Anda di halaman 1dari 10

PANCASILA PADA MASA ORDE LAMA

Ir. Soekarno

Disusun oleh :
FUADI
2021510002

Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Sipil
Universitas Madura
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT, yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah berjudul ”Pancasila pada Era Orde Lama, dengan tepat
waktu.
Tugas ini ditunjukkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila. Dan juga kami
mengucapkan terimakasih kepada Bapak, selaku dosen pembimbing mata kuliah
Pancasila.
Kami menyadari makalah ini banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam hal
pengetikan maupun keseluruhan isinya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan
pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik
dansaran untuk menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami dan umumnya
bagi pembaca.
                                                                                           

Pamekasan, 07 November 2021

TTD

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang........................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Sejarah dan Perkembangan Pancasila Masa Orde Lama........................................5

2.2. Masa Setelah Kemerdekaan RI (1945-1950)..........................................................6


2.3. Masa Setelah Pengakuan Kedaulatan (1950-1959)................................................6

2.4. Masa Akhir Orde Lama (1959-1966)......................................................................7

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan..............................................................................................................9

3.1. Saran........................................................................................................................9

3.2. Daftar Pusaka........................................................................................................10

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Masa era orde lama (Orla) disebut dengan masa demokrasi terpimpin.
Pada perspektif ketatanegaraan masa ini di awali dengan dekrit presiden 5 Juli 1959
yang mengakhiri kemelut dan ketidakpastian ketatanegaraan. Dengan kembali
berlakunya UndangUndang Dasar 1945 menandai kembalinya era pemerintahan
presidensial dengan kewenangan besar ada di tangan presiden. Secara normative,
pengelolaan pemerintahan daerah di atur berdasarkan produk yang dibuat pada masa
tersebut, yaitu Penetapan Presiden (Penpres) Nomor 6 tahun 1959 dan nomor 5 tahun
1960. Bahwa Penpres adalah produk hokum yang secara kelembagaan tidak ada
dalam UUD 1945.
Pancasila yang merupakan dasar dan ideologi negara dan bangsa wajib
diimplementasikan dalam seluruh aspek kehidupan bernegara. Dalam mewujudkan
pancasila melalui kebijakan ternyata tidak mulus, karena sangat dipengaruhi oleh
pimpinan yang menguasai negara, sehingga pengisian kemerdekaan dengan nilai-nilai
pancasila menampilkan bentuk dan diri tertentu.

2. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Sejarah Perkembangan Pancasila Orde Lama?
2. Jelaskan masa setelah kemerdekaan RI ?
3. Jekaskan masa setalah pengakuan kedaulatan ?
4. Jelaskan masa akhir orde lama ?

4
BAB 2

PEMBAHASAN

1. Sejarah Perkembangan Pancasila Orde Lama

Kedudukan pancasila sebagai idiologi Negara dan falsafah bangsa yang pernah
dikeramatkan dengan sebutan azimat revolusi bangsa, pudar untuk pertama kalinya
pada akhir dua dasa warsa setelah proklamasi kemerdekaan. Meredupnya sinar api
pancasila sebagai tuntunan hidup berbangsa dan bernegara bagi jutaan orang diawali
oleh kahendak seorang kepala pemerintahan yang terlalu gandrung pada persatuan
dan kesatuan. Kegandrungan tersebut diwujudkan dalam bentuk membangun
kekuasaan yang terpusat, agar dapat menjadi pemimpin bangsa yang dapat
menyelesaikan sebuah revolusi perjuangan melawan penjajah( nekolim,
neokolonialisme ) serta ikut menata dunia agar bebas dari penghisapan bangsa atas
bangsa dan penghisapan manusia dengan manusia. Namun sayangnya kehendak luhur
tersebut dilakukan dengan menabrak dan mengingkari seluruh nilai-nilai dasar
pancasila.

Setelah menetapakan berlakunya kembali UUD 1945, Presiden Soekarno


meletakkan dasar kepemimpinannya. Yang dinamakan demokrasi terpimpin.

Adapun yang dimaksud dengan demokrasi terpimpin oleh Soekarno adalah


demokrasi khas Indonesia yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. Demokrasi terpimpin dalam prakteknya tidak sesuai
dengan makna yang terkandung didalamnya dan bahkan terkenal menyimpang.
Dimana demokrasi dipimpin oleh kepentingan-kepentingan tertetu.

- Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengalami berbagai proses implementasi


yang berbeda-beda dari masa ke masa. Salah satu periode penerapan Pancasila dalam
sejarah Indonesia adalah pada masa Orde Lama yang dipimpin Presiden Soekarno,
khususnya dari tahun 1959 hingga 1966.

Seperti diketahui, Indonesia telah mengalami tiga masa atau era pemerintahan setelah
kemerdekaan, yakni Orde Lama (1945-1966), Orde Baru (1966-1998), serta era
Reformasi dan setelahnya (1998-sekarang).

Periodesasi Orde Lama tersebut dapat diperjelas sebagai masa setelah kemerdekaan
RI (1945-1950), masa setelah pengakuan kedaulatan (1950-1959), serta masa akhir
kepemimpinan Soekarno (1959-1966).

5
2. Masa Setelah Kemerdekaan RI (1945-1950)

Sejak Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan pada 17


Agustus 1945, yang terjadi setelahnya adalah hiruk-pikuk politik dan keamanan
seiring masuknya kembali Belanda ke wilayah Indonesia.

Pada masa awal pemerintahan Soekarno pula Pancasila dibentuk. Tak hanya dasar
negara, bentuk pemerintahan juga birokrasi di dalamnya juga dirumuskan.
Pembentukan negara Indonesia ini diwarnai silang pendapat dan perdebatan panjang.

Selain harus menghadapi Belanda di berbagai front pertempuran maupun meja


perundingan, masa pemerintahan usai kemerdekaan RI kala itu juga terjadi gejolak
internal. Ada rasa ketidakpercayaan dari sejumlah golongan tertentu terhadap
pemerintahan Soekarno-Hatta.

Pada 1948, misalnya, terjadi aksi di Madiun dimotori oleh Musso. Peristiwa ini kerap
disebut sebagai Pemberontakan PKI Madiun yang terjadi pada 18 September 1948.

Peristiwa PKI Madiun melibatkan beberapa partai politik atau organisasi berhaluan
kiri kontra pemerintahan Republik Indonesia pimpinan Soekarno-Mohammad Hatta.

Aksi lainnya dilakukan oleh Maridjan Kartosuwiryo pada 1949 atas nama Darul
Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Di Jawa Barat, Kartosuwiryo
memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII).

3. Masa Setelah Pengakuan Kedaulatan (1950-1959)


Setelah melalui rangkaian perundingan dan polemik bersenjata yang dituntaskan
dengan Konferensi Meja Bundar (KMB), Belanda akhirnya mengakui kedaulatan
Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdiri sendiri pada 27 Desember 1949.

Menjadi negara yang berdaulat justru membuat pemerintahan Soekarno tidak stabil
lantaran banyak munculnya masalah internal, baik dari kabinet maupun ancaman dis-
integrasi bangsa.

Purwoko melalui penelitannya berjudul "Sistem Politik dan Pemerintahan Indonesia


Setelah Reformasi, menuliskan, dalam kurun waktu 9 tahun, yakni 1950-1959,
pemerintahan Indonesia (kala itu bernama Republik Indonesia Serikat atau RIS)
mengalami 7 kali perombakan kabinet.

Di berbagai wilayah, pada periode ini muncul gerakan-gerakan yang mengancam


keutuhan negara.

6
Sebut saja pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA), Andi Azis,
Republik Maluku Selatan (RMS), Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta), Pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), pemberontakan DI/TII di sejumlah daerah,
dan lainnya.

Pada masa ini pula militer mulai menjadi faksi yang kuat dalam perpolitikan
Indonesia dan berperan besar dalam proses transisi pemerintahan dari Orde Lama ke
Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto.

4. Masa Akhir Orde Lama (1959-1966)

Periode 1959-1966 diwarnai dengan sistem Demokrasi Terpimpin oleh Soekarno.


Masa Demokrasi Terpimpin juga menjadi akhir Orde Lama usai terjadinya peristiwa
Gerakan 30 September (G30S) 1965.

Soekarno mengubah sistem politik Indonesia menjadi Demokrasi Terpimpin melalui


Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Akibatnya, sistem perpolitikan dan pemerintahan negara
bertumpu kepada Soekarno selaku presiden.

Lewat Dekrit Presiden 1959 pula, Soekarno membubarkan Konstituante. Konstituante


adalah dewan perwakilan yang bertugas untuk membentuk konstitusi baru negara
yakni UUD 1945 yang sebagian masih mengadopsi undang-undang kolonial.

Dekrit Presiden 1958 mengembalikan konstitusi ke UUD 1945 dan membentuk


Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) serta Dewan Pertimbangan
Agung (DPAS).

Demokrasi Terpimpin sejatinya merupakan konsep untuk membentuk ulang sistem


pemerintahan yang kacau.

Dengan menjadikan presiden sebagai titik sentral pemerintahan, Soekarno berharap


dapat mencipta ulang stabilitas politik Indonesia waktu itu. Namun, yang terjadi justru
sebaliknya.

Dikutip dari tulisan bertajuk "Rantjangan Pendjelasan Pelengkap Undang-Undang


Dasar 1945" yang terhimpun dalam Buletin MPRS (1967), pelaksanaan Demokrasi
Terpimpin telah menyeleweng dari ketentuan UUD 1945.

Pada pelaksanaan Demokrasi Terpimpin, justru terjadi pelanggaran terhadap UUD


1945 dan pemerintah cenderung menjadi sentralistik.

Hal ini dikarenakan terpusat hanya kepada presiden yang membuat kedudukan
presiden sangat kuat dan berkuasa, terlebih setelah mundurnya Hatta dari posisi wakil
presiden sejak 1956.

7
Kedudukan Pancasila pada masa Orde Lama kembali terancam dengan terjadinya
peristiwa G30S 1965 yang melibatkan orang-orang PKI dan sebagian militer sebagai
pelakunya.

Tragedi G30S 1965 sekaligus menjadi awal dari akhir rezim Orde Lama pimpinan
Soekarno yang kemudian digantikan era Orde Baru sejak 1966.

Namun demikian, penerapan Pancasila semasa rezim Orde Baru di bawah komando
Soeharto sebagai Presiden RI pun tidak berjalan baik-baik saja. Kerap terjadi
penyalahgunaan yang dilakukan penguasa demi kepentingan-kepentingan politik.

8
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN

          1. Pancasila diimplementasikan dalam bentuk yang berbeda-beda pada masa orde


lama.
         Periode 1945-1950
2. Pancasila diterapkan dalam sistem demokrasi parlementer dengan sistem
pemerintahan presidensial.
       Periode 1950-1959
3. Pancasila diterapkan dalam sistem demokrasi liberal dengan sistem
pemerintahan parlementer .
         Periode 1959-1966
4. Pancasila diterapkan dalam sistem demokrasi terpimpin dengan sistem
pemerintahan presidensial.

SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada
kami.
Apabila terdapat kesalahan mohon dapat dimaafkan dan memakluminya,
karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://thetarrific.blogspot.com/2017/10/makalah-pancasila-pada-era-orde-lama.html

https://tirto.id/sejarah-dan-penerapan-pancasila-masa-orde-lama-soekarno-1959-1966-
ghT9

10

Anda mungkin juga menyukai