2023
1
PENDAHULUAN
Puji syukur kami selaku penyusun ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya serta memberikan kemudahan dan kesehatan bagi
kami sehingga kami mampu menyelesaikan sebuah makalah kelompok mengenai
pencemaran air sungai di Banjarmasin oleh limbah domestik , Tidak lupa shalawat dan
salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah yang telah kami susun sedemikian rupa ini bertujuan untuk menyelesaikan
tugas mata pelajaran Geografi yang harus digarap bersama-sama karena membutuhkan
waktu, tenaga dan pikiran yang besar. Setelah melewati pergumulan dan diskusi yang
rumit dan panjang tiada akhirnya, kami pun akhirnya berhasil menyelesaikan tugas ini.
Kemudian tidak lupa makalah berikut dapat rampung berkat pihak-pihak yang telah
membantu, kami ucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada guru sosiologi kami
yang telah membimbing kami, Ibu Fitri, tidak lupa kami ucapkan juga terima kasih
kepada seluruh narasumber yang sudah berkenan untuk kami wawancara untuk
keperluan dalam penyusunan makalah ini sendiri, dan kami juga menyadari pentingnya
peran sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini
sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
Kami pun menyadari jika isi makalah ini jauh dari sempurna karena keterbatasan
kami. Oleh sebab itu, kami harapkan adanya umpan balik berupa kritik dan saran yang
membangun agar di kemudian hari kami sanggup makalah yang lebih
maksimal.Akhirnya, semoga makalah yang sudah kami susun bersama-sama bisa
bermanfaat bagi dunia pendidikan.
2
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN............................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB 1............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................4
B. INDETIFIKASI MASALAH....................................................................................................5
C. PEMBATASAN MASALAH...................................................................................................5
D. PERUMUSAN MASALAH...................................................................................................5
E. TUJUAN DAN MANFAAT....................................................................................................6
BAB 2............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. PENGERTIAN....................................................................................................................7
B. FAKTOR PENCEMARAN AIR..............................................................................................8
C. CARA MENAGGULANGI PENCEMARAN SUNGAI.............................................................11
D. DAMPAK PENCEMARAN SUNGAI....................................................................................12
E. KONDISI SUNGAI-SUNGAI DI BANJARMASIN..................................................................12
F. PERAN PEMERINTAH......................................................................................................14
G. PERAN MASYARAKAT.....................................................................................................15
H. FAKTOR PENGHAMBAT...................................................................................................16
I. CARA MENGATASI DAN MENANGGULANGI....................................................................17
BAB 3..........................................................................................................................................18
PENUTUPAN...............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................20
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sungai atau disebut juga sebagai bengawan, dalam bahasa Inggris: river adalah
aliran air di permukaan besar dan berbentuk memanjang yang mengalir secara terus-
menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai merupakan tempat
mengalirnya air secara gravitasi menuju ke tempat yang lebih rendah. Arah aliran sungai
sesuai dengan sifat air mulai dari tempat yang tinggi ke tempat rendah. Sungai bermula
dari gunung atau dataran tinggi menuju ke danau atau lautan. Air dalam sungai
umumnya terkumpul karena presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, dan lain-lain.
Sungai adalah salah satu sumber daya alam utama yang dijadikan masyarakat
Indonesia, terutama warga Banjarmasin sebagai kebutuhan dalam bidang ekonomi,
transportasi, dan juga rumah tangga, meningkatnya jumlah penduduk Indonesia
khususnya di Banjarmasin ditambah dengan imigran yang berdatangan ke pulau
Kalimantan membuat keperluan untuk membangun tempat tinggal maupun usaha
banyak diperlukan. Hal ini membuat aktivitas di kota Banjarmasin bertambah dan
kelalaian baik dari menjaga kebersihan lingkungan maupun menaati peraturan pun
dilakukan.
Limbah domestik (rumah tangga) merupakan limbah cair hasil buangan dari
kegiatan rumah tangga, perdagangan dan sejenisnya, contoh limbah domestik adalah
seperti air deterjen, sabun, dan air tinja, sedangkan limbah padat seperti plastik,
pempers, dan masih banyak lagi. Sungai yang mengalami kerusakan akan menghambat
fungsi dari sungai itu sendiri, dan jika fungsi dari sungai tersebut terhambat maka hal
4
tersebut akan sangat berpengaruh kepada aktivitas manusia, bahkan kebutuhan manusia
tidak dapat terpenuhi.
B. INDETIFIKASI MASALAH
Air sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
komponen lainnya. Air yang kualitasnya buruk akan mengakibatkan lingkungan hidup
menjadi buruk sehingga akan mempengaruhi kesehatan dan keselamatan manusia serta
makhluk hidup lainnya. Penurunan kualitas air akan menurunkan daya guna, hasil guna,
produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari sumber daya air yang pada akhirnya
akan menurunkan 7 kekayaan sumber daya alam. Suatu sungai dikatakan mengalami
penurunan kualitas air, jika air tersebut tidak dapat digunakan sesuai dengan status mutu
air secara normal.
C. PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terfokus dan terarah sehingga
tidak keluar dari sasaran pokok penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus
utama penelitian yaitu terkait dengan implementasi pengelolaan dan pencegahan air
limbah dan domestik di Kota Banjarmasin sehingga tidak mencemari aliran sungai.
D. PERUMUSAN MASALAH
Dari rumusan masalah yang telah dijelaskan diatas, masalah-masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah :
5
7. Apa saja faktor-faktor yang menghambat penormalisasian kondisi sungai-sungai
yang ada di kota Banjarmasin?
1. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah daerah kota Banjarmasin untuk dapat
menjaga kelestarian air sungai yang merupakan sumber air yang sangat
dibutuhkan makhluk hidup.
2. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat kota Banjarmasin yang menggunakan
air Sungai, setelah mengetahui kualitas air sungai supaya dapat menggunakan
dengan cara yang lebih higienis.
3. Bagi perusahaan, Menggugah perusahaan agar memperhatikan penanganan
limbah cair sebelum di buang ke sungai yang ada.
4. Bagi peneliti, sebagai sumber informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan
wawasan dan pengetahuan mengenai kualitas air sungai.
6
BAB 2
PEMBAHASAN
F. PENGERTIAN
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat atau komponen lain ke dalam
perairan seperti laut, sungai, danau, waduk dan sebagainya akibat aktivitas manusia.
Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan
revisi kebijakan sumber daya air, Menurut PP No. 20 tahun 1990, pencemaran air adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke
dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air tersebut turun hingga batas
tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan peruntukannya.
Telah dikatakan bahwa polusi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk
kematian dan penyakit,[2][3] dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap
harinya, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang
aman.
Tanda bahwa air telah tercemar dapat diamati melalui indikator berikut:
Pencemaran air sungai dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya penyebab
utama pencemaran air sungai adalah aktivitas manusia yang menciptakan limbah
(sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga. Limbah pemukiman mengandung
limbah domestik yang berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen.
Sampah organik yaitu sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri
contoh: sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sampah anorganik ini tidak dapat
7
diuraikan oleh bakteri, Penyebab lainnya juga berasal dari limbah industri. Industri
membuang berbagai macam polutan ke dalam air antara lain: logam berat, toksin,
minyak, nutrien, dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang
dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
Pencemaran air dapat diukur melalui Indeks Kualitas Air (IKA) seperti yang
digariskan oleh Standard Kualitas Air Negara (ANNEX). Keperluan Oksigen Biokimia
(Biochemical oxygen demand, BOD) dan Keperluan Oksigen Kimia (Chemical Oxygen
Demand, COD) adalah dua daripada parameter terpenting untuk mengukur tahap
pencemaran air. Makin besar nilai BOD semakin tinggi pula tingkat pencemarannya.
(Sentra-edukasi, 2010). Air limbah tersebut memiliki harga BOD yang tingi, sehingga
dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar limbah berat .Selain diakibatkan oleh
limbah pemukiman (rumah tangga) sumber atau penyebab pencemaran air juga
disebabkan oleh limbah pertanian dan di beberapa tempat tertentu diakibatkan oleh
limbah pertambangan.
Pada dasarnya pencemaran air sungai di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya yaitu:
1. Limbah Industri
• Limbah organik, berasal dari industri pabrik kertas atau limbah pabrik tekstil.
• Limbah anorganik, mempunyai beberapa jenis seperti limbah yang mengandung
asam belerang dengan baunya yang sangat menyengat. Limbah ini berasal dari
limbah pabrik emas, cat, pupuk organik, dan farmasi. Jenis limbah ini jika
8
dibuang ke saluran air akan menyebabkan penyakit dan dapat merusak
ekosistem lingkungan tersebut.
• Limbah logam berat, mempunyai zat yang berbahaya apabila dialirkan ke
sungai. Hal ini dapat membuat sungai tersebut tercemar dan bisa membahayakan
jika dikonsumsi. Jenis limbah ini yaitu timbal, raksa, dan kadmium.
2. Limbah Pertanian
Air dapat tercemar melalui limbah yang dihasilkan dari limbah pertanian, berupa
cairan pestisida yang digunakan untuk pembasmi hama atau organisme pengganggu di
lahan pertanian. Apabila dalam penggunaan pestisida secara berlebihan akan berdampak
buruk bagi keseimbangan ekosistem air tersebut.
3. Sampah
Penyebab dari terjadinya pencemaran air adalah karena adanya sampah yang
mengandung senyawa organik dan menggenang di air. Sampah jenis ini biasanya berupa
sampah industri makanan, sampah sisa rumah tangga, kotoran hewan hingga manusia.
Sampah-sampah sisa tersebut apabila dibuang ke air, nantinya akan menyebabkan
pencemaran hingga menimbulkan pelarutan, pengendapan, maupun pembentukan
koloidal. Perlu diketahui, apabila sampah-sampah tersebut mengalami pelarutan dan
pengendapan, tentu saja akan membuat warna air menjadi keruh.
4.Endapan Tanah
Untuk penyebab pencemaran ini, biasanya karena adanya pengaruh dari lingkungan
sekitar yang berupa tanah atau lumpur dari erosi. Terutama di sungai yang berdekatan
dengan gunung meletus, pasti airnya akan tercemar oleh sisa-sisa material yang
dikeluarkan oleh gunung tersebut. Biasanya, warna air sungai akan menjadi keruh
akibat adanya tanah atau lumpur yang masuk ke dalamnya. Tidak menutup
kemungkinan juga bahwa nantinya, air sungai menjadi sulit untuk dipergunakan
manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meskipun dari adanya fenomena alam
9
seperti gunung meletus, badai, hingga gempa bumi juga menyebabkan pencemaran air,
tetapi kenyataan di lapangan adalah kegiatan manusia yang paling dominan
mencemarkan kualitas air.
Limbah yang berasal dari bahan anorganik, antara lain besi, aluminium, plastik,
kaca, kaleng bekas cat, dan minyak wangi. Di perairan, sampah mengalami proses
penguraian oleh mikroorganisme. Akibat penguraian tersebut, kandungan oksigen dalam
perairan juga menurun. Menurunnya kandungan oksigen dalam perairan akan
merugikan kehidupan biota di dalamnya.
1. Sampah yang dalam proses penguraiannya memerlukan oksigen yaitu sampah yang
mengandung senyawa organik, misalnya sampah industri makanan, sampah industri
gulatebu, sampah dari tanaman air seperti enceng gondok yang mati, sampah rumah
tangga(sisa-sisa makanan, kotoran manusia dan kotoran hewan ternak), dll. Untuk
proses penguraian sampah-sampah tersebut memerlukan banyak oksigen, sehingga
apabila sampah-sampah tersebut berada di dalam air, maka perairan tersebut akan
kekurangan oksigen.
10
4. Bahan pencemar organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yaitu
senyawaorganik yang berasal dari pestisida, herbisida, polimer seperti plastik, deterjen,
seratsintesis, limbah industri dan limbah minyak.
6. Bahan pencemar berupa zat radioaktif yang biasanya berasal dari limbah PLTN dan
dari percobaan- percobaan nuklir lainnya.
7.Bahan pencemar berupa endapan/sedimen seperti tanah dan lumpur akibat erosi pada
tepi sungai atau partikulat-partikulat padat/lahar yang disemburkan oleh gunung berapi
yang meletus.
8. Bahan pencemar berupa kondisi (misalnya panas), berasal dari limbah pembangkit
tenaga listrik atau limbah industri yang menggunakan air sebagai pendingin
Dalam kolam stabilisasi, air limbah diolah secara alamiah untuk menetralisasi zat-zat
pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi ini dapat digunakan
oleh semua kalangan karena mudah memilikinya dan murah harganya.
11
Pengolahan air limbah ini menggunakan alat-alat khusus. Pengolahan ini dilakukan
melalui tiga tahapan, yaitu primary treatment (pengolahan pertama), secondary
treatment (pengolahan kedua), dan tertiary treatment (pengolahan lanjutan).
Misalnya air yang tercemar oleh logam-logam berat yang masuk ke dalam tubuh
melalui minuman dapat tertimbun dalam organ-organ tubuh seperti ginjal, hati, limpa,
saluran pencernaan lainnya sehingga mengganggu fungsi organ tubuh tersebut. Selain
itu pencemaran yang disebabkan oleh zat radioaktif dapat menyebabkan penyakit
kanker serta merusak sel dan jaringan tubuh lainnya.
Yaitu air yang tercemar oleh virus dan bakteri. Misalnya bakteri coli yang dapat
menyebabkan penyakit saluran pencernaan (disentri, kolera, diare, types) atau penyakit
kulit.
3. Merusak ekosistem
Seperti banjir yang diakibatkan karena tersumbatnya aliran sungai oleh sampah
masyarakatsehingga merugikan kehidupan masyarakat itu sendiri dan makhluk hidup
lain di sekitarnya.
12
J. KONDISI SUNGAI-SUNGAI DI BANJARMASIN
Kota yang berjuluk seribu sungai yaitu Banjarmasin memiliki berbagai macam
masalah, terutama pada sumber air bersih karena sungai-sungai yang terdapat pada kota
Banjarmasin mengalami penurunan kualitas air akibat industri domestik, dan kegiatan
yang lainnya akan mempengaruhi kualitas air, Sehingga dapat menyebabkan gangguan,
kerusakan, dan bahaya lainya terhadap makhluk hidup yang bergantung pada sumber
daya airnya.
Ada banyak jenis faktor yang mencemari sungai, salah satunya adalah gaya hidup
masyarakat Banjarmasin sebagai penyebab utamanya, seperti aktivitas mandi, cuci,
kakus (MCK) yang selalu berada di bantaran sungai. Tangki septik terbuat dari kayu,
sehingga mencemari air tanah dan ekosistem sungai. Sampah domestik seperti sampah
organik (sisa makanan), sampah anorganik (plastik, gelas, barang kaleng) dan bahan
kimia (deterjen, baterai) juga berperan penting dalam pencemaran air, baik air
permukaan maupun air tanah /bakteri, dan perubahan sifat fisik dan kimia air. Di badan
air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan
pertumbuhan tanaman air yang tidak terkendali (eutrofikasi berlebihan). Ketika tanaman
air ini mati, dekomposisi mereka membutuhkan lebih banyak oksigen. Akibatnya ikan
akan mati dan aktivitas bakteri akan menurun.
13
K. PERAN PEMERINTAH
Berikut disajikan gambar program Pemerintah Kota Banjarmasin terkait dengan proses
pemeliharaan dan normalisasi sungai dalam perkotaan di Kota Banjarmasin :
14
Berikut merupakan upaya pembersihan sungai di Banjarmasin oleh pemerintah
daerah dengan cara pengerukan dan pembersihan sungai dalam perkotaan menggunakan
kapal biyoko dan kapal sapu-sapu. Tahapan pengelolaan sungai selanjutnya adalah
melakukan revitalisasi sungai dan penataan daerah bantaran sungai. Pada tahapan ini
dilakukan pertimbangan perumusan skala prioritas berdasarkan skala kebutuhan.
Pertimbangan tersebut sangat penting, karena dalam pelaksanaannya memerlukan
anggaran yang besar serta membutuhkan banyak tenaga. Selain itu juga
mempertimbangkan aspek non teknis karena akan bersentuhan langsung dengan hukum
dan masyarakat terutama masyarakat yang ada di pinggiran sungai. Pemerintah Kota
Banjarmasin harus membebaskan lahan-lahan di pinggir sungai yang sudah terlanjur
dijadikan bangunan atau pemukiman warga.
L. PERAN MASYARAKAT
15
jumlah masyarakat yang membuang sampahnya ke sungai dan semakin meningkatkan
beban pencemaran ke sungai. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa pengelolaan
sungai memerlukan sinergitas dari berbagai pihak. Pengelolaan sungai juga harus
berkelanjutan dan dilakukan mulai dari hulu sampai ke hilir. Pemerintah dan masyarakat
perlu saling bahu membahu dalam upaya pengelolaan sungai agar sungai dapat
menjalankan fungsi normalnya lagi.
Peran yang dapat dilakukan oleh masyarakat Kota Banjarmasin dalam menjaga
kebersihan sungai dan menanggulangi pencemaran yang terjadi di sungai-sungai adalah
dengan cara bergotong royong membersihkan sampah-sampah yang menambang di
sungai, tidak mencuci baju di aliran sungai, dan tidak melakukan kegiatan mandi, BAK,
maupun BAB di pinggiran sungai. Masyarakat harusnya sadar untuk menjaga
kebersihan air sungai karna hal tersebut merupakan demi kepentingan dan kebutuhan
hidup mereka sendiri, hal yang dapat mereka lakkan seperti, membangun toilet-toilet
desa yang memiliki tempat penampungan (septic tank), membuat tempat-tempat sampah
umum dan sebagainya.
Pemahaman masyarakat bahwa sampah merupakan salah satu hal yang dapat
menyebabkan banjir karena membuat sungai menjadi dangkal dan menyumbat aliran
serta dapat menimbulkan bibit penyakit, memunculkan kesadaran masyarakat untuk
tidak membuang sampah disungai. Perilaku masyarakat sangat positif juga dapat dilihat
dari tindakan masyarakat dalam memelihara sungai. Perilaku memelihara sungai terlihat
dari tindakan untuk membersihkan sungai. Tindakan yang dilakukan untuk
membersihkan sungai ini bisa terlihat dari diadakannya kerja bakti yang dilakukan
untuk membersihkan sungai.
M. FAKTOR PENGHAMBAT
Tidak bisa disangkal bahwa berbagai kasus lingkungan hidup yang terjadi sekarang
ini, baik pada lingkungan global maupun lingkup nasional, sebagian besar bersumber
dari perilaku manusia. Kasus-kasus pencemaran dan kerusakan bersumber pada perilaku
manusia yang tidak bertanggung jawab, tidak peduli dan hanya mementingkan diri
sendiri, secara umum, karakteristik masyarakat yang tinggal di kawasan bantaran sungai
16
khususnya di daerah perkotaan seperti perumahannya tidak tertata dengan baik,
ketersediaan sarana dan prasarana yang tidak memadai.
Meskipun warga telah menyatakan dan mengakui bahwa kotor dan tercemarnya
sungai sangat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka, hal itu tidak mempengaruhi
perilaku masyarakat membuang sampah ke sungai. Hal ini dibuktikan dengan masih
banyaknya masyarakat yang membuang sampah di sungai.
Selain itu, keterbatasan sumber daya manusia dan alat-alat khusus untuk melakukan
penanggulangan pencemaran sungai yang dimiliki oleh pemerintahan menjadi salah satu
faktor penghambat penormalisasian sungai-sungai di Banjarmasin. Akan tetapi
meskipun seperti itu pemerintah tetap melakukan upaya terbaik mereka untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang menyerang sungai-sungai di sana.
Dan juga hubungan pemerintah dengan masyarakat menjadi salah satu faktor
penghambat terbesar yang membuat sungai-sungai terhambat dilakukan
penormalisasian, juga banyaknya pertimbangan perumusan skala prioritas berdasarkan
skala kebutuhan. Pertimbangan tersebut sangat penting, karena dalam pelaksanaannya
memerlukan anggaran yang besar serta membutuhkan banyak tenaga. Selain itu juga
mempertimbangkan aspek non teknis karena akan bersentuhan langsung dengan hukum
dan masyarakat terutama masyarakat yang ada di pinggiran sungai.
17
5. Membuat kamar mandi atau toilet desa agar masyarakat tidak melakukan kegiatan
mandi BAK maupun BAB di pinggiran sungai.
BAB 3
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
1) Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya penyebab
pencemaran air adalah aktivitas manusia yang menciptakan limbah (sampah)
pemukiman atau limbah rumah tangga. Selain itu pencemaran air juga disebabkan dari
limbah industri yang dibuang sembarangan di sungai, selokan, laut, dan lain-lain. Hal
itu mengakibatkan terjadinya bencana banjir, erosi, tanah longsor, dan lain-lain.
2) Selain dari limbah rumah tangga, pencemaran air sungai juga berasal dari limbah
industri atau limbah pabrik dan limbah pertanian. Pabrik-pabrik yang belum dapat
mengolah limbah pengeluarannya dengan maksimal banyak membuang limbahnya ke
sungai-sungai terdekatnya, selain itu penggunaan pupuk kimia dan pupuk pestisida yang
berlebihan dalam pertanian juga menjadi salah satu faktor utama pencemaran air sungai.
3) Upaya penanggulangan pencemaran air dimulai dari pengertian yang baik dan
perubahan dari masyarakat. Dimulai dengan tidak membuang sampah rumah tangga
sembarangan di sungai sampai pada pengertian untuk mengolah sampah agar tidak
mencemari air. Selain hal itu, penanggulangan pencemaran air dengan cara penanaman
pohon dapat mencegah longsor dan dapat menyerap banyak air bersih.
4) kerja sama penuh antara masyarakat dengan pemerintah merupakan faktor pendorong
terpenting dalam penormalisasian sungai-sungai yang tercemar, pengelolaan sungai
memerlukan sinergitas dari berbagai pihak, Pemerintah dan masyarakat perlu saling
18
bahu membahu dalam upaya pengelolaan sungai agar sungai dapat menjalankan fungsi
normalnya lagi.
B. SARAN
Melihat banyak dan bahayanya dampak negatif yang ditimbulkan dari pencemaran
air sungai maka masyarakat Indonesia diharapkan dapat menjaga dan melestarikan air
sungai dengan penuh kesadaran agar air sungai tersebut tidak tercemar dan dapat
berguna serta bermanfaat bagi seluruh makhluk hidup. Semua lapisan masyarakat
diharapkan terus menjaga dan merawat aliran sungai serta terus belajar dan
mengembangkan wawasannya mengenai cara menanggulangi pencemaran air sungai
khususnya di Indonesia agar pencemaran air sungai di Indonesia tersebut dapat
dikurangi atau bahkan diatasi dan kehidupan makhluk hidup di Indonesia menjadi lebih
sejahtera.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
9. JUMARTO YULIANUS. 2023. Sungai Dilupakan, Musibah Kerap Menyambangi
Kota Banjarmasin, https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/05/11/bencana-
mengancam-banjarmasin-saat-sungai-dilupakan, diakses pada 27/05/2023
10. Detik edu. 2023. Pencemaran Air: Pengertian, Penyebab dan Dampaknya bagi
Lingkungan, https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5693376/pencemaran-air-
pengertian-penyebab-dan-dampaknya-bagi-lingkungan, diakses pada 27/05/2023
21