Anda di halaman 1dari 6

RESUME

TENTANG STRUKTUR JEMBATAN

Disusun Oleh :
JAZULI YUSUF
(18222010358)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA
PANGKALAN BUN
2021/2022
Materi 01
 Pengertian Jembatan
Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau
rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Jembatan dibangun
untuk penyeberangan pejalan kaki, kendaraan atau kereta api di atas
halangan.Jembatan juga merupakan bagian dari infrastruktur transportasi darat
yang sangat vital dalam aliran perjalanan (traffic flows). Jembatan sering
menjadi komponen kritis dari suatu ruas jalan, karena sebagai penentu beban
maksimum kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut.

 Pondasi
Pengertian pondasi adalah bangunan struktur  yang  berada pada susunan
paling bawah suatu bangunan, karena pondasi itu sendiri berfungsi sebagai
penyalur beban dari bangunan di atasnya menuju tanah .
 Abutment
Abutment adalah bangunan bawah jembatan yang terletak pada kedua ujung
pilar – pilar jembatan, berfungsi sebagai pemikul seluruh beban hidup (Angin,
kendaraan, dll) dan mati (beban gelagar, dll) pada jembatan.
 Pier/pilar
Pilar atau pier merupakan struktur pendukung bangunan atas.pilar biasa
digunakan pada jembatan bentang panjang, posisi pilar berada diantara kedua
abutment.
 Kelas jembatan terdiri dari :
 Kelas A: minimal 1 + 7 + 1 m
 Kelas B: minimal 0.5 + 6 + 0.5 m
 Kelas C: minimal 0.5 + 4.5 + 0.5 m

 Macam macam pondasi dalam buat jembatan

 Pondasi sumuran
Pada umumnya pondasi sumuran ini terbuat dari beton bertulang atau
beton pracetak, yang umum digunakan pada pekerjaan jembatan di Indonesia
adalah dari silinder beton bertulang dengan diameter 250 cm, 300 cm, 350
cm, dan 400 cm.
 Pondasi Tiang Pancang terdiri dari :

 Tiang Pancang Baja

Salah satu tiang pancang yang paling sering digunakan dalam bangunan
yang berukuran kecil hingga besar adalah tiang pancang baja. Material baja
yang digunakan membuat bangunan bisa menjadi lebih kokoh dan sekaligus
bisa meredam guncangan yang ada dari dalam tanah.

 Tiang Pancang Beton

Tiang pancang dengan jenis ini adalah salah satu tiang pancang yang
cukup umum dan sering dipakai. Tiang pancang beton mempunyai bahan
dasar utama dari beton yang di cor pada sebuah tempat. Umumnya tiang ini
juga umumnya dibuat langsung dari sebuah pabrik dan bisa langsung
digunakan dengan mudah. Tiang pancang jenis ini umumnya mempunyai
berbagai macam bentuk seperti silinder, kotak ataupun persegi panjang.

 Tiang Pancang Kayu

Jenis tiang pancang yang pertama adalah tiang pancang kayu. Tiang
pancang jenis ini biasanya dipakai sebagai penyangga rumah-rumah
tradisional yang ada di Indonesia. Kayu yang dipakai sebagai tiang pancang
juga merupakan kayu yang keras dan tahan terhadap pelapukan. Daya tahan
dari kayu tidak boleh dianggap remeh karena biasanya memiliki ketahanan
terhadap cuaca dan perubahan struktur dalam waktu yang sangat lama.
 Tiang Pancang Komposit

Tiang pancang dengan jenis komposit umumnya berdaya tahan tinggi


karena menggunakan material campuran yang dirancang agar tahan terhadap
perubahan suhu ataupun struktur kimiawi tanah. Tiang pancang berbahan
komposit juga biasanya mempunyai harga yang lebih mahal daripada tiang
pancang pada umumnya.
Materi 02

Menurut SE Dirjen Bina Marga No 05/SE/Db/2017, survey yang diperlukan untuk


perencanaan jembatan adalah :

1. Survey Pendahuluan

Survei pendahuluan digunakan auditor untuk memperoleh pemahaman


mengenai tujuan, proses, risiko, dan kontrol yang berkaitan dengan audit, serta
untuk memperoleh informasi, dan prespektif yang dibutuhkan untuk mendukung
kesuksesan audit.

2. Survey Lalu Lintas biasanya dikerjakan oleh perencana jalan

untuk mendapatkan informasi mengenai karakteristik lalu lintas maka


diperlukan untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai prasarana, lalu lintas
yang bergerak diatasnya serta perilaku pengguna. Informasi tersebut dianalisis
untuk memperoleh unjuk kerja lalu lintas, bila unjuk kerja berada dibawah standar
pelayanan minimal, selanjutnya diusulkan perubahan geometrik atau pengaturan
penggunaan ruang jalan.

3. Survey Geodesi

Survei geodetik, atau survei pemetaan, atau pemetaan Bumi, atau pemetaan
(mapping) adalah kegiatan pengukuran dalam pemetaan Bumi. Surveyor adalah
orang yang terlibat dalam survei geodetik. Pemetaan Bumi merupakan kegiatan
pengukuran, perhitungan, pendataan, dan penggambaran Bumi, khususnya
permukaan Bumi.

4. Survey Geologi

Survei geologi adalah penyelidikan secara sistematis dan rinci atas struktur
fisik batuan yang membentuk lapisan paling atas dari kerak bumi. Dilakukan
pemetaan lapangan sebagai alat menentukan lokasi macam-macam formasi secara
tepa

5. Survey Geoteknik

Geoteknik adalah salah satu cabang dari ilmu Teknik Sipil. Didalamnya
diperdalam pembahasan mengenai permasalahan kekuatan tanah dan batuan serta
hubungannya dengan kemampuan menahan beban bangunan yang berdiri
diatasnya.
6. Survey Hidrologi dan Morfologi Sungai/Hidraulika

Gerusan/scouring adalah terangkutnya atau berpindahnya material dari dasar


sungai atau tepi sungai yang diakibatkan oleh aliran air. Gerusan dapat terjadi
pada material lepas maupun kohesif. Gerusan (scouring) biasanya dianggap
merupakan fenomena lokal, tapi degradasi akibat gerusan bisa meliputi sungai
yang panjang.

Jenis Gerusan Berdasarkan Penyebabnya :

a) Gerusak akibat kontraksi


Gerusan akibat kontraksi terjadi akibat adanya peningkatan kecepatan akibat
penyempitan penampang sungai.

b) Gerusan lokal

Gerusan lokal terjadi akibat peningkatan kecepatan dan vortex yang


berhubungan dengan abutmen, pier.

Anda mungkin juga menyukai