumlah rumah
sebanyak 255 unit
5. Kelurahan Baru sebanyak 800 KK dengan jumlah rumah sebanyak
800 unit
6. Desa Kumpai Batu Bawah sebanyak 725 KK dengan jumlah rumah
sebanyak 725 unit
7. Desa Tanjung Terantang sebanyak 315 KK dengan jumlah rumah
sebanyak 315 unit

Dari keseluruhan kelurahan/desa dengan data terlapor, banjir


mengakibatkan rumah terendam, akses jalan terputus/tergenang sehingga
menghambat aktifitas dan kegiatan masyarakat sehari hari.

4
Laporan data kelurahan/desa di wilayah Kecamatan Arsel telah dikirimkan
kepada Bupati Kobar dengan tembusan disampaikan kepada Dinas Sosial
dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai bahan untuk
tindak lanjut dan proses selanjutnya sesuai dengan surat Camat Arsel
nomor : 460/ 408.1/AS/VII/2020/ B.Kesra tanggal 23 Juli 2020 tentang
Laporan Data Desa/Kelurahan Terdampak Banjir.

Banjir tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi di wilayah


Kabupaten Kotawaringin Barat, Kecamatan Arut Selatan sehingga
mengakibatkan Sungai Arut yang berada di daerah tersebut meluap
sehingga mengakibatkan banjir di daerah dataran rendah sepanjang sungai
tersebut.

Banjir besar akibatan luapan Sungai Arut membuat ratusan rumah,


bahkan fasilitas umum terendam banjir. Kondisi ini mengakibatkan
aktifitas dan pelayanan umum menjadi sulit. Banjir sering terjadi pada
daerah di sepanjang sungai ini.

2. 2 Solusi Banjir

Solusi yang yang dapat diberikan pada daerah yang berada di


sekitar sungai yang sering terjadi banjir yaitu :

1. Membuat tanggul Tanah

Jika daerah tempat tinggal Anda merupakan daerah langganan


banjir, cobalah untuk mempersiapkan tanggul tanah setiap tahunnya.
Anda bisa membuat tanggul tersebut dengan memasukan tanah ke
dalam karung, yang selanjutnya diletakan di depan pintu untuk
mencegah banjir masuk ke dalam rumah. Cara ini terbilang efektif
dikarenakan tanah bisa menyerap air dan mencegahnya masuk ke
dalam rumah.

5
2. Membuat Pembatas

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah air masuk ke rumah
adalah dengan membangun pembatas di depan pintu. Agar tetap bisa
dilewati, pembatas tersebut bisa dibuat setinggi 30-50 cm. Selain bisa
menghalau air banjir masuk ke dalam rumah, pembatas ini juga bisa
mencegah berbagai sampah yang hanyut turut masuk ke dalam.

3. Melapisi Lantai Dengan Semen

Untuk rumah di dataran rendah, terkadang air banjir bisa turut


masuk melalui celah-celah lantai. Rembesan air tersebut biasanya
akan muncul sedikit demi sedikit seiring dengan semakin tingginya air
di permukaan tanah.

Untuk mencegah merembesnya air banjir ke dalam rumah, Anda


bisa melapisi bagian pinggir lantai dan tembok dengan semen. Hal ini
bisa membantu mencegah air banjir masuk melalui celah lantai
tersebut.

4. Meninggikan rumah

Jika berbagai cara di atas belum juga bisa mencegah banjir masuk
ke dalam rumah, cobalah untuk meninggikan rumah Anda. Ini adalah
cara terakhir yang bisa dicoba untuk menghalau banjir masuk ke
rumah.

Meskipun biayanya tidak sedikit, tetapi meninggikan rumah adalah


cara permanen yang bisa dilakukan untuk menghadapi banjir. Anda
bisa mulai menabung untuk meninggikan area rumah satu persatu.

Dalam mencegah banjir, selain pencegahan seperti di atas, tentunya


berbagai upaya lainnya juga harus turut dilakukan. Seperti jangan
buang sampah di area sungai atau bantaran kali dan tetap menjaga
kebersihan. Karena lingkungan yang bebas sampah juga akan
membantu mencegah terjadinya banjir.

6
Selai itu masyarakat setempat juga harus menjaga dan megelola
lingkungan sekitar dengan cara :

1. Menjaga lingkungan sungai atau selokan, sungai sebaiknya di pelihara


dengan baik. Jangan membuang sampah ke selokan. Sungai atau
selokan jangan di jadikan tempat pembuangan sampah

2. Melaksanakan program tebang pilih dan reboisasi Pohon yang telah


ditebang sebaiknya ada penggantinya. Menebang pohon yang
telah berkayu kemudian di tanam kembali tunas pohon yang
baru. Hal ini ditujukan untuk regenerasi hutan dengan tujuan
hutan tidak menjadi gundul.
3. Membuang sampah pada tempat nya, Sering kali masyarakat
indonesia membuang sampah sembarangan terutama
membuang sampah ke sungai, tentu hal ini akan memebrikan
dampak buruk di kemudian hari. Karena sampah yang
menumpuk bisa menyebabkan terjadinya banjir saat curah hujan
sedang tinggi. Pengelolahan sampah yang tepat bisa membantu
mencegah banjir.
4. Rajin Membersihkan Saluran Air, perbaikan dan pembersihan
saluran air tentu harus ada. Di wilayah tertentu bisa diadakan
secara gotong royong. Penjagaan ini harus dilakukan secara
terus menerus dengan waktu berkala. Hal ini bertujuan agar
terjadi hujan deras, air tidak akan tersumbat dan mampu
mencegah terjadinya banjir.
 

7
BAB III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Banjir di daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kecamatan Arut
Selatan Kalimantan Tengah terjadi akibat curah hujan tinggi yang
mengakibatkan Sungai Arut meluap. Sehingga daerah yang berada di
dataran rendah sepanjang Sungai Arut mengalami banjir.

3. 2 Saran
Pada daerah yang sering terjadi banjir dan tinggal dekat dengan
sungai masyarakat setempat harus menjaga lingkungan yang mereka
tempati, seperti kesadaran masyarakat akan pembuangan sampah di sekitar
sunga dan sering membersihkan area saluran air yang dapat menyumbat
aliran air, Dan rutin melakukan gotong royong agar daerah sekitar sungai
bersih.

8
DAFTAR PUSTAKA

1. https://mmc.kotawaringinbaratkab.go.id/berita/sebanyak-2-823-kk-di-
wilayah-kecamatan-arsel-terdampak-banjir
2. http://e-journal.uajy.ac.id/7247/2/1TF04107.pdf

3. http://bpbd.pamekasankab.go.id/penanggulangan/

Anda mungkin juga menyukai