Anda di halaman 1dari 14

PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Pengelolaan Sumber Daya Air
yang diampu oleh Bapak. FAIRUS ZABADI, ST., MT.

NAMA : FUADI
NIM : 2021510002

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MADURA TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata
kuliah "PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR". Sholawat serta salam kita sampaikan
kepada Nabi besar kita Muhammad SAW. yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-
Qur’an dan Sunah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Pengelolaan Sumber Daya Air di Program
Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik pada Universitas Madura. Selanjutnya penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Fairus Zabadi, ST., MT.
selaku dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan Sumber Daya Air dan kepada segenap
pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
maka itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Sampang, 16 April 2022

Penulis

Fuadi

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………...…………....…………………..…… ii

DAFTAR ISI ………………………………………………....………...…………………… iii

BAB I. PENDAHULUAN …………………………………..………………………………. 1

A. Latar Belakang…………………………………...…...………..………………… 1

B. Rumusan Masalah …………………………………...….……….………….....… 1

BAB II. PEMBAHASAN ………………………...……………...……………..………..….. 2

A. Pengelolaan Sumber Daya Air ...……………………...……………...………….. 2

B. Usaha Pelestarian dan Pengembangan Air ……………...….……….…………… 4

C. Pemanfaatan Sumber Daya Air .......………………………………...............…… 6

BAB III. PENUTUP ………………………………………………………...………….…... 10

A. Kesimpulan……………………………………………………..…………..…… 10

B. Saran ..................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………..……………...…......…. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk makhluk hidup.


Berbagai isu yang ada saat ini tentang pengelolaan sumber daya air. Masalah telah
banyak teridentifikasi dan meliputi area yang luas, meliputi sangat rendahnya
kualitas air, penggun dulan hutan, dan degradasi daerah tangkapan air di hulu,
penyedotan air tanah, dan degradasi bangun air. Hal ini menimbulkan dampak
ekonomi dan sosial yang negatif bagi makhluk hidup. Masalah air semakin hari
kian kompleks dan beragam. Ada daerah yang mengalami kekurangan air karena
kekeringan namun ada juga daerah yang mengalami kebanjiran karena kelebihan
air. Ada juga masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.
Contohnya warga harus membayar mahal untuk mendapatkan fasilitas air bersih
untuk memenuhi kebutuhannya. Namun terkadang air yang telah ditebus tersebut
kualitasnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Perlunya sesuatu prinsip untuk
pengelolaan sumber daya air dengan baik dan berkesinambungan yang
berorientasi pada pengembangan jenis pengelolaan agar dapat menjadi solusi
alternatif dari permasalahan atau isu yang ada.
Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial
bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah
tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh
manusia membutuhkan air tawar.
Sumber daya air merupakan sumber daya alam karunia Allah SWT. yang
mutlak diperlukan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya serta mempunyai arti dan
peran penting bagi berbagai sektor kehidupan.

B. Rumusan Masalah
a. Apa itu pengelolaan sumber daya air?
b. Bagaimana Usaha Pelestarian Dan Pengembangan Air?
c. Apa saja pemanfaatan sumber daya air?

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengelolaan Sumber Daya Air

Sumber Daya Air merupakan salah satu unsur utama untuk kelangsungan
hidup manusia, disamping itu air juga mempunyai arti penting dalam rangka
meningkatkan taraf hidup manusia di bumi, bukan hanya manusia tetapi air
merupakan elemen yang sangat signifikan bagi kehidupan mahluk hidup baik seperti
hewan dan tumbuhan. Bisa di pastika bahwa kehidupan mahluk di bumi ini
memerlukan air untuk kelangsungan hidupnya. Manusia pun juga seperti itu entah
sekarang atau pun kehidupan yang akan datang pasti akan membutuhkan air untuk
kehidupannya.
Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna atau potensial
bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah
tangga, dan aktivitas lingkungan. Manusia mungkin dapat hidup beberapa hari akan
tetapi manusia tidak akan bertahan selama beberapa hari jika tidak minum karena
sudah mutlak bahwa sebagian besar zat pembentuk tubuh manusia itu terdiri dari 73%
adalah air. Jadi bukan hal yang baru jika kehidupan yang ada di dunia ini dapat terus
berlangsung karena tersedianya Air yang cukup. Dalam usaha mempertahankan
kelangsungan hidupnya, manusia berupaya mengadakan air yang cukup bagi dirinya
sendiri. Selain itu air juga di gunakan untuk keperluan rumah tangga, keperluan
pertanian dan peternakan, keperluan keperluan perdagangan dan lain sebagainya.
Oleh karena itulah air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan makhluk
hidup di bumi ini. Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu melestarikan
dan menjaga agar air yang kita gunakan tetap terjaga kelestariannya dengan
melakukan pengelolaan air yang baik seperti penghematan, tidak membuang sampah
dan limbah yang dapat membuat pencemaran air sehingga dapat menggangu
ekosistem yang ada.Pola pengelolaan sumber daya air merupakan kerangka dasar
dalam merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan
konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya
rusak air pada setiap wilayah sungai dengan prinsip keterpaduan antara air permukaan
dan air tanah.

v
Pola pengelolaan sumber daya air disusun secara terkoordinasi di antara
instansi yang terkait, berdasarkan asas kelestarian, asas keseimbangan fungsi sosial,
lingkungan hidup, dan ekonomi, asas kemanfaatan umum, asas keterpaduan dan
keserasian, asas keadilan, asas kemandirian, serta asas transparansi dan akuntabilitas.
Pola pengelolaan sumber daya air tersebut kemudian dijabarkan ke dalam rencana
pengelolaan sumber daya air.
Penyusunan pola pengelolaan perlu melibatkan seluas-luasnya peran
masyarakat dan dunia usaha, baik koperasi, badan usaha milik negara, badan usaha
milik daerah maupun badan usaha swasta. Sejalan dengan prinsip demokratis,
masyarakat tidak hanya diberi peran dalam penyusunan pola pengelolaan sumber daya
air, tetapi berperan pula dalam proses perencanaan, pelaksanaan konstruksi, operasi
dan pemeliharaan, pemantauan, serta pengawasan atas pengelolaan sumber daya air.
Rencana pengelolaan sumber daya air merupakan rencana induk konservasi
sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air
yang disusun secara terkoordinasi berbasis wilayah sungai. Rencana tersebut menjadi
dasar dalam penyusunan program pengelolaan sumber daya air yang dijabarkan lebih
lanjut dalam rencana kegiatan setiap instansi yang terkait. Rencana pengelolaan
sumber daya air tersebut termasuk rencana penyediaan sumber daya air dan
pengusahaan sumber daya air. Penyediaan air untuk memenuhi kebutuhan pokok
sehari-hari dan irigasi pertanian rakyat dalam sistem irigasi yang sudah ada
merupakan prioritas utama penyediaan di atas semua kebutuhan lainnya. Karena
keberagaman ketersediaan sumber daya air dan jenis kebutuhan sumber daya air pada
suatu tempat, urutan prioritas penyediaan sumber daya air untuk keperluan lainnya
ditetapkan sesuai dengan kebutuhan setempat.
Pengusahaan sumber daya air diselenggarakan dengan tetap memperhatikan
fungsi sosial sumber daya air dan kelestarian lingkungan hidup. Pengusahaan sumber
daya air yang meliputi satu wilayah sungai hanya dapat dilakukan oleh badan usaha
milik negara atau badan usaha milik daerah  di bidang pengelolaan sumber daya air
atau kerja sama antara keduanya, dengan tujuan untuk tetap mengedepankan prinsip
pengelolaan yang selaras antara fungsi sosial, fungsi lingkungan hidup, dan fungsi
ekonomi sumber daya air.
Pengusahaan sumber daya air pada tempat tertentu dapat diberikan kepada
badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah bukan pengelola sumber

vi
daya air, badan usaha swasta dan/atau perseorangan berdasarkan rencana pengusahaan
yang telah disusun melalui konsultasi publik dan izin pengusahaan sumber daya air
dari pemerintah. Pengaturan mengenai pengusahaan sumber daya air dimaksudkan
untuk mengatur dan memberi alokasi air baku bagi kegiatan usaha
tertentu. Pengusahaan sumber daya air tersebut dapat berupa pengusahaan air baku
sebagai bahan baku produksi, sebagai salah satu media atau unsur utama dari kegiatan
suatu usaha, seperti perusahaan daerah air minum, perusahaan air mineral, perusahaan
minuman dalam kemasan lainnya, pembangkit listrik tenaga air, olahraga arung
jeram, dan sebagai bahan pembantu proses produksi, seperti air untuk sistem
pendingin mesin (water cooling system) atau air untuk pencucian hasil eksplorasi
bahan tambang. Kegiatan pengusahaan dimaksud tidak termasuk menguasai sumber
airnya, tetapi hanya terbatas pada hak untuk menggunakan air sesuai dengan alokasi
yang ditetapkan dan menggunakan sebagian sumber air untuk keperluan bangunan
sarana prasarana yang diperlukan misalnya pengusahaan bangunan sarana prasarana
pada situ. Pengusahaan sumber daya air  tersebut dilaksanakan sesuai dengan rambu-
rambu sebagaimana diatur dalam norma, standar, pedoman, manual (NSPM) yang
telah ditetapkan.

B. Usaha Pelestarian Dan Pengembangan Air

Dalam pelestarian dan perkembangannya terdapat beberapa masalah krusial


yang memerlukan upaya tindak lanjut segera dan penanganan terpadu yaitu :

1. Lemahnya koordinasi di antara instansi yang terkait dan kurangnya


akuntabilitas, transparansi serta partisipasi stakeholder dalam pengelolaan
sumber daya air.
2. Meningkatnya konflik karena semakin terbatasnya ketersediaan air sementara
kebutuhan air semakin meningkat.
3. Kurangnya dana untuk investasi dan tidak mencukupinya dana untuk cost
recorvery
4. Semakin beratnya pencemaran air.

vii
5. Meningkatnya kerusakan kawasan vegetasi hutan lindung yang merupakan
daerah tangkapan air menyebabkan menurunnya debit aliran air sungai dan
meningkatnya erosi dan sedimentasi.
6. Kurang efektifnya pemeliharaan jaringan irigasi dan belum terjaminnya biaya
untuk rehabilitasi berkala jaringan irigasi.
7. Kurang memadainya organisasi pengelolaan tingkat wilayah sungai.
8. Kurang arukasinya data hidrologi dan kualitas air.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu reformasi kebijakan


pengelolaan sumber daya air yang memberikan perhatian khusus pada konservasi
ketersediaan sumber daya air, pengendalian kualitas air dan perlindungan sumber
daya air.
Konservasi sumber daya air adalah upaya memelihara keberadaan serta
keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi sumber daya air agar senantiasa tersedia
dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk kebutuhan makhluk hidup, baik
pada waktu sekarang maupun yang akan datang. Konservasi sumber daya air ini tidak
hanya sebatas air yang ada di permukaan tanah saja, tetapi juga yang ada di bawah
permukaan tanah. Pengelolaan sumber daya air yang pemanfaatannya dilakukan
secara bijak perlu dilakukan untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan
tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.

Di dalam Pasal 20 Undang-Undang Nomor 07 Tahun 2004 dinyatakan bahwa:

1. Konservasi sumber daya air ditujukan untuk menjaga kelangsungan


keberadaan daya dukung, daya tampung, dan fungsi sumber daya air.
2. Konservasi sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan
melalui kegiatan perlindungan dan pelestarian sumber air, serta pengelolaan
kualitas air dan pengendalian pencemaran air dengan mengacu pada pola
pengelolaan sumber daya air yang ditetapkan pada setiap wilayah sungai.

Perlindungan dan pelestarian sumber air ditujukan untuk melindungi dan


melestarikan sumber air beserta lingkungan keberadaannya terhadap lerusakan atau
gangguan yang disebabkan oleh  daya alam, termasuk kekeringan dan yang
disebabkan oleh tindakan manusia. hal ini dapat dilakukan dengan cara :

viii
1. Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah tangkapan air.
2. Pengendalian pemanfaatan sumber daya air.
3. Pengisian air pada sumber air.
4. Pengaturan prasarana dan sarana sanitasi.
5. Perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan
dan pemanfaatan lahan pada sumber air.
6. Pengendalian pengolahan tanah di daerah hulu.
7. Pengaturan daerah sempadan sumber air.
8. Rehabilitasi hutan dan lahan; dan / atau.
9. Pelestarian hutan lindung, kawasan suaka alam, dan kawasan pelestarian alam.

C. Pemanfaatan Sumber Daya Air

Di negara Indonesia, sumber daya air adalah kekayaan alam yang dikuasai
oleh negara dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Sumber daya air sangat
dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup demi kelangsungan hidupnya. Akan tetapi
krisis air sedang melanda sejumlah benua di dunia. Bahkan benua Asia yang
mempunyai curah hujan yang cukup tinggi masih saja dilanda wabah kekeringan di
beberapa negara, termasuk Indonesia. Oleh sebab itu pemanfaatan sumber daya air
harus dilakukan dengan bijak. Berikut adalah penjelasan tentang pemanfaatan sumber
daya air dalam kehidupan manusia.
Pembahasan pertama adalah manfaat sumber daya air. Manfaat sumber daya
air sebenarnya sangatlah banyak. Berikut adalah beberapa contoh Pemanfaatan
Sumber Daya Air bagi kehidupan manusia beserta penjelasannya.

1. Sebagai sumber pengairan dalam pertanian


Sumber daya air yang cukup sangat dibutuhkan untuk mengairi lahan
pertanian. Pengairan dalam pertanian sering kali dilakukan petani saat musim
kemarau dimana hujan tidak turun. Pengairan juga dilakukan ketika tanaman
siap untuk dipanen. Jika tidak ada pengairan, maka tanaman pertanian tidak
dapat tumbuh dengan baik. Karena hal tersebut, petani harus memiliki
ketersedian sumber daya air yang cukup untuk kebutuhan irigasi.

ix
2. Sebagai pemenuhan kebutuhan rumah tangga
Air sangat sering digunakan dalam kegiatan rumah tangga, misalnya
air untuk minum, mandi, mencuci dan memasak. Sumber daya air pemenuh
kebutuhan rumah tangga biasanya berasal dari air tanah. Setiap rumah
biasanya mempunyai sumur air tanah dengan kedalaman 5 meter sampai 15
meter untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Tidak hanya memanfaatkan
sumber air tanah, setiap keluarga hendaknya juga berusaha menjaga
kelestarian sumber daya air tanah. Salah satunya adalah dengan membuat
sumur resapan air hujan sebagai bentuk konservasi air tanah.

3. Sebagai sumber tenaga listrik


Sumber daya air menjadi salah satu sumber pembangkit tenaga listrik
yang disebut dengan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Air yang
mengalir deras dari sumbernya dapat dimanfaatkan untuk menggerakan turbin
pembangkit listrik. Turbin yang berputar akan mengubah energi potensial dari
air menjadi energi mekanis. Energi mekanis lalu diubah oleh generator listrik
menjadi energi listrik. Hal tersebut membuat pemerintah membangun banyak
waduk dan bendungan untuk menampung dan mengalirkan air sehingga
mencukupi kebutuhan air untuk membangkitkan tenaga listrik.
Berkembangnya industri turut mempengaruhi meningkatnya kebutuhan
akan listrik. Mesin-mesin produksi dalam kegiatan industri dan peralatan
rumah tangga banyak yang menggunakan energi listrik. Pemerintah belum
sepenuhnya bisa memenuhi kebutuhan listrik di semua wilayah Indonesia.
Banyak daerah- daerah pedalaman yang belum mendapatkan akses listrik.
Bagi daerah yang mempunyai aliran sungai yang kuat dan belum
mendapat akses listrik, dapat membuat sumber energi listrik sendiri dengan
menggunakan prinsip pemanfaatan mikrohidro. Prinsip tersebut dapat
diterapkan dengan cara membendung air sungai kemudian dialirkan ke parit
atau bak penampungan air. Air yang telah disaring di penampungan kemudian
dialirkan melalui pipa penstcok menuju ke sebuah tempat yang disebut power
house. Di dalam power house terdapat turbin, generator dan tranformator yang

x
berfungsi mengubah energi potensial air menjadi energi listrik serta
memperbesar tegangan listrik.

4. Sebagai bahan baku


Beberapa industri memanfaatkan air sebagai bahan baku dalam proses
produksi. Contohnya adalah industri pembuatan es batu dan industri air
mineral dalam kemasan. Industri tetap harus mengutamakan kepentingan
umum dalam pemanfaatan sumber daya air. Selain itu, industri harus berperan
aktif dalam menjaga kelestarian sumber daya air. Hal itu dikarenakan volume
air yang dimanfaatkan industri jauh lebih besar dari kuantitas air yang
digunakan oleh masyarakat biasa.

5. Sebagai media kebersihan


Air banyak dimanfaatkan sebagai media kebersihan. Misalnya, dalam
kegiatan sehari- hari manusia menggunakan air untuk membersihkan badan,
membersihkan alat masak dan juga membersihkan rumah. Membersihkan
badan termasuk usaha untuk menjaga kesehatan diri. Sumber daya air secara
tidak langsung juga mempengaruhi kesehatan manusia terutama dalam hal
salinitas. Jika ketersediaan air untuk membersihkan badan tercukupi, maka
kesehatan badan bisa tetap terjaga.

6. Sebagai indikator kelestarian lingkungan


Sumber daya air dibutuhkan oleh makhlup hidup lain. Tanaman
membutuhkan air untuk tumbuh dan berkembang. Hewan juga membutuhkan
air untuk kelangsungan hidupnya. Jika sumber daya air tidak tersedia, banyak
tanaman yang akan mati karena kekeringan dan hewan juga kekurangan air
untuk minum. Hal tersebut dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
Jika banyak tumbuhan yang mati maka polusi udara tidak dapat diuraikan
dengan baik sehingga upaya pelestarian lingkungan menjadi terhambat. Oleh
karena itu, melakukan konservasi sumber daya air juga menjadi bagian
dari upaya menjaga keseimbangan lingkungan.

xi
7. Memperlancar perekonomian rakyat
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa air berpengaruh
terhadap beberapa industri dan juga mata pencaharian masyarakat. Petani
membutuhkan air untuk bercocok tanam. Industri membutuhkan air sebagai
bahan baku. Daerah tertentu juga memanfaatkan air sungai untuk sarana
transportasi. Apabila aliran air untuk kebutuhan masyarakat lancar, maka
perekonomian masyarakat juga akan berjalan lancar.

xii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sumber daya air merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia,


hewan dan tumbuhan. Ketersediaan air sangat diperlukan namun harus berada dalam
jumlah yang cukup memadai.

Sejalan dengan perkembangan permintaan air yang meningkan sedangkan


kemampuan penyediaan air semakin menurun akibat menurunnya daya dukung
lingkungan sumber daya air dan adanya pengeksploitasian sumber daya air yang
berlebihan. Keberhasilan dari pengelolaan sumber daya air sangat tergantung pada
pemerintah, masyarakat serta konsisten dalam implementasinya.

B. Saran

Dalam pengelolaan sumber daya air, pemerintah daerah tidak boleh


memandang air hanya sebagai komoditas ekonomi tetapi perlu mempertimbangkan
fungsi sosialnya. Pemakai air perlu memberikan kontribusi biaya pengelolaan air,
dengan prinsip pembayaran pengguna dan pembayaran polusi serta adanya subsidi
silang.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

https://karyatulisilmiah.com/makalah-sumber-daya-air/

https://portal.bangkabaratkab.go.id/content/konservasi-sumber-daya-air-dengan-
menggunakan-tanaman-bambu

https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2004/7TAHUN2004UUPenj.htm

xiv

Anda mungkin juga menyukai