Ir. Soekarno
Disusun oleh :
FUADI
2021510002
Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Madura
2021
1
KATA PENGANTAR
TTD
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan..............................................................................................................9
3.1. Saran........................................................................................................................9
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Masa era orde lama (Orla) disebut dengan masa demokrasi terpimpin.
Pada perspektif ketatanegaraan masa ini di awali dengan dekrit presiden 5 Juli 1959
yang mengakhiri kemelut dan ketidakpastian ketatanegaraan. Dengan kembali
berlakunya UndangUndang Dasar 1945 menandai kembalinya era pemerintahan
presidensial dengan kewenangan besar ada di tangan presiden. Secara normative,
pengelolaan pemerintahan daerah di atur berdasarkan produk yang dibuat pada masa
tersebut, yaitu Penetapan Presiden (Penpres) Nomor 6 tahun 1959 dan nomor 5 tahun
1960. Bahwa Penpres adalah produk hokum yang secara kelembagaan tidak ada
dalam UUD 1945.
Pancasila yang merupakan dasar dan ideologi negara dan bangsa wajib
diimplementasikan dalam seluruh aspek kehidupan bernegara. Dalam mewujudkan
pancasila melalui kebijakan ternyata tidak mulus, karena sangat dipengaruhi oleh
pimpinan yang menguasai negara, sehingga pengisian kemerdekaan dengan nilai-nilai
pancasila menampilkan bentuk dan diri tertentu.
2. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Sejarah Perkembangan Pancasila Orde Lama?
2. Jelaskan masa setelah kemerdekaan RI ?
3. Jekaskan masa setalah pengakuan kedaulatan ?
4. Jelaskan masa akhir orde lama ?
4
BAB 2
PEMBAHASAN
Kedudukan pancasila sebagai idiologi Negara dan falsafah bangsa yang pernah
dikeramatkan dengan sebutan azimat revolusi bangsa, pudar untuk pertama kalinya
pada akhir dua dasa warsa setelah proklamasi kemerdekaan. Meredupnya sinar api
pancasila sebagai tuntunan hidup berbangsa dan bernegara bagi jutaan orang diawali
oleh kahendak seorang kepala pemerintahan yang terlalu gandrung pada persatuan
dan kesatuan. Kegandrungan tersebut diwujudkan dalam bentuk membangun
kekuasaan yang terpusat, agar dapat menjadi pemimpin bangsa yang dapat
menyelesaikan sebuah revolusi perjuangan melawan penjajah( nekolim,
neokolonialisme ) serta ikut menata dunia agar bebas dari penghisapan bangsa atas
bangsa dan penghisapan manusia dengan manusia. Namun sayangnya kehendak luhur
tersebut dilakukan dengan menabrak dan mengingkari seluruh nilai-nilai dasar
pancasila.
Seperti diketahui, Indonesia telah mengalami tiga masa atau era pemerintahan setelah
kemerdekaan, yakni Orde Lama (1945-1966), Orde Baru (1966-1998), serta era
Reformasi dan setelahnya (1998-sekarang).
Periodesasi Orde Lama tersebut dapat diperjelas sebagai masa setelah kemerdekaan
RI (1945-1950), masa setelah pengakuan kedaulatan (1950-1959), serta masa akhir
kepemimpinan Soekarno (1959-1966).
5
2. Masa Setelah Kemerdekaan RI (1945-1950)
Pada masa awal pemerintahan Soekarno pula Pancasila dibentuk. Tak hanya dasar
negara, bentuk pemerintahan juga birokrasi di dalamnya juga dirumuskan.
Pembentukan negara Indonesia ini diwarnai silang pendapat dan perdebatan panjang.
Pada 1948, misalnya, terjadi aksi di Madiun dimotori oleh Musso. Peristiwa ini kerap
disebut sebagai Pemberontakan PKI Madiun yang terjadi pada 18 September 1948.
Peristiwa PKI Madiun melibatkan beberapa partai politik atau organisasi berhaluan
kiri kontra pemerintahan Republik Indonesia pimpinan Soekarno-Mohammad Hatta.
Aksi lainnya dilakukan oleh Maridjan Kartosuwiryo pada 1949 atas nama Darul
Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Di Jawa Barat, Kartosuwiryo
memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII).
Menjadi negara yang berdaulat justru membuat pemerintahan Soekarno tidak stabil
lantaran banyak munculnya masalah internal, baik dari kabinet maupun ancaman dis-
integrasi bangsa.
6
Sebut saja pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), Andi Azis,
Republik Maluku Selatan (RMS), Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta), Pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), pemberontakan DI/TII di sejumlah daerah,
dan lainnya.
Pada masa ini pula militer mulai menjadi faksi yang kuat dalam perpolitikan
Indonesia dan berperan besar dalam proses transisi pemerintahan dari Orde Lama ke
Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto.
Hal ini dikarenakan terpusat hanya kepada presiden yang membuat kedudukan
presiden sangat kuat dan berkuasa, terlebih setelah mundurnya Hatta dari posisi wakil
presiden sejak 1956.
7
Kedudukan Pancasila pada masa Orde Lama kembali terancam dengan terjadinya
peristiwa G30S 1965 yang melibatkan orang-orang PKI dan sebagian militer sebagai
pelakunya.
Tragedi G30S 1965 sekaligus menjadi awal dari akhir rezim Orde Lama pimpinan
Soekarno yang kemudian digantikan era Orde Baru sejak 1966.
Namun demikian, penerapan Pancasila semasa rezim Orde Baru di bawah komando
Soeharto sebagai Presiden RI pun tidak berjalan baik-baik saja. Kerap terjadi
penyalahgunaan yang dilakukan penguasa demi kepentingan-kepentingan politik.
8
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada
kami.
Apabila terdapat kesalahan mohon dapat dimaafkan dan memakluminya,
karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://thetarrific.blogspot.com/2017/10/makalah-pancasila-pada-era-orde-lama.html
https://tirto.id/sejarah-dan-penerapan-pancasila-masa-orde-lama-soekarno-1959-1966-
ghT9
10