Oleh :
Zaidhan Abi Fathan (F1D223009)
Miftahul Khairi (F1D223011)
Dwika Tasya Ananda (F1D223023)
Ade Rizky Aprianto (F1D223051)
M. Rizky Deprian Saputra (F1D223025)
Anggi Eka Saputri (F1D223027)
DOSEN PENGAMPU
?
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Perkembangan Pancasila dalam Kajian Sejarah (Era Kemerdekaan, Era Orde
Lama, Orde Baru, dan Era Reformasi). Makalah ini di ajukan guna memenuhi
tugas mata kuliah Pancasila. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan
waktunya.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi informasi bagi teman-teman dan
memberi manfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
Pancasila adalah dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 agustus 1945 dan tercantum dalam
pembukaan UUD 1945. Indonesia adalah negara Pancasila, Kirdi Dipoyudo
(1979:30) menjelaskan “Negara Pancasila adalah suatu negara yang didirikan dan
dipertahankan dan dikembangkan dengan tujuan untuk melindungi dan
mengembangkan martabat dan hak-hak azasi semua warga bangsa Indonesia
(kemanusiaan yang adil dan beradab), agar masing-masing dapat hidup layak
sebagai manusia, mengembangkan dirinya dan mewujudkan kesejahteraan lahir
batin selengkap mungkin, memajukan kesejahteraan umum, yang kesejahteraan
lahir batin seluruh rakyat dan mencerdaskan kehidupan bangsa (keadilan sosial).”
Sejak era kemerdekaan sampai era reformasi hingga sekarang perubahan terjadi
dengan begitu cepat dan menghasilkan dampak negatif maupun positif dan sangat
berpengaruh dalam sistem pemerintahan negara kita. Dinamika perubahan
tersebut membawa pergeseran nilai-nilai pranata kehidupan sosial dan politik
ditengah masyarakat baik secara individu maupun kelembagaan.
1
1.3 Tujuan
Memahami Pancasila secara lengkap dan utuh sebagai jati diri bangsa
Indonesia dan memahami bagaimana sejarah perkembangan Pancasila di
era kemerdekaan hingga era reformasi.
2
BAB II PEMBAHASAN
Pada akhirnya, sistem ini seakan mengkhianati nilai-nilai yang ada dalam
Pancasila itu sendiri, salah satunya adalah sila permusyawaratan. Kemudian, pada
1965 terjadi sebuah peristiwa bersejarah dimana partai komunis berusaha
melakukan pemberontakan. Pada 11 Maret 1965, Presiden Soekarno memberikan
wewenang kepada Jenderal Soeharto atas Indonesia. Ini merupakan era awal orde
baru dimana Pancasila mengalami mistifikasi. Pancasila pada masa itu menjadi
kaku dan mutlak pemaknaannya. Pancasila pada masa pemerintahan presiden
Soeharto kemudian menjadi core-values, yang pada akhirnya kembali menodai
nilai-nilai dasar yang sesungguhnya terkandung dalam Pancasila itu sendiri. Pada
1998, pemerintahan presiden Soeharto berakhir dan Pancasila kemudian masuk ke
dalam era baru yaitu era demokrasi, hingga hari ini.
3
Setelah menetapakan berlakunya kembali UUD 1945, Presiden Soekarno
meletakkan dasar kepemimpinannya, yang dinamakan demokrasi terimpin.
Adapun yang dimaksud dengan demokrasi terpimpin oleh Soekarno adalah
demokrasi khas Indonesia yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. Demokrasi terpimpin dalam prakteknya tidak
sesuai dengan makna yang terkandung didalamnya dan bahkan terkenal
menyimpang, dimana demokrasi dipimpin oleh kepentingan-kepentingan tertentu.
Penelitian Muh. Arif Candra Jaya berjudul Implementasi Pancasila pada Masa
Orde Baru (2012) menyebutkan, Pancasila yang merupakan cerminan nilai budaya
bangsa Indonesia saat itu dikembangkan dengan mengutamakan asas
kekeluargaan dan gotong royong (Demokrasi Pancasila). Upaya penerapan
Pancasila di rezim ini salah satunya adalah penyederhanaan partai politik. Partai
politik dibatasi dan hanya berjumlah tiga, meliputi Partai Demokrasi Indonesia
(PDI), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Golkar. Bukan hanya itu, rezim
Orde Baru mewajibkan Pancasila sebagai asas tunggal. Oleh sebab itu, baik
organisasi masyarakat hingga partai politik harus menjadikan Pancasila sebagai
pedoman utama dalam menjalankan kegiatannya.
4
masyarakat Indonesia yang benar-benar mendapat kebebasan. Di satu sisi, adanya
kebebasan merupakan hal yang positif, semisal dengan munculnya kreativitas
dari anak-anak bangsa. Namun, ada juga beberapa sisi negatifnya. Sebagai
contoh adalah terjadinya pergaulan bebas, cara interaksi yang tak beretika,
penyalagunaan narkoba dan minuman keras, anarkisme-vandalisme, konflik
horizontal, serta hal-hal lain yang dapat mengancam keutuhan bangsa.
5
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama
Bangsa Indonesia sejak dulu. Sejarah merupakan deretan peristiwa yang
saling berhubungan. Peristiwa-peristiwa pada masa lampau berhubungan dengan
kejadian pada masa sekarang dan semuanya bermuara pada masa yang akan
datang. Dari sejarah, kita bisa berkaca dan belajar tentang proses berdirinya
bangsa ini dan dari hasil yang kita pelajari tersebut dapat dijadikan acuan untuk
menjadikan Bangsa Indonesia yang lebih baik dari sebelumnya. Menjadi rakyat
Indonesia yang menjunjung tinggi nilai Pancasila sebagai dasar negara.
6
DAFTAR PUSTAKA
Media.
Mahfud. 2014 Politik Hukum di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers.
Thoha, Miftah, (2007), Birokrasi Dan Politik Di Indonesia, Jakarta: RajaGrafindo
Persada
Purwono, Dwi. 2015. Peranan Mohammad Natsir Pada Masa Demokrasi
Parlementer Tahun 1950-1958. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta