Makalah
Oleh:
ANIL SAPUTRA/742342020016
MASNIWATI/742342020020
BONE
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapan kehadirat ALLAH SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah berjudul “Pancasila Dan Uud 1945 Dalam Kurun Orde Lama (ORLA)” dengan tepat
waktu.
Tugas ini ditunjukkan untuk memenuhi tugas kuliah pancasila. Dan juga kami
mengucapkan terima kkasih kepada bapak, selaku dosen pembimbing mata kuliah pancasila.
Kami menyadari makalah ini banyak kekurangan dan kelemahan, baik dalam hal pengetikkan
maupun keseluruhan isinya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan
kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan krtik dan saran untuk menyempurnakan
makalah.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami dan umumnya
bagi pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
SAMPUL …………………………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...…2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………...3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………..……………………4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………….5
C. Tujuan Penulis………………………………………………………………………………..5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan………………………………………………………………….………………11
B. Saran…………………………………………………………..…………………….……….11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….……….13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai yang mendasari
segala aspek kehidupan bermasyarakat rakyat Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila menjadi cita-cita, harapan, dan dambaan bangsa Indonesia dengan visi atau arah dari
Pancasila mulai dibicarakan pada siding BPUPKI sebagai dasar Negara mulai tanggal 1 juni
1945 oleh Ir.Soekarno, dan pancasila mulai resmi dan sah menurut hukum menjadi dasar Negara
republic Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945. Kemudian, setelah Dektrit presiden 5 juli 1959
No.I/MPR/1998 No. 1/mpr/1993, Pancasila tetap menjadi dasar falsafat bagi Negara Indonesia
hingga sekarang.
Disahkannya pancasial sebagai dasar Negara mengakibatkan seluruh kehidupan bernegara dan
bermasyarat haruslah didasari oleh pancasila. Landasan hukum pancasila sebagai dasar Negara
member akibat hukum dan filosofis; yaitu kehidupan Negara dari bangsa ini haruslah
Pancasila yang merupakan dasar dan ideology Negara dan bangsa wajib diimplementasikan
pemerintahan. Namun, hal ini sangat dipengaruhi oleh pimpinan yang menguasai Negara. Seiring
4
berjalannya waktu dan pergantian rezim dari Orde Lama Ke Orde Baru hingga Reformasi,
pancasila memulai babak baru dimana nilai-nilai pancasila justru menampilkan bentuk dan
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penulis
5
BAB II
PEMBAHASAN
Kedudukan pancasila sebagai ideologi Negara dan falsafah bangsa yang pernah dikeramatkan
dengan sebutan azimat revolusi bangsa, pudar untuk pertama kalinya pada akhir dua desa warsa
setelah proklamasi kemerdekaan. Meredupnya sinar api pancasila sebagai tuntutan hidup
berbangsa dan bernegara bagi jutaan orang diawali oleh kehendak seorang kepala pemerintahan
yang terlalu gandrung pada persatuan dan kesatuan. Kegandrungan tersebut diwujudkan dalam
bentuk membangun kekuasaan yang terpusat, agar dapat menjadi pemimmpin bangsa yang dapat
ikut menata dunia agar bebas dari penghisapan bangsa atas bangsa dan penghisapan manusia
dengan manusia. Namun sayangnya kehendak luhur tersebut dilakulan dengan menabrak dan
Pada masa orde lama, kondisi politik dan keamanan dalam negeri diliputi oleh kekacauan dan
kondisi sosial-budaya berada dalam suasana peralihan dari masyarakat terjajah menjadi
masyarakat merdeka. Masa orde lama adalah masa pencarian bentuk penerapan pancasila
terutama dalam sistem kenegaraan. Pancasila diterapakan dalam bentuk yang berbeda-beda pada
masa orde lama. Terdapat 3 periode penerapan pancasila yang berbeda, yaitu periode 1945-1950,
1. Periode 1945-1950
Pada periode ini, penerapan pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
6
dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Upaya-upaya tersebut terlihat dari munculnya
lainnya. Ada dua pemberontakan yang terjadi pada periode ini yaitu:
Islam Indonesia (NII) oleh Kartosuwiryo pada tanggal 17 Agustus 1949. Tujuan
negara dengan syari’at islam. Upaya penumpasan ini memakan waktu yang cukup
4 juni 1962.
Pada periode ini dasar negara tetap pancasila, akan tetapi dalam penerapannya lebih
diarahkan seperti ideologi liberal. Hal tersebut dapat dilihat dalam penerapan sila
keempat yang tidak lagi berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak
(voting).
Pada periode ini persatuan dan kesatuan mendapat tantangan yang berat dengan
Republik Indonesia (PRRI), dan Perjuangan Rakyat Semesra (permesta) yang ingin
7
melepaskan diri dari NKRI. Dalam bidang politik, demokrasi berjalan lebih baik dengan
Konstituante hasil pemilu tidak dapat menyusun Undang-Undang Dasar seperti yang
diharapkan. Hal ini menimbulkan krisis politik, ekonomi, dan keamanan, yang
Konstituante , Undang-Undang Dasar Sementara Tahun 1950 tidak berlaku, dan kembali
kepada Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Kesimpulan yang ditarik dari penerapan
pancasila selama periode ini adalah pancasila diarahkan sebagai ideologi liberal yang
3. Periode 1956-1965
Periode ini dikenal dengan sebagai periode demokrasi terpimpin. Demokrasi bukan
berada pada kekuasaan rakyat sehingga yang memimpin adalah nilai-nilai pancasila tetapi
diangkat menjadi presiden seumur hidup, dan menggabungkan Nasionalis, Agama, dan
Komunis, yang ternyata tidak cocok bagi NKRI. Terbukti adanya kemerosotan moral
sebagaian masyarakat yang tidak lagi hidup bersendikan nilai-nilai pancasila, dan
berusaha untuk menggantikan pancasila dengan ideologi lain, pada periode ini terjadi
pemberontakan PKI pada tanggal 30 september 1965 yang dipimpin oleh D.N Aidit.
Tujuan pemberontakan ini adalah kembali mendirikan Negara Soviet di Indonesia serta
mengganti pancasila dengan paham komunis. Pemberontakan ini bisa digagalkan, dan
semua pelakunya berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman sesuai dengan perbuatannya.
8
Orde lama berlangsung dari tahun 1959-1966. Pada masa itu berlaku demokrasi
Adapun yang dimaksud dengan demokrasi terpimpin oleh soekarno adalah demokrasi
perwakilan. Demokrasi terpimpin dalam prakteknya tidak sesuai dengan makna yang
1. Presiden membubarkan DPR hasil pemilihan umum 1955 dan membentuk DPR Gotong
Royong. Hal ini dilakukan karena DPR menolak rancangan pendapatan dan belanja
3. Kekuasaan presiden melebehi wewenang yang ditetapkan didalam UUD1945. Hal ini
terbukti dengan keluarnya beberapa presiden sebagai produk hukum yang setingkat
dengan UUD tanpa persetujuan DPR. Penetapan ini antara lain meliputi hal-hal sebagai
berikut:
9
c) Pengangkatan dan pemberhentian anggota-anggota MPRS, DPA dan MA oleh
presiden.
4. Hak budget DPR tidak berjalan karena pemerintah tidak mengajukan rancagan
Pada masa pemerintahan Orde Lama, kehidupan politik dan pemerintah sering terjadi
peyimpangan yang dilakukan presiden dan juga MPRS yang bertentangan dengan pancasila dan
UUD 1945. Artinya pelaksanaan UUD 1945 pada masa itu belum dilaksanakan sebagaimana
mestinya. Hal ini terjadi karena penyelenggaraan pemerintahan terpusat pada kekuasaan seorang
presiden dan lemahnya control yang seharusnya dilakukan DPR terhadap kebijakan-kebijakan.
Selain itu, muncul pertentangan politik dan koflik lainnya yang berkepanjangn sehingga
situasi politik, keamanan dan kehidupan ekonomi makin memburuk puncak dari situasi tersebut
dan Negara.
perintah kepada Letjen Soeharto melalui Surat Perintah 11 Maret 1969 (Supersemar) untuk
mengambil segala tindakan yang diperlukan bagi terjaminnya keamanan, ketertiban dan
10
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1. Bahwa pancasila sebagai dasar falsafah dan pandangan hidup serta sumber dari semua
sumber hukum adalah warisan hukum yang digali dari nilai budaya, adat serta
kepribadian bangsa.
2. Tidak ada salah dalam pancasila hanya saja penjabaran pelaksanaan pada masa
pemerintahan sebelumnya hanya menjadi topeng dan kedok pembenaran kekuasaan saja.
3. Pada masa reformasi ini sesuai dengan maknanya maka tidak salah dan tepat bila kitharus
kembali pada nilai-nilai pancasila yang telah sekian lama menjadi asing dan jauh dari
4. Pengamalan nilai pancasila harus seiring dengan semangat reformasi dalam perubahan
menuju tatanan masyarakat yang madani adalah menjadi tonggak sejarah dimana
B.Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa saran yang dapat diberikan guna mewujudkan
upaya pembinaan masyarakat dalam menghayati dan mengamalkan nilai-nilai pancasila yang
meliputi paham kebanggsaan, rasa kebangsaan dan semangat kebangsaan, antara lain:
11
1. Untuk meningkatkan Wawasan Kebangsaan bagi segenap komponen bangsa diperlukan
perhatian dan penanganan pihak-pihak terkait secara integratif. Untuk itu, perlu
Kebangsaan serta perlunya buku pedoman nasional yang dapat digunakan baik melalui
2. Peran para elit pemerintah, elit politik dan tokoh masyarakat LSM serta media massa
sangat diperlukan untuk meningkat wawasan kebangsaan. Untuk itu para tokoh tersebut
harus mempunyai komitmen untuk selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
nyata dalam kehidupan sehari-hari melalui penatara atau sertifikat Pedoman Penghayatan
dan Pengalaman Pancasila (P4), diseluruh lembaga pendidikan, baik formal maupun
nonformal, agar lebih tertanam rasa cinta tanah air, bangsa dan negara bahkan selalu siap
menghayati dan mengamalkan nilai-nilai pancasila yang meliputi paham kebangsaan, rasa
kebangsaan dan semangat kebangsaan, disetiap Kabupaten atau Kota dengan melibatkan
12
DAFTAR PUSTAKA
http://dokumenqu.blogspot.co.id/2012/07/pancasila-dalam-era-orde-lama.html
http://hadipranataa.wordpress.com/2014/10/01/landasan-dan-tujuan-pendidikan-pancasila/
http://endangrahmana.blogspot.co.id/2013/01/tujuan-pendidikan-pancasila.html
13